Evaluasi sistem akuntansi penggajian.

(1)

xvi

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi kasus pada PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung

Advent Affrian NIM : 102114043 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntansi penggajian.Jenis penelitian merupakan studi kasus di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, interview dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian yang diimplementasikan di PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung dan membandingkannya dengan teori sistem akuntansi yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sistem akuntansi penggajian PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung sudah baik, namum terdapat perbedaan format antar bagian.


(2)

xvii

ABSTRACT

PAYROLL ACCOUNTING SYSTEM EVALUATION

A Case Study At PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung

Advent Affrian NIM : 102114043 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

The purpose of this research is to evaluate payroll accounting system. The type of the research is a case study at PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung.

The of data in this research were gathered through observation, interview and documentation. The technique of data analysis was describing the payroll accounting system implemented PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung and then compare it with the accounting system theory.

The result of analysis show that the applied payroll accounting system of PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung was good. However, there was diference formats between departments.


(3)

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

Studi Kasus pada PTPNVII (PERSERO) Bandar Lampung

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Advent Affrian

NIM : 102114043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

i

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

Studi Kasus pada PTPNVII (PERSERO) Bandar Lampung

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Advent Affrian

NIM : 102114043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

Motto dan Persembahan

“Apa yang kita pikirkan bisa menjadi kenyataan, maka kuasailah pola pikir

kita agar kita punya masa depan yang baik”

( Pemulihan Jiwa 4 )

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Keluarga Tercinta Semua sahabat yang mendukung dan memberikan semangat serta doa


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi Kasus di PTPNVII (PERSERO) Bandar Lampung) dan diajukan untuk diuji pada 27 April 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 30 april 2015 Yang membuat pernyataan,


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Advent Affrian

Nomor Induk Mahasiswa : 102114043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi Kasus pada PTPNV III (PERSERO) Bandar Lampung) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 April 2015 Yang menyatakan,


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharmayang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA, CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma

4. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA selaku Pembimbing yang telah memberikan banyak waktu untuk membantu dan membimbing dalam penulisan skripsi penulis


(11)

viii

5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, MM., Ak selaku dosen penguji skripsi dan pembimbing revisi skripsi saya yang telah memberikan banyak masukan terhadap skripsi penulis

6. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.IP., M.Sc., Akt selaku dosen penguji skripsi dan pembimbing revisi skripsi saya yang telah memberikan banyak masukan dan arahan terhadap skripsi penulis

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya dalam proses perkuliahan

8. Staf Sekretariat Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonnomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu menyiapkan sarana dan prasarana untuk penunjang kegiatan perkuliahan maupun ujian skripsi

9. Ibu Tuti yang bertugas di BEI Sanata Dharma yang telah meluangkan waktunya untuk menemani dan memberikan informasi dosen pembimbing saya

10.Bapak Hendra selaku narasumber di bagian SDM Kantor Direksi PTPNVII (PERSERO) Bandar Lampung yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam memperoleh informasi dan data – data yang dibutuhkan oleh penulis

11.Kedua orang tua saya yang selalu mengingatkan dan bertanya saya mengenai kelanjutan skripsi yang penulis selesaikan ini, serta doa dan dukungan dan


(12)

ix

juga perhatian yang mereka berikan untuk hasil yang terbaik terhadap isi skripsi ini

12.Keluarga – keluarga ataupun saudara – saudara saya yang selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada saya untuk terus berusaha menyelesaikan skripsi ini

13.Anastasia Lilis Dian Puspita Sari terkasih yang selalu memberikan saya dukungan, semangat, bantuan dan juga doa kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh semangat

14.Teman – teman bimbingan dan kelas MPT Pak Joko. Terima kasih atas kebersamaan, dukungan dan masukan yang kalian berikan kepada saya dalam proses penyelesaian skripsi

15.Teman – teman Akuntansi 2010 terkhusus untuk Akuntansi B. Terima kasih atas semangat, dukungan, doa dan tentunnya kebersamaan kalian selama ini sangatlah berarti bagi penulis, terutaman disaat kita sedang mengikuti perkuliahan

16.Cety Angelia dan Martha Meillina sebagai sahabat saya, walaupun kalian berada di pulau sebrang, namun berkat dukungan, doa dan semangat kalian juga lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

17.Para Penghuni kontrakan berwarna hijau yang telah mendukung dan mengingatkan saya untuk terus melanjutkan skripsi ini hingga selesai

18.Semua pihak yang telah membantu, mendukung dan berperan aktif didalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu


(13)

x

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.Oleh Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat menjadi bermanfaat bagi pembaca dan juga dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.

Yogyakarta, 30 April 2015 Penulis


(14)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………. v

HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ………... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ……… xi

HALAMAN DAFTAR TABEL….……… xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR….………. xv

ABSTRAK ……….... xvi

ABSTRACT………... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1


(15)

xii

B. Rumusan Masalah ……….. 3

C. Batasan Masalah ……… 3

D. Tujuan Penelitian ……… 3

E. Manfaat Penelitian ………... 3

F. Sistematika Penulisan ………. 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem ……… 6

B. Sistem Akuntansi………... 7

C. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan……… 10

D. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian………. 16

E. Sistem Pengolahan Data Elektronik ………. 18

F. Komputer Akuntansi ……… 20

G. Gaji……….. 25

H. Prosedur Penggajian..………... 27

I. Prinsip Penggajian………... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……….... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ……… 33

C. Variabel Penelitian ……….. 33

D. Sumber Data ……… 34

E. Teknik Pengumpulan Data ………. 35


(16)

xiii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil dan Sejarah Perusahaan ………. 37

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ………... 40

C. Bidang Usaha ………. 41

D. Tata Nilai Perusahaan ………. 42

E. Wilayah Kerja dan Budi Daya yang Diusahakan …………... 44

F. Struktur Organisasi ………. 45

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sistem Penggajian Pada Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung………. 51

B. Mendiskripsikan Data dan Dokumen Pendukung Dari Sistem Penggajian Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung ………...………. 53

C. Pembahasan Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian Pada Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung ……… 64

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ……….... 74

B. Keterbatasan Penelitian ………. 74

C. Saran ……….. 75

DAFTAR PUSTAKA ………. 76


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Wilayah Kerja dan Budi Daya yang Diusahakan…..………. 44 Tabel 5.1 Perbandingan Teori Tentang Prosedur Penggajian ……..……….. 64 Tabel 5.2Perbandingan Teori Tentang Pembuatan Daftar Gaji ……...…….. 65 Tabel 5.3Perbandingan Teori Tentang Pembuatan Bukti Bank Keluar …….. 67 Tabel 5.4Perbandingan Teori Tentang Pembayaran Gaji ……….. 68 Tabel 5.5Perbandingan Teori Tentang Distribusi Gaji ……….. 69


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.2 Struktur Organisasi PTPN VII (PERSERO) ……..……….. 50 Gambar 5.1 FlowChart Sistem Akuntansi Penggajian PTPN VII (PERSERO) 60


(19)

xvi

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN Studi kasus pada PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung

Advent Affrian NIM : 102114043 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem akuntansi penggajian.Jenis penelitian merupakan studi kasus di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, interview dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian yang diimplementasikan di PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung dan membandingkannya dengan teori sistem akuntansi yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sistem akuntansi penggajian PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung sudah baik, namum terdapat perbedaan format antar bagian.


(20)

xvii

ABSTRACT

PAYROLL ACCOUNTING SYSTEM EVALUATION

A Case Study At PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung

Advent Affrian NIM : 102114043 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

The purpose of this research is to evaluate payroll accounting system. The type of the research is a case study at PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung.

The of data in this research were gathered through observation, interview and documentation. The technique of data analysis was describing the payroll accounting system implemented PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung and then compare it with the accounting system theory.

The result of analysis show that the applied payroll accounting system of PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung was good. However, there was diference formats between departments.


(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini perusahaan dituntut untuk lebih efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan. Faktor ini merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain.Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari peran karyawan yang berkualitas sebagai sumber daya manusia yang ada.Perusahaan akanmemberikan suatu imbalan atas kinerja pegawai berupa gaji. Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha pegawai atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu.

Gaji merupakan bagian dari kompetisi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada pegawai.Bagi pegawai, gaji merupakan hak yang diperoleh dari prestasi mereka dan juga sebagai motivator dalam bekerja. Bagi perusahaan, gaji merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam pengaruhnya terhadap laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya. Gaji diberikan kepada pegawai yang mempunyai ikatan kerja secara berkala berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya sendiri adalah tetap.


(22)

Suatu perusahaan memerlukan sistem pengolahan data informasi yang mendukung untuk menjalankan kegiatannya dengan efektif dan efisien.Salah satu sistemyang diperlukan adalah sistem akuntansi yang harus dirancang dan digunakan secara efektif, karena informasi akuntansi merupakan bagian yang paling penting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen.Peran utama sistem dalam satu perusahaan adalah membantu memberikan prosedur yang jelas dan teratur bagi pelaksanaan operasional perusahaan.Sistem dibutuhkan sebagai alat pengawasan dan pengendalian terhadap jalannya aktivitas operasional perusahaan dalam menetapkan setiap keputusan. Selain itu sistem membantu perusahaan untuk menghindari tindak kecurangan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Kesalahan atau penyimpangan dalam prosedur pembayaran gaji masih sering terjadi, oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem penggajian. Sistem penggajian adalah sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan kepada pegawai yang bekerja sebagai manajer atau kepada pegawai yang gajinya dibayarkan bulanan dan tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau jumlah produk yang dihasilkan (Mulyadi, 2001: 391). Sistem penggajian dirancang untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai prosedur penggajian pegawai sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.Sistem penggajian yang baik sangat diperlukan bagi perusahaan, karena jika perusahaan tidak memiliki suatu sistem penggajian yang baik


(23)

akanmenyebabkan terjadinya penyelewengan atau penyimpangan di dalam melaksanakan tanggung jawab masing-masing.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Apakah

pelaksanaansistem akuntansi penggajian di PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung sudah sesuai dengan teori?”

C. Batasan Masalah

Penelitian ini terbatas hanya pada gaji pegawai tetap Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi penggajian di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung danmengetahui apakah sistem akuntansi penggajian di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung sudah sesuai dengan teori.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak diantaranya :


(24)

1. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori terkait sistem akuntansi penggajian dalam dunia kerja dan menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi.

2. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung untuk pengambilan kebijakan dengan sistem akuntansi penggajian.

3. Bagi Pembaca

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya mengenai evaluasi sistem akuntansi penggajian.

F. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teori

Pada bab ini berisi teori – teori yang digunakan penulis sebagai dasar penelitian dalam melakukan evaluasi terhadapsistem akuntansi penggajian.


(25)

Bab III. Metode Penelitian

Pada bab ini membahas mengenai jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, data – data yang diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data

Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini menjelaskan atau menguraikan mengenai sejarah berdirinya perusahaan yang akan diteliti, lokasi perusahaan, struktur organisasi yang ada di dalam perusahaan dan kegiatan penggajian perusahaan.

Bab V. Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini membahas mengenai sistem akuntansi penggajian yang diterapkan perusahaan, analisis dan identifikasi masalah yang terdapat dalam sistem tersebut.

Bab VI. Penutup

Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan, keterbatasan penelitian dan saran bagi perusahaan.


(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001: 2), definisi sistem adalah “sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama –

sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Mulyadi (2001: 5), definisi sistem yang menekankan pada prosedur adalah “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”

Menurut W. Gerald Cole dalam buku sistem akuntansi yang dikarang oleh (Baridwan 1990: 3), definisi sistem adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan”

Menurut Steven A.Moscove dalam buku sistem akuntansi yang dikarang oleh (Baridwan 1990: 4), definisi sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian bagian (disebut subsistem) yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan –tujuan tertentu”.


(27)

B. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan hal yang penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan, yaitu untuk menangani sesuatu yang terjadi berulangkali atau secara rutin terjadi akan dimudahkan dengan adanya sistem akuntansi.

Menurut Howard F. Stettler yang ditulis Baridwan (1990: 4) mengemukakan Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-porsedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Menurut Mulyadi (2001: 3) mengemukakan pengertian Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.


(28)

2. Unsur Pokok Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi terdiri dari beberapa unsur pokok (Mulyadi 2001: 3), yaitu:

a) Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering juga disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.

b) Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan serta data lainnya.


(29)

c) Buku Besar

Buku besar adalah buku yang terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

d) Buku Pembantu

Buku pembantu adalah buku yang terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e) Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.Dengan adanya


(30)

sistem akuntansi yang memadai pihak manajemen akan dengan mudah memperoleh informasi sehingga dapat menentukan kebijakan-kebijakan demi kelangsungan perusahaan. Penyelewengan yang mungkin terjadi di dalam perusahaan juga dapat dikendalikan melalui pengendalian intern yang ada di dalam sistem akuntansi tersebut.

C. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

1. Pengertian Sistem Penggajian dan Pengupahaan

Berikut ini akan dibahas pengertian sistem penggajian dan pengupahan beberapa ahli. Neunar (1997:210) mengemukakan bahwa :

“Sistem akuntansi gaji dan upah untuk kebanyakan perusahaan adalah

suatu sistem dari prosedur dan catatan-catatan yang memberikan kemungkinan menentukan dengan cepat dan tepat berapa jumlah pendapatan kotor setiap berapa jumlah yang harus dikurangi dalam pendapatan untuk berbagai pajak lainnya dan berapa saldo yang harus di berikan kepada karyawan. Sedangkan, menurut Mulyadi (2001: 391) sistem penggajian adalah sistem pembayaran atas jasa yang diserahkan kepada pegawai yang bekerja sebagai manajer atau kepada pegawai yang gajinya dibayarkan bulanan dan tidak tergantung dari jumlah jam atau hari kerja atau jumlah produk yang dihasilkan.


(31)

2. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian menurut (Mulyadi 2001: 374) adalah:

a) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen – dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari perkerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

b) Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. c) Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian


(32)

dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan.

d) Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan – potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain sebagainya. e) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan.Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap gaji dan upah.

f) Surat pernyataan gaji dan surat pernyataan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan dafar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah.Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan


(33)

mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. g) Amplop gaji dan upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

h) Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji antara lain (Mulyadi 2001: 382) :

a) Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji, jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam tiap departemen dalam perusahaan.


(34)

b) Kartu harga pokok produk

Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang digunakan untuk pesanan tertentu.

c) Kartu biaya

Digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non produksi tiap departemen dalam perusahaan.

d) Kartu penghasilan karyawan

Digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan.

4. Fungsi yang terkait dengan Penggajian

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah (Mulyadi 2001 : 382) :

1) Fungsi Kepegawaian

Bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan.


(35)

2) Fungsi Pencatat Waktu

Bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.

3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi bebas setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.

4) Fungsi Akuntansi

Bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan ( misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).

5) Fungsi Keuangan

Bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan ke bank tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.


(36)

D. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian

Menurut Mulyadi (2001: 387) sistem pengendalian intern dalam sistem penggajian terdiri dari beberapa aspek yang ada dalam organisasi (Perusahaan), antara lain:

a. Aspek Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi pengeluaran kas.

2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi.

b. Aspek Sistem Otorisasi

1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direksi.

2) Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direksi.

3) Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh kepala fungsi kepegawaian. 4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.


(37)

5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan.

6) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala fungsi kepegawaian.

7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.

c. Aspek Prosedur Pencatatan

1) Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan.

2) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu kerja diverifikasi ketelitiannyan oleh fungsi akuntansi.

d. Aspek Praktik Yang Sehat

1) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.

2) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

3) Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi pembuat bukti kas keluar sebelum dilakukan pembayaran.

4) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan.


(38)

5) Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah

E. Sistem Pengolahan Data Elektronik

Sistem akuntansi komputer atau sistem akuntansi otomatis elektronik adalah pengolahan data akuntansi yang jumlahnya besar dengan peralatan akuntansi seperti komputer.

Metode ini lebih cepat dari pengolahan data dengan manual.Peralatan otomatis tersebut memungkinkan sistem akuntansi memperoleh, memproses dan mendistribusikan jumlah informasi yang besar terutama setiap bentuk bisnis. Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan dengan lebih cepat bila digunakan komputer, hal ini dapat terjadi karena kemampuan komputer mengolah data lebih efektif dibandingkan manusia.

Menurut Cushing (2002, hal. 110), menjelaskan bahwa komputer adalah :

Suatu alat elektronik dengan kecepatan yang tinggi mampu melaksanakan perhitungan dengan operasi yang logis serta menyimpan dan melaksanakan instruksi yang akan memungkinkannya untuk melakukan serangkaian operasi tanpa campur tangan manusia.

Sedangkan menurut Lonkutoy (2002, hal. 612) menyatakan bahwa komputer adalah : “Serangkaian mesin yang saling bekerja sama dengan terkoordinasi


(39)

secara penuh di bawah pengawasan suatu program yang disimpan ke dalam ingatannya.”

Berdasarkan kedua definisi tersebut di atas diambil kesimpulan bahwa komputer merupakan suatu alat pembantu yang mampu untuk melaksanakan tugas-tugas pengolahan data dan bekerja atas dasar program sebagai suatu rangkaian instruksi. Selain itu komputer juga mempunyai pengertian yang lebih kompleks dan lebih luas baik ditinjau dari segi tata kerja ataupun proses serta manfaat dan sebagainya.

Komputer mempunyai ciri-ciri yang menurut Erwan Arbie (2001, hal. 161) adalah sebagai berikut :

1. .Mempunyai konstruksi kerja secara elektronis.

2. Bekerja di bawah kontrol “Operating Systems” dan

melaksanakan tugas berdasarkan intstruksi-instruksi yang disebut dengan “program”.

3. Merupakan suatu sistem yakni suatu rangkaian komponen- komponen peralatan dan fasilitas.

4. Mempunyai memory/memorizing capacity dalam apa yang disebut internal storage sebagai tempat penyimpanan data.


(40)

Mesin komputer bekerja secara elektrinis dan otomatis dengan kecepatan yang tinggi serta mempunyai kemampuan untuk memecahkan persoalan yang sangat rumit.Di samping itu memiliki kemampuan besar dalam hal pengolahan data yang disertai pemecahannya secara matematis.

F. Komputer Akuntansi

Sebenarnya tidak ada komputer yang khusus untuk mengerjakan pemrosesan data keuangan yang disebut komputer akuntansi.Yang ada adalah komputer yang dimanfaatkan untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan. Karena itu diperlukan program tertentu agar komputer dapat mengerjakan apa yang diinginkan dalam pengolahan data keuangan tersebut.

1. Komputerisasi Proses Akuntansi

Melihat karakteristik komputer dan karakteristik proses akuntansi, dapat disimpulkan bahwa ada bagian dari proses pencatatan yang fungsinya dapat diganti dengan komputer. Bila dipelajari sifatnya, proses mulai dari penjurnalan sampai ke pelaporan sebenarnya bersifat matematis (karena hubungan buku besar dapat ditunjukkan dalam persamaan akuntansi, sistematis (karena urutan mengerjakannya jelas) dan logis (karena unsur pertimbangan atau


(41)

judgement tidak terlibat lagi). Dengan kata lain, proses tersebut sifatnya adalah penambahan, pembandingan, penyortiran, pereklasifikasian, dan peringkasan dengan cara tertentu yang sudah jelas atau pasti. Pekerjaan atau tugas yang demikian biasanya menjadi objek komputerisasi.

Dengan sistem komputer seperti di atas maka langkah yang paling kritis adalah langkah analisis transaksi karena kalau langkah ini salah, hasil pengolahan data oleh komputer juga ikut salah.Yang menjadi persoalan adalah siapakah orang yang bertugas untuk melakukan pemasukan data (data entry).Tentu saja tidak setiap orang dapat melakukan hal tersebuut.Hanya orang/operator tertentu yang diotorisasi dapat melakukan pemasukan data. Sistem akuntansi dengan komputer itu sendiri biasanya juga dilengkapi dengan mekanisme pengamanan sehingga tidak setiap orang dapat mengubah data walaupun orang tersebut masih tetap dapat menggunakan komputer yang sama untuk tujuan lain. Untuk dapat menjalankan program dan melakukan pemasukan data orang/operator yang diotorisasi untuk itu diberi kode khusus (disebut password) agar dapat membuka file akuntansi dan melakukan pencatatan transaksi tertentu. Cara ini merupakan salah satu contoh pengaman dan merupakan salah satu cara untuk menentukan orang yang bertanggung jawab bila terjadi kesalahan atau penyalahgunaan informasi.


(42)

Komunikasi dengan komputer dilakukan melalui terminal yang terdiri atas keyboard, layar monitor dan printer. Dalam perusahaan yang besar yang mempunyai komputer berskala besar, komputernya sendiri biasanya tidak tampak atau tidak terletak di dekat terminal tersebut tetapi khusus terletak di tempat yang disebut pusat komputer.Dalam hal mikrokomputer, semua perangkat komputer menjadi satu kesatuan dan berdiri sendiri sebagi suatu sistem.

Walaupun dengan penggunaan komputer kegiatan-kegiatan dalam siklus akuntansi manjadi tidak ada lagi, konsep yang dipelajari dalam sistem akuntansi manual tetap diperlukan karena apa yang dikerjakan oleh komputer tetap mengikuti konsep yang digunakan dalam sistem akuntansi manual. Laporan seperti daftar piutang, daftar utang dan laporan interim dapat disusun dan dicetak setiap saat dengan segera.Kalau data penyesuaian telah dimasukkan dalam komputer maka laporan keuangan akhir dapat segera dicetak.Oleh karena itu, dalam sistem komputer tidak diperlukan lagi kertas kerja seperti pada sistem manual. Perlu dicatat bahwa konsep pelaporan keuangan tidak dapat diganti oleh komputer, yang dapat diganti dengan komputer adalah proses pengolahan datanya. Oleh karena itu, bagian akuntansi yang mengolah data dengan komputer sering disebut dengan bagian Electronic Data Processing (EDP) yang selain mengolah data akuntansi bagian ini juga mengolah data perusahaan yang lain.


(43)

2. Mencatat Transaksi dalam Sistem Komputer

Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya dengan mudah. Setiap langkah yang dikerjakan dalam siklus akuntansi (penjurnalan, pengakunan dan penyusunan daftar saldo) dapat dilakukannya dengan mengikuti instruksi yang langsung dapat dilihat pada layar monitor. Instruksi yang sudah disiapkan pada waktu merancang sistem biasanya ditampilkan di layar monitor dalam bentuk menu. Menu akan menyajikan daftar operasi yang dapat diminta oleh operator dan operator tinggal memilih operasi yang dikehendaki.

3. Pertimbangan Penggunaan Komputer

Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and benefit. Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah organisasi.Bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan sumber daya yang dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak sedikit.Cost bukan hanya berarti biaya yang dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber daya yang lain haruslah diperhitungkan dalam penggunaan komputer. Permasalahan timbul ketika cost yang


(44)

berbentuk selain biaya tersebut sukar untuk diukur dalam ukuran kuantitatif. Tentu hal ini membutuhkan alat untuk mengalokasikan dan menentukan ukuran yang tepat untuk mengkuantifikasikannnya.

Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam hal kecepatan (speed), ketelitian (accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan.Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond).Perkembangan chip terakhir telah memungkinkan kecepatan dalam seperbilliun detik (nanosecond) atau bahkan dalam sepertrilliun detik (picosecond).Dengan kecepatan ini suatu transaksi dapat diproses dalam seketika. Ketelitian jelas dapat diandalkan karena setelah data disiapkan dengan benar, komputer akan memroses tanpa campur tangan manusia lagi dan kalau komputer sudah diprogram dengan benar kemungkinan kesalahan perhitungan dan klasifikasi menjadi kecil. Itulah sebabnya sebelum suatu komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trial run) dengan data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi program.Dalam sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan kesalahan menjadi lebih besar.Kapasitas untuk menyimpan, mencatat dan mencetak data menjadi sangat besar karena data disimpan dalam bentuk elektromagnetik.Oleh karena itu, di samping laporan utama komputer dapat


(45)

diprogram untuk menghasilkan laporan-laporan tambahan lainnya termasuk rincian-rincian yang diperlukan.Namun demikian, karena semua data tidak terekam dalam bentuk yang dapat dibaca oleh manusia, kegagalan komputer (computer failure) dapat merunyamkan perusahaan karena data dapat rusak atau hilang atau tidak dapat dibaca kembali.Itulah sebabnya diperlukan suatu mekanisme backup.Manipulasi dengan komputer dan kejahatan dengan komputer (computer crime) juga merupakan ancaman bagi perusahaan yang mengandalkan operasi dan pencatatan keuangannya dengan komputer.Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengendalian internal dan computer security yang memadai. Penggunaan password merupakan salah satu cara pengendalian agar tidak setiap orang dapat mengubah atau memasukkan angka ke dalam sistem komputer.

G. Gaji

1. Pengertian Gaji

Menurut Mulyadi (2001: 373), definisi gaji adalah “pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap per bulan”.

2. Metode Distribusi Gaji

Metode Distribusi Gaji menurut Baridwan (1990:221) dikelompokkan menjadi 3 yaitu :


(46)

Dalam metode distribusi ini, untuk masing – masing order produksi dibuatkan satu daftar biaya (cost sheet) berkolom.Masing - masing kolom digunakan untuk mencatat gaji dan upah pada suatu departemen.

b) Metode Summary Strip – Unit Ticket

Dalam cara ini media yang digunakan adalah kartu kerja (job ticket) yang merupakan unit media. Job ticket ini dibuat terpisah untuk upah langsung dan upah tidak langsung.Job ticket untuk upah langsung ini dipisah – pisahkan menurut nomor order produksi, setiap periode (mingguan), job ticket dijumlahkan dan dicatat dalam

cost sheet.

c) Metode Register

Apabila menggunakan mesin untuk melakukan distribusi upah, maka media yang digunakan adalah laporan waktu kerja harian yang dibuat untuk tiap – tiap karyawan. Dalam laporan ini ditunjukkan nomor rekening yang akan dibebani, jumlah jam dan rupiahnya. Media ini dimasukkan (diproses) dalam mesin dan hasilnya berupa laporan gaji dan upah.


(47)

H. Prosedur Penggajian

Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian yang merupakan

prosedur dalam sistem akuntansi penggajian, antara lain (Mulyadi 2001:385) :

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

Uraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian pencatat waktu hadir adalah sebagai berikut:

1) Bagian pencatat waktu mengawasi setiap karyawan yang memasukkan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu pada waktu masuk dan pulang.

2) Membuat daftar hadir karyawan berdasarkan kartu jam hadir. 3) Menyerahkan daftar hadir karyawan dan kartu hadir karyawan ke

bagian gaji dan upah. b. Prosedur pembuatan daftar gaji

Uraian kegiatan yang dilakukan oleh bagian gaji dan upah adalah sebagai berikut:

1) Bagian gaji dan upah menerima daftar hadir dan kartu jam hadir kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal.


(48)

2) Membuat Daftar Gaji (DG) rangkap 2 berdasarkan dokumen daftar gaji dan kartu jam hadir.

3) Membuat rekap daftar gaji rangkap 2 dan surat pernyataan gaji. 4) Mencatat penghasilan karyawan pada kartu penghasilan karyawan

berdasarkan daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji rangkap 2, dan surat pernyataan gaji.

5) Menyerahkan daftar gaji rangkap rekap gaji rangkap 2, pernyataan gaji, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian utang.

6) Bagian gaji dan upah menerima Bukti Kas Keluar (BKK) lembar ke 3, Daftar Gaji (DG) lembar ke-2, dan kartu penghasilan karyawan dari bagian kasa.

7) Mengarsipkan BKK lembar ke-3 dan DG lembar ke-2 berdasarkan tanggal serta kartu penghasilan karyawan berdasarkan abjad.

c. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Prosedur ini dilakukan oleh bagian utang dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

1) Bagian utang daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji rangkap 2 , SPG dan KPK dari bagian gaji dan upah.


(49)

3) Mencatat kewajiban gaji ke dalam register Bukti Kas Keluar (BKK) lembar ke-1.

4) Menyerahkan Bukti Kas Keluar (BKK) lembar ke-2 dan Rekap Daftar Gaji (RDG) lembar ke-1 ke bagian jurnal.

5) Menyerahkan BKK lembar ke-2 dan rekap daftar gaji lembar ke-1 ke bagian jurnal.

6) Bagian utang menerima BKK lembar ke-1, DG lembar ke-1, dan RDG lembar ke-2 dari bagian kasa. Mencatat nomor cek pada register bukti kas keluar.

7) Menyerahkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke- 1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian jurnal.

d. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur ini dilakukan oleh bagian kasa dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

1) Bagian kasa menerima bukti kas keluar lembar ke-1 dan ke-3, daftar gaji rangkap 2, rekap daftar gaji lembar ke-2, surat pernyataan gaji dan kartu penghasilan karyawan dari bagian utang. 2) Mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas kepada kepala

bagian keuangan.


(50)

4) Membayarkan gaji kepada karyawan dan meminta tanda tangan atas kartu penghasilan karyawan.

5) Membubuhkan cap lunas pada bukti dan dokumen pendukungnya. 6) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji

lembar ke-1, dan rekap daftar gaji lembar ke-2 ke bagian utang. 7) Menyerahkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-3, daftar gaji

lembar ke-2, dan kartu penghasilan karyawan ke bagian gaji dan upah.

8) Surat pernyataan gaji dimasukkan ke dalam amplop gaji bersama dengan pemasukan uang gaji.

e. Prosedur distribusi biaya gaji

Prosedur ini dilakukan oleh bagian jurnal dan bagian kartu biaya dengan uraian kegiatan sebagai berikut:

1) Bagian jurnal menerima dokumen bukti kas keluar lembar ke-2 dan rekap daftar gaji lembar ke-1 dari bagian utang.

2) Bagian jurnal membuat jurnal umum berdasarkan dokumen bukti memorial, rekap daftar gaji lembar ke-1, dan bukti kas keluar lembar ke-2

3) Bagian kartu biaya menerima dokumen bukti memorial, rekap daftar gaji lembar ke 1, dan bukti kas keluar lembar ke-2 dari bagian jurnal.


(51)

4) Bagian kartu biaya mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam kartu biaya berdasarkan dokumen bukti memorial yang dilampiri rekap daftar gaji lembar ke-1

5) Bagian kartu biaya mengarsipkan dokumen dari bagian jurnal lembar ke-1 dan rekap daftar gaji lembar ke-2

6) Bagian jurnal menerima bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1 dan rekap daftar gaji lembar ke-2

7) Mencatat pembayaran gaji ke dalam register cek berdasarkan bukti kas keluar lembar ke-1 yang telah dicap lunas oleh bagian kasa. 8) Mengarsipkan bukti kas keluar lembar ke-1, daftar gaji lembar ke-1

dan rekap daftar gaji lembar ke-2 menurut nomor urut.

I. Prinsip Penggajian

1) Tingkat bayaran bisa diberikan tinggi, rata – rata atau rendah bergantung pada kondisi perusahaan. Artinya, tingkat pembayaran bergantung pada kemampuan perusahaan membayar jasa pegawainya.

2) Struktur Pembayaran

Struktur pembayaran berhubungan dengan rata – rata bayaran, tingkat pembayaran, dan klasifikasi jabatan di perusahaan.


(52)

3) Penentuan Bayaran Individu

Penentuan bayaran individu perlu didasarkan pada rata – rata tingkat bayaran, tingkat pendidikan, masa kerja, dan prestasi kerja pegawai.

4) Metode Pembayaran

Ada dua metode pembayaran, yaitu metode pembayaran yang didasarkan pada waktu (per jam, per hari, per minggu, per bulan).Kedua metode pembayaran yang didasarkan pada pembagian hasil.

5) Kontrol Pembayaran

Kontrol pembayaran merupakan pengendalian secara langsung dan tak langsung dari biaya kerja.Pengendalian biaya merupakan faktor utama dalam administrasi upah dan gaji. Tugas mengontrol pembayaran adalah pertama, mengembangkan standar .


(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Gunawan (2013:121), penelitian studi kasus adalah penelitian yang meneliti fenomena kontemporer secara utuh dan meyeluruh pada kondisi yang sebenarnya dengan menggunakan berbagai sumber data.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung.

2.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai Maret 2014

C. Variabel Penelitian

1.Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai pemberi informasi dalam penelitian, dalam hal ini subyek penelitian adalah karyawan PTPN VII (PERSERO) bagian Sumber Daya Manusia, bagian Akuntansi, dan bagian Keuangan.


(54)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari :

a) Jaringan Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian b) Fungsi yang terkait sistem akuntansi penggajian

c) Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian d) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi

penggajian

D. Sumber Data

Menurut Hermawan (2009 : 168), sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kasual dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun observasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain.


(55)

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi menurut Herdiyansyah (2012:131) adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.

2. Wawancara

Wawancara menurut Steward and Cash dalam Herdiyansyah (2012:118) adalah sebuah interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran atau berbagai aturan, tanggungjawab, perasaan, kepercayaan, motif dan informasi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Herdiyansyah (2012:143) adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif yaitu dengan cara membandingkan hasil temuan atau pemahaman atas kenyataan yang terdapat dalam prosedur sistem akuntansi penggajian di Kantor Direksi PTPNVII (Persero) Bandar Lampung dengan konsep atau teori yang telah ada.


(56)

Selanjutnya, mengevaluasi dengan melihat fakta yang ada.Evaluasiini akan mengupas berbagai sebab yang mungkin muncul dari pengimplementasian sistem dalam kegiatan operasional perusahaan dan mencari alternatif pilihan yang digunakan sebagai solusi atas masalah yang dihadapi.Hasil evaluasi itulah yang kemudian ditarik sebagai kesimpulan untuk menjawabpermasalahan yang muncul dalam penerapan sistem akuntansi penggajian di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung.


(57)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil dan Sejarah Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perkebunan Indonesia. Perseroan berkantor pusat di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.40 tanggal 11 Maret 1996. PTPN VII (Persero) merupakan penggabungan dari PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Provinsi Bengkulu.

Akte Pendirian Perusahaan oleh Notaris Harun Kamil, SH tersebut telah diubah dengan Akte Nomor 08 tanggal 11 Oktober 2002 oleh Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan Surat Nomor C-20863 HT.01.04 tahun 2002 tanggal 25 Oktober 2002. Akte pendirian tersebut di atas kemudian diubah dengan Akte Nomor 34 tanggal 13 Agustus 2008, oleh Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Hukum


(58)

dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-55963.AH.01.02. Tahun 2008 dan dengan adanya perubahan Pasal 11 ayat (12) yang dituangkan dalam Akta Nomor 11 tanggal 14 September 2009, disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.10 -18412 tanggal 22 Oktober 2009. Penggabungan sejumlah perkebunan ke dalam PT Perkebunan Nusantara VII memberikan catatan sejarah tersendiri. Sebelum bergabung menjadi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), PT Perkebunan X (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan dengan wilayah kerja di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan. PT Perkebunan X (Persero) bermula dari sebuah perusahaan perkebunan milik Belanda yang terletak di Sumatera Selatan dan Lampung. Melalui proses nasionalisasi, perkebunan tersebut diambilalih oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1957. Perusahaan ini juga telah berjalan mengikuti berbagai bentuk kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan sebelum akhirnya menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada tahun 1980.

Perjalanan sejarah PT Perkebunan XXXI (Persero) baru mulai terukir menyusul kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri gula di luar Jawa pada tahun 1978. Perusahaan perkebunan ini pada awalnya merupakan proyek pengembangan PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) yang berkantor


(59)

pusat di Surabaya. Pada tahun 1989 perusahaan ini ditetapkan menjadi badan usaha sendiri dengan nama PT Perkebunan XXXI (Persero) dengan kantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan.

Sementara itu Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang berkantor pusat di Jakarta dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) Bengkulu yang berkantor pusat di Surabaya merupakan Proyek Perkebunan Inti Rakyat sejak tahun 1980-an. Rentang kendali yang cukup jauh ini menyebabkan rendahnya efisiensi pengelolaan proyek, selain beratnya kondisi topografi yang mengakibatkan tingginya biaya eksploitasi proyek, yang pada gilirannya membuat pengelolaan proyek berjalan kurang optimal.

Saat ini, wilayah kerja Perseroan meliputi 3 Provinsi yang terdiri dari 10 Unit Usaha di Provinsi Lampung, 14 Unit Usaha di Provinsi Sumatera Selatan, dan 3 Unit Usaha di Provinsi Bengkulu. Sejak awal, Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang ekonomi dan Pembangunan Nasional pada umumnya serta sub-sektor perkebunan pada khususnya. Ini semua bertujuan untuk menjalankan usaha di bidang agribisnis dan agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan dalam


(60)

rangka meningkatkan nilai Perseroan melalui prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi Perusahaan

a. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global.

b. Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha dan dukungan industri hilir.

c. Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.

2. Misi Perusahaan

a. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan

b. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan.

c. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. d. Membangun tata kelola usaha yang efektif.


(61)

e. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh-kembangkan perusahaan. 3. Tujuan Perusahaan

Sesuai Akte Pendirian Perusahaan, tujuan Perusahaan yang akan dicapai selama lima tahun kedepan adalah:

a. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sektor perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh berkesinambungan dalam skala usaha yang ekonomis.

b. Menjadi perusahaan yang berkemampulabaan (profitable), makmur (wealthy) dan berkelanjutan (sustainable), sehingga dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan regional dan nasional

C. Bidang Usaha

PT Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) bergerak di bidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut:


(62)

D. Tata Nilai Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) mempunyai tata nilai yang dikenal dengan The Spirit of Change“ProMOSI”, yang merupakan singkatan dari 5 (lima) nilai dasar, yaitu : Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis dan Inovasi. The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/20 08 tanggal 19 Desember 2008.

Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagaipekerja maupun sebagai pribadi.

Dalam tata nilai The Spirit of Change “Promosi” perlu

dibentuk adanya suatu komite yang dikenal dengan Komite Implementasi (merupakan organisasi fasilitator). Adapun sasaran tugas dibentuknya Komite Implementasi (organisasi fasilitator) The Spirit of Change “Promosi”adalah sebagai berikut :

1. Tersosialisasinya maksud dan tujuan pencanangan The Spirit of


(63)

2. Terinternalisasinya nilai-nilai yang terkandung dalam The Spirit of

Change ’ProMOSI’ pada seluruh insan Perseroan.

3. Terbentuknya sistem evaluasi implementasi The Spirit of Change ’ProMOSI’, dan

4. Terbangunnya kesadaran insan Perseroan untuk dapat memberikan kontribusi dan mengoptimalkan potensinya guna pencapaian tujuan Perseroan.

Adapun tugas pokok Komite Implementasi The Spirit of Change ’ProMOSI’ adalah :

1. Merumuskan panduan The Spirit of Change ’ProMOSI’

2. Melakukan sosialisasi The Spirit of Change ’Promosi’ melalui berbagai bentuk kegiatan baik sosialisasi

3. Secara tatap muka langsung, penggunaan jaringan teknologi informasi, dan bentuk-bentuk lain yang memungkinkan,

4. Menyebarluaskan artefak-artefak peningkatan motivasi pekerja untuk menerapkan The Spirit of Change ’ProMOSI’ dalam rangka pelaksanaan tugas,

5. Merumuskan sistem evaluasi implementasi The Spirit of Change ’ProMOSI’, dan

6. Melaporkan kemajuan program The Spirit of Change ’ProMOSI’ kepada Direksi.


(64)

E. Wilayah Kerja dan Budi Daya yang Diusahakan

PT. Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) membudidayakan 4 jenis komoditi yaitu karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tersebar di beberapa wilayah antara lain :

Tabel 4.1

Wilayah Kerja dan Budi Daya yang Diusahakan

Wilayah Provinsi Wilayah Distrik Unit Jenis Budidaya Bengkulu Bengkulu

Kebun Karet Ketahun Karet dan Pabrik Kebun Karet Padang Pelawi Kelapa sawit dan

pabrik Kebun Kelapa

Sawit

Talopino Kelapa sawit dan pabrik

Sumber : PTPN VII (PERSERO)

Tabel 4.1

Wilayah Kerja dan Budi Daya yang Diusahakan (lanjutan)

Wilayah Provinsi Wilayah Distrik Unit Jenis Budidaya Lampung Way Sekampung

Kebun karet Kedaton Karet dan pabrik

Kebun karet Bergen Karet

Kebun karet Way lima Karet Kebun kelapa sawit Rejosari Kelapa sawit dan

pabrik Kebun karet Wat berulu Karet dan pabrik Kebun karet Trikora Karet Pabrik karet Pewa Pabrik karet

Way Seputih

Kebun karet Tulung buyut Karet dan pabrik Kebun tebu Bunga mayang Pabrik gula Kebun kelapa sawit Bekri Kelapa sawit dan

pabrik Kebun kelapa sawit Padang ratu Kelapa sawit


(65)

Tabel 4.1

Wilayah Kerja dan Budi Daya yang Diusahakan (lanjutan)

Wilayah Provinsi Wilayah Distrik Unit Jenis Budidaya Sumatra Selatan Banyuasin

Pabrik kelapa sawit Talang Sawit Pabrik Kelapa Sawit Kebun kelapa sawit Betung Kelapa sawit dan

kebun Kebun kelapa sawit Betung krawo Kelapa sawit Kebun kelapa sawit Bentayan Kelapa sawit

Kebun karet Tebenan Karet dan pabrik Kebun karet Musi landas Karet dan pabrik

Muara Enim

Kebun teh Pagar alam Teh dan pabrik Pabrik karet Batu raja Pabrik karet Kebun kelapa sawit Sungai lengi Kelapa sawit Pabrik kelapa sawit Sungai lengi Pabrik kelapa sawit

Kebun karet Senabing Karet dan kelapa sawit Kebun karet Beringin Karet dan pabrik Kelapa sawit Sungai niru Pabrik kelapa sawit

Kebun tebu Cinta manis Pabrik gula

Sumber : PTPN VII (PERSERO)

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan oleh perusahaan untuk menunjukkan wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian dalam perusahaan.Pada struktur organisasi perusahaan tersebut, bagian – bagian yang bersangkutan dengan sistem penggajian adalah bagian Sumber Daya Manusia, Bagian Akuntansi dan Bagian Keuangan. Adapun pembagian


(66)

wewenang dan tanggung jawab pada struktur organisasi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

1. Bagian Akuntansi

Bagian akuntansi mempunyai tanggung jawab untuk :

a. Mengkoordinir penyusunan laporan keuangan bulanan triwulan dan tahunan beserta analisisnya

b. Mengkoordinir pelaksanaan atau penyelenggaraan administrasi aktiva dan hutang piutang

c. Membina hubungan dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

d. Mengkoordinir pelaksanaan evaluasi kinerja dan evaluasi kondisi keuangan perusahaan

e. Menyusun pedoman kerja bidang akuntansi untuk kelancaran dan peningkatan hasil – hasil pelaksanaan verifikasi laporan manajemen unit

f. Mengkoordinir pelaksanaan verifikasi dokumen pembayaran kepada intern maupun ekstern dan pelaksanaan verifikasi laporan manajemen unit

g. Membina keterampilan dan kemampuan pekerja bidang akuntansi dalam upaya meningkatkan prestasi kerja dan mutu kerja serta


(67)

mempersiapkan kader tenaga bidang akuntansi atau keuangan yang bekerjasama dengan bagian Sumber Daya Manusia

2. Bagian Keuangan

Bagian keuangan mempunyai tanggung jawab untuk :

a. Menyediakan data, fakta dan informasi yang akurat tentang kegiatan – kegiatan sumber dana sebagai bahan pengambilan keputusan pola kebijakan perencanaan dan pembiayaan perusahaan.

b. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan anggaran induk perusahaan serta pembiayaan finansial perusahaan secara efektif dan efisien agar likuiditas perusahaan dapat dijaga.

c. Memberi masukan dalam penyusunan Corporate Plan, rencana jangka panjang, dengan berpedoman pada sasaran dan strategi perusahaan dalam mencapai perusahaan yang sehat dalam bidang keuangan

d. Menyediakan data, fakta dan informasi yang akurat tentang kegiatan tata usaha, arus kas dan barang serta pembukuan keuangan sebagai bahan pengambilan keputusan pola kebijakan dan perencanaan tata usaha keuangan perusahaan

e. Mengatur dan menyelenggarakan administrasi perpajakan dan asuransi


(68)

f. Menetapkan program kerja harian, mingguan, bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan di bidang keuangan

g. Menyetujui pembiayaan modal kerja dalam batas – batas anggaran yang telah ditetapkan

3. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Bagian Sumber Daya Manusia mempunyai tanggung jawab yaitu : a. Mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan di bagian SDM agar cepat

efisiensi dan efektivitas kerja

b. Membuat usulan kebijakan kepada Direksi yang terkait dengan bidang tugasnya

c. Melaksanakan kegiatan perencanaan yang terkait dengan bidang tugasnya

d. Melakukan evaluasi SK, SE, SI dan SOP yang terkait dengan bidang tugasnya

e. Bertanggung jawab atas penyusunan pedoman RJP, RKAP, RKO SOP untuk proses bisnis dibidang SDM agar menjadi pedoman penyusunan yang akurat

f. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan proses bisnis dan proses kerja di bidang SDM yang meliputi perencanaan SDM, administrasi personalia, pengadaan pekerja, remunerasi, pelatihan dan pengembangan, penghargaan dan sanksi, pembinaan karier, penilaian kinerja, pelayanan kesehatan, SMK3, hubungan


(69)

industrial dan persiapan pensiun agar dapat berkontribusi maksimal dalam pencapaian sasaran perusahaan

g. Menghimpun dan mengevaluasi serta merencanakan permintaan pengadaan barang dan jasa di bidang SDM, melaksanakan pengawasan dan pemeriksaaan mutu barang atau bahan yang diadakan sehingga sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.


(70)

50

Gambar 4.2 : Struktur Organisasi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung


(71)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Penggajian pada Kantor Direksi PTPN VII

(PERSERO) Bandar Lampung

1. Mendiskripsikan kegiatan penggajian

Deskripsi kegiatan sistem penggajian yang dilakukan Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung adalah diawali dari pegawai masuk sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kemudian pegawai melakukan presensi dengan menggunakan sidik jari (fingerprint). Mesin fingerprint secara otomatis akan mencatat jam masuk pegawai yang bersangkutan, hal tersebut juga dilakukan saat jam pulang. Data jam masuk dan pulang pegawai yang telah terekam pada

fingerprint akan dicetak setiap akhir bulan, lalu digunakan oleh bagian

Umum dan PKBL untuk mengetahui total jam kerja pegawai.Setelah itu bagian Umum dan PKBL melakukan otorisasi yang dilakukan oleh pejabat berwenang dan kemudian daftar hadir dikirim ke masing-masing bagian yang terkait dengan sistem penggajian perusahaan, bagian Umum dan PKBL juga mengarsipkan daftar hadir.


(72)

Pada bagian Sumber Daya Manusia, memproses database pekerja, database komponen gaji dan database pendapatan. Setelah ke tiga database tersebut diproses dan diferivikasi akan menghasilkan tiga rangkap rekap gaji, tiga rangkap daftar gaji dan tiga rangkap slip gaji dan kemudian semu dokumen tersebut diotorisai oleh pejabat berwenang dan setelah diotorisasi, masing-masing dokumen yang telah diotorisasi dikirim ke bagian keuangan dan bagian akuntansi serta bagian sumber daya manusia mengarsipkan satu rangkap rekap gaji, satu rangkap daftar gaji dan satu rangkap slip gaji. Untuk bagian keuangan menerima satu rangkap rekap gaji, satu rangkap daftar gaji serta satu rangkap slip gaji, sementara untuk bagian akuntansi menerima satu rangkap rekap gaji dan satu rangkap daftar gaji.

Pada bagian keuangan, satu rangkap rekap gaji, satu rangkap daftar gaji dan satu rangkap slip gaji diproses dan menghasilkan bukti bank keluar, bilyet giro dan slip gaji.Sementara itu untuk rekap gaji dan daftar gaji yang telah diproses tersebut di simpan oleh bagian keuangan. Bukti bank keluar, bilyet giro dan slip gaji tersebut diotorisasi oleh pejabat berwenang dan setelah diotorisasi, petugas yang telah ditunjuk melakukan transfer gaji ke masing-masing rekening pegawai dan setelah mentransfer gaji sesuai slip gaji, slip gaji ditandatangani oleh pegawai dan kemuadian


(73)

bagian keuangan mengarsipkan slip gaji yang telah ditandatangani oleh pegawai sebagai bukti bahwa telah menerima gaji.

Pada bagian akuntansi, rekap gaji dan daftar gaji diproses dan meghasilkan jurnal umum.Sebelum jurnal umum dikeluarkan, rekao gaji dan daftar gaji di simpan oleh bagian akuntansi sebagai arsip.Jurnal umum yang telah dikeluarkan tadi diotorisasi oleh pejabat berwenang dan kemudian menghasilkan kartu rekening buku besar dan selesai.

B. Mendriskripsikan Data dan Dokumen Pendukung dari Sistem

Penggajian pada Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar

Lampung

1. Mendiskripsikan dokumen yang digunakan a. Daftar Gaji

Daftar gaji merupakan dokumen yang berisi nama pegawai dan komponen gaji pegawai. Daftar gaji juga memuat total seluruh gaji pegawai per bagian yang akan diterima.

b. Bukti Bank Keluar

Bukti bank keluar merupakan dokumen yang digunakan sebagai pengantar daftar gaji ke bagian akuntansi dan bagian keuangan untuk mencairkan seluruh gaji pegawai.


(74)

c. Tanda Terima Gaji

Tanda terima gaji merupakan dokumen yang digunakan bagian keuangan untuk pendistribusian gaji kepada pegawai.Dokumen ini mewujudkan bahwa pegawai telah mendapatkan gajinya dan pegawai harus menandatangani dokumen tersebut.

2. Mendiskripsikan catatan akuntansi yang digunakan a. Jurnal Umum

Kas xxx

Bank xxx

(untuk mencatat kas keluar ke bank)

Gaji pegawai xxx

Biaya administrasi xxx

Bank xxx

(untuk mencatat transfer gaji pegawai)

b. Kartu Rekening Buku Besar

3. Mendeskripsikan Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian pada kantor PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung, antara lain :


(75)

Fungsi kepegawaian didalam Kantor PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung dilaksanakan oleh bagian Sumber Daya Manusia (SDM) yang bertanggungjawab dalam proses penggajian dan menyiapkan data untuk kelengkapan dokumen pendukung dalam biaya penggajian, serta bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yang berisi komponen gaji pokok sesuai dengan golongan atau jabatan kayawan, santunan sosial, kompensasi dan premi atau lembur serta potongan atas keikutsertaan karyawan pada organisasi perusahaan.

b. Fungsi Pencatat Waktu Hadir

Fungsi Pencatat Waktu Hadir bertanggungjawab untuk mencatat waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Fungsi pencatat waktu dilakukan dengan menggunakan mesin presensi

(fingerprint)

c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi pembuat daftar gaji bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi bebas setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji.


(76)

d. Fungsi Akuntansi

Bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan ( misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak, utang dana pensiun).

e. Fungsi Keuangan

Bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan ke bank tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

4. Mendiskripsikan jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian. a. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu dan jam hadir pegawai. Mesin sidik jari (fingerprint) diletakkan per lantai dekat tangga naik ataupun turun pegawai yang mudah dijangkau. Pegawai melakukan presensi dengan cara memberikan sidik jari sebelah kiri atau kanan pada saat masuk jam pulang kerja. Daftar hadir pegawai berdasarkan data yang ditransfer oleh mesin sidik jari (fingerprint) yang kemudian akan dicetak setiap bulannya oleh bagian umum dan program kemitraan bina lingkungan untuk keperluan perhitungan jumlah jam kerja pegawai yang kemudian


(77)

hasil cetakan presensi karyawan diserahkan kebagian sumber daya manusia untuk diproses.

b. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Prosedur ini dilaksanakan oleh bagian sumber daya manusia. Pembuatan daftar gaji ini berdasarkan pada surat keputusan pengangkatan pegawai, surat kenaikan gaji dan daftar hadir pegawai yang telah diotorisasi oleh bagian umum dan program kemitraan bina lingkungan.

c. Prosedur Pembuatan Bukti Bank Keluar

Prosedur bukti bank keluar dilaksanakan oleh bagian keuangan. Pengeluaran kas perusahaan diproses oleh bagian keuangna berdasarkan pengajuan dana kas perusahaan untuk keperluan gaji dan kemudian memproses bukti transfer bank ke bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan.

d. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan. Bagian keuangan setelah membuat bukti bank keluar memproses transfer gaji yang sesuai dengan daftar gaji masing–masing pegawai untuk proses transfer ke masing-masing nomer rekening pegawai dan nomer rekening bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan dan


(78)

bagian akuntansi juga akan meminta tanda tangan pegawai apabila pegawai sudah menerima transfer gaji.

5. Mendiskripsikan unsur pengendalian intern a. Struktur Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dengan fungsi keuangan. Pada Kantor Direksi PTPNVII (PERSERO), fungsi pembuat daftar gaji dilakukan oleh bagian sumber daya manusia, sedangkan fungsi keuangan bertanggungjawab melakukan pembayaran gaji berdasarkan daftar gaji yang telah dibuat dan diotorisasi oleh pejabat berwenang.

2) Fungsi pencatat waktu hadir terpisah dengan fungsi kepegawaian.

Fungsi pencatat waktu atau jam hadir pegawai menggunakan mesin sisik jari (fingerprint) yang dapat secara langsung otomatis terhubung dengna bagian umum, sedangkan fungsi kepegawaian dilakukan oleh bagian sumber daya manusia. b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1) Setiap pegawai yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan pegawai yang ditandatangani oleh bagian yang berwenang.


(79)

2) Setiap perubahan gaji pegawai harus dilakukan berdasarkan surat keputusan dari pihak yang berwenang.

3) Setiap potongan gaji pegawai selain pajak penghasilan harus berdasarkan surat potongan gaji yang sudah diotorisasi oleh bagian yang berwenang.

4) Daftar gaji diotorisasi oleh fungsi kepegawaian

5) Bukti bank keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh fungsi keuangan

c. Praktik yang sehat

1) Penggunaan sidik jari setiap pegawai kedalam mesin sidik jari (fingerprint) harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu hadir. 2) Pembuatan daftar gaji harus diperiksa kebenaran dan ketelitian

perhitungannya sebelum dilakukan pembayaran gaji.

3) Catatan penghasilan pegawai disimpan oleh pembuat daftar gaji perusahaan.

6. Mendiskripsikan bagan alir dokumen

Berikut adalah beberapa bagan alir yang berkaitan dengan sistem penggajian yang ada pada Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung :


(80)

Bagian Umum dan PKBL

(Program Kemitraan Bina Lingkungan)

Gambar 5.1 :

FlowChart Sistem Akuntansi Penggajian PTPN VII (PERSERO)

Sumber : Data Diolah Mulai

Pegawai melakukan

presensi

4 3

2 Daftar Hadir 1

Otorisasi Pejabat Berwenang

4 3

2 Daftar Hadir 1

N

1 2

3 Memproses

Daftar Hadir


(81)

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Gambar 5.1 :

Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian PTPN VII (PERSERO)

Sumber : Data Diolah

1 Mengevaluasi Daftar Hadir SKD SKSGP SKTP SKS Proses Pengelompokan database Database Pekerja Database Komponen Pendapatan Database Komponen Gaji Memproses dan memverifikasi gaji 3 2 Rekap Gaji 1

3 2 Daftar Gaji 1

3 2 Slip gaji 1 Otorisasi Pejabat Berwenang 1 1 3 2 Rekap Gaji 1

3 2 Daftar Gaji 1

3 2 Slip gaji 1

N 4 5

Keterangan : SKD : Surat Keputusan Direksi SKSGP : Surat Keputusan Skala Gaji Pokok SKTP : Surat Keputusan Tunjangan Pendapatan

SLS : Surat Keputusan Sanso Daftar Hadir 4


(82)

Bagian Keuangan

Gambar 5.1 :

FlowChart Sistem Akuntansi Penggajian PTPN VII (PERSERO)

Sumber : Data Diolah

4 Rekap Gaji 2

Daftar Gaji 2 3 Slip Gaji 2

Memproses Pembayaran Gaji N Pegawai 2 Mengevaluasi Daftar Hadir Daftar Hadir 3 Daftar Hadir 3

Daftar Hadir 3

Bukti Bank Keluar

Bilyet Giro Slip Gaji 3

Slip Gaji 2 Rekap Gaji 2

Daftar Gaji 2 Otorisasi

Pejabat Berwenang Daftar Hadir 3

Bukti Bank Keluar

Bilyet Giro Slip Gaji 3

Slip Gaji 2 Rekap Gaji 2

Daftar Gaji 2 Transfer Gaji Sesuai Slip Gaji

2 2 Daftar Hadir 3

Bukti Bank Keluar

Bilyet Giro Slip Gaji 3

Slip Gaji 2 Rekap Gaji 2

Daftar Gaji 2 Pegawai Melakukan Tandatangan

Slip Gaji Daftar Hadir 3

Bukti Bank Keluar

Bilyet Giro Slip Gaji 3

Slip Gaji 2 Rekap Gaji 2


(83)

Bagian Akuntansi

Gambar 5.1 :

FlowChart Sistem Akuntansi Penggajian PTPN VII (PERSERO)

Sumber : Data Diolah 5

Daftar Gaji 3 Rekap Gaji 3

Memproses Jurnal Umum

Jurnal Umum Otorisasi

Pejabat Berwenang

N 3

Mengevaluasi Daftar

Hadir Daftar Hadir 2

Daftar Hadir 2

Daftar Hadir 2 Daftar Gaji 3

Rekap Gaji 3 Jurnal Umum

Daftar Hadir 2 Daftar Gaji 3

Rekap Gaji 3

Kartu Rekening Buku Besar


(84)

C. Pembahasan Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian di Kantor Direksi

PTPN VII (PERSERO) Bandar Lampung dengan Teori

Berdasarkan evaluasi teori mengenai sistem akuntansi penggajian serta deskripsi mengenai sistem akuntansi penggajian yang ada di Kantor Direksi PTPN VII (PERSERO), maka hasil evaluasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1 :

Perbandingan Teori Tentang Prosedur Penggajian

No Teori Praktik/Fakta Sesuai / Tidak Sesuai

1 Bagian pencatatan waktu mengawasi setiap karyawan yang memasukkan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu pada waktu masuk dan pulang kerja

Bagian umum & PKBL menyediakan alat mesin pencatat waktu masuk kerja dan pulang kerja yang telah diprogram dengan sistem

Finger print (sidik jari)

Tidak sesuai, dikarenakan pada saat dilakukan penelitian kantor direksi PTPN VII tidak lagi menggunakan kartu jam hadir melainkan menggunakan mesin absensi sidik jari (Finger print)

2 Membuat daftar hadir karyawan berdasarkan kartu jam hadir

Daftar hadir karyawan dibuat dan dicetak per pekerja dan per bagian pada akhir bulan

Sesuai

3 Menyerahkan daftar hadir karyawan dan kartu hadir karyawan ke bagian gaji atau upah

Daftar hadir pekerja yang telah dicetak dan diotorisasi di serahkan ke bagian masing–masing dari direktur sumber daya manusia dan umum untuk dievaluasi.

Tidak sesuai, dikarenakan pada praktiknya daftar hadir yang telah dicetak dan diotorisasi diserahkan ke bagian masing–masing bagian.


(85)

Tabel 5.2 :

Perbandingan Teori Tentang Pembuatan Daftar Gaji

No Teori Praktik/Fakta Sesuai/Tidak Sesuai

1 Bagian gaji dan upah menerima daftar hadir dan kartu jam hadir kemudian diarsipkan berdasarkan tanggal

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) mengadakan evaluasi daftar hadir pekerja atau pegawai terlebih dahulu dan kemudian baru mengarsipkan daftar hadir dan kartu jam hadir berdasarkan tanggal.

Tidak sesuai, dikarenakan yang mengarsipkan daftar hadir hanya bagian Sumber Daya Manusia, bukan bagian gaji dan upah (bagian keuangan)

2 Membuat daftar gaji berdasarkan dokumen daftar gaji dan kartu jam hadir

Pada bagian Sumber Daya Manusia (SDM) memproses daftar gaji pekerja berdasarkan dokumen yang berkaitan dengan gaji pekerja.

Sesuai

3 Membuat rekap daftar gaji dan surat pernyataan gaji

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) membuat slip gaji per pekerja, daftar gaji per pekerja dan rekap gaji per pekerja

Sesuai

4 Mencatat penghasilan karyawan pada kartu penghasilan karyawan berdasarkan daftar gaji rangkap, rekap gaji dan surat pernyataan gaji

Bagian Sumber Daya (SDM) mencetak slip gaji per pekerja, daftar gaji dan rekap gaji serta dokumen yang dipergunakan untuk memproses gaji serta untuk dilakukan otorisasi

Sesuai

5 Menyerahkan daftar gaji, rekap gaji, pernyataan gaji dan kartu penghasilan karyawan ke bagian

Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) menyerahkan slip gaji per pekerja, daftar gaji per pekerja dan rekap gaji ke

Tidak Sesuai, dikarenakan didalam kantor direksi PTPN VII tidak ada bagian utang


(1)

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI