Penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Produksi Karya Seni Berupa Rekaman Musik Daerah ( Studi Pada Elta Record Kota Bukittinggi )

(1)

KARYA SENI BERUPA REKAMAN MUSIK DAERAH

( Studi pada Elta Record Kota Bukittinggi )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan

Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

MUHAMMAD RIFALDI NASUTION 110200200

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KARYA SENI BERUPA REKAMAN MUSIK DAERAH

( Studi pada Elta Record Kota Bukittinggi )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan

Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

MUHAMMAD RIFALDI NASUTION 110200200

DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM PERDATA BW

Disetujui Oleh,

Ketua Departemen Hukum Keperdataan

Dr. HASIM PURBA, S.H.,M.Hum. NIP.196603031985081001

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

O.K SAIDIN, S.H., M.Hum SYAMSUL RIZAL, S.H., M.Hum. NIP.196202131990031002 NIP.19640202161989111001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NAMA : MUHAMMAD RIFALDI NASUTION

NIM : 110200200

DEPARTEMEN : HUKUM KEPERDATAAN

JUDUL SKRIPSI: PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP PRODUKSI KARYA SENI BERUPA

REKAMAN MUSIK DAERAH ( Studi pada Elta Record Kota Bukittinggi )

Dengan ini menyatakan :

1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut di atas adalah benar tidak merupakan ciplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain.

2. Apabila terbukti di kemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, Maret 2015

MUHAMMAD RIFALDI NASUTION 110200200


(4)

SegalapujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSwt.YangMaha

Esa,karenaatas RahmatNyalahpenulis mampu menyelasaikanskripsiinidengan judul “PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAKCIPTA TERHADAP PRODUKSI KARYA SENI BERUPA REKAMAN MUSIKDAERAH”(StudipadaEltaRecordKota Bukittinggi).Sebagaisebuahkaryailmiahyang merupakansalahsatu syaratbagi setiap mahasiswadalam menyelesaikan pendidikan guna memperoleh gelar Sarjana(S.1) dibidang IlmuHukum.

Selamapenyusunanskripsiini,penulis mendapatkanbanyakbimbingan, dukungan,semangat,saran,motivasidan doadariberbagaipihak.Untuk itu pada kesempatan inipenulismengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas SumateraUtara;

2. Prof.Dr.BudimanGinting,S.H.,M.Hum.,selakuWakilDekanIFakultas HukumUniversitas SumateraUtara;

3. Bapak Syafruddin Hasibuan, S.H., M.H., DFM., selaku Wakil Dekan II FakultasHukumUniversitas SumateraUtara;

4. Bapak Dr. O.K.Saidin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan III Fakultas HukumUniversitasSumateraUtarasekaligusmerupakanDosenPembimbing Iyang telahbanyakmemberikanwaktuuntukmembimbing,motivasi, pembelajaran dan nasehatkepadapenulisdalampenyelesaian skripsiini;

5. BapakDr.HasimPurba,S.H.,M.Hum.,selakuKetuaDepartemenHukum Keperdataan;


(5)

PerdataFakultasHukumUniversitas SumateraUtara;

7. Bapak Syamsul Rizal, S.H., M.Hum., selaku Ketua Program Kekhususan Perdata BW Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus merupakan Dosen Pembimbing II yangtelah banyak memberikan waktu untuk membimbing, motivasi,pembelajarandannasehatkepadapenulis dalam penyelesaian skripsiini;

8. ChairulBariah, S.H., M.Hum.,selaku Dosen PenasehatAkademik penulis; 9. Bapak/Ibu DosenFakultas HukumUniversitasSumatera Utara seluruhnya yang

telahmendidikdanmembimbing penulisselamamenempuhpendidikan perkuliahan diFakultasHukumUniversitas SumateraUtara;

10. Teristimewa untuk kedua orang tua yang sangat penulis banggakan yaitu Tambang Nasution (Ayahanda) dan Lirdatiningsih (Ibunda).Terimakasih untuksetiapdoayang selalumenyebutkannamapenulis,untukmenjadi penyemangatbagipenulis,dankepercayaannyabahwapenulis dapat menyelesaikanskripsiini.SkripsiinipenulispersembahkanbuatAyahanda dan Ibunda jugaAdik Penulis;

11. Kepada adik perempuan satu-satunya yang sangat penulis sayangi yaitu MarisaSriAriskaNasution.Terimakasih karenasudah menjadisumber semangat dan pendoa bagi penulis,khususnya dalam proses penyelesaian skripsi ini; 12. KepadatunanganpenulisKikiGeovanyAmelyaSTr.PadisertaiAyahdan

Bunda yang selalumenjadi penyemangat dan inspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;


(6)

termasuk penyelesaian skripsi ini;

14. KepadaBapakAlkalondankawan-kawanselakudosenISIPadangPanjang yang telahmemberikanpenuliskesempatanuntukmenambahrefensipenulis mengenai musik Minang;

15. KepadaHiskiaPardedesahabatsekamarpenulisselamakuliahdifakultas Hukumyang telahmemberi motivasidansemangatkepadapenulisdalam menyelesaikan skripsi ini;

16. Kepadasahabat jauh penulis Yulian Effendi, AlbiFauzi,FauzanAprialdi, Ade IsmailAbdillahterimakasihuntuk tetap setiamemberikan dukungansertadoa walaupundaritempatyangjauhdankepadasahabat-sahabatterbaikpenulis

teristimewakepadaAhmadTohirPane,AgusSyahputra,JohnWilli,Ryan

Samuel,M.ImamFauzi,GerryFredrick,Saprizalyang selalumenyemangati Penulisdalamsegalasituasi,danseluruhteman-temanpenulislainnyayang

tidakdapatdisebutkansatupersatu, terimakasihatas doa,nasehat,danjuga dukungan semangatyangtelah diberikan selama ini;

17. KepadaDimasAdjiSutara,DeandreYudaPrayogi,MuhammadZulfikri, SuhandaSaputra,MuhammadHabibiNasution,RahmatEfendiTanjung adek kostanpenulisyang telah memberikan semangatdanmendukung penulisan skripsi ini;

18. Segenap pihakyang membantu penulis secara langsung maupun tidak langsungyangtidakdapatpenulissebutkansatupersatu,terimakasihatas

doadan dukungan semangatyangtelah diberikan.


(7)

itu,penulis mengharapkankritikdansarandalampenyempurnaanskripsiini.Semoga skripsiini bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannyapenulis ucapkan terimakasih.

Medan, Maret2015

MUHAMMADRIFALDINASUTION 110200200


(8)

ABSTRAK

MuhammadRifaldi Nasution*)

O.K. Saidin**)

Syamsul Rizal***)

Penerbitan dalam mediarekaman mencakupusahaperekaman suaradan gambar di pita kaset, compact disc/video compact disc ( CD/VCD ) dan sejenisnyamerupakansalahsatujenisusahaataukegiatanusahayang dijalankan olehEltaRecord. Untukmengoptimalkan usahayang dijalankannya,EltaRecord akan mengadakan perjanjian lisensi dengan para pencipta lagu dan penyanyi. Yang menjadipermasalahandalampenulisanskripsiiniadalahbagaimana

hubunganhukumantarapencipta lagu, penyanyi,danEltaRecord,bagaimana pelaksanaanperlindunganhakciptaoleh EltaRecord,dan apasajayang menjadi hambatan dariEltaRecord dalamproduksikarya musik daerah Minangkabau.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum empirisatau non doktrinal yang bersifatdeskriptif.LokasipenelitiandiEltaRecordKotaBukittinggi- IndonesiaJenisdatayang digunakanadalahdataprimerdandatasekunder,teknik pengumpulan datamelalui wawancara dan observasi. Analisis datasecara kualitatif dengan modelinteraktif.

Hasilpenelitianini menunjukkanbahwahubunganhukumantaraElta Recorddenganpencipta ataupemegang hakciptamerupakanperjanjian lisensi penggandaanmusik.PerlindunganhukumhakciptakaryaciptamusikMinang oleh EltaRecord dimulaidaripromosi, distribusi, dan pemungutan royalti.

Dalampelaksanaannyaditemukanadanyapenyimpangandariapayang di konsepkandalamHukumHakCipta.EltaRecordmaupunpencipta membiarkan terjadinyapembajakanterhadap lagudenganalasan untuk mendongkrak popularitas.Hambatanyang dihadapioleh EltaRecord dalamperlindungan hak cipta karya cipta musik minang antara lain adalah kurangnya sumber daya manusiayangmemadai,distribusiyangterlaluluasdanpenjualanolehpihak

ketigatanpaadapengawasandisamping itusecaraeksternalbudayahukumyang masih sangatkurangterhadapperlindungan hak cipta.

*) MahasiswaFakultas HukumUniversitasSumateraUtara **) DosenPembimbingI ***) DosenPembimbingII v


(9)

DAFTARISI

Halaman

KATAPENGANTAR... i

ABSTRAK ...V DAFTARISI...vi BAB I : PENDAHULUAN A. LatarBelakang... 1

B. Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. ManfaatPenulisan... 7

E. MetodologiPenelitian... 8

F. Keaslian Penulisan ... 10

G. SistematikaPenulisan... 11

BAB II : TINJAUAN UMUM MENGENAIHAKCIPTA A. Sejarak Hak Cipta... 13

B. Pengertian Hak Cipta ... 19

C. Hak MoraldanHak Ekonomi... 24

D. Hak Terkait(Neighboring Rights) ... 28

E. Pendaftaran Hak Cipta... 31

F. LisensiHak Cipta... 34


(10)

BAB III : TinjauanUmumMengenai Musik

A. Sejarah Musik Indonesia... 40

B. Pengertian Musik... 44

C. Musik Tradisi... 46

D. Musik Minang... 48

E. PelanggaranHak CiptaMusik ... 61

BAB IV : Penerapan Undang – Undang No.28 Tahun2014 Tentang HakCipta TerhadapProduksiKarya Seni Berupa RekamanMusikDaerah( StudiPada Elta RecordKota Bukittinggi) A. Profil EltaRecord Bukittinggi... 66

B. HubunganHukumAntaraPencipta, Penyanyi, dan Elta 70 Record... C. Pelaksanaan Perlindungan Hak CiptaOlehEltaRecord... 75

D. Hambatan – Hambatan DalamProduksiKaryaMusik Daerah OlehEltaRecord... 80

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 86

B. Saran... 87

DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN


(11)

ABSTRAK

MuhammadRifaldi Nasution*)

O.K. Saidin**)

Syamsul Rizal***)

Penerbitan dalam mediarekaman mencakupusahaperekaman suaradan gambar di pita kaset, compact disc/video compact disc ( CD/VCD ) dan sejenisnyamerupakansalahsatujenisusahaataukegiatanusahayang dijalankan olehEltaRecord. Untukmengoptimalkan usahayang dijalankannya,EltaRecord akan mengadakan perjanjian lisensi dengan para pencipta lagu dan penyanyi. Yang menjadipermasalahandalampenulisanskripsiiniadalahbagaimana

hubunganhukumantarapencipta lagu, penyanyi,danEltaRecord,bagaimana pelaksanaanperlindunganhakciptaoleh EltaRecord,dan apasajayang menjadi hambatan dariEltaRecord dalamproduksikarya musik daerah Minangkabau.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum empirisatau non doktrinal yang bersifatdeskriptif.LokasipenelitiandiEltaRecordKotaBukittinggi- IndonesiaJenisdatayang digunakanadalahdataprimerdandatasekunder,teknik pengumpulan datamelalui wawancara dan observasi. Analisis datasecara kualitatif dengan modelinteraktif.

Hasilpenelitianini menunjukkanbahwahubunganhukumantaraElta Recorddenganpencipta ataupemegang hakciptamerupakanperjanjian lisensi penggandaanmusik.PerlindunganhukumhakciptakaryaciptamusikMinang oleh EltaRecord dimulaidaripromosi, distribusi, dan pemungutan royalti.

Dalampelaksanaannyaditemukanadanyapenyimpangandariapayang di konsepkandalamHukumHakCipta.EltaRecordmaupunpencipta membiarkan terjadinyapembajakanterhadap lagudenganalasan untuk mendongkrak popularitas.Hambatanyang dihadapioleh EltaRecord dalamperlindungan hak cipta karya cipta musik minang antara lain adalah kurangnya sumber daya manusiayangmemadai,distribusiyangterlaluluasdanpenjualanolehpihak

ketigatanpaadapengawasandisamping itusecaraeksternalbudayahukumyang masih sangatkurangterhadapperlindungan hak cipta.

*) MahasiswaFakultas HukumUniversitasSumateraUtara **) DosenPembimbingI ***) DosenPembimbingII v


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Tidakbisadipungkiri, Indonesiaadalah negaraluasyang memiliki jumlah penduduk melebihi dari 250 juta dan disertai dengan keanekaragaman yang munculdariSabangsampaiMerauke memilikibanyakaspekHakKekayaan Intelektual(HKI).Bahkan,dengankepemilikanpulauyang mencapai17.508 pulau,Indonesiaadalahnegaraterbesardiantara negarakepulauandidunia.Salah satu contoh keanekaragaman yang ada di Indonesia itu adalah munculnya berbagaimacamkreasiintelektualyang beradadalamruang lingkupseni, sastra danilmupengetahuan,misalnyaadalahmusik-musikyang adadibeberapadaerah diIndonesia.

Kekayaansenidanbudayaitumerupakansalahsatu sumber darikarya intelektualyang dapatdanperludilindungiUndang-Undang.Kekayaanitutidak semata- matauntuksenidanbudayaitusendiri,tetapidapatdimanfaatkanuntuk kemampuanbidang perdagangandanindustriyang melibatkanparapenciptanya.Dengandemikiankaryasenidanbudayayang

dilindungiitudapatmeningkatkan

kesejahteraantidakhanyabagipenciptanyasaja,tetapijugabangsadannegara.

DitingkatInternasional,Indonesiatelahikutsertamenjadi anggotadalam

Agreement Establishing theWorldTradeOrganization(PersetujuanPembentukan

OrganisasiPerdaganganDunia)yangmencakupTradeRelatedAspects of Intellectual

Property Rights (Persetujuan tentang Aspek-Aspek Dagang Hak

KekayaanIntelektual)yangselanjutnyadisebutTRIPS,melaluiUndang-Undang


(13)

Nomor7Tahun1994.Selainitu,IndonesiatelahmeratifikasiBerneConvention for

theProtectionof ArtisticandLiteraryWorks(KonvensiBerntentang Pelindungan

KaryaSenidan Sastra) melaluiKeputusan Presiden Nomor 18 Tahun

1997 dan World Intellectual PropertyOrganization CopyrightTreaty(Perjanjian

HakCiptaWIPO)yang selanjutnyadisebutWCT,melaluiKeputusanPresiden

Nomor19Tahun1997, sertaWorldIntellectual PropertyOrganization Performances

andPhonograms Treaty(PerjanjianKarya-KaryaPertunjukandan

Karya-KaryaFonogram WIPO)yang selanjutnyadisebutWPPT, melalui KeputusanPresidenNomor74Tahun2004(penjelasanUUNo28 tahun2014 tentanghak cipta).

DalamkonteksnegaraIndonesia,perlindunganhukumakanHKI telah diakomodir melaluiberbagaiperaturan perundang-undangan,sepertiUndang- UndangNomor28Tahun2014tentangHakCipta,Undang-UndangNomor14

Tahun 2001tentang Paten, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,danperundang-undanganHKIlainnyasepertiUndang-UndangNomor29 Tahun2000tentangPerlindunganVarietasTanaman,Undang-UndangNomor30

Tahun2000 tentang RahasiaDagang,Undang-Undang Nomor31Tahun 2000 tentangDesain Industri.

Hakciptaadalahhakekslusifpenciptayang timbulsecaraotomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ruang lingkupperlindunganhakciptasangatluas,karenaiatidaksaja menyangkuthak-hakindividu,tetapilebih jauhiamenembusdinding-dindingdan


(14)

batas-batas suatu negara yang untuk selanjutnya lebur dalam hiruk pikuk pergaulan hukum, ekonomipolitik sosialdan budayaduniaInternasional.1

Hak cipta terdiriatashak ekonomi(economicrights) dan hak moral(moral

rights).Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas

ciptaan serta produk terkait. Hak moraladalah hak yang melekat pada diri penciptaataupelakuyang tidakdapatdihilangkanataudihapusdenganalasan apapun, walaupun hak ciptaatau hak terkait telah dialihkan.

Konsepsihakekonomiyang terkandung didalamhak ciptatersebut mencerminkan bahwa ciptaan-ciptaan sebagaihasilolah pikir manusiadan yang melekat secaraalamiah sebagai suatu kekayaan si pencipta mendapat perlindunganhukumyang memadaikarenamerupakansalahsatuhakasasi manusia.

MinimnyakesadaranakanurgensiperlindunganHKI jugamenjadi indikator kurangnyapemahaman masyarakatuntuk menghargaihasilkaryaorang lain.Haliniperlumendapatperhatian intensif pemerintahagarpelaksanaan peraturan perundang-undangandibidanghukumHKI dapatditegakkan.Terbukti bahwaperbuatanorang yang melakukan jualbelibarang-barang bajakantidak dianggap sebagaiperbuatan yangrendah dan hina.Jikapenjualnarkoba,misalnya, secaraumumsudah dianggap sebagai musuh masyarakat, pembajak hak ciptadan penjualbarang-barangbajakan tidak dianggap sebagai musuh masyarakat.2

Padahal,pembajakanhakciptaataupenggandaansecara illegalproduk- produk berhakciptajelas-jelastelah melanggar hak ekonomipenciptayangdisebut

1

OK.Saidin, AspekHukumHakKekayaanIntelektual, PT RajaGrafindoPersada, Jakarta2006, hlm.5.

2


(15)

denganhakmemperbanyakciptaanyangsecaraInternasionaldinamakansebagai

reproductionright.

Globalisasiyang jugaidentikdengankompetisidansekaligustransparansi memberikan pengaruhyang sangatbesarterhadap perlindunganHKI karena, pertama,bahwaperlindunganHKIsecaramemadai akanmendorong terjadinya kompetisiyang sehatdemikianjugasebaliknnya,perlindunganyang burukdi bidang inijustru akanmelahirkan persaingancurang (unfaircompetition). Kedua,

bahwaglobalisasiperdaganganjugamenuntut tranparansidibidang hukum, termasukdibidangHKI,peraturanperundang-undanganyang baikdandapat melindungipemilik HKI secara memadaisertasikap konsisten pengadilan dan aparatdalammenegakkanhukumatasketentuan-ketentuantersebutakan menjadi salahsatu obyekmonitoring internasional,sehinggakelemahandibidang ini akan menjadisalah satu alasan keraguan untuk melakukan investasi, bahkan dapat dijadikandasartindakan-tindakanbalasandarinegarayang merasadirugikan, berupasanksi-sanksidibidangekonomidan perdagangan.

Kehidupansehari-harimanusiadisadariatau tidak, tidakdapatlepas dari seni.Seni melekatpada hampir seluruh kehidupan manusia. Seni merupakansegalaaktifitasmanusiadenganpengalamanestetikanyayangdinyatakandal am bentuk ekspresipada media,gambar, suaradangerakyang disusunsedemikian rupa sehingga bisa memberikan daya tarik dan keindahan. Kesenian dapat

dibedakanmenjadiduabagian yaitu kesenian modern, dan kesenian tradisional.3 Kesenianmodernmerupakansalahsatu unsurkebudayaanyangberakar dari kebudayaanbarat. Sedangkan keseniantradisional merupakan salah satu

30. 3


(16)

unsurdarikebudayaannasionalyang berakardarikebudayaandaerah dan kemudian berkembang sertadiajarkansecara turun temurun daridahulusampai sekarang.4 Kesenian tradisional di Minangkabau terdapat ada beberapa jenis sepertirandai, taripiring,tarigelombang rabab,sampelong,danjugatermasukdi dalamnya seni bela diri yang disebut silek oleh masyarakat Minangkabau. Sungguhbanyaksekaliseni

tradisionalyang berkembang diSumateraBarattetapi yang paling banyakdigemarimasyarakatadalah kesenianyang berhubungan dengan seni musik dan tari.

Salahsatuperlindunganhakciptaadalahperlindunganhakciptalagudan musik.SelamaduadekadelaluindustrirekamandaerahdiIndonesiaberkembang denganpesat.HampirsetiapkelompoketnisdiIndonesiamemilikimusikpop sendiriyangsekarangtersediadalamrekaman-rekamankomersialberupakaset danVCD.PerkembanganpesatindustrirekamandaerahdiIndonesiainijuga

mempengaruhi sastra lisan etnik, termasuk seni verbal tradisional di Minangkabau.SumatraBaratmerupakansalahsatupusatindustrimusikterbesar

diIndonesiasetelahJakarta.Meskipunprodukutamadariperusahaan-perusahaan rekamandiSumatraBarat adalahPop Minang.

Awal1970anadalahbabakbarudalamperindustriankasetminang dimana produksirekamansudahbeskalabesar.TanamaRecorddanSinarPadangRecord merupakan pemainawal dari produksi rekaman kaset minang tersebut.Tetapi diakhirtahun2000aneksistensiparaproduserrekamankasetminangsudahluntur akibat banyaknyaproduser-produser baru yang bermunculan , salah satunya adalahEltaRecord.

4

A.A.Navis, AdatdanKebudayaanMinangkabau,RuangPendidikanINSKayu Tanam SumateraBarat,1986,hlm.306.


(17)

Elta Record merupakan salah satu rumah produksi yang sangat berkembangdenganpesatdieramodernini.Halinidisebabkanolehberaninya

Elta Recorddalam mengorbitkan penyanyi-penyayi baru di daerah minang , disertaidengan rajinnya mengeluarkan produksi-produksibaru setiap bulannya.

Berdasarkanuraiandiatas makapenulis tertarikuntukmemperdalam pengetahuan danmembuat penelitian hukum tentang “ Penerapan Undang- Undang No.28 Tahun 2008 Tentang Hak CiptaTerhadap ProduksiKaryaSeni BerupaRekaman Musik Daerah (StudipadaEltaRecord KotaBukittinggi)”

B. PerumusanMasalah

Perumusanmasalahdalampenelitianinidimaksudkanuntuk dijadikan pedomanbagipenulisuntuk melakukanpenelitian secaracermatdan tepatsesuai prinsip-prinsip penelitian ilmiah.Dengan perumusan masalah, diharapkan dapat mengetahuiobyek-obyekyangditeliti, sertabertujuanagartulisandanruang lingkup penelitian uraianya terbatas dan terarah pada hal-hal yang ada hubunganyadengan masalah yangditeliti.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulismerumuskan permasalahannyasebagaiberikut:

1. Bagaimanahubunganhukumantarapenciptalagu,penyanyi,danproduser rekaman (EltaRecord)?

2. Bagaimanasistempembayaran royaltikepadapencipta lagu dan penyanyi? 3. Hambatan-hambatan apasaja yang dihadapi oleh Elta Record dalam


(18)

C. TujuanPenelitian

Penelitian inidilaksanakan dengantujuanagarpenelitian tersebutdapat memberikanmanfaatyangsesuaidenganapayangdikehendaki.Adapuntujuan

penelitianiniadalah :

1. Untuk mengetahuihubungan hukum antara pencipta lagu, penyanyi, dan produser rekaman EltaRecord.

2. Untuk mengetahuisistem pembayaran royalti kepada pencipta lagu dan penyanyi.

3. Untuk mengetahuihambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh Elta Record dalampembuatan karyamusik beruparekaman kasetdaerah tersebut.

D. Manfaat Penulisan

Dalam penelitian tentunya sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaanyang dapatdiambildalampenelitiantersebut.Adapunmanfaatyang didapatdaripenelitian iniadalah :

1. ManfaatTeoritis

a. Untuk memberikan sumber pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan hukumpadaumumnyadan hukumhak ciptapadakhususnya.

b. Sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut.

c. Sebagai bahan referensidalam hal pendalaman ilmu hukum hak cipta khususnyadalambidangkarya cipta musik.

2. ManfaatPraktis

a. Bagi pemerintah diharapkan dapat dijadikan sebagai masukkan untuk penyusunan produk hukumkaitannyadalamperlindungan hak cipta.


(19)

b.Bagimasyarakatdapatdijadikan sebagaisumberilmupengetahuandan diharapkan dapat membantupihak-pihakyang terkaitdenganmasalahyang diteliti.

E. Metode Penelitian

Metodepenelitian adalahsuatutulisanataukaranganmengenaipenelitian disebut ilmiah dan dipercayakebenarannyaapabilapokok-pokok pikiran yang dikemukakandisimpulkan melaluiproseduryang sistematisdenganmenggunakan pembuktian yang meyakinkan, oleh karena itu dilakukan dengan cara yang obyektif dan telah melaluiberbagai tesdan pengujian.

Makadalampenulisanskripsiinibisa disebutsebagaisuatupenelitian ilmiah dan dapat dipercaya kebenarannya dengan menggunakan metode yang tepat. Adapun metodepenelitian yang digunakan dalampenelitian inidapat dijelaskan sebagaiberikut:

1. Jenis Penelitian

Jenispenelitian iniadalahpenelitianempiris.Penelitian empiris adalah penelitianyang mendasarkanataumengkonsepkanhukumsebagaitingkahlaku atauperilaku.Penelitianiniadalahdenganmaksudhanyahendakmempelajari sajadan bukan hendakmengajarkan suatudoktrin.

2. SifatPenelitian

Penelitianyangpenulissusuntermasukpenelitianyang bersifatdeskriptif.Penelitiandeskriptifadalahsuatupenelitianyang dimaksuduntukmemberikan


(20)

Maksudnya adalah mempertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu memperkuatteori– teorilama, atau didalamkerangkapenyusun teoribaru.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian inimenggunakan jenis pendekatankualitatif,yaitupendekatan dengan mendasarkan padadata-datayang dinyatakan responden secaralisan atau tulisan,dan jugaperilakunyayang nyata,ditelitidan dipelajarisebagaisuatuyang utuh.Pendekatankualitatifinipenulis gunakankarenabeberapapertimbangan, antaralain :

a. Metodeinimampumenyesuaikansecaralebihmudahuntukberhadapan dengan kenyataan.

b. Metodeinilebihpekadanlebihmudahmenyesuaikandiridenganbanyak penajaman terhadap pola-polanilaiyangdihadapi.

4. Jenisdan Sumber Data

Jenis datadansumberdatayangdigunakanpenulis dalampenelitianini adalah : a. DataPrimer

Dataprimeradalahsejumlahketeranganataufaktayang diperolehsecara langsung melaluipenelitianlapangan,baikdengancarawawancaraatauobservasi terhadap responden dalampenelitian.

b. DataSekunder

Data sekunderadalah sejumlah keterangan atau fakta yang diperoleh secaratidaklangsung, tetapi melaluipenelitian kepustakaan.


(21)

Sedangkan sumber datadalampenelitianadalah: a. Sumber DataPrimer

Sumber DataPrimer yaitu adalah informasidaripihak-pihakyang berkompeten antaralain: pencipta atau pemegang hak cipta karya musik, penyanyi, dan EltaRecord.

b. Sumber DataSekunder

Sumber data sekunder yaitu data yang bersumber dari bahan hukum primer,bahanhukumsekunder,danbahanhukumtersier.Bahanhukumprimer

adalahbahan-bahanhukumyangmengikat,terdiridari:norma(dasar)ataukaidah

dasar(PembukaanUUD 1945),peraturandasar(mencakupdiantaranyaBatang TubuhUUD1945),peraturanperundang-undangan(bahanhukumyang tidak dikodifikasikan),yurisprudensi, traktat, bahan hukumdarizaman penjajahan yang hinggakini masih berlaku. Bahan hukumsekunder adalah penjelasan mengenai bahan hukumprimer, sepertirancangan UU, hasil-hasilpenelitian, hasilkaryadari kalanganhukumdanseterusnya.Bahanhukumtersier adalahbahanyang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukumprimer dan sekunder; contohnyaadalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan sebagainya.

F. KeaslianPenulisan

Berbagaipenulisantentang hakciptapernahdilaksanakanolehpenulisan terdahulu.NamunmengenaiKajian PenerapanUndang-UndangNo 28 Tahun 2014TentangHakCiptaterhadapproduksikaryaseniberuparekamanmusik daerah(studipadaEltaRecordKotaBukittinggi)sepanjangpengetahuanpenulis


(22)

belumpernahdilakukan.Dimanadalam prosespembuatanskripsi inipenulis memulainyadenganmengumpulkanbahan-bahanyangberkaitandenganhukum

hakkekayaanintelektualkhususnyahakcipta, kemudianpenulismelakukanriset secaralangsung dan merangkainyasendirimenjadisuatukaryatulisilmiahyang disebutdenganskripsi.Olehkarenaitupenulisdapatmenyatakanbahwaskripsi ini adalah karya aslipenulis.

G. Sistematika Penulisan

AgarSkripsiinidapattersusunsecarateraturdanberurutansesuaiapa yang hendakditujudandimaksuddenganjudulskripsi,makadalamsubbabini

penulisakanmembuatsistematikasebagaiberikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalambab inipenulis akan mengemukakantentang latarbelakang masalah, perumusan masalah, tujuan peulisan, manfaatpenulisan, metodepenelitian, keaslian penulisan, dan sistematikapenulisan hukum.

BAB II :TINJAUAN UMUM MENGENAIHAKCIPTA

Dalambabduainipenulisakanmenjelaskantentangsejarahhak cipta,pengertianhakcipta,hakmoraldanhakekonomi,hak

terkaitdalamhak cipta, pendaftarah hak cipta, dan lisensihak cipta

BAB III:TINJAUAN UMUM MENGENAIMUSIK

Padababtigainipenulis akanmenjelaskantentangtinjauanumum mengenai sejarahmusik Indonesia , pengertian musik, musik


(23)

tradisi,musikminang disertaipenjelasanmengenaipelanggaran- pelanggaran hak cipta musik dan lagu, penjelasan mengenai penggandaan dan pendistribusian hasilrekaman musik daerah

BAB IV: PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTATERHADAPPRODUKSI KARYA SENI BERUPAREKAMAN MUSIK DAERAH ( STUDI PADAELTA RECORDKOTABUKITTINGGI)

Padabab ini memuatdiskripsilokasipenelitiandan hasilpenelitian yaitu: profilEltaRecordKotaBukittinggi,hubunganhukum penciptalagu dan penyanyidengan produser rekaman kaset, pelaksanaan perlindungan Hak Ciptaoleh EltaRecord, hambatan- hambatandalampelaksanaanproduksikaryamusikdaeraholeh

EltaRecord.

BAB V: PENUTUP

Dalambabiniberisikesimpulan daripembahasansebelumnyadan merupakan jawabandaripokok permasalahanyang telah disampaikansebelumnya.Dalambabinijugaberisisaran-saran yang penulisrasadapatbermanfaatbagisetiap pihak untuk memberikan pencerdasan bagi masyarakatIndonesiakedepannya.


(24)

BAB II

TINJAUAN UMUM MENGENAIHAKCIPTA

A. SejarahHakCipta

Sebelum abad ke-15 di Inggris, karya-karya tulis sudah dijumpai di tempat-tempatkeagamaan(biara)yang ditulisolehpararahib.Karenabelum ada alatuntukmenggandakantulisan,pararahibsering bertindaksebagaipenulisdan sekaligus sebagaipembuatsalinan karyatulisnya.5

Sebelumditemukanmesincetak,alasanmoraladalahsatu-satunyaalasan yang dijadikan sebagai dasar untuk melindungi hak cipta seorang pencipta.6 Namunperubahanradikaltentanghakciptaterjadisetelahduapenemuan,yaitu

penemuan mesincetak(moveable type)oleh Gutenberg ditahun 1455dan penemuan

printing press sebagai pengembangan mesin cetak oleh William Caxtonpada

tahun1478.Kemudian, diInggrispadatahun1518,hak istimewa yang khususbidang percetakan,untukpertamakalinyadiberikankepadaRichard

Pynsondenganmemberinyahakuntuk melarang pihaklainmencetaknaskah pidato. Pada tahun 1529, dengan Undang - Undang yang kemudian dikenal denganActof1529,RajaHenry VIII menetapkanpembentukansemacam perhimpunan

perusahaan penerbit, percetakan, penjilid buku, dan toko buku yang secarabersamadisebutTheStasioners. Kerajaan dan parlemen pun memberikan hak

monopolidibidangpencetakan buku.7

5

OttoHasibuan,Op.Cit,hlm.31. 6Ibid.


(25)

Setelah melauiprosespanjang makapadatahun 1709lahirlahUndang- UndangHakCiptayang pertamadiInggris(dalamkepustakaandiakuisebagai Undang-UndangHakCiptapertamadidunia),yakniStatueofAnneatauTheAct ofAnne

.Undang-Undang inimemuatketentuanbahwasipenerbitdapatmenjual hasil cetakannyasertadilindungihak ekslusif.

The Actof Anne1709 mengakuibahwapenciptabuku adalah satu-satunya

pemilik hak untuk menerbitkan dan mencetak bukunya.Statueof Anneadalah

Undang-undang untukmendorong ilmupengetahuandengancaramemberihak kepadapengarang ataupembelinyamembuatsalinandaribuku-bukuyang diterbitkan, selamajangkawaktu sepertiditentukannya.8

Walaupunmembawabanyakperubahan,StatueofAnnetidakserta-merta

membuatpenegakanHakCiptayangdimilikiPenciptaataupengarang berjalan mulus.Masihbanyakperbedaanpendapatantarapengarang denganpenerbit, perdebatandiparlemen,danperbedaanpendapatyang tidaktuntasharus diselesaikan lewatpengadilan.Akan tetapi, secaraperlahan hak ciptasemakin menemukan bentuknyayang ideal, yang melindungi hak Pencipta dalam dua aspek:moraldan ekonomis.9

Kemunculansistemperlindunganhak ciptadiInggristersebutberbeda ketikakitabandingkandengansistemhakciptayang adadiNegaraEropa Kontinentalyang banyakdipengaruhiolehRevolusiPrancistahun1989.Sistem hakciptaEropaKontinentalmemang sangatberkembang setelahadanyaRevolusi Prancis,tetapisebelumnyapundiNegara-negaraEropaDaratan,telahdikenal

8Ibid. 9Ibid.


(26)

masalahhakciptatetapimasihsederhana.10Misalnya,RepublikVanesiadiItalia telah memilikiUndang-UndangHakCiptasekitartahun1516yang menjamin monopoliuntuk mencetak selama5 tahun, sedangkan undang-undangyang disahkan 1603, berisijaminan hak ekslusifuntuk menjualselama20tahun.11

Berne Conventionfor the Protection of Artistic and Literary Works

("KonvensiBerntentangPerlindunganKaryaSenidanSastra" atau"Konvensi Bern")padatahun1886 adalahyang pertamakalimengaturmasalah copyright antara

negara-negaraberdaulat.Dalamkonvensiini,copyrightdiberikansecara

otomatiskepadakaryacipta,danpengarangtidakharusmendaftarkankaryanya untuk mendapatkan copyright.Segerasetelah sebuah karyadicetak atau disimpan

dalamsatu media,sipengarang otomatismendapatkan hak eksklusifcopyright

terhadap karyatersebutdanjugaterhadap karyaderivatifnya,hinggasipengarang secara eksplisit menyatakan sebaliknyaatau hingga masaberlaku copyright

tersebutselesai.

1. SejarahHakCiptadiIndonesia

Sejarahperkembanganhukumtentang hakciptadiIndonesiaboleh dikatakanbarumulaizamanpemerintahanHindiaBelanda.KerajaanBelanda

sendirisudahmemilikiUndangHakCipta,yang dibuatberdasarkan Undang-UndangHakCiptaPrancis1793.12 Kemudianpadatanggal1november

1912 memperbaharui Undang-undang Hak Ciptanya yang disebut dengan

Auteurswet1912.Indonesiasebagaidaerah jajahan Kerajaan Belanda juga

diberlakukan Auteurswet1912.

10

MuhammadDjumhanadanR.Djubaedillah,HakMilik Intelektual(SejarahTeoridan PraktiknyadiIndonesia),PTCitraAdityaBakti,Bandung,1997,hlm.49

11Ibid.

,hlm,50. 12


(27)

SetelahIndonesiamerdekaAuteurswet1912masihterus dipakai,halini

didasarkanpadapasalIIAturanPeralihanUUD1945yang menyatakanbahwa segalabadan Negaradan peraturan yangsudahada masih tetapberlaku selama belumdiadakan peraturan baru yangdiatur dengan undang-undangdasar ini.

Adabeberapa latar belakang yang memunculkan keinginan untuk menggantiAuteurswet1912yang merupakanprodukkolonialdenganUndang-

Undangnasional, antaralain :13

a. Dalamrangkapembinaandanpenyempurnaanhukumnasional,danhalyang secarakhususmendorongterciptanyaUndang-UndangHakCiptabaruialah

timbulnyasuara-suaradalam masyarakatyang mensinyaliradanyaperubahan nasibyang kurang memuaskanantarapenciptadenganpihak-pihakyang memanfaatkanciptaan tersebut, terutamadalamhalpendistribusian peruntungan keuangan.

b. Seringkaliterdengarkeluhandaripenciptabahwahakciptanyatelahdilanggar atau bahwahak ciptanyadalamsesuatu hal tidakdilindungiolehundang- undang, selain itu memangmasih belumdiatur dalamAuteurswet1912.

c. Auteurswet 1912tidak menyebutkan secara eksplisit kemungkinan

dibentuknyabiroataudewanhakcipta,yang dapatmenampung kebutuhan pencipta, pendaftaran dan lain-lainnya ataskarya ciptaannya.

d. Tidakadabadanatauorganisasisepertidiluarnegriyangmemperjuangkan hak penciptadengan peraturan-peraturan yangada.

e. Seringterjadipelanggaranhakciptakhususpenciptalagu-laguIndonesiadi luar negri tanpabisaberbuat apa-apa.

13

ArifLutviansori,HakCiptadanPerlindunganFolklor diIndonesia,GrahaIlmu,Yogyakarta, 2010,hlm,62.


(28)

Olehkarena ituberdasarkanalasan-alasantersebut,munculahbeberapa produk hukum hak cipta dalam negri yang diawali dengan Undang-Undang Nomor6Tahun1982yang padatanggal12April1982secararesmidiundangkan yang dimuatdalamLembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1982Nomor15 dan sekaligusmencabutAuteurswet1912.

SetelahUndang-Undang Nomor6Tahun1982inilahir ternyataterjadi banyakpelanggaranterhadaphakcipta.Pelanggaraninisudahmencapaitingkat yang membahayakandandapat mematikanmotivasiuntukpencipta.Halini dipengaruhioleh

beberapafaktor, diantaranyaadalah rendahnya tingkat

pemahamanmasyarakatakanartidanfungsihakcipta,sikapdankeinginanuntuk memperoleh keuntungan dengan caracepatdan gampang.14

Olehkarenaitu lahirlah Undang-Undang no7Tahun1987 sebagai pembaharu dariUndang-Undang Nomor6Tahun1962.Sasaran perubahan Undang-Undang iniadalahuntuklebihmeningkatkanpertumbuhandan perkembangan hakcipta di Indonesia yang diharapkan dapat memberikan dorongan kepadaparapenciptauntuk lebih giat lagidalammenciptakarya-karya mereka, khususnyadibidangseni, sastra, dan ilmu pengetahuan.

Undang-Undang Nomor7Tahun1987 jugamengalamiperubahan,namun perubahankaliinilebihmengarahpadatuntutanyangharusdipenuhiIndonesia

karenakeikutsertaannyadalamGATTyang kemudian menghasilkan TRIPs, sehinggapenyempurnaanundang-undang hakciptaIndonesiadilakukanuntuk menyesuaikandenganTRIPsinikarena partisipasiIndonesiakedalamanggota WTO yang memberikan konsekuensi terhadap Indonesia untuk melakukan

14


(29)

penyesuaian peraturanperundang-undangan nasional HKI dengan persetujuan Internasional tersebut, makalahirlah Undang-UndangNomor 12 Tahun 1997.

Undang-Undang Nomor12Tahun1997 termasuksudah memadaisebagai alatperlindunganhak ciptadiIndonesia.Selaintelah menyesuaiakandiridengan berbagaikonvensiInternasional, termasuk TRIPs, jugatelah memasukkan unsur- unsur baruyanglebih banyak berkaitan dengan perkembangan teknologi.

Permasalahannyaadalahdibidang penegakanhukum.Olehkarenaitu, tidaklah begitumengherankan ketika Tahun 1998, Indonesia dimasukkan ke dalamkategoriPriorityWatchList(daftarNegarayangmenjadiprioritasuntuk diawasi)

untuk kasus-kasuspelanggaran Hak Kekayaan Intelektual.

Setelah limatahunberlakuUndang-Undang Nomor12Tahun1997yang tadinyadianggap sebagaiUndang-Undangyangcukup memadaiperlindungan hak ciptadiIndonesiatetapmasih jauh dariharapan.Karena ituPemerintahdanDPR melihatpermasalahanutamapadaUndang-UndanginimakadiubahlahUndang-

UndangNomor 12 Tahun 1997 menjadiUndang-UndangNomor 19 Tahun 2002. Undang inidapatdikatakansignifikanperbedaannyadengan Undang-Undang sebelumnya.Artinya,Undang-Undang inisudahmemuatsecara lengkapmateriketentuanyang diperlukanmengaturhakciptadanhakterkait. CukupbanyakhalbarudalamUndang-Undangini,antaralain:mengenai

pengelolaanhak cipta,penetapansementara(sela) pengadilan, danpengajuan gugatan kepengadilan niaga.

TerakhiryangpalingbaruadalahUndang-UndangNomor28Tahun2014 TentangHakCipta.Undang-Undanginibanyakmengalamiperubahanterutama dari jumlah pasal yang mengatur , dimana Undang-Undang lama hanya


(30)

mempunyai76pasalsedangkanUndang-Undanginimempunyai126pasalatau mengalamiperubahan 60 persen.

Haldiatas merupakanperjalananregulasihakciptadalamkhazanah keilmuanhukumdiIndonesiamulaidari

zamanHindiaBelandasampaisekarang.Perubahan Undang-Undang itu juga tak lepas dari peran Indonesia dalam pergaulanantarnegara.Pada tahun1994,pemerintah meratifikasipembentukan OrganisasiPerdagangan Dunia(WorldTradeOrganization –WTO),yang mencakup pulaAgreement on

Trade Related Aspects of Intellectual Propertyrights–TRIPs

(PersetujuantentangAspek-aspekDagangHakKekayaan Intelektual).

RatifikasitersebutdiwujudkandalambentukUndang-UndangNomor7 Tahun1994.PadaTahun1997,pemerintahmeratifikasikembaliKonvensiBern

melaluiKeputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 dan juga meratifikasiWorld

IntellectualPropertyOrganizationCopyrights Treaty(PerjanjianHakCipta WIPO)

melaluiKeputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1997.

B. PengertianHakCipta

Istilah hak ciptadiusulkan pertamakalinyaoleh Prof.St.Moh.Syah,S.H. padaKongresKebudayaandiBandung tahun1951sebagaipenggantihak pengarangyang dianggapkurang luaspengertiannya.15Dianggapkurangluas karena istilahhakpengarang itumemberikankesanpenyempitanarti, seolah-olah yangdicakupolehhakpengarangituhanyahakdaripengarangsajayangada

15


(31)

sangkutpautnyadengankarang mengarang,makakemudiandigantilahdengan menggunakan istilah hakciptayangdinilai lebihluascakupan perlindungannya.16

Lebihjelasbatasanpengertianinidapatkitalihatdalampasal1butir1 Undang-undangNo 28 Tahun 2014 Tentang Hak CiptaIndonesia.

Menurut ketentuan ini Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secaraotomatisberdasarkanprinsipdeklaratifsetelahsuatuciptaan diwujudkandalambentuknyatatanpa mengurangipembatasansesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Daridefinisitersebutdiatasdapatdisimpulkanbahwahakcipta adalahhak kebendaan yang bersifatekslusifbagiseorang pencipta ataupenerimahakatas suatu karya atau ciptaannyadibidangilmu pengetahuan, seni, dan sastra.

Sebagaiperbandinganpenulisturunkan jugabeberapapengertian hak cipta menurutAuteurswet1912 dan UniversalCopyrightConvention.

Dalam pasal 1 Auteurswet 1912 menyebutkan , hak cipta adalah hak

tunggaldaripencipta,atauhakdariyang mendapathaktersebut,atashasil ciptaannyadalamlapangankesusasteraan,pengetahuan, dankesenian, untuk mengumumkan dan memperbanyak dengan mengingatpembatasan-pembatasan yangditentukan oleh Undang-Undang.17

KemudianUniversalCopyrightConventiondalampasalVmenyatakan

sebagaiberikut,hakcipta meliputihak tunggalsipenciptauntuk membuat, menerbitkandanmemberikuasauntuk membuatterjemahandarikaryayang dilindungiperjanjianini.18

16Ibid . 17

BPHN,Seminar HakCipta,BinaCipta, Bandung,1976,hlm.44sepertidikutipoleh OK.Saidin.Op.Cit.hlm,58-59.

18


(32)

Melaluibeberapadefinisiyangsecara retorikterdapatperbedaankata tersebut,sebenarnyaadabeberapaunsuryang melekatdalamsetiaprumusan pengertianhak ciptatersebut.MenurutHutauruk,adaduaunsurpenting yang terkandung dalamrumusanpengertianhakciptayang termuatdalamUUHCdi Indonesia,yaitu:

1. Hakyangdapatdipindahkan, dialihkan kepadapihaklain.

2. Hakmoralyang dalamkeadaanbagaimanapun,dandenganjalanapapuntidak dapatditinggalkan daripadanya(mengumumkan karyanya, menetapkan judulnya, mencantumkan namasebenarnyaatau namasamarannyadan mempertahankan keutuhan atau integritasceritanya).19

Meskiaturanataudefinisiyangmengaturmengenaimasalahhakcipta

demikianberagam,namundalamkonteks penemuanhukumyangsahsecara yuridis tetap yang dipakai adalah ketentuan hak cipta berdasarkan Undang- UndangNomor 28 Tahun 2014.

Pencipta adalah seorang ataubeberapaorangyang secarasendiri-sendiri atau bersama-samamenghasilkan suatu ciptaan yangbersifatkhasdan pribadi.

Denganrumusantersebutdiatasdapatdiketahui tentang siapayang dapat menjadipencipta, jumlahnyadapatlebihdarisatuorang.Apabilapenciptanya beberapaorang makasyaratnyadalammelahirkansuatuciptaanwajibdilakukan secarabersama-sama.

Ciptaan adalahsetiaphasilkaryaciptadibidang ilmupengetahuan,seni, dansastrayangdihasilkanatas inspirasi,kemampuan,pikiran,imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yangdiekspresikan dalambentuk nyata.

19


(33)

Mengenaipermasalahanciptaanyangdilindungiterdapatdalampasal40 ayat1 Undang-UndangNo 28 Tahun 2014,yaitu:

a. Buku,pamflet,perwajahankaryatulisyangditerbitkan,dansemuahasil karya tulislainnya;

b. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenislainnya;

c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

d. Lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks;

e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; f. Karya senirupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,

kaligrafi, senipahat, patung, atau kolase; g. Karyaseni terapan;

h. Karya arsitektur; i. Peta;

j. Karyasenibatik atau senimotiflain; k. Karyafotografi;

l. Potret;

m.Karyasinematografi;

n. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen,modifikasidan karya lain darihasil transformasi;

o. Terjemahan,adaptasi,aransemen,transformasi,ataumodifikasiekspresi budaya tradisional;

p. KompilasiCiptaanataudata,baikdalamformatyangdapatdibacadengan ProgramKomputer maupun medialainnya;


(34)

q.Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karyayangasli;

r. Permainan video;dan s. ProgramKomputer.

Beberapaciptaan tersebut merupakan contohdariciptaanyang dilindungi, namun bukan berartiketika adakarya lain diluaryang disebutkan dalamrincian pasaltersebuttidakdapatdilindungi.Yangmenjadiacuanadalah,selamakarya

tersebutmasihdalamkoridorsenidan ilmupengetahuan,makabisadimasukkan dalamperlindungan hakcipta.20

Hasilkaryayangtidak dilindungiHak Ciptameliputi: a. Hasilkaryayangbelumdiwujudkan dalambentuk nyata;

b. Setiapide, prosedur, sistem, metode, konsep, prinsip, temuan atau data walaupun telahdiungkapkan, dinyatakan,digambarkan, dijelaskan,atau digabungkan dalamsebuah Ciptaan;dan

c. Alat,Benda,atau produkyang diciptakanhanyauntukmenyelesaikan masalah teknisatauyang bentuknyahanyaditujukanuntukkebutuhan fungsional. Tidak adaHak Ciptaatashasilkaryaberupa:

a. Hasilrapatterbuka lembaganegara; b. Peraturan perundang-undangan;

c. Pidato kenegaraan atau pidato pejabatpemerintah; d. Putusan pengadilan atau penetapan hakim;dan e. Kitab suci atau simbolkeagamaan.

20


(35)

Pemegang HakCipta adalah Penciptasebagaipemilik Hak Cipta, pihak yang menerimahaktersebutsecarasahdariPencipta,ataupihaklainyang menerimalebih lanjuthak daripihak yang menerimahaktersebutsecarasah.

Denganmelihatrumusantersebutterlihatpihakyang dapatmenjadi pemegang hakciptapadadasarnyahanyaadaduayaitupenciptadan pihak lain. Apabila pencipta sebagai pemegang hak cipta tidak perlu ada proses hukum karenaterjadisecaraotomatisataudemihukum.Sedangkanuntukpihak

lainsebagaipemegang hakciptaharusadaproseshukumnyayaitudenganperjanjian lisensi.

Pengertianlisensi menurutUndang-Undang No28tahun2014adalahizin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemilik Hak Terkait kepadapihak lainuntuk melaksanakanhak ekonomiatas Ciptaannyaatauproduk Hak Terkaitdengan syarat tertentu.

C. HakMoraldanHakEkonomi

Sebagaimanayang disebutkandalamrumusanpasal1Undang-UndangNo 28Tahun2014bahwahakcipta adalahhakeksklusifpenciptayangtimbulsecara otomatis berdasarkanprinsipdeklaratifsetelahsuatu ciptaandiwujudkandalam bentuk nyata tanpa mengurangipembatasan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka pada dasarnya dapat diambil kesimpulan bahwa dalamhakciptatersebutterkandunghakmonopoli.Pemeganghakciptaberhak


(36)

bertentangan dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku dan kesusilaan yangadadalam masyarakat.21

Mengacupadarumusantekstualpasal1tersebut,bahwahak cipta merupakan hak ekslusifbagipencipta.Hakekslusif tersebutsecaraumum terdiri dari tigahak,yaitu hak untuk mengumumkan ciptaan, kemudian hak untuk memperbanyak ciptaan dan hak untuk memberi izin.22

KonseppengumumanyangdianutdalamUndang-UndangNo28Tahun 2014adalahbahwapengumumanadalahpembacaan,penyiaran,pameran,suatu

ciptaandenganmenggunakanalatapapun baikelektronikataunonelektronikatau melakukandengancaraapapunsehinggasuatuciptaandapatdibaca,didengar, atau dilihatoranglain.

Kemudian yangdimaksuddenganperbanyakandalamkonteksregulasi hakciptaadalahbahwapenggandaan.YangmanaUndang-UndangNo28Tahun

2014 ini merumuskan bahwapenggandaanadalah proses, perbuatan, atau cara menggandakansatusalinan ciptaan dan/ataufonogramatau lebihdengancaradan dalambentuk apapun, secarapermanenatau sementara.

Hakekslusifyang adadiberikan kepadapemegang hakciptasecaraumum memangterhimpundalamtigabagianjuga,sepertiyangdisampaikanolehProf.

AbdulkadirMuhammadtersebut.Namunolehbeberapapakarhakekslusifini coba mencoba untuk disistematiskan ke dalam bagian-bagian tertentu, dalam istilah yang lebihumumsering didengaradanyahakmoral(moralright)danhak

ekonomi(economicright).

21Ibid. ,hlm.71 22

AbdulkadirMuhammad,KajianHukum EkonomiHakKekayaanIntelektual,PT.Citra AdityaBakti,Bandung,2001,hlm.115.


(37)

Hakmoralinilebihdiarahkankepadahakyangmelindungikepentingan

pribadipencipta,23sehinggahak moral(moralrights )diartikansebagaihak penciptauntukmelarang ataumemberiizinkepadapihak lainuntuk,menambah atau mengurangiisiciptaan,menghilangkannamapencipta aslinya,mengubah judul ciptaan, dll.24

Mengenaihakmoralini,dalamkontekskeIndonesiaanjugadisinggung pengaturannyadalampasal5-7Undang-UndangNomor28Tahun2014,yang menyebutkan bahwa:

1. Hakmoralsebagaimanadimaksud dalamPasal4 merupakan hak yang melekatsecaraabadipadadiriPenciptauntuk:

a. Tetapmencantumkanatautidak mencantumkannamanyapada salinan sehubungan dengan pemakaianciptaannyauntuk umum;

b. Menggunakan namaaliasnya atau samarannya;

c. Mengubah ciptaannyasesuaidengan kepatutan dalammasyarakat; d. Mengubah juduldan anak judulciptaan;dan

e. Mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi ciptaan, mutilasiciptaan,modifikasiciptaan, atauhalyang bersifat merugikan kehormatan diriatau reputasinya.

2. Hakmoralsebagaimanadimaksudpadaayat(1)tidakdapatdialihkan selamapencipta masih hidup, tetapipelaksanaan hak tersebutdapat dialihkandenganwasiat atausebablain sesuaidenganketentuan peraturan perundang-undangan setelah pencipta meninggaldunia.

23

MuhammadDjumhanadanR.Djubaedillah,Op.Cit., hlm.72. 24

SalmanLuthan,ModulHukumPidanaIlmuPengetahuan(IPTEK),Fakultas Hukum Universitas IslamIndonesia,2008.hlm,27.


(38)

3. Dalam hal terjadipengalihan pelaksanaan hak moral sebagaimana dimaksud pada ayat(2), penerimadapat melepaskan atau menolak pelaksanaanhaknyadengansyaratpelepasanatau penolakanpelaksanaan hak tersebutdinyatakan secaratertulis.

Hakekslusifyang keduaadalahhakekonomi.Hakekonomiinidiartikan sebagaisebuah hak untuk mendapatkan keuntungan ekonomidarihasil mengkomersialisasikan hasil ciptaannya. Hak ini lebihkepada hak untuk menjaminbertambahnyanilaiekonomis penciptadariadanyapendistribusian atau eksploitasidarihasil ciptaannya.

MengenaihakekonomiUndang-Undang Nomor28Tahun2014

mengaturnyadalampasal8-11yangmengatakan bahwa:

1. PenciptaatauPemegangHakCiptasebagaimanadimaksuddalamPasal8 memilikihak ekonomiuntuk melakukan:

a. Penerbitanciptaan;

b. Penggandaan ciptaan dalamsegalabentuknya; c. Penerjemahanciptaan;

d. Pengadaptasian, pengaransemenan, atau pentransformasian ciptaan;

e. Pendistribusian ciptaan atau salinannya; f. Pertunjukan ciptaan;

g. Pengumuman ciptaan; h. Komunikasi ciptaan;dan i. Penyewaan ciptaan.


(39)

2. Setiap Orangyangmelaksanakanhakekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) wajib mendapatkan izin Penciptaatau Pemegang Hak Cipta.

3. SetiapOrangyangtanpaizinPenciptaatauPemegangHakCiptadilarang melakukan Penggandaan dan/atau Penggunaan SecaraKomersialCiptaan.

D. HakTerkait ( Neighboring Rights)

Disamping memunculkanhak moraldanhakekonomi,hakcipta juga menghasilkan hak terkait.Hak ini lebih ditujukan kepadabukan penciptanya, namun kepada pihak-pihak yang ikut andil dalam publikasi ciptaan tersebut. Dalamhaliniadalahpelaku(performer),produserrekamansuara(producerof

phonogram), dan organisasipenyiaran ( broadcasting organization ).25

Selanjutnyadefinisihakterkaitterdapatdalampasal1angka5Undang-

UndangNomor28Tahun2014yangmenyatakanbahwahakterkaitadalahhak yang berkaitandenganHakCiptayangmerupakanhak eksklusifbagipelaku pertunjukan,

producerfonogram, ataulembagaPenyiaran.

Adapun pihak-pihak tersebut masing-masingdiatur dalampasal1 angka 6- 8 sebagaiberikut:

6. Pelaku Pertunjukan adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiriatau bersama-sama menampi]kan dan mempertunjukkan suatu Ciptaan.

7. ProduserFonogramadalahorang ataubadanhukumyang pertamakali merekamdanmemilikitanggungjawabuntukmelaksanakanperekaman

25

Rahmi Jened,HukumHakCipta(copyright’s law),PTCitraAdityaBakti,Bandung, 2014, hlm204.


(40)

suara atau perekaman bunyi, baik perekaman pertunjukan maupun perekaman suaraatau bunyi lain.

8. LembagaPenyiaranadalah penyelenggaraPenyiaran,baik lembaga Penyiaran publik, lembaga Penyiaran swasta, lembaga Penyiaran komunitas maupunlembagaPenyiaranberlanggananyangdalam melaksanakan tugas,fungsi,dantanggung jawabnyasesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hakekonomipelakupertunjukandapatkita lihatdalampasal23 ayat(2).HakekonomiPelaku Pertunjukansebagaimanadimaksudpada ayat(1)meliputi hakmelaksanakansendiri,memberikan izin,ataumelarang pihaklainuntuk melakukan:

a. Penyiaran atau Komunikasiataspertunjukan Pelaku Pertunjukan; b. Fiksasidaripertunjukannyayangbelumdifiksasi;

c. PenggandaanatasFiksasipertunjukannyadengancaraataubentuk apapun;

d. Pendistribusian atasFiksasipertunjukan atau salinannya; e. Penyewaan atas Fiksasi pertunjukan atausalinannya kepada

publik;dan

f. Penyediaan atasFiksasipertunjukan yang dapatdiaksespublik.

Hakekonomiproduserfonogrampasal 24ayat(2).HakekonomiProduser Fonogram sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi hak melaksanakan sendiri, memberikan izin, atau melarangpihak lain untuk melakukan:

a. Penggandaan atasFonogramdengan caraatau bentuk apapun; b. Pendistribusian atasFonogram asli atau salinannya;


(41)

c. Penyewaan kepadapublik atas salinan Fonogram;dan

d. PenyediaanatasFonogramdenganatautanpakabelyangdapatdiakses publik. Danhakekonomilembagapenyiaranterdapatdalampasal25ayat(2).Hakekono miLembagaPenyiaransebagaimana dimaksudpadaayat(1)meliputi hakmelaksanakansendiri,memberikan izin,ataumelarang pihaklainuntuk melakukan:

a. Penyiaran ulangsiaran; b. Komunikasisiaran; c. Fiksasisiaran;dan/atau d. PenggandaanFiksasisiaran.

Masa BerlakuHakTerkait

RomeConventiondanTRIPsAgreementmenetapkan masaberlakuhak

terkaitberbeda-bedaberdasarkanjenis ciptaannya.DalamRomeConventiontelah

ditentukan standar jangkawaktu perlindungan rekaman suara( soundrecording)

adalah selama20 tahunterhitung sejak akhir tahundibuatnyasuaturekaman, dipertunjukkannyasuatupertunjukan jikapertunjukan tersebut tidaktermasuk dalamsuaturekaman.Sedangkandibidang penyiaran(broadcasting), perlindungan

hak terkaitdimulaisejak penyiaran dilakukan.

BerbedadenganRomeConvention, TRIPsAgreementmemberi

perlindunganyang lebihlamaatashakterkait,yaituselama50tahunbagi pertunjukan pelaku.Sedangkanperlindunganhakterkait atasrekaman suara terhitung sejakpertunjukan dan rekamandibuat.Untukkaryadibidang penyiaran,


(42)

jangkawaktu perlindungan hak terkait lebih singkat,yaitu selama20 tahun sejak disiarkan.

Pasal63 Undang-Undang Hak CiptaIndonesia mengadopsisepenuhnya jangkawaktuberlakunyaperlindunganhak terkaityangdiaturTRIPs Agreement, yaitu:

1. Hakterkaitpelakupertunjukanberlakuselama50tahunsejakpertunjukannya difiksasidalamfonogramatau audiovisual.

2. Hakterkaitproduserfonogramberlakuselama50tahunsejakfonogramnya difiksasi, dan

3. Hakterkaitlembagapenyiaranberlakuselama20tahunsejakkaryasiarannya pertamakalidisiarkan.

E. PendaftaranHakCipta

Salah satuperbedaan yang dianggap cukup penting antara Auteurswet

1912 dengan Undang-Undang Hak CiptaIndonesia adalah perihalpendaftaran hak

cipta.Auteurswet1912 tidak adasamasekalimencantumkan ketentuan tentang

pendaftaran hakcipta.

Menurut Prof. Kollewjin sebagaimanadikutip oleh Soekardono mengatakanketikamemberikan advis kepadapengurus perkumpulan importirdi Bataviadahulu(sub2aadvisbeliau,advisselengkapnyadimuatdalamT.124

hlm.357danseterusnya)adaduajenis caraataustelselpendaftaranyaitu,stelsel konstitutif dan stelseldeklaratif.26

26

R.Sukardono,HukumDagangIndonesia, DianRakyat,Jakarta,1983,hlm.151, sepertidikutipolehOKSaidin.Op.Cit. hlm.89.


(43)

Stelselkonstitutif,berartibahwahak atasciptaanbaruterbitkarena pendaftaranyang telahmempunyaikekuatan.Stelseldeklaratifadalahbahwa pendaftaranitubukanlah menerbitkan hak,melainkan hanyamemberikandugaan atausangkaansajamenurutundang-undang bahwaorangyang hakciptanya terdaftar itu adalah siberhak sebenarnyasebagaipenciptadarihak yang didaftarkannya.

Dalamstelselkonstitutif letak titik beratadatidaknyahakcipta tergantung padapendaftarannya.Jikadidaftarkan (dengan sistemkonstitutif) hak ciptaitu diakui keberadaannya secara de jure dan de facto sedangkan pada stelsel

deklaratiftitikberatnyadiletakkanpada anggapansebagaipenciptaterhadaphakyang didaftarkanitu,sampaiorang laindapatmembuktikansebaliknya.Dengan rumusanlain,padasistemdeklaratif sekalipunhak ciptaitudidaftarkan Undang- Undang hanyamengakuiseolah-olahyang bersangkutansebagaipemiliknya, secaradejureharusdibuktikanlagi,jikaadaorang lainyang menyangkalhak tersebut.

Selanjutnyadapatdipahamibahwa fungsipendaftaranhakcipta dimaksudkan untuk memudahkan pembuktian dalam hal terjadi sengketa mengenaihakcipta.27Penciptayangciptaannyaterdaftarcenderunglebihmudah

membuktikan hakciptanyadaripada ciptaanyangtidak terdaftar.

Halyang penting lagidaripendaftaran iniadalahdenganpendaftaran diharapkan dapat memberikan semacam kepastian hukum serta lebih memudahkandalamprosedurpengalihan haknya.BahkanmenurutProf.Mariam Darus, pendaftaran itu tidak hanya semata-mata mengandung arti untuk

27Ibid


(44)

memberikanalatbuktiyangkuat,akantetapijugamenciptakanhakkebendaan.

Hakkebendaan atas suatubendauntukumumterjadipadasaatpendaftaran itu dilakukan.Selamapendaftaran belum terjadi, hak hanya mempunyai arti terhadap parapihakpribadidanumumdianggapbelum“mengetahui”perubahan status hukumatashakyangdimaksudkan.Pengakuandarimasyarakatbaruterjadipada

saathak tersebut(milik) didaftarkan.28

Permohonan pendaftaran ciptaan dapatdiajukan oleh pencipta, pemegang hak cipta, pemilik hak terkaitkepadaMenteridengan permohonan secaratertulis dimanapemohon menyertakancontoh ciptaan,produkhakterkait,atau penggantinya, melampirkan suratpernyataan kepemilikan ciptaan dan hak terkait, dan membayar biaya.

Menurutpasal67 Undang-Undang Hak Ciptapendaftaran dapatdilakukan oleh:

1. Beberapaorangyangsecarabersama-samaberhakatas suatuciptaanatau produk hak terkait, permohonan dilampiri keterangan tertulis yang membuktikan haktersebutatau badan hukum, atau

2. Badan hukum, permohonan dilampiri salinan resmi akta pendirian badan hukumyangtelah disahkan oleh pejabatberwenang.

Dalamhalpemohonandiajukanolehbeberapaorang namapemohonharus dituliskan semuadengan menetapkan satualamatpemohon yangterpilih.

Demikianlah mengenaipendaftaranhak ciptaini menjadipenting artinya, karena melaluipendaftaran lahirlahpengakuansecarade jureantarahakdengan

bendanya.Namunpatutdicatat,pendaftarantidakmerupakansuatukeharusan

28

MariamDarus Badrulzaman,MencariSistemHukum BendaNasional, Alumni, Bandung,1983,hlm.37


(45)

untuk terbitnyahak cipta.Iniadalahkonsekuensilogis darisistempendaftaran deklaratif.29

F. Lisensi HakCipta

Sejalan denganhak ciptasebagaihak ekslusifdanhak ekonomi,pihak penciptaataupemegang hakciptamempunyaihakuntukmemberiizinkepada pihaklain untuk mengumumkan ataumenggandakanciptaan dan pemberian izin tersebut tidak

dapatdilepaskandari masalahkeuntungandaripenggunaanhak

cipta.Pemberianizindaripencipta atau pemegang hakciptakepadaorang lain itulah yangdisebut lisensi.30

Istilahlisensidalampengalihanhakcipta kepadapihaklainbarudijumpai dalamperundang-undanganHak CiptaIndonesia Tahun 1977. Masuknya terminologihukum lisensidalamperaturan perundang-undangan hak cipta didasarkanpadaArticle6bis (1)KonvensiBern.Ketentuan inidiperlukanuntuk

memberi landasan pengaturan bagipraktik pelisensian dibidang Hak Cipta, sebagaimanadikenaldalampaten danmerek.

Pengertian lisensimenurut Pasal 1 angka 20 Undang-Undang No 28

Tahun2014 adalahizin tertulisyang diberikanolehPemegangHakCipta atau PemilikHakTerkaitkepadapihaklain untukmelaksanakanhakekonomiatas ciptaannya atau produk Hak Terkaitdengan syarat tertentu.

Prinsipdasaryang dianutadalah,kecualidiperjanjikanlain,lisensiselalu bersifatnonekslusif.Artinya,jikatidakadaperjanjianlain,pemeganghakcipta tetap bolehmelaksanakan sendiri atau memberi lisensi kepada pihak ketiga

29

OKSaidin,Op.Cit.,hlm.94 30

GatotSupramono,HakCiptadanAspek-AspekHukumnya, PT. RinekaCipta,Jakarta, 2010,hlm.47.


(46)

lainnya untuk melaksanakan perbuatan hukum mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.

Misalnyaseorang pengarang buku,menerbitkanbukudipenerbitdalam negeridalamperjanjianizinpenerbitan tidakdisebutlarangankepadapencipta untukmenerbitkannyakedalam edisibahasaasing untukditerbitkanoleh penerbit luar negeri, makapenciptadapat memberi lisensikepadapihak penerbit asing tersebut.Halyangsamaberlakujugauntukkaryaciptabidangsastradankarya

musikatau rekaman suara, sertakaryasinematografi.31

Darisegibisnispemberian lisensidapat merupakan perluasan usaha seorang produsendansekaligusuntukmeningkatkanperolehankeuntungan.Ada

beberapapertimbanganmengapaseorang pengusahamemilihpemberian lisensi dalamupayapengembangan usahanya,yaitu :

1. Lisensimemperluaspasardariprodukhinggamenjangkaupasaryangsemua beradadiluar pangsapasar pemberilisensi.

2. Lisensimempercepatprosespengembanganusahabagiindustri-industripadat modaldenganmenyerahkansebagianproses produksimelaluiteknologiyang dilisensikan.

3. Melaluilisensi, penyebaran produk juga lebih mudah danterfokuspadapasar. 4. Lisensimemberikankeuntungandalambentuknamabesardangoodwilldari

pemberilisensi.

5. Pemberian lisensi memungkinkan pemberi lisensiuntuk sampaipadabatas tertentumelakukankontrol ataspengelolaanjalannyakegiatanusahayang dilisensikantanpaharusmengeluarkan biayayangbesar.

31


(47)

Lisensihakcipta termasuksebagaiperjanjiankarena lisensi tidaksemata- matahanyasekedarperbuatanpemberian izinsaja,akan tetapiperbuatantersebut menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang saling bertimbal balik antarapihak satu dengan pihak lain.

Dalampasal80 ayat1 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 dikatakan kecualidiperjanjikan lain, pemegang HakCiptaatau pemilik Hak Terkaitberhak memberikanLisensikepadapihaklain berdasarkanperjanjian tertulisuntuk melaksanakanperbuatan.Dalam hal ini jelaslahbahwabentukdarilisensitersebut adalah perjanjian.

Menurutpasal1313 BWPerjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satuorang ataulebihmengikatkandirinyaterhadapsatuorang lainatau lebih. Pengertian perjanjian inimengandungunsur:

1. Perbuatan

Penggunaankata“Perbuatan”padaperumusantentang Perjanjianinilebih tepat jikadigantidengankataperbuatanhukumatau tindakanhukum, karena perbuatantersebut membawa akibathukumbagiparapihak yangmemperjanjikan

2. Satu orangatau lebih terhadap satu oranglainatau lebih.

Suatuperjanjian,paling sedikitharusadaduapihakyang saling berhadap- hadapandansaling memberikanpernyataanyang cocok/passatusamalain.Pihak tersebut adalah orangatau badan hukum.

3. Mengikatkan dirinya.

Didalamperjanjianterdapatunsurjanjiyangdiberikanolehpihakyang

satukepadapihakyang lain.Dalamperjanjianiniorang terikatkepada akibat hukumyangmunculkarenakehendaknyasendiri.


(48)

Karenabentuklisensi tersebutadalahperjanjian makauntuksyaratsahnya wajib memenuhisyarat-syarat yangditetapkan oleh pasal 1320 KUH.Perdata, yaitu:

1. Adanyakatasepakat

Kata “sepakat” tidak boleh disebabkan adanya kekhilafan mengenai hakekatbarang yang menjadipokok persetujuan atau kekhilafan mengenaidiri pihaklawannyadalampersetujuanyang dibuatterutama mengingatdirinyaorang tersebut; adanyapaksaandimanaseseorang melakukan perbuatankarena takut ancaman (Pasal1324 BW)

2. Memilikikecakapan

Pasal1330 BWmenentukanyangtidak cakap untuk membuatperikatan : a. Orang-orang yangbelumdewasa

b. Merekayangditaruh dibawah pengampuan

c. Orang-orang perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan oleh undang-undang

3. Hal tertentu

Perjanjianharus menentukanjenis objekyangdiperjanjikan.Jikatidak, makaperjanjian itu bataldemihukum.Pasal1332BW menentukan hanyabarang- barangyang dapatdiperdagangkanyang dapatmenjadiobyekperjanjian,dan berdasarkanPasal1334BWbarang-barangyang baruakanadadikemudianhari dapatmenjadiobyekperjanjiankecuali jikadilarang olehundang-undang secara tegas.


(49)

4. Sebabyanghalal

Sahnya causadari suatu persetujuan ditentukan pada saat perjanjian dibuat.Perjanjiantanpa causayang halaladalahbataldemihukum,kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.

Selainharus memenuhikeempat syaratdalampasal1320KUHPerdata, perjanjianlisensihakciptajugaharus dibuatsecaratertulis.Syarattertulis ini merupakansyaratkhususyangditentukandalampasal80ayat1UUHakCipta

2014.

Pada dasarnya perjanjian yang berbentuk tulisan sengaja dibuat oleh merekamemanguntukkepentinganpembuktianapabiladikemudianharitimbul

sengketa,akan lebih mudah membuktikanperistiwanya.TetapiwalaupunUU menghendakidemikian,namunkeharusanmembuat perjanjianlisensisecara tertulisternyatatidakdiikutidengansanksihukumyangtegas,sehinggaapabila

perjanjiannyadilakukansecara lisantidakmempunyaiakibathukum.Perjanjian lisensisecaratidaktertulistetapsahsepanjang parapihakmelaksanakan perjanjiannyadengan itikad baik.32

Isiperjanjianlisensihakciptayangtidakbolehdilupakanterutamabagi pemberi

lisensi adalahkewajibanpihak penerimalisensiuntuk

membayarroyalti.Halinisesuaidenganayat2pasal80yang

mengatakanKecualidiperjanjikan lain,

pelaksanaanperbuatansebagaimanadimaksudpada ayat(1)disertaikewajiban penerimaLisensiuntuk memberikan RoyaltikepadaPemegang Hak Ciptaatau pemilik Hak Terkaitselamajangkawaktu Lisensi.

32


(50)

Besarnya royaltitersebut yang wajibdiperjanjikan dalam perjanjian lisensi, agarterdapatkejelasan tentang royaltididalamklausulnya.Jumlahroyalti yang wajibdibayarkankepadapemberi lisensiolehpenerima lisensi adalah berdasarkankelazimanpraktikyang berlakudanmemenuhiunsurkeadilan, sebagaimanadisebutkandalampasal80ayat5Undang-UndangNo28tahun


(51)

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAIMUSIK

A. SejarahMusikIndonesia

Sejarahmusiknusantaraadalahstudiyang meliputidanberhubungan dengan hal ihwal masa lampau umat manusiadalamurutan kronologis, terutama mengenai kehidupan musik dengan masyarakat pendukungnya dalam suatu wilayahkepulauan yang padaumumnyaberadasekarang dalamwilayahRepublik Indonesia.33

1. ZamanPrasejarah

Sejarah musikindonesiaadayang mengatakanberawaldarizaman prasejarah antara tahun 2500 dan 1500 sebelum Masehi terjadi perpindahan bangsadariAsiaTengah keAsiaTenggara. Didalamperjalanannyamereka membawa kebudayaanbambu serta teknik pengolahan lading. Terutama diAnnam(CinaSelatan) merekamemperkenalkan semacam lagupantun dimana putradanputribernyanyidengancarasahutmenyahut.Disanamereka memakai sebuahalattiupbernamaKhenterdiridari6batang bambuyang ditiupbersama

dalamkelompokd atau 3nada.AlatinidikenalpuladiCinadandiKalimantan dengannamaKledi.Alatinihanyamerupakansalahsatu alatdarisejumlah besar alat musikbambuyangsampaisekarang terdapatdiAsiaTenggara.Sejumlah batang bambu denganukuran yang berbeda-bedadi tanamditanah.Tiupan angin menimbulkanbunyibagaikanKlediraksasayangcukupindah(terdapatdiBali

33

MahdiBahar,SejarahMusikNusantara,Sekolah TinggiSeniIndonesia,Padang Panjang,2007, hlm.12.


(52)

sampai sekarang). Alat musikbambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya, telah mengalamisuatu prosesperkembangan padawaktu kemudian.

2. AbadKe4 SebelumMasehi

Sejarahmusik indonesiamenurutpara ahlisejarahterjadilagisuatu gelombangimigrasikeIndonesiadisekitarabad4sebelumMasehi.Karenaini

terjadipadazaman perunggumakakedatangan merekamempengaruhi juga kebudayaan musik. Diperkirakan bahwagong-gong pertama berasal pula dari AsiaSelatan, padatahun 1930-an ditemukan banyaksekali alatdariperunggu, sehingga terbuktibahwadarisinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanyake Indonesiatetapike seluruhAsiaTenggara.Kebudayaaninijugadisebut “kebudayaanDong-son”.Kebudayaaniniberlangsung dariabad7-1Sebelum

Masehidan mencapaipuncaknyapadaabad 3-2sebelumMasehi.Lalu bagaimana dengan musikdalam kebudayaan Dong-son? Kita tidaktahu apa-apa tentang

musikmereka. Diperkirakan bahwagongmerekaberukuranbesar,olehkarena itu maka musikmerekaberat.

3. ZamanSejarah

Kitaberlanjutkesejarahmusik indonesiadijamansejarah,sejarahmusik indonesiadisiniberasaldarisuatu‘revolusi’yang terjadidiabad 1sebelum Masehi,saatdibuatnyakapalbesar-besarditelukPersiaLautCina.Makalalu

lintaskeIndonesiapunmenjadiintensif.Terutamapedagang Indiamendatangi daerah-daerah Indonesiasejak abad 2dan3Masehiuntukperdagangan.Maka pengaruhIndiadiIndonesiabertambah besar,baik darisegiperdagangandan politikmaupunagamadankebudayaan.Daridokumen-dokumendanpenemuan


(53)

abad7MasehidalamkerajaanSriwijayadankemudiandi Jawadengankerajaan Syailendra(750-850Masehi). PengaruhkebudayaanIndia mencapaipuncaknya daripertengahan abad 8 Masehisampai abad 11 Masehidimanafasekreativitas yang sangattinggi.PadamasaituberkembanglahkebudayaanJawaberupamusik

dantari,arsitekturdansenirupa,padawaktuitudibangunlahCandiBorobudur dan Candi Prambanan.Sejarah musik indonesia berlanjut kepada dinasti syailendra yangmemperkenalkan tangga nada slendro. Menurut cerita tangga nadainiditemukanolehdewaBarataEndraataspetunjukdewaShiva.Merurut

teori,satuoktafdibagidalam5 intervalyang sama(6/5darisekonbesar).Namun ternyatatidakselalu demikian.MalahdalampenggaliandiJawaCinadan musik India.ditemukanalat-alatkunodengantangganadayangmiripdengantangga

nadapentatonic(dengan intervalsekon-sekon dan tertskecil).34

4. Masa SebelumMasuknya Hindu-Budha

Pada masa ini, musik dipakaisebagaibagian darikegiatan ritual masyarakat.Dalambeberapakelompok, bunyi- bunyianyang dihasilkanoleh anggotabadan atau alattertentu diyakini memilikikekuatan magis.Instrumen atau alatmusik yangdigunakan umumnyaberasaldarialamsekitarnya.

5. Masa SetelahMasuknya Hindu-Budha

Padamasa ini,berkembanglah musik-

musikistana(khususnyadiJawa).Saatitu,musiktidakhanyadipakaisebagaibagianritual saja,tetapijugadalam kegiatan kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istanayangberkembangadalahmusikgamelan.Musikgamelanterdiridari5

3

jam15.00


(54)

kelompok,yaitukelompokbalungan,kelompokblimbingan,kelompokpencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

6. Masa SesudahMasuknya Agama Islam

Selainberdagang danmenyebarkanagamaislam,parapedagang arabjuga memperkenalkanmusikmereka.Alatmusikmerekaberupagambus&rebana.dariproses itulahmunculorkes-orkesgambusdinusantara(Indonesia)hingga saat ini.

7. Masa Kolonialisme

Masuknya bangsaBarat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalamperkembanganmusikIndonesia.Parapendatang inimemperkenalkan berbagaialat musikdarinegerimereka, misalnyabiola,selo (cello),gitar, seruling

(flute), dan ukulele.Merekapun membawasistemsolmisasidalamberbagaikarya

lagu.Itulahmasa- masaperkembangan musikmodernIndonesia.Saat itu,paramusisiIndonesiamenciptakansajian musikyang merupakanperpaduanmusik baratdanmusik Indonesia. Sajian musik itu dikenalsebagai musik keroncong.

8. Masa Kini

Seiring denganmasuknyamediaelektronikkeIndonesia,masukpula berbagaijenismusikbarat, sepertipop, jazz,blues,rock,danR&B.demikian pula denganmusik-musiknegeriIndiayangbanyakdibawamelaluifilm-filmnya.

Dariperkembanganini, terjadiperpaduanantara musikasing denganmusik Indonesia.MusikIndia mengalamiperpaduan dengan musik melayusehingga menghasilkanjenis musikdangdut.Maka,munculpulaberbagaimusisiIndonesia yangberaliranpop,jazz,blues,rock,danR&B.Berkembangpulajenismusik


(55)

yangmemadukan unsur kedaerahan Indonesiadengan unsur musik barat, terutama alat-alat musiknya. Jenismusik iniseringdisebut musik etnis.35

B. PengertianMusik

Musikadalahnadaatausuarayang disusunsedemikianrupasehingga mengandung irama,lagudankeharmonisan.Dalam lingkunganmayarakatseni, musikmerupakansalahsatumediaungkapankesenianyang mencerminkan kebudayaan masyarakatpendukungnya.Disadari atau tidak, dalamkehidupan kita sehari-haribanyakmelibatkanmusikkarenadefinisipaling mendasardarimusik itu sendiri adalah bunyiyangteratur.Katalainmusik adalah suatu hasilkaryaseni dalambentuklaguatau komposisi musik,yang mengungkapkanpikiran dan perasaanpenciptanyamelaluiunsur-unsurmusikyaitu:irama,melodi,harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresisebagaisuatu kesatuan.

Musikmerupakansalahsatucabang darikesenianyang pengungkapannya melaluisuara atau bunyi-bunyian.Musikyang dihasilkanoleh alat musikdisebut instrumental, sebagai contohnya adalah sonata, simphoni, dan lain sebagainya.Sedangkanmusikyang dihasilkanoleh suaramanusiadisebutmusikvocal, contohnya adalah opera,motet, lagu dan lain sebagainya.

Definisi musik daribeberapakalangan :

1. PhilipSheppard

Musik adalah sistemyangunik untuk mengkomunikasikan idedanemosi.

3

2015jam18.00


(56)

2. Masduki

Musik adalah produk kebudayaan manusia.Keterkaitan antara musik dan manusiaselalumenjadifokus kajiankarenakebudayaan musik adalahproduk konseptualdan perilaku masyarakat.

3. DavidEwen

Musikadalah ilmupengetahuandan senitentang kombinasiritmikdari nada-nada,baikvocalmaupun instrumentalyang meliputimelodidanharmoni sebagaiekspresidarisegalasesuatuyang ingindiungkapkanterutamaaspek emosional.

4. Suhastjarja

Musik ialah ungkapan rasa indah manusiadalambentuk suatu konsep pemikiranyang bulat,dalamwujudnada-nadaataubunyilainnyayang mengandung ritmedan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktuyangdikenaloleh dirisendiridanmanusialain dalamlingkungan.

5. AdjieEsa Poetra

Musikmerupakanbunyiyang teratur,bukansajabersifatmoralnormatif, melainkan jugadiakuiselarasberdasarkanpenghitungan para ahliilmu fisika.

Musik berasaldarisuara.Suara itu sendiriadalah suatu partikeldarisemua elemenyangmembentukduniaini.Jadimusikadalahpartikelyangtersebarke

seluruhsemesta,yang mengisisemuaruang,bahkansampaikecelahtersempit sekalipun.Karena itu musik maupun suara tidak perlu dicari.Diasudah tersajidi setiap jengkaldan setiap detik kehidupankita.36

36

EyaGrimonia,DuniaMusik,Sains-MusikUntukKebaikanHidup,NuansaCendekia, Bandung,2014,hlm.15.


(57)

Darisekilasdefinisi musikdiatas,perkembangandanperubahanyang senantiasaterjadidalam musik ternyatamempengaruhiteori,penyajian,style, instrumentasidan aransemen musik itu sendiri.Perubahan dan perkembangan ini pada akhirnyamelahirkan apayang disebutgenreatau aliran musikdimana masing-masing genre terbagi lagi menjadisub-genre.

Genreadalah pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteriayang sesuaiuntukbentuk tersebut.Dalamlingkupsecaraumum,genre adalah suatukategorisasitanpabatas-batasyang jelas.Genreterbentukmelalui konvensi ataupunmelintasi beberapa genre dengan meminjam dan menggabungkan konvensi-konvensi tersebut. Lingkup kata genre biasanya dibatasipada istilah dalambidangsenidan budaya.

Adapunyang dimaksudgenredalam musikadalahpengelompokanmusik sesuaidengan kemiripannyasatu samalain. Selain itu, musik jugadapat dikelompokkan sesuaidengan kriterialain, misalnyageografi ataupun, sebuah genredapatdidefinisikan melaluiteknik musik,gaya,konteks,dan tema musik yangdisajikan.

C. MusikTradisi

Kreatifitaspertunjukan danpenciptaan musiktradisidibatasiolehnorma- normayang berlakupadasuatukebudayaan,sehinggamemiliki cirilokalyang sangatkental. DiIndonesia musik tradisidikenaliberdasarkan batasan geografis dan etnisitasnyamisalnyamusik Minang,musik Batak, musik Dayak, musik Jawa dan sebagainya.DiJawadan Bali ada istilah khususuntuk menyebut musik tradisi yaitu karawitan. Saat inisesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


(58)

pendidikan lahirlah suatu istilah untuk menyebut seluruh musik yang ada di seluruh wilayah kepulauan Indonesia termasuk karawitan, yaitu Musik Nusantara.

MusikNusantaraadalahseluruhmusikyang berkembang dinusantaraini yangmemiliki ciri tertentu, misalnyadalambahasadan gaya melodinya.

Kitaperlumenyadaribahwamempelajari musiketniktidak cukuphanya dengan mempelajarimusiknya saja tanpa dialas dengan budaya masyarakat pemilikmusik tersebut.Darisudutpandang nilaiestetissuatumusik tidak terlepas darinilaiestetis masyarakatpendukungnya,danharus dilihatdaripandangan hakikimasyarakat itu.

EstetikamusikSaluangDarek(SaluangDendang),harusdilihatdari

sudutpandang masyarakatMinangkabau, bukandarisudutpandang orang Sunda, begitu jugaGamelanDegung, estetikamusiknyaharus dilihatataudipahamidari

sudutpandangorangSunda itu sendiri.

Jika pendekatanseperti dapat diterima maka kita perlu mempelajari budayamusikalmasyarakatpendukung setiapmusik etnikagardapatdiketahui nilai-nilai musikal maupun budayanya.37

Indonesia music is a diverse as its people” ( Yampolsky, 1999),

pernyataanYampolsky initentusajabukanungkapantakberdasar.Pernyataan tersebut merupakansimpulandaripengalamanlapanganyang telahdilakukan olehnyaselamahampir 20 tahun mendalami musik Indonesia.Daristudi-studinya tentang diskografiataukumpulankoleksirekamanproduksiLokananta,musik populerIndonesia,hinggaserimusikIndonesia,Yampolskymenemukanribuan

37

Hanefi,MusikologiNusantaraIII, SekolahTinggiSeniIndonesia,PadangPanjang, 2002,hlm.1.


(59)

jenisrepertoarmusikIndonesiayangtersebardiberbagaikomunitasmasyarakat Nusantara.

TemuaninisejajardengancatatanHastanto: dari500lebihkelompok etnik/sub-etnikyang ada,padasatukelompoketnik yang kecildapatditemuilebih dari10genre-genremusik,danpadakelompoketnikyanglebihbesarjumlah genre musik inibisaberkisar antara50 sampaidengan 100 genre musik.38

Seringkitatidaktahubilamendengarataumenontonpertunjukanmusik

darisalahsatuetnikdiluaretniksendiri.Banyakhal-halyang perludiketahui sebelumberhadapandenganeventatau mendengarmusikdimaksud,terutama apabilaseseorangberminatmengetahuiatau memahaminya.

Karena itu yang dapat memberi jalan ke arah pengetahuan atau pemahaman terhadapmusik-musiketnik lainadalah mengenaldanmemahami identitasyangterkandungdalamberbagaimusiketnikmelaluipendekatanyang

dapatditerima secaraumum.Pendekatantersebuttidakselalusamadalam memahami etnik yang berbeda namun mempunyai suatu nilai yang dapat dipelajarisecaraumum,sistemnilaiitulahyangselaluberkembangmengikuti

perkembanganmanusianya.39

D. MusikMinang

Perkembanganduniamusik diIndonesiadewasainisudahdemikian pesatnyadantanpaterkecuali.SemuajenisiramamulaidariKeroncong,Dangdut sampai Jazz dan Rock mempunyai pendukung sendiri- sendiri. Dalam

38

Santosa,EtnomusikologiNusantara;PerspektifdanMasaDepannya, ISIPress, Surakarta,2007,hlm11.

39


(60)

perkembanganmusikdanlagudiIndonesiatersebutterselipdidalamnyalagu- lagu daerah, yangmewakiliberbagai etnisyangadadiwilayah Nusantara ini.

Diantaranyaadalahlagu- lagudaridaerahMinangkabau.Nama Minangkabaumengacupadasekelompoksukubangsayang menganutsistem kebudayaantertentuserta mendiamidaerahyang terletakditengah-tengahpulau Sumatera sebelahbarat, saat ini daerah tersebut meliputi wilayah Propinsi SumateraBarat.40

MusikMinangsalahsatualiranmusikNusantarabaiktradisionalmaupun

modernyang tumbuhdanberkembangdiwilayahkebudayaanMinangkabau. MusikyangasalusulnyaterkaitdenganMusikMelayuiniumumnyadimainkan olehalat-alatmusikseperti talempong,saluang,rabab,sarunai,rebana,aguang, gandang danbiola.MusikMinang jugadimainkan untuk mengiringiberbagai tarian sepertiTariPasambahan dan TariPiring.41

MusikyangdalambahasakebudayaanorangMinangkabaupengertiannya setaradenganpengertiandalamistilah“bunyi-bunyian”merupakansalahsatu

jenissenipertunjukan yangada diantara jenispertunjukanmereka yanglain. SecaraSosiologisorang Miinangkabaumemandang adaduakategorisenimusik yangadadiSumateraBarat(Minangkabau),yaitu: musikMinangkabaudan bukanmusikMinangkabau.Padakategorimusikyang pertama mencakup,yaitu: musikMinangkabaupopuler, musikMinangkabautalempong kreasibaru, dan musikMinangkabauakademis.Kemudian,yangtermasukpadakategorikedua

40

Wasana,”Srtuktur Lirik LaguMinangModern”.LaporanPenelitian,Pusatpenelitian Universitas Andalas,Padang.hlm.1.

4


(61)

adalah musik apa saja yang ada di Sumatera Barat ( Minangkabau ) selain daripadamusik yangtermasuk padakategoripertama.42

Perkembangan dan sejarah lagu Minang dapatkitabagi menjadi empat dekade,dimanamasing- masing dekadedariperkembanganlaguMinang ini memilikicirikhas masing- masing.PembagianlaguMinang inimenurutmasanya terbagi menjadibeberapaperiodeyaitu:

1. LaguMinang Masa Penjajahan

Pada masapenjajahan di tanah Minang, sebenarnya lagu-lagu minang sudahberkembang dikalanganmasyarakatMinang.Rata-ratalaguMinang pada masapenjajahan ini lebih berisi tentang masalahpercintaan,halangancintake jenjang pernikahanhinggaberbagaitrikdanintrikyang berlakudidalam masyarakatMinangselama masapenjajahan.

Laguminang jugadiciptakansebagaiperekathubungankekeluargaandan

kemasyarakatanyang terjadididalam

masyarakatIndonesia.Biasanyaakandinyanyikanpadaupacarapernikahan,

perayaanadat,danberbagaiupacara lainnya. Contoh misalnyaadalah Langkah Kida,

Japuiklah Denai, Tasarah Mamak, dan Tabuang Cinto diUmbilin.

2. LaguMinang Masa Perantauan

Ketika masasulit terjadiditanah Minang, maka masalah ekonomidan sosial juga terjadi di dalam masyarakat Minang.Halini akhirnya membuat banyak masyarakatMinangyangpergimerantaukedaerahlain.Hampirsemualapisan

usiadidalammasyarakatMinangmengenalfasekehidupandimanamerekaharus

42

MahdiBahar,IslamdanKebudayaanSeniMinangkabau,BumigrafikaUtama, Bandung, 2011, hlm.178.


(1)

daripadalagu asli sehingga dapat merugikan bagi industri perekaman.

Berdasarkan uraiandiatas berlakunya efektivitas Hukum Hak Cipta adalah untukmelindungipenciptaatashakciptayang meliputihakmoraldanhak ekonomi. Namun demikian dalamimplementasinyasangatdipengaruhioleh beberapahaldi antaranya adalah:

1. Peraturan perundang-undangan dalam hal ini adalah Undang- UndangNomor 28 Tahun 2014 tentangHak Cipta

2. Struktur pelaksanaan hukumnya

Parapenegakhukummasihbelumseriusdalam menanggulangi pelanggaranhakcipta, meskipun banyakmelakukanrazia-raziakenyataannya masihbanyakpembajakandisana-sini.UntukDirjenHKI belummaksimal dengan hanya menempatkan beberapa tempatperwakilan dikota-kotabesar sehinggabelummencakupkeseluruhan,haliniakanberimbas kepada masyarakatyangmau mendaftarkannya mengingat mengurasbiaya, waktu dan tenaga.

3. Budaya mengenaisikap danperilaku masyarakat

Dewasa ini masyarakat masih beranggapan bahwa lagu bajakan lebih murah daripadalagu asli, meskipundari segi kualitas masihjauh dibandingkanmembeliyangasli.Keuntunganbagimasyarakatadalahharga


(2)

85

4. Faktor ekonomidi lingkungan masyarakat

Eraglobalisasimemaksamasyarakatberjuang untukbertahanhidup sehinggamautidakmaubarang-barangyangharusdibelipunjugadibatasi.Album musik atau kitakenallagu suatukaryaciptaikut meraskan imbasnya, semakin mahalkebutuhan membuat industri industri musik dan pencipta kalang kabut.Banyakkaset,CD,maupunVCDaslitidak terjualsedangkan yang versibajakan bisa mencapai jutaan keping. Hal iniyang membuat industri rekaman harus memutar otak agar lagu dibeli dengan harga terjangkau.


(3)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Hubunganhukumantarapenciptaataupemegang hakciptadenganElta Recordbersifatpemberian lisensi, yakniEltaRecordsebagaipengelola secarakomersildariproduk yang dibuatoleh EltaRecordsendiri maupun olehpihakkedua untukkemudiandipasarkandalambentukkaset,CD,dan VCDditingkatlokalmaupunnasional. Dalamhubunganhukumtersebut tampak bahwabelumdiatursecarapastidan adil mengenaimasalah perlindungan hukum.

2. PerlindunganhakciptakaryamusikMinang olehEltaRecordterhadap penciptaataupemegang hakciptadanpenyanyidilaksanakanmelalui promo,distribusidanpenjualan.Adanyakegiatanpromoyangbertujuan

memperkenalkanlagukemasyarakatmelaluimediapenyiaran,dianggap sangat menguntungkan bagi pihak Elta Record dan pencipta atau pemegang hakciptadanpenyanyisehinggadenganditiadakannya

penarikanroyaltibukanmerupakansuatu halyang dipermasalahkanbagi EltaRecorddanpenciptaataupemegang hakciptadanpenyanyi.Disisi lain kurangnyapengawasan terhadap produk lagu karena luasnyadaerah pemasaran sehingga membutuhkan sumber daya manusiayangmemadai. 3.Hambatan-hambatanyang dihadapiolehkeduabelahpihak meliputi hambatan

internaldan eksternal. Hambatan internalyaitu kurangnya sumberdayamanusiayang memadai,distribusidanpenjualanolehpihak ketigatanpaadapengawasanyangberartiyangdapatmenimbulkansuatu


(4)

87

pelanggaranterhadap hak cipta. Hambatan eksternalyaitu budayahukum yang masihsangatkurang terhadapperlindunganhakcipta,kemajuan teknologiyang pesatsehinggamenimbulkanbanyakpelanggarandan kurangnya apresiasi masyarakat terhadapkaryaseni.

B. Saran-Saran.

1. Perusahaan perlu lebih menyempurnakan isi Perjanjian Kerjasama khususnyamengenaiperlindunganhukum terhadaphakcipta karyaMusik Minang dimanamasihditemukan kekurangan-kekuranganterlebih perjanjian yangakan dibuatlebihmenguntungkan perusahaan.

2. Dalammelakukan promosike mediakhususnyamedia elektronik perlu dibuatkan perjanjian antaraperusahaan industrimusik denganindustri penyiaran mengenairoyalti ketika lagu tersebut diputar kembali dikemudian harisehinggaperlindungan hukumnya terhadap lagu tersebut jelas.

3. Pemerintahharuslebihberusahamemberantaspembajakanyangsemakin marak diIndonesia. Melaluisosialisasidan penyuluhan terhadap masyarakat tentangpentingnya HKI khususnya dibidang karya cipta musik.

4. Penciptasemestinyasadarakanpentingnyaperlindunganhukumhakcipta sehinggaperlu adanyakesadaran daripenciptauntuk segera mendaftarkan karya ciptanyakeDirektoratJenderalHKI untuk menghindarihal-halyang terjadidikemudian hari.


(5)

DAFTARPUSTAKA

Buku-Buku

Badrul, Zaman, dan Mariam, Darius, 1893, Mencari Sistem Hukum Benda,

Alumni, Bandung.

Bahar, Mahdi, 2004, SeniTradisiMenentang Perubahan, STSI, PadangPanjang. , 2007, Sejarah MusikNusantara, STSI,PadangPanjang.

,2011,IslamdanKebudayaan SeniMinangkabau,BumiGrafika Utama, Bandung.

.

BPHN, 1976, Seminar HakCipta, BinaCipta, Bandung.

Djumhana, Muhammad, dan R. Djubaedillah, 1997, Hak Milik Intelektual (Sejarah

Teoridan Praktiknya diIndonesia), PT.CitraAdityaBakti, Bandung.

Grimonia,Eya,2014,SainsMusikUntukKebaikanHidup, NuansaCendekia, Bandung. Hanefi, 2002, MusikologiNusantara III, STSI,

PadangPanjang.Hasibuan, Otto, 2008, HakCipta diIndonesia, PT. Alumni, Bandung. Hutauruk, M.,1982, Peraturan HakCipta Nasional, Erlangga, Jakarta.

Jened,Rahmi, 2014, HukumHak Cipta (Copyright’s Law), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Luthan, Salman, 2000, Modul Hukum Pidana Ilmu Pengetahuan (IPTEK), FakultasHukumUniversitasIslamIndonesia, Jakarta.

Lutviansori, Arif, 2011, Hak Cipta dan Perlindungan Folklore di Indonesia, GrahaIlmu, Yogyakarta.

Muhammad, Abdulkadir, 2001, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan

Intelektual, PT. CitraAdityaBakti, Bandung.

Saidin,OK.,2006,AspekHukumHakKekayaanIntelektual,PT.RajaGofindo Persada, Jakarta.


(6)

Supramono,Gatot,2010,HakCiptadanAspek–AspekHukumnya,PT.Rineka Cipta,Jakarta.

Wasana,StrukturLirikLaguMinangModern,LaporanPenelitianPusatPenelitian UniversitasAndalas, Padang.

PeraturanPerundang – Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terjemahan R. Subekti dan R.

Tjitrosudibio, PT. PradnyaParamita, 2004, Jakarta.

Undang-UndangRepublik IndonesiaNomor 28 Tahun 2014 TentangHak Cipta Internet

http://shaelohic.com/sejarah-perkembangan-musik-indonesia.htmldiaksestanggal 6mei2015

http : /

http :/


Dokumen yang terkait

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

2 47 153

KOMERSIALISASI HASIL PERUBAHAN ARANSEMEN KARYA CIPTA LAGU ATAU MUSIK BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 1 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

0 0 84

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 1 10

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 20

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 60

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 3 6

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAIHAKCIPTA A. SejarahHakCipta - Penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Terhadap Produksi Karya Seni Berupa Rekaman Musik Daerah ( Studi Pada Elta Record Kota Bukittinggi )

0 0 27

SANKSI PIDANA TERHADAP PELANGGARAN HAK CIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA

0 0 53