Kebijaksanaan Pelayanan Perum Pegadaian: 1. Ciri pelayanan Perum Pegadaian adalah:

8. Kredit Serba Guna dan Umum yaitu, layanan kredit yang ditujukan bagi pegawai berpenghasilan tetap. 9. Jasa Taksiran yaitu, pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti emas, berlian, batu permata dan lain-lain 10. Jasa Titipan yaitu, pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang- barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan ibadah haji, pergi keluar kota atau mahasiswa yang sedang berlibur. 11. Gadai Syariah RAHN yaitu, produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip- prinsip syariah dengan mengacu pada sistem administrasi modern. 12. Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Arrum yaitu, produk dengan konstruksi penjaminan fidusia untuk pengusaha mukro-kecil dengan prinsip syariah. 13. Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi Mulia yaitu, penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat yang berminat untuk berinvestasi pada emas secara tunai dan angsuran. Emas yang telah dibeli dari produk Mulia ini dapat diperjualbelikan kembali di Bursa Mulia apabila di kemudian hari membutuhkan uang dalam waktu yang singkat.

3.9 Kebijaksanaan Pelayanan Perum Pegadaian: 1. Ciri pelayanan Perum Pegadaian adalah:

a. Mudah, karena sangat sederhana dalam prosedur dan persyaratan. b. Cepat, karena dana yang dibutuhkan selalu tersedia. c. Aman, karena barang yang dijadikan jaminan di asuransikan. d. Murah, karena beban sewa modal relatif murah dan tanpa biaya apapun. 2. Barang-barang Yang Dapat Diterima Sebagai Jaminan Gadai: a. Kain, seperti: - Bahan pakaian - Kain, sarung, seprei, permadaniambal. b. Barang perhiasan Logam dan Permata, seperti: - Emas perak platina - Berlian - Batu mulia a. Kendaraan, seperti: - Mobil - Sepeda Motor - Sepeda b. Barang rumah tangga - Perabotan rumah tangga - Elektronik - Gerabah 3. Barang-barang Yang Tidak Dapat Diterima Sebagai Jaminan Gadai a. Barang-barang milik pemerintah, seperti: - Senjata api, senjata tajam - Pakaian dinas - Perlengkapan ABRI dan Pemerintah b. Barang-barang yang mudah busuk, seperti: - Makanan dan minuman - Obat-obatan - Tembakau c. Barang-barang berbahaya yang mudah terbakar, yaitu: - Korek api - Bensin - Minyak tanah - Tabung berisi gas d. Barang-barang yang sukar ditaksir nilainya, seperti: - Barang purbakala - Historis e. Barang-barang yang dilarang pederannya, seperti: - Ganja, opium, madat, heroin, senjata api dan senjata sejenisnya f. Barang-barang yang tidak tetap harganya dan sukar ditetapkan taksirannya, seperti: - Lukisan dan buku g. Barang-barang lainnya, seperti: - Barang yang disewabelikan - Barang yang diperoleh melalui hutang dan belum lunas - Barang titipan sementara - Barang yang tidak diketahui asal usulnya - Barang-barang bermasalah barang curian, penggelapan, pencurian,dll - Pakaian jadi - Bahan yang pemakaiannya sangat terbatas dan tidak umum - Ternakbinatang 4. Gedung dan Perlengkapannya a. Ruang Kantor, terdiri dari: - Ruang tunggu nasabah - Ruang Tamu - Ruang kerjastaff - Ruang lelang - Ruang pimpinan cabang - Ruang arsip - Ruang serbaguna - Gedung barang jaminan - Mushalla - Kantor Kecil b. Lingkungan Kantor, terdiri dari: - Pagar Keliling pagar tembok - Papan Nama papan nama perusahaan - Halaman tempat parkir - Tiang bendera c. Alat Kerja, terdiri dari: - Jarum uji emas - Air uji - Batu uji - Tabel berlian - Timbangan analisis - Metmess - Diamond selector electric testes - Moe dan tabelnya - Loupe - Kalkulator - Mesin Hitung utang - Sarana Promosi - Tang Kondektur - Tang Matris - Pembungkus Barang Jaminan - Nomerator - Daftar Berat Jenis - Gelas Ukur dan Botol Uji - Komputer - Liaspen 5. Sewa Modal a. Untuk golongan A dikenakan sewa modal sebesar 0,75 per 15 hari atau 1,5 per 30 hari, tenggang waktu selama 120 hari atau 4 bulan. b. Untuk golongan B dikenakan sewa modal sebesar 1,2 per 15 hari atau 2,4 per 30 hari, tenggang waktu selama 120 hari atau 4 bulan. c. Untuk golongan C1dan C2 dikenakan sewa modal sebesar 1,3 per 15 hari atau 2,6 per 30 hari, tenggang waktu selama 120 hari atau 4 bulan. d. Untuk golongan D1 dan D2 dikenakan sewa modal sebesar 1 per 15 hari atau 2 per 30 hari, tenggang waktu selama 120 hari atau 4 bulan. 6. Prosedur Pemberian Kredit Gadai a. Calon nasabah dating langsung ke loket penaksir dan menyerahkan barang yang akan dijadikan jaminan dengan membawa bukti pendukung berupa KTP atau surat kuasa apabila pemilik barang tidak bisa datang sendiri. b. Dan kemudian barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk menaksi dan menetapkan harganya. Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir, sesuai dengan Buku Peraturan Menaksir BPM dan Surat Edaran SE yang berlaku ditetapkan besarnya uang pinjaman yang dapat diterima oleh nasabah. c. Selanjutnya, pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir, setelah itu barulah uang pinjaman dapat diberikan kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Prosedur Pelunasan Kredit Gadai a. Setiap saat uang pinjaman dapat dilunasi tanpa harus menunggu jatuh tempo pelunasan. b. Nasabah dapat melakukan pelunasan dengan membayarkan uang pinjaman dan ditambah sewa modal bunga langsung kepada kasir disertai dengan bukti surat gadai. b. Kemudian barang jaminan tersebut dikeluarkan oleh petugas penyimpan barang, setelah itu barulah barang yang digadaikan dikembalikan kepada nasabah. 8. Lelang Lelang adalah upaya pengembalian uang pinjaman beserta sewa modal yang tidak dilunasi sampai batas waktu yang ditentukan. Usaha in dilakukan dengan penjualan barang jaminan tersebut kepada khalayak umum pada waktu yang telah ditentukan. Tanggal pelaksanaan lelang harus diumumkan melalui: a. Papan pengumuman yang ada di kantor cabang b. Media informasi lainnya radio, surat kabar, dan media lainnya. b. Pemberitahuan oleh pegawai loket kepada nasabah c. Pemberitahuan tertulis kepada pemilik barang d. Pemberitahuan tertulis kepada Dinas Penerangan setempat e. Pemberitahuan tertulis paling lambat 15 hari sebelum pelaksanaan f. Apabila ada barang bernilai tinggi yang akan dilelang, barang ini sedapat mungkin disebutkan dalam pemberitahuan. Prosedur lelang adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan berita acara penyerahan barang jaminan yang akan dilelang. 2. Menetapkan harga penjualan lelang dengan pedoman sebagai berikut: - Apabila taksiran baru lebih rendah dari uang pinjaman + sewa modal penuh, maka harga minimal lelang harus sebesar uang pinjaman + sewa modal dibulatkan keatas menjadi ratusan rupiah penuh. - Apabila taksiran baru lebih tinggi dari uang pinjaman + sewa modal, maka harga minimal lakunya lelang adalah sebesar uang pinjaman maksimal berdasarkan taksiran baru + sewa modal penuh berdasarkan uang pinjaman baru.

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN