Pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman PPL dan status sosial ekonomi keluarga

(1)

i

PENGARUH PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PENGALAMAN PPL DAN

STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

Studi Kasus: Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Endah Dwiningsih

NIM: 041334051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010


(2)

ii SKRIPSI

PENGARUH PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PENGALAMAN PPL DAN

STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

Studi Kasus: Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Oleh: Endah Dwiningsih

NIM: 041334051

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing


(3)

iii SKRIPSI

PENGARUH PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU DARI PENGALAMAN PPL DAN

STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

Studi Kasus: Mahasiswa FKIP Universirtas Sanata Dharma Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Endah Dwiningsih

NIM: 041334051

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Penguji Pada Tanggal 14 January 2010

Dan Dinyatakan telah Memenuhi Syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda tangan Ketua : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. ... Sekretaris : L. Saptono, S.Pd., M.Si. ... Anggota : Drs. F. X. Muhadi, M. Pd. ... Anggota : A. Heri Nugroho, S.Pd., M,Pd. ... Anggota : Cornelio Purwantini, S. Pd., M. SA. ...

Yogyakarta, 14 January 2010

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,


(4)

iv

Motto

” sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”.

(QS. AL-INSYIRAH, 6-7)

Semua orang bisa menyerah

Itu hal termudah yang bisa dilakukan di dunia Tapi ketika semua orang menganggap kita akan gagal, itulah kekuatan yang besar

yang membuat kita menjadi tidak gagal...

”Alloh akan meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuannya dengan beberapa derajat”.

(QS. AL-MUJADALAH:11)

Karya ini kupersembahkan kepada:

Alloh SWT dan Nabi Muhammad SAW,

Kedua orang tuaku,

Kedua kakak dan adikku,

Orang yang aku sayangi,

dan seluruh keluarga besarku

, Almamaterku.


(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 January 2010

Penulis


(6)

vi ABSTRAK

PENGARUH PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENJADI GURU DITINJAU PENGALAMAN PPL DAN STATUS

SOSIAL EKONOMI KELUARGA

Studi kasus : Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Endah Dwiningsih

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh : 1) prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman ppl, 2) prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma pada bulan Agustus 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP) yang berasal dari Prodi Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, PGSD, Pendidikan Ekonomi, dan Ilmu Pendidikan Agama Katholik angkatan 2006 yang berjumlah 745 mahasiswa. Sampel yang diambil sebanyak 156 mahasiswa dengan teknik

propotional random sampling. Data yang dikumpulkan dengan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman PPL karena nilai koefisien regresi interaksi antara prestasi belajar dan pengalaman ppl sebesar 4,310 dengan ρ sebesar 0,090 atau probabilitas di atas 0,05; (2) tidak ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga karena nilai coefficientc regresi interaksi antara prestasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga sebesar 0.002 dengan ρ sebesar 0,599 atau probabilitas di atas 0,05.


(7)

vii ABSTRACT

THE EFFECT OF STUDENT’S ACADEMIC ACHIEVEMENT ON STUDENT’S INTEREST TO BE A TEACHER PERCEIVED FROM TEACHING TRAINNING EXPERIENCE AND FAMILY ECONOMIC

STATUS

A Case Study on:

Student’s Of The Faculty Og Education Sanata Dharma UniversityYogyakarta

ENDAH DWININGSIH Sanata Dharma University

Yogyakarta

This research is aims to know the effects of : 1) student’s academic achievement on student’s interest to be a teacher perceived from teaching trainning experience; 2) student’s academic achievement on student’s interest to be a teacher perceived from family economic status.

This research was conducted in Sanata Dharma University on January 2010. The population in this research was 745 students. The sampels were 156 students taken by the proporsional random sampling method. The methods of collecting data were questionnaire and documentation. The method of analyzing data was regression analysis that was developed by Chow.

The results indicate that: (1) there is no influence of student’s academic achievement on student’s interest to be a teacher perceived from teaching trainning experience because the value of interation regression coefficient between student’s academic achievement and teaching training experience is 4,310 with ρ = 0.090 or probability is above 0.05; (2) there is no influence of student’s academic achievement on student’s interest to be a teacher perceived from family economic status because the value of interation regression coefficient between student’s academic achievement and family economic status is 0.002 with ρ = 0.599 or probability is above 0.05.


(8)

(9)

viii KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman ppl dan status sosial ekonomi keluarga” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Akuntansi.

Dalam menyusun skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada. Namun disadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. F. X. Muhadi, M. Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam melakukan bimbingan, menguji skripsi, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M,Pd., Ibu Cornelio Purwantini, S. Pd., M. Sa. yang telah bersama-sama Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. yang telah sudi


(10)

ix

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menguji penelitian yang saya lakukan.

5. Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya unuk menjadi responden dalam penelitian ini.

6. Bapakku Sunardi, S. Pd dan Ibuku Eryani Purwaningsih yang telah memberikan kesempatan untuk kuliah dan tidak lelah untuk selalu memberikan doa dan dorongan agar cepat selesai dalam studi ini.

7. Mas Dana, mbak Ayu, dan dek joko yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan untuk terus maju.

8. Suci (makasih atas dukungan,semangat, saran dan kritiknya), dan Keluarga Besarku (terimakasih atas motivasinya).

9. Mas Gepenk yang sudah memberikan banyak hal yang sungguh berharga sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik dan sabar menemani aku disaat susah dan senang.

10.Teman seperjuangan: Fitri, Okta, tanti, dan eli (semangat ya, susul aku dan ayo wisuda bareng) dan sari (makasih ya atas semuanya).

11.Sodara ‘sekruntelan’: ady dan mas joker (makasih atas doa dan motivasinya) dan anak-anak Forest.

12.Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan dukungan, kritik, dan saran yang sungguh berarti bagi keberhasilan dalam penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, saran dan


(11)

x

kritik yang membangun sangat penulis harapkan sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua serta bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, January 2010 Penulis


(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Motto ... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Karya ... v

Abstrak ... vi

Abstract ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

Bab I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

Bab II Tinjauan Pustaka ... 8

A. Deskripsi Teoritis ... 8

1. Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru ... 8

2. Prestasi Belajar ... 12


(13)

xii

4. Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 18

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Teoritis ... 25

1. Pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman ppl ... 25

2. Pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga .. 26

D. Rumusan Hipotesis ... 26

Bab III Metodologi Penelitian ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 27

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Pengujian Instrumen ... 38

1. Pengujian Validitas ... 38

2. Pengujian Reliabilitas ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 42

1. Statistik Deskriptif ... 42

2. Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 42

3. Pengujian Hipotesis ... 44

Bab IV Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ... 47


(14)

xiii

B. Visi, Misi dan Tujuan ... 51

C. Prodi Pendidikan Ekonomi ... 53

D. Program dan Fasilitas Pendukung Untuk Kesejahteraan Mahasiswa ... 56

E. Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Karyawan USD ... 59

Bab V Analisis dan Pembahasan ... 63

A. Deskripsi Data ... 63

B. Analisis Data ... 66

1. Uji Normalitas ... 66

2. Uji Linieritas ... 68

3. Pengujian Hipotesis ... 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

1. Pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman ppl ... 73

2. Pengaruh prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga . 74 Bab VI Penutup ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Keterbatasan ... 77

C. Saran ... 77

Daftar Pustaka ... 79


(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Setiap lembaga pendidikan khususnya lembaga pendidikan tinggi mempunyai tujuan utama, yaitu: mampu menciptakan lulusan yang berkualitas, berilmu, kreatif, produktif, cakap, dan mampu bersaing di dalam dunia usaha serta mempunyai kemampuan untuk mengetahui setiap tantangan di era globalisasi.

Era globalisasi menuntut mahasiswa mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, memiliki kemampuan serta keahlian yang sesuai dengan bidang atau cabang ilmu yang dipelajarinya.

Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas sangat diperlukan agar mahasiswa tidak tertinggal jauh dengan setiap perkembangan di era globalisasi. Selain itu mahasiswa juga diharapkan mampu mengatasi setiap tantangan di era globalisasi yang banyak ditandai dengan adanya perubahan yang sangat cepat.

“Minat sangat berfungsi bagi manusia karena dapat mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, sehingga dapat membawa pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam dirinya karena timbulnya kesadaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. (Whitharington, 1999:136).


(16)

Dari batasan diatas dapat disimpulkan bahwa minat sangat berarti bagi kehidupan manusia, karena dapat mengarahkan tujuan hidup seseorang. Seseorang tanpa memiliki tujuan dalam hidupnya tidak dapat dikatakan sebagai manusia yang normal.

Minat dan tujuan tersebut di atas agar dapat terlaksana dengan baik dipengaruhi banyak faktor pendukung. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Beberapa faktor dari dalam yang ikut mempengaruhi misalnya: faktor emosional, motivasi, bakat, intelegensi, penguasaan ilmu pengetahuan berupa prestasi belajar dan pengalaman praktik lapangan. Faktor dari luar diri sendiri diantaranya adalah adanya pengaruh dari lingkungan luar atau lingkungan sosial.

Faktor dari dalam seperti halnya emosional dan motivasi mengandung unsur-unsur: kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Unsur kognisi dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju adalah minat tersebut. Unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman tertentu (biasanya rasa senang). Sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari dua unsur tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan dan hasrat untuk melakukan sesuatu kegiatan. Hal-hal tersebut di atas berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berprofesi menjadi guru yang akan timbul dengan didahului pengenalan kemudian merasakan dan diakhiri kehendak atau hasrat untuk melakukan kegiatan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut minat mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


(17)

(FKIP) Universitas Sanata Dharma (USD) untuk berprofesi menjadi Guru diharapkan timbul dengan didahului pengenalan, merasakan dan akhirnya kehendak untuk menjadi guru.

Faktor bakat dan intelegensi ini secara tidak langsung sangat berperan dalam penentuan langkah seseorang. Bakat dan intelegensi dimiliki seseorang sejak dilahirkan. Terkait dengan hal tersebut di atas, penentuan minat seorang mahasiswa untuk menjadi Guru Akuntansi juga dipengaruhi dengan adanya bakat dan intelegensi masing-masing.

Dalam pendidikan formal, penguasaan ilmu pengetahuan tercermin dalam prestasi belajar. Prestasi belajar mahasiswa dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Dengan berprestasi, mahsiswa secara teoritis akan lebih memiliki pengetahuan tentang apa dan bagaimana profesi guru dalam kenyataan sebenarnya. Proses belajar merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri mahasiswa. perubahan-perubahan-perubahan-perubahan ini berupa didapatnya pengetahuan-pengetahuan dan kecakapan-kecakapan baru. Perubahan kearah yang lebih baik terjadi karena usaha secara sadar dan bukan karena proses pematangan. Dengan demikian diharapkan penguasaan ilmu pengetahuan dan materi kuliah. Mahasiswa menjadi lebih terampil dan professional. Selanjutnya akan menumbuhkembangkan minat untuk menjadi guru. Demikian halnya dengan dikuasainya ilmu pengetahuan dan materi kuliah diharapkan mahasiswa tersebut menjadi lebih terampil, professional, dan menumbuhkembangkan Minat untuk menjadi Guru.


(18)

Faktor lain yang juga mempengaruhi terhadap minat untuk menjadi guru adalah kegiatan praktik pembelajaran yang salah satunya disebut dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Visi PPL adalah sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Melalui PPL ini diharapkan mahasiswa dapat terjun langsung, berinteraksi, menimba pengalaman serta mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah untuk selanjutnya diterapkan di sekolah tempat praktik. Calon guru professional tidak hanya mampu menguasai materi kuliah secara teori saja tetapi pengalaman nyata juga mempunyai peran penting. PPL sebagai muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru, PPL dilaksanakan secara terjadwal setelah mahasiswa dianggap mendapatkan bekal yang memadai dalam bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru yang telah dipelajarinya secara bertahap semenjak semester awal. Dimilikinya pengalaman nyata dalam hal ini adalah pengalaman PPL diharapkan mahasiswa akan lebih professional dalam mengaplikasikan teori-teori dan menumbuhkembangkan minat untuk menjadi guru.

Faktor dari luar atau faktor sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat untuk melakukan yang diinginkan guna memenuhi kebutuhan sosial, untuk memperoleh status di lingkungannya. Kebutuhan-kebutuhan ini juga berkenaan dengan status sosial seperti saling mencintai, saling memiliki serta ingin diterima oleh kelompoknya. Faktor sosial dalam kenyataan bermasyarakat adalah berupa status. Status masih dianggap sebagai suatu tolak


(19)

ukur tingkat keberadaan dan keberhasilan seseorang. Dengan memiliki status, seseorang dapat memilih dan diterima dalam disegala aspek kehidupan. Di antara banyak status yang ada, status guru adalah status yang dapat diterima dikehidupan sosial. Anggapan bahwa guru adalah status yang sangat mulia dan guru yang berkonotasi digugu dan ditiru memberikan tempat tersendiri bagi penyandangnya di mata masyarakat. Profesi guru dianggap dapat mengakomondasikan segala sesuatu tersebut di atas, dan dengan kata lain kebutuhan ini dapat memicu tingkat minat seseorang untuk menjadi seorang guru. Dengan adanya pengaruh-pengaruh motif sosial, pandangan masyarakat serta status, maka profesi guru akuntansi dianggap dapat mengakomondasi hal tersebut dan kebutuhan ini dapat memicu tingkat minat seseorang atau individu dalam hal ini adalah mahasiswa untuk menjadi seorang guru .

Seiring dengan perkembangan waktu mahasiswa sebagai pribadi akan mengalami masa-masa transisi, baik dalam segi intelegensi, cita-cita maupun motivasi. Transisi atau perubahan-perubahan tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi di segala aspek kehidupannya termasuk dalam hal ini minat untuk menjadi seorang guru.berdasar pengalaman pribadi di keseharian dan dikehidupan akademis, pengaruh faktor dari dalam dan dari luar yang berimplikasi pada perubahan tingkat prestasi belajar seseorang selalu berbanding lurus dengan perubahan cara pandang, minat atau motivasi seseorang. Ada mahasiswa yang prestasi belajarnya bagus dan atau didukung pengalaman PPL yang memadai kurang berminat menjadi seorang guru, begitu pula sebaliknya ada


(20)

mahasiswa yang prestasi belajarnya cukup ada atau didukung pengalaman PPL yang memadai minat untuk menjadi seorang guru tinggi.

B. Batasan masalah

Penelitian ini memfokuskan perhatiannya pada tinggi rendahnya minat mahasiswa untuk menjadi guru. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru, diantaranya prestasi belajar,jenis kelamin,latar belakang ekonomi orang tua, dan bakat. Secara lebih spesifik, dalam penelitian ini akan diteliti apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi ditinjau dari pengalaman ppl dan status sosial ekonomi keluarga.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru akuntansi ditinjau dari pengalaman PPL?

2. Apakah ada pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru akuntansi ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru akuntansi ditinjau dari pengalaman PPL?

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru akuntansi ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga.


(21)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak : 1. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah. Khususnya guru-guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar.

2. Universitas

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan yang akan melakukan penelitian sejenis.

3. Penulis

a. Sebagai calon guru, peneliti mengharapkan dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti agar dapar menerapkan dalam bidang pendidikan sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

b. Melatih dan mengaplikasikan pengetahuan teoritik ke dalam dunia praktek.


(22)

8 BAB II

TINJAUAN TEORITIK A. Deskripsi Teoritis

1. Minat Untuk Menjadi Guru a. Pengertian Minat

Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu hal. Minat sangat berpengaruh dalam menentukan berhasil dan tidak suatu proses belajar. Adanya sikap menolak terhadap suatu pelajaran yang nilainya tidak berguna akan dapat menurunkan minat belajar terhadap pelajaran yang ada dan sebaliknya. Hal ini akan membawa dampak prestasi belajar yang diraih pada pelajaran yang bersangkutan akan jelek apabila sikapnya menolak.

Menurut Winkel (1987:30) minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal yang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sedangkan Bimo Walgito (1977:38) mengatakan bahwa minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mengarahkan perhatian terhadap suatu obyek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek tersebut.

Selain itu minat juga dapat diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa obyek seseorang, sesuatu soal atau suatu situasi


(23)

9

memiliki keterkaitan dengan dirinya (Whiterington, 1988:124). Dalam hal ini, minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar agar mempunyai arti bagi dirinya, karena itu terlebuh dahulu orang harus menpunyai pengetahuan informasi mengenai objek tersebut. Selain itu juga seorang siswa harus menyadari bahwa situasi di lingkungan sekitarnya turut mempengaruhi minat belajarnya. Misalnya ada orang di lingkungan kita yang mengatakan bahwa pelajaran akuntansi merupakan pelajaran yang sulit sekali, sehingga siswa dengan sadar merasa terpengaruh menjadi kurang berminat dengan pelajaran akuntansi. Disisi lain siswa tersebut menginginkan prestasi belajar akuntansinya baik. Dengan adanya situasi yang demikian sehingga siswa sadar akan haltersebut membawa dampak terhadap prestasi belajar akuntansi yang diperolehnya nanti tidak baik, maka siswa berusaha menghilangkan pengaruh yang dirasakan tidak baik tersebut dengan jalan terus mencari metode-metode kreatif agar siswa tersebut tetap berminat terhadap pelajaran akuntansi.

Mappiare (1982:63) berpendapat bahwa timbulnya minat berasal dari harapan sebab minat terdiri dari perasaan, prasangka dan kecenderungan untuk mengarahkan individu pada sutu pilihan. Hal ini berarti minat seseorang akan timbul jika seseorang memiliki rasa senang, mempunyai perasaan terhadap obyek, memiliki pandangan terhadap dirinya, dan ada kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang


(24)

10

mendukung. Sedangkan Suharsimi (1980:12) mengatakan minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek atau mengenai suatu obyek. Dengan demikian tidaklah mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang diminati, karena dilandasi oleh perasaan tertarik dan kemauan atau keinginan untuk menekuninya muncul dari dalam dirinya sendiri.

Minat bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita yang menghadapi atau berurusan dengan orang, benda atau kegiatan ataupun bisa sebagai pengalaman yang efektif yang diransang oleh kegiatan itu sendiri (Crow dan Crow,1980:304). The Liang Gie (1984:28) mengatakan bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.

1) Faktor-faktor yang Menpengaruhi Minat

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Giartama (1990:6) digolongkan menjadi 2 diantaranya:

a) Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Timbul karena pengaruh sikap, persepsi belajar yang baik, bakat, jenis kelamin, dan intelegensi.


(25)

11

b) Minat secara ekstrinsik merupakan akibat pengaruh dari luar individu. Timbul karena latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

2) Unsur-Unsur Minat

The Liang Gie (1984:29) mengemukakan adanya beberapa unsur dalam minat antara lain yaitu :

a) Minat melahirkan perhatian

b) Minat memudahkan terciptanya kosentrasi c) Minat mencegah gangguan perhatian dari luar

d) Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan e) Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri

3) Kaidah Minat

Menurut Harry Kitson dalam bukunya How To Use Your Mind (1951:108) ada dua kaidah tentang minat yaitu:

a) In order to develop interest in a subject, secure informantion

about it. (untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang hal itu).

b) In order to develop interest in a subject.exert activity toward it.

(untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan hal yang menyangkut hal itu).


(26)

12 b. Pengertian Guru

Makna guru menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Menurut sahertian seperti yabg dikutip oleh partino mengemukakan bahwa jabatan guru memandang arti pelayanan yang luhur. Guru adalah pelayan, pelayan bagi anak-anak dan memanusiakan manusia muda. Hubungan antara guru dengan peserta didik berlangsung dalam jangka waktu yang lama, berbeda dengan hubungan dokter dan pasien atau pengacara dengan terdakwa.

Profesi guru pada hakekatnya merupakan sebuah pernyataan atau janji bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan. Guru memiliki tugas professional, individual dan social. Selain mengajar seorang guru dapat menerapkan nilai-nilai keguruannya yang dapat mengayomi dan dapat dijadikan teladan. Sedangkan tugas sosial, guru harus dapat menjaga hubungan antara warga sekolah maupun masyarakat.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Menurut Syah (1995:89) belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.


(27)

13

Menurut Sri Rumini (1993:65) mendefinisikan prestasi adalah sebagai suatu hasil usaha dari belajar yang berupa penguasaan atau keterampilan yang dapat diukur melalui tes. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan didalam diri siswa, dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya.

Dari definisi tersebut maka prestasi belajar adalah sesuatu hasil belajar yang merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan, pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang diukur melalui tes, yang berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah hasil tertinggi yang dicapai seseorang dalam bidang tertentu. Menurut Muh Surya dan Muh merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:

a. Faktor internal

1) Faktor jasmaniah atau fisiologis baik yang bersoifat bawaan atau yang diperoleh dari perkembangan, terdiri atas pendengaran, struktur tubuh, penginderaan dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang berasal dari bawaan atau yang diperoleh dari:

a) Faktor intelek yaitu meliputi faktor potensial seperti kecerdasan, bakat, dan kecakapan nyata (prestasi yang dimiliki).


(28)

14

b) Faktor non intelek yaitu unsur-unsur pribadi tertentu seperti sikap, perasaan, kebiasaan, minat, motivasi, emosi dan penyesuaian diri. c) Faktor kematangan yaitu fisik maupun psikologis.

b. Faktor eksternal

1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan: a) Lingkungan keluarga.

b) Lingkungan sekolah. c) Lingkungan masyarakat. d) Lingkungan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik yaitu fasilitas belajar, lingkungan dan sebagainya.

Setelah diketahui berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar serta persoalan-persoalan dalam proses belajar itu maka hal yang paling penting untuk dilakukan adalah mengatur faktor-faktor tersebut agar mempunyai pengaruh yang membantu memecahkan masalah sehingga tercapai hasil belajar yang optimal.

Prestasi belajar dalam lingkungan perguruan tinggi disebut dengan prestasi akademik. Prestasi akademik mehasiswa nampak dalam hasil studi berupa nilai-nilai dari mata kuliah yang diambil, yang tercemin pada indeks prestasi. Dalam buku Pedoman Fakultas keguruan dan ilmi pendidikan (FKIP)


(29)

15

Universitas Sanata Dharma (Tim Penyusun, 2001:29) Indeks Prestasi (IP) adalah tingkat keberhasilan mahasiswa yang dinyatakan dalam bilangan dan dicari dengan rumus:

=( KN)/( K)

IP

Keterangan :

K = besar kredit dan N = nilai

Sedangkan menurut peraturan akademik USD dijelaskan bahwa Indeks Prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program belajar. Sedangkan sks adalah takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terjadwal yang diiringi tugas latihan, baik yang terstruktur maupun mandiri selama 2-4 jam per minggu dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar yang setara (1998:4 pasal 5).

Dari pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta peraturan akademik dapat ditarik kesimpulan yang berhubungan dengan penelitian ini bahwa prestasi belajar mahasiswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai dari mata kuliah yang diambil yang tercermin pada Indeks Prestasi (IP). Indeks Prestasi tersebut dapat dilihat oleh mahasiswa pada awal semester berikutnya setelah mahasiswa tersebut menempuh ujian akhir semester.


(30)

16

Tinggi rendahnya Indeks Prestasi yang dicapai oleh mahasiswa akan mempunyai konsekwensi terhadap penyelesaian studi dan membawa dampak terhadap kepercayaan diri, harapan-harapan dan cita-cita.

3. Pengalaman PPL (Program Pengalaman Lapangan)

Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan akademik yang berupa praktik pengalaman lapangan, ketika mahasiswa FKIP mengadakan praktik keguruan di sekolah, serta untuk melatih ketrampilannya menjadi guru, dan terdiri atas praktik mengajar serta mengelola persekolahan dan administrasinya (Tim Penyusun, 2001:3). Sedangkan menurut Pedoman Program Pengalaman Lapangan (PPL), Program Pengalaman Lapangan dirancang untuk melatih para calon guru memiliki kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran. (Tim Penyusun, 2002:1)

PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan pra_jabatan guru. Oleh karena itu, pelaksanaan PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru, seperti penguasaan landasan pendidikan, penguasaan mata pelajaraan dan pengelolaan proses pembelajaran.

Kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang berkaitan, yang harus dilatihkan secara bertahap dan terintegrasi. Keseluruhan kecakapan


(31)

17

Keguruaan diatas perlu dilandasi dengan nilai serta sikap keguruan yang positif.

PPL merupakan mata kuliah wajib lulus (WL), dengan bobot dua SKS, dan nilai final minimal C. PPL dilaksanakan di SLTP dan SMU/K yang diizinkan oleh Kanwil Depdikbud DIY, pengurus yayasan dan kepala sekolah yang bersangkutan. Penyelenggaraan PPL dikoordinasikan olewh kepala unit PPL FKIP dan Prodi yang bersangkutan.

Tujuan PPL Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan PPL (Tim Penyusun, 2002:1) antara lain:

a. Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata administrative, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikannya.

b. Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pembimbing dan Dosen Pembimbing PPL.

c. Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPL agar semakin memiliki kecakapan keguruan secara profesional.

Berdasarkan pengertian serta tujuan dari PPL dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya PPL merupakan pelatihan bagi para calon guru di sekolah agar menguasai kecakapan keguruan, melatih ketrampilan menjadi guru yang terdiri atas praktik mengajar serta pengelolaan persekolahan dan administrasinya.


(32)

18 4. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Menurut Susanto (1997:99) status adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, dan merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkag laku manusia. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status social dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi menpunyai dua aspek:

a. aspek yang agak statis (struktural), dimaksudkan sifat hirarkis ialah mengandung perbandingan atau tinggi rendahnya secara relative terhadap status yang lain.

b. Aspek yang relatif dinamis (aspek fungsional) dimaksudkan peranan sosial yang diharapkan dari seseorang yang menduduki status tersebut.

Sehubungan dengan konsep status dalam aspeknya yang struktural, maka setiap orang mempunyai tingkatan secara hirarkis antara orang yang satu dengan yang lain, sehingga setiap orang menpunyai status atau kedudukan yangberbeda satu dengan yang lainnya tergantung posisi dalam masyarakat.

Adanya perbedaan kedudukan-kedudukaan tersebut menyebabkan sistem pelapisan sosial atau social stratification, yaitu perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau secara hirarkis.

Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat ditimbulkan karena adanya sesuatu yang dihargai oleh masyarakat. Barang merupakan sesuatu yang


(33)

19

dihargai masyarakat biasanya berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah. Kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan beragama, dan juga keturunan dari keluarga yang terhormat. (Soemarjan dn Sumardi, 1946:271).

Menurut Soekamto (1997:265-266) masyarakat pada umumnya mempertimbangkan dua macam kedudukan yaitu:

a. Ascribed status yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa memperhatikan

perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.kedudukan tersebut diperoleh melalui kelahiran.

b. Archieved status yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan

usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak dipengaruhi melalui kelahiran akan tetapi bersifatterbuka bagi siap saja dan ini tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar dan mencapai tujuannya.

Status sosial ekonomi keluarga dimana didalamnya mencakup tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan dan tingkat penghasilan orang tua serta kualitas lingkungan keluarga yang mencakup fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ad dirumah. (Mahmud, 1990:83-84).

Winkel (1991:536) mengemukakan bahwa status sosial ekonomi keluarga yaitu tingkat pendidikan orang tua, tinggi rendahnya penghasilan orang tua, jabatan ayah dan ibu, daerah tempat tinggal dan suku bangsa.


(34)

20

Melly G-Tan dalam Koentjaraningrat(1997:53) mengatakan bahwa konsep kedudukan sosial ekonomi dalam ilmu pengetahuan masyarakat sudah sewajarnyamencakup tiga faktor yaitu:

a. Tingkat Pendidikan

pada hakekatnya suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup oleh sebab itu melalui pendidikan, seseorang akan memperoleh pengalaman kemampuan mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai-nilai dan hal yang baru, yang semuanya itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada orang itu sendiri.

Sedangkan menurut Philip H Coombs dalam Rostiawati (1992:43-44), pendidikan dapat diklasifikasikan kedalam tiga bagian yaitu:

1) Pendidikan Informal

Pendidikan informal yaitu pendidikan yang diperoleh dari seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan atau tidakdisadarai sejak lahir sampai akhir hayat, didalam keluarga, dalam pekerjaan dan pengalaman sehari-hari.

2) Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah yang mengkhususkan diri pada penyelenggaraan pendidikan generasi muda (dari usia 5-6 tahun sampai usia sekitar 24 tahun) secara sistematis, terencana dan berurutan dengan tujuan pendidikan


(35)

21

yang jelas untuk tiap angkatan dan dilaksanakan dalam situasi belajar khusus.

3) Pendidikan Non-formal

Pendidikan non formal yaitu pendidikan yang teratur yang sudah dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan yang sudah diterapkan.

Berdasarkan jenjang atau tingkatan-tingkatan yang ada pada pendidikan formal maka setiap kepribadian yang terbentuk pada lulusan setiap jenjang pendidikan berbeda pula, yaitu:

1) Lulusan SD, sifat dan kepribadiannya yang dimiliki adalah statis, monolis dan cenderung dogmatis.

2) Lulusan SMP, sifat dan kepribadiaan yang dimiliki adalah sedikit mempunyai inisiatif dan kritis.

3) Lulusan SMU, sifat dan kepribadiannya rasional, memiliki inisiatif dan cenderung otonom.

4) Lulusan PT, sifat dan kepribadian yang dimiliki adalah terbuka terhadap kritikan, kosmopolis, tidaj fanatik dan cenderung bersifat terbuka.

Dari paparan di atas selanjutnya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua. Tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai ini akan membawa pengaruh


(36)

22

yang luas pada kehidupan seseorang yaitu dalam masyarakat. Tingkat pendidikan orang tua akan mempengaruhi keberhasilan anaknya dalam belajar.(Sardiman,1986:15).

b. Tingkat Pendapatan

Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh responden (dalam hal ini Orang tua) bersertaanggota keluarga yang bersumber dari segi formal, sector informal, sector sub system dalam waktu satu bulan yang diukur dengan rupiah.

Menurut Gilarso (1984:47) sumber-sumber pendapatan dapat diperoleh dari:

1) Usaha sendiri (wiraswasta), misalnya berdagang, berternak, dan bercocok tanam.

2) Bekerja pada orang lain, misalnya bekerja dikantor atau perusahaan sebagai pegawai kantor baik swasta maupun negri.

3) Hasil dari apa yang dimiliki, misalnya menyewakan rumah, menyewakan mobil dn menyewakan tanah.

Menurut Sardiman dan Evers Diertes Hans (1998:92) pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:

1) Pendapatan berupa uang

Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. Sumber yang utama adalah gaji dan upah serta


(37)

lain-23

lain, balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara dihalaman rumah sendiri, hasil investasi serta keuntungan social.

2) Pendapatan berupa barang

Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang bersifat regular dan biasa akan tetapi selalu berbentul balas jasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekaligus tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jas tersebut. Demikian pula penerimaan barang secara Cuma-Cuma. Pemberian barang dan jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

3) Pendapatan lain-lain

Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang berasal dari penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman bahwa segala penerimaan bersifat transfer atau redistribusi. Biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga. Misalnya barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang, dan menang judi.

Tingkat pendapatan orang tua akan mempengaruhi seorang anak mencapai pendidikan yang tinggi, yang pada akhirnya akan menentukan


(38)

24

persepsi seseorang terhadap profesi guru sehingga akan mempengaruhi minat seseorang untuk bekerja menjadi guru.

c. Fasilitas keluarga

Fasilitas keluarga adalah fasilitas yang dimiliki oleh keluarga, fasilitas keluarga diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus, benda atau barang berharga yang dimiliki oleh keluarga responden.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian Fitri Haryaningsih tentang Pengaruh Prestasi Belajar dan Pengalaman PPL mahasiswa Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Akuntansi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru akuntansi.

2. Penelitian Fitri Indriani tentang Pengaruh Persepsi mahasiswa Tentang Profesi Guru dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Guru menunjukkan bahwa terdapat pengaruh presepsi mahasiswa tentang profesi guru dan prestasi belajar terhadap minat menjadi guru akuntansi.

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yang telah dicapai mahasiswa sangat mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru.


(39)

25 C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru akuntansi ditinjau dari pengalaman PPL

Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal yang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Prestasi belajar dalam lingkungan perguruan tinggi disebut dengan prestasi akademik. Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam hasil studi berupa nilai-nilai dari mata kuliah yang diambil, yang tercemin pada indeks prestasi. PPL merupakan pelatihan bagi para calon guru disekolah agar menguasai kecakapan keguruan, melatih ketrampilan menjadi guru yang terdiri atas praktik mengajar serta pengelolaan dan administrasinya. Mahasiswa yang belum melaksanakan PPL diduga minat untuk menjadi guru cenderung rendah. Disamping belum memiliki kemampuan mengajar, faktor lain seperti anggapan bahwa profesi guru adalah profesi no dua yang penghasilannya rendah juga ikut mendorong rendahnya minat menjadi guru. Sebaliknya mahasiswa yang telah melaksanakan PPL dan memiliki prestasi yang cukup, diduga minat untuk menjadi guru cenderung lebih tinggi karena telah


(40)

26

mendapatkan pengalaman dalam interaksi langsung dengan siswa dan guru dan peluangnya lebih banyak.

2. pengaruh prestasi belajar untuk menjadi guru akuntansi ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga.

Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. Status sosial ekonomi keluarga mencakup tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan,penghasilan serta fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang ada dirumah. Latar belakang status sosial ekonomi keluarga diduga memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Keluarga yang memiliki status sosial ekonomi cukup dan memberikan pandangan yang baik terhadap profesi guru, dapat menyebabkan minat mahasiswa untuk menjadi guru tinggi. Sebaliknya keluarga yang status sosial ekonomi rendah dan tidak memiliki pandangan yang baik terhadap profesi guru cenderung minat untuk menjadi guru rendah dan akan memilih pekerjaan lain selain menjadi guru.

D. Hipotesis

1. Terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman PPL?

2. Terdapat pengaruh prestasi belajar terhadap minat untuk menjadi guru ditinjau dari status sosial ekonomi keluarga?


(41)

27 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus, dimana hasil penelitian ini hanya berlaku pada subjek dan objek yang diteliti. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini hanya akan berlaku pada kasus yang diteliti di tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau dari pengalaman ppl dan status sosial ekonomi keluarga.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah Kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

Penelitian lapangan dilaksanakan pada bulan Agustus 2009. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Arikunto,1992:107). Sedangkan menurut Nawawi (1983:141) Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, benda, tumbuhan, gejala, nilai tes dan peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian.


(42)

28

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2006 Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 745 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa pendidikan akuntansi ada 64 mahasiswa, mahasiswa pendidikan matematika ada 91 mahasiswa, pendidikan fisika ada 23 mahasiswa, pendidikan bimbingan konseling ada 48 mahasiswa, PGSD ada 158 mahasiswa, pendidikan bahasa inggris ada 166 mahasiswa, PBSID ada 85 mahasiswa, Pendidikan sejarah ada 37 mahasiswa, pendidikan ekonomi ada 17 orang dan ilmu pendidikan agama katholik ada 56 orang

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi (sudjana, 1989:85). Penelitian ini bersifat penelitian sampel dikarenakan mengambil sebagian dari populasi penelitian.

Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini menggunakan metode random proposional (propotional random sampling). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2006 Universitas Sanata Dharma dengan jumlah populasi 745 mahasiswa, bila taraf kesalahan 10% maka jumlah sampelnya adalah 199 mahasiswa, jadi jumlah sampel untuk mahasiswa adalah:

Pendidikan akuntansi : 64/745x199 = 17,09 dibulatkan 18 mahasiswa Pendidikan matematika: 91/745x199 = 24,30 dibulatkan 25 mahasiswa


(43)

29

Pendidikan fisika : 23/745x199 = 6,14 dibulatkan 7 mahasiswa Pendidikan BK : 48/745x199 = 12,82 dibulatkan13 mahasiswa PGSD : 158/745x199 = 42,20 dibulatkan 43 mahasiswa PBI : 166/745x199 = 44,34 dibulatkan 45 mahasiswa PBSID : 85/745x199 = 22,70 dibulatkan 23 mahasiswa Pendidikan sejarah : 37/745x199 = 9,88 dibulatkan10 mahasiswa Pendidikan ekonomi : 17/745x199 = 4,54 dibulatkan 5 mahasiswa IPPAK :56/745x199 =14,95 dibulatkan 15 mahasiswa D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek (Y) penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Suharsimi,1991:102). Adapun pengelompokkan variabel dalam penelitian ini adalah

a. Variabel bebas (Independent variable) merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. variabel bebas dalam penelitian ini adalah Prestasi belajar. Yang dilambangkan dengan simbol X1.

b. Variabel terikat (Dependent variable), yaitu variabel yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variabel yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh


(44)

30

variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa menjadi guru akuntansi. Yang dilambangkan dengan huruf Y.

c. Variabel moderator (Moderate variable) adalah variabel bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel bebas pertama dan variabel tergantung. Variabel moderat merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel moderat dalam penelitian ini adalah pengalaman PPL dan status ekonomi keluarga.

2. Pengukuran Variabel a. Prestasi Belajar

Prestasi belajar mahasiswa adalah hasil belajar yang dicapai mahasiswa pada periode tertentu dengan menggunakan angka indeks prestasi kumulatif. Adapun teknik pengukurannya dinyatakan dalam bentuk pada nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang dicapai.

Tabel 3.1

Prestasi Belajar Mahasiswa

No. IPK Keterangan

1. 3,00 – 4,00 Sangat Tinggi

2. 2,50 – 2,99 Tinggi

3. 2,00 – 2,49 Cukup

4. 1,50 – 1,99 Rendah

5. ≤ 1,49 Sangat Rendah

Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 (halaman13)


(45)

31 b. Pengalaman PPL

PPL merupakan pelatihan bagi para calon guru disekolah agar menguasai kecakapan keguruan, melatih ketrampilan menjadi guru yang terdiri atas praktik mengajar serta pengelolaan dan administrasinya. Untuk mengukur variabel PPL untuk mengetahui minat mahasiswa untuk menjadi guru baik yang sudah melaksanakan PPL dan belum melaksanakan PPL dilakukan Untuk mempermudah pengolahan data dilakukan scoring dan menberikan angka setiap kriteria yang telah ditentukan seperti diatas yaitu:

Tabel 3.2

Pengalaman PPL

No Pengalaman PPL keterangan

1. 2.

0 1

Belum PPL Sudah PPL

c. Status sosial ekonomi keluarga

Tingkat status sosial ekonomi orang tua adalah kemampuan finansial orang tua siswa dan perlengkapan material yang dimiliki siswa yang terbagi menjadi 2 tingkatan yaitu:

• Tinggi • Rendah

Untuk menetapkan posisi seseorang ke dalam jenjang status social ekonomi menetapkan 3 faktor utama sebagai berikut:


(46)

32

Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan yang berhasil diselesaikan orang tua siswa. Tingkat pendidikan dikelompokan menjadi:

a) Lulus SD

b) Lulus SMP

c) Lulus SMU

d) Lulus Akademi/ D3

e) Lulus S1 keatas

Tingkat pendidikan dikategorikan rendah adalah tamat SD dan tamat SMP dan kategori tinggi adalah tamat SMU, tamat D-3 dan lulusan S1 keatas.

2) Tingkat pendapatan dan pekerjaaan orang tua

Tingkat pendapatan adalah rata-rata yang diterima orang tua setiap bulan, baik pendapatan dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan ayah dan ibu. Tingkat pendapatan dikelompokan menjadi:

a) Dibawah Rp. 400.000 b) Rp 400.000 – Rp 799.999,99 c) Rp 800.000 – Rp 1.199.999,99 d) Rp 1.200.000 – Rp 1.599.999,99 e) Rp 1.600.000 keatas atau lebih

Tingkat pendapatan dikategorikan rendah apabila penghasilan dibawah Rp 400.000,00 Rp 400.000,00-Rp 799.999,99 dan


(47)

33

dikategorikan penghasilan tinggi apabila penghasilannya Rp 800.000,00-Rp1.199.999,99, Rp 1,200.000,00-Rp 1.599.999,99 dan Rp1.500,000,00 keatas atau lebih.

Menurut Soekamto (1997, 307-309), jenis pekerjaan orang tua dibagi kedalam:

a) Tidak bekerja

b) Petani/buruh

c) Pensiunan

d) Pegawai swasta

e) Pegawai negeri

Jenis pekerjaan orang tua dikategorikan rendah adalah jika tidak bekerja, petani/buruh dan pensiunan dan dikategorikan tinggi adalah pegawai swasta dan pegawai negeri.

3) Fasilitas keluarga

Menurut Soekamto (1997, 263), fasilitas dalam penelitian ini diukur dari ada/tidaknya, banyak atau sedikitnya barang/fasilitas yang dimiliki keluarga responden meliputi:

a) Rumah tinggal

b) Sawah/ladang yang dimiliki orang tua c) Dinding rumah tempat tinggal orang tua d) Lantai rumah tempat tinggal orang tua e) Peralatan rumah tangga yang dimiliki f) Peralatan elektronik yang dimiliki


(48)

34 g) Kendaraan yang dimiliki h) Kamar tidur

Variabel status sosial ekonomi orang tua disusun berdasarkan kajian teori yang telah dikembangkan meliputi: pendapatan orang tua, pendidikan orang tua dan fasilitas yang dimiliki orang tua. Berikut ini dijadikan tabel operasionalisasi variabel status social ekonomi keluarga.

Tabel 3.3

Operasionalisasi VariabelStatus Sosial Ekonomi Keluarga.

No Variabel Dimensi Indikator Butir

soal 1 Status sosial ekonomi keluarga

• Tingkat Pendidikan

Orang tua •

Tingkat pendidikan ayah

• Tingkat pendidikan ibu

1 2

2 • Tingkat Pendapatan dan Pekerjaan Orang tua

• Pendapatan ayah per bulan

• Pendapatan ibu per bulan

• Pekerjaan ayah • Pekerjaan ibu

3 4 5 6 3 • Fasilitas Keluarga • Kepemilikan rumah

• Lading/sawah yang dimiliki

• Dinding rumah • Lantai rumah • Peralatan rumah • Peralatan elektronik • Jenis kendaraan yang

dimiliki • Kamar tidur

7 8 9 10 11 12 13 14


(49)

35

Untuk mempermudah pengolahan data dilakukan scoring dan menberikan angka setiap criteria yang telah ditentukan seperti diatas yaitu:

a) Jawaban kriteria A skor 1 b) Jawaban kriteria B skor 2 c) Jawaban kriteria C skor 3 d) Jawaban kriteria D skor 4 e) Jawaban kriteria E skor 5

d. Minat mahasiswa untuk menjadi guru akuntansi

Untuk mengukur minat mahasiswa untuk menjadi guru akuntansi digunakan metode skala likert. Adapun teknik pengukurannya dinyatakan dalam bentuk skor yaitu dengan memberi skor 1-4 pada setiap pertanyaan. Skala likert merupakan salah satu skala yang digunakan untuk mengukur sikap. Ada dua kategori pernyataan yang digunakan yaitu penyataan positif dan penyataan negatif yang dinilai dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Penyataan positif adalah penyataan yang mendukung gagasan dan penyataan negatif adalah penyataan yang tidak mendukung gagasan. Berikut ini dijadikan tabel operasionalisasi variabel Minat mahasiswa untuk menjadi guru akuntansi.


(50)

36 Tabel 3.4

Operasionalisasi VariabelMinat Untuk Menjadi Guru

No. Variabel Indikator Pernyataan

positif

Pernyataan negatif

1. Minat

mahasiswa untuk menjadi guru

• Senang masuk FKIP dorongan sendiri

• Mengerjakan tugas-tugas mata kuliah dengan baik

• Aktif dalam kegiatan intra dan ekstra kampus

• Mempelajari sumber kepustakaan wajib setiap mata kuliah

• Bertanya pada dosen tentang materi yang belum jelas

• Tekun mengikuti semua mata kuliah yang ada pada kurikulum

• Berlatih menggunakan media pengajaran yang tepat

• Mendalami

pengembangan motivasi belajar siswa

• Terbuka menerima

informasi yang relevan tentang ilmu pengetahuan

• Belajar menciptakan kondisi belajar mengajar yang tepat

• Berlatih menguasai berbagai keterampilan keguruan

• Memahami prinsip-prinsip proses belajar mengajar

• Berlatih menbuat alat-alat evaluasi

• Berencana bekerja

menjadi guru 1 2 3, 5 6 7 8 9,10,11,17 12,13 14 15 18,19 20,21,22 4 16


(51)

37 Tabel 3.5 Skala Likert

E. Teknik Pengumpulan 1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya.

Kuisioner dibagikan kepada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2006 untuk mempeoleh data tentang pengalaman PPL, status sosial ekonomi keluarga dan minat mahasiswa menjadi guru.

2. Dokumentasi

Dokumentsi merupakan data yang berdasarkan pada catatan tentang suatu subyek yang dilakukan individu/lembaga. Metode ini diperlukan untuk mendapatkan data-data untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan dengan metode-metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini digunakan untuk melihat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa angkatan 2006 dari semester I sampai semester akhir tanpa nilai skripsi.

Pertanyaan positif Sangat setuju

Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

4 3 2 1 Pertanyaan Negatif Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju

1 2 3 4


(52)

38 F. Uji Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Masri Sangaribun, 1989:124). Dalam penelitian ini pengujian validitas menggunakan rumus r Product Moment. Pengujian validitas yang akan diuji hanya akan dibatasi pada penyusutan skala sikap dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑

− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy : korelasi skor item dengan skor total

N : jumlah subyek X : skor prestasi belajar Y : skor minat siswa

Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar daripada r tabel , maka butir

soal tersebut dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan bantuan program computer SPSS pada taraf signifikansi 5%. Koefisien validitas diperoleh diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor butir atau item dengan skor total. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30 sehingga ݎ௧௔௕௘௟ = 0.361.


(53)

39 Berikut ini adalah tabel hasil uji validitas:

Tabel 3.6 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 64.80 58.648 .692 .885

P2 64.90 60.783 .490 .890

P3 65.23 62.599 .230 .899

P4 64.87 60.602 .489 .890

P5 65.03 59.826 .594 .887

P6 64.73 61.651 .407 .892

P7 64.73 61.582 .595 .888

P8 64.77 61.909 .581 .889

P9 64.87 61.292 .586 .888

P10 64.30 64.562 .195 .896

P11 64.80 62.028 .603 .889

P12 64.57 60.944 .586 .888

P13 64.63 62.723 .461 .891

P14 64.67 60.713 .523 .889

P15 64.90 58.576 .785 .883

P16 65.13 63.223 .143 .904

P17 64.70 63.528 .383 .893

P18 64.87 59.085 .590 .887

P19 64.83 59.730 .665 .886

P20 65.13 57.637 .659 .885

P21 65.27 57.720 .554 .889

P22 64.87 57.154 .642 .886

Dalam penelitian ini, hasil pengukuran validitas minat mahasiswa untuk menjadi guru memperlihatkan bahwa ada 3 instrumen yang tidak valid (ݎ௛௜௧௨௡௚ < ݎ௧௔௕௘௟). Butir instrumen yang tidak valid adalah nomor 3,10,16 dan 17. Nilai ݎ௛௜௧௨௡௚ untuk butir instrumen nomor 3 adalah 0,230, nomor10 adalah 0.195, nomor 16 adalah 0.143 dan nomor 17 adalah 0.333 Instrumen yang tidak valid tersebut dihapus dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut


(54)

40

ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang (perhitungan lihat lampiran 3).

Tabel 3.7

Hasil pengujian validitas minat mahasiswa untuk menjadi guru No Nilai r hitung Nilai r table keterangan

1 0.691 0.361 valid

2 0.444 0.361 valid

4 0.426 0.361 valid

5 0.575 0.361 valid

6 0.374 0.361 valid

7 0.584 0.361 valid

8 0.550 0.361 valid

9 0.613 0.361 valid

11 0.633 0.361 valid

12 0.572 0.361 valid

13 0.477 0.361 valid

14 0.560 0.361 valid

15 0.784 0.361 valid

18 0.607 0.361 valid

19 0.674 0.361 valid

20 0.701 0.361 valid

21 0.628 0.361 valid

22 0.729 0.361 valid

2. Pengujian realibilitas

Pengujian realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapar dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan system konsistensi internal belah dua dengan rumus

Cronboach-Alpha. Pengujian reliabilitas didasarkan pada rumus

Cronbach-Alpha dengan tumus sebagai berikut (Husein Umar, 2002:125):

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − =

2 1 2 1 ) 1 ( b k k r


(55)

41 Keterangan:

r : reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑∂

2

b : jumlah varians butir

2

1 : varians total

Dalam pengujian koefisien reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika r hitung > 0.60 (Imam Ghozali,

2006:41) dengan taraf signifikan 5%, maka instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya r hitung < dari 0.60 dengan taraf

signifikan 5%, maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel. Tabel 3.8

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items .913 .917 18

Berdasarkan tabel diatas nilai alpha Cronbach sebesar 0.913 lebih besar dari 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa kuisioner ini sudah memenuhi dua prasyarat instrumen yang baik yaitu valid dan reliable sehingga kuisioner dapat digunakan untuk memperoleh data.

Sebagai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel penelitian, digunakan intepretasi nilai r sebagai berikut:


(56)

42

Tabel 3.9

Tingkat keterhandalan variabel penelitian

Dalam hal ini untuk perhitungan validitas dan reliabilitas meskipun dicantumkan dalam rumus manual, namun dalam perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.

G. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menyajikan data variabel kecerdasan emosional dengan kualitas pelayanan ditinjau dari jenis pekerjaan dan usia dalam bentuk tabel-tabel. Dalam analisis deskriptif ini akan dihitung mean, median, modus, dan standar deviasi.

2. Uji Normalitas dan Linieritas a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksidkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan berdasarkan Kormogorov-Smirnov test (Sugiono, 1996:150). No. Koefisien Alpha Tingkat Keterhandalan

1. 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,600 – 0,799 Tinggi

3. 0,400 – 0,599 Cukup

4. 0,200 – 0,399 Rendah


(57)

43 Rumusnya adalah sebagai berikut:

D = maksimum [Fo(X)-Sn(X)]

Keterangan :

D : deviasi maksimum

Fo : fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan Sn(X) : distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai Kolmogorov-Smirnov hitung > nilai

Kolmogorov-Smirnov table, maka distribusi data tersebut dikatakan normal dan

sebaliknya. Bila Probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal, begitu terjadi sebaliknya.

b. Uji linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada sifat linier atau tidak antara variabel terikat dari data hasil penelitian. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

e TC S S F 2 2 = atau 2 ) ( 2 − = k TC JK

S TC atau

k n TC JK S e − = ( ) 2 Keterangan :

F : harga bilangan F untuk garis regresi

TC

S2 : varians tuna cocok

e

S2 : varians kekeliruan

JK(TC) :jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : jumlah kuadrat kekeliruan


(58)

44

Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (K-2) dan dk penyebut = (n-K), jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf

signifikan 5%, maka hubungan variabel bebas terdapat variabel terikat tersebut dapat dikatakan linier, begitu sebaliknya jika nilai Fhitung lebih

besar dari Ftabel pada taraf signifikan 5%, maka hubungan variabel

bebas terhadap variabel terikat dapat dikatakan tidak linier. 3. Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis 1

1) Perumusan hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh positif antara prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau pengalaman ppl.

H1 : Ada pengaruh positif antara prestasi belajar terhadap minat

mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau pengalaman ppl. 2) Pengujian hipotesis 1

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan Chow (Ghozali, 2001:131) dengan rumus sebagai berikut:

(

)

+ +

+ +

= 0 1X1 2X2 3 X1X2

Yi

β

β

β

β

μi

Dimana:

i

Y = Variabel minat mahasiswa untuk menjadi guru 0

β = Konstanta 1

X = Variabel prestasi belajar 2

X = Variabel pengalaman ppl 2

1X

X = Nilai interaksi antara variabel prestasi belajar


(59)

45 3

2 1/β /β

β = koefisien regresi (besaran hubungan)

ui = pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X1X2 terhadap Yi, maka dilakukan pembandingan nilai

signifikansi koefisien regresi (β3) dengan taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi (β3) lebih rendah dari taraf signifikansi (α) 0,05.

b. Hipotesis 2

1) Perumusan hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh positif antara prestasi belajar terhadap minat mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau status sosial ekonomi keluarga.

H1 : Ada pengaruh positif antara prestasi belajar terhadap minat

mahasiswa untuk menjadi guru ditinjau status sosial ekonomi keluarga.

2) Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan Chow (Ghozali, 2001:131) dengan rumus sebagai berikut:

(

)

+ +

+ +

= 0 1X1 2X2 3 X1X2

Yi β β β β μi

Dimana:

i

Y = Variabel minat mahasiswa untuk menjadi guru 0


(60)

46 1

X = Variabel prestasi belajar 2

X = Variabel status sosial ekonomi keluarga 2

1X

X = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan

variabel status sosial ekonomi keluarga 3

2 1/β /β

β = koefisien regresi (besaran hubungan)

ui = pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel X1X2 terhadap Yi, maka dilakukan pembandingan nilai

signifikansi koefisien regresi (β3) dengan taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi (β3) lebih rendah dari taraf signifikansi (α) 0,05


(61)

47   

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma

1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958)

Rencana untuk mendirikan suatu perguruan tinggi pendidikan guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J). waktu itu ordo telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola oleh Patier H. Loef, S.J. dan Bi bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaansc, S.J.

Berkat dukungan dari conggregatio de propaganda fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh Pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA dan Ilmu mendidik. Para pembesar misi serikat


(62)

48   

jesus menunjuk Pater Prof. nicolaus Driyakara, S.J. .menjadi dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. loeff sebagai wakil dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjabat Pejabat Deoartemwn Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “palayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuiakan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini ke mentrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Tentang perubahan PTPG menjadi FKIP Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katholik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan Negeri berdasarkan SL Mentri PTIP No. 1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/1962 pada tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katholik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.


(63)

49   

3. IKIP Sanata Dharma (1963-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah Institusi Pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma Berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/BSWT/U/1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Dalam masa IKIP dtersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembanganya meliputi berbagai aspek, baik yang pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian Masyarakat, dan Pusat Komputer. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma didukung pula oleh dua biro administrasi, yaitu biro asministrasi umum (BAU) dan biro administrasi akademik dan kemahasiswaan (BAAK).

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya Pemerintah untuk mengelola Program Diploma I,II dan III untuk jurusan matematika, fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program diploma ini pada


(64)

50   

tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan system pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa Fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 program studi, 3 program pasca sarjana, 1 program profesi, dan 3 program kursus bersertifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab,


(65)

51   

perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama – nama Rektor Sanata Dharma

a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)

c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)

B. Visi,Misi dan Tujuan Pendidikan USD

1. Visi

USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda


(66)

52   

yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

2. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional

3. Tujuan Pendidikan USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.


(67)

53   

C. Prodi pendidikan Ekonomi (PEK)

Prodi PE berada dibawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmi Pendidikan FKIP). Prodi PE mencakup program studi Pendidikan akuntansi dan program studi Pendidikan ekonomi koperasi. Pada tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/kep/1999 tentang penataan nama prodi pendidikan akuntansi dan prodi pendidikan ekonomi koperasi diganti dengan nama prodi pendidikan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan akuntansi dan prodi pendidikan ekonomi bidang keahlian khusus pendidikan ekonomi koperasi.

1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PEBKKPAK)

PEBKKPAK bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang professional dibidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi/koperasi. Dalam menyelenggarakan pendidikan, Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan local. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan


(68)

54   

Akuntasi memiliki kemampuan yang memadai dibidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/posisi penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan. Yakni sebagai sumber daya manusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti Bank, perhotelan, perusahaan konsultasi manajemen bisnis/perpajakan, asuransi dan sebagainya.

2. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEBKKPEK)

PEBKKPEK merupakan salah satu Prodi dibawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut:

a. VISI

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistic yang adil dan demokratik sesuai bidang keahliannya, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta visi kristiani mengenai martabat manusia.

b. MISI

1) Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan nin kependidikan di bidang ekonomi yang professional, dewasa secara


(69)

55   

spiritual, moral, intelektual, social dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

2) Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya. 4) Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan dan ekonomi demi

martabat manusia c. TUJUAN

1) Mempersiapkan tenaga kependidikan di bidang ekonomi yang professional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi. 2) Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat

peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware, software dan brainware-nya.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen dan mahasiswa secara individual maupun keelompok seraya


(70)

56   

mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non kependidikan.

D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa

1. Beasiswa dan Bantuan Khusus

Untuk memberikan motivasi dan insentif kepada mahasiswa yang berprestasi serta membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan, USD memberikan Beasiswa dan Bantuan Khusus kepada mahasiswanya. Setiap semester rata-rata USD memberikan Beasiswa kepada 100 orang dan Bantuan Khusus kepada 50 orang. Besarnya beasiswa dan bantuan khusus berturut turut yaitu Rp 70.000,00 dan Rp 60.000,00 setiap bulannya.

2. Bantuan Penyelesaian Skripsi/Tugas Akhir

Mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan dalam proses penyelesaian skripsi/tugas akhir dapat memperoleh bantuan keuangan dari USD. Untuk memperoleh bantuan tersebut mahasiswa yang sedang membuat skripsi/tugas akhir mengajukan permohonan kepada pembantu rector III diketahui oleh dosen pembimbing dan ketua Program Studi. Permohonan tersebut dilampiri proposal penelitian yang sedang dilaksanakan.

3. Beasiswa dari Luar USD

Dana untuk beasiswa dan beberapa jenis bantuan keuangan yang diuraikan diatas berasala dari USD, dan pengelolaannya pun sepenuhnya


(71)

57   

berada ditangan USD. Selain beasiswa dan bantuan-bantuan tersebut, USD juga memyalurkan beasiswa dari berbagai instansi di luar USD kepada mahasiswa. Beasiswa tersebut berasal dari:

• Beasiswa Scholarsip Fund dari yayadan sanata dharma

• Beasiswa supersemar

• Beasiswa Bank Lippo

• Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA)

• Beasiswa Yayasan Toyota-Astra (BS YTA, khusus untuk prodi eksakta)

• Beasiswa Yayasan Salim

• Beasiswa Yayasan IJARI (khusus untuk mahasiswa eksakta)

• Beasiswa Yayasan Development Bank (khusus untuk mahasiswa teknik)

• Beasiswa Yayasan Realino Seksi Pengabdian Masyarakat

• Beasiswa KPH Santo Antonius

• Besarnya beasiswa bervariasi antara Rp 50.000,00 sampai dengan Rp 120.000,000 perbulan.

4. Dana Van Lith

Dana van lith adlah sejumlah uang yang dikumpulkan dari para donator, diusahakan oleh Universitas Sanata Dharma untuk membantu para mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan yang mendesak. Maka dana


(72)

58   

van lith adalah dana darurat untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan financial yang dihadapi. Semula dna van lith juga diberikan kepada mahasiswa sebagai beasiswa. Dinamakan Van Lith karena untuk mengenang dan menghormati Pater F. Van Lith, S. J., perintis sekolah guru di muntilan yang begitu memperhatikan para muridnya yang mengalami kesulitan, termasuk kesulitan keuangan. Di USD, dana van lith dikelola oleh PR II bersama PR III.

5. Asuransi/Bantuan Perawatan Kesehatan.

Sakit atau kecelakaan tidak pernah diharapkan oleh siapa pun, tetapi kadang kala kita tidak dapat menghindarinya.ketika kita mengalami kecelakaan atau terpaksa harus mondok di rumah sakit seringkali tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu USD mengorganisir asuransi/bantuan perawatan kesehatan untuk mahasiswa USD.

Bantuan diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kecelakaan sehingga memerlukan perawatan dokter atau menginap di rumah sakit, atau orang tua mahasiswa meninggal dunia, ataupun juga mahasiswa meninggal dunia.

Besarnya bantuan untuk perawatan kesehatan maksimal Rp 300.000,00 pertahun, bantuan sebagai duka apabila mahasiswa meninggal dunia sebesar Rp 2.000.000,00.


(73)

59   

Uang bantuan tersebut diperoleh dari mahasiswa sebesar Rp 10.000,00 per mahasiswa pertahun yang dibayarkan pada saat melakukan pembayaran untuk daftar ulang.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut mahasiswa harus mengisi formulir permohonan yang tersedia di Sekretariat Pembantu Rektor III disertai dengan bukti pembayaran, atau untuk kasus meninggal dunia disertai surat keterangan kematian.

6. Poliklinik

Poliklinik berada di dua tempat, yaitu di kampus II Mrican dan di kampus III Paingan. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksanaan kesehatan secara gratis di poliklinik tersebut. Khusus untuk poloklinik di kampus Mrican, dokter belum bisa hadir setiap hari, tetapi paramedic ada setiap hari. E. Jumlah mahasiswa, Dosen dan Karyawan USD

1. Jumlah Keseluruhan Mahasiswa dalam Empat Tahun Terakhir

Fakultas 2004/2005 2005/2006 2006/2007 2007/2008

1 FKIP 3.609 3.557 3.531 3.384

2 Ekonomi 2.143 2.173 1.963 1.614

3 MIPA 647 562 405 -

4 Sastra 1.125 1.086 1.026 888


(74)

60   

6 Farmasi 735 784 742 660

7 Psikologi 828 814 758 749

Jumlah 9.947 10.670 9.942 8.749

2. Tenaga Pengajar Tetap

Jenjang Pendidikan 2005/2006 2006/2007 2007/2008

Strata 1 94 80 51

Strata 2 196 202 240

Strata 3 56 63 64

Jumlah 346 345 355

F. Pejabat Struktural Universitas Sanata Dharma


(1)

105   

Perhitungan Interval Frek. % Klasifikasi

18 + 81% (72 - 18) = 61.74 61 – 72 32 20.52% Sangat Tinggi

18 + 66% (72- 18) = 53.64 53 – 60 74 47.43% Tinggi

18 + 56% (72 - 18) = 48.24 48 – 52 43 27.56% Cukup Tinggi

18 + 46% (72 - 18) = 42.84 42 – 47 6 3.84% Rendah

< 46% (72 - 18) < 42 1 0.64% Sangat Rendah

Jumlah 156 100 %

2. Penilaian Status Sosial Ekonomi Keluarga

Skor tertinggi yang mungkin dicapai = 5 x 14 = 70

Skor terendah yang mungkin dicapai = 1 x 14 = 14

Perhitungan data variabel dengan menggunakan rumus:

Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)

Perhitungan Interval Frek. % Klasifikasi

14 + 81% (70 - 14) = 59,36 59 - 70 6 3,84 % Sangat Tinggi

14 + 66% (70 - 14) = 50,96 50 - 58 64 41,02% Tinggi

14 + 56% (70 - 14) = 45,36 45 - 49 27 17,30% Cukup Tinggi

14 + 46% (70 - 14) = 39,76 39 - 44 27 17,30% Rendah

< 46% (70 - 14) < 39 32 20,51% Sangat Rendah

Jumlah 156 100 %


(2)

Lampiran 7

Tabel r dan tabel F

   

       


(3)

107   

   

   


(4)

(5)

109   

Lampiran 8

Surat Ijin Penelitian

                 


(6)