LAPORAN KINERJA BKPPP KAB. BULUKUMBA TAHUN 2015
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(2)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 i DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSLUSIF KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Gambaran Umum ………6
Aspek Strategis ………..7
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA Rencana Strategis ………23
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ……….36
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 Capaian Kinerja Organisasi ………..70
Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja .………51
Analisis atas Pencapaian Sasaran ……… 52
Target dan realisasi capaian Kinerja Sasaran tahun 2015………52
Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2012-2015…66 Realisasi Capaian dengan Target Kinerja SPM (Nasional)………..79
Realisasi Anggaran………90
Kebijakan Akuntansi………93
Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan……….95
BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN
(3)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 disusun untuk memenuhi kewajiban Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah..
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba memuat Perencanaan Kinerja Tahun 2015 dan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 yang mengacu kepada Rencana Stratejik 2011-2015.
Pengukuran Indikator Kinerja pada Tahun 2015 baru dilaksanakan pada indikator keluaran (output) dan hasil (outcome), belum seperti yang diharapkan yaitu pada sampai indikator kinerja manfaat (benefit) dan dampak (impact), hal ini disebabkan oleh karena pengukuran kedua indikator tersebut tidak dapat dilaksanakan dalam waktu relative singkat dan hanya pada satu kegiatan saja, akan tetapi sangat erat kaitannya dengan kegiatan yang lain dalam implementasinya masih membutuhkan pembangunan infrastruktur dan system penilaian serta data yang di dukung oleh sub system yang lain.
(4)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 2 Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja, keluaran dan hasil menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015 adalah baik. Dari 6 sasaran yang ditetapkan, sebahagian besar telah mencapai 100 % (seratus persen) bahkan ada yang mencapai lebih dari 100 %.
Untuk Tahun 2015 yang termuat dalam Penetapan Kinerja (PK) dari 6 sasaran utama yang ditetapkan dalam Dokumen Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Tahun 2011-2015 di tetapkan 28 Indikator Kinerja Utama, yang merupakan target kinerja badan selama kurun waktu 5 tahun kedepan.
Faktor-faktor yang mendukung Badan Katahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dalam mencapai keberhasilan kegiatannya sehingga mencapai indikator sesuai yang diharapkan antara lain :
1. Sumber Daya Manusia jajaran lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan yang cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi.
2. Adanya dukungan dan partisipasi masyarakat dalam setiap pelaksanaan kegiatan
3. Dukungan dari berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan.
(5)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 3 Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 jauh dari kesempurnaan dan sangat banyak kekurangan yang terdapat didalamnya, baik dalam penyajian maupun isinya sehingga belum sepenuhnya dapat memuaskan semua pihak.
(6)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 4
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT atas Limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba ini dapat disusun.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 ini disusun untuk memenuhi kewajiban Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba selama Tahun Anggaran 2015. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap peningkatan kinerja seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Bulukumba umumnya dan pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan khususnya dalam pelaksanaan tugas pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
(7)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 5 bertanggung jawab dalam rangka perwujudan Good Governance di masa mendatang.
Akhirnya ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan semua pihak yang telah membantu dalam rangka penyusunan laporan ini, sekian dan terima kasih.
Bulukumba, 7 Januari 2016 KEPALA BADAN
IR. MANGUNJUNGI
(8)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 6
I. PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkup Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang sebelumnya berupa Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bulukumba berubah menjadi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba.
Untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan pemerintah dibidang tanaman pangan sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Selain itu menurut Undang-undang tersebut Ketahanan Pangan merupakan tanggungjawab Pemerintah bersama masyarakat. Pengertian Pemerintah tentu saja adalah Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, Sedangkan pengertian pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
(9)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 7 (Tanaman dan Hewan) dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang pembentukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.
A. Kelembagaan/Organisasi/Unit Kerja Ketahanan Pangan di Daerah
Didalam menjalankan organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba sesuai Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008, Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan adalah sebagai berikut :
a) Kepala Badan; b) Sekretaris; c) Bidang; d) Sub Bagian; e) Sub Bidang;
f) Jabatan Fungsional;
Tugas Pokok dan Fungsi masing–masing bagian pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 46/IX/2008 tanggal 16 September 2008.
ASPEK STRATEGIS
1. Aspek Sumber Daya Manusia
Untuk mendukung jalannya organisasi, diperlukan personil yang cakap dan mampu melaksanakan tugas-tugas yang diembang oleh organisasi. Sampai dengan akhir tahun 2015, jumlah
(10)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 8 personil/pegawai pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba sebanyak 150 (Seratus Lima Puluh) orang, yang terdiri dari 35 (Tiga Puluh Lima) Orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) structural dan Kelompok fungsional Penyuluh Pertanian sebanyak 113 (Seratus Tiga Belas) orang yang terdiri dari penyuluh pertanian 95 orang, penyuluh kehutanan 11 orang dan penyuluh perikanan 7 orang.
Tabel. 1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Berdasarkan Kategori PNS Struktural dan Fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) dan Jenis Kelamin Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bulukumba, 2016.
No Uraian Jenis Kelamin h (Org) Jumla ntase Persa (%) Peremp
uan % Laki-laki %
1 PNS Struktural 19 41,3 18 18,1 37 25,5
2 PNS Fungsional 27 58,6 81 81,8 108 74,4
JUMLAH 46 31,8 99 66,8 148 100
Berdasarkan Tabel tersebut diatas, jumlah PNS struktural sebanyak 35 orang (23,64 %) dan PNS Fugsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) sebanyak 113 orang (76,34 %). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah PNS struktural dan fungsional pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, perempuan sebanyak 46 orang (31,8 %) dan laki-laki 99 orang (66,8 %).
(11)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 9 Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparat yang bekerja dilingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba berdasarkan Golongan, baik PNS Struktural maupun Fungsional (penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan) disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel. 2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural Berdasarkan Golongan Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Golongan Jenis Kelamin h (Org) Jumla Persantase (%) Perem
puan % Laki-laki %
1 IV(empat) 2 10,5 4 22,2 6 16,2
2 III ( tiga ) 15 78,9 10 55,5 25 67,5
3 II ( dua ) 2 10,5 4 22,2 6 16,2
4 I ( satu ) 0 0 0 0 0 0
Jumlah 19 51,3 18 48,6 37 100
Berdasarkan Tabel tersebut diatas, PNS Struktural sebagian besar berada pada golongan III, yaitu sebanyak 25 orang (67,5 %) menyusul Golongan II sebanyak 6 orang (16,2 %) dan 6 orang (16,2 %) bergolongan IV.
Untuk PNS kelompok fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan, kehutanan), sebagian besar berada pada golongan III yaitu 62 orang (57,4 %) menyusul golongan IV sebanyak 37 orang (34,2 %) dan golongan II 9 orang (8,3 %). Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
(12)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 10 Fungsional Penyuluh (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Berdasarkan Golongan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Fungsional Penyuluh (Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Berdasarkan Golongan Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Golongan Jenis Kelamin Jumlah (Org) Persantase (%)
P % L %
1 IV(empat) 10 38,4 27 32,9 37 34,2
2 III ( tiga ) 15 57,6 47 57,3 62 57,4
3 II ( dua ) 1 3,8 8 9,7 9 8,3
4 I ( satu ) 0 0 0 0 0 0
Jumlah 26 24,07 82 75,9 108 100
Ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur yang dimiliki telah cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba. Tingkat pendidikan aparatur terlihat berfariasi dan terlihat bahwa tingkat pendidikan pada level SD dan SLTP sudah tidak ada. Jumlah PNS Fungsional dan Struktural pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba tahun 2015 berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Tabel 4 dan Tabel 5, untuk jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
(13)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 11 Tabel. 4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
Berdasrkan table tersebut diatas, PNS Struktural didominasi oleh tingkat pendidikan S1 sebanyak 26 orang (70,2 %) dan SLTA sebanyak 6 orang (16,2 %) menyusul S2 sebanyak 4 orang (10,8 %).
Untuk PNS Kelompok Fungsional (Penyuluh Pertanian) sebagian besar pada tingkat pendidikan S1 sebanyak 74 orang (71,2%) dan 20 orang (18,5 %) pada tingkat pendidikan SLTA serta 4 orang (3,7 %) pada jenjang pendidikan D3 dan jenjang pendidikan S2 sebanyak 7 Orang (6,4 %). Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Berdasarkan Tingkat Pendidikan dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
No Pendidikan Tingkat Jenis Kelamin Jumlah (Org) Persantase (%)
P % L %
1 S3 0 0 0 0 0 0
2 S2 2 10,5 2 8,57 4 10,8
3 S1 14 73,6 12 28,57 26 70,2
4 D3 1 5,2 0 0 1 2,7
5 SLTA 2 10,5 4 14,29 6 16,2
6 SLTP 0 0 0 0 0 0
7 SD 0 0 0 0 0 0
(14)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 12 Tabel. 5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Fungsional (Penyuluh
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba. Tahun 2016.
No Pendidikan Tingkat Jenis Kelamin Jumlah (Org) Persantase (%)
P % L %
1 S3 0 0 0 0 0 0
2 S2 1 3,8 6 7,3 7 6,4
3 S1 24 92,3 52 64,6 77 71,2
4 D3 1 3,8 3 3,6 4 3,7
5 SLTA 0 0 20 24,3 20 18,5
6 SLTP 0 0 0 0 0 0
7 SD 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 26 24,07 82 75,9 108 100
Dalam mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pada lingkup pertanian, perikanan dan kehutanan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kelompok Fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) yang berlatar belakang bidang keahlian disajikan pada Tabel 6 dibawah ini.
Tabel. 6 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kelompok Fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Berdasarkan Bidang Keahlian Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
No Bidang Keahlian P Jenis Kelamin % L % Jumlah (Org) Persantase (%)
1 PenyuluhPertanian 24 88,8 65 80,2 89 82,4
2 PenyuluhPerikanan 2 7,4 7 8,6 9 8,3
3 Penyuluh Kehutanan 1 3,7 9 11,1 10 9,2
(15)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 13 Pada table tersebut diatas, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kelompok Fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) sebahagian besar dengan latar belakang pada bidang keahlian Pertanian sebanyak 89 orang (82,4 %) menyusul bidang keahlian Kehutananan 10 0rang (9,2 %), serta bidang keahlian perikanan sebanyak 9 orang (8,3 %).
Berdasarkan Tingkat Umur Pegawai Negeri Sipil Struktural dan Kelompok Fungsional (Penyuluh Pertanian) disajikan pada Tabel 7 dan Tabel 8 berikut ini ;
Tabel. 7 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kelompok Fungsional (Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Berdasarkan Tingkat umur (Thn) Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
No Umur (Thn) P Jenis Kelamin % L % Jumlah (Org) Persantase (%)
1 < 20 0 0 0 0 0 0
2 21- 30 1 4,0 0 0 1 0.9
3 31- 40 5 24,0 7 8,4 13 12,0
4 41- 50 7 26,0 41 48,1 47 43,5
5 > 51 11 44,0 36 43,3 47 43,5
JUMLAH 25 23,1 83 76,8 108 100
Berdasarkan table tersebut diatas, jumlah PNS Kelompok Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berdasarkan tingkat umur sebagian besar pada kisaran 41-50 tahun sebanyak 47 orang (43,5 %) menyusul tingkat umur diatas 51 tahun
(16)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 14 sebanyak 47 (43,5 %), dan tingkat umur 31-40 tahun sebanyak 13 orang (12,0 %).
Untuk PNS Struktural kelompok umur dengan kisaran umur 41-50 tahun sebanyak 2 orang (5,4 %), kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 20 orang (54,0 %) dan kelompok umur diatas 51 tahun sebanyak 14 orang (37,8 %) serta 1 orang (27,0 %) dengan tingkat umur antara 21-30 tahun.
Tabel. 8. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural Berdasarkan Tingkat Umur (Thn) Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
No Umur (Thn) P Jenis Kelamin % L % Jumlah (Org) Persantase (%)
1 < 20 0 0 0 0 0 0
2 21- 30 1 5,5 0 0 1 5,71
3 31- 40 13 72,2 1 53,8 20 25,71
4 41- 50 0 0 2 15,3 2 48,58
5 > 51 4 22,2 10 76,9 14 20,00
JUMLAH 18 48,6 13 35,1 37 100
Untuk Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural dan Fungsional yang mengalami kenaikan pangkat berdasarkan periode bulan april dan oktober selama tahun 2015 pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba sebanyak 23 orang, yang terdiri dari PNS Struktural 8 orang dan PNS Fungsional sebanyak 15 orang. Keadaan untuk jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural dan Fungsional yang mengalami
(17)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 15 kenaikan pangkat berdasarkan periode (April dan Oktober) tahun 2015 pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 9. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural dan Fungsional Yang Mengalami Kenaikan Pangkat Berdasarkan Periode (April dan Oktober) Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
N0 Uraian April Periode Oktober Total
P L Jumlah P L Jumlah
1 Struktural 5 3 8 0 0 0 8
2 Fungsional 2 8 10 3 2 5 15
Jumlah 7 11 28 3 2 5 23
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) struktural dan fungsional yang mengalami Kenaikan Gaji Berkala (KGB) tahun 2015 pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, disajikan pada tabel 10 dibawah ini.
Tabel. 10. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Struktural dan Fungsional Yang Mengalami Kenaikan Gaji Berkala (KGB) Selama Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
NO Uraian P Jenis Kelamin L Jumlah
1 Struktural 5 2 7
2 Fungsional 17 31 48
(18)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 16 Berdasarkan tabel tersebut diatas, PNS yang mengalami Kenaikan Gaji Berkala (KGB) selama Tahun 2015 sebanyak 55 orang dengan perincian, PNS Struktural sebanyak 7 orang dan PNS Fungsional sebanyak 48 orang.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bulukumba yang memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) pada Tahun 2015 sebanyak 3 orang yang kesemuanya adalah PNS Fungsional.
2. Aspek Sarana dan Prasarana
Selain personil, hal yang sangat mendukung kelancaran organisasi adalah adanya sarana dan prasarana untuk memperlancar kegiatan organisasi. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba diantaranya adalah : gedung, kendaraan roda-4, kendaraan roda-2 dan mobiler. Adapun rincian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada daftar aset atau Buku Inventaris Gabungan. Untuk Total Nilai aset SKPD Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten
Bulukumba sampai dengan tahun anggaran 2015 senilai Rp. 9.448.968.252 ,- (Sembilan Milyar Empat Ratus Empat Puluh
(19)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 17 Delapan Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Lima Puluh Dua Ribu Rupiah).
Untuk Tahun Anggaran 2015, belanja modal yang diadakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, diantaranya adalah :
- Pengadaan Perlengkapan gedung kantor diantaranya ; AC,Meja Kerja, Kursi kerja, lemari perpustakaan, meja perpustakaan dan kursi lipat.
- Pengadaan Peralatan gedung kantor yang terdiri dari pengadaan laptop, Note book dan printer.
- Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Roda 2 Untuk Penyuluh Pertanian sebanyak 32 unit yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), mobelair, rehabilitasi sarana dan prasarana BPPPK serta pengadaan alat bantu penyuluh untuk BPPPK.
2. Aspek Keuangan
Aspek Keuangan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba untuk Tahun Anggaran 2015 memperoleh Pagu Anggaran Belanja Langsung (APBD Kabupaten) sebesar Rp. 3.566.950.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus Enam Puluh Enam Ribu Semilan Ratus Lima Puluh Rupiah) yang terdiri dari 10 (Sepuluh) Program dan 32 (Tiga Puluh Dua) Kegiatan. Alokasi Belanja Langsung tiap program disajikan pada table dibawah ini.
(20)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 18 Tabel11. Alokasi Belanja Langsung Berdasarkan Program pada
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun Anggaran 2015.
,
No U r a i a n Jumlah (Rp)
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran 522.376.550
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 186.661.750
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur 11.260.000
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5.028.000 5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 128.158.500 6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
(Pertanian/Perkebunan) 618.608.200
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan 227.290.500
8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan 126.550.000
9. Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan 1.200.775.000
10. Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan 540.241.500
J U M L A H 3.566.950.000
3. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
(21)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 19 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah yang memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus Akuntanbilitas Kinerja yang utuh yang dikerangka dalam suatu Sistim Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Esensi dari sistim Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah bagi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba adalah perwujudan dari implementasi sistim pengendalian manajemen sektor publik. Sistim pengendalian ini merupakan infra struktur bagi manajemen Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan untuk memastikan bahwa Visi, Misi dan Tujuan Strategis dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras.
Atas dasar tersebut siklus sistem AKIP diawali dengan susunan rencana strategis yang mendefinisikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut.
Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja Badan Ketahanan Pangan dan
(22)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 20 Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja tersebut dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memiliki 2 (dua) fungsi utama yaitu :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba.
Dua fungsi utama laporan tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah oleh setiap instansi pemerintah.
Aspek akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 sebagai sarana pertanggungjawaban Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba atas capaian kinerja yang diperoleh selama tahun 2015. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan menuju sampai sejauhmana Visi, Misi, tujuan dan sasaran strategis telah dicapai selama tahun 2015.
(23)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 21
Aspek manajemen kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadi Pelaporan Instansi Kinerja Pemerintah 2015 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba bagi upaya perbaikan kinerja dimasa datang, untuk setiap celah kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
4. Permasalahan Utama
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dalam tahun anggaran 2015, adalah sebagai berikut :
Lingkup pengaturan penyelenggaraan pangan di Kabupaten Bulukumba belum optimal berdasarkan amanat revisi Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan menjadi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.
Dalam hal pelaksanaan SPM Bidang Ketahanan Pangan : (1)
Nomenklatur nama program dan kegiatan di
kabupaten/kota berdasarkan Permendagri No. 13/2006 sehingga penamaan atau nomenklatur kegiatan yang relevan dalam pelaksanaan pencapaian SPM terbatas. (2) Belum adanya aturan daerah terkait rencana aksi daerah dalam pencapaian target SPM Kabupaten (3) Periode target
(24)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 22 pencapaian SPM tidak bersamaan dengan periode RPJMD/Renstra. (4) Kurangnya sosialisasi dan pelatihan peningkatan SDM terkait indicator SPM.
Kekurangan tenaga pns penyuluh, sehingga target 1 (satu) penyuluh 1 (satu) desa dalam mendukung 1 (sau) komoditas unggulan tidak tercapai (trend 3 tahun terakhir semakin berkurang).
Belum adanya bangunan kantor sendiri yang yang memadai untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja.
(25)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 23 II. PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Sebagai sebuah instansi sektor publik Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurung waktu 5 tahun yaitu : Tahun 2011 sampai 2015 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Rencana strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan cara pencapaian tujuan. Rencana strategis tersebut akan diuraikan dalam bab ini, dan sasaran yang ingin dicapai Tahun 2015 akan dijelaskan rencana kinerja (Performance plan 2015).
Dalam sistim akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah sehingga dalam merumuskan perencanaan strategis diperlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholder dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun global.
(26)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 24 Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam merumuskan perencanaan strategis, dengan melakukan analisis terhadap lingkungan organisasi maka dapat diperhitungkan kekuatan (Strenghts) kelemahan (Weaknesses), peluang (opprtunites), tantangan/kendala (Threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan Visi dan Misi serta strategis instansi Pemerintah.
Rencana strategis yang disusun oleh suatu instansi pemerintah setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi dengan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya dan menentukan ukuran keberhasilan/kegagalannya. Dengan visi, misi dan strategis yang jelas maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi peluang dan kendala yang dihadapi.
Perencanaan strategis setidaknya digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan :
(1). Dimana kita berada sekarang, (2). Kemana kita akan menuju dan (3). Bagaimana kita menuju kesana.
(27)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 25 Dengan melakukan kegiatan eksternal dan internal para perencana strategis organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi didalam memenuhi visi, misinya, pertanyaan, bagaimana kita menuju kesana dijawab dengan merumuskan strategis pencapaian tujuan/sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi.
Dari uraian singkat diatas unsur-unsur utama yang perlu secara formal didefinisikan dalam suatu perencanaan strategis adalah pernyataan visi dan misi penjabaran tujuan dan sasaran strategis serta perumusan strategis pencapaian tujuan/sasaran berupa program dan kegiatan.
Perencanaan strategis pengukuran, penilain dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolak ukur penting dalam suatu sistim akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Rencana strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba ditetapkan berdasarkan keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2011 - 2015. Rencana strategis yang disusun ini dimaksudkan sebagai arahan kebijakan dan strategi pembangunan sektor pangan dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan sebagai arah kebijakan rencana strategis juga merupakan alat kendali
(28)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 26 dan tolak ukur dalam penyelenggaraan pembangunan serta untuk penilaian keberhasilan.
Disamping itu rencana strategis yang disusun juga ditujukan untuk memacu penyelenggaraan pembangunan ketahanan pangan di Kabupaten Bulukumba agar lebih terarah dan menjamin tercapainya sasaran pembangunan lima tahun yang akan datang.
Bagi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba rencana strategis dipandang sebagai :
Alat bantu bagi penyelenggaraan pemerintahan pembangunan ketahanan pangan dan masyarakat di Kabupaten Bulukumba.
Gambaran visi, misi, persepsi, interpretasi serta strategi bagi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba untuk mengantisipasi tantangan pembangunan ketahanan pangan yang dihadapi.
Alat untuk memacu dan memicu aparat serta masyarakat dalam proses mencapai sasaran yang ditetapkan.
Rencana strategis sebagai alat bagi manajemen untuk memastikan bahwa pelakasanaan program dan kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dalam dokumen rencana strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba 2011-2015 secara formal didefinisikan
(29)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 27 pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis serta strategi pencapaiannya (program dan kegiatan).
Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan cepat eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.
Dengan mengacu pada batasan tersebut Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan merumuskan
1. Visi dan Misi SKPD
Visi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba tidak dapat dipisahkan dan harus mendukung tercapainya Visi Pembangunan Kabupaten Bulukumba yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bulukumba Tahun 2011-1015, yaitu
“Sejahterakan Masyarakat Bulukumba Dengan Membangun Desa, Menata Kota Melalui Kemandirian Lokal Yang Bernafaskan Keagamaan “. Hal ini juga relevan dengan Visi Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013., yaitu ; ”Sulawesi Selatan Sebagai Propinsi Lima Terbaik Dalam ketahanan Pangan “.
(30)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 28 Mengacu pada Visi tersebut diatas, Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba menyatakan Visinya periode tahun 2011-2015 adalah : “Menjadi Institusi Yang Handal dalam Pemantapan Ketahanan Pangan Yang Didukung Oleh Sumber Daya Manusia Pertanian Yang Profesional Melalui Kemandirian Lokal Bernafaskan Keagamaan”
2. Misi
Misi menggambarkan keberadaan dan penetapan tujuan dan sasaran yang tepat serta menggambarkan keadaan yang ingin diwujudkan.
Untuk mencapai Visi tersebut diatas, Badan Ketahanan Pangan Dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba mengemban misi dalam tahun 2011-2015, yaitu :
1. Mengembangkan dan memantapkan ketahanan pangan
masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan dan pengembangan kapasitas aparat menyangkut aspek ketahanan pangan masyarakat
3. Meningkatkan koordinasi lintas sector dan lintas wilayah dalam perumusan kebijakan dan pengembangan ketahanan pangan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
4. Mewujudkan keunggulan lokal untuk pemantapan ketahanan pangan daerah
(31)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 29 5. Mengembangkan sistem penyuluhan yang terpadu dan
komprehensif
3. Tujuan
1. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan secara berkelanjutan serta penanganan kerawanan pangan
2. Menigkatkan sistem distribusi pangan dan akses pangan serta sistem informasi harga bahan pangan strategis
3. Terwujudnya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Masyarakat dan Keamanan Pangan
4. Terwujudnya Penguatan Kelembagaan Tani dan Kelembagaan Pangan Masyarakat dan Pemerintah
5. Terwujudnya Revitalisasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
4. Sasaran
1. Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan;
2. Meratanya distribusi pangan dan akses pangan serta informasi harga pangan;
3. Meningkatnya pemantapan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi (P2KPG) dan keamanan pangan;
4. Meningkatnya penguatan kelembagaan tani dan kelembagaan pangan masyarakat dan pemerintah;
(32)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 30 5. Meningkatnya kualitas pelayanan dan penyelenggaraan penyuluh; 6. Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran, administrasi
serta capaian kinerja yang akuntabel. Tujuan dan sasaran Renstra SKPD
Misi Tujuan Sasaran
Mengembangkan dan
memantapkan ketahanan
pangan masyarakat.
Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan secara
berkelanjutan serta
penanganan kerawanan
pangan
Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan
Meningkatkan mutu
pelayanan dan
pengembangan kapasitas aparat menyangkut aspek
ketahanan pangan
masyarakat
Menigkatkan sistem distribusi pangan dan akses pangan serta sistem informasi harga bahan pangan strategis
Meratanya distribusi pangan dan akses pangan serta informasi harga pangan.
Terwujudnya sarana dan Prasarana perkantoran dan Sistem administrasi yang optimal serta Capaian Kinerja yang Akuntabel
Meningkatnya sarana dan
Prasarana perkantoran,
administrasi serta capaian kinerja yang akuntabel. Meningkatkan koordinasi
lintas sektor dan lintas wilayah dalam perumusan
kebijakan dan
pengembangan ketahanan pangan serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan.
Terwujudnya Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Masyarakat dan Keamanan Pangan.
Meningkatnya Pemantapan Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi (P2KPG) dan Keamanan Pangan.
Mewujudkan keunggulan
lokal untuk pemantapan ketahanan pangan daerah.
Terwujudnya Penguatan
Kelembagaan Tani dan
Kelembagaan Pangan
Masyarakat dan Pemerintah
Meningkatnya penguatan
kelembagaan tani dan
kelembagaan pangan
masyarakat pemerintah.
Mengembangkan sistem
penyuluhan yang terpadu dan komprehensif
Terwujudnya Revitalisasi
Penyuluh Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan.
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan dan
Penyelenggaraan Penyuluhan
5. Arah Kebijakan dan Strategi a. Kebijakan
Sesuai dengan Visi Misi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun 2011-1015, maka arah kebijakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
(33)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 31 Penyuluhan Kabupaten Bulukumba lima tahun mendatang adalah;
1. Meningkatkan ketersediaan pangan dan cadangan pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas bahan pangan strategis ;
2. Mengembangkan sistem distribusi pangan dan kemudahan serta kemampuan akses pangan
3. Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi masyarakat
4. Penempatan satu penyuluh satu desa mendukung satu desa satu komoditas unggulan
5. Pelatihan, permagangan, dan pendampingan yang diarahkan untuk peningkatan SDM penyuluh pertanian
6. Pemantapan sistem administrasi dan manajemen penyuluh pertanian.
Kebijakan tersebut diatas, diarahkan untuk :
1. Kebijakan ketersediaan pangan dan cadangan pangan
a. Meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas untuk mendukung pangan nasional melalui peningkatan kualitas lingkungan serta sumberdaya lahan dan air.
(34)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 32 b. Mengembangkan cadangan pangan masyarakat dan
pemerintah melalui pengembangan lumbung pangan secara sinergis dan partispatif.
c. Menjamin ketersediaan pangan masyarakat serta menanggulangi kondisi rawan pangan masyarakat secara dinamis.
2. Kebijakan Sistem Distribusi Pangan dan Akses Pangan
a. Mengembangkan sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas dan harga pangan
b. Mengembangkan koordinasi sinergis lintas sector dalam pengelolaan distribusi, harga dan akses pangan
c. Meningkatkan peranserta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan. d. Meningkatkan daya beli dan mengurangi kemiskinan
e. Meningkatkan dan memperbaiki infrastruktur dan kelembagaan ekonomi pedesaan
3. Kebijakan Percepatan Penanekaragaman Konsumsi Pangan Dan Gizi Masyarakat
a. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal
b. Mengembangkan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras dan terigu
(35)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 33 c. Mengembangkan keamanan pangan segar
d. Menjamin pemenuhan asupan pangan bagi setiap anggota rumah tangga dalam jumlah dan mutu yang memandai, aman dan halal dikonsumsi serta bergizi seimbang
4. Penempatan satu penyuluh satu desa mendukung satu desa satu penyuluh
a. Mengusulkan penerimaan dan pengangkatan tenaga penyuluh pertanian untuk memenuhi jumlah penyuluh pertanian sesuai target satu penyuluh satu desa.
b. Penataan dan peningkatan kompetensi penyuluh pertanian 5. Pelatihan, permagangan, dan pendampingan yang
diarahkan untuk peningkatan SDM penyuluh pertanian
a. Meningkatkan frekwensi pelatihan/magang/pendampingan bagi para penyuluh pertanian untuk meningkatkan SDM penyuluh pertanian
6. Pemantapan sistem administrasi dan manajemen penyuluh pertanian
a. Memantapkan sistem Revitalisasi penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sembilan indikator keberhasilan penyuluh pertanian.
(36)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 34
b. Strategi
Pendekatan yang digunakan untuk melihat apakah suatu kelompok masyarakat sudah mampu mencukupi pangannya adalah pendekatan hak (righ-based) berarti bahwa pemerintah wajib untuk menghormati, melindungi dan memenuhi atau memfasilitasi dan menyediakan pangan yang cukup. Pendekatan right-based mengandung arti/makna sebagai berikut :
1) Menghormati berarti pemerintah tidak boleh menghilankan askes masyarakat terhadap pangan yang cukup.
2) Melindungai berarti bahwa pemerintah harus melindungi masyarakat dari kehilangan akses.
3) Pada masyarakat yang tidak tercukupi kebutuhan pangannya, pemerintah secara proaktif harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk dapat mandiri, apabila masyarakat belum mampu melakukannya, maka pemerintah harus menjamin ketersediaan pangannya.
Strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan akan dilaksanakan melalui strategi, yaitu :
1) Melaksanakan koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketersediaan, distribusi, konsumsi pangan, dan keamanan pangan segar;
(37)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 35 2) Mendorong pengembangan cadangan pangan, sistem distribusi
pangan, penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan segar;
3) Mendorong peranserta swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam ketersediaan, distribusi, konsumsi, dan kemanan pangan segar;
4) Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat;
5) Mendorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat;
6) Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan.
Dalam mendukung strategi tersebut diatas, maka strategi penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut :
1. Penataan serta peningkatan jumlah dan kompetensi penyuluh; 2. Pengembangan sistem informasi penyuluhan pertanian yang
mendukung empat sukses pembangunan pertanian;
3. Pemantapan dan pengembangan tata kelola administrasi dan manajemen penyuluhan dan pengemabangan SDM pertanian.
(38)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 36
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari rencana strategis Tahun 2011-2015 disusun suatu rencana kerja (Performance plan) setiap tahunnya yang menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan.
Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 merupakan penjabaran tahun keempat pelaksanaan dari target yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Startegis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba tahun 2011-2015. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran serta target Kinerja yang termuat dalam perjanjian Kinerja Tahun 2015 pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba disajikan pada tabel 12.
Sasaran strategis dalam dokumen Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun 2011-2015 ditetapkan sebanyak 6 (enam) sasaran dengan 27 Indikator Kinerja Utama. Indikator Kinerja Utama sasaran tersebut meliputi;
1. Ketersediaan Energi dan Protein/kapita (AKG)
2. Jumlah Kelembagaan cadangan Pangan yang dimiliki oleh Masyarakat/Pemerintah
(39)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 37 3. persentase jumlah cadangan pangan yang dimiliki
4. Jumlah Lokasi Daerah rawan pangan.
5. Tersusunya Peta Rawan Pangan dan Kerentanan Pangan. 6. Jumlah desa mandiri pangan yang di bina.
7. Persentase Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan.
8. Jumlah hasil pemantauan/pengumpulan Data distribusi, harga dan cadangan pangan (Waktu, lokasi dan komoditi).
9. Jumlah Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan (PLDPM-LUEP) yang terbentuk, 10. Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
11. Jumlah hasil pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan, 12. Jumlah kasus pelanggaran produk pangan
13. Jumlah desa/kelurahana yang diberdayakan dalam program P2KP, 14. Jumlah kenaikan kelas kemampuan kelompok.
15. Jumlah desa/kelurahan yang menyusun RDK dan RDKK
16. Persentase Jumlah Penyuluh 1 Desa 1 Penyuluh Dalam Mendukung Komoditas Unggulan.
17. Persentase penyuluh yang memanfaatkan cyber extension sebagai media penyuluhan,
18. Persentase rencana kerja penyuluh yang tersusun, 19. Persentase Programa penyuluh yang tersusun. 20. Persentase penyuluh yang mengikuti diklat,
(40)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 38 21. Persentase BPPPK yang direhab/renovasi,
22. Persentase program dan kegiatan yang terintegrasi dengan SKPD lain.
23. Persentase pemenuhan administrasi perkantoran yang diadakan, 24. Status laporan keuangan,
25. Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran yang tersusun,
26. Jumlah laporan Monev,
27. Jumlah sarana dan prasarana yg diadakan, serta
Dari 27 Indikator Kinerja Sasaran tersebut yang termuat dalam dokumen rencana stratejik 2010-2015 diatas, terdapat 27 indikator kinerja sasaran yang termuat dalam Perjanjian Kinerja tahun 2015, ada indikator Kinerja sasaran yang tidak termuat dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah : “Persentase Gapoktan Penerima Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)” dan indikator Tersusunnya peta kerawananan dan kerentanan pangan/ Food Security and Vurneability Atlas (FSVA).
Kedua indikator sasaran yang tidak termuat dalam Perjanjian Kinerja tahun 2015 tersebut disebabkan; (1) Kewenangan dalam penganggaran PUAP berpindah pada SKPD lain (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bulukumba) berdasarkan
(41)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 39 aturan terbaru (2) penyusunan peta kerawanan dan kerentanan pangan (FSVA) disusun 3 tahun sekali.
Ringkasan dan Ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2015 di sajikan pada table dibawah ini.
Tabel 12. Ringkasan dan Ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, Tahun 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target
1. Meningkatny a Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan
1. Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein Perkapita;
2. Jumlah Kelembagaan
cadangan Pangan
Msyarakat/Pemerintah 3. Jumlah Lokasi Daerah
Penanganan Rawan Pangan 4. Tersusunnya Peta Rawan
Pangan dan Kerentanan Pangan
5. Jumlah Desa/Kelurahan Mandiri Pangan yang di Bina
6. Persentase Jumlah
Cadangan Pangan Yang
dimiliki oleh
Masyarakat/Pemerintah % Kelompok Lokasi Paket Desa/Kel urahan % 100 2 1 0 2 60
2. Meratanya distribusi Pangan dan Akses
Pangan serta Informasih
1. Persentase Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
2. Jumlah Hasil
Pemantauan/Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan
(42)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 40 Harga
Pangan Cadangan Pangan. Waktu
Lokasi
Komoditi
3. Jumlah Penguatan Lembaga
Distribusi Pangan
Masyarakat Lembaga Usaha
Ekonomi Perdesaan
(PLDPM-LUEP) yang
terbentuk Minggu Kec. Komoditi Unit 52 10 17 1
3. Meningkatny a Percepatan Penganekara gaman Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat dan Keamanan Pangan (P2KPG)
1. Jumlah Desa/Kelurahan yang diberdayakan dalam program P2KP
2. Jumlah Hasil Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan
3. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
4. Jumlah Kasus Pelanggaran Produk Pangan Desa/Kel % % Kasus 10 80 97 0 4. Meningkatny
a Penguatan kelembagaan Tani dan Kelembagaan Pangan Masyarakat dan Pemerintah
1. Persentase Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan) Penerima PUAP
- -
2. Jumlah kenaikan kelas kemampuan kelompok tani tiap tahun :
Kelompok Tani Pemula
Kelompok Tani Lanjut
Kelompok Tani Madya
Kelompok Tani Utama
Buah Buah Buah Buah 2 5 3 2 5. Meningkatny
a kualitas pelayanan dan penyelenggar aan penyuluh
1. Persentase jumlah
penyuluh Pertanian 1 desa 1 penyuluh
2. Persentase rencana kerja penyuluh yg tersusun
%
%
100
(43)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 41
3. Persentase programa
penyuluh yg tersusun :
Kabupaten
Kecamatan
Desa / Kelurahan 4. Persentase Jumlah
penyuluh yang telah mengikuti diklat dasar fungsional :
Terampil
Ahli
Alih Kelompok 5. Jumlah desa/kelurahan
yang menyusun RDK dan RDKK
6. Persentase Penyuluh pemanfaat cyber % % % % % % Desa/Kel urahan % 100 100 100 99 99 99 136 79,37 6. Meningkatny
a sarana dan prasarana perkantoran, administrasi serta capaian kinerja yang akuntabel
1. Persentase Pembangunan/ Rehabilitasi / Renovasi Kantor dan BPP
2. Persentase program dan kegiatan yg terintegrasi dgn skpd lain
3. Persentase Pemenuhan administrasi perkantoran yang diadakan
4. Status laporan Keuangan
5. Jumlah dokumen
perencanaan, program dan anggaran yang tersusun
6. Jumlah Sarana dan
Prasarana yang diadakan :
Kendaraan Dinas Operasional
Alat Bantu Penyuluhan
Kantor BPP Sesuai Juknis % % % Bulan Dok. Buah Paket BPP 100 100 90 12 1 32 3 10
(44)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 42 7. Jumlah Laporan Hasil
Monev Yang Tersusun Dok 1
Perjanjian Kinerja tahun 2015 untuk masing-masing Sasaran dan
Indikator Kinerja adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan
Sasaran Meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan rawan pangan terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja, yaitu (1) Tingkat Ketersediaan Energi dan Protein (KEP) dengan target kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah 100 %, (2) Jumlah Kelembagaan Cadangan pangan Masyarakat/Pemerintah dengan target 2 Kelompok, (3) Jumlah Lokasi Daerah Penanganan Rawan Pangan dengan target 1 (satu) Lokasi , (4) Jumlah Desa/Kelurahan Mandiri Pangan Yang di Bina sebanyak 2 Desa/Kelurahan, (5) Persentase Jumlah Cadangan pangan Yang di Miliki Oleh pemerintah/masyarakat sebesar 60 %, serta 1 (satu) indikator kinerja sasaran yang tidak tercantum dalam Perjanjian Kinerja untuk Tahun 2015 adalah Tersusunnya Peta Rawan Pangan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vurneability Atlas), Indicator kinerja sasaran ini tidak masuk pada Perjanjian Kinerja untuk Tahun 2015 disebabkan karena periodesasi penyusunan Peta Kerawanan dan Kerentanan Pangan adalah sebaiknya disusun minimal 3 (tiga) tahun sekali. Untuk
(45)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 43 lebih jelasnya target kinerja pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dengan Indikator Kinerja Sasaran Meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan kabupaten Bulukumba disajikan pada tabel 13 berikut.
Tabel 13 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 1. Meningkatnya
Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan
1.Tingkat Ketersediaan Energi
dan Protein Perkapita;
2.Jumlah Kelembagaan
cadangan Pangan
Msyarakat/Pemerintah
3.Jumlah Lokasi Daerah
Penanganan Rawan Pangan
4.Tersusunnya Peta Rawan
Pangan dan Kerentanan Pangan
5.Jumlah Desa/Kelurahan
Mandiri Pangan yang di Bina
6.Persentase Jumlah Cadangan
Pangan Yang dimiliki oleh Masyarakat/Pemerintah % Kelompok Lokasi Paket Desa/Kel % 100 2 1 0 2 60
2. Meratanya Distribusi Pangan dan Akses Pangan Serta Informasi Harga Pangan
Sasaran Meningkatnya Meratanya Distribusi Pangan dan Akses Pangan Serta Informasi Harga Pangan terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja dengan masing-masing target yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015,
(46)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 44
yaitu Persentase Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan dengan dengan target kinerja sebesar 95 % dan Indikator lainya yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut.
Tabel 14. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meratanya Distribusi Pangan dan Akses Pangan serta Informasi Harga Pangan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 2. Meratanya
distribusi Pangan dan Akses Pangan serta Informasih Harga Pangan
1.Persentase Stabilitas Harga
dan Pasokan Pangan
2.Jumlah Hasil Pemantauan/
Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan.
Waktu
Lokasi
Komoditi
3.Jumlah Penguatan Lembaga
Distribusi Pangan Masyarakat
Lembaga Usaha Ekonomi
Perdesaan (PLDPM-LUEP) yang terbentuk % Minggu Kec. Komoditi Unit 95 52 10 17 1
3. Meningkatnya Percepatan Penganeka Ragaman Konsumsi Pangan Masyarakat dan Keamanan Pangan (P2KPG)
Pada sasaran meningkatnya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat dan keamanan pangan (P2KPG) terdapat 4 (empat) Indikator diantaranya adalah 1). Jumlah Desa/Kelurahan yang diberdayakan dalam program P2KP ditargetkan sebanyak 10 desa/kelurahan 2). Jumlah Hasil Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan ditargetkan 80 % di 10 Kecamatan 3). Skor Pola Pangan Harapan (PPH) dengan target capaian 97 %, sedangkan 4).
(47)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 45 Jumlah kasus untuk pelanggaran produk pangan di tergetkan agar tidak terjadi pelanggaran. Adapun Sasaran, Indikator dan target Kinerja pada Perjanjian Kinerja tahun 2015 untuk sasaran Meningkatnya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Masyarakat dan Keamanan Pangan (P2KPG) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 15. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meningkatnya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Masyarakat dan Keamanan Pangan (P2KPG) pada Perjanjian Kinerja tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 3. Meningkatny
a Percepatan Penganekara gaman Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat dan Keamanan Pangan (P2KPG)
1.Jumlah Desa/Kelurahan yang
diberdayakan dalam program P2KP
2.Jumlah Hasil Pemantauan dan
Pengawasan Keamanan Pangan
3.Skor Pola Pangan Harapan
(PPH)
4.Jumlah Kasus Pelanggaran
Produk Pangan Desa/Kel % % Kasus 10 80 97 0
4. Meningkatnya Penguatan Kelembagaan Tani dan Kelembagaan Pangan Masyarakat/pemerintah
Sasaran Meningkatnya Penguatan Kelembagaan Tani dan Kelembagaan Pangan Masyarakat/pemerintah terdiri atas dua indikator kinerja dimana Perjanjian Kinerja tahun 2015 Persentase target Gapoktan penerima PUAP tidak ditetapkan lagi pada Pejanjian Kinerja
(48)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 46 tahun 2015 yang disebabkan karena kewenangan tersebut sudah berpindah ke SKPD lain (Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bulukumba) disusul dengan kenaikan kelas kemampuan kelompok tani diantaranya Kelompok Tani Pemula 2 buah, Kelompok Tani Lanjut 5 buah, Kelompok Tani Madya 3 buah dan Kelompok Tani Utama 2 buah. Untuk melihat sasaran, indikator dan target kinerja pada Perjanjian kinerja meningkatnya Kelembagaan tani dan kelembagaan pangan masyarakat/pemerintah dapat dilihat pada tabel 16 berikut.
Tabel 16 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meningkatnya Penguatan Kelembagaan Tani dan Kelembagaan Pangan Masyarakat/Pemerintah tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 4. Meningkatnya
Penguatan kelembagaan Tani dan Kelembagaan Pangan Masyarakat dan Pemerintah
1.Jumlah desa/kel yang
menyusun RDK dan RDKK Desa/kel 136
2. Jumlah kenaikan kelas
kemampuan kelompok tani tiap tahun :
Kelompok Tani Pemula
Kelompok Tani Lanjut
Kelompok Tani Madya
Kelompok Tani Utama
Buah Buah Buah Buah 2 5 3 2 5. Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Penyelenggaraan Penyuluh
Meningkatnya Kualitas pelayanan dan penyelenggaraan penyuluh pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba dapat dilihat dari 5 (lima) Indikator Kinerja dimana keenam
(49)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 47 indikator kinerja tersebut meliputi ; Persentase jumlah penyuluh pertanian 1 desa 1 penyuluh, Persentase rencana kerja penyuluh yang tersusun, Persentase programa penyuluh yang tersusun baik tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun Desa/Kelurahan ditargetkan 100 %.
Sementara Persentase jumlah penyuluh yang telah mengkuti Diklat Dasar Fungsional ditargetkan masing masing ditargetkan 99 %. Indikator lain memperlihatkan Syber Extention yang merupakan media penyuluhan untuk menggali, mengenal dan mempelajari berbagai inovasi maupun teknologi yang akan disampaikan kepada petani ditargetkan sebesar 79,37 % seperti terlihat pada tabel 17.
Tabel 17 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Penyelenggaraan Penyuluh pada Perjanjian Kinerja tahun 2015, Badan Ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 5. Meningkatnya
kualitas pelayanan dan penyelenggara an penyuluh
1.Persentase jumlah penyuluh
Pertanian 1 desa 1 penyuluh
2.Persentase rencana kerja
penyuluh yg tersusun
3.Persentase programa penyuluh
yg tersusun :
Kabupaten
Kecamatan
Desa / Kelurahan
4.Persentase Jumlah penyuluh
yang telah mengikuti diklat dasar fungsional :
Terampil
Ahli
Alih Kelompok
5.Persentase Penyuluh
pemanfaat cyber Extention
% % % % % % % % % 100 100 100 100 100 99 99 99 79,37
(50)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 48
6. Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran, administrasi serta capaian kinerja yang akuntabel.
Sasaran Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perkantoran, Administrasi Serta Capaian Kinerja Yang Akuntabel didukung 7 (tujuh) Indikator Kinerja yang termuat dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan
Kabupaten Bulukumba, yaitu (1) Persentase
Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi kantor dan BPP dengan target sebesar 100 %, (2) Persentase Program dan Kegiatan yang Terintegrasi Dengan SKPD lain dengan target jumlah program yang terintegrasi sebesar 100 %, (3) Persentase Pemenuhan Adminstrasi Perkantoran Yang Diadakan sebesar 90 %, (4) Jumlah Dokumen Perencanaan, Program dan Anggaran yang Tersusun sebesar 1 (satu) Dokumen, (5) Jumlah Sarana dan Prasarana Yang Diadakan masing masing Kendaraan dinas operasional sebanyak 32 Buah, alat bantu penyuluhan sebanyak 3 paket, dan BPPPK sebanyak 10 unit, serta (6) Jumlah laporan Hasil Monev Yang Tersusun Sebanyak 1 (satu) dokumen. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perkantoran, Adinistrasi Serta Capaian Kinerja yang Akuntabel Pada Perjajian Kinerja Tahun 2015 pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun 2015, sesuai pada tabel 18.
(51)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 49 Tabel 18 Sasaran, Indikator Kinerja dan Target Kinerja Meningkatnya
sarana dan prasarana perkantoran, administrasi serta capaian kinerja yang akuntabel pada Perjanjian Kinerja tahun 2015, Badan Ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target
6. Meningkatnya
sarana dan prasarana perkantoran, administrasi serta capaian kinerja yang akuntabel
1.Persentase Pembangunan/
Rehabilitasi / Renovasi Kantor dan BPP
2.Persentase program dan
kegiatan yg terintegrasi dgn skpd lain
3.Persentase Pemenuhan
administrasi perkantoran yang diadakan
4.Jumlah dokumen
perencanaan, program dan anggaran yang tersusun
5.Jumlah Sarana dan
Prasarana yang diadakan :
Kendaraan Dinas
Operasional
Alat Bantu Penyuluhan
Kantor BPP Sesuai
Juknis
6. Jumlah Laporan Hasil
Monev Yang Tersusun
% % % Dok. Buah Paket BPP Dok 100 100 90 1 30 3 10 1
(52)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 50 III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 merupakan wujud pertanggungjawaban hasil pelaksanaan kegiatan dalam pengukuran capaian kinerja Tahun 2015 yang didasarkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan keinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja institusi pemerintah, ditetapkan dengan indikator kinerja yaitu Input (masukan), Output (keluaran), Outcome (hasil), Benefit (manfaat) dan Impact (dampak).
Pada saat ini belum seluruhnya indikator yang ditetapkan sesuai Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan keinerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja institusi pemerintah, dapat diukur khususnya indikator benefit (manfaat) dan Impact (dampak) hal ini disebabkan pengukuran kedua indikator tersebut tidak dapat dilaksanakan hanya pada satu kegiatan saja tetapi akan sangat erat kaitannya dengan kegiatan lainnya. Selain itu dalam implementasinya masih membutuhkan pembangunan
(53)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 51 infrastruktur dan sistim penialian serta data yang didukung oleh sub sistim-sub sistim.
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 telah mencoba mengukur capaian kinerja untuk semua kegiatan/program yang merupakan belanja langsung, baik yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
1. Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja sasaran yaitu dengan membandingkan antara rencana kerja yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan diadakan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauhmana pelaksanaan kegiatan organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dari beberapa sasaran yang telah dicapai Tahun 2015, sebagian besar pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator Outcome (hasil) dan beberapa indikator Output (keluaran).
(54)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 52 Hal ini disebabkan organisasi belum menetapkan sistim evaluasi dan pengukuran terhadap indikator benefit (manfaat), dan impact (dampak) sehingga terdapat kesulitan dalam mengukur capaian pada indikator tersebut.
2. Analisis Atas Capaian Kinerja Sasaran
a. Target dan Realisasi Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2015
Target dan Realisasi Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2015, untuk 6 (enam) Sasaran Strategis pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, adalah sebagai berikut :
Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikiut :
1. Meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan
Pencapaian sasaran meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan di dukung oleh Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan , secara umum telah dapat dicapai, pencapaian tersebut ditandai dengan keberhasilan pencapaian indikator-indikator berikut :
(55)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 53
Tabel 19 Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Serta Persentase Capaian Sasaran Meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan Pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Badan Ketahanan pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Indikator kinerja Sat Target Realisasi Capaian Kinerja 1. 1. Tingkat Ketersediaan
Energi Protein (AKG)
2. Jumlah Kelembagaan
Cadangan Pangan
Masyarakat /Pemerintah 3. Jumlah Lokasi Daerah
Rawan Pangan
4. Tersusunnya Peta rawan panangan dan kerentanan pangan
5. Persentase Jumlah
cadangan pangan yang
dimiliki oleh
masyarakat/pemerintah 6. Jumlah Desa/Kel Mandiri
pangan yang dibina
% Kelompo k Lokasi Paket % Desa/Kel 100 2 1 0 60 2 421,6 4 1 - 431,8 5 421,6 200 100 - 431,8 250
Indikator kinerja sasaran meningkatnya pemantapan ketersediaan pangan dan penanganan daerah rawan pangan terdiri 6 indikator kinerja yaitu; (1) Tingkat Ketersediaan Energi Protein/Kapita (KEP) dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2015 adalah 100 % terealisasi 421,6 %. Hal ini didukung oleh adanya surplus bahan pangan pokok di kab. Berdasarkan Hasil Widya Karya Pangan Nusantara (WKNPG) tahun 2004, bahwa untuk Tingkat Ketersediaan Energi sebesar 2200 kkal/kap/hari sedangkan tingkat ketersediaan Protein sebesar 57 gram/kap/hari. Data Ketersediaan
(56)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 54 Energi Protein/Kapita ini diperoleh melalui pengolahan Aplikasi Data Perhitungan Neraca Bahan Makanan (NBM) yang dilakukan setiap tahun oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bulukumba. Perhitungan NBM ini meliputi 11 (sebelas) komponen atau jenis bahan makanan, yaitu; (1) Padi-padian, (2) Makanan berpati, (3) Gula, (4) Buah biji berminyak, (5) Buah-buahan, (6) Sayur-sayran, (7) Daging, (8) Telur, (9) Susu, (10) Ikan, serta (11) Minyak dan lemak.
(2) Jumlah kelembagaan cadangan pangan masyarakat/Pemerintah
dengan target capaian kinerja 2 kelompok lumbung pangan/cadangan pangan terealisasi 4 kelompok (Desa Tanah towa, Desa seppang, Desa Kindang dan Kelurahan Bontokamaseme atau persentase pencapaian mencapai 200 %, hal ini didukung dengan adanya dana DAK Bidang Pertanian yang memuat tentang pembangunan gudang cadangan pangan masyarakat serta termuat dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Ketahanan Pangan.
(3) Jumlah lokasi Daerah Penanganan Rawan Pangan dengan target kinerja 1 lokasi untuk penanganan daerah yang termasuk kategori rawan pangan dan terealisasi 1 lokasi atau pencapaian target 100 %.
(4) Tersusunnya Peta Rawan Pangan/Food Security and Vurneability Atlas (FSVA) untuk tahun anggaran 2015 tidak dianggarkan oleh karena periode penyusunan peta FSVA adalah 3 tahun untuk sekali penyusunan peta tersebut.
(57)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 55
(5) Persentase Jumlah Cadangan Pangan Yang Dimiliki Oleh Masyarakat/Pemerintah dengan target kinerja 60 %, terealisasi sebesar 431,8 % Untuk target kinerja ini juga termasuk dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan dengan target kinerja sampai dengan Tahun 2015 adalah 60 %. Keberhasilan ini didukung oleh tersedianya 10 gudang cadangan pangan pada 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba serta cadangan pangan yang ada pada masyarakat. Untuk perhitungan jumlah cadangan
pangan ini adalah menggunakan aplikasi SPM dengan
memperhitungkan 7 (tujuh) komponen, yaitu; (1) Data produksi gabah (GKG), (2) Produksi beras, (3) Penjualan keluar daerah, (4) Pembelian beras dari luar daerah, (5) Selisih stock awal dengan stock akhir digudang Dolog Kab/kota, (6) Kecukupan konsumsi beras/kapita/hari, serta (7) Jumlah kecukupan cadangan beras/tahun.
(6) Jumlah Desa/Kelurahan Mandiri Pangan Yang Dibina dengan target kinerja untuk tahun 2015 adalah 2 (dua) Desa/Kelurahan dengan realisasi 4 (lima) Desa/Kelurahan yang dibina untuk desa/kelurahan mandiri pangan, atau realisasi kinerja mencapai 250 %. Desa/Kelurahan tersebut adalah :
- Desa Mandiri Pangan Desa Kindang Kecamatan Kindang ;
- Desa Mandiri Pangan Desa Seppang Kecamatan Ujungloe;
(58)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 56
- Desa Mandiri Pangan Kelurahan Bontokamase Kecamatan Herlang, serta;
- Desa Mandiri Pangan Kelurahan Benjala Kecamatan Bontobahari.
Keberhasilan ini juga didukung oleh sinergitas APBD Kabupaten dengan Dana Tugas Pembantuan APBN TA 2014.
2. Meratanya distribusi Pangan dan Akses Pangan serta
Informasi Harga Pangan
Indikator Pencapaian sasaran meratanya distribusi pangan dan akses pangan serta informasi harga pangan didukung oleh 3 indikator kinerja;
(1) Persentase Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan dari target 90 % terealisasi 100 % atau persentase pencapaiannya adalah 111,11 %. Untuk keberhasilan indikator ini , sepanjang tahun 2015 harga bahan pangan pokok dan pasokan pangan yang dipantau oleh Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan kab. Bulukumba tidak terjadi gejolak harga, baik antara hari biasa maupun peringatan hari-hari besar keagamaan. Harga dan pasokan pangan yang dipantau terdiri atas komoditi (1) Beras, (2) Jagung Pipilan, (3) Kedelai, (4) Daging Sapi, (5) Daing Ayam, (6) Telur Ayam Ras, (7) Minyak Goreng, (8) Gula pasir, (9) Cabai Merah, dengan pemantauan harga dan pasokan pangan
(59)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 57 selama 52 minggu atau 12 bulan pada 10 kecamatan di kabupaten Bulukumba.
(2) Jumlah Hasil Pemantauan/Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan dengan target kinerja yang ditetapkan masing-masing untuk periode pemantauan selama setahun adalah 52 minggu, lokasi pemantauan dilakukan untuk 10 kecamatan serta jumlah komoditi bahan pangan yang dipantau adalah 17 komoditi bahan pangan pokok dengan realisasi masing-masing adalah; untuk target waktu pemantauan sebanyak 52 minggu terealisasi 52 minggu atau persentase pencapaiannya adalah 100 %, hal ini disebabkan keterbatasan dana untuk petugas pemantauan selama 52 minggu, untuk lokasi pemantauan terealisasi 10 Kecamatan atau pencapaian sebesar 100 % jenis komoditi yang dipantau adalah bahan pangan pokok (padi, kedelai, jagung, umbi-umbian, sayuran, daging, dll).
(3) Jumlah Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan (PLDPM-LUEP) yang
terbentuk/dibina dengan target kinerja 1 unit atau 1 gapoktan dengan realisasi capaian kinerja sebesar 100 %. PLDPMM-LUEP untuk target tahun 2015 adalah 1 gapoktan terealisasi 1 gapoktan yaitu PLDPM Fastabikhul Khairat desa Mattirowalie Kecamtan Kindang. Untuk sasaran ini dengan target dan capaiannya sebagai berikut :
(60)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015 58
Tabel 20 Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Serta Persentase Capaian
Sasaran Meratanya Distribusi Pangan dan Akses Pangan Serta
Informasi Harga Pangan Pada Perjanjian Kinerja tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bulukumba, 2016.
No Indikator Kinerja Sat. Target Realisasi Capaian Kinerja 1. 1. Persentase Stabilitas Harga
dan Pasokan Pangan 2. Jumlah Hasil
Pemantauan/Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan.
Waktu
Lokasi
Komoditi
3. Jumlah Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan (PLDPM-LUEP) yang terbentuk % Minggu Kec. Komoditi Unit 95 52 10 17 1 100 52 10 17 1 111,11 100 100 100 100
Pencapaian sasaran Meratanya distribusi pangan dan akses pangan serta informasi harga pangan didukung oleh kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dukungan dari SKPD teknis terkait lainnya juga dukungan pembiayaan APBN serta dana Dekonsentrasi Propinsi Sulawesi Selatan.
(1)
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bulukumba
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015
99
indikator keluaran dan hasil, Target belanja langsung sebesar
Rp.
3.566.950.000,-
(Tiga Milyar Lima Ratus Enam Puluh Enam Juta
Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah),- dengan realisasi sebesar
Rp. 3.415,658,117,-
(Tiga Milyar Empat Ratus Lima Belas Juta
Enam Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Seratus Tujuh Belas
Rupiah),- dan capaian keuangan sebesar
95,76 %
dan Capaian Fisik
sebesar
100 %
serta nilai asset lancar sebesar
Rp.
9,990,490,847,00,-
(Sembilan Milyar Sembilan Juta Sembilan Puluh
Ribu Empat Ratus Sembilan Puluh Ribu Delapan Ratus Empat Puluh
Delapan Rupiah).
(2)
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kab. Bulukumba
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2015
100
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSLUSIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
Gambaran Umum ………6
Aspek Strategis ………..7
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Rencana Strategis ………23
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ……….36
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Capaian Kinerja Organisasi ………..70
Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja .………51
Analisis atas Pencapaian Sasaran ……… 52
Target dan realisasi capaian Kinerja Sasaran tahun 2015………52
Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2012-2015…66
Realisasi Capaian dengan Target Kinerja SPM (Nasional)………..79
Realisasi Anggaran………90
Kebijakan Akuntansi………93
Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan……….95
BAB IV. PENUTUP
LAMPIRAN
(3)
SAT TARGET ANGGARAN (Rp)
2 3 4 6
1 1 Tingkat Ketersediaan Energi Protein/Kapita
(AKG) % 100 1 Konsumsi dan Suplai Pangan Analisis dan Penyusunan Pola 17,757,500
2 Pemanfaatan Pekarangan
untuk pengembangan pangan 42,495,000
2 Jumlah Kelembagaan Cadangan Pangan
Masyarakat/Pemerintah Kelompok 2 3 pangan Daerah Pengembangan Cadangan 139,978,000
3 Persentase Jumlah Cadangan pangan Yang
dimiliki oleh Masyarakat/Pemerintah % 60
4 Jumlah Lokasi Daerah Rawan Pangan % 60
5 Tersusunnya Peta Rawan Pangan dan
Kerentanan Pangan Paket 0 4 Pangan Pengembangan Desa Mandiri 103,645,000
6 Jumlah Desa/kelurahan Mandiri Pangan
Yang di Bina Desa/Kel 2
2 1 Persentase Stabilitas Harga dan Pasokan
Pangan % 95 1 distribusi pangan yang efisien Pengembangan model 44,226,000
2 Jumlah Hasil Pemantauan/Pengumpulan
Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan % 100 2 66,561,000
- Waktu Minggu 52
- Lokasi Kec 10
- Komoditi Komoditi 17
3 Jumlah Penguatan Lembaga Distribusi
Pangan Masyarakat Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan (PLDPM-LUEP) yang terbentuk
Unit 1 3 Pengembangan model
distribusi pangan yang efisien
44,226,000
Pemantauan dan Analisis harga pangan pokok
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN
KABUPATEN BULUKUMBA
Meratanya distribusi Pangan dan Akses Pangan serta Informasih Harga Pangan
Meningkatnya Pemantapan Ketersediaan Pangan dan Penanganan Rawan Pangan
INDIKATOR KINERJA
1
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/ KEGIATAN
(4)
SAT TARGET ANGGARAN (Rp)
2 3 4 6
3 1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) % 97 1 Analisis dan Penyusunan Pola
Konsumsi dan Suplai Pangan 17,757,500
2 Penyuluhan Sumber Pangan
Alternatif 3,450,000
2 Jumlah hasil pemantauan dan pengawasan
keamanan pangan % 80 3 Peningkatan Mutu dan Keamanan pangan 62,072,200
3 Jumlah Kasus Pelanggaran Produk Pangan Jumlah Kasus 0
4 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Di Berdayakan
Dalam Program P2KP Desa 10 4 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 103,645,000
5 Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
103,212,500
4 1 Jumlah kenaikan kelas kemampuan
kelompok tani tiap tahun : 1 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 128,158,500
a. Kelompok Tani Pemula Buah 2 2 124,078,000
b. Kelompok Tani Lanjut Buah 5
c. Kelompok Tani Madya Buah 3
d. Kelompok Tani Utama Buah 2
2 Jumlah desa/kelurahan yang menyusun RDK
dan RDKK Desa/Kel 136 3 teknologi Penyuluhan penerapan
pertanian/perkebunan tepat
126,550,000
5 1 Persentase jumlah penyuluh Pertanian 1
desa 1 penyuluh % 100 1 Penyuluh Peningkatan Kapasitas Tenaga 156,241,500
2 Persentase Penyuluh Yang Memanfaatkan
Cyber Extension Sbg Media Penyuluhan % 79.37 2 PeningkatanTenaga Penyuluh Kesejahteraan 383,542,500
3 Persentase rencana kerja penyuluh yg
tersusun % 100 3 Penyuluh Peningkatan Kapasitas Tenaga 156,241,500
4 Persentase programa penyuluh yg tersusun : 4 Peningkatan Kesejahteraan
Tenaga Penyuluh 383,542,500
- Kabupaten % 100
- Kecamatan % 100
- Desa/Kelurahan % 100
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN
1 5
Fasilitasi Kerjasama
Regional/Nasional Penyediaan
hasil produksi
pertanian/perkebunan komplementer
Meningkatnya Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi
Pangan dan Gizi Masyarakat dan Keamanan Pangan (P2KPG)
Meningkatnya Penguatan
kelembagaan Tani dan
Kelembagaan Pangan Masyarakat dan Pemerintah
Meningkatnya kualitas pelayanan dan penyelenggaraan penyuluh
(5)
SAT TARGET ANGGARAN (Rp)
2 3 4 6
5 Persentase Jumlah penyuluh yang telah
mengikuti diklat dasar fungsional : 5 Peningkatan Kapasitas TenagaPenyuluh 156,699,000
- Terampil % 99
- Ahli % 99
- Alih Kelompok % 99
6 1 Persentase Pembangunan/ Rehabilitasi /
Renovasi Kantor dan BPP % 100 1 Penyuluhan Peningkatan
Produksi Pertanian/Perkebunan
1,172,517,000
2 Pengadaan perlengkapan
Gedung Kantor 25,075,000
3 Pengadaan peralatan Gedung Kantor
34,030,000
4 Pemeliharaan Rutin/berkala gedung kantor
30,710,000
5 Pemeliharaan Rutin/berkala mobil jabatan
14,345,000
6 Pemeliharaan Rutin/berkala
kendaraan dinas operasional 70,958,000 7 Pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung kantor
11,543,750
2 Persentase program dan kegiatan yg
terintegrasi dgn skpd lain % 100 8 Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan 38,047,500
3 Persentase Pemenuhan administrasi
perkantoran yang diadakan % 90 9 Penyediaan jasa Adminstrasi
keuangan
119,820,000
10 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
18,000,000
11 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional
38,000,000
12 Penyediaan Bahan bacaan dan peraturan
Perundang-Undangan
875,000
13 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi
198,792,000
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN
1 5
Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran, administrasi serta capaian kinerja yang akuntabel
(6)
SAT TARGET ANGGARAN (Rp)
2 3 4 6
14 Penatausahaan kesekretariatan SKPD
101,089,550
15 Penyediaan jasa Komunikasi Sumber Daya Air, dan Listrik
45,800,000
4 Status Laporan Keuangan Bulan 12 16 Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun
3,126,000
5 Jumlah Dokumen Perencanaan Program dan
Anggaran Dok 1 17 Penyusunan Laporan capaian Kinerja dan Ikhtisar Ralisasi
Kinerja SKPD
1,902,000
6 Jumlah Laporan hasil pemantauan dan
Evaluasi Program dan Kegiatan Dok 1 18 Monev dan Laporan Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah
100,376,000
19 Bimbingan Teknis Implementasi peraturan perundang-undangan
11,260,000
7 Jumlah Sarana dan Prasarana yang diadakan
: 20 Pengadaan perlengkapan Gedung Kantor 17.160.000
- Kendaraan Dinas Operasional Buah 32 21 Penyuluhan peningkatan
produksi Pertanian/Perkebunan
60.685.250
- Alat Bantu Penyuluhan Paket 3 22 Pengadaan Mebeleur 91.413.250
- Jumlah BPPK Sesuai Juknis Unit 10 23 Penyuluhan peningkatan
produksi Pertanian/Perkebunan 1,172,512,000
Bulukumba, 22 Januari 2015
Bupati Bulukumba,
Kepala Badan,
H. ZAINUDDIN. H
Ir. MANGUNJUNGI
Pangkat. Pembina Utama Muda
Nip. 19630403 198903 1 016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN