Pengujian kandungan informasi merjer dan akusisi (studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 2014)

(1)

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUSISI (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh :

Zakarias Artito Priyambodo NIM: 092114101

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUSISI (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2010-2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh :

Zakarias Artito Priyambodo NIM:092114101

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUSISI (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2010-2014)

Oleh:

Zakarias Artito Priyambodo

NIM :092114101

Telall disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Dr.Fr. Reni. Retno Anggraini, M.SI.,Akt.,CA

11


(4)

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja". Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak”.

-Anonymous-

“pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan kegigihan” - Samuel Jhonson-

“kita hidup untuk saat ini, kita bermimpi untuk masa depan, dan kita belajar untuk kebenaran abadi”

-Chiang Kai Shek-

Skripsi ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun dan membimbingku Bapak dan Ibu yang selalu mendukung, menguatkanku dan menghiburku Bude Pri dan Tante Siska yang membentukku Sahabat-sahabat yang mendorongku Keluarga Besar Universitas Sanata Dharma


(6)

v

MOTTO

“Masalah dan cobaan terus menerus datang menghampiri. Kalau bukan kita yang melakukan sesuatu. Lalu siapa lagi yang akan menolong ??”

–Zoro- One Piece

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah -Lessing-

Kesuksesan tidak pernah final, kegagalan tidak pernah fatal, keberanian yang utama. –Anonim-


(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUISISI dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 28 Agustus 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku atau seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Yang membuat pernyataan


(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Zakarias Artito Priyambodo

Nomor Mahasiswa : 092114101

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengujian Kandungan Informasi Merger dan Akusisi ” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 Oktober 2015 Yang menyatakan


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati, memberikan rahmat, membimbing dan menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi. 2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si.,Akt selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar dan penuh perhatian membantu serta memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan.


(10)

ix

5. BapakkuC. Suwarto dan Ibuku Fr. Tuti Sugiarti, adik-adikku tersayang Tika, leonna,Tante Siska, Bude Pri, Bude Har yang memberikansemangat, cinta, motivasi dan doa yang tulus untuk penulis.

6. Sahabat-sahabatku Ita (Mbok Sum), Aris, Maria, Suster Rosita, dan Happy atas waktu, perhatian, dukungan, semangat, doa, bantuan serta persahabatan yang luar biasa.

7. Teman-teman seperjuangan MPT Ita, Maria untuk dukungan, semangat, masukan serta sharing selama penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman Akuntansi angkatan 2009 yang telah memberikan bantuan, masukan dan semangat pada saat kuliah maupun dalam penyusunan skripsi. 9. Teman-teman Cana Community yang memberikan dukungan, bantuan, cinta,

kebersamaan, pengertian, dorongan dan semangat yang telah diberikan dengan caranya masing-masing.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin saya sebutkan satupersatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata penulis memohon maaf apabila dalam proses pembuatan skripsi ini penulis melakukan kesalahan. Semoga skripsi inidapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 30 Oktober 2015


(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. BatasanMasalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II Landasan Teori A. Penggabungan Badan Usaha ... 8

B. Merjer ... 9


(12)

xi

C. Akuisisi ... 11

1. Tipe Akusisi ... 12

D. Tujuan Merjer dan Akusisi ... 13

E. Kelebihan dan Kelemahan Merjer dan Akuisisi ... 16

1. Merjer ... 16

2. Pengambilalihan/ Akusisi Saham ... 17

3. Akusisi Aset ... 18

F. Pengujian Kandugan Informasi ... 19

G. Perumusan Hipotesis ... 25

BAB III Metoda Penelitian A. Jenis Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 27

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian ... 30

F. Periode Pengamatan ... 30

G. Teknik Pengumpulan Data ... 32

H. Teknik Analisis Data ... 32

I. Uji Normalitas Data ... 35

BAB IV Analisis Data dan Pembatasan A. Deskripsi Data ... 36

1. Deskripsi Sampel Penelitian ... 36

B. Analisis Data... 37

1. Deskripsi Data ... 37

2. Pengujian Abnormal Return ... 38

a. Statistik Deskriptif Abnormal Return ... 39

b. Uji Normalitas Abnormal Return ... 39


(13)

xii

d. Pembahasan ... 41

BAB V Penutup A. Kesimpulan ... 43

B. Keterbatasan ... 43

C. Saran ... 44

Daftar Pustaka ... 45


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Data Perusahaan Yang Melakukan Merjer da akusisi ... 29

Tabel 4.1 Jenis Industri Perusahaan Sampel ... 36

Tabel 4.2 Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar, dan Abnormal Return Selama Periode Jendela ... 37

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Pengujian Abnormal Return ... 39

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Abnormal Return... 41


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kandungan Informasi Suatu Pegumuman ... 22 Gambar 3.1 Periode Jendela ... 31


(16)

xv

ABSTRAK

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI MERJER DAN AKUISISI (Studi Peristiwa Pada Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek

Indonesia Periode 2010-2014)

Zakarias Artito Priyambodo NIM: 092114101 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan informasi yang terdapat pada peristiwa merjer dan akuisisi yang dilakukan perusahaan-perusahaan publik selama periode merjer dan akuisisi.

Jenis penelitian ini adalah studi peristiwa. Data dalam peristiwa ini menggunakan data sekunder dari Indonesia Stock Exchange. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data

one sample t-test.

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya kandungan informasi merjer dan akusisi. Investor menilai informasi merjer dan akuisisi tidak akan memberikan keuntungan yang diharapkan atau adanya investasi lain yang lebih menguntungkan, yang membuat pasar menilai bahwa peristiwa merjer dan akuisisi tidak akan sebanding dengan dana investasi yang akan mereka tanamkan.


(17)

xvi

ABSTRACT

TESTING THE INFORMATION CONTENT OF MERGER AND ACQUISITION

(A Case Study on Companies Listed at Indonesia Stock Exchange In the Year 2010-2014)

Zakarias Artito Priyambodo

NIM:092114101

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2015

The purpose of this study is to determine the information content of merger and acquisition for public companies during the period of merger and acquisition.

This type of research is event study . Data in this study was secondary data collected from Indonesia Stock Exchange . The sampling technique that being used was purposive sampling . The data analysis technique was one sample t -test.

The results showed that there was no information content of merger and acquisition. The investor assessed merger and acquisition as information that was not profitale compared with the other investment this means that merger and acquisition could not be compared with the fund that they invested.


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Kita telah memasuki tahun 2015, dimana Zona pasar bebas Asia akan dibuka, perusahaan swasta dan pemerintah di dalam negeri harus dapat bersaing dengan perusahaan dan produk asing yang akan masuk ke Indonesia. Persaingan yang ketat membuat para pelaku bisnis harus dapat mengolah sumber daya yang ada sebaik, seefektif dan seefisien mungkin. Disamping itu para pelaku bisnis harus bisa mengolah dan mendapatkan informasi akan pasar dan konsumen. Dengan informasi tersebut sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membantu kinerja perusahaan menjadi lebih optimal dan perusahaan tetap dapat berdiri dan berproduksi.

Agar dapat bersaing, perusahaan memutuskan untuk melakukan penggabungan badan usaha sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan (Gurendrawati dan Sudibyo, 1999). Bentuk penggabungan usaha berupa merger, akusisi, dan konsolidasi. Merjer adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan cara pengalihan aktiva tetap dan kewajiban suatu perusahaan ke perusahaan lain, untuk digabungkan ke dalam perusahaan yang mengambil alih atau bergabung dengan perusahaan baru (Tri, 2000). Konsolidasi adalah adanya dua perusahaan atau lebih yang menggabungkan diri menjadi satu perusahaan.(Prasetya 1983:53). Adapun akuisisi (acqusition)


(19)

2

adalah penggabungan dimana satu perusahaan, yaitu pengakusisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto operasi perusahaan yang diakusisi (acquiree) dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau mengeluarkan saham (PSAK.No 22, revisi 2010). Akusisi biasanya dilakukan dengan cara memiliki sebagian besar (lebih dari 50%) saham perusahaan lain. Jika melakukan merjer atau konsolidasi perusahaan yang bergabung secara hukum sudah bubar, namun dalam akusisi kedua perusahaan tetap berdiri.

Alasan yang paling sering digunakan perusahaan adalah bahwa M&A (Merjer dan Akuisisi) lebih efisien dibanding harus membangun unit bisnis sendiri, disamping itu M&A dapat memberikan efek sinergi (Foster, 1994). Tujuan dilakukannya M&A pada umumnya adalah untuk mendapatkan sinergi atau nilai tambah. Nilai tambah yang dimaksud lebih bersifat jangka panjang dibanding nilai tambah yang hanya bersifat sementara saja, oleh karena itu ada tidaknya sinergi suatu M&A tidak bisa dilihat beberapa saat setelah M&A terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang. Sinergi yang terjadi sebagai akibat penggabungan usaha bisa berupa turunnya biaya rata-rata per unit karena naiknya skala ekonomis, maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal.


(20)

3

Adanya aktivitas merjer dan akuisisi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan perusahaan sehingga memberikan sinyal positif bagi investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan. Peningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan tersebut akan mempengaruhi naiknya harga saham. Naiknya harga saham tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Sinyal positif dari info merjer dan akuisisi ditunjukkan oleh abnormal return yang positif .

Penelitian- penelitian terdahulu tentang pengaruh pengumuman merjer dan akuisisi lebih banyak melihat kinerja saham akuisitor dengan hasil yang berbeda- beda dan tidak selalu konsisten.

Menurut Nike (2009) melakukan penetitian terhadap 19 perusahaan dengan

metode event study 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah dilakukan merjer dan akuisisi, dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa strategi merjer dan akusisi yang diterapkan oleh perusahaan memiliki dampak yang signifikan terhadap return perusahaan yang ditunjukkan abnormal return positif. Hasil ini didukung oleh Payamta (2004) dan Setiawan (2004) dimana mengindikasikan terdapat perbedaan yang signifikan dari abnormal return sebelum dan sesudah merjer dan akuisisi.

Rina (2009) melakukan penelitian terhadap 11 perusahaan dengan menggunakan average abnormal return(AAR) dengan metode event window


(21)

4

tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap return perusahaan yang ditunjukkan oleh abnormal return negatif.

Berdasarkan banyaknya penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi dalam merjer dan akuisisi di sekitar periode merjer dan akuisisi, maka peneliti tertarik untuk meneliti kandungan informasi dalam merjer dan akuisisi. Pada penelitian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar terhadap abnormal return saham perusahaan akuisitor.

B.

Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian ini adalah adanya perbedaan pedapat penelitian (research gap) dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya dimana Nieke (2009) menyatakan bahwa abnormal return yang terkait dengan merjer dan akuisisi perusahaan adalah signifikan atau positif. Rina (2009) menyatakan bahwa selama merjer dan akuisisi saham perusahaan tidak ada perubahan signifikan terhadap abnormal return atau negatif.

Penelitian ini berusaha meneliti kembali ketidakkonsistenan hasil tersebut dengan menggunakan periode merjer dan akuisisi selama tahun 2010-2014 yang dilakukan oleh perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari uraian diatas peneliti mengambil kesimpulan :

Apakah terdapat kandungan informasi atas pengumuman merjer dan akuisisi?


(22)

5

C.Batasan Masalah

Peneliti memfokuskan penelitian menggunakan Metode Market Adjusted Model, untuk mengukur abnormal return selama periode pengumuman merjer dan akuisisi.

D.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dangan tujuan untuk mengetahui adanya kandungan informasi terhadap abnormal return dalam (dalam periode jendela) merjer dan akuisisi.

E.Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya yaitu:

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Bagi Universitas Sanata Dharma supaya penelitian ini dapat menambah daftar kepustakaan dan bermanfaat sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa atau pihak-pihak yang ingin menambah wawasan mengenai merger dan akusisi.

2. Bagi Penulis

Bagi penulis, guna menambah dan mengembangkan pengetahuan penulis mengenai pasar modal, dan menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan, serta menggunakannya dalam evaluasi saham sesuai dengan kenyataan yang ada


(23)

6

3. Bagi Masyarakat

Bagi Masyarakat yang berminat dalam bidang investasi, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan tentang pasar modal dan landasan dalam penelitian selanjutnya.

4. Bagi Investor

Bagi Investor diharapkan penelitian ini dapat memberikan info mengenai nilai saham yang dimiliki suatu perusahaan setelah diadakannya merger dan akusisi.

F.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar penelitian dan untuk mengolah data-data yang diperoleh.

Bab III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, hipotesis penelitian,


(24)

data-7

data yang akan diperlukan, teknik pengumpulan data, variabel penelitian serta teknik untuk menganalisis data.

Bab IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan perhitungan-perhitungan bagaimana menjawab masalah yang dirumuskan, statistik deskriptif, menguraikan data hasil penelitian dan hasil penelitian, langkah-langkah perlakuan pengujian dan pembahasan hasil pengujian dengan metoda yang telah diterapkan

Bab V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis, keterbatasan penelitian yang ditulis, dan saran-saran yang bermanfaat bagi investor, masyarakat, dan peneliti selanjutnya


(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Penggabungan Badan Usaha

Suatu perusahaan akan tumbuh apabila sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan efisien, dan untuk itu dibutuhkan sebuah sistem manajerial dan informasi akan konsumen dan pasar yang kuat. Selain itu di suatu titik terkadang suatu perusahaan menghadapi suatu kendala seperti dana yang terbatas. Memerlukan dana investasi ysng besar agar kegiatan operasi perusahaan lancar dan maju, sehingga solusi merjer dan akuisisi menjadi salah satu pilihan.

Suatu perusahaan dapat dimungkinkan diambil alih oleh perusahaan, badan atau organisasi lain dengan cara pengambil alihan saham yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan pengambil alih dapat mengambil alih sebagian atau seluruh perusahaan yang diambil alih.

Pada akuisisi perusahaan yang diambil alih tidak dapat beroperasi sediakala apabila perusahaan yang telah diambil alih tersebut telah dibeli seluruh asset yang dimilikinya. Jenis penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi tiga yaitu akuisisi, penyatuan pemilikan (merjer), dan afiliasi, namun dalam skripsi ini peneliti memfokuskan pada merjer dan akuisisi.


(26)

9

B.

Merjer

Beberapa ahli telah mencoba mengemukakan pendapat mereka mengenai merjer, antara lain :

1. Menurut Horne (1995:650), merjer adalah “A merger is a combination of two corporation in which only one survives”.

2. Sedangkan menurut Weston dan Copeland (1985 :3) “ Merger mean any transaction that forms one economic unit form or more previous one’s “.

Berdasarkan kedua pengertian diatas, merjer merupakan penggabungan antara dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan, sehingga diharapkan manajemen dapat bertanggung jawab atas perusahaan yang diambil alih tanpa harus menghapus perusahaan

1. Tipe Merjer

Menurut Weston dan Brigham ada empat jenis merjer yaitu : a. Horizontal Merger

penggabungan dari beberapa perusahaan yang sejenis, misalnya perusahaan makanan dengan perusahaan makanan. Keuntungannya menghilangkan fasilitas yang rangkap, dapat menaikkan total permintaan karena penawaran produk jadi lebih luas.


(27)

10

b. Vertical Merger

Penggabungan dua perusahaan atau lebih antara produsen dan supplier, seperti perusahaan minyak goreng dengan perkebunan kelapa sawit, sehingga memberikan pegendalian yang lebih besar terhadap pembelian dan distribusi

c. Congeneric merger

Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang masing-masing tidak beroperasi pada produk yang sama, namun masih mempunyai hubungan yang erat, seperti bank dengan perusahaan asuransi. Jenis merger ini memberikan keuntungan antara lain pemanfaatan dana yang lebih efektif dan efisien dalam pemasaran dan berbagi keuntungan

d. Conglomerate merger

Penggabungan dua perusahaan atau lebih yang masing-masing tidak mempunyai hubungan satu sama lain, seperti manufaktur dan properti.

Bila ditinjau dari prosesnya, merjer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (Husnan, 2002)

a. Friendly merger

Proses ini disepakati oleh dua belah pihak dengan cara sebagai berikut: Pertama, mengidentifikasikan perusahaan yang akan menjadi target merjer dan akuisisi. Kedua, menetukan harga beli


(28)

11

yang bersedia dibayarkan pada perusahaan target. Ketiga, manajer perusahaan yang akan membeli menghubungi perusahaan target untuk melakukan negosiasi. Jika pemegang saham perusahaan target menyetujui, maka penggabungan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik melalui pembayaran tunai atau pembayaran dengan saham perusahaan.

b. Hostile takeover

Proses ini terjadi jika perusahaan target yang akan di merjer tersebut berkeberatan dengan alasan harga yang ditetapkan terlalu rendah (undervalue) atau karena manajer takut kehilangan jabatannya, sehingga terkadang pihak manajer melakukan berbagai cara untuk menggagalkan.

C.

Akuisisi

Akuisisi merupakan salah satu bentuk pengambilalihan. Akuisisi dapat dibedakan menjadi akuisisi saham dan akuisisi asset. Akuisisi saham merupakan pengambil-alihan atau pembelian saham suatu perusahaan dengan menggunakan kas, saham, atau sekuritas lain. Akuisisi saham biasanya melalui tahap penawaran (tender offer) oleh perusahaan penawar (bidder firm) kepada para pemegang saham perusahaan target. Akuisisi ini tidak membutuhkan persetujuan pihak manajemen dan dapat dilakukan meskipun pihak manajemen tidak menyetujui pembelian saham perusahaan. Oleh karena itu akuisisi ini


(29)

12

disebut bentuk pengambil-alihan yang tidak besahabat (hostile take over), sedangkan akuisisi asset dilakukan dengan cara membekukan sebagian aset perusahaan target oleh perusahaan pengakuisisi. Akuisisi jenis ini membutuhkan suara pemegang saham.

Pengertian lain akuisisi menurut Ang (1997) merupakan tindakan pembelian saham suatu perusahaan yang melebihi 50 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan target. Tindakan pembelian saham yang melebihi 50% tentunya berasal dari divestasi pemegang saham lama perusahaan target. Dalam proses akuisisi, dalam jangka pendek dapat menguntungkan pihak yang diakuisisi (perusahaan target).

Tindakan akuisisi ini merupakan bentuk penyelamatan perusahaan target yang bersifat jangka pendek, ada yang memperkuat bisnis inti

acquirer atau semata-mata sebagai diversifikasi usaha yang nilainya menguntungkan

1.

Tipe Akuisisi

Menurut Go (1992), akuisisi sebagai salah satu bentuk kombinasi bisnis dapat dibedakan dalam 2 tipe, yaitu :

a. Akuisisi Finansial (Financial Acquisition)

Akuisisi finansial merupakan suatu tindakan akuisisi terhadap satu atau beberapa perusahaan tertentu yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan finansial. Kecenderungannya adalah usaha membeli perusahaan target dengan harga semurah


(30)

13

mungkin, untuk menjual kembali dengan harga jual yang lebih tinggi

b. Akuisisi Strategis (Strategic Acquisition)

Akuisisi strategis merupakan suatu akuisisi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan sinergi dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan jangka panjang. Sinergi ini tidak hanya terbatas pada sinergi keuangan, tetapi juga mencakup sinergi produksi, sinergi distribusi, sinergi pengembangan teknologi atau gabungan dari sinergi-sinergi tersebut.

D.

Tujuan Merjer dan Akusisi

Merjer dan akusisi dilakukan agar nilai dari perusahaan meningkat. Oleh karena itu, dalam melakukan merjer dan aksusisi setiap tindakan harus dievaluasi sehingga kerugian yang mungkin muncul dapat dihindari. Menurut Harnowo (2000) tujuan dilakukannya merjer dan akusisi antara lain :

1. Efisiensi atau Sinergi

Merjer dapat meningkatkan efisiensi yang diperoleh melalui sinergi, yang berarti nilai gabungan kedua perusahaan tersebut lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan (2+2=5). Sinergi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:


(31)

14

a. Operating synergy

Kombinasi dari beberapa operasi sehingga dapat menekan biaya dan menaikkan penghasilan. Operating synergy terjadi pada perusahaan yang melakukan ekspansi pada bisnis yang sama sehingga dapat menekan biaya rata-rata karena biaya tetap menurun (memperoleh economic of scale), atau melakukan diversifikasi ke sektor yang masih berkaitan (related diversification), misalnya perusahaan garmen yang bergabung dengan perusahaan tekstil, perusahaan rokok yang bergabung dengan perusahaan perkebunan tembakau.

b. Financial synergy

Financial synergy berasal dari penghematan yang dinikmati perusahan yang berasal dari sumber pendanaan. Jenis sinergi ini diperoleh dari conglomerate merjer.

c. Management synergy

Sinergi yang dinikmati oleh perusahaan karena kombinasi dari beberapa manajemen. Misalnya manjemen perusahaan A kurang efisien dibandingkan dengan manajemen perusahaan B, maka merjer dapat menjadi jalan untuk meningkatkan efisiensi. Peningkatan efisiensi disini mensyaratkan kedua perusahaan yang digabung memiliki bidang kegiatan yang sama (merger horisontal).


(32)

15

2. Diversifikasi

Harnowo (2000) berpendapat bahwa motivasi yang melatar belakangi terjadinya merjer adalah berbagai jenis bidang usaha atau diversifikasi. Dengan dimiliki bidang usaha yang beraneka ragam, maka suatu (kelompok) perusahaan dapat menjaga stabilitas pendapatannya. Bentuk merjer yang relevan disini adalah merger konglomerat, khususnya product-extension merger.

3. Kekuatan Pasar

Kekuatan pasar akan diperoleh apabila diterapkan pada merjer horisontal, sebab penggabungan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya saling bersaing menjual produk yang sama, dengan saling bergabungnya kedua perusahaan secara teoritik akan meningkatkan penguasaan pasar.

4. Keuntungan Pajak

Keuntungan pajak diperoleh melalui pengurangan kewajiban pembayaran pajak. Misalnya acquiring company adalah perusahaan yang senantiasa memperoleh keuntungan yang besar, sehingga kewajiban pembayaran pajaknya besar. Target company merupakan perusahaan yang telah lama merugi, sehingga ia memiliki fasilitas pembebasan pajak akibat akumulasi kerugian. Ketika keduanya bergabung, fasilitas pembebasan pajak yang semula dimiliki oleh


(33)

16

memperoleh keuntungan dari pengurangan kewajiban pajak tersebut. Bentuk merjer yang relevan adalah merjer konglomerat, horisontal atau vertikal.

5. Undervaluation

Motivasi merjer timbul karena keinginan untuk memperoleh keuntungan dari harga yang rendah dari suatu perusahaan. Apabila merjer ini dilakukan maka acquiring company akan memperoleh keuntungan berupa selisih harga perusahaan yang digabungkan.

6. Prestise atau Nama Besar

Harnowo (2000) berpendapat bahwa merjer dilakukan bukan karena motivasi ekonomi tetapi karena prestise atau nama besar. Melalui merjer sebuah perusahaan akan menjadi semakin besar dengan demikian akan meningkatkan prestise pemilik dan direksi perusahaan yang menerima penggabungan. Disamping itu, dengan semakin membesarnya perusahaan berarti renumerasi bagi anggota Direksi akan menjadi bertambah pula.

E.Kelebihan dan Kelemahan Merjer dan Akusisi

Setiap jenis usaha merjer dan akuisisi memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain : (Harnowo,2000)

1. Merjer


(34)

17

a. Merjer biasanya lebih murah dibandingkan dengan bentuk akuisisi karena secara hukum semua aktiva dan pasiva kedua (atau lebih) perusahaan otomatis menjadi satu pada saat bergabung/melebur dan bisa dilakukan tanpa melikuidasi acquired company , dimana diketahui bahwa biaya likuidasi akan bisa menjadi sangat mahal.

b. Merjer selain dapat dilakukan secara murah, juga dapat dilakukan secara cepat dimana dapat dihindari semua proses pengalihan (balik nama,

royalti atas hak-hak jaminan) yang diperlukan dari masing-masing asset. Kelemahan merjer :

a. Merjer memerlukan persetujuan dari pemegang saham masing-masing perusahaan dimana prosesnya akan memakan biaya dan waktu.

b. Pemegang saham dari acquired company yang tidak setuju memiliki

appraisal rights dimana ia dapat meminta aquiring company untuk membeli sahamnya berdasarkan fair value, dimana seringkali tidak tercapai kesepakatan tentang harga fair value yang berakibat kepada proses legal yang menjadi mahal.

2. Pengambilalihan/Akuisisi Saham

Kelebihan akusisi saham :

a. Perusahaan pengakuisisi dapat mem”bypass” direksi perusahaan target

dengan langsung melakukan transaksi dengan pemegang saham.

b. Perusahan melakukan akuisisi saham secara bertahap (untuk tujuan melakukan merjer nantinya) untuk menghindari pemegang saham


(35)

18

minoritas yang tidak setuju dimana nantinya diharapkan agar secara

bertahap akhirnya terjadi “completely absorbed acquisition” yang pada

hakekatnya merupakan merjer.

Kelemahan akusisi saham : akuisisi saham biasanya berakhir dengan hostile takeover, dimana adanya pertentangan dari pihak manajemen atau pemegang saham minoritas/publik yang dapat mengakibatkan biaya akuisisi yang mahal dibandingkan biaya merjer.

3. Akuisisi Aset

Kelebihan akusisi aset:

Banyak perusahaan melakukan akuisisi aset, ketimbang akusisi saham dengan alasan atau pertimbangan sebagai berikut:

a. Untuk menghindari keharusan memikul utang yang tidak tercatat di pembukuan (unrecorded liabilities).

b. Menghindarkan untuk melaksanakan perjanjian-perjanjian yang tidak diinginkan oleh pembeli, yang terpaksa harus dilaksanakan apabila dilakukan dengan akuisisi saham. Perjanjian-perjanjian tersebut misalnya yang berkaitan dengan perburuhan, perjanjian sewa, perjanjian pembelian dan lain-lain.

c. Menghindari timbulnya permasalahan dengan pemegang saham minoritas, jika dilakukan melalui akuisisi saham (hostile takeover).


(36)

19

Kelemahan akusisi aset:

a. Prosedur yang rumit untuk menentukan pembelian asset tesebut, yaitu yang menyangkut balik nama, royalti atas hak-hak jaminan seperti hipotik dan hak tanggungan.

b. Legal prosedur untuk mentransfer asset-aset tersebut akan memakan biaya yang tinggi.

Suatu perusahaan mengadakan merjer dan akusisi memiliki harapan bahwa dengan dilakukannya merjer dan akusisi nilai gabungan dari perusahaan meningkat, selain itu personel yang handal dan dana yang mendukung diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, sehingga nilai saham perusahaan akan meningkat.

F.

Pengujian Kandungan Informasi

Reaksi pasar modal terhadap kandungan informasi dalam suatu peristiwa dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return yang merupakan selisih antara return aktual dengan return yang diekspektasikan oleh investor (Hartono, 2003:412). Suatu pasar akan bereaksi apabila di dalam pengumuman tersebut memiliki kandungan informasi. Jika pengumuman mengandung informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.


(37)

20

Reaksi pasar tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau menggunakan abnormal return yang diukur dengan Market Adjusted Model, Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan memberikan

abnormal return kepada investor, namun peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal return kepada investor (Hartono, 2003:411).

1. Return

Return merupakan hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya. Return juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya (Eduardus, 2010:47).

Hartono (2003:109) membedakan return saham menjadi dua jenis yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return).

a. Return Realisasi (Realized Return)

Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ini merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif. Return

realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai penentuan return dan risiko dimasa mendatang yang bersifat tidak pasti.


(38)

21

b. Return Ekspektasi (expected return)

Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan investor). Return yang sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke – t yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya. Sedangkan return yang diharapkan merupakan return yang harus diestimasi. Return ekspektasi dengan metode pasar dilakukan dengan dua tahap, yaitu : membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan menggunakan model ekspetasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela.

2. Abnormal Return

Abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya terjadi dikurangi return yang diharapkan atau return ekspektasi (Hartono, 2009:110).Dengan kata lain abnormal return merupakan kelebihan dari

return yang sesungguhnya terhadap return normal. abnormal return

umumnya menjadi fokus dalam studi yang mengamati reaksi harga atau efisiensi pasar.

Abnormal return akan terjadi apabila pengumuman merjer dan akuisisi mempunyai kandungan informasi dalam pasar modal yang efisien, harga saham dan tingkat pengembalian bereaksi dengan adanya pengumuman merjer dan akuisisi sehingga dengan memanfaatkan


(39)

22

informasi publik (public information), maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan diatas normal.

Jika digunakan abnormal return maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberi abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar seperi tampak pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Kandungan Informasi Suatu Pengumuman

Peristiwa Reaksi Pasar Terhadap Hasil Kandungan Informasi

Sumber : Hartono (2003) dalam Teori Portofolio dan Analisis Investasi

Menurut Hartono (2003) terdapat tiga model yang digunakan untuk mengestimasi abnormal return yaitu, model yang disesuaikan dengan rata-rata (Mean Adjusted Model), model pasar (Market Model), model yang disesuaikan dengan pasar (Market Adjusted Model), dimana :

Pengumuman peristiwa

Ada abnormal return

Tidak ada abnormal return

Ada kandungan informasi

Tidak ada kandungan


(40)

23

a. Mean Adjusted Model

Model yang disesuaikan rata-rata (mean Adjusted Model), pada model ini menganggap return ekspetasi bernilai tetap dan sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi return yang diharapkan dihitung dengan cara membagi return realisasi suatu perusahaan pada periode estimasi dengan lamanya periode estimasi (estimation period) sebagai berikut :

Keterangan :

ERi,t = Return Ekspektasi saham i pada periode peristiwa t Ri,j = Return Realisasi saham i pada periode estimasi ke-j T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2

b. Market Model

Perhitungan return ekspetasi dengan model pasar (market model) ini dilakukan dengan dua tahap yaitu (1) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunakan model ekspetasi ini untuk mengestimasi return ekspetasi di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknis regresi OLS ( Ordinary least Square) dengan persamaan :

Σ

Ri,t

t2

j=t1 ERi,t =


(41)

24

Rij = ii.RMji.j

Dimana:

Rij = Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

i

 = Intercept untuk sekuritas ke-i

j

 = Koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i RMj= Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat

dihitung dengan rumus: RMj=(IHSGj-IHSGj-t)/IHSGj-1

i

 = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

c. Market Adjusted Model

Hartono (2003) mengganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimas untuk membentuk model estimasi, rumusnya sebagai berikut


(42)

25

Dimana:

ARit = abnormalreturn saham i pada hari t

Rit = actual return saham i pada hari t

Rm = return pasar pada hari t (IHSG hari t)

G.

Perumusan Hipotesis

Kandungan Informasi yang terdapat dalam peristiwa merjer dan akuisisi memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi segala macam bentuk transaksi perdagangan yang terjadi di pasar modal. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Hartono (2000) bahwa para pelaku pasar modal akan mengevaluasi setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya adanya perubahan pada volume perdagangan saham, perubahan pada harga saham, bid/ask spread, proporsi kepemilikan, dan lain-lain. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat reaksi pasar terhadap pengumuman merjer dan akuisisi.

Nike (2009) menjelaskan bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman merjer dan akusisi yang ditandai dengan abnormal return positif. Rina (2009) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa pasar tidak bereaksi dengan adanya pengumuman merjer dan akusisi yang ditunjukkan


(43)

26

dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap abnormal return perusahaan.

Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi, sehingga direaksi oleh para pelaku di pasar modal. Suatu pengumuman memiliki kandungan informasi jika pada saat transaksi perdagangan terjadi, terdapat perubahan terutama perubahan harga saham.

Hipotesis pada penelitian ini adalah:

H1: peristiwa merjer dan akuisisi yang direaksi oleh pasar (investor dan


(44)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metodologi studi peristiwa (event study). Event study digunakan untuk menguji kandungan informasi suatu pengumuman. Peristiwa atau kejadian yang dipilih dalam penelitian ini adalah peristiwa pengumuman merjer dan akuisisi perusahaan terbuka dimana fokus penelitian ini adalah dampak dari event tersebut terhadap

abnormal return saham untuk tahun 2010-2014.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Bursa Efek Indonesia dan Pojok BEI Universitas Sanata Dharma

2. Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada Febuari 2014

C.

Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

-Pusat Referensi Pasar Modal

-Pojok Bursa, Universitas Sanata Dharma

-Perusahaan yang listing di BEI 2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahan publik yang terdaftar di BEJ yang pernah melakukan merjer dan


(45)

28

akuisisi, dan perusahaan tersebut mengumumkan aktivitasnya tersebut pada periode 2010-2014.

D.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang digunakan didalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian selama 4 tahun yaitu dari tahun 2010-2014 dimana perusahaan yang melakukan merjer dan akuisisi sejumlah 24 perusahaan.

2. Sampel

Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari adanya misspesifikasi dari penentuan sampel penelitian yang memungkinkan akan pengaruhnya terhadap hasil akhir dari hasil penelitian adapun sampel dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang menjadi populasi dan telah melakukan merjer dan akusisi pada tahun tersebut.

Pemilihan dan penentuan dari sampel populasi yang ada tersebut dilakukan dengan metode Purposive Sampling, bahwa bagian populasi dari yang dijadikan sampel sesuai dengan kriteria yang diajukan. Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang melakukan pengumuman merjer dan akuisisi, dan terdaftar di BEI dalam berbagai sektor dan industri. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel penelitian ini adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merjer dan akuisisi pada periode 2010-2014 dan informasinya diketahui dengan jelas.


(46)

29

2. Perusahaan tidak melakukan kegiatan lain seperti pengumuman deviden, stock split, dan kegiatan lainnya yang dapat mempengaruhi peristiwa merjer dan akuisisi selama periode pengamatan.

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan, diperoleh 24 perusahaan dari 25 perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian, perusahaan-perusahan tersebut adalah :

Tabel 3.1

Data Perusahaan Yang Melakukan Merjer dan Akuisisi

No Kode Nama Perusahaan Pengambilalih dan yang Diambilalih

Tanggal Merjer dan Akusisi 1 AALI Pengambil alih : ASTRA AGRO LESTARI

Diambilalih : PALMA PLANTASINDO

24 JULI 2014 2 AISA Pengambilalih : TIGA PILAR SEJAHTERAFOOD

Diambilalih : GOLDEN PLANTATION

22 MEI 2014 3 APLN Pengambilalih : AGUNG PODOMORO LAND

Diambilalih : WAHANA SENTRA SEJATI

25 MARET 2014 4 ASII Pengambilalih : ASTRA INTERNASIONAL

Diambilalih : ASURANSI VIVA INDONESIA

7 JULI 2014 5 AUTO Pengambilalih : ASTRA OTOPART

Diambilalih : PAKUAKUINA

16 MEI 2013 6 BBCA Pengambilalih : BANK BCA

Diambilalih : CENTRAL SENTOSA FINANCE

24 FEBRUARI 2014 7 BMRI Pengambilalih :BANK MANDIRI

Diambilalih :ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

3 JUNI 2014 8 BNLI Pengambilalih: BANK PERMATA

Diambilalih :GENERAL ELECTRIC FINANCE INDONESIA

29 DESEMBER 2010 9 BTPN Pengambilalih :BANK TABUNGAN PENSIUN

NASIONAL

Diambilalih :BANK SAHABAT PURBA DANARTA

25 FEBRUARI 2014 10 ENRG Pengambilalih :PERTAMINA HULU ENERGI OIL &

GAS Diambilalih :NATUNA 2 B.V

16 JANUARI 2014 11 EXCL Pengambilalih :XL AXIATA

Diambilalih : AXIS

4 APRIL 2014 12 HRUM Pengambilalih : HARUM ENERGY

Diambilalih : KARYA USAHA PERTIWI

2 JULI 2013 13 INTP Pengambilalih :INDOCEMENT TUNGGAL

PRAKARSA

Diambilalih : TABARATUH MANUNGGAL

8 JANUARI 2014 14 KPIG Pengambilalih : MNC LAND

Diambilalih : BALI NIRWANA RESORT

17 SEPTEMBER 2013 15 MDLN Pengambilalih : MODERLAND REALITY

Diambilalih :MITRA SINDA SUKSES

30 SEPTEMBER 2013 16 META Pengambilalih : TELKOM INFRA NUSANTARA

Diambilalih :TARA CELL INTRABUANA

5 MARET 2014 17 MYRX Pengambialih : HANSON INTERNATIONAL

Diambilalih :

10 JUNI 2014 18 NRCA Pengambilalih : NUSA RAYA CIPTA

Diambilalih :BHASKARA UTAMA JAYA

13 DESEMBER 2013 DATA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN MERJER DAN AKUSISI (LANJUTAN TABEL 3.1)


(47)

30

19 PALM Pengambilalih : MUTIARA AGAM Diambilalih : INTI GLOBAL LAKSANA

16 APRIL 2014 20 PGAS Pengambilalih :PERUSAHAAN GAS NEGARA

Diambilalih :ANDARKO AMBALAT

18 MARET 2013 21 SILO Pengambilalih :SILOAM INDONESIA

INTERNATIONAL HOSPITAL

Diambilalih :MEDIKA SARANA TRALIANSIA

5 FEBRUARI 2014 22 SUGI Pengambilalih :SUGIH ENERGI

Diambilalih : PETRONUSA BUMI BAKTI, INTERNATIONAL MINERAL RESOURCES

26 SEPTEMBER 2013 23 TELE Pengambilalih :TIPHONE MOBILE INDONESIA

Diambilalih :PERDANA MULIA MAKMUR

6 DESEMBER 2013 24 TKIM Pengambilalih :KERTAS TJIKIMIA

Diambilalih : OKI PULP & PAPER MILLS

10SEPTEMBER 2013

Sumber: www.sahamok.com

E.

Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari pasar reguler yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dengan kriteria: 1. Tanggal perusahaan melakukan merjer dan akuisisi diketahui

2. Harga Saham Harian pada sekitar tanggal perusahaan melakukan merjer dan akuisisi yang windownya (periode) 21 hari

3. Index Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sekitar tanggal perusahaan melakukan merjer dan akuisisi

F.

Periode Pengamatan

Periode pengamatan dalam penelitian ini menggunakan suatu periode peristiwa (event period) yang sering juga disebut periode jendela (event window). Pengamatan dilakukan terhadap beberapa perusahaan dalam periode merjer dan akuisisi.

Periode estimasi yang digunakan adalah selama 21 hari yaitu diperhitungkan dari t-10. Periode tersebut diperhitungkan pada hari-hari


(48)

31

sesudah pelaksanaan merger dan akusisi 1 hari saat dilakukannya merger dan akuisisi. Periode 21 hari dirasa cukup sebab menurut McWilliams dan Siegel (2001), jarak event window yang teralu panjang akan menimbulkan dua permasalahan. Pertama, akan mengurangi kekuatan uji statistik dan mengakibatkan kesalahan dalam menarik kesimpulan tentang signifikasi event. Kedua, makin panjang periode akan semakin sulit mengisolir eventwindow dari comfounding effect (efek pengganggu).

Gambar 3.1 Periode Jendela

t-10 t0 t+10

T1 T2 T3

Periode jendela adalah rentang waktu yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian pasar selama terjadinya peristiwa merjer dan akuisisi yaitu T1 hingga T3 selama 21 hari (10 hari sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa dan 10 hari setelah peristiwa). Periode jendela diambil 21 hari oleh peneliti karena reaksi yang disebabkan untuk menilai ekonomis dari pengumuman tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Sebelum Merjer dan Akuisisi

Ketika Merjer dan Akuisisi


(49)

32

G.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam studi ini pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dimana peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui media perantara berupa data-data historis yang memuat kejadian masa lalu untuk kemudian digunakan sebagai bahan penelitian. Data didapat dari beberapa lembaga /instansi yang mempunyai data yang terkait didalam penelitian, seperti Indonesia Finance Data, PT. Bursa Efek Indonesia (IDX) dan berbagai sumber lainnya.

H.

Teknik Analisis Data

a. Analisis Abnormal Return

1. Menghitung Return Perusahaan

Actual return return saham yang diperoleh dengan mencari selisih antara harga saham penutupan harian dikurangi harga saham hari sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham hari sebelumnya. Rumus actual return:

Rit = Pit-Pit-1


(50)

33

Keterangan:

Rit = return saham i pada hari ke t Pit = harga saham i pada hari ke t Pit-1= harga saham i pada hari ke t-1

2. Menghitung Return Pasar atau Return Ekspektasi (Expected Return)

Expected return merupakan return saham yang diukur dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), return ini diperoleh dengan cara mencari selisih antara IHSG pada hari tertentu dikurangi IHSG hari sebelumnya kemudian dibagi IHSG hari sebelumnya.

Rumus Return expektasi

Rmt = IHSGt – IHSGt-1

IHSGt-1

Keterangan:

Rmt = return pasar

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1

3. Menghitung Abnormal Return

Abnormal Return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return).


(51)

34

Rumus abnormal return:

ARit = Rit – Rmt

Kerangan:

ARit = abnormal return saham i pada hari ke t Rit = actual return saham i pada hari ke t Rmt = return pasar pada hari ke t

b.

Pengujian Data

Uji Normalitas Data dilakukan untuk melihat apakah suatu data berdistribusi secara normal atau tidak. Uji Normalitas Data dilakukan dengan Uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikasi sebesar 0,05. Data berdistribusi normal apabila nilai probabilitas lebih dari nilai signifikansi yaitu  > 0,05 dan data tidak terdistribusi normal apabila nilai propbabilitas kurang dari nilai signifikasi  < 0,05. Jika data terdistribusi normal, maka pengujian menggunakan uji One Sample T-Test. Jika data tidak terdistribusi normal maka pengujian menggunakan uji Wilcoxon Sign-Test. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.

Hipotesis Penelitian ini :

1. Jika thitung ttabel atau sig < 0,05, maka AR0 dengan kata lain terdapat abnormal return.


(52)

35

2. Jika thitung>ttabel atau sig > 0,05, maka AR=0 dengan kata lain tidak


(53)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Data

1. Deskripsi Sampel Penelitian

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data harga saham perusahaan yang terdaftar di BEI, Berdasarkan kriteria pengambilan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan merjer dan akuisisi pada tahun 2010-2014, diperoleh sampel sebanyak 24 perusahaan dari perusahaan tersebut dibagi ke dalam beberapa jenis industri yang diantaranya:

Tabel 4.1

Jenis Industri Perusahaan Sampel

Jenis Perusahaan Jumlah

Manufaktur 4

Keuangan dan Perbankan 6

Pertambangan 4

Telekomunikasi 4

Konstruksi 2

Jasa 2

Perkebunan dan Pertanian 2

Jumlah 24


(54)

37

B.

Analisis Data

1.

Deskripsi Data

Data variabel statistik sampel berupa rata-rata return saham, return pasar dan abnormal return selama periode jendela 21 hari pengumuman merger dan akuisisi dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

TABEL 4.2

Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return Selama Periode Jendela

Perusahaan Rata-rata Return

Saham/Rit

Rata-rata Return Pasar/Rmt

Rata-rata Abnormal return/ ARit

Rit = Pit-Pit-1 Pit-1

Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1

ARit = Rit – Rmt

AALI -0.01 -0.01 0.00

AISA -0.10896 -0.006889 -0.10206709

APLN 0.021362 -0.00785 0.029212215

ASII -0.04799631 -0.04743093 -0.00056538

AUTO -0.18415 -0.024542101 -0.159608072

BBCA -0.068092922 -0.094072008 0.025979086

BMRI 0.045461031 0.015886437 0.029574594

BNLI 0.068184664 0.002143726 0.066040938

BTPN 0.020145832 -0.027476527 0.047622359

ENERG 0.005126178 -0.02133801 0.026464188

EXCL -0.142123625 -0.034039258 -0.108084366

HRUM 0.063249692 0.114790101 -0.051540409

INTP -0.03749072 -0.045447268 0.007956548

KPIG -0.24557142 -0.042484623 -0.203086797

MDLN -0.094974947 -0.050148635 -0.044826312

META 0.020798488 -0.040903807 0.061702295

MYRX 0.000783797 0.015288309 -0.014504512

NRCA 0.149687831 0.009686034 0.140001797

PALM 0.12408645 0.017359842 0.106726607

PGAS 0.059500208 0.014715599 0.04478461

SILO -0.08829809 -0.060103831 -0.028194259

SUGI -0.01999625 0.009041344 -0.029037594

TELE 0.069260066 0.055217079 0.014042987


(55)

38

Tabel 4.2 (Lanjutan)

Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return Selama Periode Jendela

Rata-Rata Sampel Return Saham Return Perusahaan Abnormal Return

Min -0.10896 -0.094072008 -0.203086797

Max 0.149687831 0.114790101 0.140001797

Sumber: data sekunder yang diolah, 2015

Dari data yang diolah di atas diperoleh hasil sebagai berikut, rata-rata Return Saham minimum sebesar -0.10896, nilai maksimum 0.149687831, rata-rata Return Pasar minimum sebesar -0.094072008, nilai maksimum 0.11479010, dan rata-rata abnormal return minimum sebesar -0.203086797, nilai maksimum 0.140001797.

1. Pengujian Abnormal Return

Pengujian ada tidaknya abnormal return dilakukan dengan one sample t-test. Sebelum menggunakan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif dan uji normalitas.


(56)

39

a. Statistik Deskriptif

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Abnormal Return

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Abnormal_Return

24 -0.20308679 0.14000179 -0.006183147 0.07836974

Valid N (listwise) 24

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2015

Dari table 4.2 hasil statistik di atas menunjukkan nilai harga saham selama periode jendela memiliki nilai minimum sebesar-.20308679 dan nilai maksimum sebesar 0.14000179, standar deviasi sebesar 0.07836974, dengan nilai mean sebesar-0.006183147.

b. Uji Normalitas

Uji Normalitas Data dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Berikut hasil perhitungan uji normalitas data pada pengujian


(57)

40

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Normalitas

Test of Normality

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Abnormal_Return N

24

Normal Parametersa Mean

-.00618315

Std. Deviation .07836975

Most Extreme Differences Absolute

.135

Positive .095

Negative -.135

Kolmogorov-Smirnov Z

.663 Asymp. Sig. (2-tailed)

.772 a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.4, diperoleh dari data di atas bahwa dari semua perusahaan yang melakukan merjer dan akuisisi selama periode jendelanya menunjukkan rata-rata signifikan 0.772, karena Sig = 0.772 > 0.05 maka data berdistribusi normal.

c. One Sample T-Test

One Sample T-test digunakan oleh peneliti untuk mengetahui apakah ada

abnormal return selama periode jendela merjer dan akuisisi. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for windows hasil perhitungan yang dilakukan:


(58)

41

Tabel 4.5

Hasil Pengujian One Sample T-Test

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Abnormal_Return -0.387 23 0.703 -0.00618315 -0.03927579 0.02690949

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Dari pengujian One Sample T-Test diatas menghasilkan nilai t-hitung = -0.387 < t-tabel 1.711 serta taraf signifikansi observasinya =

0.703 > α =(0.05), jika thitung>ttabel atau sig > 0,05, maka AR=0

dengan kata lain terdapat abnormal return.

d. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peristiwa merjer dan akuisisi tidak ditanggapi dengan baik oleh pasar, dibuktikan dengan signifikansi thitung diatas ttabel. Hasil ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Rina (2009) dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pramadina (2013), yang menyatakan bahwa selama peristiwa merjer dan akuisisi tidak ada perubahan signifikan terhadap abnormal return.

Hal ini juga membuktikan bahwa peristiwa merjer dan akusisi yang terjadi tidak menarik minat pasar, sehingga incvestor tidak tertarik menanamkan modalnya di perusahaan. Pasar menilai peristiwa merjer


(59)

42

dan akusisi tidak akan memberikan keuntungan yang diharapkan atau adanya investasi lain yang lebih menguntungkan yang membuat pasar menilai bahwa peristiwa merjer dan akusisi tidak akan sebanding dengan dana investasi yang akan mereka tanamkan.

Disamping itu dengan adanya krisis pada tahun 2010 dan 2013 pasar menilai peristiwa merjer dan akusisi hanya untuk menjaga perusahaan tetap berjalan bukan untuk memperluas jaringan dan usaha, sehingga pasar pesimis dengan adanya peristiwa merjer -akuisisi dan menahan modal mereka.


(60)

43

BAB V

PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kembali kandungan peristiwa merjer dan akuisisi dengan periode yang berbeda dengan periode jendela 21 hari pengumuman. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa peristiwa merjer dan akuisisi tidak memiliki kandungan informasi. Hal ini disebabkan karena pengumuman merjer dan akuisisi yang dilakukan perusahaan-perusahaan telah diidentifikasi oleh pasar. Peneliti juga menemukan bahwa peristiwa merjer dan akuisisi yang dilakukan perusahaan tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan pemegang saham perusahaan target. Menurunnya kesejahteraan pemegang saham disebabkan karena investor menilai peristiwa merjer dan akuisisi tidak memberikan hasil yang menarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan target.

A. Keterbatasan Penelitian

1. Data yang digunakan sangat terbatas yaitu hanya 24 sampel perusahaan 2. Perusahaan Go Public yang melakukan merjer dan akuisisi masih

terbatas.

3. Penelitian ini terbatas hanya menguji ada-tidaknya kandungan informasi dalam peristiwa merjer dan akuisisi tanpa


(61)

44

mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi

abnormal return pada periode jendela.

B.Saran

Peneliti berikutnya perlu mempertimbangkan jenis merjer dan akusisi dalam menguji kandungan informasi.


(62)

45

Daftar Pustaka

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intellegent Guidde to Indonesia Capital Market). Jakarta : Mediasoft.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi pertama, Yogyakarta :BPFE-Yogyakarta.

Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. Second Edition, Prentice Hall International.

Hartono, Jogiyanto. 2003.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Horne James V. 1995.Financial Management and policy. Second Edition, Prentice Hall International

Weston J. Fred & Copeland Thomas E. 1985. Manajerial Finance.Illionis : Dryden Press.

Astria, Nike. 2009.” Analisis Dampak Pengumuman Merger Dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Akuisitor yang terdaftar Di BEI Tahun 2006-2008”. Skripsi . Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang .

Rina, Kurniawati.2009.” Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor Yang Terdaftar Di


(63)

46

Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2008”. Jurnal Universitas Ahmad Dahlan. Dalam.

Wicaksono, Wellyberdus Edoeward. 2009. “ Analisis Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan Target dan Kinerja Perusahaan Pengakusisi periode 1998-2011”. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Payamta dan Setiawan Doddy. “Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset

Akuntansi (JRAI) : Vol. & No. 3, September, P.265-282, 2004. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2010. Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta :Penerbit Salemba Empat.

Harnowo, Tri. 2000. Perusahaan Merger dan Akusisi. http://

http://www.academia.edu/6887892/MERGER_DAN_AKUSISI_Peng ertian_Merger diakses tanggal 12 juli 2012

Etty, Gurendrawati dan Bambang Sudibyo, 1999. Studi Empiris Tentang Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger Dan Akuisisi Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik di

Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.7 No. 2, Juni 1999. Hal 196-210

Rudi, Prasetya dan A.Oemar Wongsodiwiryo.1980. Dasar-dasar Hukum Persekutuan. Surabaya: Departemen Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Airlangga


(64)

47

Paramadina, Dita Roosemella. 2013.”Reaksi Pasar Saham terhadap

Pengumuman Peluncuran ISSI di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas


(65)

(66)

49

Lampiran I

Data Statistik Deskriptif Return Saham, Return Pasar dan Abnormal Return Selama Periode Jendela

Perusahaan Rit= Pit-Pit-1 Pit-1

Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1

ARit = Rit – Rmt

Selama Periode Jendela Selama Periode Jendela Selama Periode Jendela

AALI -0.01 -0.01 0.00

AISA -0.10896 -0.006889 -0.10206709

APLN 0.021362 -0.00785 0.029212215

ASII -0.04799631 -0.04743093 -0.00056538

AUTO -0.18415 -0.024542101 -0.159608072

BBCA -0.068092922 -0.094072008 0.025979086

BMRI 0.045461031 0.015886437 0.029574594

BNLI 0.068184664 0.002143726 0.066040938

BTPN 0.020145832 -0.027476527 0.047622359

ENERG 0.005126178 -0.02133801 0.026464188

EXCL -0.142123625 -0.034039258 -0.108084366

HRUM 0.063249692 0.114790101 -0.051540409

INTP -0.03749072 -0.045447268 0.007956548

KPIG -0.24557142 -0.042484623 -0.203086797

MDLN -0.094974947 -0.050148635 -0.044826312

META 0.020798488 -0.040903807 0.061702295

MYRX 0.000783797 0.015288309 -0.014504512

NRCA 0.149687831 0.009686034 0.140001797

PALM 0.12408645 0.017359842 0.106726607

PGAS 0.059500208 0.014715599 0.04478461

SILO -0.08829809 -0.060103831 -0.028194259

SUGI -0.01999625 0.009041344 -0.029037594

TELE 0.069260066 0.055217079 0.014042987


(67)

50

Lampiran II

Statistik Deskriptif Pengujian Abnormal Return

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation

AALI 21 -.02000000 .03000000 .0009523810 .01135991281

AISA 21 -.03136723 .05170638 -.0023825813 .01701792381


(68)

51

ASII 21 -.01000000 .02000000 -.0000838416 .00914925270

AUTO 21 -.10000000 .02777778 -.0084859512 .03073759812

BBCA 21 -.03195165 .02257292 .0012564109 .01243167600

BMRI 21 -.00520947 .01739754 .0017114529 .00563014097

BNLI 21 -.02684908 .03164091 .0050944959 .01390993379

BTPN 21 -.04297303 .04216200 -.0001373477 .02085422636

ENRG 21 -.05612505 .03566553 .0010604732 .02316876703

EXCL 21 -.04516552 .02196160 -.0083445169 .01756045563

HRUM 21 -.04067471 .06267276 .0093192520 .02972799252

INTP 21 -.02904191 .03559326 .0004760516 .01566475340

KPIG 21 -.05717408 .02836953 -.0084569150 .02252571889

MDLN 21 -.05060596 .03091607 -.0014225964 .02036637597

META 21 -.03416329 .03531881 .0020831461 .01377716157

MYRX 21 -.02246909 .05644287 .0014790758 .01591442510

NRCA 21 -.01671725 .04498770 .0080886385 .01558140715

PALM 21 -.12010617 .11183473 -.0063172717 .06092019155

PGAS 21 -.05585796 .07263746 -.0017165705 .03049139620

SILO 21 -.03723042 .01974749 -.0022881925 .01214112049

SUGI 21 -.03696119 .02219886 -.0020944682 .01441859536

TELE 21 -.04158630 .04796562 .0014346041 .02183956753

TKIM 21 -.09041570 .07899138 -.0008335915 .03257003460


(69)

52

Lampiran III

Hasil Pengujian Normalitas Abnormal Return dengan Kolmogorov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

NRCA

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00808863

85

Std. Deviation .01558140

715 Most Extreme

Differences

Absolute .218

Positive .218

Negative -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .997

Asymp. Sig. (2-tailed) .273

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

TKIM

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00083359 15

Std. Deviation .03257003

460 Most Extreme

Differences

Absolute .215

Positive .153

Negative -.215

Kolmogorov-Smirnov Z .983

Asymp. Sig. (2-tailed) .288

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

TELE

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00143460

41

Std. Deviation .02183956

753 Most Extreme

Differences

Absolute .104

Positive .104

Negative -.095

Kolmogorov-Smirnov Z .478

Asymp. Sig. (2-tailed) .977

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(70)

53

SUGI

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00209446 82

Std. Deviation .01441859

536 Most Extreme

Differences

Absolute .145

Positive .081

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z .666

Asymp. Sig. (2-tailed) .766

a Test distribution is Normal. b Calculated from data

SILO

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00228819 25

Std. Deviation .01214112

049 Most Extreme

Differences

Absolute .186

Positive .105

Negative -.186

Kolmogorov-Smirnov Z .851

Asymp. Sig. (2-tailed) .464

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

PGAS

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00171657 05

Std. Deviation .03049139

620 Most Extreme

Differences

Absolute .168

Positive .168

Negative -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .769

Asymp. Sig. (2-tailed) .596

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

PALM

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00631727 17

Std. Deviation .06092019


(71)

54

Most Extreme Differences

Absolute .155

Positive .124

Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z .712

Asymp. Sig. (2-tailed) .691

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

MYRX

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00147907

58

Std. Deviation .01591442

510 Most Extreme

Differences

Absolute .172

Positive .172

Negative -.165

Kolmogorov-Smirnov Z .786

Asymp. Sig. (2-tailed) .567

a Test distribution is Normal. b Calculated from data

META

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00208314

61

Std. Deviation .01377716

157 Most Extreme

Differences

Absolute .137

Positive .137

Negative -.116

Kolmogorov-Smirnov Z .629

Asymp. Sig. (2-tailed) .823

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

MDLN

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00142259 64

Std. Deviation .02036637

597 Most Extreme

Differences

Absolute .236

Positive .102

Negative -.236

Kolmogorov-Smirnov Z 1.080

Asymp. Sig. (2-tailed) .194

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(72)

55

KPIG

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00845691 50

Std. Deviation .02252571

889 Most Extreme

Differences

Absolute .172

Positive .094

Negative -.172

Kolmogorov-Smirnov Z .788

Asymp. Sig. (2-tailed) .563

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

INTP

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00047605

16

Std. Deviation .01566475

340 Most Extreme

Differences

Absolute .127

Positive .102

Negative -.127

Kolmogorov-Smirnov Z .582

Asymp. Sig. (2-tailed) .888

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

HRUM

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00931925

20

Std. Deviation .02972799

252 Most Extreme

Differences

Absolute .144

Positive .144

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .659

Asymp. Sig. (2-tailed) .778

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

EXCL

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00834451 69

Std. Deviation .01756045

563


(73)

56

Differences Positive .079

Negative -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .613

Asymp. Sig. (2-tailed) .846

a Test distribution is Normal. b Calculated from data

ENRG

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00106047

32

Std. Deviation .02316876

703 Most Extreme

Differences

Absolute .117

Positive .078

Negative -.117

Kolmogorov-Smirnov Z .534

Asymp. Sig. (2-tailed) .938

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

BTPN

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00013734 77

Std. Deviation .02085422

636 Most Extreme

Differences

Absolute .101

Positive .094

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .461

Asymp. Sig. (2-tailed) .984

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

BNLI

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00509449

59

Std. Deviation .01390993

379 Most Extreme

Differences

Absolute .150

Positive .090

Negative -.150

Kolmogorov-Smirnov Z .689

Asymp. Sig. (2-tailed) .730

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(1)

58

Kolmogorov-Smirnov Z 1.183 Asymp. Sig. (2-tailed) .121 a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

APLN

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00334228 34 Std. Deviation .01823611

191 Most Extreme

Differences

Absolute .077 Positive .077 Negative -.071 Kolmogorov-Smirnov Z .352 Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000 a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

AISA

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean

-.00238258 13 Std. Deviation .01701792

381 Most Extreme

Differences

Absolute .253 Positive .253 Negative -.124 Kolmogorov-Smirnov Z 1.162 Asymp. Sig. (2-tailed) .135 a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

AALI

N 21

Normal Parameters(a,b)

Mean .00095238 10 Std. Deviation .01135991

281 Most Extreme

Differences

Absolute .295 Positive .295 Negative -.276 Kolmogorov-Smirnov Z 1.353 Asymp. Sig. (2-tailed) .051 a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.


(2)

59

Hasil Perhitungan

Abnormal Return

Selama Periode Jendela degan One-

Sample Test

One-Sample Test

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper AALI

.384 20 .705 .000952380 95

-.00421858 94

.00612335 13

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper AISA

-.642 20 .528

-.002382581 33

-.01012904 74

.00536388 47

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper APLN

.840 20 .411 .003342283 38

-.00495869 52

.01164326 20

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper ASII

-.042 20 .967

-.000083841 57

-.00424853 15

.00408084 83

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper AUTO

-1.265 20 .220

-.008485951 19

-.02247753 81

.00550563 57


(3)

60

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper BBCA

.463 20 .648 .001256410 94

-.00440242 01

.00691524 20

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper BMRI

1.393 20 .179 .001711452 86

-.00085135 66

.00427426 23

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper BNLI

1.678 20 .109 .00509449586

-.00123723 01

.01142622 18

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper BTPN

-.030 20 .976

-.000137347 67

-.00963007 77

.00935538 24

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper ENRG

.210 20 .836 .001060473 19

-.00948582 31

.01160676 95


(4)

61

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper EXCL

-2.178 20 .042

-.008344516 86

-.01633794 04

-.00035109 33

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper HRUM

1.437 20 .166 .009319252 05

-.00421276 79

.02285127 20

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper INTP

.139 20 .891 .000476051 62

-.00665445 86

.00760656 19

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper KPIG

-1.720 20 .101

-.008456915 00

-.01871049 93

.00179666 93

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper MDLN

-.320 20 .752

-.001422596 43

-.01069325 96

.00784806 68


(5)

62

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper META

.693 20 .496 .00208314607

-.00418814 27

.00835443 48

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper MYRX

.426 20 .675 .001479075 81

-.00576508 36

.00872323 53

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper NRCA

2.379 20 .027 .008088638 48

.00099606 70

.01518121 00

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper TKIM

-.117 20 .908

-.000833591 52

-.01565929 35

.01399211 05

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper TELE

.301 20 .767 .001434604 10

-.00850664 79

.01137585 60

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference


(6)

63

SUGI

-.666 20 .513

-.002094468 24

-.00865773 42

.00446879 77

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper SILO

-.864 20 .398

-.002288192 48

-.00781476 43

.00323837 93

Test Value = 0

t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper PGAS

-.258 20 .799

-.001716570 54

-.01559608 77

.01216294 66


Dokumen yang terkait

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

Analisis Perbandingan Return On Equity Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akusisi (studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan YanG terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2013)

0 13 63

Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 16 1

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVATERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 3 92

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba (Studi pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014).

5 9 17

Pengujian Kandungan Informasi pada Pengumuman Kebijakan Dividend Initiation dan Dividend Omission (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 0 29

Pengujian kandungan informasi merjer dan akusisi (studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2014).

0 1 82

ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2010-2013).

0 0 14

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP PENGUMUMAN OMISI DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93