Penerapan media gelas bilangan untuk meningkatkan kemampuan berhitung materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik.

(1)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG

MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN

PADA SISWA KELAS 2 MI TARBIYATUL ISLAMIYAH

TANJUNGAN DRIYOREJO GRESIK

SKRIPSI

Oleh:

Purnama Sari Rahayu NIM. D77213088

PROGAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

AGUSTUS 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vii

Purnama Sari Rahayu. 2017. Penerapan Media Gelas Bilangan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Materi Operasi Hitung Campuran Pada Siswa Kelas 2 Mi Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik. Skripsi, Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Pembimbing, Wahyuniati, M.Si dan Sulthon Mas’ud, S.Ag. M.Pd.I.

Kata Kunci: Kemampuan Berhitung, Operasi Hitung Campuran, Media Gelas Bilangan

Pembelajaran matematika di kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan mengalami beberapa hal yang membuat siswa-siswi belum menguasai materi dan belum mencapai kriteria ketuntasan kemampuan berhitung, khususnya pada materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang sesuai karakteristik materi pembelajaran menjadi faktor kurang tersampainya materi ajar pada siswa. Selain itu kebiasaan siswa dalam berhitung dengan menggambar garis sejumlah dengan angka yang akan dihitung membuat anak kesulitan berhitung, ini dibuktikan dari 43 siswa, rata-rata siswa yang sudah mencapai ketuntasan kemampuan berhitung hanya 15 siswa atau 34,9% dari keseluruhan siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana penerapan media gelas bilangan dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada pelajaran matematika materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik; (2) bagaimana peningkatan kemampuan berhitung pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media gelas bilangan.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian tes tulis.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dan dikatakan berhasil karena telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan peneliti. Nilai aktivitas guru siklus I 64,1(cukup baik) dan siklus II 84,4 (baik). Nilai aktivitas siswa siklus I 60 (cukup baik) dan siklus II 77, 5 (baik). Pada presentase ketuntasan kemampuan berhitung operasi hitung campuran kelas 2, siklus I 65,1% (cukup) dan siklus II 83,7% (baik).


(7)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR RUMUS ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tindakan yang Dipilih ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Lingkup Penelitian ... 9

F. Signifikansi Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berhitung 1. Pengertian Kemampuan Menghitung ... 12

2. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menghitung ... 14

3. Indikator Kemampuan Menghitung ... 16 B. Pembelajaran Matematika pada Materi Operasi Hitung Campuran


(8)

1. Pengertian Matematika ... 18

2. Karakteristik Matematika ... 18

3. Pembelajaran Matematika di MI ... 20

4. Materi Operasi Hitung Campuran ... 21

C. Media Gelas Bilangan 1. Pengertian Media ... 24

2. Jenis-jenis Media ... 25

3. Media Gelas Bilangan ... 26

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 30

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 32

C. Variabel yang Diselidiki ... 35

D. Rencana Tindakan ... 35

E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 41

F. Analisis Data ... 49

G. Indikator Kinerja ... 53

H. Tim Peneliti dan Tugasnya ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 87

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA


(9)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id RIWAYAT HIDUP


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kisi-Kisi Soal ... 17

Tabel 3.1 Observasi Aktivitas Guru ... 43

Tabel 3.2 Observasi Aktivitas Siswa ... 45

Tabel 3.3 Kriteria Rata-Rata Kemampuan Berhitung ... 50

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 51

Tabel 3.5 Kriteria Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa ... 52

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 61

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 63

Tabel 4.3 Data Rincian Hasil Kemampuan Berhitung Siklus I ... 65

Tabel 4.4 Data Hasil Kemampuan Berhitung Siklus I ... 66

Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Pra Siklus Dengan Siklus I ... 70

Tabel 4.6 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 77

Tabel 4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 79

Tabel 4.8 Data Rincian Hasil Kemampuan Berhitung Siklus II ... 81

Tabel 4.9 Data Hasil Kemampuan Berhitung Siklus II ... 82

Tabel 4.10 Nilai Hasil Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II ... 86

Tabel 4.11 Nilai Kemampuan Berhitung Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II 88 Tabel 4.12 Rekapitulasi Data Hasil Pra Siklus , Siklus I Dan Siklus II ... 90


(11)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Media Gelas Bilangan ... 28

Gambar 3.1 Model PTK oleh Kurt Lewin ... 31

Gambar 4.1 Guru Mengabsensi Siswa ... 57

Gambar 4.2 Guru Membagikan Lembar Kerja Kelompok ... 58

Gambar 4.3 Guru Mendampingi Kelompok Menggunakan Media Gelas Bilangan ... 59

Gambar 4.4 ... Perwakilan Kelompok Maju Menjawab Soal Kelompok ... 59

Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan Post Test Siklus I ... 60

Gambar 4.6 Guru Mendampingi Kelompok Menggunakan Media Gelas Bilangan ... 74

Gambar 4.7 Perwakilan Kelompok Maju Menunjukkan Hasil Kelompok ... 75


(12)

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Dari Universitas

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian Dari Sekolah Lampiran 3 : Profil Sekolah

Lampiran 4 : Hasil Wawancara Guru Dan Siswa Sebelum Dan Sesudah Siklus Lampiran 5 : Hasil Pre Test

Lampiran 6 : Hasil Validasi Rpp Siklus I Lampiran 7 : Hasil Validasi Butir Soal Siklus I Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 9 : Hasil Tes Siklus I

Lampiran 10 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus I Lampiran 11 :Hasil Validasi Rpp Siklus II

Lampiran 12 :Hasil Validasi Butir Soal Siklus II Lampiran 13 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Lampiran 14 : Hasil Tes Siklus II

Lampiran 15 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa Siklus II Lampiran 16 : Dokumentasi

Lampiran 17 : Surat Tugas Bimbingan Skripsi Lampiran 18 : Kartu Konsultasi


(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR RUMUS

3.1 Rumus Analisis Nilai Rata-Rata Kemampuan Berhitung ... 49 3.2 Rumus Analisis Ketuntasan Kemampuan Berhitung ... 51 3.3 Rumus Analisis Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa ... 52


(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbandingan Hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ... 87 Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ... 90


(15)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Matematika memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Banyak yang telah disumbangkan matematika bagi perkembangan peradaban manusia. Kemajuan sains dan teknologi yang begitu pesat dewasa ini tidak lepas dari peranan matematika. Boleh dikatakan landasan utama sains dan teknologi adalah matematika.1

Karena begitu pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu matematika dimasukkan sebagai salah satu mata pelajaran di dalam kurikulum disetiap lembaga-lembaga pendidikan diseluruh Negara dimuka bumi ini. Di Indonesia sendiri mata pelajaran matematika telah diperkenalkan dan diajarkan sejak anak sekolah TK hingga perguruan tinggi. Dalam mata pelajaran matematika kemampuan dasar yang diajarkan adalah tentang kemampuan berhitung. Karena dengan berhitung akan melatih otak dan segala komponennya untuk mempunyai kekuatan berupa mental logis yang akan dipakai disemua kehidupan. Namun pada kenyataannya masih banyak anak usia sekolah dasar belum mampu melakukan kemampuan berhitung dengan baik. Banyaknya siswa yang kesulitan belajar matematika salah satunya adalah karena sifat matematika yang abstrak.

1


(16)

Dalam hasil wawancara dengan ibu Sudarmingsih selaku guru mata pelajaran matematika siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan, kemampuan berhitung siswa sangat kurang yakni 65,1% siswa belum tuntas kemampuan berhitung yang baik yakni sekitar 28 siswa dari 43 siswa dengan nilai ketuntasan minimal yang ditentukan oleh guru yakni skor 70 untuk nilai kemampuan berhitung. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal yakni salah satunya adalah kurangnya penggunaan media yang digunakan guru dalam setiap proses pembelajaran, kurangnya motivasi dari dalam diri siswa untuk mengikuti pembelajaran di kelas, strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru terlalu monoton. Metode pembelajaran yang digunakan guru yakni hanya ceramah dan Tanya jawab. Jumlah siswa yang ada di kelas pun termasuk dalam kelas besar yakni berjumlah siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan.

Beliau juga menjelaskan kemampuan berhitung siswa kurang karena masih banyak siswa yang dalam menyelesaikan soal berhitung masih menggunakan cara memvisualkan angka-angka yang akan dihitung terlebih dahulu menggunakan jari tangan ataupun dengan menggambarkan sebuah garis di buku sejumlah angka yang akan dihitung. 2

2

Sudarminingsih, Guru Mata Pelajaran, Ruang Kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, wawancara Pribadi, Gresik, 17 Juli 2017.


(17)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Memang anak-anak pada masa SD/MI, dalam rentang usia 6-12 tahun itu masih memiliki cara berpikir yang konkret dan belum bisa berpikir secara abstrak. Menurut Piaget dalam Heruman mengatakan, bahwa mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret dan dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media atau alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga cepat dimengerti dan dipahami oleh siswa.3 Oleh karena itu dalam menerapkan cara berhitung yang baik pada siswa, guru alangkah baiknya menggunakan alat bantu atau media dalam proses pembelajaran berhitung sebagai alat visualisasi atau upaya konkret siswa dalam proses berhitung. Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.4

3

Heruman, Model Pembelajaran Matematika Di sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 1-2.

4

Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif Inovatif, (Yogyakarta: Kaukaba Dipantara, 2013), 4.


(18)

Media yang dapat digunakan pada anak rentang usia 7-9 atau kelas 2 MI/SD yakni dapat berupa benda-benda konkret yang ada disekitar lingkungan siswa. Salah satu media yang dapat digunakan yakni media gelas bilangan. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat media ini cukup mudah dicari di lingkungan sekitar yakni gelas plastik dan sedotan. Diharapkan dengan adanya benda konkret ini dapat membantu siswa dalam memvisualkan angka-angka yang abstrak dalam proses berhitung materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan sehingga peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berhitungnya serta ikut aktif dalam proses pembelajaran matematika di kelas.

Seperti pada hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan kemampuan berhitung yakni penelitian dari Okta Khurnia Wahyuni pada tahun

2016 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berhitung Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Menggunakan Media Konkret Koin Warna Pada Siswa Kelas II MI Al Hidayah Sawotratap Gedangan Sidoarjo”. Dari hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa dengan penggunaan media konkret dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan hasil siklus pada siklus I sebesar 61%, siklus II sebesar 76%, dan siklus III 98%. 5

5

Okta Khurnia Wahyuni, “Peningkatan Kemampuan Berhitung Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Menggunakan Media Konkret Koin Warna Pada Siswa Kelas II MI Al Hidayah Sawotratap Gedangan Sidoarjo”, Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016), t.d., vii.


(19)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dan penelitian kedua yang membahas kemampuan berhitung adalah

dari Zaimatul Hurriyah pada tahun 2017 dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berhitung Luas Trapezium Dan Layang-Layang Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi College Ball Siswa Kelas V MI Bina Bangsa

Krembangan Surabaya”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan strategi callege ball dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan hasil pada siklus I sebesar 54,5% dan pada siklus II sebesar 90,5%.6

Kemudian untuk penelitian yang membahas tentang media gelas bilangan, digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika. Penelitian menggunakan Media Gelas Bilangan pernah dilakukan oleh Suparjo pada tahun 2011 dengan judul “Penggunaan Media Gelas Bilangan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Penjumlahan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V Semester II SLB Negeri

Tegal Tahun 2010/2011”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata nilai yang dicapai sebelum tindakan adalah 44 dan setelah dilakukan tindakan pada siklus I 60 dan pada siklus II menjadi 78.7

6

Zaimatul Hurriyah, “Peningkatan Kemampuan Berhitung Luas Trapesiumdan Laying-Layang Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi College Ball Siswa Kelas V MI Bina Bangsa Krembangan Surabaya”, Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017), t.d., vii. 7

Suparjo, “Penggunaan Media Gelas Bilangan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Penjumlahan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V Semester II SLB Negeri Tegal Tahun


(20)

Selanjutnya pada penelitian Endi Sarwanto yang berjudul “Penggunaan Media Gelas Bilangan dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Matematika Pada Siswa Kelas I SD Muhammadiyah Kayen Depok Sleman”. Dari hasil penelitian menunjukkan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 69,1 dengan ketuntasan belajar 61,76% dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi 81,47 dengan ketuntasan belajar 79,41%.8

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Media Gelas Bilangan dapat menjadi alternatif untuk menjadikan pembelajaran matematika menjadi lebih baik. Namun dalam penelitian di atas penggunaan media gelas bilangan hanya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan pada penelitian ini dengan menggunakan media gelas bilangan sebagai media konkret dalam proses meningkatkan kemampuan berhitung, maka nantinya diharapkan mampu membantu meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Maka dari latar belakang di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas dengan

judul “Penerapan Media Gelas Bilangan Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Materi Operasi Hitung Campuran Pada Siswa

Kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik”.

8

Endi Sarwanto, “Penggunaan Media Gelas Bilangan dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Kognitif Matematika Pada Siswa Kelas I SD Muhammadiyah Kayen Depok Sleman”, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016), t.d., 81.


(21)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan media gelas bilangan dalam meningkatkan

kemampuan berhitung pada pelajaran matematika materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media gelas bilangan?

C.Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka untuk memecahkan masalah tersebut akan dilaksanakan penelitian berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dipilih oleh peneliti untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa terhadap materi operasi hitung campuran kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik adalah dengan menggunakan media gelas bilangan. Media gelas bilangan merupakan sebuah media sederhana yang menggunakan gelas dan sedotan sebagai alat bantu dalam melakukan proses


(22)

berhitung operasi hitung campuran. Media ini cocok digunakan dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran karena dengan adanya media ini siswa bisa secara langsung memvisualkan angka-angka yang ada di dalam soal sehingga memudahkan siswa dalam proses berhitung karena dapat memberikan pengalaman konkret (nyata) kepada siswa.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan media gelas bilangan dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada pelajaran matematika materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik.

2. Mengetahui peningkatan kemampuan berhitung pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran dengan menggunakan media gelas bilangan.


(23)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

E.Lingkup Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada masalah pembelajaran yang ada pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik. Terdapat beberapa masalah yang peneliti temukan. Agar penelitian ini dapat tuntas dan terfokus, sehingga hasil penelitian yang didapatkan akurat, maka permasalahan di atas akan dibatasi pada hal-hal di bawah ini:

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018. Karena di kelas ini terdapat kesulitan pada mata pelajaran matematika terutama pada peningkatan kemampuan berhitung materi operasi hitung campuran. PTK ini dilakukan sebanyak 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan (satu RPP).

2. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran matematika kelas 2 semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 materi operasi hitung campuran pada kelas 2

dengan Standar Kompetensi “melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500”. Dengan Kompetensi Dasar “Melakukan

penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500”. Oleh sebab itu materi operasi hitung campuran yang akan digunakan di penelitian ini terbatas pada operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Dikarenakan kompetensi dasar pada semester ganjil masih membahas tentang penjumlahan dan pengurangan.


(24)

F. Signifikansi Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa dalam materi operasi hitung campuran kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik melalui media gelas bilangan.

Penelitian Tindakan Kelas ini juga dapat menjadi refrensi bagi penulisan karya ilmiah selanjutnya. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi interaktif, variasi dan menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada pembelajaran matematika.

2. Manfaat praktis a.Bagi siswa

Siswa diharapkan lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan berhitung kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik materi operasi hitung campuran melalui penggunaan media gelas bilangan.


(25)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b.Bagi Guru

Penelitian ini dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa serta menciptakan kegiatan pembelajaran matematika yang aktif, efektif dan menyenangkan.

c.Bagi sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan masukkan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika khususnya materi operasi hitung campuran.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

1) Sebagai dasar dalam mengadakan penelitian lebih lanjut.

2) Memberikan sumbangsih dalam keilmuan untuk memperbaiki dan mengembangkan kualitas pendidikan, khususnya yang bersangkutan dengan media gelas bilangan.


(26)

BAB II KAJIAN TEORI

A.Kemampuan Berhitung

1. Pengertian Kemampuan Berhitung

Salah satu kemampuan yang sangat penting bagi anak yang perlu dikembangkan dalam rangka membekali mereka, untuk bekal kehidupannya dimasa depan dan saat ini adalah memberikan bekal kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung adalah suatu kemampuan yang dimiliki setiap anak yang berhubungan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang merupakan kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari.9

Kemampuan berhitung dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dari dirinya sejalan dengan perkembangan yang dapat meningkat ketahap pengertian tentang jumlah yakni tentang penjumlahan dan pengurangan.10

9

Ariyanti, Zidni Immawan Muslimin, “Efektifitas Alat Permainan Edukatif (APE) Berbasis Media Dalam Meningkatkan Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelas 2 Di SDN Bulutirto Temanggung”, Jurnal Psikologi , (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,2015), t.d., 61.

10


(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kemampuan berhitung adalah suatu kesanggupan yang dimiliki seseorang dalam melakukan perhitungan dengan mengenal konsep dasar matematika sehingga dapat melakukan perhitungan dengan baik dan benar, diantaranya mampu menyelesaikan suatu proses operasi bilangan tentang penjumlahan dan pengurangan.

Di dalam Al-Quran Allah SWT telah menjelaskan juga perintah agar manusia belajar tentang kemampuan berhitung yakni pada surah Yunus ayat 5 yang berbunyi:



























































Artinya:

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya

dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak.


(28)

Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang

mengetahui”.11

Dari ayat di atas diketahui bahwa kemampuan berhitung sangat penting dipelajari oleh manusia agar manusia dapat mengetahui perhitungan tahun dan waktu dengan perjalanan matahari dan bulan. Selain perhitungan tentang waktu, di dalam Al-Quran juga terdapat hal-hal yang menggunakan kemampuan berhitung dalam menyelesaikan hal-hal tersebut, diantaranya tentang zakat dan pembagian hak waris. Oleh karena itu kemampuan berhitung ini sangat diperlukan dan bermanfaat dalam kehidupan seorang manusia.

2. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Berhitung

Faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung menurut Hidayati adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berhitung seorang anak diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri anak tersebut berupa motivasi, kematangan, gaya belajar yang khas dari masing-masing anak, bakat yang ada dalam diri anak saat proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas.

11Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: CV Toha Putra, 1989), 306.


(29)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar diri anak seperti dari proses belajar mengajar yang dapat mempengaruhi rendahnya kemampuan berhitung anak misalnya pembelajaran yang kurang menyenangkan, pembelajaran yang monoton dan media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang kurang memfasilitasi keanekaragaman siswa. Faktor lainnya yang juga mempengaruhi kemampuan berhitung adalah kekhasan gaya belajar masing-masing anak.12

Adapun faktor internal dibagi menjadi:

a. Faktor jasmaniah, yang meliputi faktor kesehatan (kemampuan mengingat, kemampuan pengindraan seperti melihat, mendengarkan dan merasakan) dan cacat tubuh.

b. Faktor psikologis, yang meliputi usia, jenis kelamin, kebiasaan belajar, intelegensi, perhatian, bakat, minat, emosi, dan motivasi/cita-cita, perilaku/sikap, konsentrasi, kemampuan/unjuk hasil kerja, rasa percaya diri, kematangan dan kelelahan.

Kemudian faktor eksternal dibagi menjadi:

a. Faktor keluarga, Karena keluarga adalah lingkungan pertama yang paling berpengaruh pada kondisi anak sebelum kondisi disekitar anak (masyarakat dan sekolah).

12

http://cariilmupengetahuan.blogspot.in/2012/12/faktor-yang-mempengaruhi kemampuan.html,


(30)

b. Faktor sekolah, karena sekolah merupakan tempat belajar anak setelah di keluarga.

c. Faktor masyarakat, selain di keluarga dan sekolah, anak juga berinteraksi dengan lingkungan di masyarakat.13

3. Indikator Kemampuan Berhitung

Kemampuan berhitung Dalam Enik Hidayati, adalah kemampuan yang memerlukan penalaran dan ketrampilan aljabar termasuk operasi hitung. Sehingga di dalam kemampuan berhitung ada beberapa indikator yang harus dipenuhi saat proses mencapai suatu tujuan pembelajaran yakni: a. Mampu menyelesaikan soal

Siswa mampu mengerjakan soal-soal tes yang diberikan oleh guru. Terkait dengan pengertian mampu adalah bisa/cakap dalam menjalankan tugas dan cekatan.

b. Mampu membuat soal dan penyelesaiannya

Selain mampu mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, siswa juga diharapkan mampu membuat soal dan menyelesaikan pengerjaan soalnya secara mandiri. Hal ini sesuai dengan pengertian kemampuan itu

13


(31)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

sendiri, yaitu kemampuan adalah kesanggupan untuk menguasai sesuatu.14

Dengan indikator kemampuan berhitung di atas, maka dapat dibuat kisi-kisi soal sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kisi-Kisi Soal

Kompetensi Dasar

Indikator pencapaian kompetensi Jenis penilaian Bentuk instrument instrume n 1.4 melakukan penjumlaha

n dan

penguranga

n sampai

500

1.4.1 menghitung hasil

pengerjaan operasi

hitung campuran

penjumlahan dan

pengurangan

Tes Tes tulis Uraian

1.4.2 membuat soal

operasi hitung

campuran

penjumlahan dan

pengurangan

Tes Tes tulis Uraian

1.4.3 Menjawab hasil soal operasi hitung campuran

penjumlahan dan

pengurangan bilangan sampai 500 yang telah dibuat

Tes Tes tulis uraian

14

Enik Hidayati, “peningkatan kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan media garis bilangan pada mata pelajaran matematika siswa kelas II MI Mambaul Hikmah Mojokerto”, Skripsi, (Surabaya: UINSA,2015), t.d., 16-17.


(32)

B.Pembelajaran Matematika Pada Materi Operasi Hitung Campuran

1. Pengertian Matematika

Matematika merupakan bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didenifisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.15

Namun dibawah ini ada beberapa definisi lain tentang matematika, yakni sebagai berikut:

a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan

terorganisasi secara sistematik.

b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya.

c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan

berhubungan dengan bilangan.16

2. Karakteristik Matematika

Matematika memiliki karakteristik yang terdiri atas: a. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak

Pada dasarnya yang dipelajari matematika merupakan sesuatu yang abstrak dan juga disebut obyek mental. Obyek itu merupakan obyek pikiran yang meliputi fakta, konsep, operasi dan prinsip.

15

Heruman, Model, 1. 16


(33)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b. Bertumpu pada kesepakatan

Dalam matematika kesempatan merupakan tumpuan yang penting. Contohnya adalah lambang bilangan.

c. Pola pikir deduktif

Matematika sebagai “ilmu” hanya diterima jika berpola pikir deduktif. Pola ini dapat terwujud dalam bentuk tidak sederhana.

d. Memiliki simbol yang kosong dari arti

Dalam matematika terlihat jelas banyak simbol yang digunakan, baik yang huruf maupun yang bukan huruf. Rangkaian ini membentuk model matematika. Kekosongan arti dari model matematika merupakan kekuatan matematika yang dengan sifat tersebut dapat masuk dalam kehidupan yaitu dari masalah teknis, ekonomi hingga psikologi.

e. Memperhatikan semesta pembicaraan

Sehubungan dengan pernyataan di atas, ditunjukan bahwa penggunaan matematika diperlukan kejelasan lingkup model yang dipakai. Benar salahnya ataupun tidaknya penyelesaian suatu model matematika ditentukan oleh pembicaraannya.


(34)

f. Konsisten dalam sistemnya

Dalam matematika terdapat banyak sistem, ada yang terkait satu sama lain dan ada pula sistem yang dipandang lepas satu dengan yang lainnya. 17

3. Pembelajaran Matematika di MI

Pembelajaran matematika di MI adalah usaha yang dilakukan oleh guru kepada siswa siswi MI untuk membangun pemahaman terhadap matematika. 18 Selain itu berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dalam Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, disebutkan bahwasannya mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

17

LAPIS PGMI, Matematika 1 paket 2, (Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2008), 6. 18


(35)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam Kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.19

4. Materi Operasi Hitung Campuran

Dalam mata pelajaran matematika untuk sekolah dasar, operasi hitung hanya meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, pemangkatan dan penarikan akar inilah operasi hitung yang nantinya harus dapat mereka selesaikan. Pengerjaan operasi hitung dalam matematika selalu menggunakan simbol-simbol pemisah, misal simbol penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (x) dan pembagian (:). Namun dalam penerapannya, operasi hitung tidak hanya terdapat satu simbol pemisah, ada pula operasi hitung yang menggunakan dua atau lebih simbol pemisah, itulah yang disebut dengan operasi hitung campuran.20

19

Departemen Pendidikan Nasional, Standar Isi, (Jakarta: 2007), 417. 20

Okta Kurnia Wahyuni, “Peningkatan Kemampuan Menghitung Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Menggunakan Media Konkret Koin Warna Pada Siswa Kelas II MI Al Hidayah Sawotratap”, Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2016), t.d., 12.


(36)

Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi. Penyelesaian pengerjaan operasi hitung campuran merujuk pada perjanjian tertentu, yaitu penjumlahan dan pengurangan setingkat. Ini berarti manapun yang ditulis dahulu, operasi itu yang dikerjakan dahulu.21

Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa operasi hitung campuran adalah suatu cara pengerjaan hitungan matematika yang dimana terdapat dua atau lebih simbol operasi hitung yang pengerjaanya dilihat dari simbol operasi apa yang dahulu muncul itu yang dikerjakan dahulu.

Dalam penelitian ini, operasi hitung campuran yang dibahas hanya berbatas pada operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan batas 500. Pembatasan ini dilakukan dengan menyesuaikan Kompetensi Dasar

yang dipakai oleh peneliti, yaitu “melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 500”.

Pengertian penjumlahan adalah apabila dua bilangan a dan b dijumlahkan, maka hasilnya ditunjukkan dengan a+b, jadi 3+2 = 5, sedangkan pengertian pengurangan adalah apabila bilangan a dikurangi b, maka pengurangannya ditunjukkan dengan a-b, jadi 6-2 = 4.22

21

Heruman, Model, 30.


(37)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Cara pengerjaan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan memiliki beberapa aturan, yakni sebagai berikut:

a. Apabila ada operasi yang berada di dalam kurung () maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah yang ada di dalam kurung tersebut. b. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka yang dikerjakan terlebih

dulu adalah operasi yang berada di kiri.23

Berikut ini contoh mengerjakan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan, yakni:

Contoh 1: 40 + 5 –9 = … Jawab:

40 + 5 – 9 = 40 + 5 = 45, 45 – 9 = 36 Jadi, 40 + 5 – 9 = 36

Contoh 2: 45 + (3-1) = Jawab:

45 + (3-1) = 45 + (2) = 47 Jadi, 45 + (3-1) = 47

23

Purnomosidi, Matematika 2 untuk SD/MI kelas 2, (Jakarta: pusat perbukuan departemen pendidikan nasional, 2008), 33.


(38)

C.Media Gelas Bilangan

1. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Menurut Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya.24

Menurut Bovee dalam Rostina Sundayana mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk pesan pembelajaran.25

Menurut Education Association (NEA) dalam Asnawir

mengemukakan bahwa media adalah benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.26

24

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), 204.

25

Rostina Sundayana, Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika, (Bandung: Alfabeta, 2015), 6.

26


(39)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat dan bahan yang dapat membantu guru dalam menyampaikan pesan materi pelajaran yang akan diajarkan.

2. Jenis Media

Jenis-jenis media yang ada dilihat menurut bentuknya maka dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Media visual adalah yaitu media yang hanya dapat ditangkap dengan indra penglihatan atau dapat dilihat seperti: foto, gambar, poster, kartun, grafik, dll.

b. Media audio adalah media yang hanya dapat didengar saja seperti: kaset, mp3, radio dll.

c. Media audio visual adalah media yang dapat dilihat juga didengar seperti: film, video dll.

d. Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap seperti: animasi, internet, pembelajaran berbasis computer, dll. e. Media realita adalah media nyata yang ada di lingkungan seperti:

binatang, herbarium, dll.27

Dapat disimpulkan dari pemaparan di atas, bahwa media gelas bilangan bila dilihat dari bentuknya termasuk dalam jenis media visual

27


(40)

dikarenakan berwujud dan dapat disentuh karena bersifat konkret sehingga siswa dapat ikut langsung menggunakan media gelas bilangan dalam proses pembelajaran.

3. Media Gelas Bilangan

Media gelas bilangan merupakan media yang digunakan untuk membantu siswa memahami cara berhitung operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Pada umumnya guru tidak memakai media untuk topik operasi hitung campuran 2 bilangan dalam 3 angka atau lebih dengan cara bersusun ke bawah, karena guru berpendapat anak sudah memahami secara simbolik, sedangkan masih banyak anak yang masih merasa kesulitan memahami materi tersebut. Oleh karena itu media ini ditawarkan sebagai alat bantu siswa melakukan proses berhitung materi operasi hitung campuran, yang mudah pembuatannya dan murah karena dapat dibuat dari bahan-bahan bekas.28

Pemilihan Media gelas bilangan dikarenakan kemampuan berhitung siswa di kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik masih sangat kurang. Hal ini ditunjukkan dengan sikap atau cara para siswa di kelas saat proses berhitung materi operasi hitung campuran. Masih banyak siswa untuk mengkonkretkan atau menvisualkan angka-angka yang ada pada soal dengan cara menggambar dahulu sebuah garis

28

Pitadjeng, Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), 144.


(41)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

sejumlah dengan angka yang ada di soal. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa di kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik kemampuan dalam berhitung masih kurang. Pembuatan Media Gelas Bilangan diharapkan mampu membantu meningkatkan kemampuan berhitung siswa. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk membuat Media Gelas Bilangan adalah sebagai berikut:

1. Kardus 2. Gelas plastik

3. Sedotan warna-warni 4. Kawat/benang 5. Kertas/post it 6. Lem

7. Spidol

8. Cat/kertas berwarna (untuk menghias kardus)

Selanjutnya untuk cara pembuatannya akan dijabarkan seperti dibawah ini:

a. Potong kardus berbentuk persegi panjang 1 meter dan lebar 80 cm (atau disesuaikan dengan keperluan).

b. Dibagi dengan garis sejajar dengan lebar menjadi 2, sehingga menjadi 2 persegi panjang dengan ukuran (60x80) cm yang dijadikan tempat gelas dan (40x80) cm untuk dijadikan tempat bilangan.


(42)

c. Pasang gelas plastik menggunakan benang, kawat atau lem sehingga gelas plastik dapat menempel pada kardus. Susun menjadi 4 baris kebawah dan 3 baris kesamping.

d. Pasang tulisan nilai tempat di atas gelas seperti nilai ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan sesuai urutan gelas plastik yang ditempel tadi. e. Hias kardus dengan cat/kertas berwarna kemudian tempelkan gelas

dengan kawat dan kertas bilangan juga dengan kawat.29 Berikut ini merupakan gambar dari media gelas bilangan:

Gambar 2.1 Media Gelas Bilangan

29


(43)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Cara menggunakan media gelas bilangan:

1) Beri dahulu mereka soal kemudian bimbing untuk melakukan cara berhitung yang benar sesuai aturan dalam operasi hitung campuran. 2) Bagikan masing-masing kelompok sedotan warna warni, kertas warna

dan spidol

3) Letakkan sedotan sejumlah angka yang akan digunakan di gelas plastik untuk menghitung.

4) Letakkan simbol operasi hitung mana dulu yang harus dipasang dahulu, hitung hasilnya dengan cara memindahkan sedotan pada tiap satuannya dan sisihkan jawaban sementara di kertas tugas.

5) Dilanjutkan menghitung dari hasil yang pertama dengan operasi hitung yang kedua.


(44)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga proses pembelajaran menjadi lebih baik.30

Peran peneliti dalam PTK ini sebagai perencana dan pelaksana proses belajar dan mengajar di kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik materi operasi hitung campuran semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 melalui peningkatan kemampuan berhitung dengan media gelas bilangan. Adapun guru yang diteliti adalah guru mata pelajaran matematika yang diberi tugas oleh peneliti untuk melaksanakan observasi aktivitas guru dan siswa saat pembelajaran menggunakan media gelas bilangan berlangsung.

.

30

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 41.


(45)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kurt Lewin. Model penelitian tindakan model Kurt Lewin dianggap sebagai cikal bakal penelitian tindakan kelas. Yang menyatakan bahwa konsep pokok dalam penelitian tindakan terdiri dari 4 komponen, yaitu:

1. Perencanaan (planning) 2. Tindakan (acting) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting)

Berikut ini merupakan gambar alur PTK dalam model Kurt Lewin:

Gambar 3.1


(46)

B.Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di MI Tarbiyatul Islamiyah jl Tanjungan, Driyorejo Gresik pada mata pelajaran Matematika di kelas 2. Alasan penulis melaksanakan PTK di sekolah ini untuk memperbaiki praktek belajar mengajar di kelas dan MI Tarbiyatul Islamiyah ini merupakan salah satu sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini kurang lebih dilaksanakan selama kurang lebih 5 bulan yang dimulai pada bulan Maret sampai juli 2017. Penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran di kelas 2 dan kalender akademik sekolah, karena PTK dilakukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar efektif di kelas. Penelitian ini dimulai dari Observasi, perencanaan, tindakan dan releksi sampai pengambilan data. Pelaksanaan siklus dilakukan pada awal semester ganjil dengan rincian siklus I dilakukan pada 18 Juli 2017 jam 07.30 - 08.40 WIB dan siklus II pada 21 Juli 2017 jam 07.30 - 08.40 WIB.


(47)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Karakteristik Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas 2 di MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik tahun pelajaran 2017-2018 yang berjumlah siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan sebanyak 20 siswa perempuan.

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik ini menitik beratkan pada kemampuan berhitung siswa di kelas 2. Kurikulum yang diterapkan MI Tarbiyatul Islamiyah pada kelas 2 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan Standart Kompetensi “ melakukan penjumlahan dan

pengurangan bilangan sampai 500” dan kompetensi dasar (KD) “Melakukan

penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500”. Dengan begitu objek yang diteliti dalam penelitian ini tentang hasil kemampuan berhitung matematika yang diukur berdasarkan tingkat kemampuan berhitung operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan siswa kelas 2 MI Tarbiyatul

Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik. Alasan yang mendasar

dilakukannya penelitian tindakan kelas 2 adalah kurangnya kemampuan berhitung siswa sehingga masih banyak yang berada di bawah nilai ketuntasan minimal kemampuan berhitung. Hal ini dikarenakan pada mata pelajaran matematika bersifat abstrak. Keabstrakan matematika merupakan


(48)

salah satu penyebab anggapan siswa tingkat dasar atau MI bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit.

Sedangkan pada kelas 2 SD/MI sekitar usia 8 tahun para siswa masih mengunakan berpikir konkret yakni didasarkan pada obyek-obyek yang nyata. Oleh karena itu, pemanfaatan media merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk menghilangkan pemikiran peserta didik bahwa matematika itu sulit. Kemudian peneliti menggunakan media gelas bilangan untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan.

Mayoritas peserta didik di MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik berasal dari lingkungan sekitar sekolah tersebut sehingga karakteristik siswa-siswi di MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik ini memiliki kemampuan yang berbeda beda dikarenakan berasal dari latar belakang siswa-siswi yang berbeda pula.


(49)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C.Variabel yang Diselidiki

Variabel yang menjadi sasaran dalam PTK ini adalah penerapan media gelas bilangan untuk meningkatkan kemampuan berhitung materi operasi hitung campuran pada siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik. Disamping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu:

1. Variabel Input :

Siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik. 2. Variabel Proses :

Penerapan media gelas bilangan. 3. Variabel Output :

Kemampuan berhitung siswa pada materi operasi hitung campuran kelas 2 pelajaran matematika.

D.Rencana Tindakan

Penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas (PTK), adapun rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok, yakni: perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).31

31


(50)

Jika dalam siklus satu, peneliti menilai adanya kekurangan atau kesalahan, maka dapat diperbaiki atau dimodifikasi dengan mengembangkan ke perencanaan langkah pada siklus kedua. Pra siklus dilaksanakan sebelum melakukan siklus 1 dan apabila pada siklus 1 belum mendapatkan hasil yang diinginkan maka dapat dilakukan siklus 2 dan apabila pada siklus terakhir sudah didapatkan hasil yang diinginkan maka siklus dapat diberhentikan.

1. Pra siklus

Penelitian ini menggunakan PTK model Kurt Lewin. Berikut ini adalah perencanaan dalam pra siklus menggunakan wawancara sebelum dilakukannya siklus I dan siklus II:

a. Melakukan observasi ke MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik

b. Menyiapkan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan terhadap guru c. Melakukan wawancara kepada guru

d. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan

e. Memberikan soal pre test pada siswa untuk mengetahui ketuntasan kemampuan berhitung siswa materi operasi hitung campuran


(51)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Siklus 1

Dalam pelaksanaan PTK ini menggunakan model Kurt Lewin dan terdapat empat tahap, Yaitu:

a. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam tahap ini peneliti bersama guru kolabolator membuat rencana tindakan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah:

1) Menentukan pokok bahasan

2) Menentukan indikator kinerja yang akan dicapai

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang difokuskan pada perencanaan perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan media gelas bilangan.

4) Mempersiapkan media, fasilitas dan sarana pendukung.

5) Menyiapkan instrumen pengumpulan data, yaitu kisi-kisi soal, soal

post test siklus I, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi


(52)

b. Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP, meliputi:

1) Kegiatan awal

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam b) Guru menanyakan kabar siswa

c) Guru dan siswa berdoa bersama d) Guru mengabsen kehadiran siswa

e) Guru memberi apersepsi “ibu punya 15 pensil kemudian pensil ibu yang 5 hilang. Akhirnya ibu membeli 8 pensil yang baru. Berapa total pensil ibu sekarang?”

f) Guru menuliskan judul materi di papan tulis

g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran

2) Kegiatan inti

a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok

b) Guru meminta siswa membuka dan membaca buku paket

matematika materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

c) Guru menerangkan sedikit tentang materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan


(53)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

d) Guru memperkenalkan dan menjelaskan penggunaan media “Gelas

Bilangan” pada materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

e) Semua siswa aktif dan mendengarkan dan merespon penjelasan guru

f) Guru membagikan lembar kerja kelompok

g) Siswa secara kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok dengan media gelas bilangan

h) Guru mendampingi tiap-tiap kelompok dalam mengerjakan lembar kerja kelompok

i) Setelah selesai perwakilan menyampaikan hasil kerja kelompok j) Guru memberikan klarifikasi jawaban yang benar pada hasil kerja

kelompok

k) Guru bertanya jawab tentang sejauh mana pemahaman siswa materi operasi hitung campuran

3) Kegiatan penutup

a) Guru memberikan motivasi dan refleksi pada siswa b) Guru membagikan soal post test siklus I

c) Setelah selesai siswa mengumpulkan jawaban soal post test siklus I d) Guru memberikan kesimpulan pelajaran hari ini

e) Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa f) Guru mengucapkan salam


(54)

c. Observasi

Pada tahap observasi ini peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran dengan menerapkan media gelas bilangan di kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik. Hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran, mencatat semua gejala yang muncul selama pembelajaran, dan mengisi lembar pengamatan guru dan siswa. Pengamatan ini bertujuan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran dengan menerapkan media gelas bilangan di kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik.

d. Refleksi

Pada tahap ini guru dan peneliti mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil observasi. Hasil dikumpulkan, dan dianalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dan mencari kendala selama mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya peneliti juga melakukan refleksi diri terhadap penerapan media gelas bilangan. Apabila hasil yang diperoleh belum sesuai harapan maka akan dilakukan siklus selanjutnya.


(55)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Siklus II

Setelah melakukan siklus I dan didapatkan hasil penelitiaannya, apabila hasil yang didapat di siklus I masih kurang dari yang diharapkan maka dapat dilakukan siklus II untuk mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan. Siklus II adalah pengulangan dari siklus I dengan beberapa perubahan utuk memperbaiki kekurangan yang ada di siklus I.

E.Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber Data

Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini, yakni: a. Guru

Dari sumber data guru untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan melihat perolehan data tentang tingkat keberhasilan dan kegagalan dari penerapan media gelas bilangan.

b. Siswa

Dari sumber data siswa, dapat diperoleh data hasil penerapan media gelas bilangan dalam meningkatkan kemampuan berhitung materi operasi hitung campuran siswa kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan, Driyorejo Gresik.


(56)

2. Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data tersebut dilakukan peneliti agar mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara ini biasanya ditandai oleh pengamatan tentang apa yang benar-benar dilakukan oleh individu, dan membuat pencatatan-pencacatan secara objektif mengenai apa yang diamati. Dapat juga menggunakan checklist atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya.32

Dalam penelitian tindakan kelas ini, observasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas guru dan siswa dalam proses KBM (kegiatan belajar mengajar). Selain itu, observasi juga digunakan untuk mengamati implementasi media gelas bilangan pada materi operasi hitung campuran yang dilaksanakan oleh peneliti dan guru mata pelajaran.

32

Ngalim Purwanto, Prinsip Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 149.


(57)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi bertujuan untuk mengumpulkan data sebagai berikut:

1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menerapkan media gelas bilangan.

2) Aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan media gelas bilangan.

Berikut panduan observasi aktivitas untuk guru:

Tabel 3.1

Observasi Aktivitas Guru

KEGIATAN URAIAN

KEGIATAN

SKOR TOTAL

SKOR

1 2 3 4

AWAL

a. Mengucapkan

salam dan

berdoa bersama b. Mengabsen

kehadiran siswa

c. Memberi

motivasi dan

apersepsi

d. Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

INTI e. Membagi

kelompok

menjadi 5

kelompok f. Mengajak siswa

membaca buku paket


(58)

matematika g. Memberikan

arahan penggunaan

media gelas

bilangan h. Melakukan

Tanya jawab

dengan siswa i. Mendampingi

siswa saat

diskusi j. Memanggil

perwakilan kelompok untuk menjawab pertanyaan k. Memberikan

kesempatan siswa bertanya l. Guru

memberikan penguatan materi

PENUTUP m.Guru mengajak

siswa menarik kesimpulan n. Mengecek

pemahaman

siswa dengan

refleksi o. Memberikan


(59)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

tugas individu p. Mengakhiri

pelajaran

dengan doa dan salam

Skor perolehan Skor maksimal

Penilaian hasil skor observasi aktivitas guru:

Keterangan skor pada tabel di atas adalah diberikan skor satu apabila aktivitas guru dinilai sangat tidak baik jika tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif dan tidak tepat waktu. Kemudian skor dua diberikan apabila aktivitas guru dinilai tidak baik jika dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif dan tidak tepat waktu. Selanjutnya skor tiga diberikan apabila aktivitas guru baik jika dilakukan, sesuai aspek, efektif dan tepat waktu. Dan yang terakhir skor empat diberikan bila aktivitas guru dinilai sangat baik jika dilakukan, sesuai aspek, efektif dan tepat waktu.

Tabel aktivitas guru digunakan untuk mengobservasi kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung. Kemudian diberi nilai untuk mengetahui hasil aktivitas guru selama pembelajaran. Apabila nilai dari aktivitas guru masih kurang maka akan dilakukan observasi aktivitas guru lagi pada siklus kedua.


(60)

Selanjutnya di bawah ini adalah lembar observasi aktivitas untuk siswa:

Tabel 3.2.

Observasi Aktivitas Siswa

NO INDIKATOR /Aspek yang

Diamati

Pengamat Skor

1 2 3 4

1 Siswa merespon apersepsi yang

diberikan guru

2 Siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran

3 Siswa tertib saat pembagian

kelompok

4 Siswa memusatkan perhatian pada

buku paket matematika

5 Siswa mendengarkan saat guru

menjelaskan penggunaan media gelas bilangan

6 Siswa tertib saat diskusi

7 Siswa mendengarkan penguatan

oleh guru

8 Suswa memberi tanggapan saat

guru mengecek pemahaman siswa

9 Siswa mengerjakan dengan tertib

evaluasi individu

10 Siswa merespon kesimpulan

materi yang disampaikan guru Skor perolehan

Skor maksimal


(1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

91

selanjutnya tidak perlu diadakan. Berikut rekapitulasi data tentang peningkatan

kemampuan berhitung operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

dengan menerapkan media gelas bilangan dari pra siklus, siklus I hingga siklus

II di MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik:

Tabel 4.12

Rekapitulasi Data Hasil Pra Siklus, Siklus I Siklus II No Deskripsi data Pra siklus Siklus I Siklus II 1 Observasi aktivitas guru - 64,1 84,4

2 Observasi aktivitas siswa - 60 77,5

3 Rata-rata

54,9

68,5

82,6

4 Jumlah siswa yang mencapai KKM

15

28

36

5 Ketuntasan kemampuan berhitung

34,9%

65,1%

83,7%

Berdasarkan tabel 4.12, maka dapat kita lihat peningkatan hasil setiap

siklusnya melalui grafik berikut ini:

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Pra Siklus Siklus I Siklus II 0 64,1 84,4 0 60 77,5 54,9 68,5 82,6 15 28 36 34,9 65,1 83,7 Aktivitas guru Aktivitas siswa Rata-rata

Jumlah siswa yang mencapai KKM Ketuntasan klasikal

Grafik 4.2


(2)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

92

BAB V

PENUTUP

A.

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang

diperoleh dari pra siklus dan dua siklus yang menggunakan media gelas

bilangan pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran kelas

2 MI Tarbiyatul Islamiyah Tanjungan Driyorejo Gresik dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1.

Penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan kemampuan

berhitung materi operasi hitung campuran kelas 2 MI Tarbiyatul Islamiyah

Tanjungan Driyorejo Gresik yang melalui 2 siklus dapat dilaksanakan

dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan peningkatan hasil aktivitas

guru dan siswa. Pada siklus I, aktivitas guru sebesar 64,1 (cukup baik).

Sedangkan pada siklus II, aktivitas guru memperoleh nilai sebesar 84,4

(baik). Selain itu peningkatan juga terjadi pada nilai aktivitas siswa yakni

pada siklus I nilai aktivitas siswa sebesar 60 (cukup baik) dan pada siklus II

menjadi 77,5 (baik).

2.

Pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran dengan

menggunakan media gelas bilangan dapat meningkatkan kemampuan

berhitung materi operasi hitung campuran. Hal tersebut dapat diketahui dari


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

93

(baik) di siklus II. Persentase ketuntasan juga mengalami peningkatan di

mana pada siklus I 65,1% (cukup) menjadi 83, 7% (baik) pada siklus II.

B.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka dapat diambil

beberapa saran sebagai berikut:

1.

Bagi Guru

Guru hendaknya lebih maksimal dalam memotivasi siswa agar siswa dapat

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

2.

Bagi Siswa

Siswa hendaknya dapat lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran

berlangsung agar proses kegiatan belajar mengajar dapat lebih interaktif dan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

3.

Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, media gelas bilangan ini agar dapat

dikembangkan pada materi operasi hitung campuran dari mulai penjumlahan

hingga pembagian karena dikarenakan pada penelitian sekarang media gelas

bilangan hanya digunakan pada operasi hitung campuran penjumlahan dan


(4)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

93

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir. 2002.

Media Pembelajaran

. (Jakarta: Ciputat pres).

B. Uno, Hamzah. 2012.

Assessment pembelajaran.

(Jakarta: Bumi Aksara).

Departemen pendidikan nasional Indonesia.2007.

Standart isi.

(Jakarta)

Endi Sarwanto,

“Penggunaan Media G

elas Bilangan dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Kognitif Matematika Pada Siswa Kelas I SD

Muhammadiyah Kayen Depok Sleman”

, Skripsi, (Yogyakarta: UIN

Sunan Kalijaga, 2016),

Heruman. 2012.

Model Pembelajaran Matematika Disekolah Dasar.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Hidayati, Enik. 2015.

peningkatan kemampuan berhitung penjumlahan

dan pengurangan bilangan dengan menggunakan media garis

bilangan pada mata pelajaran matematika siswa kelas II MI

Mambaul Hikmah Mojokerto.

Skripsi. (Surabaya:UINSA).

http://cariilmupengetahuan.blogspot.in/2012/12/faktor-yang-mempengaruhi kemampuan.html

, diakses pada tanggal 11 Juli

2017

Huriyah, Zaimatul. 2017.

Peningkatan Kemampuan Berhitung Luas

Trapesiumdan Laying-Layang Mata Pelajaran Matematika Melalui

Strategi College Ball Siswa Kelas V MI Bina Bangsa Krembangan

Surabaya.

Skripsi. (Surabaya:UIN Sunan Ampel).

Isnandar, Kasir. 1999.

Matematika dasar.

(Jakarta: Gelora Aksara

Pratama).

Kunandar. 2013.

Langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai

pengembangan profesi guru.

(Jakarta: Rajawali Pres).

LAPIS PGMI. 2008.

Matematika 1 paket 1

. (Surabaya: IAIN Sunan

Ampel).


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

94

LAPIS PGMI. 2008.

Matematika 1 paket 2

. (Surabaya: IAIN Sunan

Ampel).

LAPIS PGMI. 2009.

Pembelajaran Matematika MI paket 1

. (Surabaya:

aprinta).

LAPIS PGMI. 2009.

penelitian tindakan kelas paket 5

. (Surabaya: aprinta).

Mertler, Craig A. 2014.

penelitian tindakan kelas

. (Jakarta: PT Indeks).

Muslimin, Zidni Immawan, Ariyanti. 2015.

Efektifitas alat permainan

edukatif (APE) berbasis media dalam meningkatkan kemampuan

berhitung pada anak kelas 2 di SDN Bulutirto Temanggung

. jurnal

Psikologi. (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga).

Pitadjeng. 2015.

Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

.

(Yogyakarta: Graha Ilmu).

Purnomosidi. 2008.

Matematika 2 untuk SD/MI kelas 2

. (Jakarta: pusat

perbukuan departemen pendidikan nasional).

Purwanto, Ngalim. 2012.

prinsip prinsip dan teknik evaluasi pengajaran

.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Sanaky, Hujair AH. 2013.

Media Pembelajaran Interaktif Inovatif.

(Yogyakarta: Kaukaba Dipantara).

Sanjaya, Wina. 2010.

Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran

.

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group).

Sanjaya, Wina. 2012.

penelitian tindakan kelas

. (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group).

Sriyanto. 2007.

Strategi Sukses Menguasai Matematika

. (Yogyakarta:

Indonesia Cerdas).

Subini, Nini. 2011.

Mengatasi kesulitan belajar anak

. (Jakarta:PT Buku

Kita).

Sudjana, Nana. 2012.

penilaian hasil proses belajar mengajar

. (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya).


(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

95

Sundayana, Rostina. 2015.

Media dan Alat Peraga Dalam Pembelajaran

Matematika

. (Bandung: Alfabeta).

Suparjo,

“Penggunaan Media Gelas Bilangan untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Matematika Materi Penjumlahan Siswa

Tunagrahita Ringan Kelas V Semester II SLB Negeri Tegal Tahun

2010/2011”

, Skripsi, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2011).

Suryani, Nunuk. 2012.

Strategi belajar mengajar

. (Yogyakarta:Ombak)

Susanto, Ahmad. 2011.

Perkembangan Anak Usia Dini

. (Jakarta:

Kencana).

Wahyuni, Okta Kurnia. 2016.

Peningkatan Kemampuan Menghitung

Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Menggunakan

Media Konkret Koin Warna Pada Siswa Kelas II MI Al Hidayah

Sawotratap

. Skripsi. (Surabaya:UIN Sunan Ampel).

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Quran. 1989.

Al-Quran dan

Terjemahnya

. (Semarang: CV Toha Putra).