PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN LEMBAR BALIK (FLIP CHART)PADA SISWA KELAS III MI ATH-THOLIBIN NGAMBON-BOJONEGORO.

(1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN LEMBAR BALIK (FLIP CHART) PADA SISWA KELAS III MI ATH-THOLIBIN

NGAMBON-BOJONEGORO

SKRIPSI

Disusun Oleh : Sofiatul Farida NIM.D77212100

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vii

Skripsi Prodi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Zudan Rosyidi, SS. MA.

Pemahaman materi siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro masih rendah. Berdasarkan data hasil tes tulis siswa yang diperoleh dari guru IPS MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro, pada materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS prosentase ketuntasan belajar kelas III yaitu hanya 56,25% yang mencapai KKM

≥ 70. Itu artinya dari 16 siswa kelas III, hanya 9 siswa yang mendapat nilai di atas

KKM dan 7 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Hal tersebut dikarenakan siswa sulit memahami materi jenis-jenis pekerjaan dan kurang memperhatikan penjelasan guru pada saat pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mengambil tindakan untuk menggunakan media papan lembar balik(flip chart)dalam penelitian ini.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan media papan lembar balik(flip chart) dalam meningkatkan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS mengunakan media papan lembar balik (flip chart) pada siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro?.

Untuk memperoleh hasil penelitian tersebut, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Kurt Lewin yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat langkah pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes tulis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan media papan lembar balik (flip chart) berjalan dengan baik melalui perbaikan-perbaikan pada tiap siklusnya. Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus I dengan perolehan skor 78,58 menjadi 93,75 pada siklus II. Begitu juga aktivitas siswa mengalami peningkatan dari perolehan skor 76,19 pada siklus I menjadi 89,85 pada siklus II. (2) Meningkatnya nilai tes tulis siswa, yang juga dapat diartikan bahwa meningkat pula pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Terbukti dari prosentase ketuntasan siswa sebesar 68,75% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II. Meningkatnya prosentase ketuntasan siswa juga diiringi dengan kenaikan nilai rata-rata kelas. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 78,03 dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu sebesar 83,87.

Kata Kunci: Pemahaman, Materi Jenis-Jenis Pekerjaan, Mata Pelajaran IPS, Media Papan Lembar Balik(Flip Chart)


(7)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iv

MOTTO ...v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR GRAFIK... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I: PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...7

C. Tindakan yang Dipilih...7

D. Tujuan Penelitian...8

E. Lingkup Penelitian ...9


(8)

xi

2. Tahap-Tahap Pemahaman ...12

3. Indikator Pemahaman...14

B. Pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ...15

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...15

2. Tujuan Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...16

C. Materi Jenis-Jenis Pekerjaan ...18

1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang ...18

2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa ...21

D. Media Papan Lembar Balik(Flip Chart) ...25

1. Pengertian Media Papan Lembar Balik (Flip Chart) ...25

2. Alat-Alat untuk Membuat Media Papan Lembar Balik (Flip Chart)...26

3. Cara Mendesain Papan Lembar Balik(Flip Chart)...26

4. Langkah-Langkah Menggunakan Papan Lembar Balik(Flip Chart)...29

5. Kelebihan dan Kekurangan Papan Lembar Balik(Flip Chart)...31

BAB III : METODE DAN RENCANA PENELITIAN ...33

A. Metode Penelitian...33


(9)

xii

C. Variabel yang Diselidiki...36

D. Rencana Tindakan ...37

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data...43

F. Analisis Data ...62

G. Indikator Kinerja ...64

H. Tim Peneliti dan Tugasnya...65

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...67

A. Hasil Penelitian ...67

B. Pembahasan Hasil Temuan Tindakan ...111

BAB V : PENUTUP ...116

A. Kesimpulan...116

B. Saran ...117

DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN RIWAYAT HIDUP


(10)

1

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Namun, di sekolah dasar IPS merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan.1

IPS ditingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan(skills), sikap dan nilai(attitudes and values)yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.2Hal seperti ini mulai diajarkan atau dipersiapkan dari siswa masih duduk dibangku sekolah dasar. Karena pada jenjang ini lah seorang anak masih mudah untuk diarahkan menjadi sosok warga negara yang baik kedepannya.

1

Sapriya,Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal.7

2


(11)

2

Pada jenjang sekolah dasar materi IPS memang tidak terlihat sebagai suatu aspek disiplin ilmu, karena pada jenjang sekolah dasar yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berfikir peserta didik yang bersifat holistik.3Pada jenjang sekolah dasar materi IPS tidak hanya mengajarkan tentang kehidupan sekarang dan di lingkungan sekitar, namun juga kehidupan pada zaman dulu.

Melihat bahan ajar pada mata pelajaran IPS yang tidak hanya mengajarkan tentang kehidupan sekarang tetapi juga kehidupan pada zaman dulu, pastilah materi dalam pembelajaran IPS sangat banyak. Sehingga tidak heran jika banyak siswa yang kurang menyukai mata pelajaran IPS dan menganggap IPS sebagai mata pelajaran yang membosankan.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran IPS seharusnya perlu diterapkan pembelajaran yang menarik, dan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu diharapkan pula agar siswa mampu mengembangkan kreativitasnya, serta dapat lebih mudah dalam memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga, siswa tidak akan lagi menganggap bahwa IPS adalah mata pelajaran yang membosankan, dan akan lebih mudah dalam menghafalkan materi pelajaran.

Namun, kegiatan pembelajaran saat ini nyatanya masih identik dengan kegiatan pembelajaran yang membosankan. Masih banyak guru yang belum mampu menggunakan inovasi-inovasi yang dapat membuat suasana kelas

3


(12)

menjadi menarik dan mampu mengaktifkan siswa. Guru seringkali menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan materi, sehingga siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

Banyak siswa di MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro yang kurang tertarik dan kurang menyukai mata pelajaran IPS. Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa mata pelajaran IPS memiliki banyak bahan bacaan materi. Sehingga mereka malas untuk membaca, dan kurang memahami isi materi yang sedang diajarkan oleh guru mereka. Bahkan beberapa dari mereka mengaku terkadang tidak memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik.4

Rasa tidak suka siswa terhadap mata pelajaran IPS dapat memengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Karena saat siswa tidak menyukai suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut bisa jadi kurang tertarik juga untuk mendengarkan penjelasan guru, sehingga kemungkinan siswa tidak memahami materi semakin besar. Ditambah lagi jika siswa malas untuk membaca materi, maka siswa akan semakin tidak memahami isi materi yang diajarkan.

Berdasarkan data hasil tes tulis siswa yang diperoleh dari guru IPS MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro, pada materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS prosentase ketuntasan belajar kelas III yaitu hanya 56,25% yang

4

Wawancara dilakukan dengan siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro pada 09 Januari 2016


(13)

4

mencapai KKM ≥ 70. Itu artinya dari 16 siswa kelas III, hanya 9 siswa yang mendapat nilai diatas KKM dan 7 siswa mendapat nilai dibawah KKM.5

Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi, selain dikarenakan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran IPS, guru juga menyadari bahwa selama ini dalam pelaksanaan pembelajaran IPS masih belum menggunakan media pembelajaran. Keterbatasan waktu dalam pembuatan media pembelajaran menjadi alasan mengapa guru belum menggunakan media pembelajaran. Selain itu, guru juga masih mengalami kesulitan dalam menentukan media apa yang tepat untuk digunakan sehingga sesuai dengan materi yang akan dibahas dan dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan maksimal.6

Perlu kita perhatikan bahwa sebaik-baiknya media yang digunakan dalam pembelajaran adalah media yang memiliki tingkat relevansi dengan tujuan, materi, dan karakteristik siswa. Dilihat dari wewenang dan interaksinya dalam pembelajaran, guru adalah orang yang paling menguasai materi, mengetahui tujuan apa yang mesti di buat dan mengenali betul kebutuhan siswanya. Disinilah peran guru sebagaicreator yaitu menciptakan media yang tepat, efisien dan menyenangkan bagi siswa.7

Media yang dapat dibuat guru tidak terbatas jenis dan bentuknya, tergantung hasil pemilihannya mana yang paling tepat. Banyak media

5

Eka Nurkholifah, Guru mata pelajaran IPS kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon, wawancara pribadi, Bojonegoro, 09 Januari 2016

6

Eka Nurkholifah, Guru mata pelajaran IPS kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon, wawancara pribadi, Bojonegoro, 09 Januari 2016

7


(14)

pembelajaran yang cocok untuk sekolah dasar, diantaranya media grafis seperti poster, bagan, diagram, kartun, flipchart, dan lain-lain. Oleh sebab itu, sangat tepat jika guru mampu membuat media minimal media grafis.8

Atas dasar permasalahan di atas peneliti tertarik untuk melalukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul sebagai berikut: “Peningkatan

Pemahaman Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Mata Pelajaran IPS Menggunakan Media Papan Lembar Balik (Flip Chart) pada Siswa Kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro”.

Penggunaan media papan lembar balik (flip chart) ini dianggap efektif dalam proses pembelajaran karena didasari pada penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Alfiyan Rosyadi, mahasiswa jurusan PGSD, FIP, Universitas

Negeri Surabaya pada tahun 2012 dengan judul “Penggunaan Media Papan

Lembar Balik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Sederhana di Sekolah Dasar”. Penelitian dilakukan pada siswa kelas III B SDN Kebraon

11/437 Surabaya yang memiliki nilai rata-rata kelas 65 dalam kegiatan menulis karangan sederhana. Kemudian setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 65% dengan nilai rata-rata 69,8. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sebesar 75% dengan KKM≥ 75. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu sebesar 89% dengan nilai rata-rata 82,7 dan dengan nilai tersebut

8


(15)

6

maka proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II. Penelitian ini dinyatakan berhasil.9

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Desi Eka Pratiwi, mahasiswa jurusan PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya pada tahun 2012 dengan judul

“Penerapan Media Papan Lembar Balik(Flip Chart)pada Pembelajaran Tematik

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar”. Penelitian dilakukan

pada siswa kelas II SDN Semambung No.296 Sidoarjo yang memiliki ketuntasan belajar sebesar 65%. Kemudian setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 70,73%. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sebesar 75% dengan KKM≥ 75.

Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu sebesar 90,24% dan dengan nilai tersebut maka proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II. Penelitian ini dinyatakan berhasil.10

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sulis Setyorini, mahasiswa jurusan PGMI, Fakultas Tarbiyah, STAIN Tulung Agung pada tahun 2012 dengan judul

“Penggunaan Media Flip Chart untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Kelas III MI Tarbiyatul Banin Walbanat Karangan Trenggalek”. Penelitian

dilakukan pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Banin Walbanat Karangan

9

Mochammad Alfiyan Rosyadi,Penggunaan Media Papan Lembar Balik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Sederhana di Sekolah Dasar, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2012), Skripsi.

10

Desi Eka Pratiwi,Penerapan Media Papan Lembar Balik (Flipchart) pada Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2012), Skripsi.


(16)

Trenggalek yang memiliki prosentase ketuntasan kelas 27,27%. Kemudian setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 45,5% dengan nilai rata-rata 57,72. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan sebesar 75% dengan KKM ≥ 75. Pada

siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan yaitu sebesar 100% dengan nilai rata-rata 87,27 dan dengan nilai tersebut maka proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II. Penelitian ini dinyatakan berhasil.11

B. Rumusan Masalah

Masalah mendasar dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan media papan lembar balik (flip chart) dalam meningkatkan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS mengunakan media papan lembar balik (flip chart) pada siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro?

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tindakan yang dipilih oleh peneliti adalah diterapkannya media papan lembar balik(flip chart).

11

Sulis Setyorini,Penggunaan Media Flipchart untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas III MI Tarbiyatul Banin Walbanat Karangan Trenggalek, (Tulung Agung: STAIN Tulung Agung, 2012), Skripsi.


(17)

8

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi jenis-jenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS.

Dengan diterapkannya media papan lembar balik(flip chart)tersebut siswa diharapkan dapat memahami materi yang dijelaskan oleh guru dengan mudah. Diharapkan pula dapat merubah sudut pandang siswa yang menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata pelajaran yang membosankan karena terlalu banyak materi dan hafalannya.

Berdasarkan hal tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tersusun dilaksanakan mengikuti prosedur yang ada, yaitu dengan membuat perencanaan (planning) yang baik, pelaksanaan tindakan (acting) yang tepat, observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Sehingga dengan menggunakan media papan lembar balik (flip chart) dapat meningkatkan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro Tahun Pelajaran 2015/2016.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dirancang dan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan media papan lembar balik (flip chart) dalam meningkatkan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro.


(18)

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS mengunakan media papan lembar balik (flip chart) pada siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro.

E. Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik maka dibatasi pada hal-hal berikut dibawah ini:

1. Penelitian ini difokuskan pada materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS dengan kegiatan memahamami materi jenis-jenis pekerjaan, menyebutkan jenis-jenis pekerjaan, dan menjelaskan jenis-jenis pekerjaan.

2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro, penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan 2x pertemuan dan setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran.

3. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah media papan lembar balik(flip chart) yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.

F. Signifikansi Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan data di lapangan yang bermanfaat bagi: 1. Guru

a. Mendapatkan alternatif media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS.


(19)

10

b. Pembelajaran di kelas lebih aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan. 2. Siswa

a. Dengan mengunakan media papan lembar balik (flip chart), peserta didik akan lebih aktif, kreatif, dan lebih memahami pelajaran.

b. Lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. c. Prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dapat mengalami peningkatan. 3. Sekolah

a. Mengatasi dan memperbaiki masalah-masalah pembelajaran yang terjadi di kelas, sehingga dapat menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas yang optimal demi kemajuan lembaga pendidikan.

b. Meningkatkan profesionalisme guru akan perbaikan proses dan hasil belajar siswa sehingga sekolah dapat berkembang pesat.


(20)

A. Latar Belakang Masalah

Ajaran agama Islam merupakan tuntunan yang sangat penting dan mendasar yang merupakan tujuan untuk mengatur setiap sikap dan tingkah laku manusia, terutama kaum muslimin, dalam kehidupan di dunia ini dan untuk keselamatan kehidupan diakhirat kelak1.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang kami anugrahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan, yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambahkan kepada mereka karunia-Nya. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha mensyukuri”. (Q.S Faathir (35: 29-30)

Menurut peraturan mentri agama no. 02 tahun 2008 tentang Standart Kompetensi Kelulusan dan Standart Isi pendidikan Agama Islam di MI menjelaskan bahwa dengan mempelajari Al-Qur’an Hadits diharapkan peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits sebagai sumber utama ajaran

1

Yahya Bin Muhammad Abdur Rozak,Metode Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta:Pustaka Azam, 2004), 19-20


(21)

islam dan sekaligus sebagai pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ditekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an Hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.2

Untuk seorang pendidik atau guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terutama pelajaran Al-Qur’an Hadits harus mampu memilih dan memilah metode atau media apa yang akan digunakan untuk menerangkan suatu materi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik. Sebagai suatu contoh materi pengenalan huruf-huruf hijaiyah. Al-Qur’an ada yang ditempatkan sebagai materi pembelajaran tersendiri, ada juga yang ditempatkan secara implisit dalam materi pembelajaran lainnya. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan salah satu syarat bagi anak didik untuk dapat memahami ajaran Islam secara luas, karena Al-Qur’an merupakan salah satu sumber dari segala sumber ajaran Islam atau sebagai sumber yang pertama dan utama yang selanjutnya sumber kedua adalah As-Sunah.

Kenyataan dilapangan peserta didik ternyata belum semuanya memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Al-Qur’an. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka belum memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an secara


(22)

baik. Ada diantaranya adalah faktor lingkungan keluarga dan lingkungan dimana peserta didik tinggal.

Al-Qur’anmemerintahkan kepada para pembacanya untuk membaca dengan baik dan benar yakni dengan menggunakan dramatika (tajwid). Sebagian ulama’

berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid hukumnya wajib ‘ain. Karena kemampuan membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidahnya tentunya sangat diperintahkan oleh Allah SWT.

Namun dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas aspek kognitif siswa dalam memahami dan menerapkan Al-Qur’an sering muncul permasalahan. Guru sering kali menemui kendala lemahnya melafalkanh uruf-huruf hijaiyah dengan benar. Sehingga dalam membaca surat-surat pendek siswa tidak lancar dan tidak fasih.

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada kelas 1 MI Muhammadiyah 23 Surabaya pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, siswa-siswi kelas satu mengalami kesuitan dalam kemampuan melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar. Hal ini dilihat saat peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran dan hasil evaluasi guru kelas di kelas satu, sebelum dilakukan penelitian masih kurang baik. Siswa MI Muhammadiyah 23 Surabaya kelas satu berjumlah 22 orang siswa hanya 8 yang berhasil dan 14 siswa yang masih belum


(23)

tuntas. Dengan nilai rata-rata 68.18, sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.3

Hasil pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada kelas satu di MI Muhammadiyah 23 Surabaya. Sejumlah faktor menjadi penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar, antara lain disebabkan oleh kuang adanya dukungan dari orang tua, teman, dan lingkungan. Siswa tidak diperkenalkan dan dilatih dirumah dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar. Pelafalan siswa juga tidak dikoreksi secara individu dengan memperhatikan makharijul huruf yang benar, media yang digunakan dalam proses pembelajaran kurang sesuai dengan kondisi siswa yang pada dasarnya masih suka bermain. Karena penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif sehingga siswa hanya mampu menghafal tetapi tidak melafalkan huruf hijaiyah secara fasih sesuai dengan kaidah makharijul huruf. Serta siswa kurang ditekankan bagaimana cara membaca huruf hijaiyah dengan baik dan benar (kurang memperhatikan makharijul huruf) sehingga membuat siswa sulit menerima pelajaran Al-Qur’an Hadist tentang melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan benar.4

Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti akan mengkaji masalah tersebut melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan

3

Hasil pengamatan di kelas 1 MI Muhammadiyah 23 Surabaya Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits pada Tanggal 20 Februari 2016.

4Lu’luatul Chairiyah, Guru Kelas 1 MI Mhammadiyah 23, wawancara pribadi,


(24)

Melafalkan Huruf Hijaiyah Melalui Media Kartu Huruf Pada Mata

Pelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas 1 MI Muhammadiyah 23 Surabaya”. Dari sini diharapakan dapat menemukan pemecahannya sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengajukan pertanyaan sebagai rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan media pembelajaran Kartu Huruf untuk meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Muhammadiyah 23 surabaya?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah siswa kelas 1 MI Muhammadiyah 23 Surabaya dengan menggunakan mediaKartu Huruf?

C. Tindakan yang Dipilih

Tindakan yang dipilih untuk pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Al-Qur’an hadits yaitu dengan menggunakan media pembelajaran Kartu Huruf. Dengan penggunaan media pembelajaran Kartu Huruf siswa diharapkan mampu melafalkan huruf hijaiyah dengan baik dan benar.

D. Tujuan Penelitian


(25)

6

1. Untuk mengetahui penerapan media pembelajaran Kartu Huruf dalam rangka meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah pada mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits diMI Muhammadiyah 23 surabaya.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah siswa kelas 1 MI Muhammadiyah 23 Surabaya dengan menggunakan media Kartu Huruf.

E. Lingkup Penelitian

Agar lingkup penelitian mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dari latar belakang masalah di atas dibuat lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Subyek penelitian adalah siswa kelas 1 di MI Muhammadiyah 23 Surabaya mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

2. Implementasi (pelaksanaan) penelitian ini menggunakan media pembelajaran Kartu Huruf untuk meningkatkan kemampuan melafalkan huruf hijaiyah pada pelajaran Al-Qur’an Hadits materi pengenalan Huruf-huruf hijaiyah yang dilakukan di semester genap siswa kelas 1 MI Muhammadiyah 23 Surabaya 3. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

a. Kompetensi Dasar: 2.2 Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya. b. Indikator:

1) Menghafal huruf hijaiyah dengan urut


(26)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Guru

Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan media pembelajaran Kartu Huruf sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran. Memberikan informasi tentang media pembelajaran yang sesuai dengan materi pengenalan Huruf-huruf hijaiyah pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

b. Bagi Siswa

Dengan adanya media pembelajaran mereka mendapatkan banyak variasi dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih aktif dengan menerapkan media Kartu Huruf. Selain itu dapat menumbuhkan kerjasama antar guru dan siswa yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran. d. Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketika menjadi tenaga pendidik dan untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada tempat, kelas, setingan atau metode yang berbeda.


(27)

✝✝

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pemahaman

1. Pengertian Pemahaman

Menurut Badudu Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata pemahaman berasal dari kata paham yang artinya: a) pengertian; pengetahun yang banyak, b) pendapat; pikiran, c) aliran; pandangan, d) mengerti benar (akan); tahu benar (akan), e) pandai dan mengerti benar. Apabila mendapat imbuhan me-i menjadi memahami yang artinya: a) mengerti benar (akan); mengetahui benar, b) memakhlumi. Jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, yang artinya: a) proses, b) perbuatan, c) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham).12

Berdasarkan penjelasan tersebut maka pemahaman dapat diartikan sebagai sebuah proses belajar atau berfikir yang dilakukan oleh siswa pada kegiatan belajar mengajar di kelas agar siswa paham atau mengerti terhadap materi yang diajarkan di kelas. 13 Artinya, ketika siswa dihadapkan pada sebuah komunikasi, diharapkan mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat menggunakan ide yang terkandung didalamnya. Komunikasi tersebut mungkin dalam bentuk lisan, tertulis, atau dalam bentuk

✞ ✟

✠✡ ☛☛uu Zain, ☞am✌✍Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001), hal.976

13Nana Sudjana,

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 1995), hal.24


(28)

lain.14Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.

2. Tahap-Tahap Pemahaman

Peningkatan pemahaman dalamTaksonomi Bloomterfokus pada salah satu ranah yakni ranah kognitif, khususnya aspek pengetahuan dan pemahaman.15DalamTaksonomi Bloom juga dijelaskan bahwa kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidak berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.16

Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga tahapan, yaitu: a. Pemahaman Terjemahan

Pemahaman terjemahan berarti bahwa seseorang dapat mengomunikasikan ke dalam bahasa lain, istilah lain atau menjadi bentuk lain.17 Dalam pemahaman terjemahan, siswa perlu memahami materi secara tepat dan cermat, sehingga dapat mengkomunikasikan kembali apa yang dipelajari ke dalam bentuk tulisan, lisan, atau bentuk lain tetapi tidak mengalami salah arti. Misalnya, dalam pembelajaran guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis pekerjaan dan memberi penjelasan terkait

14

Wowo Sunaryo,Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya 2012), hal.43 15

Winkel,Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2004), hal. 274-279 16Nana Sudjana,

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ... hal.24 17Wowo Sunaryo,


(29)

13

pekerjaan tersebut, kemudian siswa diberi satu undian yang bertuliskan satu nama pekerjaan, siswa diminta mencari potongan kertas yang berisi gambar dan keterangan yang tepat sesuai dengan nama pekerjaan yang didapat. Dalam kegiatan ini berarti siswa sudah mampu mengemukakan kembali materi yang dipelajari dalam bentuk lain, yaitu lewat potongan kertas yang berisi materi yang sudah dipelajari.

b. Pemahaman Penafsiran (Interpretasi)

Pemahaman penafsiran yakni kemampuan memahami bagian kebagian isi materi yang dikomunikasikan, agar dapat menghubungkan antara berbagai bagian dari suatu pesan dan disusun kembali dalam pikiran. Hal tersebut berarti dalam menyimak komunikasi terdapat beberapa pandangan yang bermakna, yang disimpan dan dihubung-hubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki. 18 Pemahaman penafsiran (interpretasi) ini dapat dilihat dalam beberapa kegiatan pembelajaran, misalnya saat siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran atau saat siswa membuat sebuah ringkasan materi.

c. Pemahaman Ekstrapolasi

Pemahaman ekstrapolasi yaitu mencakup pemikiran atau prediksi yang dilandasi oleh pemahaman kecenderungan atau kondisi yang dijelaskan dalam komunikasi.19Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang

18Wowo Sunaryo,

Taksonomi Kognitif,...,hal.47 19Ibid,..., hal.45


(30)

mampu melihat dibalik yang tertulis atau diluar data yang tersedia, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.20 Misalnya saja siswa menjawab pertanyaan yang tidak dijelaskan atau tertulis pada materi, namun pertanyaan tersebut masih berhubungan dengan materi yang sudah dijelaskan. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan siswa dalam memahami materi, sehingga mampu membuat prediksi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.

3. Indikator Pemahaman

Siwa dapat dikatakan memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator. Indikator dari pemahaman itu sendiri yaitu:21

a. Memberikan contoh, yaitu menemukan contoh khusus atau ilustrasi konsep atau prinsip. Misalnya yaitu memberikan contoh pekerjaan yang menghasilkan barang, dan contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa. b. Mengklasifikasi, yaitu menentukan sesuatu kedalam kategori, atau kegiatan

menggolongkan menurut ciri atau jenis dan menyusun kedalam golongan. Misalnya menentukan pekerjaan petani merupakan pekerjaan yang menghasilkan barang atau jasa.

c. Menjelaskan, yaitu menciptakan sistem model penyebab dan pengaruh, atau kegiatan menerangkan atau menguraikan secara terang. Misalnya

20Nana Sudjana,

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ... hal.24


(31)

15

menerangkan atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa.

B. Pembelajaran IPS ( Ilmu Pengetahuan Sosial) 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dibawah ini beberapa pengertian IPS yang dijelaskan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

a. Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan intruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

b. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: 1) menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa sekolah dasar dan lanjutan, 2) mempertautkan dan memadukan bahwa aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehinggga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.22

22TIM LAPIS-PGMI,


(32)

c. S.Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau panduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungn dengan peran manusia dalam masyarakat yang rediri atas berbagai subjej sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka pembelajaran IPS dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami apa dan bagaiman bidang studi IPS itu.

2. Tujuan Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Terdapat beberapa tujuan dalam mempelajari mata pelajaran IPS, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Pengertian (Understending)

Seorang warga Negara yang baik, haruslah mempunyai latar belakang pengetahuan yang dibutuhkan dalam menghadapi masalah-masalah sosial. Anak didik membutuhkan pngertian tentang informasi dunia, yang sudah dapat diperoleh sejak duduk dibangku sekolah. IPS memberi kesempatan kepada anak didik untuk memperluas pengetahuannya mengenai ilmu sosial yang menjadi unsur IPS, untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.


(33)

17

b. Sikap (Attitudes)

Termasuk dalam kategori ini ialah moral, cita-cita, apresiasi, dan kepercayaan. Aspek ini membantu anak bersikap baik dan bertanggung jawab, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Anak didik harus dibantu untuk mengerti sistem nilai, mempelajari sumber nilai yang berlaku di sekolah dan di masyarakat.

c. Keterampilan (Skill)

Pengembangan keterampilan dan kemampuan yang dikehendaki dari pembelajaran IPS, dapat dibagi dalam empat kelompok:

1) Social Skill

Keterampilan sosial meliputi kehidupan dan bekerjasama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak orang lain, membina kesadaran sosial.

2) Study Skill and Work Hobits

Keterampilan belajar dan kebiasaan bekerja, harus dikembangkan pada anak didik, seperti keterampilan pengumpulan data membuat laporan, merangkum dan sebagainya. Kegiatan ini dapat mengembangkan pengetahuan anak dan tingkat pemahaman anak. Selain itu, juga dapat menjadikan anak menjadi rajin dalam belajar.

3) Group Work Skill

Ini maksudnya keterampilan bekerja kelompok, seperti menyusun rencana dan memimpin diskusi, melihat pekerjaan bersama.


(34)

4) Intelectual Skill

Kemampuan ini diasosiasikan dengan berbagai aspek pemikiran, meliputi penggunaan aplikasi dari pendekatan yang rasional dari pemecahan masalah. Kebutuhan untuk mengembangkan pemikiran yang kritis dari anak didik merupakan tujuan dari IPS.23

C. Materi Jenis-Jenis Pekerjaan

Pada mata pelajaran IPS kelas 3 semerter 2 memilik beberapa materi yang dibahas, salah satunya yaitu materi jenis-jenis pekerjaan. Seperti yang kita ketahui, pekerjaan di dunia ini banyak sekali jenisnya. Pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

Pekerjaan jenis ini menghasilkan barang. Pekerja di bidang ini, mengolah bahan mentah menjadi barang, atau terkadang juga tanpa mengolah bahan mentah dapat langsung menghasilkan barang. Beberapa jenis pekerjaan yang menghasilkan barang diantaranya:24

a. Petani

Bertani termasuk pekerjaan menghasilkan barang. Petani membudidayakan tanaman untuk diambil manfaatnya. Petani bekerja mengolah alam, misalnya mengolah tanah. Tanah tersebut dijadikan lahan pertanian. Lalu ditanami berbagai jenis tanaman, ada yang menanam padi, 23

Alma, Bukhori Hartosgunawan,Ilmu Dasar Studi Sosial, (Bandung: CV.Sinar Baru, 1987), hal.200 24Edi Hermawan dan Endang Hendayani

, Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas 3,(Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal.96-100


(35)

19

sayuran atau buah-buahan. Setelah panen, maka petani mendapatkan padi, sayuran, dan buah. Tergantung jenis tanaman apa yang mereka tanam.

Gambar 2.1

Petani menanam padi dan menghasilkan padi b. Nelayan

Para nelayan ini bekerja di laut untuk menangkap ikan. Mereka menjual ikan-ikan hasil tangkapan mereka di pasar. Ikan memiliki kandungan protein yang sangat bermanfaat untuk kita. Sehingga sangat baik dikonsumsi, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Gambar 2.2


(36)

c. Peternak

Peternak bekerja membudidayakan hewan ternak. Tujuannya untuk mendapatkan manfaat dari hewan ternak. Peternak banyak macamnya, ada peternak ayam, itik, kambing, sapi, dan lain-lain. Beternak ayam maka akan menghasilkan telur dan daging ayam. Jika beternak sapi maka akan menghasilkan daging, kulit, dan susu. Sapi atau kerbau juga bisa untuk membajak sawah. Namun sekarang sudah tergantikan dengan traktor.

Gambar 2.3

Peternak sapi yang memberi makan sapi d. Pengrajin

Pengrajin bekerja membuat benda kerajinan. Pengrajin mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Ada pula yang langsung mengolah menjadi barang jadi. Pengrajin akan menghasilkan barang, misalnya pengrajin kayu akan menghasilkan meja, kursi, almari, tempat tidur, rak buku, dan lain-lain. Selain pengrajin kayu ada pula pengrajin yang mengolah batu, misalnya saja memahat batu menjadi patung. Pengrajin tanah liat yang mengolah tanah liat menjadi gerabah, guci, dll.


(37)

21

Gambar 2.4

Pengrajin kayu yang sedang membuat kursi e. Penjahit Konveksi

Penjahit konveksi adalah orang yang bekerja menjahit kain. Penjahit konveksi bekerja mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya menjahitkan kain menjadi pakaian jadi. Pekerjaan sebagai seorang penjahit memerlukan keahlian khusus untuk menjahit.

Gambar 2.5

Penjahit yang bekerja membuat pakaian di tempat konveksi 2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa

Pekerjaan jenis ini sifatnya menghasilkan jasa. Jasa tersebut berupa pelayanan. Dari hasil menjual jasa ini, pekerjanya memperoleh uang. Bisa


(38)

berupa gaji atau menerimaan uang secara langsung. Pekerjaan dibidang jasa ini sangat beragam. Ada yang memerlukan keahlian khusus. Ada yang membutuhkan pendidikan tinggi. Ada pula yang hanya mengandalkan kemampuan fisik. Berikut ini contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa.25 a. Pemangkas rambut/ Tukang cukur rambut

Tukang cukur rambut bekerja mencukur rambut orang. Ia mencukur rambut sesuai permintaan. Ia melayani keinginan konsumen. Pekerjaan ini didasarkan atas tingkat keahlian seseorang. Keahlian tersebut bisa didapatkan dari kursus ataupun belajar langsung dari ahlinya.

Gambar 2.6

Pemangkas rambut yang memangkas rambut orang di salon b. Dokter

Dokter adalah orang yang bekerja menyembuhkan pasien. Dokter memberikan pelayanan dibidang kesehatan. Dokter melayani kesehatan masyarakat. Mereka melakukannya dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab. Untuk menjadi dokter, diperlukan pendidikan khusus. Yaitu 25Edi Hermawan dan Endang Hendayani,


(39)

23

pendidikan kedokteran di perguruan tinggi. Dengan demikian seorang calon dokter memiliki keahlian khusus. Utamannya dibidang kedokteran. Dokter ada yang dokter umum dan dokter spesialis.

Gambar 2.7

Dokter yang sedang mengobati pasien di rumah sakit c. Sopir

Sopir adalah orang yang bekerja mengemudi mobil. Sopir bekerja melakukan pelayanan angkutan. Sopir mengantarkan penumpang ke tempat tujuan. Sopir ada dua jenis. Pertama, adalah sopir angkutan umum. Misalnya sopir bajai, supir angkot, sopir bus, dan sopir taksi. Kedua, adalah sopir pribadi. Misalnya sopir kantor, sopir mobil keluarga.

Gambar 2.8


(40)

d. Guru

Guru bekerja dalam bidang jasa, guru berjasa mencerdaskan anak bangsa. Seorang siswa atau murid bisa menjadi pintar karena guru. Guru adalah orang yang mengajarkan ilmu. Guru termasuk pekerjaan di bidang jasa. Yaitu jasa pelayanan dibidang pendidikan. Guru memberikan bimbingan dan pengajaran. Bayangkan jika guru tidak hadir, apa yang akan terjadi dengan siswa, pasti tidak dapat belajar teratur.

Gambar 2.9

Guru yang sedang mengajar di kelas e. Polisi

Polisi adalah orang yang bekerja untuk negara. Mereka bekerja untuk melayani masyarakat. Mereka bertugas menjaga keamanan masyarakat. Polisi juga bertugas untuk menangkap penjahat, misalnya saja menangkap pencuri, pembunuh dan bentuk kejahatan lain. Jika tidak ada polisi maka kejahatan di dunia ini akan semakin banyak. Karena tidak ada yang menangkap penjahat.


(41)

25

Gambar 2.10

Polisi yang sedang bertugas menjaga keamanan D. Media Papan Lembar Balik(Flip Chart)

1. Pengertian Media Papan Lembar Balik (Flip Chart)

Media papan lembar balik (flip chart) yaitu media pembelajaran yang berbentuk lembaran-lembaran kertas berisi pesan atau bahan pelajaran yang digantungkan pada sebuah gantungan sehingga mudah untuk dibalik. Lembar kertas ini berisikan bahan pelajaran berupa gambar maupun tulisan dengan desain dan variasi warna sesuai dengan kreativitas agar terlihat menarik.26

Penyajian dengan menggunakan papan lembar balik (flip chart) sangat menguntungkan untuk informasi visual seperti kerangka pikiran, diagram, bagan/chart, ringkasan materi, gambar, cerita, ataupun grafik karena dengan mudah lembaran-lembaran kertas yang sudah disusun sebelum penyajian dibuka dan dibalik dan jika perlu dapat ditunjukkan kembali kemudian hari.27

26Yudhi Munadi,

Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta, 2012), hal.105 27Azhar Arsyad,


(42)

Papan lembar balik (flip chart) merupakan salah satu media cetak yang sangat sederhana dan efektif. Sederhana dilihat dari proses pembuatannya dan penggunaannya yang relatif mudah, dengan memanfaatkan bahan kertas yang mudah dijumpai disekitar kita. Efektif karena papan lembar balik (flip chart) dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada papan lembar balik (flip chart). Penggunaan papan lembar balik (flip chart) merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktu untuk menulis di papan tulis.28

2. Alat-Alat untuk Membuat Media Papan Lembar Balik (Flip Chart)

Alat-alat yang digunakan untuk membuat media papan lembaran balik,yaitu:

a. Kayu, besi, aluminium, atau bahan lain, untuk membuat rangka gantungan. b. Gunakan kertas manila, flano, atau kertas lain yang lebar.

c. Buatlah gambar atau copy gambar dari buku-buku, majalah, dan koran. d. Alat bantu lain, yang diperlukan seperti pensil, spidol, cat minyak, gunting,

lem, gergaji kayu atau besi paku dan lain-lain.29 3. Cara Mendesain Papan Lembar Balik(Flipchart)

a. Tentukan tujuan pembelajaran

Seperti pada umumnya dalam pembuatan media pembelajaran, langkah pertama adalah menentukan tujuan. Tujuan perlu dirumuskan lebih 28

Rudi Susila dan Cepi Riyana,Media Pembelajaran,... hal.86

29http://ber-guru.blogspot.com/2011/10/mengenal-berbagai-media-bag-1.html/ diambil pada Jum at, 30 Oktober 2015


(43)

27

khusus apakah tujuan bersifat penguasaan kognitif, penguasaan keterampilan tertentu atau tujuan untuk penanaman sikap.30

b. Menentukan bentuk papan lembar balik(flip chart)

Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan maka pilih bentuk papan lembar balik (flip chart) mana yang akan dibuat atau disiapkan. Papan lembar balik(flip chart)secara umum terbagi dalam dua sajian, yaitu: 1) Papan lembar balik (flip chart) yang hanya berisi lembaran-lembaran

kertas kosong yang siap diisi pesan pembelajaran. Membuat papan lembar balik (flip chart) kosong hanya perlu menyiapkan kayu untuk membuat kerangka dudukan, biasanya kakinya berjumlah empat atu tiga untuk sandaran penyimpanan kertas. Siapkan juga triplek berbentuk persegi panjang berukuran antara 60-90 cm untuk penyangga atau untuk menempelkan kertas. Pada bagian atas kayu penyangga sediakan alat untuk menjepit kertas sehingga dapat menyimpan kertas. 2) Papan lembar balik (flip chart) yang berisi pesan-pesan pembelajaran

yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa berupa gambar, teks, grafik, bagan dan lain-lain. Membuat papan lembar balik (flip chart)

yang sudah berisi pesan pembelajaran diperlukan tahap-tahap seperti membuat alat penyangga dari kayu seperti yang dijelaskan di atas, kemudian mengumpulkan gambar-gambar yang relevan dengan tujuan yang sudah dibuat, menuliskan pesan pada kertas atau kalau perlu objek 30Rudi Susila dan Cepi Riyana,


(44)

gambar yang sudah ada misalnya dari koran atau majalah kemudian ditempelkan, diatur komposisinya, jika gambar langsung dibuat pada kertas tersebut perlu dibuat sketsa terlebih dahulu, dan mewarnai.31 c. Membuat ringkasan materi

Materi yang disajikan pada media papan lembar balik(flip chart)tidak dalam bentuk uraian panjang, dengan menggunakan kalimat majemuk seperti halnya pada buku teks, namun materi perlu disarikan, diambil pokok-pokoknya. Setiap pokok bahasan atau sub pokok bahasan diseleksi mana yang menjadi pokok materi yang perlu disiapkan. Dengan demikian perlu dirumuskan materi-materi tersebut dengan cara membuat outline materi dalam kertas terpisah misalnya dalam buku catatan atau kertas HVS yang akan dituangkan kedalam papan lembar balik(flip chart).32

d. Merancang draf kasar (sketsa)

Membuat papan lembar balik (flip chart) yang baik dan menarik diperlukan variasi penyajian tidak hanya berisi teks namun diperkaya dengan gambar atau foto yang relevan dengan materi dan tujuan. Draf kasar yang dimaksud di sini adalah sketsa yang langsung dibuat dilembaran-lembaran kertas papan lembar balik (flip chart) menggunakan pensil yang dihapus jika sudah selesai dibuat. Membuat draf kasar perlu

31Rudi Susila dan Cepi Riyana,

Media Pembelajaran,... hal.89 32Ibid,... hal.88-89


(45)

29

dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam pembuatan serta mengatur tata letak yang baik, dan juga untuk memudahkan pewarnaan. e. Memilih warna yang sesuai

Agar papan lembar balik (flip chart) yang kita buat lebih menarik, salah satu upayanya adalah menggunakan warna yang bervariatif. Papan lembar balik (flip chart) yang hanya menggunakan satu warna misalnya hitam saja atau biru saja, kurang menarik bagi siswa SD. Menurut penelitian bahwa siswa SD cenderung menyukai tampilan media yang berwarna. Warna akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi pembelajaran, memfokuskan pada sajian materi, memberikan tanda pada sajian informasi, serta membuat sajian menjadi lebih hidup.33

f. Menentukan ukuran dan bentuk huruf yang sesuai

Supaya mudah dibaca dalam jarak yang cukup jauh misalnya 10 meter dalam ruangan kelas, maka sebaiknya ukuran huruf pada papan lembar balik (flip chart) cukup besar. Ukuran huruf ini disesuaikan dengan seberapa banyak tulisan, jika tulisan sedikit berarti ada cukup ruang untuk membuat huruf menjadi lebih besar. Selain memperhatikan ukuran huruf, perlu diperhatikan juga bentuk huruf agar mudah dibaca oleh siswa.34 4. Langkah-Langkah Menggunakan Papan Lembar Balik(Flip Chart)

a. Mempersiapkan diri

33Rudi Susila dan Cepi Riyana,

Media Pembelajaran,... hal.90 34Ibid,... hal.90


(46)

Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik, memiliki keterampilan untuk menggunakan media pembelajaran. Siapkan pula bahan dan alat lain yang mungkin diperlukan. Misalnya papan lembar balik (flip chart)tersebut tidak memiliki dudukan atau penyangga khusus, maka diperlukan tali atau paku untuk memasang dipapan tulis, namun tetap memudahkan untuk melipat atau membalik lembaran kertas lembar balik. b. Penempatan yang tepat

Perhatikan posisi penampilan, atau sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan baik oleh semua siswa yang ada di ruangan kelas tersebut. Untuk memastikan bahwa posisi sudah tepat guru juga dapat menanyakan pada siswa apakah sudah terlihat dengan baik atau belum.

c. Pengaturan siswa

Untuk hasil yang lebih baik, perlu pengaturan siswa. Misalnya siswa dibentuk menjadi setengah lingkaran, perhatikan juga siswa dengan baik agar memperoleh pandangan yang baik.

d. Perkenalkan pokok materi

Materi yang akan disajikan sebaiknya terlebih dahulu diperkenalkan pada siswa pada saat awal membuka pelajaran, cara yang dapat dilakukan misalnya dengan bercerita, atau mengkaitkan situasi atau kejadian yang ada di lingkungan siswa lalu kaitkan dengan materi yang akan disampaikan. Kegiatan ini sama dengan melakukan apersepsi agar siswa dapat dengan mudah mencerna materi baru.


(47)

31

e. Sajikan gambar

Setelah masuk pada materi, mulailah memperlihatkan lembaran-lembaran flip chart dan berikan keterangan yang cukup. Gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.

f. Beri kesempatan siswa untuk bertanya

Guru dapat hendaknya memberikan stimulasi agar siswa mau bertanya, meminta klarifikasi apakah materi yang telah disampaikannya jelas dipahami atu masih kurang jelas. Kalau perlu siswa memberikan komentar terhadap isi papan lembar balik (flip chart) yang disajikan. g. Menyimpulkan materi

Seperti pada umumnya kegiatan pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus disampaikan oleh guru namun justru siswalah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh guru. Dalam menyimpulkan ini jika dirasa perlu maka siswa atau guru kembali membuka beberapa lembar balik yang dianggap penting.35

5. Kelebihan dan Kekurangan Papan Lembar Balik(Flip Chart)

a. Kelebihan media papan lembar balik (flip chart) 1) Lebih menarik perhatian siswa.

2) Siswa tidak mudah bosan sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

3) Meningkatkan aktivitas belajar siswa. 35Rudi Susila dan Cepi Riyana,


(48)

4) Mudah dibawa kemana-mana (moveable).

5) Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan.

6) Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis.36 7) Menghemat waktu guru untuk tidak menulis di papan tulis.

8) Media papan lembar balik yang telah digunakan dapat disimpan dengan baik, dan dapat dipakai lagi berulang-ulang.

9) Dapat diletakkan dimana saja sehingga dapat dilihat kembali. 10) Dapat digunakan dalam berbagai metode pembelajaran inovatif. 11) Dapat mempermudah mengingat suatu materi pelajaran.

b. Kekurangan media papan lembar balik (flip chart)

1) Membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih untuk mempersiapkan media dalam melaksanakan pembelajaran.

2) Kurang sesuai untuk pembelajaran dalam kelas besar. 3) Terbatasnya keahlian dalam membuat rangka gantungan.37

36

Rudi Susila dan Cepi Riyana,Media Pembelajaran,... hal.87-88

37http://www.papanwhiteboard.com/flipchart/flip-chart-pengertian-dan-aplikasi-penggunaan/ diambil pada Selasa, 30 Oktober 2015


(49)

✎✎

BAB III

METODE DAN RENCANA PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang berjudul: “Peningkatan Pemahaman Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Mata Pelajaran IPS Menggunakan Media Papan Lembar Balik (Flip Chart) pada Siswa Kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro”. Ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelasnya.

Penelitian ini bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode atau media yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran demi peningkatan profesionalisme guru, prestasi siswa, kelas, dan sekolah. PTK juga bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman peneliti dan guru terhadap pembelajaran yang menjadi tugas utamanya, serta dapat mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan peserta didik dan meningkatnya kualitas pembelajaran.38

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

✏8


(50)

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa.39Termasuk penelitian kualitatif karena peneliti sendiri yang menjadi instrumen utama, terjun ke lapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan wawancara. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin. Yang menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu:40

1. Planning (perencanaan), adalah proses menentukan program kebaikan yang berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.

2. Acting (pelaksanaan tindakan), adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.

3. Observing (observasi), adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kekurangan tindakan yang telah dilakukan.

4. Reflecting (refleksi), adalah kegiatan menganalisis tentang hasil observasi sehingga memunculkan program atau perencanaan baru.

✓ ✔

✕ ✖xy J.Meleong,✗✘✙✚ ✙✛✙✜✢t ✣✘ ✤✘ ✛ ✢t✢✥✤✦u✥✛✢✧✥t✢★ , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2011), hal.6

40Zainal Aqib,

✣ ✘ ✤✘ ✛ ✢t✢✥✤✩ ✢✤✚ ✥ ✪✥✤✦✘✛ ✥s utuGuru SD,SLB, TK, (Bandung:CV.Yrama Widya,2009), hal.21


(51)

35

Secara ke siklus PTK yang bawah ini.

B. Setting Penelitian 1. Setting Penel

Setting p subjek penelit a. Tempat pene

Temp dilaksanaka

41

Wina Sanjaya,Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Kencana, 2009), hal.49

35

keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut ang digambarkan dalam bentuk spiral, seper

Gambar 3.1 Siklus PTK Kurt Lewin41

tian dan Karakteristik Subjek Penelitian elitian

g penelitian ini meliputi: tempat penelitian, wa litian.

penelitian

mpat penelitian atau lokasi penelitian ti kan di MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro.

41

Wina Sanjaya,Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Kencana, 2009), hal.49

35

but membentuk suatu erti pada gambar di

waktu penelitian, dan

tindakan kelas ini ro.

41


(52)

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 10 dan 18 Maret 2016. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik Madrasah, dan kesepakatan dengan guru kolaborator karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

c. Siklus PTK

Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Subjek penelitian

Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro tahun ajaran 2015-2016. Jumlah siswa kelas III sebanyak 16 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 3 siswi perempuan. C. Variabel yang Diselidiki

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab pemasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro 2. Variabel Proses : Penerapan media papan lembar balik (flip chart) 3. Variabel Output : Peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan


(53)

37

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu meliputi: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observing), dan (4) Refleksi (Reflecting).

Siklus 1

Siklus 1 terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan (Planning)

Dari masalah yang telah ditemukan sebelumnya, maka pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan hal sebagai berikut:

a. Membuat jadwal kunjungan kelas.

b. Menyusun RPP materi jenis-jenis pekerjaan berdasarkan langkah-langkah penerapan media papan lembar balik (flip chart).

c. Menyiapkan sumber belajar, media pembelajaran, fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.

d. Menyusun lembar kerja siswa (LKS). e. Menyiapakan instrumen penilaian.

f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.


(54)

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan penelitian dengan menerapkan media papan lembar balik (flip chart) dan mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam “Assalamualaikum Wr. Wb

dan menanyakan kabar “Bagaimana kabar kalian pada pagi hari ini?” b. Siswa menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung dengan lancar, yaitu merapikan seragam, dan merapikan tempat duduk.

c. Guru dan siswa membaca do’a bersama.

d. Guru mengabsen kehadiran siswa di kelas pada hari itu.

e. Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti pelajaran pada hari ini dengan menjelaskan sedikit bahwa di dunia ini banyak sekali jenis pekerjaan, kemudian guru menanyakan “Di sini ada yang pekerjaan orang tuanya sebagai guru? Petani? Dokter? Atau ada yang lain lagi?”.

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini.

g. Guru menyampaikan kepada siswa materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini.


(55)

39

Kegiatan IntiEksplorasi

a. Guru menjelaskan secara singkat materi tentang Jenis-Jenis Pekerjaan. b. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang Jenis-Jenis

Pekerjaan.  Elaborasi

c. Guru membagikan kertas undian pada siswa (berpasangan) yang bertuliskan beberapa jenis pekerjaan, sesuai dengan yang sudah di jelaskan oleh guru.

d. Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa. (Lembar Kegiatan Siswa terdapat pada lampiran RPP siklus I)

e. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan petunjuk yang sudah dijelaskan.

f. Guru mengamati siswa yang maju ke depan mengerjakan tugas.

g. Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan dari semua siswa yang sudah ditempelkan pada media papan lembar balik.

h. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa yang sudah mengerjakan tugas dengan benar. (Penghargaan tersebut berupa pemberian tepuk tangan dan juga jempol dengan berkata “bagus/ pintar”)


(56)

Konfirmasi

i. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

j. Guru meluruskan jika terjadi kesalah pahaman siswa terhadap materi yang sudah dibahas.

Kegiatan Akhir

a. Guru melakukan refleksi dengan melakukan tanya jawab secara lisan tekait materi yang sudah dibahas.

b. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban dari siswa.

c. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

d. Guru memberikan tindak lanjut sebagai evaluasi dengan memberikan Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan saat itu juga dan dikumpulkan sebelum jam pelajaran berakhir.

e. Guru memotivasi siswa agar tetap belajar saat di rumah dan juga mempelajari materi untuk pertemuan minggu depan.

f. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam “Assalamualaikum Wr. Wb.

3. Observasi (Observing)

Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:


(57)

41

a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan media papan lembar balik (flip chart), pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan. Pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung.

b. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti dengan menggunaan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi (Reflecting)

Yang dimaksud dengan tahap refleksi adalah mengulas data secara kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan kelas, baik pada siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru.42Berikut adalah hal-hal yang dilakukan ketika melaksanakan refleksi, diantaranya:

a. Implementasi tindakan

1) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan media papan lembar balik (flip chart).

b. Observasi

42


(58)

1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana.

2) Mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil observasi.

3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan media papan lembar balik (flip chart) dalam meningkatkan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan. 4) Mengumpulkan hasil observasi, kemudian menganalisis untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pada siklus I dan mencari kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I untuk dijadikan acuan dalam perbaikan pada siklus berikutnya.

c. Tes Tulis

1) Melakukan refleksi terhadap pemahaman siswa terkait materi jenis-jenis pekerjaan dengan memberikan beberapa butir soal tes tulis dalam bentuk Lembar Kerja Siswa.

d. Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk merumuskan tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya, sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Siklus 2

Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan dengan merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran siklus I, dan jika pada siklus II masih juga belum berhasil maka akan dilanjutkan lagi pada siklus berikutnya sampai dirasa sudah berhasil mencapai tujuan yang harapkan.


(59)

43

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data adalah informasi yang mempunyai makna untuk keperluan tertentu.43 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berasal dari dari hasil deskripsi hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data nilai tes tulis siswa, lembar aktivitas siswa, dan lembar aktivitas guru.

2. Sumber Data

Sumber data dalam PTK adalah sebagai berikut: a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang pemahaman terhadap materi jenis-jenis pekerjaan selama proses belajar mengajar.

b. Guru kolaborator

Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi media papan lembar balik (flip chart) dan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi jenis-jenis pekerjaan dalam proses belajar mengajar.

c. Teman sejawat

Teman sejawat dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komperhensif, baik dari siswa maupun guru.

43


(60)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.44Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan data yang valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa dalam rangka untuk memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci dan untuk melengkapi data hasil observasi.45

Wawancara juga dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan atau bisa juga digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan media yang telah diterapkan. Pedoman wawancara yang dilakukan sebagaimana yang terlampir.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang ada kaitannya dengan sikap atau pendapat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dengan menggunakan media papan lembar

44

Emzir,Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data,(Jakarta:Rajawali Press, 2011), hal.66 45


(61)

45

balik (flip chart). Selain itu, juga digunakan untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru maupun siswa saat proses pembelajaran sebelum dan sesudah tindakan.

Instrumen yang digunakan dalam penerapan teknik pengumpulan data ini yaitu berupa naskah wawancara responden guru sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran, dan juga naskah wawancara responden siswa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. Naskah wawancara disusun sendiri oleh peneliti. Disesuaikan dengan informasi apa yang dibutuhkan untuk melengkapi data.

Tabel 3.1

Naskah wawancara guru sebelum kegiatan pembelajaran Nama Guru :

Tanggal :

1. Apakah anda mengalami kendala dalam pembelajaran IPS kususnya materi jenis-jenis pekerjaan?

2. Apa saja masalah yang dialami pada kegiatan pembelajaran materi jenis-jenis pekerjaan?

3. Apa yang menjadi penyebab masalah itu muncul?

4. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran tersebut?

5. Menurut anda tepat atau tidak jika menggunakan media pembelajaran untuk menangani masalah tersebut?


(62)

Tabel 3.2

Naskah wawancara guru sesudah kegiatan pembelajaran Nama Guru :

Tanggal :

1. Bagaimana pendapat anda setelah diterapkannya media papan lembar balik (flip chart) dalam kegiatan pembelajaran?

2. Apa menurut anda media papan lembar balik (flip chart) sudah tepat untuk diterapkan pada materi jenis-jenis pekerjaan?

3. Bagaimana pendapat anda tentang praktik pembelajaran yang telah dilakukan?

4. Menurut anda apa yang masih perlu diperbaiki pada pembelajaran yang telah dilakukan?

5. Apa saran anda untuk perbaikan praktik pembelajaran selanjutnya?

Tabel 3.3

Naskah wawancara siswa sebelum kegiatan pembelajaran Nama Siswa :

Tanggal :

1. Apa kalian suka mata pelajaran IPS?

2. Jika suka, apa alasannya? Dan jika tidak suka apa alasannya?

3. Apa kalian mengalami kesulitan dalam memahami materi pada mata pelajaran IPS?


(63)

47

5. Dalam pembelajaran IPS kalian lebih suka kalau pakai media pembelajaran atau tidak?

Tabel 3.4

Naskah wawancara siswa sesudah kegiatan pembelajaran Nama Siswa :

Tanggal :

1. Bagaimana menurut kalian tantang pembelajaran IPS yang baru saja kalian ikuti?

2. Apa sekarang kalian senang dengan pembelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan? Mengapa?

3. Bagaimana pendapat kalian tentang media pempelajaran papan lembar balik (flip chart) yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran?

4. Bagaimana pembelajaran yang baru saja kalian ikuti? Mudah atau sulit?

5. Apa sekarang kalian sudah mulai memahami materi jenis-jenis pekerjaan?

b. Catatan lapangan (Observasi)

Catatan lapangan adalah uraian tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan peneliti selama pengumpulan dan refleksi data dalam sebuah studi kualitatif. Setiap kembali dari observasi,


(64)

wawancara, atau pekerjaan penelitian lainnya, peneliti biasanya menuliskan apa yang terjadi, menggambarkan sebuah deskripsi tentang orang, objek, tempat, peristiwa, aktivitas, dan percakapan. Di samping itu, peneliti juga akan merekam ide-ide, strategi, refleksi, dan dugaan, serta pola-pola yang muncul.46

Hal-hal yang diamati dalam kegiatan observasi ini meliputi :

1) Aktivitas guru pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media papan lembar balik(flip chart).

2) Aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan media papan lembar balik(flip chart).

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Dengan observasi, diharapkan gejala ketidak berhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut.47

Instrumen yang digunakan dalam kegiatan observasi ini bisa menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

46Suharsimi dan Trianto,Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta: Prestasi Pustaka,

2011), hal.34

47Basrowi dan Suwandi,Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2008),


(65)

49

Tabel 3.5

Format Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati

Terlaksana

Ya Tidak

I Persiapan

Persiapan guru dalam mengajar

Mempersiapkan perangkat pembelajaran RPP Mempersiapkan media pembelajaran

II Pelaksanaan

Kegiatan awal (pendahuluan)

Guru mengucap salam dan menanyakan kabar siswa

Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran dengan lancar dan mengajak siswa membaca do’a

Guru mengabsen kehadiran siswa

Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti pelajaran pada hari ini

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menyampaikan kepada siswa materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini Kegiatan inti

Guru menjelaskan secara singkat materi tentang Jenis-Jenis Pekerjaan

Guru membagikan kertas undian pada siswa (berpasangan) yang bertuliskan beberapa jenis pekerjaan, sesuai dengan yang sudah di jelaskan


(66)

oleh guru

Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa (sesuai denganLembar Kegiatan Siswa) Guru mengamati siswa yang maju ke depan mengerjakan tugas

Guru mengoreksi hasil pekerjaan dari semua siswa yang sudah ditempelkan pada media papan lembar balik (flip chart)

Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa yang sudah mengerjakan tugas dengan benar

Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan

Guru meluruskan jika terjadi kesalah pahaman siswa terhadap materi yang sudah dibahas

Kegiatan akhir

Guru melakukan refleksi dengan melakukan tanya jawab secara lisan tekait materi yang sudah di bahas

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban dari siswa

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan tindak lanjut sebagai evaluasi dengan memberikan Lembar Kerja Siswa dan dikumpulkan hari itu juga


(67)

51

Keterangan:48

Pengisian lembar observasi guru dengan memberi tandachecklist(√). Skor 1 = Jika “Iya” atau terlaksananya aktivitas pembelajaran yang sesuai

dengan aspek yang diamati

Skor 0 =Jika “Tidak” atau tidak terlaksananya aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan aspek yang diamati.

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

48

Kunandar, Penelitian Autentik, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada,2013), hal.150 rumah dan juga mempelajari materi untuk pertemuan minggu depan

Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah

III Pengelolaan Waktu

Ketepatan waktu dalam belajar mengajar Ketepatan memulai dan menutup pelajaran Kesesuaian dengan RPP

IV Suasana Kelas Kelas Kondusif Kelas hidup Jumlah


(68)

Tabel 3.6

Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3

I Persiapan

Persiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran

Persiapan perlengkapan belajar Persiapanperformansisiswa II Pelaksanaan

Kegiatan Awal

Siswa menjawab salam guru dan menjawab kabar dengan semangat

Siswa menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran dengan lancar dan melakukan do’a bersama-sama

Siswa menjawab saat guru mengabsen kehadiran siswa

Siswa merespon pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan apersepsi dan memperhatikan motivasi yang diberikan oleh guru

Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

Siswa memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan hari ini


(69)

53

Kegiatan Inti

Siswa mendegarkan penjelasan guru terkait materi jenis-jenis pekerjaan

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru terkait kegiatan atau tugas apa yang harus mereka kerjakan

Siswa maju ke depan kelas mengerjakan tugas yang diberikan

Siswa bersama-sama mengoreksi hasil pekerjaan dari semua siswa yang sudah ditempelkan pada media papan lembar balik (flip chart)

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang hal-hal yang belum diketahui dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan Siswa mendengarkan penjelasan dari guru jika terjadi kesalah pahaman siswa terhadap materi yang sudah dibahas

Kegiatan akhir

Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara lisan

Siswa memerhatikan penguatan yang disampaikan oleh guru

Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari proses pembelajaran pada hari itu

Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa dan dikumpulkan hari itu juga


(70)

belajar saat di rumah dan juga mempelajari materi untuk pertemuan minggu depan

Siswa membaca hamdalah secara bersama-sama dan menjawab salam dari guru

Jumlah Nilai

Keterangan:49

Pengisian lembar observasi siswa dengan memberi tandachecklist(√). Skor 3 = Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati

81% - 100% atau menunjukkan sikap yang positif

Skor 2 = Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati 61% - 80% atau menunjukkan sikap yang cukup positif

Skor 2 = Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati kurang dari 61% atau menunjukkan sikap yang kurang positif

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid maka peneliti perlu

49


(1)

115

Dari pembahasan di atas dapat diartikan bahwa pemahaman siswa terhadap materi jenis-jenis pekerjaan sudah baik dan tidak perlu diulang lagi pada siklus selanjutnya. Dengan demikian, penggunaan media papan lembar balik (flip chart) dapat membantu tercapainya peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro.


(2)

116 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan menggunakan media papan lembar balik (flip chart) untuk meningkatkan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS kelas III di MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro bahwa:

1. Penerapan media papan lembar balik (flip chart) pada pembelajaran materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas III di MI Ath-Tholibin Ngambon-Bojonegoro. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pada hasil observasi aktivitas siswa yang mengalami peningkatan dari perolehan skor 76,19 pada siklus I menjadi 89,85 pada siklus II. Sedangkan hasil observasi aktivitas guru juga mengalami peningkatan dari perolehan skor 78,58 pada siklus I menjadi 93,75 pada siklus II. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa pada siklus I dan II mengalami perubahan argumen kearah yang lebih baik.

2. Peningkatan pemahaman siswa setelah penerapan media papan lembar balik (flip chart) pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dapat dikatakan tergolong baik. Terbukti dari prosentasi ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 68,75% yang artinya dari 16 siswa ada 11 siswa yang tuntas dan masih ada 5 siswa yang belum tuntas. Kemudian pada siklus II menjadi 87,5%


(3)

11✫

yang artinya dari 16 siswa ada 14 siswa yang tuntas dan hanya 2 siswa yang belum tuntas. Meningkatnya prosentase ketuntasan siswa juga diiringi dengan kenaikan nilai rata-rata kelas. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 78,03 dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu sebesar 83,87.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan media papan lembar balik (flip chart), peneliti menyarankan:

1. Guru diharapkan lebih memperhatikan siswanya saat proses pembelajaran berlangsung, agar tidak ada siswa yang berlarian kesana-kemari maupun berbincang-bincang dengan temannya saat guru sedang menjelaskan materi. 2. Guru dan pihak sekolah hendaknya menerapkan media pembelajaran dan

strategi-strategi pembelajaran yang inovatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran, agar siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran.

3. Penggunaan media papan lembar balik (flip chart) disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan, dan menerapkan metode yang tepat dalam menggunakan media papan lembar balik (flip chart) agar pembelajaran lebih menarik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD,SLB, TK. Bandung: CV.Yrama Widya.

Arsyad, Azhar. 2013.Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. B. Uno, Hamzah. 2012.Assesment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Emzir. 2011.Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data.Jakarta: Rajawali Press. Hartosgunawan, Alma Bukhori. 1987. Ilmu Dasar Studi Sosial. Bandung: CV.Sinar

Baru.

Hermawan, Edi dan Endang Hendayani. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI Kelas 3.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. J.Meleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Junaedi dan Baihaqi. 2009. Evaluasi Pembelajaran MI. Surabaya: LPTK Fakultas Tarbiyah IAIAN Sunan Ampel Surabaya.

Kunandar. 2013.Penelitian Autentik. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada.

Mulyasa. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

Muslich, Masnur. 2009.Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nurkholifah, Eka. 07 Januari 2016. Guru mata pelajaran IPS kelas III MI

Ath-Tholibin Ngambon. Bojonegoro. Wawancara pribadi.

Pratiwi, Desi Eka. 2012. Penerapan Media Papan Lembar Balik (Flipchart) pada Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Skripsi.


(5)

Purwanto, M.Ngalim. 1997. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Riyanto, Yatim. 2001.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Rosyadi, Mochammad Alfiyan. 2012.Penggunaan Media Papan Lembar Balik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Sederhana di Sekolah Dasar. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Skripsi.

Sanjaya, Wina. 2009.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana. Sapriya. 2009.Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Setyorini, Sulis. 2012. Penggunaan Media Flipchart untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas III MI Tarbiyatul Banin Walbanat Karangan Trenggalek. Tulung Agung: STAIN Tulung Agung. Skripsi.

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Suharsimi dan Trianto. 2011.Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sunaryo, Wowo. 2012.Taksonomi Kognitif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Supatno, Haris. 2008. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru/ PLPG 2008.

Surabaya: Departemen UNESA.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2007.Media Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima.

Thoha, Chabib. 1996.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. TIM LAPIS-PGMI.2010.Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Surabaya: Amanah Pustaka. Tim Penyusun. 2008.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Winkel. 2004.Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Zain, Badudu. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.


(6)

http://www.papanwhiteboard.com/flipchart/flip-chart-pengertian-dan-aplikasi penggunaan/ diambil pada Selasa, 30 Oktober 2015

http://ber-guru.blogspot.com/2011/10/mengenal-berbagai-media-bag-1.html/ diambil padaJum’at, 30 Oktober 2015


Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA ADOBE FLASH PADA MATERI MENGENAL JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS III SD

6 18 24

Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VII Pada Konsep Kegiatan Pokok Ekonomi Di SMP Islam Terpadu Rahmaniyah Cilodong (Quasi Eksperimen)

1 11 139

Pengaruh penggunaan media flip chart terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Negeri 3 (kuasi eksperimen studi kasus di MTs Negeri 3 Jakarta)

2 62 0

Peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS melalui strategi Concept Sentence siswa kelas III MI Bahrul Ulum.

0 0 133

Penggunaan media Flip Chart (lembar papan balik) untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin Sidoarjo.

0 1 84

Peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan pada mata pelajaran IPS melalui metode Course Review Horray di kelas III MI Miftahul Huda Driyorejo Gresik.

0 0 112

Peningkatan pemahaman materi jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS melalui strategi College Ball di kelas V MI al Azhar Surabaya.

0 0 104

Peningkatan pemahaman jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran ips melalui media scrapbook di kelas III MI Manbaul ulum Mojokerto tahun pelajaran 2016/2017.

1 8 105

PENINGKATAN PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI CIRCUIT LEARNING MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III MI AL-HIKMAH SIDOARJO.

0 1 85

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PERMAINAN JEOPARDY MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III A MI DARUSSALAM PAGESANGAN-SURABAYA.

0 1 61