PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP LAYANAN PEMBELAJARAN.

= ρρρρ Keterangan:

ρij = koefisien jalur

Sk = standar deviasi variabel eksogen Sy = standar deviasi variabel endogen bk = koefisien regresi variabel eksogen

R = Xk X2 X1             1 ... 1 ... 1 ... 1 2 1 2 1 k k x x x x x x r r r

R1-1 =

… Xk

X2 X1             kk k k C C C C C C ... ... ... ... 2 22 1 12 11


(52)

Dalam kaitannnya dengan mengevaluasi pengaruh penting dari setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen, Suwarno dan Rahardjo (1988: 168) mengemukakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3-9

Kriteria Penentuan Sifat Pengaruh Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen

Koefisien Jalur Distandarkan Sifat Pengaruhnya

≤ 0,09 Lemah

0,10 – 0,29 Sedang

0,30 ≥ Kuat

Sumber: Suwarno & Rahardjo, 1988.

6. Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total variabel exogenous terhadap variabel endogenous secara parsial, dengan rumus:

a. Besarnya pengaruh langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous = p

i ux

x x pxuxi

b. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous = p

i ux

x x rx1x2 x pxuxi

c. Besarnya pengaruh total variabel exogenous terhadap variabel endogenous adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan besarnya pengaruh tidak langsung = [p

i ux

x x pxuxi] + [pxuxi x rx1x2 x pxuxi]

7. Menghitung R2 ( , ... ) 2 1 k u x x x

x , yaitu koefisien determinasi total X1, X2, … Xk terhadap

Xu atau besarnya pengaruh variabel exogenous secara bersama-sama (gabungan) terhadap variabel endogenous dengan menggunakan rumus :


(53)

(

u u u k

)

k

u x x x xx xx xx

x

R ρ ρ ... ρ

2 1 2

1, ,... )

( 2 =               k u u u x x x x x x r r r ... 2 1

Besarnya koefisien determinasi mengacu pada tabel berikut: Tabel 3-10

Nilai Koefisien Determinasi

Interval Koefisien

Determinasi Tingkat Hubungan

0,00-0,04 Rendah atau sangat lemah

0,05-0,16 Rendah tapi pasti

0,17-0,48 Cukup kuat

0,49-0,81 Tinggi atau kuat

0,82-1,00 Sangat tinggi atau sangat kuat

Sumber: Sitepu (1995: 18)

8. Menghitung besarnya variabel residu, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogenous di luar variabel exogenous, dengan rumus :

1 2 u(1,2,...,k)

u x x x x

x R

p ε = −

9. Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid, (2005:10), sebagai berikut:

1 ) 1

( 2 ( 12... )

− − − = k n C R p t ii x x x x x x k u i u dengan : i = 1,2, … k

k = Banyaknya variabel exogenous dalam sub struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi t-student, dengan derajat bebas (degrees of freedom) n – k – 1


(54)

Kriteria pengujian : Ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t – student. (t0 > ttabel(n-k-1)).

10. Menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur secara keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Nirwana Sitepu, (1994):

) 1 ( ) )( 1 ( ) ,... , ( 2 ) ,... , ( 2 2 1 2 1 k u k u x x x x x x x x R k R k n F − − − = dengan : i = 1,2, … k

k = Banyaknya variabel exogenous dalam sub struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi F – Snedecor, dengan derajat bebas (degrees of freedom) k dan n – k – 1

Kriteria pengujian: Ditolak H0 jika nilai hitung F lebih besar dari nilai tabel F. (F0 > Ftabel(k, n-k-1)).

11. Menguji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel exogenous terhadap variabel endogenous, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (2005:11), sebagai berikut:

1

) 2 )(

1

( 2 3(12)

2 3 1 3 − − − + − − = k n C C C R p p t ij jj ii x x x x x x x

Kriteria pengujian : Ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t – student. (t0 > ttabel(n-k-1)).


(55)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 74

3.1 Objek Penelitian ... 7474

3.2 Metode Penelitian ... 7676

3.3 Populasi dan Sampel ... 7878

3.3.1 Populasi ... 7878

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ... 7979

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 8181

3.5 Penentuan Instrumen Penelitian ... 8383

3.5.1 Uji Validitas Instrumen ... 8585

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 9191

3.6 Analisis Data Penelitian ... 9393

3.6.1 Rancangan Uji Hipotesis ... 9494


(56)

153

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Temuan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum: (a) kompetensi profesional dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI sudah sangat tinggi, artinya kompetensi profesional dosen tersebut dapat menunjang interaksi sosial dan layanan pembelajaran; (b) kompetensi sosial dosen juga termasuk kategori sangat tinggi, yang berarti kompetensi sosial dosen tersebut dapat menunjang interaksi sosial dan layanan pembelajaran; (c) kompetensi personal dosen juga termasuk kategori sangat tinggi, yang berarti kompetensi personal dosen tersebut dapat menunjang interaksi sosial dan layanan pembelajaran; (d) interaksi sosial di lingkungan Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI termasuk kategori sangat tinggi yang berarti dapat menunjang tingginya kompetensi yang dimiliki dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI dalam mempertahankan layanan pembelajaran; (e) layanan pembelajaran di lingkungan Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI termasuk kategori sangat tinggi, artinya layanan pembelajaran tersebut memang ditunjang oleh tingginya kompetensi dosen dan interaksi sosial yang kondusif.


(57)

2. Kompetensi dosen berpengaruh positif dan signifikan terhadap interaksi sosial di Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI.

3. Kompetensi dosen berpengaruh positif dan signifikan terhadap layanan pembelajaran di Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI.

4. Interaksi sosial berpengaruh positif terhadap layanan pembelajaran di Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, dapat diidentifikasi beberapa kelemahan dalam layanan pembelajaran, kompetensi dosen, dan interaksi sosial. Dalam hal ini penulis mengajukan saran sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan layanan perkuliahan kepada mahasiswa, para dosen sudah saatnya selalu meng-update bahan ajar, misalnya dengan menggunakan pustaka mutakhir atau melalui internet. Berkaitan dengan kesulitan dalam mendapatkan sumber atau bahan pengajaran yang sesuai dengan kondisi sekarang dan kesulitan memperoleh akses untuk bahan-bahan pembelajaran tertentu yang diajarkan, lembaga (dalam hal ini program studi, jurusan, fakultas, dan universitas) hendaknya lebih menggali pokok masalah yang menyebabkan kesulitan-kesulitan tersebut terjadi. Bila hal itu berkaitan dengan dana untuk mendapatkan sumber dan bahan pengajaran, diharapkan lembaga dapat lebih memfasilitasinya. Bila berkaitan dengan tidak tersedianya sumber atau bahan pengajaran yang sesuai,


(58)

dosen diharapkan dengan kompetensi profesionalnya yang tinggi untuk dapat membuat modul, handout, atau lembar kerja sendiri. Dosen juga hendaknya dapat lebih memanfaatkan akses internet yang disediakan oleh UPI dalam mencari bahan pembelajaran yang dibutuhkan.

2. Untuk meningkatkan layanan bimbingan skripsi para dosen seyogyanya membuat jadwal bimbingan secara terprogram di lingkungan kampus.

3. Untuk meningkatkan kompetensi profesional, seyogyanya para dosen melakukan evaluasi hasil belajar secara objektif dan transparan.

4. Untuk mendorong dosen melakukan penelitian, jurusan hendaknya memfasilitasi para dosen dalam pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan penelitian, evaluasi, dan diseminasi penelitian.


(59)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 153153 5.1 Kesimpulan ... 153153 5.2 Saran ... 154154


(60)

156

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Wahab (2002) ‘Guru Profesional dan PIPS yang kuat, prasyarat bagi Keberhasilan Implementasi Kurikulum Sekolah Berbasis Kompetensi, Makalah, Singaraja: FPIPS IKIP.

Abin Syamsudin Makmun (1986). Analisis Posisi Sistem Pendidikan. Jakarta: Biro Perencanaan Depdiknas.

Ahmad Sanusi dan Rochman Natawidjaya. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdikbud.

Armstrong, Michael (1998) Seri Pedoman Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Gramedia

Awan Mutakin (2002). Pendidikan Ilmu Sosial. Bandung, Anggita Pustaka Mandiri. Bergenhenegouwen G. J., (1997), Competence development– a Challenge for Human

Resource Professionals: Core Competences of Organizations as Guidelines for The Development of Employees, Industrial and Commercial Training, Vol. 29, No. 2, hal. 55-62.

David Levine et al (2002). Statistic for Managers Using Microsoft® Excel. 3rd ed. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Prentice-Hall.

Departemen Dalam Negeri. (1999). Garis-Garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Depdagri.

Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Sistem Pendidikan Nasional beserta Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: CV Eka Jaya.

Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2001/2002). Pedoman Akademik UPI. Bandung

Dyah Kusumastuti, (2001), (Disertasi), Manajemen Sistem Pengembangan Sumber Daya Dosen Sebagai Penjamin Mutu di Perguruan Tinggi. (Studi tentang Pengaruh Kompetensi Individu terhadap Kinerja Dosen yang berorientasi pada mutu dengan moderator Iklim Organisasi dan Dukungan Sumber Daya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung: UPI.


(61)

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI. (2001). Kumpulan Makalah, yang disajikan dalam Seminar Kompetensi Pendidikan IPS, yang masing-masing ditulis oleh Peter Waterworth, Rochiati Wiriaatmadja, S. Hamid Hassan.

Fitzsimmons, Zeithmal, V.A. and M.J. Bitner. (1982). Services Marketing. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hari Suderajat (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Cipta Cekas Grafika.

Harun Al Rasjid, (1988), Analisis Jalur (Path Analysis), Bandung : LP3E UNPAD. Hoy dan Miskel (2001). Educational Administration: Theory, Research and Practice.

New York: Random House.

Isaac dan Michael (1981). Handbook in Research and Evaluation for Education and Behavioral Sciences (2nd ed.). San Diego, California 92107: EdITS Publishers.

Komarrudin. (1994). Ensiklopedia Menejemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, P. (1994). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Control, 9th ed. Englewood Cliffs. N.J. Prentice Hall International. Inc.

Kusmana (1985) Strategi Belajar Mengajar. IKIP Bandung.

Lovelock, CH (1996). Managing Service, Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall, 1992.

M. Fakry Gaffar (1987). Performance Based Teacher Education. Jurnal: Suatu Alternatif dalam Pembaharuan Guru. Bandung: IKIP Bandung.

M. Idochi Anwar (2003) Manajemen Pendidikan dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Masri Singarimbun & Sofian Effendi (1989) Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3S Moch Uzer Usman (1990, 2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosda Karya.


(62)

M. Nu’man Somantri (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Nursid Sumaatmadja. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Penerbit Alumni.

Oemar Hamalik (1985, 2002). Psikologi Manajemen: Penuntun bagi Pemimpin, PT. Trigenda Karya, Jakarta.

Ontario State University dan Ministry of Education: http://www.edu.gov.on.ca

Parkay dan Stanford (1998). Becoming A Teacher (4th ed.). Needham Height, MA 02194: Ally & Bacon – A Viacom Company.

Peter Jarvis (1983). Profesional Education, Crown Helm, Komdon Canberra

Reece dan Walker (1997). Teaching, Training and Learning: A Practical Guide. Sunderland: Business Education Publisher Ltd.

Robbins S. P. (2001). Organizational Behavior, 9th ed.. Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Prentice-Hall Inc.

S. Nasution (1988). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bina Aksara.

Schermerhorn, Jr., John R., Hunt, James G., Osborn, Richard N., (1994) Managing Organizational Behavior, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Sitepu (1995) Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran.

Sofo, Francesco. (1999). Human Resource Development, Perspective, Roles and Practice Choices. Business and Professional Publishing, Warriewood, NSW. Spencer, Lyle M.,Jr & Signe M. Spencer (1993). Competence at Work: Models for

Superior Performance, Jhon Wiley & Sons, Inc Sudjana (1997). Metoda Statistik. Bandung : Tarsito

Sugiyono (1996). Metode Penelitian Administrasi (edisi ke-5). Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis (edisi ke-7). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.


(1)

dosen diharapkan dengan kompetensi profesionalnya yang tinggi untuk dapat membuat modul, handout, atau lembar kerja sendiri. Dosen juga hendaknya dapat lebih memanfaatkan akses internet yang disediakan oleh UPI dalam mencari bahan pembelajaran yang dibutuhkan.

2. Untuk meningkatkan layanan bimbingan skripsi para dosen seyogyanya membuat jadwal bimbingan secara terprogram di lingkungan kampus.

3. Untuk meningkatkan kompetensi profesional, seyogyanya para dosen melakukan evaluasi hasil belajar secara objektif dan transparan.

4. Untuk mendorong dosen melakukan penelitian, jurusan hendaknya memfasilitasi para dosen dalam pembuatan proposal, pelaksanaan kegiatan penelitian, evaluasi, dan diseminasi penelitian.


(2)

156

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 153153 5.1 Kesimpulan ... 153153 5.2 Saran ... 154154


(3)

156

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Azis Wahab (2002) ‘Guru Profesional dan PIPS yang kuat, prasyarat bagi Keberhasilan Implementasi Kurikulum Sekolah Berbasis Kompetensi, Makalah, Singaraja: FPIPS IKIP.

Abin Syamsudin Makmun (1986). Analisis Posisi Sistem Pendidikan. Jakarta: Biro Perencanaan Depdiknas.

Ahmad Sanusi dan Rochman Natawidjaya. (1991). Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdikbud.

Armstrong, Michael (1998) Seri Pedoman Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Gramedia

Awan Mutakin (2002). Pendidikan Ilmu Sosial. Bandung, Anggita Pustaka Mandiri. Bergenhenegouwen G. J., (1997), Competence development– a Challenge for Human

Resource Professionals: Core Competences of Organizations as Guidelines for The Development of Employees, Industrial and Commercial Training, Vol. 29, No. 2, hal. 55-62.

David Levine et al (2002). Statistic for Managers Using Microsoft® Excel. 3rd ed. Upper Saddle River, New Jersey 07458: Prentice-Hall.

Departemen Dalam Negeri. (1999). Garis-Garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Depdagri.

Departemen Pendidikan Nasional. (1990). Sistem Pendidikan Nasional beserta Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: CV Eka Jaya.

Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia. (2001/2002). Pedoman Akademik UPI. Bandung

Dyah Kusumastuti, (2001), (Disertasi), Manajemen Sistem Pengembangan Sumber Daya Dosen Sebagai Penjamin Mutu di Perguruan Tinggi. (Studi tentang Pengaruh Kompetensi Individu terhadap Kinerja Dosen yang berorientasi pada mutu dengan moderator Iklim Organisasi dan Dukungan Sumber Daya di Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung: UPI.


(4)

157

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI. (2001). Kumpulan Makalah, yang disajikan dalam Seminar Kompetensi Pendidikan IPS, yang masing-masing ditulis oleh Peter Waterworth, Rochiati Wiriaatmadja, S. Hamid Hassan.

Fitzsimmons, Zeithmal, V.A. and M.J. Bitner. (1982). Services Marketing. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hari Suderajat (2004). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung, Cipta Cekas Grafika.

Harun Al Rasjid, (1988), Analisis Jalur (Path Analysis), Bandung : LP3E UNPAD. Hoy dan Miskel (2001). Educational Administration: Theory, Research and Practice.

New York: Random House.

Isaac dan Michael (1981). Handbook in Research and Evaluation for Education and Behavioral Sciences (2nd ed.). San Diego, California 92107: EdITS Publishers.

Komarrudin. (1994). Ensiklopedia Menejemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Kotler, P. (1994). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Control, 9th ed. Englewood Cliffs. N.J. Prentice Hall International. Inc.

Kusmana (1985) Strategi Belajar Mengajar. IKIP Bandung.

Lovelock, CH (1996). Managing Service, Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall, 1992.

M. Fakry Gaffar (1987). Performance Based Teacher Education. Jurnal: Suatu Alternatif dalam Pembaharuan Guru. Bandung: IKIP Bandung.

M. Idochi Anwar (2003) Manajemen Pendidikan dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Masri Singarimbun & Sofian Effendi (1989) Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3S Moch Uzer Usman (1990, 2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosda Karya.


(5)

M. Nu’man Somantri (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Nursid Sumaatmadja. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Penerbit Alumni.

Oemar Hamalik (1985, 2002). Psikologi Manajemen: Penuntun bagi Pemimpin, PT. Trigenda Karya, Jakarta.

Ontario State University dan Ministry of Education: http://www.edu.gov.on.ca

Parkay dan Stanford (1998). Becoming A Teacher (4th ed.). Needham Height, MA 02194: Ally & Bacon – A Viacom Company.

Peter Jarvis (1983). Profesional Education, Crown Helm, Komdon Canberra

Reece dan Walker (1997). Teaching, Training and Learning: A Practical Guide. Sunderland: Business Education Publisher Ltd.

Robbins S. P. (2001). Organizational Behavior, 9th ed.. Upper Saddle River, New Jersey, 07458: Prentice-Hall Inc.

S. Nasution (1988). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bina Aksara.

Schermerhorn, Jr., John R., Hunt, James G., Osborn, Richard N., (1994) Managing Organizational Behavior, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Sitepu (1995) Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran.

Sofo, Francesco. (1999). Human Resource Development, Perspective, Roles and Practice Choices. Business and Professional Publishing, Warriewood, NSW. Spencer, Lyle M.,Jr & Signe M. Spencer (1993). Competence at Work: Models for

Superior Performance, Jhon Wiley & Sons, Inc Sudjana (1997). Metoda Statistik. Bandung : Tarsito

Sugiyono (1996). Metode Penelitian Administrasi (edisi ke-5). Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis (edisi ke-7). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bina Aksara.


(6)

159

The New Oxford Dictionary (2000). Oxford: Oxford University Press.

Tilaar, H. A. R. (2001). Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Tjutju Yuniarsih (2002). “Efektivitas Layanan Pembelajaran dalam Menunjang Pembentukan Kemampuan Profesional Kependidikan pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Pendidikan Indonesia”. Jurnal Manajerial vol. 1 no. 1 Juli 2002, hal. 54-65.

Winarno Surakhmad (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Ziethalm et al (1990). Delivering Quality Service: Balancing Customer Perception and Expectations. New York: The Free Press.