PENERAPAN STRATEGI “PAIRS AND CHECK” UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SURAT AL-ALAQ PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS V MI NURUL HUDA KALANGANYAR SEDATI.

(1)

PENERAPAN STRATEGI “PAIRS AND CHECK”

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SURAT

AL-ALAQ PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS V

MI NURUL HUDA KALANGANYAR SEDATI.

SKRIPSI Oleh:

FAIZATUN NAILIS SA’ADAH

NIM. D07212006

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Faizatun Nailis Sa’adah. 2016. Penerapan Strategi “Pairs And Check” Untuk

Meningkatkan Keterampilan Membaca Surat Al-Alaq Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati.. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah UIN

Sunan Ampel. Dosen Pembimbing, Sulthon Mas’ud, S.Ag. M.Pd.I Kata Kunci : Strategi Pairs and Check, Keterampilan membaca surat Al-Alaq

Latar Belakang penelitian ini adalah rendahnya keterampilan membaca surat Al-Alaq yang disebabkan karena peserta didik lebih terfokus pada guru, siswa kurang aktif dalam membaca, sehingga pembelajaran terkesan monoton. Serta kurangnya variasi proses pembelajaran yang dilakukan guru. Dari hasil wawancara pra siklus, dari 30 siswa hanya 8 siswa yang tuntas, hal ini menunjukkan bahwa makhorijul huruf, kelancaran dan ilmu tajwid masih jauh dari KKM (Nilai 80). Untuk meningkatkan keterampilan membaca surat Al-Alaq, peneliti mengambil tindakan melalui strategi Pairs and Check yang dilakukan dalam dua siklus

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati? (2) Bagaimana peningkatan keterampilan membaca siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati dengan menggunakan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek)?.

Untuk memperoleh hasil penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas Kurt Lewin yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan, yang meliputi: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus nilai rata-rata dan prosentase ketuntasan belajar.

Penerapan pembelajaran strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek) pada materi surat Al-Alaq berjalan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada tiap siklus. Setelah dilakukan penelitian, diketahui pada siklus I perolehan nilai aktifitas guru adalah 72 (kategori cukup) dan meningkat menjadi 85 (kategori baik) pada siklus II. Dan untuk aktifitas siswa juga meningkat dari perolehan nilai 70 (kategori kurang) pada siklus I menjadi 84 (kategori baik) pada siklus II. Nilai rata-rata

keterampilan membaca surat Al-Alaq pada siklus I mencapai 70 (belum tuntas) yang meningkat menjadi 85 (tuntas) pada siklus II, sedangkan pada siklus I diperoleh prosentase ketuntasan Keterampilan membaca siswa yaitu 43% (kategori cukup) yang meningkat menjadi 80% (kategori tinggi) pada siklus II.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

MOTTO ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAVIK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 5

C.Tujuan penelitian ... 5

D.Tindakan yang dipilih ... 5

E. Lingkup penelitian ... 6


(8)

A.Tinjauan Tentang Keterampilan Membaca ... 9

1. Hakikat Membaca ... 9

2. Tujuan Membaca ... 10

3. Macam-macam Membaca ... 11

4. Keterampilan membaca pada Siswa ... 12

5. Indikator dalam peningkatan keterampilan membaca ... 14

6. Permasalahan Keterampilan Membaca di MI Nurul Huda ... 15

B. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits ... 16

1. Pengertian Al-Qur’an ... 16

2. Pengertian Hadits ... 17

3. Tujuan mempelajari Al-Qur’an Hadits ... 18

4. Materi surat Al-Alaq ... 19

C.Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek) ... 21

1. Pengertian Strategi Pairs and Check ... 21

2. Langkah-langkah Strategi Pairs and Check ... 23

3. Kelebihan dan kelemahan Strategi Pairs and Check ... 24

4. Hambatan Strategi Pairs and Check ... 25


(9)

B. Setting dan subjek penelitian ... 31

1. Setting penelitian ... 31

2. Subjek penelitian ... 31

C.Variabel penelitian ... 31

D.Rencana tindakan ... 32

E. Data dan cara pengumpulannya ... 36

1. Sumber data ... 36

2. Jenis Data ... 37

3. Cara Pengumpulannya ... 38

F. Indikator Kinerja... 41

G.Tim peneliti dan tugasnya... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil penelitian ... 43

1. Hasil Pelaksanaan siklus I ... 44

2. Hasil Pelaksanaan siklus II ... 65

B. Pembahasan ... 81

1. Siklus 1 ... 82

2. Siklus 2 ... 83

BAB V Penutup ... 86


(10)

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu materi terpenting bagi umat Islam adalah belajar membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Oleh sebab itu belajar Al-Qur’an adalah suatu kewajiban.1 Mempelajari Al-Qur’an sejak kecil merupakan hal yang sangat dianjurkan sebelum pelajaran lainnya. Sebagai orang Islam menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam rumah tangga sudah menjadi komitmen yang universal, sehingga terdapat waktu yang khusus untuk mengajar Al-Qur’an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-lembaga pengajian yang ada disekitarnya.2

Salah satu tujuan membaca Al-Qur’an adalah membentuk generasi muslim yang Qur’ani, generasi yang mencintai Al-Qur’an sebagai bacaan dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Imam Sayuti mengatakan “mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak merupakan salah satu diantara pilar-pilar islam, sehingga mereka bisa tumbuh diatas fitrah. Begitu juga cahaya hikmah akan terlebih dahulu masuk ke dalam hati mereka sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dan dinodai oleh kemaksiatan

1Suryani,Hadits Tarbawi: Analisis Pedadogis Hadits-Hadits Nabi, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm


(12)

2

dan kesesatan” 3adapun Hadits Nabi yang menyatakan tetang belajar Al-Qur’an

adalah4:

(

)

“Sebaik-baik kamu adalah mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”(HR. Muslim)

Dengan hadits diatas dapat disimpulkan bahwa mempelajari Al-Qur’an

dan mengajarkannya sangat dianjurkan dalam agama islam.

Al-qur’an Hadits merupakan mata pelajaran yang diajarkan di

sekolah-sekolah mulai dari MI, MTs, MA. Proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits di

sekolah-sekolah harus diubah dari yang terpusat pada aspek kognitif beralih ke aspek afektif. Karena afektif merupakan titik tumpuan pada pembelajaran

Al-Qur’an Hadits. Pengembangan dan pembelajaran afektif dianggap sebagai hal

yang paling sulit, karena masalah afektif terkait dengan masalah nilai. Oleh Karena itu perlu ada strategi yang efektif dalam proses pembelajaran Al-Qur’an

Hadits yang utuh dan layak.

Dengan demikian kita perlu menanamkan keterampilan membaca pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan diawali membaca surat-surat

pendek, karena surat-surat pendek merupakan surat yang mudah untuk dipelajari sebelum terjun ke surat-surat yang lebih panjang. Bukan hanya sekedar membaca, namun siswa diharapkan mampu membaca sesuai dengan makhorijul

3Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid,Mendidik Anak Bersama Nabi,terj.,(Solo: Pustaka Arafah,

2003), Hlm. 157-158


(13)

3

huruf, sesuai dengan tajwid. Dengan hal itu siswa mampu membaca Al-Qur’an

dengan baik dan benar.

Ada 4 indikator dalam keterampilan membaca Alqur’an antara lain, 1)

Siswa mampu membaca surat Al-Alaq dengan baik dan benar, 2) Siswa mampu membaca surat Al-Alaq sesuai dengan ilmu tajwid, 3) Siswa mampu membaca surat Al-Alaq sesuai dengan makhorijul huruf, 4) Siswa mampu membaca surat Al-Alaq dengan lancar. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan maka harus dipelajari dengan baik.

Proses pembelajaran yang dilakukan di MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati lebih terfokus pada guru, siswa kurang aktif dalam membaca, sehingga pembelajaran terkesan monoton karena kurangnya variasi pembelajaran. pada umumnya siswa di MI Nurul Huda mengungkapkan bahwa pelajaran Al-Qur’an

Hadits adalah pelajaran yang sulit untuk memahami ilmu tajwid.

Setelah di analisis, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, diantaranya :

1. Kondisi kelas yang kurang kondusif. 2. Pembahasan yang kurang menantang.

3. Kurang tertariknya siswa dalam pembelajaran membaca

4. Siswa sering merasa bosan apabila guru menyuruhnya membaca terus menerus.

5. Siswa merasa kesulitan memahami ilmu tajwid


(14)

4

Selain itu dilihat dari hasil observasi pada tanggal 5 september 2015 yang menunjukkan bahwa makhorijul huruf, kelancaran dan ilmu tajwid masih jauh dari KKM (Nilai 80).

Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits sebagian besar siswa kurang aktif,

baik dalam menjawab pertanyaan guru maupun dalam hal mengajukan pendapat atau pertanyaan dari siswa kepada guru atau siswa lainnya. Saat pembelajaran berlangsung beberapa siswa hanya mendengarkan guru berceramah dan membaca bersama, sehingga memunculkan rasa jenuh dan bosan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi dan metode pembelajaran yang kurang tepat akan mengakibatkan siswa kurang perhatian terhadap materi pelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi pada proses belajar mengajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits pada Siswa kelas V MI Nurul Huda

Kalanganyar, maka salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh guru adalah mengubah strategiactive learning. Salah satu strategi yang dimaksud adalah StrategiPairs and Check(Berpasangan dan Mengecek).

Atas dasar uraian tersebut menjadikan dasar adanya Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul:

“PENERAPAN STRATEGI PAIRS AND CHECK (BERPASANGAN DAN

MENGECEK) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MEMBACA SURAT AL-ALAQ BAGI SISWA KELAS V MI NURUL


(15)

5

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan strategiPairs and Check (Berpasangan dan mengecek) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar

Sedati?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan membaca siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati dengan menggunakan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek)?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V MI Nurul Huda

Kalanganyar Sedati

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati dengan

menggunakan StrategiPairs and Check(Berpasangan dan mengecek).

D. Tindakan Yang Dipilih

Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis mempersiapkan alternative yang dapat dijadikan solusi pemecahan masalah terkait upaya peningkatan keterampilan membaca pada siswa kelas 5 MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati melalui strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek). Adapun alternatif tersebut antara lain:


(16)

6

1. Menyusun dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) dalam mata pelajaran Al-Qur’an HaditsMateri surat al-‘alaq

2. Mendesain Instrumen pembelajaran dengan kemasan yang menarik bagi siswa sesuai Materi surat al-‘alaq mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan

menggunakan StrategiPairs and Check(Berpasangan dan mengecek). 3. Melakukan evaluasi sesuai dengan instrument pembelajaran dan materi. 4. Melalui tindakan-tindakan tersebut, diharapkan akan meningkatkan

kemampuan membaca surat Al-Alaq, khususnya bagi kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati.

E. Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian merupakan upaya untuk menerapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, dan untuk mengantisipasi melebarnya suatu permasalahan. Agar penelitian ini tidak melebar maka penelitian ini penulis batasi pada:

1. Permasalahan yang dihadapi siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebelum menggunakan strategi Pairs

and Check(Berpasangan dan Mengecek).

2. Penerapan Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) untuk meningkatkan keterampilan membaca pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits


(17)

7

3. Peningkatan keterampilan membaca yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits setelah menerapkan Strategi Pairs and Check

(Berpasangan dan Mengecek)

KD :

3.1 Membaca surat al-‘Alaq secara benar dan fasih

Indikator :

1. Siswa mampu membaca Surat Al-Alaq dengan fasih

2. Siswa mampu membaca surat Al-Alaq sesuai dengan ilmu tajwid 3. Siswa mampu membaca Surat Al-Alaq sesuai dengan makhorijul huruf 4. Siswa mampu membaca Surat al-Alaq dengan lancar

F. Manfaat Penelitian

Manfaat secara umum yaitu:

1. Proses belajar mengajar mata pelajaran Al-Qu’an Hadits Kelas V MI Nurul

Huda Kalanganyar akan lebih menarik 2. Ditemukan strategi yang tepat dan variatif

3. Strategi tidak lagi konvensional tapi lebih variatif Manfaat secara khusus yaitu:

1. Siswa

a. Siswa menjadi lebih mudah dalam menerima dan memahami informasi yang diberikan oleh guru tentang isi kandungan surat Al-Alaq


(18)

8

c. Keberanian siswa dalam mengungkapkan ide dan gagasan akan meningkat

2. Guru

a. Guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits mendapatkan variasi dan

wawasan dalam mengembangkan strategi dengan cara dikombinasi dengan strategi lain, sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran

b. Guru Madrasah Ibtida’iyah. Sebagai guru MI khususnya MI Nurul Huda

dapat memperoleh informasi faktual PTK ini, dan dapat memanfaatkan dengan melakukan uji coba dengan setting kelas dan siswa yang lain

3. Penulis

a. Hasil PTK ini dapat menjadi bahan refleksi untuk melakukan PTK lebih lanjut pada setting kelas, lokasi, waktu, dan subjek yang berbeda,

b. Menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam bentuk karya tulis ilmiyah dan landasan mata pelajaran Al-Qur’an Hadits


(19)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Keterampilan Membaca

1. Hakikat Membaca

Membaca yaitu menyuarakan huruf atau deretan huruf yang berupa kata atau kalimat, adapun hakikat membaca adalah melihat tulisan dan menyuarakan atau tidak bersuara (dalam hati) serta mengerti isi tulisannya.6

Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.7

Sebagai proses visual membaca adalah proses menerjemah simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan, sebagai suatu proses untuk berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus untuk mengetahui makna.

Membaca termasuk strategis karena membaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks

6Zainuddin,Materi pokok bahasa dan sastra Indonesia,(Jakarta: PT Rineka Cipta 1992), 124.


(20)

10

dalam rangka memahami makna ketika membaca. Membaca adalah interaktif karena saat membaca ada interaksi antara pembaca dan teks.

Pengajaran membaca harus memperhatikan kebiasaan cara berfikir teratur dengan baik, hal ini disebabkan membaca sebagai proses yang sangat kompleks, dengan melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi seperti ingatan, pemikiran, daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan masalah.

Kemampuan membaca anak terbentuk dari kemampuan mendengar dan berbicara. Kemampuan membaca permulaan merupakan bentuk demonstrasi kemampuan anak untuk memahami pesan dalam bentuk mendengar dan bentuk respon yang berkelajutan.

2. Tujuan Membaca

Dalam melakukan suatu hal dianjurkan mempunyai tujuan, begitu juga membaca harus mempunyai tujuan. Karena membaca disertai tujuan akan lebih memahami dibandingkan tidak mempunyai tujuan

Tujuan membaca mencakup:8 a. Kesenangan

b. Menyempurnakan membaca nyaring c. Menggunakan strategi tertentu

d. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik

e. Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui


(21)

11

f. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis g. Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi

h. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks

i. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik

Pembaca juga juga harus mempunyai keterampilan memahami, mulai dari tingkat pemahaman literal, sampai pada pemahaman interpretatif, kreatif, dan evaluatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa membaca merupakan gabungan proses perseptual dan kogntif.9

Secara khusus, tujuan membaca adalah (1) memperoleh informasi faktual, (2) memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis, (3) memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, dan (5) mengisi waktu luang.

3. Macam-macam membaca a. Membaca cepat

Membaca cepat yaitu memahami teks dalam tingkat tinggi baik kecepatan membaca maupun memaknai teks

b. Membaca Intensif

Membaca Intensif yaitu kemampuan memahami teks secara detail dan seksama sehingga lebih mendalami makna teks.


(22)

12

c. Membaca Kritis

Membaca kritis adalah memahami teks dalam bentuk motif penulis kemudian menilai informasi tulisan tersebut untuk diberikan tanggapan. d. Membaca Nyaring

Dalam membangun keterampilan membaca siswa memerlukan membaca nyaring untuk lebih mengenal kosa kata dengan lebih baik

e. Membaca dalam hati

Membaca dalam hati bisa memberikan kesempatan siswa untuk membaca lebih mendalam, serta memberi kesempatan guru untuk mengetahui reaksi membaca pada siswa

4. Keterampilan membaca pada Siswa

Dalam KBBI keterampilan adalah kecakapan untuk melakukan suatu tugas. Jika dalam proses pembelajaran, keterampilan diartikan dengan usaha untuk melaksanakan kompetensi yang cepat, cekatan dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.10 Membaca merupakan kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan mengolah bahan bacaan secara aktif.

Keterampilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu berbeda-beda. Keterampilan bisa di dapat melalui belajar dan latihan yang berkesinambungan. Dengan keterampilan seseorang akan mampu mengolah pola pikir dan menghasilkan karya yang inovatif dengan penyelesaian yang kreatif dan efisien.


(23)

13

Dari pengertian membaca dan pengertian keterampilan diatas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca adalah kemampuan yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran dalam hal membaca. Jika siswa terampil membaca maka akan mendapatkan pengetahuan, pengalaman, sikap-sikap baru yang bisa menunjang keberhasilan dalam pembelajaran.

Tujuan keterampilan membaca:11

a. Mengenali naskah tulisan suatu bahasa b. Memaknai dan menggunakan kosa kata asing

c. Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman d. Mengidentifikasi informasi penting

Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan membaca: a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis dan jenis kelamin.Kelelahan juga kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak saat belajar.

b. Faktor Intelektual

Istilah intelegensi didefinisikan sebagai suatu kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat.

c. Faktor lingkungan

11Iskandar dan dadang sunendar,Strategi pembelajaran bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


(24)

14

Faktor lingkungan mencakup:12

1) Latar belakang dan pengalaman siswa di rumah 2) Sosial ekonomi keluarga siswa

d. Faktor Psikologis

Faktor ini mencakup motivasi, minat, dan kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri.

5. Indikator dalam peningkatan keterampilan membaca

Pada dasarnya proses membaca sangat kompleks dan rumit karena melibatkan beberapa aktifitas seperti kontak mata dan pemikiran, sehingga membaca terdiri dari beberapa aspek yang nantinya dapat disimpulan menjadi suatu indikator yang diharapkan untuk peningkatan keterampilan membaca pada siswa kelas 5 MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati.

Aspek tersebut antara lain:

a. Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis b. Aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang

dilihat sebagai simbol

c. Aspek skema, yaitu kemampuan untuk menghubungkan informasi tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada

d. Aspek berfikir, yaitu kemampuan untuk inferensi dan evaluasi dari materi yang telah dipelajari, dan


(25)

15

e. Aspek afektif, yaitu aspek yang berkenan dengan minat pembaca yang berpengalaman terhadap kegiatan membaca interaksi. Antara kelima aspek tersebut secara harmonis akan menghasilkan pemahaman membaca yang baik, yakni terciptanya komunikasi antara penulis dan pembaca.13

Dari aspek diatas, penulis menyimpulkan indikator keterampilan membaca mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat Al-Alaq antara lain:

a. Siswa mampu membaca Surat Al-Alaq dengan fasih

b. Siswa mampu membaca surat Al-Alaq sesuai dengan ilmu tajwid c. Siswa mampu membaca Surat Al-Alaq sesuai dengan makhorijul huruf d. Siswa mampu membaca Surat al-Alaq dengan lancar

Indikator diatas merupakan titik tolak penentu strategi yang akan digunakan, sehingga strategi yang dipilih sesuai dengan indikator.14

13Novi resmani, dkk,Membaca dan Menulis. 93. 14Ibid Hal 94


(26)

16

B. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

1. Pengertian Al-Qur’an

Secara etimologi al-Qur’an berasal dari kata arab qara’a yang berarti

membaca, sedangkan al-fara’ menyatakan bahwa kata al-Qur’an berasal dari kata

qarain jamak dari qarinah dengan makna berkait-kaitan, karena bagian al-Qur’an

yang satu berkaitan dengan bagian yang lain. Al-Asyari mengidentifikasikan etimologi al-Qur’an berasal dari kata qarn, yang berarti gabungan, karena

al-Qur’an merupakan gabungan dari berbagai ayat, surat dan sebagainya.15

Al-Qur’an tidak dimulai secara kronologis seperti halnya Kitab Perjanjian

Lama, atau secara genealogis seperti Kitab Perjanjian Baru, tetapi sebagaimana sering dikemukakan oleh para penulis Muslim Modern pemerhati masalah pendidikan berbicara langsung soal membaca, mengajar, memahami dan menulis.16

Sedangkan secara terminologi al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi.Al- Qur’an adalah kitab Allah SWT yang

terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul.

15Muhammad Abdul Halim.Memahami Al-Qur’an Pendekatan Gaya dan Tema. (Bandung: Penerbit

Marja, 2002), 13


(27)

17

Hal ini juga senada dengan pendapat yang menyatakan bahwa al-Qur'an kalam atau wahyu Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat jibril sebagai pengantar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun yaitu surat Al-Alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir Al-Quran turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah Al-Maidah ayat 3.

Yang paling menjadi prinsip dan mutlak tentang pengertian al-Qur’an

ini adalah bahwa Al-Qur’an itu wahyu atau firman Allah SWT untuk

menjadipetunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.17

2. Pengertian Hadits

Menurut bahasa hadits adalah jadid, yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat. Hadits juga berarti khabar, artinya berita, yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Selain itu, hadits juga berarti qarib, artinya dekat, tidak lama lagi terjadi.

Menurut ahli hadits, pengertian hadits adalah “Seluruh perkataan,

perbuatan, dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW”, sedangkan menurut

yang lainnya adalah “Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik berupa

perkataan, perbuataan, maupun ketetapannya.


(28)

18

Menurut Ibn al-Subkiy, pengertian hadis yang dalam hal ini disebut juga dengan istilah al-sunnah, adalah segala sabda dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.Ibn al-Sukiy tidak memasukkantaqrir Nabi sebagai bagian dari rumusan definisi hadis. Alasannya, karena taqrir telah mencakup dalam af’al (segala perbuatan).18

Adapun menurut muhadditsin, hadits itu adalah “Segala apa yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik itu hadits marfu’(yang

disandarkan kepada Nabi), hadits mauquf (yang disandarkan kepada sahabat)

ataupun hadits maqthu’ (yang disandarkan kepada tabi’in).

3. Tujuan Mempelajari Al-Qur’an Hadits

Telah dipelajari mengenai tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai tujuan pendidikan tingkat dasar, dan Madrasah Ibtidaiyah termasuk di dalamnya. tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Pembelajaran Al-Qur’an-Hadits adalah bagian dari upaya untuk

mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an-Hadits melalui kegiatan pendidikan.

Tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah agar


(29)

19

murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami, dan terampil melaksanakan isi kandungan Al-Qur’an-Hadits dalam kehidupan

sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Beberapa tujuan mempelajari Al-Qur’an Hadits antara lain:

a. Supaya dapat meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur’an dan

Hadits,

b. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan

Hadits sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan, dan c. Agar siswa dapat Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi

kandungan al-Qur’an dan Hadits yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan

tentang al-Qur’an dan Hadits.19

4. Materi Surat Al-Alaq.

Surat Al-Alaq diturunkan di Makkah maka disebut surat makiyah, terdiri dari 19 ayat, ayat 1-5 merupakan surat yang pertama diturunkan.

19 https://kisopo.wordpress.com/2015/03/02/materi-pendidikan-agama-islam-pai-tujuan-pembelajaran-al-quran-dan-hadits-madrasah-aliyah/diakses tanggal 109 Februari 2016 pukul 18.55


(30)

20

Surat Al-Alaq

١

ِﺑ

َﻚ ِّﺑ َر

َﻖ َﻠَﺧ

١

َﻖ َﻠَﺧ

٢

َﻚ ﱡﺑ َر َو

٣

ِﺑ َﻢﱠﻠَﻋ

٤

َﻢﱠﻠَﻋ

٥

ﱠن ِإ

٦

ن َأ

ُهاَء ﱠر

٧

٨

ي ِﺬﱠﻟ

٩

١ ٠

١ ١

١ ٢

١ ٣

١ ٤

ﻼ َﻛ

١ ٥

َﻧ

١ ٦

١ ٧

١ ٨

َو

َو

١ ٩

Terjemahan :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya 6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas 7. karena dia melihat dirinya serba cukup

8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu) 9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang 10. seorang hamba ketika mengerjakan shalat


(31)

21

11. bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran

12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)

13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling

14. Tidaklah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya

15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya

16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka

17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya) 18. kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah

19. sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).

C. StrategiPairs and Check(Berpasangan dan Mengecek)

1. Pengertian StrategiPairs and Check(Berpasangan dan Mengecek)

Strategi yaitu suatu seni untuk merancang operasi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi yaitu cara untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga tujuan belajar bisa tercapai dengan maksimal.


(32)

22

Dalam konteks pengajaran, strategi adalah kemampuan internal seseorang untuk berfikir, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Artinya bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan siswa berpikir secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan masalah di dalam mengambil keputusan20

Pairs and Checkmerupakan metode pembelajaran berkelompok antar dua orang atau berpasangan. Model ini menerapkan pembelajaran kooperaif dan melatih tanggung jawab siswa.21

Secara umum urutan pembelajaran Pairs and Check adalah : bekerja berpasangan, pembagian peran, pelatih memberi soal dan partner menjawab, mengecek jawaban, bertukar peran, penyimpulan, dan penegasan.22

Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek) yaitu strategi dapat melatih siswa untuk bekerjasama untuk mendiskusikan sesuatu atau memecahkan masalah, kemudian saling memeriksa/mengecek hasil pemecahan masing-masing pasangannya. Strategi Pairs – Checks ini dikembangkan oleh

Spencer Kaganpada tahun 1993.23

20Iskandarwassid, Sunendar dadang.,Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya 2008) 3.

21Miftahul huda, Model-Model Pengajaran dan pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014) hal

211

22Tukiran Taniredja, Model-Model pembelajaran Inovativ dan Efektif, (Bandung: Alfabeta, 2013) hal

120

23


(33)

23

Pada strategi ini dapat melatih rasa sosial siswa, kerja sama dan kemampuan memberi penilaian untuk temannya, sehingga menghasilkan kemandirian siswa. Strategi ini juga dapat membuat siswa tidak bergantung kepada guru karena siswa melakukan aktifitas untuk proses pembelajaran.

Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Guru yang hanya bercerita dan berceramah tidak akan memberikan hasil yang maksimal kepada siswa karena pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mengajar siswa untuk aktif dengan pembelajaran dengan cara mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan dan membahasnya dengan orang lain.

2. Langkah-langkah StrategiPairs and Check(Berpasangan dan Mengecek)

a. Bagilah siswa menjadi berpasangan boleh dengan satu bangku atau teman yang lain,

b. Berikan pasangan tersebut LKS / Bacaan surat-surat pendek

c. Berikutnya berikan kesempatan salah satu dari pasangan tersebut untuk membacakan surat-surat pendek,

d. Kemudian satu anak yang lain bertugas untuk mengecek dan menyimak bacaan tersebut,

e. Berilah kesempatan untuk mengingatkan jika ada bacaan yang salah, f. Kedua pasangan tersebut berganti peran


(34)

24

g. Penyimpulan

h. Evaluasi dan Refleksi.

3. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan

Mengecek) a. Kelebihan

1) Melatih kesabaran, karena memberi kesempatan pasangan untuk berfikir

2) Melatih siswa untuk menerima dan memberi memberi motivasi terhadap pasangannya secara tepat dan efektif

3) Melatih siswa untuk menerima dan memberikan saran dan kritik untuk membangun keberhasilan dalam pembelajaran

4) Melatih siswa untuk membimbing orang lain atau pasangannya 5) Melatih siswa untuk membatu pasangannya

6) Melatih siswa untuk bisa menghargai pendapat

7) Melatih siswa untuk menjaga ketertiban kelas (menghindari keributan saat pelajaran)

b. Kelemahan

1) Membutuhkan waktu yang lebih banyak karena memerlukan pergantian posisi


(35)

25

2) Membutuhkan keterampilan siswa untuk menjadi pembimbing yang baik, karena tidak semua siswa mempunyai keterampilan membimbing, jadi kadang saat membimbing tidak berfungsi dengan baik.

4. Hambatan StrategiPairs and Check(Berpasangan dan mengecek)

Dalam melaksanakan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek) ada beberapa hambatan yang dialami, salah satu hambatan tersebut yaitu anak kesulitan membaca, kesulitan membaca pada anak secara umum bersumber pada beberapa faktor antara lain kejenuhan, keterbatasan, dan daya ingat, serta lemahnya konsentrasi anak. Berikut ini adalah uraian beberapa faktor :

a. Kejenuhan

Membaca merupakan hal yang menuntut ketekunan sehingga kerap kali ini terkesan membosankan bagi anak. Anak pasti lebih tertarik dengan aktifitas lain yang menurutnya lebih menyenangkan seperti menggambar atau bermain

b. Keterbatasan daya ingat

Tidak semua anak memiliki daya ingat yang cukup memadai sehingga membaca serasa olehnya merupakan beban yang berat


(36)

26

c. Lemahnya konsentrasi anak

Tidak sedikit anak memliki masalah kurangnya konsentrasi.Anak yang memiliki lemahnya konsentrasi harus dirangsang secara khusus agar dapat berfikir fokus.24


(37)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penetian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan mutu pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan siswa melakukan proses pembelajaran, yaitu menggunakan bentuk kolaboratif, dengan guru sebagai mitra kerja peneliti.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas terdiri atas tiga unsur atau konsep yakni sebagai berikut:19

1. Penelitian adalah menunjukkan pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang diminati.

2. Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.


(38)

28

3. Kelas adalah dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok siswa dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula

Adapun alasan penulis memilih metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah karena sebagai guru sebaiknya membawa perubahan menjadi lebih baik, sebagaimana pengertian dari PTK adalah seorang guru menemukan masalah yang ada di dalam kelas kemudian menawarkan obat atau solusi dari masalah tersebut sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik dan bisa mencapai tujuan dengan maksimal.

Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kuantitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja dari data kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk, hasil PTK ini dapat digunakan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar.20

Penelitian ini menggunakan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek), untuk mendukung pembelajaran guna mengembangkan keterampilan siswa materi membaca surat pendek.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin.Kurt Lewinmengemukakan suatu model penelitian tindakan


(39)

29

yang berbentuk spiral. Hal ini didasarkan bahwa tindakan yang diberikan tidak hanya diberikan satu kali, tetapi dapat beberapa kali. Kurt Lewin menjelaskan bahwa dalam spiral penelitian tindakan kelas terdapat empat proses, meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.21

Adapun alasan penulis memilih model kurt Lewin karena ada 2 siklus, jadi saat siklus pertama kurang berhasil bisa dilanjutkan pada siklus kedua, sehingga penelitian akan mendapatkan hasil yang tepat.

Gambar 3.1 Model Siklus PTK Kurt Lewin

Refleksi

Perencanaan

Pelaksana

an

SIKLUS I

pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Pelaksana

an


(40)

30

Dapat diamati dari gambar siklus di atas bahwa model Kurt Lewin memiliki empat tahap proses pelakasanaan. Tahapan tersebut meliputi: pertama, sebelum melaksanakan tindakan, peneliti harus menyusun perencanaan (planning), yaitu dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas dan saran pendukung yang diperlukan dikelas, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Kedua, setelah perencanaan tersusun dengan rapi dan matang, barulah peneliti melaksanakan tindakan (acting) yang telah dirumuskan pada RPP pada situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga, pada tahapan ini peneliti melaksanakan pengamatan (observing) dikelas yang meliputi: (1) mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama antar siswa-siswi dalam kelompok; (3) mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas.22


(41)

31

B. Setting dan Subjek Penelitian 1. Setting penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa Kelas 5 di MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo

b. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester genap yaitu pada bulan Januari 2016.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo tahun pelajaran 2014-2015, dengan jumlah siswa dalam satu kelas 30 siswa. Standar Kompetensi: 3. Membaca Surat Al-Alaq dengan baik dan benar.

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan variabel penerapan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) untuk meningkatkan keterampilan membaca pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas 5 di MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo. Didalam variabel tersebut terdapat beberapa variabel yakni:


(42)

32

1. Variabel Input : siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo

2. Variabel Proses :penerapan StrategiPairs and Check(Berpasangan dan Mengecek)

3. Variabel Output : keterampilan membaca surat Al-Alaq pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits setelah menggunakan Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek)

D. Rencana tindakan

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca dengan menggunakan strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek), peneliti memilih model penelitian siklus Kurt Lewin yang meliputi 4 pokok, yaitu: perencanaan (Planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing), refleksi (reflecting).

Model Kurt Lewin dipilih oleh penulis karena apabila pada awal pelaksanaan terdapat kekurangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Jika sampai pada siklus pertama dan siklus kedua belum berhasil, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya.


(43)

33

a. Perencanaan(Planning)

1) Menyusun RPP siklus 1 yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau skenario tindakan yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membaca pada siswa materi membaca surat Al-Alaq. Dalam rencana perbaikan pembelajaran ini peneliti menggunakan strategiPairs and Check (Berpasangan dan mengecek). 2) Menyiapkan bahan ajar, lembar kerja siswa yang akan digunakan oleh

siswa pada proses pembelajaran.

3) Menyiapkan instrument pengumpulan data yaitu:

a. lembar pengamatan aktifitas siswa selama melaksakan penugasan. b. lembar tes akhir pembelajaran

4) Melaksanakan aspek-aspek yang akan diamati dan dinilai dari pelasanaan perbaikan pembelajaran, yaitu persiapan, kejelasan, materi, pengorganisasian, latihan dan bimbingann dan penutup.

5) Merencanakan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran.

b. Tindakan (Acting)

Tahap ini peneliti (guru) melaksanakan pembelajaran dengan materi membaca surat Al-Alaq dengan Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek). Adapun kegiatan yang dilakukan guru


(44)

34

1) Guru melakukan apersepsi dan motivasi, agar siswa siap menerima materi yang akan diajarkan dengan penuh semangat.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Guru memperkenalkan Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. 4) Guru melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah

direncanakan di dalam RPP.

5) Menyiapkan lembar pengumpulan data dengan bantuan guru yang bertugas selama pembelajaran. Peneliti melakukan penelitian terhadap semua aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan StrategiPairs and Check(Berpasangan dan mengecek) c. Observasi

Tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi membaca surat Al-Alaq dengan StrategiPairs and Check(Berpasangan dan mengecek) di kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo. Hal yang dilakukan pengamat adalah:

1) Mengamati dan mencatat semua gejala yang muncul selama proses perbaikan pembelajaran dalam lembar observasi.


(45)

35

b) Lembar pengamatan kegiatan guru c) Lembar kerja siswa

d. Refleksi

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah menganalisis hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Peneliti mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, yang mana dapat diketahui apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa dalam materi membaca surat Al-Alaq. Peneliti juga dapat mencatat kelemahan-kelemahan proses pembelajaran pada siklus I untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai.

Setelah pelaksanaan siklus I pertama dengan empat tahapan tersebut di atas, apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru yang menentukan rancangan siklus berikutnya.

2. Siklus II

Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk


(46)

36

yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukkan untuk mengatasi berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. Pada tahap refleksi, dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II yang berdiskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi membuat kesimpulan atas pelaksanaa pembelajaran.

E. Data dan cara pengumpulannya 1. Sumber data

Sumber data dalam PTK ini adalah: a. Siswa

Sumber data dari siswa berasal dari siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati. Jumlah siswanya 30 anak

b. Guru

Sumber data dari aktivitas guru berasal dari guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas 5 MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati.


(47)

37

2. Jenis data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan sifat informasi yang dikandungnya berupa informasi angka-angka.23

Data yang didapatkan adalah nilai keterampilan membaca surat Al-Alaq yang diperoleh dari penilaian perfomans pada akhir siklus.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai sifat non-angka dari informasi yang dikandungnya adalah informasi yang bukan angka-angka.24 Data kualitatif dalam penelitian ini berupa kalimat penjelas yang merupakan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran melalui strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek)

Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi yang berbentuk kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui keterampilan membaca yang dicapai juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktifitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.25 Data kualitatif dalam penelitian ini, yaitu gambaran tentang kegiatan

23Santosa dan Ashari,Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, (Yogyakarta: ANDI,


(48)

38

pembelajaran siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati. Dengan Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan Mengecek) yang berkaitan dengan aktifitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, perhatian, antusias dalam pembelajaran, kepercayaan diri dalam belajar dapat dianalisis secara kualitatif.

3. Cara pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan agar bisa mendapatkan data yang yang benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Tehnik Tes

Tes yaitu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui angka atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Teknik tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes perfomans.

b. Tehnik non tes 1) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi melalui komunikasi secara langsung dengan respon. Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data tentang pendapat


(49)

39

Pedoman wawancara siswa Pedoman wawancara guru 2) Observasi

Merupakan proses pengamatan atau pengindraan langsung terhadap kondisi, situasi, proses, dan prilaku saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan penerapan materi dengan cara Strategi Pairs and Check (Berpasangan dan mengecek) yang dilaksanakan guru dan peneliti.

Adapun hal-hal yang diamati oleh observer saat proses pembelajaran berlangsung adalah:

a) Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru b) Kelancaran siswa dalam membaca

c) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan strategi pairs and Check(Berpasangan dan Mengecek)

d) Aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan strategiPairs and Check(Berpasangan dan Mengecek).

e) Menjawab pertanyaan guru Lembar observasi siswa siklus 1 Lembar observasi guru siklus 1


(50)

40

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut. Dokumen terdiri atas buku-buku, surat, dokumen resmi, foto. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data.

Untuk mendapatkan deskripsi dan pemahaman mendalam atas fokus penelitian, peneliti akan mengumpulkan sejumlah dokumen seperti RPP, pekerjaan siswa, dan berbagai dokumen yang terkait lainnya. Dokumen-dokumen itu dianalisis untuk memperdalam, dan memperinci temuan penelitian.26

4) Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang segala hal yang muncul saat penelitian berlangsung. Catatan lapangan sangat penting karena dapat berisi data-data yang sangat dibutuhkan untuk menarik kesimpulan yang tepat.


(51)

41

Catatan lapangan merupakan uraian tertulis tentang apa ang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan peneliti selama pengumpulan dan refleksi data dalam sebuah studi kualitatif.27

F. Indikator kinerja

Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki proses belajar mengajar dikelas. Indikator kinerja harus realistik dan data dapat diukur (jelas cara pengukurannya).28

Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Setelah penelitian, diharapkan keterampilan membaca siswa pada pelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat Al-Alaq meningkat sesuai dengan kriteria KKM (Nilai 80). Serta nilai rata-rata siswa dalam membaca surat Al-Alaq mengalami peningkatan dari kegiatan yang dilakukan sebelum menggunakan strategiPairs and Checkdan sesudah menggunakan strategiPairs and Check.

2. Meningkatnya prosentase kriteria ketuntasan belajar≥ 80%.


(52)

42

G. Tim Peneliti dan Tugasnya

Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan yang ideal sebetulnya adalah yang dilakukan berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan yakni istilah lain untuk cara ini adalah “penelitian kolaborasi”. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektifitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan.29

Identitas peneliti dan rekan guru: 1. Identitas Peneliti

a. Nama : Faizatun Nailis Sa’adah

b. NIM : D07212006

c. Progaram Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah d. Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan e. Institusi : UIN Sunan Ampel

f. Unit Penelitian : MI NURUL HUDA Kalanganyar Sedati Sidoarjo

g. Tugas :

Peneliti menyusun rancangan pembelajaran yang berupa RPP, sebagai perencanaan pelaksanaan PTK. Kemudian peneliti melakukan praktek penelitian sebagaimana yang tertera di dalam rancangan pembelajaran yang telah dibuat, berupa observasi aktifitas siswa selama di kelas,


(53)

43

wawancara terhadap guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.Dan didalam penelitian ini peneliti menjadi guru sekaligus observer aktivitas siswa.

2. Identitas Rekan Guru

a. Nama : Muhammad Tauhid, S.Pd.I

b. NIP :

-c. Lulusan : IAIN Sunan Ampel Surabaya Jurusan KI (Kependidikan Islam)

d. Unit Kerja : Guru Al-Qur’an Hadits kelas V

e. Tugas :

Guru memberikan waktu untuk melakukan penelitian dan juga menjadi observer aktivitas guru. Kemudian memberikan pengarahan terhadap peneliti selama melakukan penelitian tindakan kelas yang hasilnya di refleksikan bersama-sama.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati Sidoarjo, pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas V Materi membaca surat Al-Alaq, guru yang mengajar pada mata pelajaran tersebut adalah Bapak Muhammad Tauhid, S. Pd.I., beliau S1 IAIN Sunan Ampel Jurusan KI (Kependidikan Islam). Pada saat pembelajaran Al-Qur’an Hadits terkesan monoton dan membosankan karena kurangnya interaksi atau diskusi dengan siswa lain tentang materi yang diajarkan serta kurangnya strategi. Hasilnyapun banyak siswa yang kurang lancar saat membaca dan tidak sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Karena proses pembelajaran sebelumnya yang dilakukan dalam membaca surat Al-Alaq mereka hanya menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa diminta untuk membuka buku, melafadzkan surat pendek yang diawali oleh guru kemudian ditirukan siswa, setelah itu mengerjakan LKS.

Dengan demikian peneliti memberikan solusi untuk meningkatan keterampilan membaca pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi surat-surat pendek khususnya surat Al-Alaq dengan menggunakan strategi Pairs and Chek (Berpasangan dan Mengecek). Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran


(55)

45

strategi Pairs and Check, hanya saja kegiatan menyimak pernah dilakukan namun tidak dilakukan berpasangan melainkan satu siswa disimak semua siswa. Strategi Pairs and Check merupakan Strategi yang pertama dilakukan di MI Tersebut dan belum pernah dilakukan.

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian “Penerapan Strategi Pairs and Check untuk meningkatkan keterampilan membaca surat Al-Alaq pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V MI Nurul Huda kalanganyar sedati , pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas di MI Nurul Huda Kalanganyar dilakukan pada bulan Januari, tanggal 11 Januari 2016 pelaksanaan siklus I dan tanggal 18 Januari 2016 diadakan siklus II.

Hasil penelitian ini diuraikan dalam beberapa point sebagaimana dipaparkan berikut ini:

1. Hasil Pelaksanaan siklus 1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits berdiskusi untuk menentukan waktu penerapan siklus I. Guru Al-Qur’an Hadits menyarankan agar penelitian dilakukan ketika jam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits berlangsung yaitu pada hari senin. Peneliti menerima saran tersebut dan meminta izin untuk melakukan pada tanggal 11 Januari 2016, dan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits


(56)

46

Kesepakatan yang diperoleh antara peneliti dan guru adalah pelaksanaan penelitian siklus I dilaksanakan pada hari senin, 11 Januari 2016.

Peneliti menyusun perencanaan awal mengenai tindakan yang sesuai dengan studi pendahuluan yang sudah dilakukan. Peneliti merencanakan beberapa hal yaitu:

1) Mencari guru yang akan dijadikan kolaborasi, yang faham tentang mata pelajaran yang akan menjadi sumber PTK.

2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran.

3) Membuat instrumen pembelajaran seperti RPP, lembar materi, lembar observasi, rubrik penilaian, pedoman observasi sebagai alat pengumpul data untuk mengumpulkan informasi.

Siklus I berlangsung selama 2 jam pelajaran 2x35 menit, yaitu 70 menit. Pada jam pertama dilakukan proses pembelajaran yaitu membaca surat Al-Alaq secara bersama dan menjelaskan materi, pada jam kedua dilakukan evaluasi pada seluruh siswa kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati.

b. Pelaksanaan

Dalam hal ini peneliti diberikan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dan guru sebagai observer sekaligus pendamping dalam kegiatan penelitian di sekolah. Adapun proses belajar mengajar


(57)

47

mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Kegiatan pada awal pembelajaran adalah tahap pendahuluan. Siswa telah dikondisikan oleh guru kelas sehingga peneliti langsung membuka pertemuan dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar. Guru mengecek kehadiran siswa dan menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Tahap berikutnya adalah apersepsi yang dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan dibahas. Kegiatan apersepsi ini dilakukan dengan baik oleh guru. Ketika guru menginformasikan materi yang akan dibahas dan strategi yang akan digunakan. Siswa nampak antusias.

Kegiatan yang dilakukan pada inti pembelajaran yaitu Guru menjelaskan materi, sebagian siswa nampak bermain dengan teman sebangkunya, namun setelah mendapat teguran siswa kembali memperhatikan guru dengan baik.


(58)

48

Gambar 4.1 Guru menjelaskan Materi

Setelah guru menjelaskan materi, guru membaca surat Al-Alaq dengan disimak siswa, dan dilanjutkan siswa membaca bersama-sama.


(59)

49

Setelah membaca bersama-sama, siswa mulai melakukan strategi Pairs and Check, Siswa mulai berpasangan dengan teman sebangkunya. Ada sebagian siswa yang tidak ada teman sebangku, jadi mereka bergabung dengan kelompok lain menjadi 3 anak. Siswa diberi lembar kerja berisi surat Al-Alaq dan lembar penilaian. Salah satu siswa membaca surat Al-Alaq dan disimak untuk dinilai temannya.

Gambar 4.3

Siswa melaksanakan tahapan StrategiPairs and Check

Pada tahapan tersebut ada beberapa siswa yang perlu bimbingan dalam membaca. maka guru juga perperan untuk membimbing dan menilai anak tersebut. Agar siswa tidak jenuh dan


(60)

50

Gambar 4.4 Siswa melakukan ice breaking

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir pembelajaran yaitu siswa dengan guru menyimpulkan materi yang dipelajari secara bersama-sama. Setelah siswa dirasa sudah dapat menyimpulkan materi pembelajaran hari ini sebagai tindak lanjut guru memberi tugas untuk membaca surat Al-Alaq dengan disimak orang tua. Hal ini dilakukan agar siswa tetap belajar di rumah dan ada peningkatan keterampilan membaca.


(61)

51

Gambar 4.5 Guru dan siswa menyimpulkan materi

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dilaksanakan untuk mengamati setiap proses yang terjadi pada siswa dan guru.

Adapun hasil yang diperoleh peneliti dalam tahap pengamatan atau observai siklus I ini adalah sebagai berikut :

1) Hasil observasi aktifitas guru dan siswa

Observasi aktifitas guru ini berisi tentang aktivits guru selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk menentukan skor dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang telah ditentukan.


(62)

52

Adapun Hasil observasi aktifitas guru tersebut dapat dilihat pada table 4.1

Table 4.1

Hasil observasi aktifitas Guru Siklus I

NO INDIKATOR

SKOR

1 2 3 4

1. Pendahuluan

Guru mengondisikan siswa √

Guru memberikan salam, siswa menjawabnya

Guru dan siswa berdo’a bersama-sama. Dengan mengucap basmalah

Guru menanyakan kabar siswa, siswa menjawabnya.

Guru mengecek kehadiran siswa. √

Guru memotivasi siswa dan mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang surat Al-Alaq

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ 2 Kgiatan Inti


(63)

53

Guru membagi siswa secara berpasangan √ Guru menjelaskan tatacara kegiatan yang

akan berlangsung

Guru membaca surat Al-Alaq, siswa mendengarkan

Guru mengamati siswa saat membaca surat Al-Alaq bersama-sama

Guru meminta siswa untuk membaca surat Al-Alaq dengan disimak pasangannya

Guru meminta siswa bergantian maju di depan kelas untuk membaca surat Al-Alaq

Guru memberi penguatan terhadap bacaan siswa

Guru dan siswa bertanya jawab. √

3 Penutup

Guru memberikan penguatan verbal maupun non verbal

Guru memberikan kuis tentang surat Al-Alaq dan siswa menyampaijan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah


(64)

54

berlabgsung

Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung.

Berdo’a bersama-sama dan guru mengucapkan salam

4 StrategiPairs and Check

Kesesuaian strategiPairs and Check dengan indikator pembelajaran

Kesesuaian strategiPairs and Check dengan karakteristik siswa

5 Performace

Suara, intonasi, nada, dan irama √

Posisi gerakan guru √

Pola interaksi perhatian siswa √

Ekspresi muka √

6 Pengelolaan waktu dalam pembelajaran √

Skor Perolehan 75

Skor Mksimal 104

Nilai= ×100

= 75

104×100 )


(65)

55

Keterangan : 1. Tidak Sesuai 2. Kurang Sesuai 3. Sesuai

4. Sangat Sesuai

Tabel 4.2

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Guru

Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

61-70 D Kurang

0-60 E Gagal

Dari data hasil observasi guru selama kegiatan pembelajaran diatas, guru belum beraktifitas secara maksimal dalam menfasilitasi siswa. Hal ini dapat dilihat pada table 4.1. Guru mendapat skor 75 dari skor maksimal 104, dengan demikian nilai yang dicapai 72 termasuk kategori cukup. Dari hasil diskusi bersama guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V yang menjadi observer mengungkapkan bahwa dari 26 aspek yang diamati, hanya 7 aspek yang sangat sesuai dengan jumlah skor 28; 3 aspek sesuai dengan skor 33; 2 aspek kurang sesuai dengan jumlah skor 5; dan 3 aspek tidak sesuai dengan jumlah skor 3. Dalam pembelajaran yang


(66)

56

penyampaian tujuan pembelajaran masih kurang, penguatan verbal dan non verbal tidak secara menyeluruh, posisi gerakan tubuh masih kurang, perhatian siswa tidak menyeluruh, serta kurang dalam mengelola waktu pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan perbaikan pada siklus II agar pembelajaran menjadi lebih baik. Untuk itu guru hendaknya meningkatkan penguatan verbal dan non verbal, memfokuskan siswa dalam pembelajaran, serta lebih mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Selain aktivitas guru, peneliti juga melakukan observasi terhadap aktivitas siswa.

Table 4.3

Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

NO INDIKATOR

SKOR

1 2 3 4

1. Pendahuluan

Siswa bisa dikondisikan √

Siswa menjawab salam dari guru √ siswa berdo’a bersama-sama. Dengan

mengucap basmalah


(67)

57

Siswa tertib saat guru mengecek kehadiran √ Siswa antusias saat diberi motivasi dan

diberi pertanyaan

Siswa tertib saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Kgiatan Inti Penyampaian

Siswa dibentuk menjadi berpasangan √ Siswa mendengarkan penjelasan tentang

kegiatan yang akan berlangsung

Siswa mendengarkan saat guru membaca surat Al-Alaq

Pesera didik membaca surat Al-Alaq secara bersama-sama.

Siswa membaca surat Al-Alaq dengan disimak pasangannya

siswa bergantian maju di depan kelas untuk membaca surat Al-Alaq

Pesera didik tertib saat Guru memberi penguatan terhadap bacaan siswa


(68)

58

siswa bertanya jawab. √

3 Penutup

Siswa antusias saat guru memberikan penguatan verbal maupun non verbal

Siswa diberi kuis dan menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah berlabgsung

Siswa melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung.

Berdo’abersama-sama dan guru mengucapkan salam

4 StrategiPairs and Check

Kesesuaian strategiPairs and Check dengan indikator pembelajaran

Kesesuaian strategiPairs and Check dengan karakteristik siswa

5 Performace

Suara, intonasi, nada, dan irama √

Posisi gerakan siswa √


(69)

59

guru

Ekspresi muka √

6 Siswa melakukna pembelajaran sesuai dengan waktu yan telah ditentukan

Skor Perolehan 73

Skor Maksimal 104

Nilai= ×100

= 73

104×100

70 Keterangan :

1. Tidak Sesuai 2. Kurang Sesuai 3. Sesuai

4. Sangat Sesuai

Tabel 4.4

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

61-70 D Kurang

0-60 E Gagal

Observasi aktivitas siswa mendapat skor 73 dari skor maksimal 104 dengan demikian diperoleh nilai 70 temasuk kategori kurang. Dari hasil observasi siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an


(70)

60

Hadits kelas V mengungkapkan bahwa dari 26 aspek yang diamati, ada 6 aspek yang sangat sesuai dengan jumlah skor 24; 11 aspek sesuai dengan skor 33; 7 aspek kurang sesuai dengan jumlah skor 14; dan 2 aspek tidak sesuai dengan jumlah skor 2. Dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan siswa kurang antusisas saat diberi motivasi, masih susah dalam pembentukan kelompok karena siswa lebih senang dengan teman akrabnya. Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan perbaikan pada siklus II agar pembelajaran menjadi lebih baik

2) Hasil Nilai Keterampilan membaca

Adapun hasil dari penilaian dan pengamatan siswa dalam keterampilan membaca surat Al-Alaq pada siklus I adalah :

Tabel 4.5

Hasil Nilai siswa pada bacaan surat Al-Alaq

No Nama Siklus 1 Siklus 1

1 F A R 93,75 L

2 N L S 56,25 TL

3 N N A 93,75 L

4 M H 56,25 TL

5 E A 93,75 L

6 F R 56,25 TL


(71)

61

8 D M 87,5 L

9 A A Z 68,75 TL

10 A F H 56,25 TL

11 N D A 93,75 L

12 N M N 37,5 TL

13 A F B 81,25 L

14 V A S 56,25 TL

15 B S 68.75 TL

16

N S B

56,25 TL

17

R A R

68,75 TL

18

S N

56,25 TL

19

T N A

56,25 TL 20 C R 87,5 L 21 F M 56,25 TL 22 I K 68,75 TL 23 F F 68,75 TL 24

N L S

86,5 L

25

H S B

37,5 TL 26 F Z 68,75 TL 27 T S 87,5 L 28 A P 87,5 L 29 S B 37,5 TL


(72)

62

Table 4.6

Data jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas

Nilai Jumlah Siswa Keterangan

93,75 5 Tuntas

87,5 6 Tuntas

86,5 1 Tuntas

81,25 1 Tuntas

68,75 5 Belum Tuntas

56,25 9 Belum Tuntas

37,5 3 Belum Tuntas

Jumlah seluruh nilai 2105,25

Rata-rata nilai siswa

=

= , 70,18

Jumlah siswa yang tuntas 13

Jumlah siswa yang belum tuntas 17


(73)

63

=

= %

Tabel 4.7

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar

Tingkat Keberhasilan

(%) Keterangan

81-100 % Tinggi sekali

61-80 % Tinggi

41-60 % Cukup

21-40 % Rendah

01-21 % Rendah sekali

Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa keterampilan membaca surat Al-Alaq termasuk dalam kategori cukup. Hal ini dapat diketahui dari jumlah siswa yang telah mencapai KKM (nilai 80). Siswa yang telah tuntas sebanyak 13 dan siswa yang belum tuntas dalam membaca surat Al-Alaq dengan baik sebanyak 17. Jadi ketuntasan keterampilan membaca surat Al-Alaq sebesar 43% dari 30 siswa. Nilai rata-rata siswa dalam keterampilan membaca surat Al-Alaq adalah 70,18 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, sehingga belum mencapai nilai KKM


(74)

64

yang ditetapkan oleh sekolah. Artinya penerapan strategi Pairs and Check pada siklus I belum berhasil karena masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM.

Peneliti harus meningkatkan kembali kemampuan belajar siswa dalam Surat Al-Alaq agar siswa dapat mencapai nilai KKM yang sudah ditetapkan. Peneliti akan mengupayakan peningkatan pada siklus II.

d. Refleksi

Dalam tahap ini akan dikaji beberapa keberhasilan dan kegagalan pada siklus I, dari data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Pembelajaran ini menuntut guru yang teliti saat mengamati siswa saat berpasangan untuk membaca surat Al-Alaq

2) Keterampilan siswa dalam membaca surat Al-Alaq masih kurang lancar, sehingga diperlukan bimbingan guru secara intensif kepada siswa yang kurang dalam keterampilan membaca.

3) Siswa kurang aktif dan semangat dalam membaca

4) Guru kurang bisa mengkondisikan dan memfokuskan siswa dalam proses pembelajaran.


(75)

65

5) Berdasarkan pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung siswa sangat aktif, tertarik dan bersemangat untuk bersama teman sebayanya, namun ada beberapa siswa yang kurang percaya diri saat disimak oleh temannya.

e. Revisi

Adapun langkah perbaikan yang harus dilakukan peneliti dalam siklus berikutnya sebagai berikut:

Langkah Perbaikan untuk siklus II

No Masalah Perbaikan

1 Siswa kurang aktif dan fokus dalam proses pembelajaran

Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat untuk meningkatkan keterampilan dalam membaca surat Al-Alaq.

2 Pembelajaran melebihi alokasi waktu yang telah disediakan

Guru harus bisa mengatur waktu lebih baik lagi.

3 Siswa kurang lancar dalam keterampilan membaca

Guru harus lebih intensif lagi dalam memberikan pelatihan membaca kepada siswa,


(76)

66

membimbing dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan 4 Kurangnya

kepercayaan diri saat membaca surat Al-Alaq dengan disimak temannya

Guru secara berkeliling di kelas untuk memperhatikan siswa saling menyimak. Dan diberi Motivasi

2. Hasil Pelaksanaan siklus II

pada penelitian siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan waktu 2x35 menit pada tahap siklus II ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan pada siklus I. Pada tahap siklus ini sama dengan siklus sebelumnya yaitu terdiri dari empat tahap yaitu :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan memperbaiki dan merubah proses pembelajaran yang awalnya pembelajaran berlangsung dengan teman sebangku tetapi di siklus II ini siswa akan berpasangan dengan teman di belakangnya. Peneliti juga membuat instrument pembelajaran yang sama dengan siklus I


(77)

67

seperti: lembar materi, lembar observasi, rubrik penilaian, dan pedoman observasi sebagai alat pengumpul data.

b. Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan siklus II pada hari Senin 18 Januari 2016 di kelas V MI Nurul Huda Kalanganyar Sedati dengan jumlah siswa 30 anak. Dalam hal ini peneliti tetap bertindak sebagai guru dan observer siswa, sedangkan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits tetap menjadi observer yang menilai peneliti dalam menerapkan strategi Pairs and Check (berpasangan dan mengecek) dalam pembelajaran.

Adapun Proses pembelajaran tetap megacu pada RPP, namun ada perbaikan dari siklus I, jadi kesalahan tidak terulang kembali pada siklus II.

Seperti pada siklus I, kegiatan pada awal pembelajaran adalah tahap pendahuluan. Siswa telah dikondisikan oleh guru kelas sehingga peneliti langsung membuka pertemuan dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar. Guru mengecek kehadiran siswa dan menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Tahap berikutnya adalah apersepsi yang dilakukan dengan cara mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan dibahas.


(78)

68

menginformasikan materi yang akan dibahas dan strategi yang akan digunakan. Siswa Nampak antusias.

Kegiatan yang dilakukan pada inti pembelajaran yaitu Guru menjelaskan materi kemudian membaca surat AL-Alaq bersama-sama. Saat guru menjelaskan strategi yang akan digunakan siswa mulai tertarik dengan hal yang belum diketahui. Ketika sudah faham dengan strategi yang digunakan. Siswa berpasangan, pada siklus I siswa berpasangan dengan teman sebangkunya namun pada siklus II dengan teman dibelakangnya.

Setelah membaca bersama-sama, siswa mulai melakukan strategi Pairs and Check, Siswa mulai berpasangan dengan teman sebangkunya. Ada sebagian siswa yang tidak ada teman sebangku, jadi mereka bergabung dengan kelompok lain menjadi 3 anak. Siswa diberi lembar kerja kemudian siswa membaca surat Al-Alaq dengan dinilai teman sebangkunya secara bergantian.

Pada tahapan tersebut siswa yang perlu bimbingan mulai ada perkembangan, tetapi guru perperan untuk membimbing dan menilai anak tersebut. Seperti pada siklus I, agar siswa tidak jenuh dan bosan maka guru memberikanice breaking.


(79)

69

dipelajari secara bersama-sama. Setelah siswa dirasa sudah dapat menyimpulkan materi pembelajaran hari ini sebagai tindak lanjut guru memberi tugas untuk membaca surat Al-Alaq dengan disimak orang tua. Hal ini dilakukan agar siswa tetap belajar di rumah dan ada peningkatan keterampilan membaca.

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dilaksanakan untuk mengamati setiap proses yang terjadi pada siswa dan guru.

Adapun hasil yang diperoleh peneliti dalam tahap pengamatan atau observai siklus II ini adalah sebagai berikut :

1) Hasil observasi aktifitas guru dan siswa

Observasi aktifitas guru ini berisi tentang aktivits guru selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk menentukan skor dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Adapun Hasil observasi aktifitas guru tersebut dapat dilihat pada table 4.8


(80)

70

Tabel 4.8

Hasil observasi Guru Siklus II

NO INDIKATOR

SKOR

1 2 3 4

1. Pendahuluan

Guru mengondisikan siswa √

Guru memberikan salam, siswa menjawabnya

Guru dan siswa berdo’a bersama-sama. Dengan mengucap basmalah

Guru menanyakan kabar siswa, siswa menjawabnya.

Guru mengecek kehadiran siswa. √

Guru memotivasi siswa dan mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang surat Al-Alaq

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ 2 Kgiatan Inti

Penyampaian

Guru membagi siswa secara berpasangan √ Guru menjelaskan tatacara kegiatan yang √


(81)

71

akan berlangsung

Guru membaca surat Al-Alaq, siswa mendengarkan

Guru mengamati siswa saat membaca surat Al-Alaq bersama-sama

Guru meminta siswa untuk membaca surat Al-Alaq dengan disimak pasangannya

Guru meminta siswa bergantian maju di depan kelas untuk membaca surat Al-Alaq

Guru memberi penguatan terhadap bacaan siswa

Guru dan siswa bertanya jawab. √

3 Penutup

Guru memberikan penguatan verbal maupun non verbal

Guru memberikan kuis tentang surat Al-Alaq dan siswa menyampaijan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah berlangsung


(82)

72

pembelajaran yang telah berlangsung. Berdo’a bersama-sama dan guru mengucapkan salam

4 StrategiPairs and Check

Kesesuaian strategiPairs and Check dengan indikator pembelajaran

Kesesuaian strategiPairs and Check dengan karakteristik siswa

5 Performace

Suara, intonasi, nada, dan irama √

Posisi gerakan guru √

Pola interaksi perhatian siswa √

Ekspresi muka √

6 Pengelolaan waktu dalam pembelajaran √

Skor Perolehan 89

Skor Maksimal 104

Nilai= ×100

= 89

104×100


(83)

73

Keterangan : 1. Tidak Sesuai 2. Kurang Sesuai 3. Sesuai

4. Sangat Sesuai

Tabel 4.9

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Guru

Skor Perolehan Nilai Huruf Keterangan

91-100 A Sangat baik

81-90 B Baik

71-80 C Cukup

61-70 D Kurang

0-60 E Gagal

Dari hasil observasi guru selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada table 4.9. Guru mendapat skor 89 dari skor maksimal 104, dengan demikian diperoleh nilai 85 termasuk kategori baik. Dari hasil diskusi bersama guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas V yang menjadi observer mengungkapkan bahwa dari 26 aspek yang diamati, ada 15 aspek yang sangat sesuai dengan jumlah skor 60; 7 aspek sesuai dengan skor 21; 4 aspek kurang sesuai dengan jumlah skor 8; dan tidak ada aspek yang tidak sesuai.


(1)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

86

Table 4.15

Perbandingan Antara siklus I dan siklus II

Aspek Siklus I Siklus II

Nilai Observasi Aktivitas Guru 72 85

Nilai Observasi Aktivitas Siswa 70 84

Nilai rata-rata 70 85


(2)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 87

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan strategi Pairs and Check berjalan dengan lancar dan baik. Hal tersebut ditunjukan dari hasil observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa. Aktifitas guru dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Siklus I nilai skor observasi guru sebanyak 72 dari skor maksimal 104 termasuk kategori cukup, dan pada siklus II skor observasi guru menjadi 85 dari skor maksimal 104 termasuk kategori baik. Selain melakukan observasi guru, peneliti juga melakukan observasi pada kegiatan siswa dan didapat hasil sebagai berikut, jumlah nilai skor pada siklus I sebanyak 70 dari skor maksimal 104 termasuk kategori kurang, Sedangkan siklus II perolehan skor observasi kegiatan siswa sebanyak 84 dari skor maksimal 104 termasuk kategori baik. Dari uraian tersebut dapat dikatakan ada peningkatan dari siklus I dan siklus II.

2. Peningkatan perolehan nilai siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebanyak 70 hal ini masih di bawah KKM (Nilai 80), ada 13 siswa yang tuntas dan 17 siswa yang


(3)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

belum tuntas sehingga Ketuntasan belajar mencapai 43% dari 30 siswa. Sedangkan pada siklus II perolehan nilai rata-rata meningkat menjadi 85, ada 24 siswa yang tuntas dan 6 siswa yang belum tuntas sehingga ketuntasan mencapai 80% dari 30 siswa. Hal ini menunjukkan target yang diharapkan telah tercapai dan mengalami peningkatan pada keterampilan membaca surat Al-Alaq menggunakan strategi Pairs and Check.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Al-Qur’an lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka peneliti menyarankan:

1. Sebelum memilih Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran hendaknya guru lebih mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Lebih mempertimbangkan pemilihan materi atau bahan ajar pembelajaran serta memperhatikan kondisi dan lingkungannya.

2. Untuk melaksanakan Strategi pembelajaran Pairs and checkmemerlukan persiapan yang matang sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang banar-benar bisa diterapkan menggunakan strategi tersebut, sehingga diperoleh hasil yang optimal.

3. Dalam rangka meningkatkan keterampilan membaca pada siswa, guru hendaknya lebih sering melatih dengan berbagai strategi atau media


(4)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

pengajaran walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.


(5)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian tindakan kelas. (jakarta:PT. Bumi Aksara) Badrujaman, Aip. 2010. Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk guru mata

pelajaran, (Jakarta: CV. Trans Info media)

Basrowi, Sudikin dan Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Insan Cendekia)

Chabib Thoha,al., et Metodologi Pelajaran Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1999),23

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers)

F

arida, Rahim. 2005. Pengajaran membaca di sekolah dasar. (Jakarta: PT Bumi Aksara)

Fikri, Salim. 2013. Metode Qiroati Dapat Meningkatkan Minat Siswa Membaca

Al-Qur’an Di SD Ibnu Sina Kota Batam. (Surabaya: Perpustakaan UNSURI) Hasan Alwi, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

Kunandar. 2011. langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru (Jakarta : PT Raja Grafindo PERSADA )

Olivia, Femi dan Lita ariani, 2010. Belajar Membac. (Jakarta: PT. Gramedia,) Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers)

Resmani, Novi. 2013, Membaca dan Menulis. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Santosa dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, (Yogyakarta: ANDI)


(6)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Suharsimi dan Andi Prastowo. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian,

(Yogyakarta: Ar Ruzzmedia)

Sunendar, Dadang. Iskandar. 2013. Strategi pembelajaran bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Suryani. 2012. Hadits Tarbawi: Analisis Pedadogis Hadits-Hadits Nabi, (Yogyakarta: Teras)

Suwaid, Muhammad. 2003. Mendidik Anak Bersama Nabi,terj., (Solo: Pustaka Arafah)

Syuhudi Ismail. Kaedah Kesahihan Sanad Hadis. (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1988), Taniredja, Tukiran. 2013. Model-Model pembelajaran Inovativ dan Efektif, (Bandung:

Alfabeta)

Zainuddin. 1992. Materi pokok bahasa dan sastra Indonesia. (Jakarta: PT Rineka Cipta)

http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id/2013/01/strategi-pembelajaran-pairs-checks-model-kooperatif.html diakses tgl 11 Nopember 2015 Pukul 11.23

https://kisopo.wordpress.com/2015/03/02/materi-pendidikan-agama-islam-pai-tujuan-pembelajaran-al-quran-dan-hadits-madrasah-aliyah/diakses tanggal 109 Februari 2016 pukul 18.55


Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

STRATEGI GURU DALAM MENGAJARKAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah Kasihan).

3 39 89

Penerapan teknik Dictogloss untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Nurul Huda 1 Kepatihan Gresik.

12 51 117

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SURAT-SURAT PENDEK MATA PELAJARAN QUR’AN HADITS MELALUI STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS III MI BAITUR ROHIM GEDANGAN SIDOARJO.

0 0 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT PENDEK MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MELALUI METODE MIMICRY MEMORIZATION PADA SISWA KELAS VI MI MUHAMMADIYAH 23 SURABAYA.

0 4 129

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SURAT PENDEK MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MELALUI METODE MIMICRY MEMORIZATION PADA SISWA KELAS VI MI MUHAMMADIYAH 23 SURABAYA.

0 1 129

IMPLEMENTASI MEDIA KARTU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI NU BANAT KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 9

IMPLEMENTASI MEDIA KARTU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI NU BANAT KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 42

IMPLEMENTASI MEDIA KARTU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI NU BANAT KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 9

IMPLEMENTASI MEDIA KARTU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI NU BANAT KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 42