PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM

PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :

Sri Dewi Komalasari NIM. 1101986

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh:

Sri Dewi Komalasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Sri Dewi Komalasari Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober, 2015

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.


(3)

(4)

Sri Dewi Komalasari, 2015

Oleh

Sri Dewi Komalasari

Pembimbing : Heni Mulyani, S. pd M. pd ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mikro yang terdiri dari kemampuan menyusun rencana pembelajaran dan keterampilan mengajar terhadap kesiapan mengajar mahasiswa.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Manajemen Bisnis, Pendidikan Manajemen Perkantoran angkatan 2011 yang telah selesai mengikuti mata kuliah pembelajaran mikro dan telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan jumlah 347 mahasiswa, dan sampel yang diambil sebanyak 186 mahasiswa dengan teknik acak sederhana (Simple Random). Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang disusun dalam skala numerik. Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen yaitu dengan pengujian reliabilitas dan validitas instrumen. Selanjutnya melakukan pengujian normalitas data, dan terakhir dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji statistik parametrik korelasi pearson product moment.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung uji signifikansi

pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar adalah 2,2 sementara � �� sebesar 1,653. Menunjukkan bahwa �ℎ� ��>� �� atau 2,298 > 1,653, maka

�0 ditolak dan � diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar diterima. Artinya pembelajaran mikro berpengaruh terhadap kesiapan mengajar mahasiswa.


(5)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

THE EFFECT OF MICRO TEACHING TOWARDS THE INTERNSHIP

PROGRAM (PPL) STUDENTS’ READINESS IN TEACHING

FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS EDUCATION INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION

By

Sri Dewi komalasari

Supervisor: Heni Mulyani, S. Pd, M. Pd ABSTRACT

This study aims to determine the effect of micro teaching consisting of the skills to plan learning and teaching skills to the readiness of students in teaching.

The study was conducted at Faculty of Economic and Business Education, Indonesia University of Education. The population employed in this research is the students of Accounting Education, Economic Education, Business Management Education, and Office Management study programs 2011 academic year who have completed micro teaching subject and internship program with the total of 347 students. However, this research only took 186 students as the sample by using simple random technique. The data were collected by using a questionnaire which is compiled in numeric scale. In this research, testing instrument was firstly done by reliability test and instrument validity. Then, data normality test was done followed by hypothesis test using correlation parametric statistic test (pearson product moment).

Based on the hypothesis test, the result shows that ttest of the significant test on

micro teaching effect towards the readiness of teaching is 2,298, while ttable lies in the

amount of 1,653. It indicates that ttest > ttable or 2,298 > 1,653, thus H0 is rejected and

Ha is accepted. Therefore, it can be concluded that there is an effect in micro

teaching towards the readiness of teaching. It means that micro teaching affects the readiness of students in teaching.


(6)

Sri Dewi Komalasari, 2015

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...7

C. Rumusan Masalah Penelitian ...10

D. Maksud dan Tujuan Penelitian ...10

E. Kegunaan Penelitian ...11

BAB II LANDASAN TEORI A. Kesiapan Mengajar ...12

1. Pengertian Kesiapan Mengajar ...12

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Mengajar Guru ...14

3. Indikator Kesiapan Mengajar ...15

B. Pembelajaran Mikro (Micro Teaching) ...16

1. Pengertian Pembelajaran Mikro ...16

2. Tujuan Pembelajaran Mikro ...18

3. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaraan Mikro ...20

4. Indikator Pembelajaran Mikro ...22

C. Hasil Penelitian Terdahulu ...33

D. Kerangka Pemikiran ...35

E. Hipotesis Penelitian ...37

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ...38

B. Operasional Variabel ...38

C. Populasi dan Sampel ...41

1. Populasi ...41


(7)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

E. Uji Instrumen ...46

1. Uji Reliabilitas ...46

2. Uji Validitas ...47

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...50

1. Rancangan Analisis Data ...50

2. Uji Asumsi Klasik ...53

a. Uji Normalitas ...53

b. Uji Korelasi ...54

c. Koefisien Determinasi ...55

3. Pengujian Hipotesis ...55

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian ...56

1. Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ...56

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...60

1. Gambaran Umum Responden ...60

2. Deskripsi Variabel Pembelajaran Mikro ...60

a. Deskripsi Umum Variabel Pembelajaran Mikro ...60

b. Deskripsi Setiap indikator Pembelajaran Mikro ...61

3. Deskripsi Variabel Kesiapan Mengajar ...73

a. Deskripsi Umum Variabel kesiapan Mengajar ...73

b. Deskripsi Setiap Indikator Kesiapan Mengajar ...74

C. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ...88

1. Uji Normalitas ...88

a. Variabel Pembelajaran Mikro ...88

b. Variabel Kesiapan Mengajar ...89

2. Uji Korelasi ...90

3. Koefisien Determinasi ...91

4. Uji Signifikansi ...92

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...99

B. Saran ...100

DAFTAR PUSTAKA ...101 LAMPIRAN


(8)

Sri Dewi Komalasari, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Kesiapan Mengajar Mahasiswa PPL ...5

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...39

Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ...41

Tabel 3.3 Sampel Mahasiswa ...43

Tabel 3.4 Daftar Responden Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia ...44

Tabel 3.5 Format Angket Numerical Scale ...45

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Pembelajaran Mikro ...47

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Kesiapan Mengajar Mahasiswa ...47

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Pembelajaran Mikro ...48

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Kesiapan Mengajar ...49

Tabel 3.10 Rancangan Tabulasi Jawaban Responden ...50

Tabel 3.11 Pengklasifikasian atau Kriteria Penilaian Setiap Indikator ...51

Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Setiap Dimensi dan Indikator Pembelajaran Mikro ...51

Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Setiap Dimensi dan Indikator Kesiapan Mengajar ...51

Tabel 3.14 Ketentuan Untuk Setiap Kriteria Variabel Penelitian ...52

Tabel 3.15 Tabel Penolong Untuk Mengjitung Korelasi ...54

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Program Studi ...60

Tabel 4.2 Gambaran Umum Pembelajaran Mikro ...60

Tabel 4.3 Penyusunan Materi Pelajaran ...61

Tabel 4.4 Penggunaan Media Pembelajaran ...62

Tabel 4.5 Penggunaan Pendekatan dan Metode Pengajaran ...63

Tabel 4.6 Penilaian / Evaluasi dalam Suatu Alokasi Waktu yang Akan Dilaksanakan Pada Masa Tertentu ...64

Tabel 4.7 Keterampilan Membuka Pelajaran ...65

Tabel 4.8 Keterampilan Menutup Pelajaran ...66

Tabel 4.9 Keterampilan Menjelaskan ...67

Tabel 4.10 Keterampilan Bertanya ...68

Tabel 4.11 Keterampilan Memberi Penguatan ...69

Tabel 4.12 Keterampilan Mengadakan Variasi ...69

Tabel 4.13 Keterampilan Mengelola Kelas ...70


(9)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

Tabel 4.16 Gambaran Umum Kesiapan Mengajar ...73

Tabel 4.17 Kondisi Badan yang Sehat ...74

Tabel 4.18 Berpenampilan Bersih dan Rapi ...75

Tabel 4.19 Bersikap Percaya Diri ...75

Tabel 4.20 Memiliki Motivasi dan Kemauan yang Kuat Sebagai Seorang Guru ...76

Tabel 4.21 Mampu Mengendalikan Emosi Dengan Baik ...77

Tabel 4.22 Memiliki Sikap dan Moral yang Baik ...77

Tabel 4.23 Memiliki Kematangan dalam Berfikir ...78

Tabel 4.24 Mampu Berkomunikasi dan Berinteraksi dengan Baik ...79

Tabel 4.25 Menguasai Bahan Ajar yang Akan Diajarkan Secara Baik ...80

Tabel 4.26 Menguasai dan Memilih Metodologi Secara Mantap Serta Tepat ...80

Tabel 4.27 Menguasai Keterampilan dalam Mengajar ...81

Tabel 4.28 Mengetahui Unsur-Unsur Perencanaan Pengajaran yang Baik ....82

Tabel 4.29 Memiliki Latar Belakang Pendidikan yang Sesuai dengan Profesi Guru ...83

Tabel 4.30 Memiliki Pengalaman dalam Mengajar Baik Secara Langsung atau Tidak Langsung ...83

Tabel 4.31 Memiliki wawasan yang luas ...84

Tabel 4.32 Memiliki Pengalaman dalam Mengelola Program Pembelajaran 85 Tabel 4.33 Memiliki Pengetahuan Dasar Pendidikan ...85

Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan Per Indikator Kesiapan Mengajar ...86

Tabel 4.35 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pembelajaran Mikro ...89

Tabel 4.36 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Kesiapan Mengajar 90 Tabel 4.37 Hasil Koefisien Korelasi ...91


(10)

Sri Dewi Komalasari, 2015

Gambar 2.2 Hubungan Antar Variabel ...36 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis


(11)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam rangka peningkatan pembangunan nasional mengembangkan sumber daya manusia merupakan hal penting yang dapat menunjang pembangunan tersebut, sehubungan dengan hal tersebut salah satu langkah untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Dalam hal ini, para pelaku pembangunan pendidikan terus melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Pendidikan memegang peranan penting dalam rangka menciptakan generasi muda sebagai calon penerus bangsa. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha ESA, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kebijakan tersebut dibuat untuk menciptakan pendidikan di Indonesia yang baik dan memiliki lulusan berkualitas. Menurut Hasbullah (2003:11) “Pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju kearah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih arah tujuan yang ingin dicapai .” Untuk menciptakan pendidikan yang diinginkan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) memiliki peran penting karena merupakan salah satu lembaga yang dapat menghasilkan para pendidik yang profesional dan berkompeten. Dewasa ini LPTK dituntut mampu menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas dan memiliki 4 kompetensi yang harus dimiliki. Berdasarkan peraturan pemerintah


(12)

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar pendidikan Nasional Bab IV pasal 3 dimuat ‘bahwa kompetensi guru meliputi: kompetensi profesional, kompetensi pedagogi, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.’ Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka kurikulum LPTK harus senantiasa dikembangkan secara dinamis dan berkualitas dengan begitu diharapkan mahasiswa calon guru mampu menjadi guru yang profesional dan berkompeten dalam bidangnya.

Upaya yang dilakukan LPTK tersebut dilakukan agar nantinya para calon tenaga pendidik yang akan terjun ke dunia kerja dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan baik, yaitu layaknya seorang guru harus mampu mentransfer informasi, pengetahuan, dan pengalamannya kepada peserta didik. Dalam penyampaian tersebut seorang guru juga harus dapat menciptakan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif supaya tercapainya keberhasilan yang diinginkan. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar dapat dilihat dari prestasi-prestasi siswa. Sedangkan keberhasilan bagi LPTK yaitu kualitas lulusan mahasiswa khususnya calon guru memiliki persiapan dan keterampilan yang baik dalam mengajar, serta mampu mencetak seorang tenaga pendidik yang profesional dan berkompeten.

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu Fakultas yang terdapat di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan salah satu LPTK yang terdapat di Indonesia, terdiri dari jurusan kependidikan dan non kependidikan. Lulusan kependidikan terdiri dari pendidikan akuntansi, pendidikan ekonomi, pendidikan manajemen bisnis, dan pendidikan administrasi perkantoran. Dalam Kurikulum UPI (2011:304) dikatakan bahwa “kompetensi dari lulusan kependidikan yaitu salah satunya memiliki kemampuan mengajar sesuai bidang studi yang diampunya, juga menjadi pendidik yang profesional.” Oleh karena itu UPI merupakan salah satu LPTK yang memiliki peran penting dalam mencetak calon pendidik yang berkompeten dan profesional. Sebagai salah satu LPTK yang fungsi utamanya menyelenggarakan pendidikan untuk calon guru telah melaksanakan Program


(13)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengalaman Lapangan (PPL). PPL ditujukan untuk pembentukan guru atau tenaga kependidikan yang profesional melalui kegiatan pelatihan di sekolah.

Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) Menurut Hamalik, (2009: 171-172), “PPL adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan oleh siswa LPTK, yang meliputi baik latihan mengajar maupun latihan di luar mengajar.” Kegiatan ini merupakan ajang untuk membentuk dan membina kompetensi – kompetensi profesional yang dipersyaratkan oleh pekerjaan seorang guru. Pengalaman lapangan menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan mahasiswa yang mencakup latihan belajar – mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat pembentukan profesi kependidikan.

PPL di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa calon guru, FPEB UPI dalam segi pendidikan membekali mahasiswa selain dalam lingkup ilmu bisnis juga berupa kemampuan, pengetahuan dan keterampilan mengajar menurut kesesuaian aturan-aturan metode pembelajaran. Dengan harapan mahasiswa lulusan FPEB UPI dapat berkontribusi dengan baik ketika terjun sebagai seorang guru, memahami berbagai kegiatan kependidikan di sekolah serta dapat mengikuti dinamika yang terjadi di sekolah secara langsung, sehingga kelak mereka tidak canggung lagi ketika menjadi guru yang sesungguhnya. Dalam kegiatan PPL banyak berhubungan dengan interaksi terhadap warga sekolah (termasuk siswa, guru, dan staf) yang terkadang tidak dapat di prediksi, maka mahasiswa perlu mempersiapkan mental dan fisiknya dengan baik agar tidak mengalami berbagai hambatan dalam melaksanakannya.

Keberhasilan mahasiswa calon guru dalam melaksanakan PPL dipengaruhi oleh banyak faktor salah satu diantaranya adalah tingkat kesiapan dalam menghadapi situasi pembelajaran nyata di kelas terutama yang berkaitan dengan interaksi dengan siswa seperti kesiapan mengajar di kelas. Meski para mahasiswa calon guru telah memiliki bekal teori yang memadai, namun ketika berhadapan dengan siswa secara nyata dalam pembelajaran di kelas bagi mahasiswa


(14)

merupakan hal yang baru. Dengan demikian, melalui kegiatan PPL kependidikan di sekolah, mahasiswa calon guru mendapat kesempatan mengalami dan mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran. Sehingga ketika terjun dalam dunia kerja mahasiswa telah memiliki pengalaman dalam mengajar dan mengelola pembelajaran.

Mahasiswa calon guru harus mampu mendedikasikan dirinya layaknya seorang guru salah satunya dengan mampu mengelola pembelajaran dengan baik, dari mulai perencanaan pembelajaran sampai pada mengevaluasi pembelajaran, hal ini dikarenakan seorang calon guru yang nantinya akan menjadi guru yang memiliki peran penting dalam meningkatkan proses dan mutu pembelajaran. Guru yang melaksanakan pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan sungguh-sungguh melalui perencanaan yang matang, akan berbeda hasilnya dengan guru yang dalam pengelolaan pembelajaran dilakukan seadanya tanpa memiliki perencanaan dan persiapan. Oleh karena itu persiapan calon guru dalam mengajar sangat penting dimiliki calon guru.

Dikatakan oleh Hamalik (2009:35) “bahwa keahlian keguruan hanya dapat dicapai dengan sebaik-baiknya apabila yang bersangkutan telah mengalami proses bimbingan pendidikan keguruan secara teratur, berencana, dan terus menerus dalam suatu periode tertentu.” Seorang calon guru dalam menempuh jenjang pendidikannya harus maksimal dalam mengikuti setiap alur pembelajarannya, agar mampu memiliki bekal yang cukup untuk mengajar nanti. Dalam Asril (2011:98) dikatakan bahwa “Di dalam mempersiapkan calon guru yang ideal, diperlukan latihan mengajar agar para calon guru memperoleh pengalaman dan keterampilan.” Dengan begitu seorang mahasiswa calon guru telah melalui tahap belajar untuk mendapatkan semua pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seorang guru yang ideal.

Dapat disimpulkan semua yang diupayakan dalam proses pembelajaran pada saat perkuliahan atau proses belajar mengajar ditujukan supaya mahasiswa calon guru dapat memberikan perubahan yang bermakna dan mendapatkan arahan sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Selayaknya seorang guru harus mampu


(15)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengajar dan mentransfer ilmunya dengan baik. Pengalaman belajar yang diperoleh dapat membekali dan memberikan kesiapan para calon guru secara memadai baik ditinjau dari aspek teori maupun praktis kependidikan. Hal ini akan membantunya untuk lebih mempersiapkan diri menjadi calon guru yang berkualitas dan dengan adanya pengalaman dapat mengoreksi kesalahan, serta membentuk kebiasaan – kebiasaan baik. Dengan kata lain pembelajaran yang diterima oleh para mahasiswa calon guru selama masa pendidikan selain untuk memperoleh ilmu pengetahuan, juga untuk memberikan pengalaman yang nantinya akan ditransfer melalui proses belajar mengajar.

Mahasiswa calon guru diharapkan mampu menjadi seorang tenaga pendidik yang berkompeten dan memiliki kesiapan yang matang dalam melakukan pembelajaran di kelas baik kesiapan fisik, mental, materi, dan pengalaman sebelumnya. Akan tetapi setelah dilakukan penyebaran angket mengenai tingkat kesiapan mengajar mahasiswa PPL kepada 30 mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang terdiri dari program studi pendidikan akuntansi, pendidikan ekonomi, pendidikan manajemen bisnis, dan pendidikan administrasi perkantoran pada tanggal 13 April 2015 terlihat masih terdapat mahasiswa yang belum siap ketika mengajar. Adapun hasil angket yang telah diolah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Tingkat Kesiapan Mengajar Mahasiswa PPL

Sumber: Data diolah

Dari hasil analisis angket yang telah dilakukan mengenai tingkat kesiapan mengajar mahasiswa PPL dari 30 responden diketahui bahwa diantaranya kesiapan mahasiswa dalam menjalankan peran sebagai guru pada saat PPL sekitar 33,33% menyatakan siap, dan sisanya sebesar 66,67% menyatakan tidak siap.

No Kesiapan Mengajar Tingkat Kesiapan

1. Tidak Siap 66,67%


(16)

Besarnya persentase mahasiswa yang belum siap ini dapat dikarenakan mahasiswa calon guru belum memiliki kesiapan untuk terjun dalam dunia pendidikan baik dari kesiapan pengetahuan fisik, mental, maupun pengalaman dalam mengajar. Ketidaksiapan mahasiswa dalam mengajar disebabkan oleh beberapa hal salah satunya kurang menguasai terkait materi bahan ajar, kurang menguasai dalam pemilihan strategi pembelajaran, minimnya keterampilan dalam mengajar yang dikuasai dan mengelola program pembelajaran. Selain itu juga motivasi yang kurang untuk menjadi guru akan membuat mahasiswa tersebut kurang bersemangat menekuni profesi guru, sehingga mahasiswa akan merasa kurang percaya diri dan merasa terbebani.

Kesiapan mahasiswa yang masih kurang ini tidak dapat dibiarkan dan menuntut perhatian dari semua kalangan. Seorang mahasiswa lulusan LPTK yang merupakan calon guru diharapkan dapat memberikan kontribusi dan mampu membantu meningkatkan mutu pendidikan. Jika seorang mahasiswa calon guru masih belum memiliki kesiapan mengajar tentunya ini akan memiliki dampak yang tidak baik dalam proses pembelajaran. karena nantinya mahasiswa tersebut akan menjadi seorang guru yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak berlangsung dengan baik akan menghambat pencapaian tujuan yang ingin dicapai, guru merupakan bagian dari penggerak pendidikan, bila seorang guru tidak siap maka siswa pun akan merasa tidak siap dalam pembelajaran. Tentunya hal tersebut menghambat kegiatan pembelajaran, guru yang tidak siap akan sulit mengelola pembelajaran, materi yang tidak siap akan membuat guru sulit menyampaikan bahan ajar, hal ini akan membuat siswa bingung ketika menerima materi pada akhirnya siswa tidak memahami materi yang disampaikan guru, dengan begitu proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan efektif menimbulkan tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak tercapai.

Berdasarkan latar belakang di atas tentunya rendahnya kesiapan mengajar mahasiswa PPL harus diteliti agar didapatkan solusi terbaik untuk menangani permasalahan tersebut.


(17)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Kesiapan mengajar baik dari aspek mental, materi maupun fisik dipengaruhi oleh berbagai hal baik dari latar belakang pendidikan, pengalaman, maupun kegiatan – kegiatan yang mereka ikuti.

Pendapat Sukirin sebagaimana dikutip oleh Iswaluyani (2005:11) mengatakan bahwa “Kesiapan terhadap sesuatu akan terbentuk jika telah mencapai perpaduan antara tingkat kematangan, pengalaman yang diperlukan serta keadaan mental dan emosi yang serasi.” Sedangkan Menurut Moully dalam Isharyanti (2011:17)

kesiapan tidak tergantung pada kematangan semata-mata tetapi termasuk juga di dalamnya faktor-faktor lain misalnya motivasi dan pengalaman. Selanjutnya dinyatakan bahwa lingkungan memainkan peran yang sangat penting. Istilah kesiapan merupakan konsep yang sangat luas dan melibatkan berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan terhadap sesuatu dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1) Faktor fisiologis 2) Faktor psikologis 3) Faktor pengalaman

Peneliti mengambil salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan mengajar yaitu pengalaman. Pengalaman merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Di dalam pengalaman sendiri terdiri dari beberapa hal seperti pengalaman dalam mengajar, pengalaman akan pendidikan yang pernah diterima, dan semua kesempatan atau kejadian yang dialami. Dalam pendidikan tersebut seorang calon guru telah menempuh beberapa pembelajaran yang akan menunjang kemampuannya dan dalam mempersiapkan diri sebagai calon guru atau calon pendidik. Proses pendidikan bagi calon guru memerlukan banyak hal, termasuk memberikan kesempatan kepada calon guru untuk mengajar secara


(18)

langsung atau tidak langsung. Di dalam mempersiapkan calon guru yang ideal, diperlukan latihan mengajar agar para calon guru memperoleh pengalaman dan keterampilan. Salah satu program yang disiapkan dalam menyiapkan calon guru yang berkompeten dan profesional adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL). Menurut Hamalik, (2009: 171-172), “PPL adalah serangkaian kegiatan yang diprogramkan oleh siswa LPTK, yang meliputi baik latihan mengajar maupun latihan di luar mengajar.” Mata kuliah PPL adalah mata kuliah wajib tempuh dan wajib lulus bagi mahasiswa S1 kependidikan. Dengan diadakannya PPL ini, diharapkan mahasiswa mampu menunjukan sikap dan keterampilannya sebagai seorang guru. Sebelum melaksanakan PPL mahasiswa telah melalui persiapan-persiapan teori maupun praktek. Salah satu mata kuliah praktek yang sangat penting adalah pembelajaran mikro. Pembelajaran mikromenurut Asril (2011:42)

Pembelajaran mikro merupakan syarat mutlak bagi calon guru untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman berdiri didepan kelas dan melatih kemampuan bertindak sebagai administrator pendidikan, baik di sekolah maupun diluar sekolah. Pembelajaran mikro bagi setiap calon guru sebagai bekal persiapan menghadapi praktik lapangan. Kegiatan ini bagi calon guru untuk menunjukkan keaktifan dan kemampuannya sebagai guru baik kepada teman seprofesi, dan dosen pembimbing. Pembelajaran mikro periode awal yang akan menentukan sukses atau gagalnya mendapatkan kesiapan mengajar dalam kegiatan PPL.

Menurut Allen (dalam Hasibuan dan Moedjiono, 2009:45-46), menyebutkan

Bahwa tujuan pembelajaran mikro adalah memberikan pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar terpisah, memberikan kesempatan pada calon guru untuk dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun ke kelas yang sebenarnya, memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana keterampilan di terapkan.

Sedangkan Asril (2011:56) mengatakan

Pembelajaran mikro bukan pengganti praktik lapangan, melainkan bagian dari program PPL yang berusaha untuk menimbulkan, mengembangkan serta membina keterampilan-keterampilan mengajar dari calon-calon guru dalam menghadapi kelas


(19)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari pengertian diatas jelas bahwa pembelajaran mikro memiliki peran penting dalam membantu menciptakan kesiapan mengajar pada mahasiswa. Seorang calon guru harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran, persiapan tersebut dapat dipelajari atau dapat diperoleh melalui pembelajaran mikro. Mahasiswa yang telah mendapatkan pembelajaran mikro tentu akan mendapatkan pengalaman dalam proses belajar mengajar secara mikro, memberi kesempatan seluas-luasnya bagi guru/calon guru untuk mengeksplorasi semua kelebihannya selain itu juga mahasiswa dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang mungkin dibuat ketika pembelajaran mikro. Dan dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengoreksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut sehingga dapat mengevaluasi diri dan mengetahui sejauh mana kemampuan dan penampilannya. Sedangkan mahasiswa yang belum menerima pembelajaran mikro kurang memiliki kesiapan ketika mengajar, dikarenakan tidak memiliki gambaran situasi ketika mengajar, dan tidak mengetahui apa saja yang sekiranya perlu dipersiapkan dalam mengajar, dan oleh karena itu hal ini perlu dikaji lebih dalam mengenai kesiapan mengajar dengan salah satu faktor penyebabnya yaitu pengalaman dalam pembelajaran mikro.

Ketika mahasiswa praktikan mengajar di sekolah, ada beberapa kendala yang dihadapi salah satunya yaitu ada mahasiswa yang telah memiliki kesiapan mengajar, dan masih ada yang kurang memiliki kesiapan mengajar seperti masih merasa kurang percaya diri ketika berdiri di depan kelas karena kurang siapnya mental, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kendala di atas yaitu pengalaman sebelumnya. Pengalaman sebelumnya merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Di dalam pengalaman sendiri terdiri dari beberapa hal seperti pengalaman dalam mengajar, dan pengalaman akan pendidikan yang pernah diterima. Dalam pendidikan tersebut seorang calon guru telah menempuh beberapa pembelajaran yang akan menunjang kemampuan dan keterampilan dalam mempersiapkan diri sebegai calon guru atau calon pendidik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti mengenai pengaruh pengalaman belajar yang dimiliki calon guru yaitu salah


(20)

satunya dalam pembelajaran mikro atau micro teaching yang merupakan salah satu program pembelajaran yang diterima oleh mahasiswa calon guru ketika kuliah, terhadap kesiapan mengajar mahasiswa dengan judul penelitian “Pengaruh Pembelajaran mikro (micro teaching) Terhadap Kesiapan Mengajar Mahasiswa PPL FPEB UPI”

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan Uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran pembelajaran mikro (micro teaching) pada mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bagaimana gambaran kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bagaimana pengaruh pembelajaran mikro (micro teaching) terhadap kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana pengaruh pembelajaran mikro (micro teaching) terhadap kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan mengenai pembelajaran mikro (micro teaching) pada mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.


(21)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mendeskripsikan mengenai kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mikro (micro teaching) terhadap kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki kegunaan baik berupa kegunaan teoritis maupun praktis. Berikut ini kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis

a. Untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya pembelajaran mikro dalam mendukung kesiapan mengajar mahasiswa

b. Sebagai bahan kajian pengembangan lebih lanjut terkait pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar mahasiswa PPL

2. Kegunaan Praktis

a. Untuk memberikan informasi mengenai pembelajaran mikro (micro teaching) dalam mendukung kesiapan mengajar mahasiswa

b. Untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait dengan dunia pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan.


(22)

Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Hal ini sesuai dengan pendapat Singarimbum (2011 : 3) menjelaskan bahwa “penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”

B. Operasional Variabel

Operasional variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Di bawah ini dijelaskan definisi variabel-variabel yang terdapat di dalam penelitian ini:

1. Variabel Independent (variabel bebas)

Variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Di dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran mikro (X)

- Pembelajaran mikro (X) Yaitu kegiatan pembelajaran bagi seorang calon guru dengan memberikan pengetahuan tentang mengajar dan apa saja yang terdapat dalam kegiatan belajar mengajar, selain dalam teori juga diajarkan secara praktik yang dikemas dalam pembelajaran micro. dalam rangka mempersiapkan diri ketika terjun dalam dunia kerja khususnya sebagai calon guru.


(23)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) adalah kesipan mengajar.

- Kesiapan Mengajar (Y) Yaitu kesiapan diri baik fisik, mental, ataupun pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau kemantapan yang ada pada seorang guru dalam mengorganisasikan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3. Operasionalisasi Variabel

Adapun bentuk operasionalisasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

Pembelajaran Mikro

1. keterampilan menyusun rencana pembelajaran

Penyusunan materi pelajaran

Penggunaan media pembelajaran

Penggunaan pendekatan dan metode pengajaran Penilaian/ evaluasi

dalam suatu alokasi waktu yang akan

dilaksanakan pada masa tertentu

Interval

2. Keterampilan mengajar

Keterampilan membuka pelajaran

 Keterampilan menutup pelajaran

Keterampilan menjelaskan

Keterampilan bertanya  Ketrampilan memberi

penguatan  Keterampilan

mengadakan variasi Keterampilan

mengelola kelas  Keterampilan


(24)

latihan soal

Kesiapan Mengajar

1. Fisik Kondisi badan yang sehat

 Berpenampilan bersih dan rapi

 Sikap yang wajar dan tidak dibuat-buat

Interval

2. Mental Adanya keseimbangan antara batin dan jiwa  Memiliki motivasi dan

kemauan yang kuat sebagai seorang guru.  Mampu

mengendalikan emosi dengan baik

 Memiliki sikap dan moral yang baik  Memiliki kematangan

dalam berfikir

 Mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik

3. Bahan Ajar Menguasai bahan yang akan diajarkan secara baik

 Menguasai dan memilih metodologi mengajar Secara mantap serta tepat  Menguasai

keterampilan dalam mengajar

Mengetahui unsur-unsur perencanaan pembelajaran yang baik.


(25)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendidikan yang sesuai dengan profesi guru  Memiliki pengalaman

dalam mengajar baik secara langsung atau tidak langsung  Memiliki wawasan

yang luas

 Memiliki pengalaman dalam mengelola program pembelajaran  Memiliki pengetahuan

dasar kependidikan

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sugiyono (2008 : 61) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Di samping itu menurut Riduwan (2010 : 54) “populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian.”

Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa yang telah selesai melaksanakan mata kuliah pembelajaran mikro dan sudah melaksanakan PPL . Terdiri dari 4 Program studi yaitu Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Manajemen bisnis, dan Pendidikan Manajemen Perkantoran.

Tabel 3.2

Jumlah Populasi Penelitian

Jurusan Jumlah Mahasiswa

Pendidikan Akuntansi 86 mahasiswa

Pendidikan Ekonomi 89 mahasiswa

Pendidikan Manajemen Bisnis 82 mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 90 mahasiswa


(26)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008 : 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan probability sampling. Cara ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan yang sama untuk setiap unsur atau anggota populasi yang akan dipilih menjadi sampel, penelitian ini sampel yang diambil menggunakan simple random sampling yaitu teknik penentuan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut.

Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel yang akan digunakan maka rumus pengambilan sampel yang dipakai adalah rumus Slovin sebagai berikut:

= �

+ �� Keterangan :

n = Sampel N = Populasi

e2 = Taraf Siginifikan (0,05)

Dari rumus diatas maka dapat dicari jumlah sampel dari populasi yang telah diketahui yaitu :

= + ,

= , ≈

Berdasarkan perhitungan diatas maka sampel penelitian ini adalah 186 Mahasiswa.

Setelah diperoleh sampel mahasiswa maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel setiap mahasiswa di program studi. Dalam penarikan sampel dilakukan secara proporsional, dengan mengambil sampel secara random. Dalam penarikan sampel mahasiswa dilakukan secara proporsional yang dapat dihitung


(27)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � = ��� ×

( Riduwan, 2010:22-23)

Keterangan:

ni = Jumlah sampel menurut prodi n = Jumlah sampel keseluruhan Ni = Jumlah populasi menurut prodi N = Jumlah populasi keseluruhan

Perhitungan dapat dilihat dalam table sebagai berikut: Tabel 3.3

Sampel Mahasiswa

Jurusan Jumlah Mahasiswa Sampel mahasiswa Pendidikan Akuntansi 86 mahasiswa ni = x 186 =

46,09 ≈ 46 Pendidikan Ekonomi 89 mahasiswa ni = x 186 =

47,70 ≈ 48 Pendidikan Manajemen

Bisnis

82 mahasiswa ni = x 186 = 43,95 ≈ 44 Pendidikan Administrasi

Perkantoran

90 mahasiswa ni = x 186 = 48,24 ≈ 48

Total 347 186 mahasiswa

Dari 348 mahasiswa yang akan diambil sampel sebanyak 186 mahasiswa. 46 mahasiswa dari pendidikan akuntansi, 48 dari pendidikan ekonomi, 44 dari pendidikan manajemen bisnis, 48 dari pendidikan administrasi perkantoran dengan teknik probability sampling dengan teknik acak sederhana (Simple Random). Adapun prosedur pengambilan sampel secara random adalah sebagai berikut :


(28)

a. Menyediakan kerangka unit populasi yaitu seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi, pendidikan ekonomi, pendidikan Manajemen bisnis, dan pendidikan manajemen perkantoran angkatan 2011.

b. Menyediakan media pengundi yang sederhana berupa gelas, lembaran kertas yang berukuran 3cm x 3 cm dan lembaran kertas penutup gelas yang kemudian diberi lubang yang cukup untuk keluarnya gulungan kertas undian.

c. Pemberian nomor daftar urut mahasiswa, kemudian nomor tersebut ditulis ulang di lembaran kertas kecil sesuai dengan nomor urut masing-masing mahasiswa. Selanjutnya digulung dan dimasukkan ke dalam gelas pengundi. d. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan ke dalam gelas

pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per satu tanpa adanya pengembalian. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali ke dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang ditentukan untuk masing-masing jurusan.

Berdasarkan langkah-langkah diatas, sampel yeng terpilih dari masing-masing program studi adalah:

Tabel 3.4

Daftar Responden Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Program Studi Nomor Urut

Pendidikan Akuntansi 1,3,4,5,6,8,10,12,14,18,20,23,25,26,28,31,32,33,34,37,38,41,4 3,45,46,48,50,51,53,54,57,58,59,62,64,66,69,71,73,76,77,78,7 9,82,83,85 Pendidikan Ekonomi 1,2,4,5,6,9,10,13,14,16,17,19,21,23,25,27,29,30,32,34,35,36,3 7,39,41,43,44,46,49,50,54,57,58,63,64,67,68,72,73,74,75,78,7 9,81,82,84,86,87 Pendidikan Manajemen Bisnis 3,4,6,8,9,10,12,14,13,15,16,18,19,23,24,25,28,29,30,31,35,37, 38,,39,41,44,46,48,51,52,54,55,57,59,63,65,68,70,72,74,77,79 ,81 Pendidikan Manajemen Perkantoran 2,3,4,5,8,9,10,13,15,16,18,19,20,24,25,27,28,30,31,34,35,36,3 8,39,40,43,45,46,49,52,54,56,58,61,64,67,70,71,73,74,76,77,7 9,81,82,84,86,88

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini data yang diambil adalah dengan cara menyebar angket (kuesioner) yaitu teknik pengumpulan data melalui


(29)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian. Menurut Riduwan (2010: 52-53) “Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.”

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (angket berstruktur) . “Angket tertutup merupakan angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau checklis (√).” (Riduwan, 2010: 54)

Untuk memperoleh data mengenai pembelajaran mikro dan kesiapan mengajar di FPEB UPI berdasarkan persepsi mahasiswa dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerikal (numerical scale) Menurut Riduwan (2010 : 51) “Skala Numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya.” Merupakan skala interval dengan susunan sebagai berikut:

Positif tertinggi 5 4 3 2 1 Positif terendah

Di bawah ini adalah bentuk angket yang akan digunakan di dalam penelitian ini.

Tabel 3.5

Format Angket Numerical Scale

Keterangan :

 Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif tertinggi  Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif tinggi  Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif sedang

No Pertanyaan Skor


(30)

 Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif rendah  Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan dengan nilai positif terendah

E. Uji Instrumen

Instrumen angket yang telah disusun hendaknya dilakukan pengujian untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Menurut Umar (2008:52) bahwa “uji kuisioner secara kuantitatif dapat dilakukan melalui uji reliabilitas dan uji validitas”.

1. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui soal item dari instrument memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Menurut Arikunto (2013:122) bahwa “Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti halnya bentuk soal objektif”. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha sebagai berikut :

� = ( � − )� −∑ ��

��

� =∑ − [∑ � ]

Dimana : � = reliabilitas yang dicari

n = banyaknya butir item

∑ � = jumlah varians skor tiap-tiap item � = varians skor total

Taraf signifikansi α = 0,05 Selanjutnya rhitung dibandingkan r


(31)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Jika rhitung>rtabel maka reliabel

 Jika rhitungrtabel maka tidak reliabel

(Riduwan, 2013 : 118) Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel 2007. Pengujian dilakukan kepada 30 responden, berikut adalah hasil perhitungannya:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Pembelajaran Mikro

Variabel �ℎ� ���� Keterangan

Pembelajaran Mikro 0,993 0,361 Reliabel

Sumber: Data diolah

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Kesiapan Mengajar Mahasiswa

Variabel �ℎ� ���� Keterangan

Kesiapan Mengajar Mahasiswa 0,944 0,361 Reliabel Sumber: Data diolah

2. Uji Validitas

“Sebuah uji atau tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur” (Arikunto, 2013:80). Jika peneliti menggunakan kuesioner atau angket dalam pengumpulan data, maka alat tersebut harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan/pernyataan. Untuk menghitung uji validitas setiap item soal instrument dapat menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment yaitu sebagai berikut :

r = n. ∑ XY − ∑ X . ∑ Y

√{n. ∑ X − ∑ X }. {n. ∑ y − ∑ Y }

(Arikunto, 2013:87) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y ∑ = Jumlah perkalian x dengan y setiap pertanyaan ∑ = Jumlah skor item


(32)

∑ = Jumlah skor total (seluruh total) n =Jumlah responden

Untuk membandingkan hasil uji Pearson produk momen correlation

dengan r tabel (taraf signifikansi 0,05) kriteria diterima dan tidaknya suatu data

valid atau tidak adalah sebagai berikut:

 Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid

 Jika r hitung < r tabel maka item dinyatakan tidak valid

Untuk pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel 2007. Pengujian dilakukan kepada 30 responden, berikut adalah hasil perhitungannya:

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Pembelajaran Mikro

No. Item �ℎ� ���� Keterangan

1 0,71 0,36 Valid

2 0,77 0,36 Valid

3 0,62 0,36 Valid

4 0,65 0,36 Valid

5 0,60 0,36 Valid

6 0,66 0,36 Valid

7 0,70 0,36 Valid

8 0,64 0,36 Valid

9 0,69 0,36 Valid

10 0,73 0,36 Valid

11 0,61 0,36 Valid

12 0,66 0,36 Valid

13 0,52 0,36 Valid

14 0,77 0,36 Valid

15 0,84 0,36 Valid

16 0,73 0,36 Valid

17 0,80 0,36 Valid

18 0,67 0,36 Valid

19 0,72 0,36 Valid

20 0,64 0,36 Valid

21 0,55 0,36 Valid

22 0,68 0,36 Valid

23 0,72 0,36 Valid

24 0,80 0,36 Valid

25 0,81 0,36 Valid


(33)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 0,74 0,36 Valid

29 0,89 0,36 Valid

30 0,82 0,36 Valid

31 0,80 0,36 Valid

Sumber: Data diolah

Berdasarkan perhitungan diatas, dari 31 item penyataan dalam uesioner pembelajaran mikro semua pernyataan dinyatakan valid. Sehingga tidak ada item yang dihilangkan dan item yang digunakan tetap dengan jumlah 31 pernyataan.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Kesiapan Mengajar

No. Item �ℎ� ���� Keterangan

1 0,63 0,36 Valid

2 0,55 0,36 Valid

3 0,69 0,36 Valid

4 0,66 0,36 Valid

5 0,57 0,36 Valid

6 0,54 0,36 Valid

7 0,50 0,36 Valid

8 0,47 0,36 Valid

9 0,60 0,36 Valid

10 0,40 0,36 Valid

11 0,40 0,36 Valid

12 0,72 0,36 Valid

13 0,41 0,36 Valid

14 0,64 0,36 Valid

15 0,61 0,36 Valid

16 0,29 0,36 Tidak Valid

17 0,58 0,36 Valid

18 0,41 0,36 Valid

19 0,44 0,36 Valid

20 0,43 0,36 Valid

21 0,43 0,36 Valid

22 0,52 0,36 Valid

23 0,42 0,36 Valid

24 0,60 0,36 Valid

25 0,41 0,36 Valid

26 - 0,12 0,36 Tidak Valid

27 0,49 0,36 Valid

28 0,43 0,36 Valid

29 0,50 0,36 Valid

30 0,71 0,36 Valid


(34)

Berdasarkan perhitungan diatas, dari 34 item penyataan dalam kuesioner kesiapan mengajar mahasiswa terdapat 2 item penyataan yang tidak valid. Pernyataan yang tidak valid peneliti hilangkan, sehingga kuesioner yang sebenarnya berjumlah 32 item pernyataan kesiapan mengajar mahasiswa.

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Rancangan Analisis Data Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012 : 206) bahwa:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel pembelajaran mikro (X) dan untuk menjawab hal tersebut perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel tabulasi data atas jawaban yang diberikan responden terhadap kuesioner. Berikut adalah tabel rancangan tabulasi jawaban responden:

Tabel 3.10

Rancangan Tabulasi Jawaban Responden No.

Responden

Dimensi 1 Dimensi 2 Skor

Total

1 2 3 Ʃ 1 2 3 4 Ʃ

2. Melakukan perhitungan untuk menentukan kategori pembelajaran mikro. Perhitungan dilakukan dengan batuan tabel 3.11.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

32 0,74 0,36 Valid

33 0,41 0,36 Valid


(35)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Umar, 2008 : 201) Keterangan: RS = rentang skor

m = skor tertinggi item n = skor terendah item b = jumlah kelas

3. Menentukan pengklasifikasian secara keseluruhan maupun setiap indikator. Berikut merupakan tabel kriteria penilaian:

Tabel 3.11

Pengklasifikasian atau Kriteria Penilaian Setiap Indikator

Skor Kategori

0-20% Sangat Rendah

21%-40% Rendah

41%-60% Sedang

61%-80% Tinggi

81%-100% Sangat Tinggi

Sumber : (Riduwan & Sunarto, 2013 : 23)

Namun dilihat dari kebutuhan penulis dalam melakukan penelitian serta pengklasifikasian variabel dengan kriteria tersebut terlalu tipis perbedaan diantara kelima kriteria sehingga akan sulit untuk mengklasifikasikannya, maka pengklasifikasian atau kriteria penilaian setiap indikator disesuaikan dengan mereduksinya sebagai berikut:

Tabel 3.12

Kriteria Penilaian Setiap Dimensi dan Indikator Pembelajaran Mikro Kategori

Rendah Sedang Tinggi

Tabel 3.13 digunakan sebagai acuan untuk mengetahui menguasai atau tidak mahasiswa jika dilihat per indikator pembelajaran mikro.

Tabel 3.13

Kriteria Penilaian Setiap Dimensi dan Indikator Kesiapan Mengajar Kategori


(36)

Tidak Siap Siap

Tabel 3.14 digunakan sebagai acuan untuk mengetahui menguasai atau tidak mahasiswa jika dilihat per indikator kesiapan mengajar.

Setiap variabel memiliki kriteria yang berbeda, hal tersebut karena disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian, dengan maksud untuk memudahkan dalam pendeskripsian hasil penelitian. Adapun ketentuan dari setiap kriteria adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Ketentuan Untuk Setiap Kriteria Variabel Penelitian

Variabel Kriteria Ketentuan

Pembelajaran Mikro

(Micro Teaching)

Rendah  Mengetahui tentang keterampilan menyusun rencana pembelajaran

 Mengetahui tentang keterampilan mengajar Sedang  Memiliki sebagian keterampilan menyusun

rencana pembelajaran yaitu: 1. Menyusun materi pelajaran 2. Penggunaan media pembelajaran

 Memiliki sebagian keterampilan dalam mengajar, seperti:

1. Keterampilan membuka pelajaran 2. Keterampilan menutup pelajaran 3. Keterampilan menjelaskan 4. Keterampilan bertanya

5. Ketrampilan memberi penguatan

Tinggi  Memiliki sebagian keterampilan menyusun rencana pembelajaran yaitu

1. Menyusun materi pelajaran 2. Penggunaan media pembelajaran

3.Penggunaan pendekatan dan metode pengajaran

4. Penilaian/ evaluasi pembelajaran

 Memiliki sebagian keterampilan dalam mengajar, yaitu:


(37)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.Keterampilan membuka pelajaran 2. Keterampilan menutup pelajaran 3. Keterampilan menjelaskan 4. Keterampilan bertanya

5. Ketrampilan memberi penguatan 6.Keterampilan mengadakan variasi 7.Keterampilan mengelola kelas 8.Keterampilan membimbing diskusi

Kesiapan Mengajar

Tidak Siap  Telah memiliki kesiapan, namun tidak semua indikator kesiapan dimiliki yaitu:

1. Kesiapan fisik 2. kesiapan Bahan Ajar

Siap  Telah memiliki kesiapan yang baik dan semua indikator kesiapan mengajar telah dimiliki, yaitu

1. Kesiapan fisik 2. Kesiapan Bahan ajar 3. Kesiapan mental 4. Pengalaman

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Menurut Umar (2008:77) “Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.” Jika datanya tidak berdistribusi normal maka analisis yang digunakan adalah analisis non parametric, jika data berdistribusi normal maka akan digunakan analisis parametrik.

Menurut Ghazali (2011:32) bahwa “ uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)”. Adapun pengambilan keputusannya dalah sebagai berikut : - Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi


(38)

- Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

normal

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program IBM SPSS Versi 21.

b. Uji Korelasi

Uji korelasi dalam penelitian ini adalah korelasi product moment, digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

� = ∑ − ∑ ∑

√{ ∑ − ∑ } { ∑ − ∑ }

(Riduwan & Sunarto, 2013:80) Keterangan :

� = koefisien korelasi antara variabel X dan Y

ΣXY = jumlah perkalian х dengan у ∑X = jumlah skor item

∑Y = jumlah skor total (seluruh total)

n = jumlah responden

Tabel 3.15

Tabel Penolong Untuk Menghitung Korelasi

Untuk memberikan interprestasi terhadap kuat atau lemahnya tingkat keeratan hubungan maka dapat digunakan pedoman interprestasi koefisien korelasi . Menurut Sugiyono (2008:30) pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut:


(39)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,20 – 0,399 = Rendah

0,40 – 0,599 = Sedang 0,60 – 0.799 = Kuat

0,80 – 1,000 = Sangat Kuat

c. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan pembelajaran mikro (X) terhadap kesiapan mengajar mahasiswa (Y), rumus yang digunakan sebagai berikut:

KP = � × %

(Riduwan & Sunarto, 2013:81) Keterangan: KP = Koefisien Determinasi

� = kuadrat dari koefisien korelasi

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui signifikansi antar variabel, adapun Hipotesis statistik penelitian ini dirumuskan sebagi berikut: Ho : ρ = 0 Tidak Terdapat pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan

mengajar

Ha : ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar Setelah menentukan hipotesis dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut:

�ℎ� �� = �√�−√ −�2

(Riduwan & Sunarto, 2013:81) Dimana: t = uji signifikasi korelasi

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi α = 0,05

dk = n - 2 Kriterianya :


(40)

 Jika nilai �ℎ� ��> nilai � ��, maka Ho artinya signifikan  Jika nilai �ℎ� �� ≤ nilai � ��, maka Ho artinya tidak signifikan


(41)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 99

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar mahasiswa program pengalaman lapangan fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis universitas pendidikan indonesia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran mikro terdapat pada kategori sedang, artinya mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang dalam penelitian ini terdiri dari Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Manajemen Bisnis, dan Pendidikan Manajemen Perkantoran, setelah mengikuti pembelajaran mikro sudah mampu dalam menyusun rencana pembelajaran dan mampu mengaplikasikan berbagai keterampilan mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Kesiapan mengajar mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis berada pada kategori siap. Artinya mahasiswa telah memiliki kesiapan mengajar ketika akan mengajar dihadapan peserta didik.

3. Pembelajaran Mikro berpengaruh terhadap kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI


(42)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar mahasiswa program pengalaman lapangan fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis universitas pendidikan indonesia diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa yang masih berada di kategori sedang dalam penguasaan keterampilan

menyusun rencana pengajaran dan keterampilan mengajar setelah mengikuti pembelajaran mikro perlu ditingkatkan kembali kemampuan dalam mengajarnya. Yaitu dengan lebih serius dalam belajar mengenai keterampilan menyusun rencana pembelajaran seperti berlatih dalam penyusunan materi pelajaran, sampai dengan melakukan penilaian/evaluasi dalam pembelajaran, serta lebih rajin berlatih mengenai berbagai macam keterampilan mengajar terutama pada keterampilan yang masih dalam kategori sedang seperti keterampilan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan megelola kelas, dan keterampilan membimbing diskusi. Dengan begitu mahasiswa dapat menguasai dengan baik kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki ketika akan mengajar.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesiapan mengajar. faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor fisiologis yaitu fisik, psikologis yaitu mental dan materi, dan pengalaman.


(43)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

101

Sumber Buku:

Arikunto, S . (2013) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asril, Z. (2011). Micro Teaching. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Dalyono, M. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Eggen, Paul, Don Kauchak (2012). Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan konten dan keterampilan berfikir. Jakarta: Indeks

Ghazali, Imam. ( 2011) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. (2004) Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hamalik, O. (2009) Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hartono, B. (2010) Pengajaran Mikro:Strategi Pembelajaran Calon Guru/ Guru Menguasai Keterampilan Dasar Mengajar. Semarang: Widya Karya

Hasbullah. (2003) Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan,Jakarta: PT. Rajda Grafindo Persada, 2003

Hasibuan dan Moedjiono. (2009) Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Majid, A. (2011) Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riduwan dan Sunarto. (2013) Pengantar Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta


(44)

Sardiman AM. (2010) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Singarimbum dan Effendi. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, W. (2006) Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Rineka cipta

Sudjana, N. (2005) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana. (2003) Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Insan

Sutrisno. (2005) Revolusi Pendidikan Di Indonesia. Yogyakarta: Ar Ruzz Media

Syah, M. (2010) Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umar, Husein. (2008) Metode Penelitian Skripsi dan Tesis. Jakarta: Gramedia Pustaka

Universitas Pendidikan Indonesia (2011). Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan

Usman, M. (2005) Menjadi Guru Profesional . Bandung : Remaja Rosdakarya. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

UU RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional

UU RI. No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS


(45)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Skripsi:

Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. Yogyakarta : UNY

Budiman (2008). Tingkat Kesiapan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Guru Mata Diklat Produktif SMK Negeri 2 Yogyakarta Program Keahlian Mekanik Otomotif. Yogyakarta: UNY

Isharyanti, R. (2011). Pengaruh Praktik Industri, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian

Iswaluyani. (2005). Pengaruh Prestasi Belajar dan Pengalaman PPL Terhadap Kesiapan Mahasiswa FIS Angkatan 2001 UNY Untuk Menjadi Guru. Yogyakarta: UNY.

Nuryati, S. (2005). Kesiapan Pembelajaran Program Community College Akomodasi . Yogyakarta: UNY

Siswanti. (2011). Tingkat Kesiapan Mengajar Prodi. Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta: UIN

Ursilah. (2008). Kesiapan Guru SMK Negeri 2 Cirebon Dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: UNY

Widyaningsih, A. (2008). Studi Komparasi antara Kesiapan Mengajar Ustadz Ustadzah yang Tinggal di Asrama denga yang Tinggal di Luar Asrama di

Kulliyatul Mu’ALLIMIN Al Islamiyah.Yogyakarta: UIN

Sumber Jurnal:

Indiati, I (2011) Pengembangan Model Reflective Pembelajaran Mikro untuk Pembentukan Calon Guru Profesional.

Janti, Y (2014) Pengaruh Penguasaan Materi Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) dan Praktik Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Kesiapan Menjadi Guru. Vol 2 No 3 Hal 323 -337


(46)

Moerdiyanto. (2006) Artikel Jurnal Pembelajaran Mikro. Yogyakarta

Siswanto (2011) Tingkat Kesiapan Mengajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY. Vol IX No 2 Hal 92- 102

Sudarisman, S. (2012) Kesiapan Mahasiswa Calon Guru Biologi terhadap Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Surakarta

Suko, Marzuki, Clarry (2014) Pengembangan Model Micro Teaching Calon Guru di Sekolah Tinggi Patoral Santo Agustinus Keuskupan Agunf Pontianak. Vol III No 1

Vahide, C. (2009) A Microteaching Application On A Teaching Practice Course.

Turkey . Vol IV pp. 125-140

Sadiq, A. (2011) Student Teachers’ Microteaching Experiences in a Preservice

English Teacher Education Program. United Arab Emirates. Vol II No. 5 pp1043-1051

Artikel:

Dewanti. (2012) Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Sebagai Calon Pendidik Profesional. Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Surakarta


(1)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar mahasiswa program pengalaman lapangan fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis universitas pendidikan indonesia, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran mikro terdapat pada kategori sedang, artinya mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis yang dalam penelitian ini terdiri dari Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Manajemen Bisnis, dan Pendidikan Manajemen Perkantoran, setelah mengikuti pembelajaran mikro sudah mampu dalam menyusun rencana pembelajaran dan mampu mengaplikasikan berbagai keterampilan mengajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Kesiapan mengajar mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis berada pada kategori siap. Artinya mahasiswa telah memiliki kesiapan mengajar ketika akan mengajar dihadapan peserta didik.

3. Pembelajaran Mikro berpengaruh terhadap kesiapan mengajar mahasiswa PPL Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI


(2)

100

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian mengenai pengaruh pembelajaran mikro terhadap kesiapan mengajar mahasiswa program pengalaman lapangan fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis universitas pendidikan indonesia diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa yang masih berada di kategori sedang dalam penguasaan keterampilan

menyusun rencana pengajaran dan keterampilan mengajar setelah mengikuti pembelajaran mikro perlu ditingkatkan kembali kemampuan dalam mengajarnya. Yaitu dengan lebih serius dalam belajar mengenai keterampilan menyusun rencana pembelajaran seperti berlatih dalam penyusunan materi pelajaran, sampai dengan melakukan penilaian/evaluasi dalam pembelajaran, serta lebih rajin berlatih mengenai berbagai macam keterampilan mengajar terutama pada keterampilan yang masih dalam kategori sedang seperti keterampilan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan megelola kelas, dan keterampilan membimbing diskusi. Dengan begitu mahasiswa dapat menguasai dengan baik kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki ketika akan mengajar.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kesiapan mengajar. faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor fisiologis yaitu fisik, psikologis yaitu mental dan materi, dan pengalaman.


(3)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto, S . (2013) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asril, Z. (2011). Micro Teaching. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Dalyono, M. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Eggen, Paul, Don Kauchak (2012). Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan konten dan keterampilan berfikir. Jakarta: Indeks

Ghazali, Imam. ( 2011) Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. (2004) Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hamalik, O. (2009) Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hartono, B. (2010) Pengajaran Mikro:Strategi Pembelajaran Calon Guru/ Guru Menguasai Keterampilan Dasar Mengajar. Semarang: Widya Karya

Hasbullah. (2003) Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan,Jakarta: PT. Rajda Grafindo Persada, 2003

Hasibuan dan Moedjiono. (2009) Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Majid, A. (2011) Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riduwan dan Sunarto. (2013) Pengantar Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta


(4)

102

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sardiman AM. (2010) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Singarimbum dan Effendi. (2011). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, W. (2006) Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Rineka cipta

Sudjana, N. (2005) Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana. (2003) Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Insan

Sutrisno. (2005) Revolusi Pendidikan Di Indonesia. Yogyakarta: Ar Ruzz Media Syah, M. (2010) Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umar, Husein. (2008) Metode Penelitian Skripsi dan Tesis. Jakarta: Gramedia Pustaka

Universitas Pendidikan Indonesia (2011). Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Tidak diterbitkan

Usman, M. (2005) Menjadi Guru Profesional . Bandung : Remaja Rosdakarya. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

UU RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional UU RI. No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS


(5)

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Skripsi:

Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. Yogyakarta : UNY

Budiman (2008). Tingkat Kesiapan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Guru Mata Diklat Produktif SMK Negeri 2 Yogyakarta Program Keahlian Mekanik Otomotif. Yogyakarta: UNY

Isharyanti, R. (2011). Pengaruh Praktik Industri, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian

Iswaluyani. (2005). Pengaruh Prestasi Belajar dan Pengalaman PPL Terhadap Kesiapan Mahasiswa FIS Angkatan 2001 UNY Untuk Menjadi Guru. Yogyakarta: UNY.

Nuryati, S. (2005). Kesiapan Pembelajaran Program Community College Akomodasi . Yogyakarta: UNY

Siswanti. (2011). Tingkat Kesiapan Mengajar Prodi. Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta: UIN

Ursilah. (2008). Kesiapan Guru SMK Negeri 2 Cirebon Dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: UNY

Widyaningsih, A. (2008). Studi Komparasi antara Kesiapan Mengajar Ustadz Ustadzah yang Tinggal di Asrama denga yang Tinggal di Luar Asrama di Kulliyatul Mu’ALLIMIN Al Islamiyah.Yogyakarta: UIN

Sumber Jurnal:

Indiati, I (2011) Pengembangan Model Reflective Pembelajaran Mikro untuk Pembentukan Calon Guru Profesional.

Janti, Y (2014) Pengaruh Penguasaan Materi Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) dan Praktik Program Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Kesiapan Menjadi Guru. Vol 2 No 3 Hal 323 -337


(6)

104

Sri Dewi Komalasari, 2015

PENGARUH PEMBELAJARAN MIKRO (MICRO TEACHING) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moerdiyanto. (2006) Artikel Jurnal Pembelajaran Mikro. Yogyakarta

Siswanto (2011) Tingkat Kesiapan Mengajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY. Vol IX No 2 Hal 92- 102 Sudarisman, S. (2012) Kesiapan Mahasiswa Calon Guru Biologi terhadap Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Surakarta

Suko, Marzuki, Clarry (2014) Pengembangan Model Micro Teaching Calon Guru di Sekolah Tinggi Patoral Santo Agustinus Keuskupan Agunf Pontianak. Vol III No 1

Vahide, C. (2009) A Microteaching Application On A Teaching Practice Course.

Turkey . Vol IV pp. 125-140

Sadiq, A. (2011) Student Teachers’ Microteaching Experiences in a Preservice

English Teacher Education Program. United Arab Emirates. Vol II No. 5 pp1043-1051

Artikel:

Dewanti. (2012) Analisis Kesiapan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Sebagai Calon Pendidik Profesional. Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Surakarta


Dokumen yang terkait

PENGARUH MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA 2012 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

12 29 34

PENGARUH HASIL BELAJAR MICRO TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR DALAM PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN TATA NIAGA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN AKADEMIK 2013/2014.

4 14 28

PENGARUH PRESTASI BELAJAR MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA DALAM PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PRODI PENDIDIKAN TATA NIAGA STAMBUK 2010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 7 31

PENGARUH MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP TINGKAT Pengaruh Mata Kuliah Micro Teaching Dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Tingkat Kematangan Calon Guru Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkat

0 1 18

PENGARUH MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP TINGKAT Pengaruh Mata Kuliah Micro Teaching Dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Tingkat Kematangan Calon Guru Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi Angkat

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MICRO TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR DALAM PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI PRODI PENDIDIKAN TATA NIAGA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) TAHUN AKADEMIK 2012-2013.

0 0 23

IMPLEMENTASI MICRO TEACHING KAITANNYA DENGAN KETERAMPILANMENGAJAR PADA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Implementasi Micro Teaching Kaitannya Dengan Keterampilan Mengajar Pada Program Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UMS

0 2 17

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

9 41 214

PENGARUH PEMBELAJARAN MICRO TEACHING DAN PROGRAM PENGAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 11236 23652 1 SM

0 0 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MICRO TEACHING DAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MENJADI GURU MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNS TAHUN 2017

0 0 18