PENGGUNAAN MEDIA TIME LINE CHART WAYANG DENGAN PENERAPAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada Materi Peristiwa-peristiwa Menjelang Proklamasi

(1)

PENGGUNAAN MEDIA TIME LINE CHART WAYANG DENGAN PENERAPAN METODE STAD UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada Materi Peristiwa-peristiwa

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandari SyaratMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

Program StudiPendidikanGuru SekolahDasar

Oleh :

Oleh

FITRI MAYASARI 0903163

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada Materi Peristiwa-peristiwa

Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia)

Oleh

Fitri Mayasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Fitri Mayasari 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 7

1. Rumusan Masalah... 7

2. Pemecahan Masalah ... 8

C.Tujuan Penelitian ... 12

D.Manfaat Penelitian ... 12

E.Batasan Istilah ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Hakikat IPS ... 14

1. Pengertian IPS ... 14

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 15

3. Struktur Pengetahuan IPS ... 17

4. Manfaat Pembelajaran IPS ... 18

B.Media Time Line Chart dan Wayang...20

1. Media Pembelajaran ...20

a. Pengertian Media ...20

b. Jenis-jenis Media ...21

c. Manfaat Media Pembelajaran ...22

d. Kriteria Pemilihan Media ...23


(4)

ii

a. Media Time Line Chart ...24

b. Media Wayang ...26

c. Media Time Line Chart Wayang ...29

3. Penggunaan Time Line Chart Wayang ...29

C.Metode STAD ...30

1. Hakikat Metode ...30

2. Metode STAD ...30

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode STAD ...30

D.Teori Dasar yang Mendasari Penggunaan Media Time Line Chart Wayang dan Penerapan Metode STAD ... 31

1. Teori Belajar Jean Piaget ...31

2. Teori Belajar Ausubel ...33

E.Hasil Belajar ...34

F. Materi Peristiwa-peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ...36

G.Temuan Hasil Relevan ...40

H.Hipotesis Tindakan ...42

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian...43

1. Lokasi Penelitian ...43

2. Waktu Penelitian ...43

3. Subyek Penelitian ...43

B.Prosedur Penelitian ...45

1. Metode Penelitian ...45

2. Instrument Penelitian ...49

C.Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...52

1. Teknik Pengolahan Data ...52

2. Analisis Data ...53

D.Validasi Data ...54


(5)

iii

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

A.Paparan Data Awal ...57

B.Paparan Data Tindakan ...61

1. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...61

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...61

b. Paparan Data Proses Siklus I ...64

c. Paparan Data Hasil Siklus I ...69

d. Paparan Data Analisis dan Refleksi Siklus I ...72

2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ...77

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ...77

b. Paparan Data Proses Siklus II ...80

c. Paparan Data Hasil Siklus II ...86

d. Paparan Data Analisis dan Refleksi Siklus II ...89

3. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ...93

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ...93

b. Paparan Data Proses Siklus III ...96

c. Paparan Data Hasil Siklus III ...102

d. Paparan Data Analisis dan Refleksi Siklus III ...106

C.Paparan Pendapat Siswa dan Guru ...109

1. Paparan Pendapat Siswa ...109

2. Paparan Pendapat Guru ...111

D.Pembahasan ...112

a. Gambaran Perencanaan ...114

b. Gambaran Pelaksanaan ...115

c. Gambaran Hasil Belajar Siswa ...117

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan ...119

B.Rekomendasi ...122 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HI


(6)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Data Awal ... 4

3.1Daftar Nama Siswa Kelas V SDN I Lurah ... 44

3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Guru ... 50

3.3Kisi-kisi Pedoman Wawancara Untuk Siswa ... 50

3.4 Kisi-kisi Soal Test ... 51

3.5 Kriteria Ketuntasan Minimum Kelas V SDN I Lurah ... 52

4.1 Hasil Kinerja Guru Data Awal ... 58

4.2 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Data Awal ... 60

4.3 Data Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus I ... 63

4.4 Data Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus I ... 66

4.5 Data Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan Siklus I ... 67

4.6Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 68

4.7 Hasil Belajar Siswa SDN I Lurah Siklus I ... 71

4.8 Hasil Data Tes Hasil Belajar Data Awal dan Siklus I ... 72

4.9 Rekapitulasi Perbandingan Pelaksanaan dan Temuan Siklus I ... 74

4.10Data Kinerja Guru Siklus II Tahap Perencanaan ... 79

4.11 Data Kinerja Guru Siklus II Tahap Pelaksanaan ... 83

4.12 Data Kinerja Guru Siklus II Tahap Penilaian ... 84

4.13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 85

4.14 Data Hasil Belajar Siswa SDN I Lurah Siklus II ... 87

4.15 Hasil Data Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 89


(7)

v

4.17 Data Kinerja Guru Siklus III Tahap Perencanaan ... 96

4.18 Data Kinerja Guru Siklus III Tahap Pelaksanaan ... 99

4.19Data Kinerja Guru Siklus III Tahap Penilaian ... 100

4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 101

4.21 Data Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN I Lurah Siklus III ... 103

4.22 Perolehan Data Tes Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III .. 105


(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 MediaTime Line Chart ... 26

2. 2 Media Wayang Tokoh ... 28

3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart ... 45

4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Data Awal Dan Siklus I ... 72

4.2 Perbandingan Aktivitas Siswa dari Siklus I ke Siklus II ... 86

4. 3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 89

4. 4 Perbandingan Aktivitas Siswa dari Siklus I Sampai Siklus III ... 102

4. 5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 105

4. 6 Perbandingan Perencanaan Penelitian Siklus I, II, dan Siklus III ... 115

4. 7 Perbandingan Pelaksanaan Penelitian Siklus I, II, dan Siklus III ... 116

4. 8 Perbandingan Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I Sampai Siklus III ... 117


(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ... 124

2. Rencana PelaksanaanPembelajaran Siklus I ... 131

3. Rencana PelaksanaanPembelajaran Siklus II ... 143

4. Rencana PelaksanaanPembelajaran Siklus III ... 156

5. Format Observasi Kinerja Guru Data Awal ... 168

6. Hasil Observasi Kinerja Guru Data Awal ... 172

7. Format Observasi Kinerja Guru Siklus ... 174

8. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 179

9. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 183

10.Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 187

11.Format Observasi Aktivitas Siswa ... 191

12.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 194

13.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 198

14.Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 202

15.Format Pengolahan Nilai Hasil Belajar Siswa Data Awal ... 206

16.Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Data Awal ... 207

17.Format Pengolahan Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus ... 210

18.Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN I Lurah Siklus I ... 211

19.Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN I Lurah Siklus II ... 213

20.Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN I Lurah Siklus III ... 215

21.Format Catatan Lapangan Siklus ... 217

22.Hasil Catatan Lapangan Siklus I ... 218

23.Hasil Catatan Lapangan Siklus II ... 222

24.Hasil Catatan Lapangan Siklus III ... 226

25.Pedoman Wawancara Untuk Siswa Data Awal ... 230

26.Pedoman Wawancara Untuk Guru Data Awal... 231


(10)

viii

28.Hasil Wawancara Untuk Siswa Siklus ... 233

29.Pedoman Wawancara Untuk Guru Data Siklus ... 236

30.Hasil Wawancara Untuk Guru Data Siklus ... 237

31.Foto Lembar Kerja Siswa Siklus I, II, III... 239

32.Lembar Hasil Belajar Siswa ... 242


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan, manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia diberikan akal untuk dapat berfikir. Akal yang diberikan oleh Tuhan tentu saja harus senantiasa diasah, agar manusia dapat terus menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk dapat mengasah akal tersebut, manusia memerlukan pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses belajar atau usaha manusia untuk menjadi pribadi yang memiliki kekuatan spiritual dan kecerdasan dalam berfikir. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003.

Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sisdiknas 2003)

Selain manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna, manusia juga merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lainnya dan tidak luput dari hal-hal yang berbau sosial. Ilmu sosial atau elemen aspek sosial dapat dipelajari melalui Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial atau Pendidikan IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. IPS merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, sejarah, geografi, antropologi, sosiologi, dan politik. Pengertian IPS sendiri menurut Nasution (Djuanda 2010:148) yaitu „IPS sebagai pelajaran yang merupakan suatu fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial‟. Lalu tentang objek IPS dan bagian-bagian yang mendukungnya, beliau mengatakan: „IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang berhubungan dengan manusia di dalam masyarakat yang terdiri atas


(12)

berbagai subjek: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, pemerintahan dan psikologi sosial‟. Sedangkan menurut Sumantri (Djuanda 2010:148) pengertian IPS adalah: „IPS mempunyai arti sebagai pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, tingkat menengah‟.Jadi IPS adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tingkat SD yang merupakan paduan dari ilmu-ilmu sosial yang terdiri atas berbagai subjek seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, pemerintahan dan psikologi sosial.

Tujuan mata pelajaran IPS menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 halaman 140 yaitu:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannnya,

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial,

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Tujuan IPS menurut kurikulum tahun 2006 mengharuskan siswa dapat mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Selain itu siswa juga harus memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Tetapi materi pembelajaran IPS sangat terkait pada pembelajaran fakta, konsep dan generalisasi yang memaksa siswa untuk lebih banyak memahami dan mengingat materi. Pembelajaran tersebut sering kali menjadi kendala bagi siswa, oleh karena itu banyak siswa yang merasa kesulitan dan jenuh dalam mempelajari IPS terutama pada pelajaran sejarah yang banyak mengungkap fakta-fakta dan kejadian yang terjadi pada masa lampau.

Berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa di lapangan pembelajaran IPS selalu disajikan secara konvensional yaitu hanya denganceramah. Guru hampir tidak pernah menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu untuk menyampaikan dan mengkonkretkan materi kepada


(13)

3

siswanya. Selain itu guru juga jarang menerapkan metode-metode pembelajaran yang variatif untuk memancing agar siswa aktif dalam proses belajar mengajar.

Pembelajaran IPS yang monoton dengan ceramah dan penggunaan buku teks yang terlalu dominan membuat siswa tidak mampu menyerap materi pelajaran yang disampaikan dengan baik. Siswa hanya duduk mendengarkan penjelasan guru dan sesekali mencatat materi apabila disuruh oleh gurunya. Kurangnya motivasi dari guru juga membuat siswa pasif dan tidak ada yang mau untuk bertanya ataupun berpendapat . Seharusnya dalam pembelajaran siswa diharapkan untuk aktif dan kreatif, guru pun seharusnya dapat memberikan pembelajaran yang dirasa lebih bermakna sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Azis, A (2007: 23) “ mengajar bagi seorang guru bukanlah sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa”.

Dari pendapat tersebut Azis, A (2007,24) mengungkapkan bahwa “ ada beberapa hal untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran IPS yang diantaranya adalah pelajaran yang menjenuhkan, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Metode-metode mempelajari siswa, 2. Disiplin dan pengawasan,

3. Memberikan motivasi pada siswa 4. Menciptakan suasana yang mendukung

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 21 September 2012 pada pembelajaran IPS di kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, diperoleh data sebagai berikut:

1. Kinerja Guru

a. Guru mengajarkan materi hanya dengan ceramah selama PBM berlangsung, b. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa selama pembelajaran

berlangsung,

c. Guru hanya terpaku pada satu buku teks IPS,


(14)

2. Aktivitas Siswa

a.Siswa pasif dalam pembelajaran karena hanya mendengarkan penjelasan dari guru,

b.Selama proses pembelajaran berlangsung, tidak ada satu siswa pun yang bertanya kepada guru ataupun berpendapat,

c.Siswa ribut dan mengobrol dengan teman sebangkunya,

d.Banyak siswa yang ijin ke kamar mandi selama pembelajaran berlangsung, 3. Berdasarkan hasil tes materi perjuangan memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia dari jumlah siswa secara keseluruhan yaitu 40 orang, terdapat 62,5% atau 25 orang siswa mendapatkan nilai dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh guru yaitu 65,00. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Data Awal

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

T BT

1. Ayub Kamdani 20

2. Bisma Sunandar 80

3. Naha Puja 45

4. Naha Puji - - -

5. Sendi 40

6. Aditya Agung Ferdian 50

7. Ajeng. P 70

8. Anggela Aprilya 25

9. Devani.P.A 65

10. Erintiana 60

11. Evita Maulina 20

12. Faizal Idovi 65

13. Farha Falhua - - -

14. Feni Amelia 55

15. Fina Lidiawati 60

16. Ica Anisa.R 80

17. Iman Firmansyah 40

18. Jafarudin 80

19. Khofifah 35

20. Maulana 80

21. Maulida Wahyuni 25


(15)

5

23. Muhyidin 25

24. M. Alwi Amri 25

25. Naufal. R 85

26. Nofiyanti 85

27. Nurul Amanah 50

28. Nurul Farocha 35

29. Rizki. S 35

30. Rusmanto 60

31. Riya Sugiarti 55

32. Siti Kholiyah 35

33. Rahayu Setiani 55

34. Annisa. V 50

35. Ismaya Nurbaihaqi 35

36. Yulia Herawati 80

37. Lisa Nabila 80

38. Andrian Gemilang 65

39. A. Farhan 65

40. Nurul Auliyani 60

Jumlah 2015 13 25

Nilai rata-rata 53, 02 KKM = 65

Keterangan : T = Tuntas BT = Belum Tuntas Nilai Akhir = Skor Perolehan x 100

Skor Ideal

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa dalam pembelajaran IPS materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon guru hanya memberikan penjelasan dengan ceramah sehingga membuat siswa jenuh dan bosan serta kurang menarik minat siswa untuk belajar. Tidak adanya media dan metode pembelajaran yang menarik pun membuat siswa tidak bisa memahami materi dengan baik, hal ini mengakibatkan siswa kesulitan untuk mengingat materi pelajaran yang telah disampaikan sehingga membuat hasil belajar siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh guru.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru terungkap bahwa pembelajaran IPS yang dilakukan di kelas V hanya diajarkan dengan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran sama sekali, hal ini terjadi karena guru kesulitan untuk melakukan inovasi pembelajaran dengan


(16)

menggunakan media dan metode yang cocok untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut. Tidak adanya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak hanya menyebabkan aktivitas siswa yang monoton dan membosankan tetapi juga mengakibatkan hasil belajar siswa tidak mencapai KKM yang telah ditentukan sehingga tujuan pembelajaran yang telah dibuat tidak mencapai target yang diharapkan. Dari hasil yang dilakukan kepada siswa juga menunjukkan hal serupa, banyak anak yang menjawab tidak menyukai pelajaran IPS karena mereka sulit untuk memahami materi yang disampaikan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mengajukan media dan metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk membantu siswa dalam mempelajari materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan .

Menurut Arief S. (2005:35), mengemukakan:

Bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.

Masih menurut Arief S. (2005:37) “ Bagan Garis Waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis”.

Bagan garis waktu atautime line chart dapat digunakan sebagai media untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi berupa konsep-konsep ataupun peristiwa sejarah. Karena dengan bagan ini siswa dapat menuliskan runtutan peristiwa–peristiwa sesuai dengan waktu peristiwa itu terjadi secara kronologis. Sehingga dengan bagan ini siswa dapat mudah mempelajari materi peristiwa- peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan.

Sedangkan media wayang sendiri menurut S.K Kochhar (Sukaesih 2010:27) „adalah bentuk dramatisasi khusus, biasanya menggunakan boneka berbentuk manusia atau binatang. Wayang dapat dimainkan dengan mesin atau dengan tangan dan bantuan tali‟.


(17)

7

Menurut Isjoni (Taniredja 2011: 64) :

STAD yang dikembangkan oleh Slavin merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Penggunaan metode STAD dapat memancing minat siswa untuk belajar, karena dalam prosesnya metode STAD tidak hanya mendengarkan penjelasan guru. Tetapi siswa dituntut untuk dapat belajar dan berdiskusi dengan teman sekelompoknya, hal ini juga memungkinkan untuk siswa dapat mengajukan pendapat dalam proses diskusi dan interaksi sosial antara siswa pun dapat terjadi. Sehingga dengan penggunaan metode ini siswa diharapkan aktif dan kreatif selama pembelajaran berlangsung.

Melalui penjabaran tentang metode STAD dan media Bagan Garis Waktu diharapkan Penggunaan metode dan media ini dapat memberikan pembelajaran yang bermakna serta membantu siswa untuk mengingat materi pelajaran yang disampaikan sehingga hasil belajar siswa pun memenuhi standar KKM yang telah ditetapkan oleh guru.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat pentingya penelitian dengan judul “Penggunaan Media Time Line Chart Wayang dengan Penerapan metode STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada Materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia)”.

B.Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan penggunaan media Time LineChart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia?


(18)

b. Bagaimana pelaksanaan penggunaan media Time LineChart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia?

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media Time LineChart Wayang dengan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SD Negeri I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada jumat, 21 september 2012 dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia siswa mengalami kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini terjadi karena selama proses pembelajaran berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pelajaran, selain itu guru juga tidak menggunakan media pembelajaran sama sekali. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat materi apabila disuruh oleh guru, dan selama proses KBM berlangsung tidak ada siswa yang bertanya atau berpendapat sehingga siswa pasif dan pembelajaran menjadi sangat menjenuhkan. Hasil tes siswa pun banyak yang tidak memenuhi standar KKM yang telah ditentukan oleh guru yaitu 65,00.

Pembelajaran IPS sangat banyak mengandung materi yang berupa konsep, peristiwa-peristiwa sejarah dan materi lainnya. Oleh karena itu pembelajaran yang menarik sangat diperlukan untuk siswa dalam mempelajari IPS agar pembelajaran tidak menjenuhkan. Menurut penulis, penggunaan media Time Line ChartWayang dengan penerapan metode STAD merupakan alternatif tindakan yang tepat untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan membuat runtutan peristiwa yang akan digerakkan atau dijelaskan dengan menggunakan media Time Line ChartWayang, mereka pun dapat mempelajari materi tersebut dengan teman sekelompok mereka melalui penerapan metode STAD.


(19)

9

Penggunaan media Time Line ChartWayang dengan penerapan metode STAD adalah suatu rancangan pembelajaran dengan mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok untuk mempelajari dan membuat runtutan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dengan menggunakan media Time Line Chart dan akan dijelaskan dengan menggunakan wayang.

Menurut Arief S. (2005:35) :

Bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.

Masih menurut Arief S. (2005:37) “ Bagan Garis Waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis”.

Media wayang sendiri menurut S.K Kochhar (Sukaesih 2010:27) „adalah bentuk dramatisasi khusus, biasanya menggunakan boneka berbentuk manusia atau binatang. Wayang dapat dimainkan dengan mesin atau dengan tangan dan bantuan tali‟.

Dengan menggunakan media ini diharapkan siswa dapat dengan mudah mempelajari dan memahami materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan karena siswa dituntut untuk membuat runtutan peristiwa secara kronologis sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa tersebut dan akan dijelaskan dengan menggunakan media wayang tokoh yang berperan dalam peristiwa tersebut.

Untuk mendukung penggunaan media Time Line ChartWayang diterapkan pula metode STAD. Metode STAD sendiri menurut Isjoni (Taniredja 2011: 64):

STAD yang dikembangkan oleh Slavin merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Sedangkan Hanifah (2010:157) mengemukakan bahwa langkah-langkah pelaksanaan metode STAD adalah:


(20)

1) Penjelasan materi pembelajaran, 2) Diskusi atau kerja kelompok belajar, 3) Validasi oleh guru,

4) Evaluasi (tes),

5) Menentukan nilai individu atau kelompok, 6) Penghargaan individu atau kelompok.

Dari langkah-langkah pelaksanaan metode STAD, maka dapat dikemukakan rancangan pembelajaran yang nanti akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa diberikan penjelasan materi terlebih dahulu oleh guru, 2. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok,

3. Setiap kelompok dibagikan media Time Line Chart sebagai alat bantu dalam mempelajari materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

4. Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat runtutan peristiwa menjelang proklamasi dengan menggunakan media Time Line Chart sesuai dengan waktu peristiwa itu terjadi, dan menjawab soal-soal yang ada dalam LKS,

5. Setelah selesai berdiskusi, kelompok yang sudah selesai diminta untuk mengambil bendera sesuai dengan urutan. Kelompok yang selesai pertama akan mengambil bendera urutan no 1 dan selanjutnya.

6. Siswa yang mendapat bendera urutan pertama akan mendapat media wayang terlebih dahulu dan diminta untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah

7. mereka lakukan dengan menggunakan media wayang, begitu juga dengan urutan selanjutnya.

8. Siswa mendeskripsikan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media Time Line Chart wayang di depan kelas, (setiap kelompok menjelaskan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi secara runrut sesuai dengan yang mereka diskusikan sebelumnya pada time line chartdengan menggerakkan atau menggunakan wayang tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut)

9. Guru dan siswa mengomentari penampilan kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya,


(21)

11

10. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa telah memahami materi yang telah dipelajari,

11. Setelah semua kelompok selesai mendeskripsikan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media Time Line Chart wayang maka guru memberikan tes kepada siswa sebagai evaluasi apakah pembelajaran yang dilakukan telah berhasil dan dapat diterima dengan baik oleh siswa,

12. Selanjutnya guru menentukan nilai dan memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok,

13. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Target yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut:

1. Target perencanaan Kinerja guru 100%

1) Guru mempersiapkan RPP sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, 2) Guru mempersiapkan LKS,

3) Guru mempersiapkan materi pelajaran

4) Guru mempersiapkan media Time Line Chart Wayang 5) Guru mempersiapkan alat evaluasi

2. Target Pelaksanaan a. Kinerja Guru

Tahap Pelaksanaan 90% 1) Kegiatan Awal 2) Kegiatan Inti 3) Kegiatan Akhir Tahap Evaluasi 100% 1) Penilaian Proses 2) Penilaian Post Tes b. Aktivitas siswa 90%

Terdapat empat aspek yang diamati, yaitu: 1) Mengajukan pertanyaan


(22)

3) Menjelaskan ketika perentasi, dan 4) Penggunaan media pembelajaran 3. Target hasil 90%

Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan klasikal 90% dari 40 orang jumlah seluruh siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, dengan nilai sama dengan atau lebih dari KKM, yaitu 65,00.

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan penggunaan media Time LineChart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan penggunaan media Time LineChart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media Time LineChart Wayang dengan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SD Negeri I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

D.Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak seperti yang diuraikan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Bagi siswa, dapat menumbuhkan sikap menghargai peran dan jasa para pahlawan dan meningkatkan hasil belajar khususnya dalam pelajaran IPS materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, 2. Bagi guru, dapat menjadi alternatif media dan metode pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi-materi IPS khususnya materi sejarah yang sangat berhubungan dengan peristiwa dan waktu,


(23)

13

3. Bagi lembaga, dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat pendidikan,

4. Bagi peneliti, sebagai bahan data atau informasi tentang penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD dalam memecahkan masalah pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

E.Batasan Istilah

Batasan istilah dicantumkan agar tidak muncul kebingungan dan salah persepsi antara penulis dan pembaca serta sebagai penjelas makna kalimat yang dipakai penulis dalam judul penelitian ini. Berikut adalah istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini:

1. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Briggs (Sadiman 2005:6)

2. Time Line Chart adalah bagan yang bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis. Sadiman (2005:37)

3. Wayang adalah bentuk dramatisasi khusus biasanya menggunakan boneka berbentuk manusia atau binatang. S.K Kochhar(Sukaesih 2010:27)

4. Metode adalah cara guru cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu. Hanifah (Djuanda 2010:153)

5. STAD adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Slavin (Taniredja 2011:64 )

6. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Rosali (Rismawati 2011:28)


(24)

43 1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah SDN I Lurah yang beralamat di Desa Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Lokasi tersebut dipilih karena lokasi yang tidak terlalu jauh. Selain itu peneliti sudah sering latihan mengajar di SD ini, sehingga peneliti sudah dapat mengenali karakter para guru dan siswa yang ada di SD tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian tindakan kelas ini diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu kurang lebih selama 6 bulan yakni dari bulan Desember 2012 sampai dengan Mei 2013. Adapun rincian mengenai jadwal penelitian dipaparkan pada bagian E pada bab III ini.

3. Subyek Penelitian

Subjek utama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa-siswi kelas V SDN I Lurah tahun ajaran 2012-2013 dengan jumlah siswanya adalah 40 siswa, siswa perempuan sejumlah 22 siswa sedangkan siswa laki-laki berjumlah 18 siswa. Alasan dijadikannya kelas V sebagai objek penelitian adalah karena peneliti menemukan masalah ketika mengajar pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan. Selain itu peneliti juga pernah atau sering melakukan latihan mengajar di kelas tersebut sehingga peneliti sudah mengetahui karakteristik siswa di kelas ini.


(25)

44

Tabel 3.1

Daftar Nama Siswa Kelas V SDN I Lurah

No Nama Siswa

1. Ayub Kamdani 2. Bisma Sunandar 3. Naha Puja 4. Naha Puji

5. Sendi

6. Aditya Agung Ferdian 7. Ajeng. P

8. Anggela Aprilya 9. Devani.P.A 10. Erintiana 11. Evita Maulina 12. Faizal Idovi 13. Farha Falhua 14. Feni Amelia 15. Fina Lidiawati 16. Ica Anisa.R 17. Iman Firmansyah 18. Jafarudin

19. Khofifah 20. Maulana

21. Maulida Wahyuni 22. Muh. Reza

23. Muhyidin 24. M. Alwi Amri 25. Naufal. R 26. Nofiyanti 27. Nurul Amanah 28. Nurul Farocha 29. Rizki. S 30. Rusmanto 31. Riya Sugiarti 32. Siti Kholiyah 33. Rahayu Setiani 34. Annisa. V

35. Ismaya Nurbaihaqi 36. Yulia Herawati 37. Lisa Nabila

38. Andrian Gemilang 39. A. Farhan


(26)

B.Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan mtode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research seperti menurut Wiriaatmadja (2005:12) bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

a. Desain Penelitian

Prosedur dalam penelitian tindakan kelas ini berupa sebuah siklus-siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus karena hal ini disesuaikan dengan tingkat keberhasilan pencapaian target yang diinginkan peneliti.

Adapun desain penelitian yang dipilih adalah dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart. Berikut gambar siklus model Kemmis dan Mc. Taggart :

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Mc Targgart (Wiriatmadja, 2009: 66)

Tiap siklus dari model tersebut terdiri dari empat tahap, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 17-19) sebagai berikut :


(27)

46

1. Rencana (Plan) adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya. Adapun uraian yang perlu dan harus dikemukakan adalah menyusun sebuah rancangan kegiatan.

2. Tindakan (Act) adalah pelaksanaan atau implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Dalam hal ini guru harus memperhatikan hal-hal seperti kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, tindakan yang dilakukan lancar, situasi proses tindakan, dan hasil keseluruhan dari tindakan itu.

3. Pengamatan (Observe) adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Dalam PTK pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format pengamatan.

4. Refleksi (reflection) adalah perenungan atau mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Hal yang sangat penting dalam PTK adalah bahwa seluruh siswa harus dilibatkan dalam refleksi ini.

b. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan lebih dari satu siklus, hal ini sesuai dengan ketercapaian target yang diinginkan oleh peneliti. Berikut adalah langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti :

1) Tahap Perencanaan Tindakan

a) Menentukan tindakan yaitu penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD,

b) Menyusun RPP dengan menggunakan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD, pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, membuat instrumen penelitian berupa format observasi kinerja guru, dan aktifitas siswa, lembar wawancara guru dan siswa, serta format catatan lapangan kegiatan guru dan siswa.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a) Kegiatan Awal

(1) Berdoa

(2) Mengecek kehadiran

(3) Menginformasikan materi, tujuan dan langkah-langkah pembelajaran (4) Guru melakukan apersepsidengan mengajukan pertanyaan


(28)

b) Kegiatan Inti

(1) Siswa diberikan penjelasan materi terlebih dahulu oleh guru, (2) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok,

(3) Setiap kelompok dibagikan media Time Line Chartsebagai alat bantu dalam mempelajari materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,

(4) Setiap kelompok berdiskusi untuk membuat runtutan peristiwa menjelang proklamasi dengan menggunakan media Time Line Chartsesuai dengan waktu peristiwa itu terjadi,

(5) Setelah selesai berdiskusi, kelompok yang sudah selesai diminta untuk mengambil bendera sesuai dengan urutan. Kelompok yang selesai pertama akan mengambil bendera urutan no 1 dan selanjutnya.

(6) Kelompok yang mendapat bendera urutan pertama akan mendapat media wayang terlebih dahulu dan diminta untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah mereka lakukan dengan menggunakan media wayang, begitu juga dengan urutan selanjutnya.

(7) Siswa mendeskripsikan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media Time Line Chart wayang di depan kelas, (setiap kelompok menjelaskan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi secara runrut sesuai dengan yang mereka diskusikan sebelumnya pada time line chartdengan menggerakkan atau menggunakan wayang tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut)

(8) Guru dan siswa mengomentari penampilan kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya,

(9) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa telah memahami materi yang telah dipelajari,

(10)Setelah semua kelompok selesai mendeskripsikan peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan media Time Line Chart wayang maka guru memberikan tes kepada siswa sebagai evaluasi apakah pembelajaran yang dilakukan telah berhasil dan dapat diterima dengan baik oleh siswa,


(29)

48

(11)Selanjutnya guru menentukan nilai dan memberikan penghargaan kepada individu atau kelompok,

(12)Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. c) Kegiatan Akhir

(1)Guru dan siswa melakukan refleksi (2)Guru menutup pelajaran

3) Tahap Observasi

Kegiatan observasi ketika pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan mengamati seluruh aktivitas yang sedang berlangsung dalam pembelajaran dengan menggunakan instrumen pengumpul data yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, tes hasil belajar, dan catatan lapangan. Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas guru dan siswa sudah sesuai dengan lembar observasi atau tidak. Hal ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan siklus selanjutnya.

4) Tahap Refleksi

Tahap refleksi dilakukan dengan menganalisis data hasil pelaksanaan tindakan selama proses berlangsung, serta hambatan yang dialami dan dampak dari pelaksanaan tindakan tersebut.

Refleksi dilakukan untuk mengukur sampai sejauh mana target yang telah dicapai. Jika tindakan pada siklus pertama belum mencapai target yang diharapkan maka akan diadakan tindakan siklus dua dan seterusnya untuk memperbaiki siklus-siklus sebelumnya sampai penelitian mencapai target yang diinginkan.

Kegiatan refleksi dalam penelitian ini meliputi :

(a) Mengecek kelengkapan data yang diperoleh selama proses pembelajaran (hasil pengamatan kinerja guru, aktivitas siswa, pedoman wawancara guru dan siswa, catatan lapangan serta hasil belajar siswa).

(b) Mendiskusikan hasil pengumpulan data antara guru dan juga peneliti.

(c) Menyusun kembali rencana tindakan yang akan dilakukan selanjutnya dengan mengacu pada hasil analisis proses tindakan sebelumnya.


(30)

C.Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan instrumen. Maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pedoman observasi

Pedoman observasi yang dikemukakan oleh Arikunto, S (2005:30) “ observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”.

Jadi pedoman observasi adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk merekam semua data yang diperoleh peneliti melalui pengamatan pada siswa dan guru yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dan digunakan pada saat pengambilan data awal serta pelaksanaan tindakan dengan penggunaan media Time Line Chart Wayang.

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara merupakan salah satu instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dan fakta dari subjek penelitian. Menurut pendapat Wiriaatmadja (2005 : 117) “wawancara merupakan pertanyaan -pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan hal-hal yang dipandang perlu”.

Pedoman wawancara ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara dengan siswa-siswa yang terlibat dalam penelitian maupun guru mengenai pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media Time Line Chart Wayang dan penerapan metode STAD. Berikut adalah tabel kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru dan siswa:


(31)

50

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Untuk Guru

No. Aspek yang Ditanya Nomor Pertanyaan

1.

Pendapat guru mengenai penggunaan media Time Line Chart Wayang dan penerapan metode STAD dalam pelaksanaan pembelajaran IPS materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan.

1

2.

Keaktifan siswa di kelas dalam membuat runtutan peristiwa pada pembelajaran IPS materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan

2

3.

Kesulitan yang dihadapi guru ketika melakukan pembelajaran dengan menggunakan media Time Line Chart wayang dan penerapan metode STAD

3

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Untuk Siswa

No. Aspek yang Ditanya Nomor Pertanyaan

1. Kesukaan siswa pada pembelajaran yang

telah dilaksanakan 1

2.

Pemahaman siswa mengenai pembelajaran yang telah dilakukan pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan

2

3. Pemahaman materi dengan digunakannya media Time Line Chart Wayang dalam pembelajaran

3

4. Kesan tentang pembelajaran yang telah

dilakukan 4

5. Nilai test yang didapat siswa 5

3. Tes

Arikunto (Purnaningsih 2010:25) mengemukakan bahwa „ tes adalah sebuah alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat‟.

Tes dilakukan oleh peneliti untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah diajarkan oleh guru, sehingga dapat diperoleh hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan


(32)

dengan menggunakan media Time Line Chart Wayang dan penerapan metode STAD. Berikut adalah kisi-kisi soal test yang telah dibuat:

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Soal Test Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Tujuan

Pembelajaran Nomor Soal 2. Menghargai

peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiap-

kan dan

memperta-hankan kemerdekaan

2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memprokla-masikan kemerdekaan

1.Siswa dapat menuliskan 3 tokoh yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa

menjelang proklamasi

kemerdekaan dengan benar 1

2. siswa dapat menyebutkan peran 3 tokoh yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan dengan benar.

2

3. Siswa dapat menuliskan tiga hal yang berkaitan dengan peristiwa Rengasdengklok dengan benar.

3

4. Siswa dapat menuliskan tiga hal yang berkaitan dengan peristiwa

Perumusan Teks

Proklamasi dengan benar

4

5. Siswa dapat menyebutkan 2 contoh sikap menghargai jasa para tokoh kemerdekaan melalui tulisan dengan benar.

5

6. Siswa dapat menyebutkan 3 sikap kepahlawanan


(33)

52

4. Catatan Lapangan

Wiriaatmadja, R (2009: 125) berpendapat bahwa “catatan lapangan memuat deskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial, dan nuansa-nuansa lainnya”.

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat semua kejadian yang tidak diduga ketika proses pelaksanaan tindakan dengan menggunakan media Time Line Chart Wayang dan penerapan metode STAD.

D.Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan dan merangkum data mentah yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes hasil belajar siswa. Data yang telah dikumpulkan akan dikelompokkan menjadi data kualitatif yang terdiri dari data observasi, wawancara, catatan lapangan dan data kuantitatif dari tes hasil belajar siswa. Data tersebut kemudian akan diolah berdasarkan jenis dan sumbernya dengan melakukan analisis presentase dan interpretasi. Data diolah dengan memberikan skor pada setiap aspek yang diamati yaitu dengan pemberian skor.

Nilai akhir siswa diperoleh dari skor yang diperoleh siswa dibagi skor ideal kemudian dikali 100. Setelah siswa memperoleh nilai akhir maka nilai tersebut akan dibandingkan dengan KKM yang telah ditentukan oleh guru.

Penentuan KKM dapat terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3. 5

Kriteria Ketuntasan Minimum Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Kriteria Penetapan Ketuntasan

Nilai KKM Komplek sitas Daya Dukung Intake

Guru Sarana Stake Holder

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasi-kan kemerdekaan

65 65 65 65 65 65

Penentuan KKM diatas berdasarkanintake siswa, kompleksitas indikator dan daya dukung.


(34)

a. Kompleksitas adalah tingkat kerumitan atau kesulitan setiap indikator yang akan dicapai oleh siswa dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam menyampaikannya,

b. Daya dukung meliputi adanya tenaga pendidik, sarana dan prasarana, biaya, managemen sekolah, peran komite sekolah, dan stakeholder, serta lingkungan yang mendukung pencapaian pembelajaran,

c. Intake Siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa secara keseliruhan pada tahun sebelumnya.

KKM = � � � +���� � (� , � � �, � ℎ )+� � � ��

3 × 100

Berdasarkan pemaparan di atas, maka secara individual siswa dikatakan tuntas apabila siswa tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Jika hasil tes yang diperoleh siswa mencapai persentase sama dengan atau melebihi 80% dari jumlah seluruh siswa yaitu 40 orang di kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, maka secara klasikal pembelajaran dianggap tuntas.

2. Analisis Data

Menurut Hopkins (Wiriaatmadja 2005:146) „analisis data dalam PTK ada empat tahap, yakni: pengumpulan data, validasi, interpretasi, kemudian melakukan tindakan‟. Sedangkan menurut Miles and Huberman (Sugiono 2005: 92) “ analisis data terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi”. Berikut adalah penjelasan mengenai reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi menurut Miles and Huberman (Sugiono 2005:93):

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. b. Data display (penyajian data)

Data display berarti menyajikan data, melalui penyajian data maka data yang telah dikumpulkan akan terorganisasi, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami. Dalam


(35)

54

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

c. Conclusion Drawing/verification

Penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelunya masih belun jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas menjadi jelas, dapat berupa hubungan klausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Jadi dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan melakukan penelitiannya dengan mengumpulkan data terlebih dahulu mengenai permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran baik data yang bersifat kualitatif maupun data kuantitatif mengenai permasalahan pembelajaran IPS pada materi peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan di kelas V SDN I Lurah, setelah itu penulis melakukan validasi data yang telah diperoleh sebelumnya. Data yang telah divalidasi kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan hasil untuk dijadikan acuan oleh peneliti mengenai keberhasilan suatu penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti.

E.Validasi Data

Validasi data dalam penelitian ini mengacu pada Hopkins (Wiriaatmadja, 2005 168-171) adalah:

a. Member Check, yakni meninjau kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara menginformasikannya dengan guru maupun siswa melalui kegiatan relative-kolaboratif.

b. Kegiatan triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis dengan cara membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan hasil penelitian orang lain. Triangulasidilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu guru, siswa, dan observer.

c. Audit Trail, adalah pengecekan kebenaran metode atau prosedur pengumpulan datadengan cara mendiskusikan dengan teman sejawat, observer, maupun dosen pembimbing.

d. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap keshahihan hasil penelitian dengan mengkonsultasikan hasil penelitian tersebut kepada para ahli atau kepada para profesional.

Dalam melakukan member Check yang peneliti lakukan adalah mengemukakan hasil penemuan sementara kepada guru dan siswa, kemudian guru


(36)

dan siswa memberikan tanggapan, sanggahan, atau informasi mengenai hal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara akan diperiksa kembali dan dilakukan pembahasan terhadap proses observasi maupun wawancara. Triangulasi digunakan untuk melakukan perbandingan dan refleksi terhadap data yang telah diperoleh, tujuannya adalah untuk mendapat derajat kepercayaan data yang maksimal, Triangulasi dilakukan melalui tiga sudut pandang yaitu sudut pandang guru , siswa dan peneliti. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa melalui pedoman wawancara, observasi melalui lembar observasi, serta hasil tes siswa. Hasil dari triangulasi ini akan dijabarkan dalam catatan lapangan. Audit Trail digunakan untuk langkah validasi data, hal ini dilakukan dengan cara mendiskusikannya dengan dosen pembimbingskripsi yaitu Ibu Nurdinah dan Pak Prana , guru kelas V yaitu Ibu Masriah sebagai observer dan teman sejawat yakni Wiwin Indiasari, serta rekan-rekan peneliti lainnya. Dan Expert Opinion digunakan untuk mendapatkan suatu kompabilitas dari data serta pengolahan data. Dalam kegiatan ini peneliti mengkonsultasikan hasil penelitian kepada para ahli yaitu dosen pembimbing skripsi Ibu Nurdinah Hanifah, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr.Prana Dwija Iswara, M.Pd sebagai pembimbing II untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan panelitian dapat dipertanggungjawabkan.


(37)

56

F. Jadwal Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama enam bulan yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Dengan rincian sebagai berikut :

No.

kegiatan

Bulan-Minggu ke (2012-2010) Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Observasi data awal 2. Penyusunan Proposal

3. Seminar proposal

4. Perbaikan Proposal

5. Pelaksanaan Siklus

6. Analisis Data Siklus I

No. kegiatan

Bulan-Minggu ke (2012-2010)

April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

7. Perencanaan dan Pelaksanaan Siklus II

8. Analisis Data Siklus

II

9. Perencanaan dan

Pelaksanaan Siklus III

10. Analisis Data Siklus

III

11. Penyusunan dan Revisi


(38)

119

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD pada pembelajaran IPS materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, maka peneliti mengambil kesimpulan dari hasil temuan selama peneliti mengadakan penelitian serta rekomendasi yang mungkin harus dilaksanakan oleh pihak lain.

A.Kesimpulan

Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah penelitian tindakan kelas dengan penggunaan media Time Line Chart Wayang dan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SDN I Lurah. Berikut adalah kesimpulannya:

1. Mengenai gambaran perencanaan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada perencanaan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD tersebut peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan yaitu dengan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD. RPP yang dibuat yaitu sebanyak tiga RPP selama penelitian dilakukan. Kemudian pada tahap perencanaan ini peneliti juga mempersiapkan LKS, dan LKS yang digunakan yaitu berbentuk media Time Line Chart yang dibuat menggunakan kertas manila sebagai alat bantu siswa untuk membuat runtutan peristiwa pada saat dilaksanakannya diskusi kelompok. Selain itu, dalam perencanaan juga guru mempersiapkan materi pelajaran dari berbagai macam buku sumber dan materi yang dibuat sendiri oleh guru berupa lembaran kertas


(39)

120

yang berisi tentang materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru mempersiapkan media pembelajaran, dan media yang digunakan yaitu media Time Line Chart Wayang. Media time line chart digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran oleh guru serta untuk menjelaskan bagaimana cara penggunaan media tersebut pada saat pengerjaan LKS. Sedangkan media wayang digunakan untuk menjelaskan materi atau peristiwa yang sudah dibuat pada media Time Line Chart. Perencanaan terakhir yang dilakukan oleh guru adalah mempersiapkan instrument penelitian, yaitu dengan mempersiapkan instrument yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas siswa, format wawancara guru dan siswa, format catatan lapangan, dan alat tes hasil belajar siswa. Pada saat penelitian dilakukan, guru sudah mempersiapkan semua yang telah direncanakan dengan baik, sehingga hasilnya pada siklus I sampai siklus III guru mendapatkan skor 3 pada setiap aspeknya dari 15 aspek yang diamati dengan persentase 100% sehingga target yang ditentukan telah tercapai.

2. Mengenai gambaran pelaksanaan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pelaksanaan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD, pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari langkah-langkah kegiatan pembelajaran Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan penerapan metode STAD. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru mengenai Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 2) siswa dibagi ke dalam 8 kelompok secara heterogen untuk melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru, 3) guru dan siswa melakukan tanya jawab sebagai tahap validasi untuk mengetahui apakah siswa dapat memahami materi yang telah dipelajari, 4) siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa, 5) guru menentukan nilai dan


(40)

memberikan penghargaan bagi kelompok. Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti mengobservasi empat aspek yang harus dicapai untuk aktivitas siswa. Aspek-aspek yang harus dicapai tersebut adalah mengajukan pertanyaan, keaktifan dalam diskusi, menjelaskan ketika presentasi, dan penggunaan media. Dalam menentukan peningkatan aktivitas siswa ini, peneliti mengukurnya dengan menjumlahkan seluruh indikator tersebut kemudian dipersentasekan dan menentukan keberhasilannya dengan menggunakan kriteria penilaian interpretasi. Target yang ingin dicapai peneliti adalah 90% interpretasi A. Pada pelaksanaan siklus I terdapat 25 siswa yang mendapat interpretasi A dari 40 siswa, atau sebesar 62,5%. Sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan yaitu 33 siswa telah mendapat interpretasi A dengan persentase 82,5%, tetapi hasil ini belum mencapai target yang diinginkan. Pada pelaksanaan siklus III, terjadi peningkatan interpretasi A dan hasil ini telah mencapai target yang diinginkan oleh peneliti dengan perolehan 90% atau sebanyak 36 siswa yang mendapat interpretasi A.

3. Mengenai gambaran peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada peningkatan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan kriteria ketuntasan yang harus dicapai oleh siswa yaitu sesuai KKM materi pelajaran IPS yang telah ditentukan guru sebesar 65,00 dan tes yang digunakan adalah tes retes. Terdapat 6 aspek penilaian atau tujuan yang harus dicapai oleh siswa yaitu: 1) siswa dapat menuliskan 3 tokoh yang berperan dalam peristiwa menjelang proklamasi, 2) siswa dapat menuliskan 3 peran tokoh pada peristiwa menjelang proklamasi, 3) siswa dapat menuliskan 3 hal mengenai peristiwa Rengasdengklok, 4) siswa dapat menyebutkan 3 hal mngenai peristiwa perumusan teks proklamasi, 5) siswa dapat menyebutkan 2 sikap menghargai jasa pahlawan, 6) siswa dapat menyebutkan 2 sikap kepahlawanan. Dari enam tujuan di atas, pada siklus I terdapat 6 siswa yang mendapatkan jumlah perolehan skor paling rendah, sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor


(41)

122

sedang yaitu 24 siswa, dan yang memperoleh jumlah skor tinggi yaitu 10 siswa. Pada siklus II terdapat 4 siswa yang mendapatkan jumlah perolehan skor paling rendah, sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor sedang yaitu 17 siswa, dan yang memperoleh jumlah skor tinggi yaitu 19 siswa. Sedangkan pada siklus III terdapat 3 siswa yang mendapatkan jumlah perolehan skor paling rendah, sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor sedang yaitu 8 siswa, dan yang memperoleh jumlah skor tinggi yaitu 29 siswa. Berdasarkan pembahasan data yang diperoleh dari siklus I, II, dan III terdapat 28 siswa yang mendapatkan kriteria tuntas pada pelaksanaan siklus I atau dengan persentase 70%. Siswa yang mendapatkan kriteria tuntas pada siklus II yaitu sebesar 85% atau sebanyak 34 siswa mendapatkan nilai sesuai atau lebih dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65,00, dan pada siklus III siswa yang mendapat kriteria tuntas sebanyak 37 siswa atau 92,5%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan selama pelaksanaan siklus I sampai siklus III sehingga target pencapaian hasil belajar siswa telah tercapai.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, peneliti memberikan rekomendasi kepada berbagai pihak yaitu sebagai berikut:

1. Pihak Lembaga ( Sekolah )

Kepada pihak lembaga sekolah, peneliti merekomendasikan agar pihak sekolah menyarankan kepada guru-guru untuk menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar dan melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode-metode yang variatif sehingga nantinya akan meningkatkan


(42)

hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat disampaikan melalui rapat mengenai kinerja guru ataupun melalui pengayaan.

2. Pihak Guru Kelas

Rekomendasi untuk guru-guru yaitu guru harus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran baik dengan menggunakan media pembelajaran, metode-metode ataupun model pembelajaran yang kontruktivisme. Selain untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, guru juga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru tetapi siswa juga terlibat dalam proses belajar secara langsung. Inovasi-inovasi pembelajaran dapat diperoleh melalui pengayaan ataupun mencari informasi pada internet dan membaca buku.

3. Peneliti Lain

Pada peneliti lain, merekomendasikan agar peneliti yang ingin melakukan penelitian tentang pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, maka diminta untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Karena peneliti merasa masih terdapat kekurangan pada penelitian dengan menggunakan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD.


(43)

124

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A.(2008).Metode dan Model-Model Mengajar IPS.Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta:Aditya Media.

Budiningsih, Asri. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Dahar, Ratna Wilis. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.

Depdiknas. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta:BP. Darma Bhakti.

Hanifah, Nurdinah dkk. Ragam Model Pembelajaran Di sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.

Hernawan, Asep Herry. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar.Bandung:UPI PRESS.

Ischak. 2007. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustaka Raya.

Purnaningsih, Endang. 2010. Penerapan Strategi Pembelajaran Concept Mapping Model Events Chain Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif Dn Hasil Belajar Siswa Kelas V B SDN Kasugengan Lor I Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon Pada Materi Pendudukan Jepang Di Indonesia. Sumedang: UPI

Sadiman, S Arif.1984. Media Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samlawi, Fakih dan Maftuh, Bunyamin. 1998. Konsep Dasar IPS. Bandung:Depdikbud.

Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Bandung:UPI PRESS.

Sudin, Ali dan Saptani, Entan. 2009. Media Pembelajaran. Bandung:UPI PRESS.

Sukaesih, Ukes. 2010. Penerapan Metode Story Telling (Bercerita) Bermedia Wayang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghargai Jasa Dan Peran Tokoh Pejuang Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia Di Kelas V SDN Sukasirna I Sumedang. Sumedang: UPI


(44)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta

Taniredja, Tukiran, dkk.(2011).Model-Model Pembelajaran Inovatif.Bandung: Alfabeta

UPI.(2011).Pedoman Karya Ilmiah UPI.Bandung: UPI

Undang-undang Sisidiknas. 2003

Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida. 1991. Media Pengajaran. Jakarta:Depdikbud.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PTRemajaRosdakarya


(1)

yang berisi tentang materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru mempersiapkan media pembelajaran, dan media yang digunakan yaitu media Time Line Chart Wayang. Media time line chart digunakan untuk menjelaskan materi pelajaran oleh guru serta untuk menjelaskan bagaimana cara penggunaan media tersebut pada saat pengerjaan LKS. Sedangkan media wayang digunakan untuk menjelaskan materi atau peristiwa yang sudah dibuat pada media Time Line Chart. Perencanaan terakhir yang dilakukan oleh guru adalah mempersiapkan instrument penelitian, yaitu dengan mempersiapkan instrument yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas siswa, format wawancara guru dan siswa, format catatan lapangan, dan alat tes hasil belajar siswa. Pada saat penelitian dilakukan, guru sudah mempersiapkan semua yang telah direncanakan dengan baik, sehingga hasilnya pada siklus I sampai siklus III guru mendapatkan skor 3 pada setiap aspeknya dari 15 aspek yang diamati dengan persentase 100% sehingga target yang ditentukan telah tercapai.

2. Mengenai gambaran pelaksanaan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada pelaksanaan penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD, pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari langkah-langkah kegiatan pembelajaran Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan penerapan metode STAD. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru mengenai Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 2) siswa dibagi ke dalam 8 kelompok secara heterogen untuk melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru, 3) guru dan siswa melakukan tanya jawab sebagai tahap validasi untuk mengetahui apakah siswa dapat memahami materi yang telah dipelajari, 4) siswa diberikan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa, 5) guru menentukan nilai dan


(2)

memberikan penghargaan bagi kelompok. Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti mengobservasi empat aspek yang harus dicapai untuk aktivitas siswa. Aspek-aspek yang harus dicapai tersebut adalah mengajukan pertanyaan, keaktifan dalam diskusi, menjelaskan ketika presentasi, dan penggunaan media. Dalam menentukan peningkatan aktivitas siswa ini, peneliti mengukurnya dengan menjumlahkan seluruh indikator tersebut kemudian dipersentasekan dan menentukan keberhasilannya dengan menggunakan kriteria penilaian interpretasi. Target yang ingin dicapai peneliti adalah 90% interpretasi A. Pada pelaksanaan siklus I terdapat 25 siswa yang mendapat interpretasi A dari 40 siswa, atau sebesar 62,5%. Sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan yaitu 33 siswa telah mendapat interpretasi A dengan persentase 82,5%, tetapi hasil ini belum mencapai target yang diinginkan. Pada pelaksanaan siklus III, terjadi peningkatan interpretasi A dan hasil ini telah mencapai target yang diinginkan oleh peneliti dengan perolehan 90% atau sebanyak 36 siswa yang mendapat interpretasi A.

3. Mengenai gambaran peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada peningkatan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan kriteria ketuntasan yang harus dicapai oleh siswa yaitu sesuai KKM materi pelajaran IPS yang telah ditentukan guru sebesar 65,00 dan tes yang digunakan adalah tes retes. Terdapat 6 aspek penilaian atau tujuan yang harus dicapai oleh siswa yaitu: 1) siswa dapat menuliskan 3 tokoh yang berperan dalam peristiwa menjelang proklamasi, 2) siswa dapat menuliskan 3 peran tokoh pada peristiwa menjelang proklamasi, 3) siswa dapat menuliskan 3 hal mengenai peristiwa Rengasdengklok, 4) siswa dapat menyebutkan 3 hal mngenai peristiwa perumusan teks proklamasi, 5) siswa dapat menyebutkan 2 sikap menghargai jasa pahlawan, 6) siswa dapat menyebutkan 2 sikap kepahlawanan. Dari enam tujuan di atas, pada siklus I terdapat 6 siswa yang mendapatkan jumlah perolehan skor paling rendah, sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor


(3)

sedang yaitu 24 siswa, dan yang memperoleh jumlah skor tinggi yaitu 10 siswa. Pada siklus II terdapat 4 siswa yang mendapatkan jumlah perolehan skor paling rendah, sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor sedang yaitu 17 siswa, dan yang memperoleh jumlah skor tinggi yaitu 19 siswa. Sedangkan pada siklus III terdapat 3 siswa yang mendapatkan jumlah perolehan skor paling rendah, sedangkan siswa yang memperoleh jumlah skor sedang yaitu 8 siswa, dan yang memperoleh jumlah skor tinggi yaitu 29 siswa. Berdasarkan pembahasan data yang diperoleh dari siklus I, II, dan III terdapat 28 siswa yang mendapatkan kriteria tuntas pada pelaksanaan siklus I atau dengan persentase 70%. Siswa yang mendapatkan kriteria tuntas pada siklus II yaitu sebesar 85% atau sebanyak 34 siswa mendapatkan nilai sesuai atau lebih dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65,00, dan pada siklus III siswa yang mendapat kriteria tuntas sebanyak 37 siswa atau 92,5%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan selama pelaksanaan siklus I sampai siklus III sehingga target pencapaian hasil belajar siswa telah tercapai.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai penggunaan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD pada siswa kelas V SDN I Lurah Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi Peristiwa-Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, peneliti memberikan rekomendasi kepada berbagai pihak yaitu sebagai berikut:

1. Pihak Lembaga ( Sekolah )

Kepada pihak lembaga sekolah, peneliti merekomendasikan agar pihak sekolah menyarankan kepada guru-guru untuk menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar dan melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode-metode yang variatif sehingga nantinya akan meningkatkan


(4)

hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat disampaikan melalui rapat mengenai kinerja guru ataupun melalui pengayaan.

2. Pihak Guru Kelas

Rekomendasi untuk guru-guru yaitu guru harus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran baik dengan menggunakan media pembelajaran, metode-metode ataupun model pembelajaran yang kontruktivisme. Selain untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, guru juga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru tetapi siswa juga terlibat dalam proses belajar secara langsung. Inovasi-inovasi pembelajaran dapat diperoleh melalui pengayaan ataupun mencari informasi pada internet dan membaca buku.

3. Peneliti Lain

Pada peneliti lain, merekomendasikan agar peneliti yang ingin melakukan penelitian tentang pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, maka diminta untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Karena peneliti merasa masih terdapat kekurangan pada penelitian dengan menggunakan media Time Line Chart Wayang dengan penerapan metode STAD.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A.(2008).Metode dan Model-Model Mengajar IPS.Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta:Aditya Media.

Budiningsih, Asri. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

Dahar, Ratna Wilis. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.

Depdiknas. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta:BP. Darma Bhakti.

Hanifah, Nurdinah dkk. Ragam Model Pembelajaran Di sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.

Hernawan, Asep Herry. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar.Bandung:UPI PRESS.

Ischak. 2007. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustaka Raya.

Purnaningsih, Endang. 2010. Penerapan Strategi Pembelajaran Concept Mapping Model Events Chain Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif Dn Hasil Belajar Siswa Kelas V B SDN Kasugengan Lor I Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon Pada Materi Pendudukan Jepang Di Indonesia. Sumedang: UPI

Sadiman, S Arif.1984. Media Pendidikan.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samlawi, Fakih dan Maftuh, Bunyamin. 1998. Konsep Dasar IPS. Bandung:Depdikbud.

Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Bandung:UPI PRESS.

Sudin, Ali dan Saptani, Entan. 2009. Media Pembelajaran. Bandung:UPI PRESS.

Sukaesih, Ukes. 2010. Penerapan Metode Story Telling (Bercerita) Bermedia Wayang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghargai Jasa Dan Peran Tokoh Pejuang Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia Di Kelas V SDN Sukasirna I Sumedang. Sumedang: UPI


(6)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta

Taniredja, Tukiran, dkk.(2011).Model-Model Pembelajaran Inovatif.Bandung: Alfabeta

UPI.(2011).Pedoman Karya Ilmiah UPI.Bandung: UPI

Undang-undang Sisidiknas. 2003

Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida. 1991. Media Pengajaran. Jakarta:Depdikbud.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PTRemajaRosdakarya


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA RUMAH HITUNG DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA TEMA DUA “KEGEMARANKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS I SDN KANIGORO 2 KABUPATEN MALANG

0 11 29

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 7 166

PENERAPAN METODE INFORMATION SEARCH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Hikmah Pondok Cabe)

4 60 151

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN WAKTU SISWA KELAS V SDN CICINDE UTARA I

0 6 124

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 BUMI AGUNG KECAMATAN TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN

0 3 97

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN TUMBANG TUAN 1 Siman SDN Tumbang Tuan 1

0 2 10

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN PKn di SDN

0 0 17

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V TAHUN PELAJARAN 20122013 Erha Guru SDN 012 Lebuh Lurus Kecamatan Inuman erha372gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL B

0 2 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14