Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasar id

STRATEGI KOMUNIKASI

PENGEMBANGAN PEMASARAN

PARIWISATA

Neni Efrita

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Neni Efrita

Editor

Nelmawarni

Desain Isi

Lelo Legowo

Desain Sampul

Kaoem Koesam Syndicate (KKs) Hak pengarang dilindungi undang-undang

All right reserved Cetakan I, Agustus 2015

Diterbitkan oleh

Imam Bonjol Press Anggota IKAPI Alamat: Jl. Prof. Mahmud Yunus Lubuk Lintah Sumatera Barat Kode Pos: 25153, Telp (0751) 24435-35711, Fax. (0751) 20923

Email : ib_press@yahoo.co.id

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Neni Efrita

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata/ Neni Efrita;

Cet. I--Padang: Imam Bonjol Press, 2015. xii + 143 hlm.; 15,5 x 23 cm. ISBN: 978-979-1389-76-1

© Hak Cipta dilindungi undang-undang All Rights Reserved

PENGANTAR

B pariwisata tahun 2012 baik dalam maupun luar negeri dan strategi

uku ini menguraikan strategi komunikasi pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang melalui strategi promosi

komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012 di Kota Padang. Strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata Kota

Padang tahun 2012 membahas pelaksana promosi pariwisata yang dilakukan oleh Kantor Pariwisata dan Kubudayaan Kota Padang selama tahun 2012 sebagai salah satu pengembangan pariwisata adalah untuk menyampaikan informasi melalui kegiatan promosi pariwisata baik dalam maupun luar negeri.

Metode pelaksanaan promosi pariwisata kota padang selama tahun 2012 adalah selain metode informative juga memakai metode repetisi melalui iklan Tour de Singkarak yang disampaikan melalui TV nacional maupun TV swasta yang sengaja dikontrak oleh panitia pelaksana. Selain itu metode repetisi disampaikan melalui biro perjalanan wisata, hotel, Bandara Internasional Minang Kabau termasuk di rumah sakit.

Sasaran pelaksanaan promosi palaksanaan pariwisata Kota Padang tahun 2012 dalam dan laur negeri adalah calon wisatawan dan sasaran kegiatannya adalah terpenuhinya pelayanan informasi bagi semua calon wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Media

promosi pariwisata Kota Padang selama tahun 2012 melelui media cetak, media elektronik dan new media (internet).

Buku ini juga menguraikan startegi komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012 di Kota Padang. Tuor de Singkarak merupakan salah satu bentuk pengemangan pariwisata Sumatera Barat di antaranya termasuk Kota Padang. Pelaksana Tour de Singkarak adalah Kementrian Pariwisata dan daerah-daerah yang ada di Sumatera Barat ditetapkan sebagai panitia pelaksana, metode pelaksanaannya dimulai dengan melakukan survey tehnis dan konsultasi team PAREKRAF, FB ISSI dan OSO untuk menentukan

etape yang harus dilalui oleh peserta Tour de Singkarak. Sasaran dari kegiatan Tour de Singkarak adalah untuk

mempengaruhi pasar wisata, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan global dan untuk memperkenalkan bahwa Sumatera Barat merupakan destinasi wisata yang ramah lingkungan. Tujuan Tuor

de Singkarak selain untuk mempromosikan Sumatera Barat ke manca negara tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menggalakkan olah raga bersepada , untuk kesehatan dan memperkanlkan bahwa Sumatera barat umumnya dan kota Padang khususnya memiliki kawasan wisata yang indah.

Buku ini penting untuk dibaca oleh mahasiswa, pelaku pariwisata, wisatawan dan masyarakat umum guna untuk menambah wawasan tentang startegi komunikasi dan pemesaran pariwisata. Berdasarkan pada penelusuran kajian pustaka terdahulu, terdapat beragam buku tentang strategi komunikasi begitu juga kajian tentang

pemasaran pariwisata sudah banyak diterbitkan. Sedangkan buku tentang strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata sepanjang pengetahuan dan penelusuran pustaka belum ada yang menerbitkannya, oleh sebab itu buku ini perlu diterbitkan.

Pembahasan tentang strategi komunikasi promosi pariwisata nusantara di dalam dan luar negeri tahun 2012 dilaksanakan oleh satuan kerja pembuat komitmen yang bekerja merumuskan

strategi komunikasi yang kegiatannya adalah pengenalan sasaran

iv

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

promosi pariwisata, sasaran pelaksanaan promosi pariwisata dan tujuan promosi pariwisata Kota Padang baik dalam maupun luar negeri tahun 2012 .

Pembahasan tentang strategi komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012 di kota Padang difokuskan pada pelaksanan Tour

de Singkarak, metode pelaksanaan Tour de Singkarak tahun 2012, sasaran pelaksanaan Tour de Singkarak, media dan tujuan pelaksanaan Tour de Singkarak tahun 2012.

Kehkasan metodologi buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan metode penelitian kualitatif yang memfokuskan kajian tentan strategi komunikasi pemasaran pariwisata Kota Padang yaitu tentang strategi komunikasi promosi pariwisata nusantara baik dalam negeri maupun luar negeri dan strategi komunikasi Tour de Singkarak tahun 2012.

Alat pengumpul data yang penulis pakai adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur pengumpulan data penulis lakukan dengan langkah-langkah penentuan lokasi penelitian, mebangun akses, memilih sampling, pelaksanaan pengumpulan data, mencatat informasi, memecahkan isu lapangan, menyimpan data dan kembali ke langkah awal. Proses pencatatan dan analisis data penulis lakukan sejalan dengan pengumpulan data ketika melakukan observasi. Penulis kembali kelapangan untuk mengumpulkan data yang belum lengkap. Selanjutnya teknik analisis data dengan menggunakan analisis data yang bersifat induktif (unitizing dan categorizing) dan pengolahan data penulis lakukan secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penerikan kesimpulan.

Pengantar

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Objek Wisata Alam di Kota Padang ................ 79 Tabel 5.2. Objek Wisata Bahari di kota Padang ...............

82 Tabel 5.3. Objek Wisata Sejarah di Kota Padang .............

84 Tabel 5.4. Toko Souvenir di kota Padang .........................

87 Tabel 5.5. Toko Penganan di kota Padang ....................... 88 Tabel 5.6. Restoran / Rumah Makan di Kota Padang .....

88

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Sistem Pariwisata Mill dan Marrison (1985) .. 62 Gambar: 4.2: Sistem Pariwisata menurut Leiper (1979) .......

62 Gambar: 4.3. Sektor Pariwisata dalam Tiga Pilar Utama

(Pitana dan Gayatri,2005) ................................ 63

BAB I

Pendahuluan

A. Potensi Pariwisata Kota Padang .

Kota Padang merupakan kota yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik yang berupa fisik maupun non fisik, baik masalah ekonomi maupun masalah social budaya serta pembangunan di bidang pariwisata. Pembangunan di bidang pariwisata mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali sehingga pariwisata Kota Padang merupakan industry baru yang sanggup menanggulangi masalah ekonomi.

Kota Padang yang terletak di pesisir pantai Barat pulau Sumatera, memiliki berbagai macam daya tarik wisata . Ada wisata alam, pegunungan dan wisata budaya yang mempunyai daya tarik tersendiri. Kota Padang mempunyai laut yang sangat luas dan indah serta hawanya yang sejuk. Di sebelah timur dikelilingi oleh perbukitan yang menawan, termasuk bukit barisan yang dialiri oleh sungai-sungai yang jernih.

Potensi pariwisata kota Padang cukup baik karena di samping memiliki alam yang indah serta keanekaragaman seni dan budaya sebagai daya tarik wisata juga merupakan pintu gerbang masuknya

wisatawan melalui Bandara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur yang selanjutnya menyinggahi kota Padang wisatawan melalui Bandara Internasional Minangkabau dan Pelabuhan Teluk Bayur yang selanjutnya menyinggahi kota Padang

Berdasarkan potensi wisata yang dimiliki Kota Padang akan menjadi incaran wisatawan baik nusantara maupun manca negara untuk menikmati pesona wisata kota Padang dan tentunya wasatawan tersebut juga akan nenempati hotel sebagai tempat peristirahatan sementara (penginapan) mereka ( wisatawan) sekaligus akan membelanjakan uangnya selama berada di kota Padang.

Selama ini kunjungan wisatawan ke Kota Padang menunjukan peningkatan dan sekaligus meningkatkan penghasilan devisa daerah. Periwisata Kota Padang tidak hanya ditargetkan sebagai penghasil devisa utama tetapi juga di harapkan berperan sebagai penggerak kegiatan ekonomi rakyat, penciptaan lapangan usaha, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan. Pengembangan pariwisata tersebut sesuai dengan GBHN 2000 menggariskan bahwa Pengembangan pariwisata melalui pendekatan system yang utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan ktiteria ekonomis, tehnis, ergonomis, social budaya, hemat energy, melestarikan budaya dan tidak merusak lingkungan.

Indonesia selama ini mengandalkan minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa utamanya, namun minyak dan gas bumi ini tidak bisa dipertahankan lagi karena harga migas dan non migas tidak menentu dan ekspor non migas menghadapi kendala: Proteksionisme, pembatasan quota, dan penggunaan barang-barang sintetis (Karyo, 1997). Untuk itu pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk mengembangkan sumber devisa lainnya guna

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Berbagai program terpadu semakin digalakkan baik antar departemen maupun dengan instansi terkait, antar pemerintahan pusat dan daerah serta antar pemerintah dan swasta dengan tetap mengacu pada pertimbangan –pertimbangan aspek social budaya dan lingkungan guna peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kebijakan dan strategi pembangunan pariwisata itu sendiri akan meliputi aspek ekonomi makro dari sector pariwisata Indonesia. Pertumbahan ekonomi dunia yang sangat pesat yang dipicu dengan perkembangan global yang berlangsung, beriringan dengan kemajuan tehnologi komunikasi / informasi membawa pada konsekwensi iklim persaingan yang sangat ketat. Dengan demikian setiap Negara akan terseret dalam interaksi global yang semakin membuat batas-batas Negara menjadi transparan. Pemahaman mendalam tentang dinamika perkembangan pariwisata mutlak diperlukan untuk mempersiapkan periwisata sebagai; “ the biggest foreign exchange corner.” (Dirjen, 2007)

Sementara itu pariwisata pada abad ke XXI ini menjadi satu dari tiga issu dunia setelah perdagangan ( trade) dan telekomunikasi / informasi . Konsep triple transaksi ( Trade, telecommunication / information and tourism ) akan mendominasi dunia di era global ini. Pariwisata dengan bantuan telekomunikasi dan informasi akan hadir dalam setiap genggaman manusia. Melalui tehnologi multi media segala bentuk attraksi wista akan masuk dalam jendela kepariwisataan global dalam bentuk virtual reality ( Dirjen,2007)

Kepariwisataan global di satu sisi merupakan suatu keuntungan bagi promosi pariwisata secara global, di sisi lain ini menjadi tantangan bagi praktisi pariwisata untuk dapat menampilkan attraksi wisata yang menarik dan mampu mendorong wisatawan untuk

Pendahuluan Pendahuluan

Persaingan dalam promosi dan produk pariwisata dirasakan semakin ketat dan tahun 2010 telah muncul muncul computer digital yang dapat diakses dari rumah ke rumah yaitu One Touch System sehingga informasi akan lebih mudah diterima. Adanya telekomunikasi melalui satelit akan terjadi paperless Koran akan menjadi tidak berarti lagi, semuanya dilihat di TV dan internet seperti sekarang sudah menjadi kenyataan. Semua ini terjadi karena

komunikasi langsung melalui satelit yang semakin berkembang terus, computer global merambah dunia, semua gejolak yang terjadi segera dapat diketahui, akibatnya informasi semakin mudah dapat disampaikan ke seluruh dunia demikian pula kegiatan promosi pariwisata akan lebih banyak menggunakan internet dari pada sarana yang lain.

B. Pemasaran Pariwisata Kota Padang

Sektor pengembangan pemasaran pariwisata selama ini di Kota Padang telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, perkembangan ini ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Padang dari tahun ke tahun, untuk terus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang datang Padang pemerintah dan instansi terkait perlu merancang srtategi komunikasi baik secara makro maupun secara mikro dalam menyebarluaskan

informasi tetang kepariwisataan yang bersifat informative, persuasif dan instruktif secara sistematis begitu juda dalam menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa.

Setiap daerah tujuan wisata akan berusaha untuk mempromosikan setiap program pemasaran pariwisata yang telah dirancang agar dikenal dan diketahui oleh public, karena pemasaran merupakan

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

strategi komunikasi pengembangan pemasaran pariwisata. Strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai sebuah tujuan. Untuk sebuah perencanaan pengembangan pemasaran pariwisata, pelaku pengembangan tidak cukup hanya menyiapkan ruang kantor yang penuh dekorasi dan menyediakan berbagai macam brosur, leaflets, booklets dan lain-lain yang berhubungan dengan alat/ media promosi tanpa memperhatikan perencanaan pengembangan pemasaran pariwisata tersebut.

Setiap indusrti pariwisata yang akan melakukan perencanaan dengan pendekatan sistematik ( systematic approach) walaupun menyita waktu dalam persiapannya, karena pemasaran menghendaki bahwa semua aktivitas bisnis memerlukan perencanaan yang matang dan adanya koordinasi dengan menggunakan strategi untuk mencapai tujuan.

Untuk memahami pengertian pemasaran secara utuh, Yoeti (2006) menyatakan bahwa “kiranya kita perlu menjelaskan tiga konsep yang berkaitan erat dengan yang lainnya yaitu: marketing as an exchange, marketing as a system and marketing as a management philosophy”. Marketing as an exchange merupakan media pertukaran barang dan jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ( needs) dan keinginan ( wants) manusia pada umumnya dan konsumen pada khususnya, pertukaran semacam ini disebut dengan perdagangan ( trade), marketing as a system merupakan suatu system yang dapat diartikan sebagai “ suatu keseluruhan aktivitas bisnis yang ditujukan untuk merencanakan menetapkan harga, menetapkan cara-cara

promosi , mendistribusikan barang-barang kepada pelanggan potensial”, sedangkan yang dimaksud dengan marketing as a

Pendahuluan Pendahuluan

Pemasaran tidak hanya sekedar menciptakan produk , menetapkan harga, menetapkan pendistribusian atau mempromosikannya tetapi lebih dari itu pemasaran adalah jumlah keseluruhan dara cara-cara memuaskan pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan sendiri, kegiatan sepert inilah yang disebut oleh Yoeti (2006) dengan pembauran pemasaran ( Marketing Mix).

Bauran pemasaran sebagai konsep pemasaran dikenal dengan Four P’s yaitu:

Product : Produk yang akan ditawarkan kepada pelanggan Price : Harga atau tarif yang dapat dijadikan dasar

penawaran produk kepada pelanggan. Place : Tempat atau lokasi di mana barang atau produk dijual atau di mana pelanggan memperoleh barang atau jasa tersebut.

Promotion : Motede komunikasi informasi yang ditujukan kepada target pasar pada tempat dan saat yang tepat.

Selama ini pemerintah Kota Padang selalu berusaha mengembangkan pemasaran pariwisata yang menjadi program kepariwisataan termasuk daerah tujuan wisata (DTW). Program pengembangan pemasaran pariwisata kota Padang yang terdapat pada rencana program dan kegiatan pariwisata pada pada tahun 2012 di Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang terdapat beberapa kegiatan utama yaitu: pelaksanaan promosi pariwisata Nusantara di dalam dan luar negeri, pelaksanaan kegiatan Tour de Singkarak 2012, pemilihan duta wisata dan pembuatan bahan-bahan

promosi wisata. Untuk itu masing-masing kegitan dari program pengembangan pemasaran pariwisata tersebut memiliki strategi komunikasi tersendiri sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, setiap

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

komunikasi .



Pendahuluan

BAB II

Komunikasi

A. Pengertian Komunikasi.

Komunikasi pada dasarnya merupakan proses sosial yang dilakukan oleh individu dengan menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasi persamaan makna. Komunikasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggeris yaitu “ Communication” dan bahasa Belanda “Communicate” yang berkembang dari bahasa latin “ Communicatio” yang bersumber dari kata communis artinya sama atau sama makna. Sama makna di sini maksudnya adalah sama dalam makna (Efendi, 1994). Cherry dalam Stuart yang dikutip Canggara,2002) komunikasi berasal dari bahasa Latin Communico yang artinya membagi. Membagi di sini adalah membagi gagasan, ide atau pikiran antara seseorang dengan orang lain.

Makna yang terkandung dalam pengertian komunikasi secara etimologis adalah komunikasi akan terjadi apabila ada di antara peserta komunikasi ( komunikator -penyampai pesan ) dan

komunikan- penerima pesan) saling membagi pesan, gagasan, ide, pikiran / pendapat dan lain-lain serta komunikasi itu akan terjadi dan berlangsung selama ada kesamaan makna yang terjadi di antara peserta komunikasi. Kesamaan makna tidak sama dengan kesamaan bahasa. Bahasa yang sama belum tentu maknanya sama, kesamaan komunikan- penerima pesan) saling membagi pesan, gagasan, ide, pikiran / pendapat dan lain-lain serta komunikasi itu akan terjadi dan berlangsung selama ada kesamaan makna yang terjadi di antara peserta komunikasi. Kesamaan makna tidak sama dengan kesamaan bahasa. Bahasa yang sama belum tentu maknanya sama, kesamaan

komunikasi yang dilakukan sudah menimbulkan pemahaman yang sama atas pesan yang dipertukarkan atrinya sudah memiliki kesamaan makna maka komunikasi itu sudah efektif atau sudah komunikatif.

Saling membagi pesan antara komunikator dan komunikan berarti komunikasi selalu melibatkan paling sedikitnya dua orang yaitu pengirim dan penerima pesan yang saling berinteraksi satu sama lain. Antara pengirim dan penerima pesan keduanya memain peranan yang penting dalam proses komunikasi. Ketika komunikasi dipandang sebagai proses sosial komunikasi melibatkan individu-individu yang saling melakukan interaksi dengan berbagai niat, motivasi dan kemampuan. Saat komunikasi dikatakan sebagai proses; komunikasi memiliki sifar berkesinambungan, dinamis, kompleks dan selalu berubah sesuai dengan situasi di mana komunikasi itu berlangsung.

Secara terminologis komunikasi banyak para ahli memberikan definisi komunikasi berdasarkan perspektif atau ilmu yang melatarbelakangi para ahli tersebut di antaranya adalah: dari perspektif filsafat, Rakhmat (1997) komunikasi dimaksud untuk mempersoalkan apakah hakekat komunikator / komunikan dan bagaimana ia menggunakan komunikasi untuk berhubungan dengan realitas lain di alam semesta. Para sarjana kontemporer dalam kerangka perspektif ini sering merujuk pada pendapat Aristoteles dalam buku De Art Rhetorica, yang menyatakan bahwa komponen pokok komunikasi itu ada tiga, yaitu siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan dan siapa yang mendengarkan. Apa yang dikatakan oleh Aristoteles lebih identik dengan komunikasi lisan dalam bentuk pidato atau ceramah pada tataran retorika atau berbicara di depan umum.

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Komunikasi dilihat dari perspektif sosiologi (West dan Turner, 2008) komunikasi adalah proses sosial di mana individu- individu menggunakan simbul-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Dari definisi tersebut lima istilah kunci dalam perspektif ini yaitu: sosial, proses, simbol, makna dan lingkungan. Sosial merupakan suatu konsep bahwa manusia dan interaksi adalah bagian dari proses komunikasi. Proses adalah suatu kejadian yang berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Simbol merupakan label arbitrer yang diberikan pada sebuah fenomena, simbol itu ada yang simbol konkret (simbol yang mempresentasikan sebuah objek) dan ada simbol abstrak ( simbol yang mempresentasikan sebuah ide atau pemikiran, sedangkan lingkungan adalah situasi atau konteks di mana komunikasi itu terjadi. Cherry (1964) masih dari perspektif sosiologi menyatakan bahwa komunikasi itu adalah sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda.

Hovlan, Janis, Kelly (dalam Rahkmat, 1997) melihat komunikasi dari perspektif psikologi menyatakan: proses di mana seorang individu ( komunikator ) menyampaikan stimulus (bisaanya dengan lambang kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain ( komunikan). Komunikasi dalam kerangka psikologi oleh Dance (1967) komunikasi behaviorisme sebagai usaha menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal. Sesuai dengan yang dikatakan oleh para ahli dari perspektif ini, psikologi mencoba menganalisa komunikasi antarindividu: bagaimana pesan disampaikan menjadi stimuli yang menimbulkan respon bagi individu lain; bagaimana lambang-lambang menjadi bermakna mampu merubah prilaku orang lain.

Defenisi pertama tentag komunikasi dibuat oleh Aristoteles (385-322 SM) “Siapa pengatakan apa dan kepada siapa. Dalam defenisi yang disampaikan oleh Aristoteles tersebut ada tiga komponen pokok dalam komunikasi yaitu:

Komunikasi

 Siapa yang mengatakan ( komunikator )  Apa yang dikatakan (pesan )  Kepada siapa ( komunikan)

Pengertian komunikasi tersebut mengilhami Harold D. Lasswell (1948) untuk membuat defenisi komunikasi dengan menyatakan: “ Who Says What Wich Channel To Whom With What Effect”. (siapa, mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya). Lasswel memberikan batasan pengertian komunikasi dengan menambahkan dua komponen lagi yaitu: melalui apa ( media ) dan apa akibatnya (efek).

Para ahli komunikasi banyak yang memberikanan batasan pengertian komunikasi sesuai dengan perspektif mereka masing- masing, antara lain adalah:

a. Schramm (1955) menyebutkan kominikasi : when we communicate we are trying to establish a meaning with someone. That is we are trying to share information, and idea ora an attitude. (apabila kita berkomunikasi dengan orang lain kita mencoba saling memahami, ini berarti kita mencoba untuk saling memberi, menerima informasi - informasi, pikiran-pikiran dan sikap)

b. William Albig (1956) communication is the process of transmitting meaningfull symbols between individuals ( komunikasi adalah penyampaian lambang-lambang yang menpunyai arti di antara individu)

c. Rogers dan D Lawrence Kincaid (1981) memberi batasan komunikasi adalah: suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk dan melakukan pertukaran informasi satu sama lain, yang pada gilirannya tiba saling pengertian yang mendalam.

d. Theodornason (1968) menyatakan komunikasi adalah: penyebaran informasi , ide-ide, sikap-sikap ataupun emosi dari

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

e. Shannon and Weaver (1949) mengatakan bahwa komunikasi itu adalah: bentuk interaksi manusia yang salng mempengaruhi satu sama lainnya, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Beberapa pengertian komunikasi di atas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses kegiatan penyampaian pesan , pemindahan ide, fikiran dari komunikator (penyampai pesan/ sumber) kepada komunikan ( penerima pesan) melalui media /saluran tertentu dengan mengharapkan umpan bali/efek tertentu. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa atau lambang sama baik verbal maupun nonverbal yang dapat dimengerti oleh peserta komunikasi yaitu antara komunikator dan komunikan agar tercipta kesamaan makna.

Ruben & Stewart (1998) menyatakan komunikasi manusia adalah proses di mana individu berhubungan dengan orang-orang lain di dalam kelompok, organisasi dan masyarakat. Hubungan ini bertujuan untuk menciptakan dan menggunakan informasi yang bersumber dari lingkungan itu dengan memahami kemanusiaan bersama; karena itu dipahami beberapa hal, bahwa:

a. Komunikasi sebagai sebuah proses merupakan elemen fundamental pertama dan utama untuk memahami manusia dan kemanusiaannya. Yang dimaksud dengan proses adalah suatu kegiatan dari berbagai bagian atau unsur komunikasi yang saling berkaitan dan terjadi dari waktu ke waktu. Bahkan dalam percakapan sederhana sekalipun ada langkah-langkah yang memperlihatkan aktivitas menciptakan, mengirim, menerima dan menafsirkan pesan .

b. Komunikasi menjadi sangat penting bagi interaksi individu, kelompok, organisasi dan masyarakat. Bahwa komunikasi merupakan bangunan link ke dunia sekitar, berarti setiap

Komunikasi Komunikasi

c. Komunikasi melibatkan respon kita terhadap stimulus pesan dari luar lalu kita menciptakan pesan. Kita berinteraksi dengan orang lain melalui proses untuk menciptakan dan menafsirkan pesan. Di sinilah kita menfsirkan pesan sebagai”sekumpulan simbol yang memiliki makna atau kegunaan”, dan penerimaan ditentukan oleh bagaimana seseorang merespon dan menafsirkan pesan tersebut.

d. Komunikasi membuat kita beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan. Melalui proses menciptakan dan menafsirkan pesan , maka tidak akan hanya Anda sebagai individu, tetapi kelompok dan organisasi dapat beradaptasi dengan lingkungan.

Semua aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh manusia harus direncanakan, diorganisasikan agar komunikasi yang dilakukan lebih berkualitas dan efektif. Untuk menjadi komunikasi yang efektif perlu ditetapkan strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang baik merupakan sebuah strategi yang dapat menempatkan dan menetapkan posisi seseorang atau sesuatu secara tepat agar aktivitas komunikasi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Komponen Komunikasi

1. Komunikator

Sebenarnya dalam proses komunikasi antara komunikator dan komunikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

komunikator sekaligus menjadi komunikan. Komunikator disebut juga dengan orang yang orang yang menyampaikan pesan, pesan merupakan seperangkat lambang-lambang yang memiliki arti. Lambang-lambang itu bisa berupa kata-kata (verbal) ataupun gerak, gambar, isyarat tubuh, gerakan dan lambaian tangan) non verbal .

Apapun bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia diawali dan dimulai dari sumber yang mengirimkan pesan . Dalam komunikasi sumber yang mengirim pesan disebut dengan

komunikator . Komunikator dalam komunikasi adalah pihak yang memprakasai komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain yang disebut komunikan, komunikator merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi yang berkisar dari kebutuhan sosial untuk diakui sebagai individu hingga kebutuhan berbagai informasi dengan orang lain untuk mempengaruhi sikap atau prilaku seseorang atau sekelompok orang lain.

Komunikator disebut juga sebagai pengirim pesan . Pengirim adalah orang yang membuat pesan (Orbe & Bruess,2005). Komunikator merupakan memrakarsa yang ingin menyajikan fikiran dan pendapat tentang suatu peristiwa atau objek. Sebagai pengirim pesan yang memiliki tujuan tertentu, maka dia tidak selalu berada pada posisi serba tahu atau serba kenal terhadap penerima pesan, karena itulah pengirim mentransmisi pesan untuk mendapat respon demi menyssamaikan persepsi terhadap pesan.

Komunikator di sebut juga dengan orang yang sedang berbicara, menulis dan orang yang sedang menunjukan sesuatu baik verbal maupun nonverbal. Komunikator dapat berupa orang/individu, kelompok orang, organisasi ataupun lembaga .

Komunikasi

2. Komunikan.

Komunikan desebut juga sebagai penerima pesan . Penerima oesan adalah orang yang menafsirkan pesan (Orbe & Bruess,2005) yang diucapkan atau yang ditulis. (De Vito,1986),ssamai seperti

informasi mengenai objek atau peristiwa, maka penerima tentuk pernah punya pengalamann sekecil apapun terhadap pesan-pesan terentu yang bisa sama atau berbeda dengan pengirim. Ketika suatu pesan diterima, maka orang yang menerima menginterpretasikan pesan-pesan ini kemudian dapat dikirimkan kembali kepada pengirim.

Komunikan dalam komunikasi adalah pihak yang menerima pesan tertentu, dia menjadi tujuan/ sasaran komunikasi dari pihak lain ( komunikator ). Baik komunikator dan komunikan, dalam model komunikasi apapun bentuknya diharapkan mempunyai perhatian penuh untuk merespon dan menerjemaahkan pesan yang dialihkan. Tujuan komunikasi akan tercapai manakala komunikan “menerima” (memahami makna) pesan dari komunikator, dan memperhatikan ( attention) serta menerima pesan secara menyeluruh ( comprehension). Ini adalah dua aspek penting yang berkaitan dengan cara bagaimana seorang komunikator dan komunikan mencapai sukses dalam pertukaran pesan. Yang dimaksud degan attention dan comprehension adalah: “Proses awal dari seorang komunikan “memulai” mendengarkan pesan, menonton atau membaca pesan itu”. Sedangkan yang dimaksud dengan comprehension meliputi “cara penggambaran pesan secara lengkap sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh komunikan” (Liliweri,2003:27).

Seorang komunikator berusaha agar pesan itu diterima sehingga seperangakat pesan tersebut perlu mendapat perlakuan agar menarik perhatian. Dengan demikian komunikan dapat berbuat sesuatu untuk memisahkan isi dan perlakuan pesan hanya karena pesan yang diterima itu mengandung pengertian attention dan comprehension,

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

komunikator.

3. Pesan/Simbol.

Pesan merupakan inti utama dalam komunikasi , pesan memiliki ujud yang dapat dirasakan dan diterima oleh panca indra, orang akan memerima dan menyampaikan pesan melalui salah satu atau kombinasi dari panca indra yang dimilikinya, pesan dapat berupa apa yang diucapkan seseorang, apa yang ditulis, apa yang disampaikan melalui program-program yang ada pada media massa.

Pesan yang disampaikan manusia dapat berbentuk sederhana tetapi dapat memberikan pengaruh yang efektif seperti ketika seseorang mengatakan “jangan” untuk melarang mendekati api yang sedang membara atau ‘tidak” untuk menyatakan ketidaktahuannya akan sesuatu, dan pesan dapat pula berbentuk rumit dan kompleks ini semua bergantung dengan kapan dan di mana serta untuk tujua apa komunikasi itu dilakukan. Pesan adalah gagasan, perasaan, atau pemikiran yang telah di encode oleh pengirin dan di decode oleh penerima (Orbe & Bruess, 2005). Pada umunya pesan-pesan berbentuk sinyal, symbol , tanda-tanda atau kombinasi dari semuanya dan berfungsi sebagai stimulus yang akan direspon oleh penerima. (De Vito, 1986) apabila pesan ini berupa tanda, maka kita dapat membedakan tanda yang dialami artinya tanda yang diberikan oleh lingkungan fisik, tanda mana yang sudah dikenal secara universal. Contoh: asap merupakan tanda bahwa ada api.

Symbol merupakan tanda yang dibuat oleh manusia, symbol tidak berhubungnan langsung dengan objek yang akan dijelaskan. Jika tanggapan terhadap tanda harus diberikan secara denotative maka symbol harus dimaknai secara konotative. Disebut konotatif pemaknaan terhadap tanda dikaitkan dengan konvensi manusia

Komunikasi Komunikasi

Pesan dalam komunikasi diproduksi dalam bentuk lambang- lambang yang merupakan representasi dari perasaan dan fikiran. Bentuk pesan yang paling utama adalah bahasa. Dalam proses

komunikasi pesan berisi pikiran, perasaan, ide, dan gagasan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam bentuk symbol atau lambang-lambang, “ symbol atau bahasa yang menjadi jantungnya pesan komunikasi menduduki posisi utama karena dijadikan unit analisis dalam kajian komunikasi. Baik proses penyandian representasi budaya, persepsi, prasangka, empati, ideology, jarak sosial dan lain sebagainya. Pesan dalam proses

komunikasi, adalah pesan yang berisi pikiran, idea atau gagasan, perasaan yang dikirim partisipan dalam bentuk symbol. Symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk mewakili maksud tertentu, misalnya dalam kata-kata verbal yang diucapkan atau ditulis, atau

symbol non verbal yang diperagakan melalui gerak-gerik tubuh / anggota tubuh, warna, artifak, gambar, pakaian dan lain-lain yang semuanya harus dipahami secara konotatif.dang pariwisata, berbagai biro perjalan wisata dan daerah tujuan wisata menggunakan symbol yang mereka buat, baik yang bertujuan menciptakan brand atau cirta perusahaan yang bergerak dibidang industry pariwisata . Symbol ditujukan agar pelanggan dpat langsung mengenal produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan indutri pariwisata.

Pesan dalam komunikasi tidak hanya melalui kata-kata saja, komunikasi juga membutuhkan symbol yang kadang-kadang lebih sering digunakan daripada kata-kata, symbol dapat menyampaikan pesan secara langsung sebagaiman pesan yang disampaikan melalui kata-kata atau bahasa verbal. Symbol memainkan peranan penting dalam b

Pesan dalam model komunikasi , adalah apa yang ditekankan atau yang dialihkan oleh partisipan komunikasi. Setiap pesan

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Sekurang-kurangnya ada dua hal utama yang terkandung dalam makna pesan yaitu:

a. Content meaning. Merupakan makna literal suatu pesan yang seringkali ditampilkan secara verbal. Bisaanya makna ini madah dipahami karena pesan selalu diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa yang sama antara pengirim dan penerima .

b. Relationship meaning. Adalah makna pesan yang harus dipahami secara emosional (konotasi). Bisaanya pesan yang dikirimkan atau diterima hanya bisa dipahami oleh para pihak yang dudah mempunyai relasi tertentu.

Pesan juga memiliki karakteristik tertentu yaitu:

a. Origin. Pesan asli karena pesan ini merupakan symbol atau tanda yang berasal dari lingkungan fisik disekitarnya. Hal ini untuk membedakan antara pesan yang diciptakan melalui kominikasi interpersonal dan antarpersonal.

b. Mode. Merupakan pesan yang tampil dalam bentukvisualisasi sehingga memungkinkan indra manusia memberikan makna terhadap pesan ini.

c. Physical character. Adalah pesan yang memiliki ukuran, warna, kecerahan, dan intensitas.

d. Organization. Merupakan pesan yang mengandung ide atau pendapat. Supaya pesan ini mudah dimengerti, maka pengirim menyusun (mengorganisasikan) pesan ini berdasarkan criteria tertentu.

Komunikasi Komunikasi

4. Media / saluran.

Media merupakan bentuk jamak dari medium. Dalam ilmu komunikasi media diartikan sebagai: saluran, sarana penghubung, alat-alat komunikasi. Saluran komunikasi merupakan alat untuk mengangkut dan memindahkan pesan dari pengirim kepada

penerima . Dalam komunikasi semua pesan harus dikirim melalui saluran atau media. Saluran komunikasi bisa tunggal dan bisa juga banyak, bisa dengan tatap muka dan bisa juga dengan bermedia yaitu

media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, booklets bulletin dal lain-lain yang tercetak dan media elektronik seperti TV, radio, film, telp, new media (internet).

Secara umum penggunaan media dalam kegitan komunikasi bertujuan untuk membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa , menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan public dan meningkatkan citra perusahaan dan lembaga termasuk meningkatkan citra destinasi periwisata. Media merupakan alat untuk mengalirkan pesan dari komunikator kepada komunikan.

Media dalam proses komunikasi adalah media atau alat fisik yang memindahkan pesan dan merupakan tempat, saluran yang dilalui oleh pesan atau symbol yang dikirim melalui media tertulis misalnya surat, telegram, faksimili. Juga media massa (cetak) seperti majalah, surat kabar dan buku, media massa elektronik (radio, televise, video, film, dan lain-lain). Akan tetapi kadang-kadang pesan-pesan itu dikirim tidak melalui media, terutama dalam

komunikasi antarpribadi yaitu tatap muka.

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Dewasa ini media massa tidak hanya berfungsi sebagai sarana informasi , pendidikan, hiburan dan penyebaran kebudayaan, tetapi juga telah tumbuh menjadi sarana bisnis. Informasi hampir sama dengan pariwisata telah menjadi komoditas yang diperjualbelikan seperti barang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Pemilihan media massa yang sesuai dengan sasaran public sangat penting dalam tahap persiapan dan penyebaran

informasi. Menyadari potensi yang dimiliki media massa dalam penyebarluaskan informasi, perlu pemikiran pemilihan media yang tepat dan cara-cara penggunaan media tersebut sehingga benar-benar dapat dimanfaatkan dengan benar dan efektif.

5. Efek atau Umpan Balik.

Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam aktifitas komunikasi . Dalam setiap komunikasi yang dilakukan manusia selalu ada efek atau dampaknya kepada seseorang baik yang berdampak atau efek intelektual- kognitif, afektis maupum dampak /efek psikomotorik.. Umpan balik adalah respon yang diberikan oleh penerima terhadap pesan yang disampaikan oleh pengirim.

Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya (Clement and Frandsen,1976) umpan balik dapat dari diri sendiri ataupun orang lain. Umpan balik diri sendiri adalah anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri, anda mendengar apa yang anda katakana, anda merasa apa yang anda rasakan, anda melihat apa yang anda tulis. Selain umpan balik dari diri sendiri, anda menerima umpan balik dari orang lain, umpan balik ini dating dari berbagai bentuk; kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelangan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah umpan balik.

Komunikasi

Apapun jenis komunikasi yang dilakukan manusia merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang/ pesan atau keinginan untuk mengubah pendapat atau prilaku orang lain, semua itu merupakan usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Dalam proses kegiatan dan pengiriman pesan tersebut akan terjadi umpan balik dan akan menimbulkan efek tertentu.

Efek/ umpan balik dalam proses komunikasi merupakan tanggapan balik dari partisipan komunikasi menghendaki reaksi balikan. Umpan balik merupakan tanggapan balik dari partisipan

komunikasi atas pesan -pesan yang telah disampaikan. Pada umpan balik inilah partisipan komunikasi memberikan penilaian dan pertimbangan tentang apakah proses komunikasi yang dilakukan berhasil efektif atau gagal sehingga memerlukan pengulangan, revisi, penyesuaian dan derajat perbaikan.

Komunikasi antarpribadi dalam kasus komunikasi tatap muka, umpan balik lebih mudah diterima. partisipan komunikasi dapat mengetahui secara langsung apakah serangkaian pesan itu dapat diterima atau tidak. Partisipan komunikasi pun dapat mengatakan sesuatu secara langsung jika dia melihat komunikasi kurang memberikan perhatian atas pesan yang sedang disampaikan. Reaksi-reaksi verbal dapat diungkapkan secara langsung oleh partisipan komunikasi melalui kata-kata menerima, mengerti bahkan menolak pesan, sebaliknya reaksi pesan dapat dinyatakan dengan pesan non verbal seperti menganggukkan kepala tanda setuju dan menggelengkan kepala sebagai ungkapan tidak setuju.

6. Suasana (Setting dan Context)

Satu factor penting dalam komunikasi adalah suasana yang kadang-kadang disebut setting of communication, yakni tempat (ruang, space) dan waktu (time) serta suasana (social, psikologis) ketika komunikasi berlangsung. Suasana itu berkaitan dengan waktu

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

(jangka pendek / panjang, jam / hari / minggu / bulan / tahun) yang tepat untuk bertemu / berkomunikasi, sedangkan tempat (rumah, kantor, rumah ibadah) untuk berkomunikasi, kualitas relasi (formalitas, informalitas) yang berpengaruh terhadap proses

komunikasi. Suasana ( Setting dan Context) meliputi semua unsur fisik dan

psikologis dari lingkungan di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat berupa konteks fisik, konteks budaya, konteks sosial-psikologis atau konteks temporal (Orbe & Bruess, 2005).

a. Konteks fisik. Meliputi segala sesuatu yang bersifat fisik yang ada dalam lingkungan di mana komunikasi terjadi. Misalnua ruangan dan aksesoris ruangan yang mempengaruhi suasana

komunikasi.

b. Konteks sosial. Adalah nilai, norma, aturan atau keyakinan budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi .

c. Konteks psikososial. Meliputi unsur-unsur seperti relasi sosial antara pengirim dan penerima dan pihak ke tiga, motivasi dan persepsi sosial atau cultural, cara berfikir dan lain-lain yang mempengaruhi suasana komunikasi .

d. Konteks temporal. Ialah waktu bagi terselenggaranya komunikasi artinya berapa lama waktu yag dibutuhkan penerima (komunkan) untuk mendengar pengirim ( komunikator ), berapa lama waktu yang digunakan untuk bercakap-cakap atau berdiskusi. Apakah komunikasi dapat dilakukan sampai larut malam?

7. Gangguan (Noise atau Interference)

Gangguan dalam komunikasi adalah segala sesuatu yang menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara peserta komunikasi. Gangguan ( nois) dikatakan ada dalam satu system komunikasi bila dalam membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan

Komunikasi Komunikasi

Gangguan dalam proses komunikasi bisaa terjadi, karena gangguan (nois), terjadi ketika komunikasi sedang dilakukan. Nois bisa berupa gangguan semantic (bahasa) terjadi ketika seseorang memiliki arti yang berbeda atas kata-kata ataupun ungkapan yang sama, gangguan mekanik (mesin) terjadi masalah ketika alat-alat

komunikasi yang kita gunakan atau alat komunikasi yang dipakai untuk kelancaran komunikasi tidak berfungsi. Hambatan psikologis (kejiwaan) merupakan hambatan yang terjadi ketika seseorang memiliki pandangan, persepsi, motivasi, atau emosi yang berbeda di antara peserta komunikasi.

Hambatan sosiologis (status sosial) terjadi ketika seseorang memiliki status sosial yang berbeda, status sosial ini bisa berupa gaya hidup, pendidikan, kakayaan, pekerjaan, status perkawinan dan lain-lain, Hambatan antropologis (perbedaan etnis) merupakan hambatan yang terjdi ketika proses komunikasi dilakukan oleh orang-orang yang memiliki perbedaan latar belakang kebudayaan, etnis/suku, nilai-nilai, norma-norma yang berlaku pada suatu etnis, sedangkan hambatan ekologis (lingkungan) terjadi jika sumber gangguan berasal dari luar elemen-elemen atau komponen- komponen komunikasi. Gangguan ini bisaanya terjadi di luar control

komunikator atau komunikan. Menurut Effendi (1993) tidak mudah melakukan komunikasi

secara efektif. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak

komunikasi yaitu:

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

komunikan mungkin menerima pesan dengan jelas sekali baik secara mekanik maupun secara semantic. Secara fisik (mekanik) pesan disampaikan dengan suara keras dan jelas tapi komunikasi bisa gagal disebabkan oleh kesukaran dalam memberikan pengertian atas pesan yang disampaikan (gangguan semantic).

b. Kepentingan, akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi suatu pesan . Orang akan hanya memperkatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian seseorang tetapi juga menentukan daya tangkap, perasaan, pikiran dan tingkah laku seseorang akan merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak berkesesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.

c. Motivasi terpendam, motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginannya, kebutuhannya dan kekurangannya. Semakain sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang, semakin besar kemungkinan

komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang

Komunikasi Komunikasi

d. Prasangka, merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang memiliki prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar sak wasangka tanpa menggunakan fikiran yang rasional. Emosi seringkali membutakan fikiran dan pandangan sesorang terhadap fakta yang nyata. Prasangka bisanya terjadi pada suatu suku/ras/kelompok, agama dan pendirian politik. Pendeknya prasangka merupakan perangsang yang dalam pengalaman pernah memberi kesan yang tidak enak.

C. Proses Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu ingin berhubungan dengan orang lain dengan tujuan agar dapat hidup bergaul atau bersama-sama dengan orang lain tanpa memandang perbedaan latar belakang sosial budaya . Untuk meningkatkan kehidupan bersama maka mereka berkomunikasi satu sama lain dengan menciptakan, memelihara hubungan melalui pertukaran

informasi bagi pemenuhan kebutuhan hidupnya. Komunikasi tidak bisa dipandang sekedar sebagai sebuah kegiatan

yang menghubungkan manusia dalam keadaan pasif, tetapi komunikasi harus dipandang sebagai proses yang menghubungkan manusia melalui sekumpulan tindakan yang terus menerus diperbaharui.

Komunikasi sebagai proses (itulah salah satu karakteristik komunikasi ) karena komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan sering berubah-ubah. Sebuah proses terdiri dari beberapa sekuen yang dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Semua sekuen berkaitan satu sama lain meskipun dia selalu berubah-ubah. Jadi

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Komunikasi yang interaktif adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dengan komunikan dalam dua arah / timbal balik ( two way communication) namun masih berada pada tahap rendah (Wahlstrom, 1992). Sedangkan Hybels dan Sandra ,(1992) menyatakan apabila ada proses pertukaran pesan itu memasuki tahap tinggi, misalnya saling mengerti, memahami perasaan dan tindakan bersama maka komunikasi tersebut telah memasuki tahap trasaksional (Liliweri,2003)

Komunikasi transaksional meliputi tiga unsur penting, yaitu (1) keterlibatan emosi yang tinggi yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan atas pertukaran pesan , (2) peristiwa komunikasi meliputi seri waktu artinya berkaitan dengan masa lalu, kini dan yang akan datang dan (3) partisipan dalam komunikasi menjalankan peran tertentu. Sifat dinamis dari komunikasi dikarenakan proses tersebut berlangsung dalam konteks sosial yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah berdasarkan waktu, situasi dan kondisi tertentu. Esensi komunikasi secara umum terletak pada “proses” yakni suatu aktifitas yang “melayani” hubungan antara pengirim dan penerima pesan melampui ruang dan waktu (Liliweri,2003). Komunikasi dikatakan sebagai suatu proses karena komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan berubah-rubah. Karena dalam pergaulan hidup manusia masing-masing ndividu akan saling berinteraksi dan saling mempengaruhi demi kepentingan, keinginan dan kebutuhannya masing-masing.

Komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi yang terjadi di antara komunikator dan komunikan dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu:

Komunikasi Komunikasi

komunikator maka komunikasi terjadi dan sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti maka komunikasipun tidak terjadi.

b. Proses komunikasi perspektif mekanistik. Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau melemparkan lambang- lambang apakah dalam bentuk lisan atau tulisan yang bisa diketahui oleh komunikan. Pesan yang disampaikan itu bisa ditangkap oleh indra seseorang. Proses komunikasi ini bersifat situasional, bergantung pada situasi di mana komunikasi itu terjadi. Apabila komunikasi itu terjadi atau berlangsung secara kelompok maka komunikasi itu dinamakan komunikasi kelompok, apabila komunikasi itu komunikannya seorang maka komunikasi itu disebut dengan komunikasi antarpribadi dan apabila komunikasi terjadi dengan komunikan dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan suatu media untuk menjangkaunya maka komunikasi itu di sebut dengan

komunikasi massa. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistik terdiri dari:

1) Proses Komunikasi secara primer. proses komunikasi ini merupakan proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang ( symbol ) sebagai media atau saluran. Lambang pada umumnya bahasa, yang disebut dengan lambang verbal, tapi dalam situasi tertentu lambang yang digunakan juga dapat berupa; gerak

Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata

2) Proses komunikasi secara sirkuler, dalam konteks komunikasi yang dimaksud dengan proses komunikasi ini adalah terjadi feedback atau umpan balik di antara peserta komunikasi, terjadi arus pesan yang mengalir antara komunikator dan komunikan. Apa yang disampaikan oleh komunikator akan ditanggapi atau direspon oleh komunikan atau sebaliknya tanggapan balik yang disampaikan oleh komunikan akan direspon oleh komunikator, pada saat komunikan menyatakan atau mengungkapkan tanggapan baliknya maka posisi komunikan akan menjadi

komunikator begitu juga kertika komunikator menerima tanggapan balik dari komunikan maka posisi komunikator akan menjadi komunikan.



Komunikasi

BAB III

Strategi Komunikasi

A. Pengertian Strategi Komunikasi.