Analisis hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware : studi kasus pada member Tupperware di Kota Sragen.

(1)

K A R T S B A N A G N U B U H S I S I L A N

A ANTARAKARAKTERISTIKRESPONDEN R O T K A F N A G N E

D -FAKTORYANGMEMPENGARUH IKEPUTUSAN I D A J N E

M MEMBERTUPPERWARE a d a p s u s a K i d u t

S MemberTupperwared iKotaSragen a h ti d a r P u y A a y d n i N a m r a h D a t a n a S s a ti s r e v i n U 1 0 2 , a tr a k a y g o Y 5

Peneilitan in ibetrujuan untuk mengetahu ihubungan antara karakteirsitk n a g n e d n e d n o p s e

r faktor-fakto ryang mempengaruh ikeputusan menjad imembe r

g n a y u b i a r a p h a l a d a i n i n a it il e n e p m a l a d i s a l u p o P . n e g a r S a t o k i d e r a w r e p p u T i d a j n e

m membe r Tupperware , dengan sampe l sebanyak 100 responden . k i n k e t n a k a n u g g n e m l e p m a s n a li b m a g n e

P Convenience Sampilng . Teknik

i s a l u b a t k i n k e t n a k a n u g g n e m a t a d a s il a n A . r e n o i s e u k n a g n e d a t a d n a l u p m u g n e p g n a li

s dan uj ipearson ch isquare .Hasi lpeneilitan in imenunjukkan bahwa ada n a g n e d n e d n o p s e r k it s ir e t k a r a k a r a t n a n a g n u b u

h fakto rsepetr iproduk ,potongan s u n o b n a d n a a t o g g n a e k n i o p , a g r a

h yangmempengaruh ikeputusanuntukmenjad i

r e b m e

m Tupperware .

, k u d o r p : i c n u k a t a


(2)

T C A R T S B A F O S C I T S I R E T C A R A H C N E E W T E B P I H S N O I T A L E R F O S I S Y L A N A N O I S I C E D E H T G N I T C E F F A S R O T C A F E H T H T I W S T N E D N O P S E R E R A W R E P P U T R E B M E M A F O y ti C n e g a r S n i e r a w r e p p u T s r e b m e M n o y d u t S e s a C a h ti d a r P u y A a y d n i N y ti s r e v i n U a m r a h D a t a n a S 1 0 2 , a tr a k a y g o Y 5 s s i h

T tudy aimedt odeterminet her elaitonship betweent hecharacterisitc s o t s t n e d n o p s e r e h t f

o factorst hat i n lfuencet hedecision t o becomea membe ro f n i e r a w r e p p u

T Sragen.The populaiton in thi sstudy were women who become r

e b m e

m fo Tupperware . 100 respondent s were taken unde r convenience g n il p m a

s .The data colleciton technique wasquesitonnarie.Data were analyzed e h t g n i s

u staitsitca ltechniqueo fcross-tabulaitonand Pearson chi-squaret es.tThe s

tl u s e

r indicated tha tthere w as a relaitonship between the characteirsitc so f e

r spondentssuch a s product , discount , membership and bonu s point s tha t r e b m e m a e m o c e b o t n o i s i c e d e h t e c n e u lf n

i o fTupperware.

s e s u n o b d n a s t n i o p p i h s r e b m e m , s t n u o c s i d , s t c u d o r p : s d r o w y e K


(3)

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK

RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI MEMBER

TUPPERWARE

Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Nindya Ayu Praditha NIM: 102214040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015


(4)

i

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK

RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI MEMBER

TUPPERWARE

Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Nindya Ayu Praditha NIM: 102214040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015


(5)

ii

Skripsi

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK

RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI MEMBER

TUPPERWARE


(6)

(7)

iv

Motto :

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan

amarah ombak dan gelombang itu. (Marcus Aurelius)

Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan. Peluh keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang disekitarmu adalah bara api yang mematangkannya.

Kegagalan di setiap langkahmu adalah pengawetnya. Maka dari itu, bersabarlah! Allah selalu menyertai orang-orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti bagaimana

cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan.

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibuku tercinta, Atas curahan segala cinta dan perhatiannya


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

MENJADI MEMBER TUPPERWARE

Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Februari 2015 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).


(9)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nindya Ayu Praditha

Nomor Mahasiswa : 102214040

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma , karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MENJADI

MEMBER TUPPERWARE, studi kasus pada memberTupperware di kota Sragen.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 27 Februari 2015 Yang menyatakan,


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan Antara Karakteristik Responden Dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi Member Tupperware: Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.


(11)

viii

6. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dalam menyikapi hidup.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga kripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 27 Februari 2015 Penulis

Nindya Ayu Praditha NIM: 102214040


(12)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

ABSTRAK... xvii

ABSTRACT... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang Masalah... 1


(13)

x

C. Pembatasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 6

A. Landasan Teori... 6

B. Penelitian Sebelumnya... 16

C. Kerangka Konseptual Penelitian... 18

D. Rumusan Hipotesis... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 20

A. Jenis Penelitian... 20

B. Subjek dan Obyek penelitian... 20

C. Waktu dan Lokasi Penelitian... 20

D. Variabel Penelitian... 21

E. Definisi Operasional... 21

1. Produk ... 21

2. Potongan Harga... 21


(14)

xi

F. Populasi dan Sampel ... 22

1. Populasi... 22

2. Sampel ... 23

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

H. Jenis dan Sumber Data ... 24

I. Teknik Pengumpulan Data ... 25

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 25

1. Uji Validitas ... 25

2. Uji Reliabilitas ... 26

K. Teknik Analisis Data ... 26

Analisis Tabulasi Silang... 26

1. Rata-Rata (mean) ... 27

2. Uji Pearson Chi Square ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM... 29

A. Profil Perusahaan... 29

B. Tupperware di Indonesia... 30


(15)

xii

D. Kategori Produk... 31

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 34

A. Karateristik Responden... 34

B. Pengujian Instrumen... 36

1. Uji Validitas... 37

2. Uji Reliabilitas ... 38

C. Analisis Data... 39

Analisis Tabulasi Silang ... 39

1. Rata-Rata (Mean) ... 39

2.Uji Pearson Chi Square ... 42

a. . Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor Produk ... 42

b. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor Potongan Harga... 45

c. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor Poin dan Bonus ... 48

D. Pembahasan... 51

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN... 53


(16)

xiii

B. Saran... 54

C. Keterbatasan... 54

DAFTAR PUSTAKA... 55


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 34

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 35

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan... 36

V.4 Uji Validitas... 37

V.5 Uji Realibilitas... 38

V.6 Rata-rata (mean) Skor Pertanyaan... 39

V.7 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Produk... 42

V.8 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Produk 43 V.9 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Produk 44 V.10 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Potongan Harga... 45

V.11 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Potongan Harga... 46

V.12 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Potongan Harga... 47

V.13 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Poin dan Bonus... 48


(18)

xv

V.14 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Poin dan Bonus... 49 V.15 Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Poin dan


(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Print out Kuesioner Penelitian... 57

Lampiran 2 Rekapitulasi Data Responden... 60

Lampiran 3 Hasil Output SPSS Uji Validitas... 64

Lampiran 4 Hasil Output SPSS Uji Reabilitas... 66

Lampiran 5 Hasil Output SPSS Tabulasi Silang dan Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden dengan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MenjadiMember Tupperware... 67


(20)

xvii

ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

MENJADI MEMBER TUPPERWARE

Studi Kasus pada Member Tupperware di Kota Sragen

Nindya Ayu Praditha Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware di kota Sragen. Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu yang menjadi member Tupperware, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data menggunakan teknik tabulasi silang dan uji pearson chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor seperti produk, potongan harga, poin keanggotaan dan bonus yang mempengaruhi keputusan untuk menjadi

memberTupperware.


(21)

xviii ABSTRACT

ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN CHARACTERISTICS OF RESPONDENTS WITH THE FACTORS AFFECTING THE DECISION

OF A MEMBER TUPPERWARE

Case Study on Members Tupperware in Sragen City

Nindya Ayu Praditha Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2015

This study aimed to determine the relationship between the characteristics of the respondents to factors that influence the decision to become a member of Tupperware in Sragen.The population in this study were women who become member of Tupperware. 100 respondents were taken under convenience sampling.The data collection technique wasquestionnaire.Data were analyzed using the statistical technique of cross-tabulation and Pearson chi-square test.The results indicated that there was a relationship between the characteristics of respondentssuch as product, discount, membership and bonus points that influence the decision to become a member of Tupperware.


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang melanda negeri ini seakan tak pernah mau surut. Meningkatnya angka pengangguran menimbulkan masalah baru bagi pemerintah. Pengangguran itu sendiri tidak dapat dipungkiri nantinya akan berujung pada kemiskinan. Sebagai manusia pastinya tidak ingin adanya kekurangan dalam segi apapun terutama dalam segi ekonomi, agar nantinya semua kebutuhan yang mereka inginkan dapat terpenuhi. Manusia akan berusaha semampu mereka untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut ada banyak cara yang dapat dilakukan seperti diantara mencari pekerjaan sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki. Tetapi terkadang pekerjaan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan minat bahkan latar belakang pendidikan, itu semua dikarenakan tuntutan kebutuhan yang mungkin harus segera dipenuhi sehingga sebagian dari mereka tidak terlalu memikirkan pekerjaan yang mereka dapat yang terpenting kebutuhan mereka dapat segera terpenuhi.

Permasalahan seperti ini sudah lama terjadi di negeri ini, semua dikarenakan tuntutan kebutuhan yang tidak ada habisnya. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan latar belakang seseorang selain dikarenakan tuntutan kebutuhan juga dikarenakan peluang atau kesempatan yang didapat. Seseorang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada terutama jika mereka berpikir


(23)

bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Agar kebutuhan segera terpenuhi maka mereka akan bertanggung jawab dengan pekerjaan yang didapat sehingga hasilnya akan memuaskan dan imbalan atau penghasilan yang didapatkan akan maksimal untuk memenuhi kebutuhan.

Seseorang terkadang merasa imbalan yang didapat dari pekerjaan utama mereka tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan. Berdasarkan pemikiran itu mereka berupaya untuk menambah penghasilan diluar penghasilan utama yang mereka dapatkan. Banyak cara yang dilakukan seperti diantaranya berwiraswasta atau mencari pekerjaan diluar jam pekerjaan utama (pekerjaan sampingan atau tambahan). Seseorang yang mencari pekerjaan sampingan tidak terbatas oleh hanya usia, pekerjaan, ataupun pendapatan mereka. Melakukan pekerjaan sampingan dirasa perlu jika tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan.

Melihat permasalahan di atas pekerjaan sampingan dapat dibahas secara lebih lanjut. Misalnya, mencoba mengetahui alasan-alasan utama seseorang memerlukan pekerjaan sampingan, lalu apa harapan mereka setelah mendapat pekerjaan tersebut. Salah satu pekerjaan sampingan adalah menjadi member produk Tupperware. Tupperware merupakan sebuah nama produk barang yang digunakan dalam membantu mengemas bahan makanan. Tupperware memiliki beberapa keistimewaan seperti kualitas bahan baku yang baik yaitu terbuat dari bahan plastik terbaik yang tidak mengandung zat kimia beracun dan sudah mangikuti standar internasional yaitu FDA (Food and Drugs Administration)USA sehingga bukan saja aman digunakan untuk menyimpan makanan (Food Grade) namun juga ramah bagi lingkungan karena bisa didaur ulang, selain itu bergaransi


(24)

seumur hidup, serta bentuk produk yang selalu berubah dan berinovasi agar tidak membuat jenuh pelanggannya. Produk Tupperware sendiri sudah sejak lama memiliki loyalitas pelanggannya sehingga sampai saat ini produk ini masih memiliki tempat dan kepercayaan dari para pelanggannya. Produk Tupperware dapat dibeli melalui memberyang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia. Melalui kesempatan ini ingin diketahui hubungan antara usia, pekerjaan, dan pendapatan seseorang dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk menjadi member Tupperware, misalnya saja produk Tupperware itu sendiri, lalu faktor potongan harga yang diberikan, dan poin keanggotaan yang diperoleh dari omzet pembelian sehingga mendapatkan bonus produk yang menarik. Tupperware masih mampu bersaing hingga saat ini walaupun banyak produk sejenis yang bermunculan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhikeputusan seseorang untuk menjadi member produk Tupperware?


(25)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan terdapat berbagai macamfaktor-faktor yang berhubungan dengankeputusan seseorang untuk menjadi member produk Tupperware. Oleh karena itu penelitian akan difokuskan terhadap faktor-faktor dan alasan-alasan yang umum ditemukan di lapangan. Faktor-faktor-faktor tersebut diantaranya produk Tupperware itu sendiri, kemudian adanya potongan harga, dan poin keanggotaan yang dikumpulkan sehingga dapat diperoleh bonus-bonus produk yang menarik. Pembatasan juga dilakukan pada responden yaitu para ibu yang menjadi member Tupperware.

D. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan penelitian. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk menjadi member produk Tupperware.


(26)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasikan perilaku konsumen terutama dalam pengambilan keputusan. Sehingga perusahaan dapat menganalisa tentang pembelian produk.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan penelitian ini akan membantu pihak-pihak akademis.Serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku dan loyalitas konsumen.

3. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang perilaku dan loyalitas konsumen. Peneliti juga mengetahui faktor-faktor yang mendasari loyalitas konsumen terhadap suatu produk.


(27)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pada bagian ini akan diuraikan teori-teori, konsep, dan anggapan dasar terkait masalah yang akan diteliti.

1. Pengertian Perilaku Konsumen

 Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut, “Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”

 Sumarwan (2010) menyatakan, “Bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi”.

 Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasianproduk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang


(28)

berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. (http://christyawati.blogspot.com/2012)

Amirullah dan Sri Budi (2001:24) mengungkapkan bahwa pada prinsipnya kekuatan yang sangat besar yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelian konsumen meliputi: pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan per kapita,dan inflasi.

2. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan dorongan jiwa untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi atau mendapatkan sesuatu yang diharapkan atau diinginkannya. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Terdapat beberapa tipe kebutuhan yaitu biogenic needs, psyhcogenic needs,

utilitarian needs dan hedonic needs (Solomon, 2002: 104-105).

Biogenic needs adalah kebutuhan-kebutuhan mendasar yang harus

dipenuhi dalam rangka mempertahankan hidupnya seperti makan, minum dan tempat tinggal.

Psychogenic needs adalah kebutuhan-kebutuhan yang dipenuhi dalam


(29)

Utilitarian needs merupakan kebutuhan konsumen akan kuantitas suatu

produk artinya dalam keputusan pembelian konsumen akan terdorong oleh ukuran, atribut-atribut yang nampak pada produk seperti berat.

Hedonic needs merupakan kebutuhan yang sifatnya subyektif dan

tergantung pada pengalaman konsumen.

3. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar (market segmentation) didefinisikan sebagai

pemilahan pasar menjadi subbagian konsumen yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama, dimana setiap subbagian dapat dijangkau dengan bauran pemasaran yang berbeda. Agar segmen ini berguna, maka mereka harus memiliki karakteristik dapat diukur (measurability), dapat dijangkau (accessibility), dan cukup besar (substantiality). Tujuan dari segmentasi adalah mengembangkan keunikan terhadap program pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar.

Dasar untuk segmentasi:

Segmentasi geografis, pada segmentasi ini pasar dibagi menurut tempat.

Teori dibalik strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama mempunyai kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain

Segmentasi demografis, karakteristik demografis seperti usia, jenis


(30)

paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar. Informasi demografis sering merupakan cara paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh dikarenakan kebanyakan data sekunder, termasuk data sensus dinyatakan dalam berbagai istilah demografis.

Segmentasi psikologis, karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri

atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus.

Segmentasi psikografis, profil psikografis salah satu segmen konsumen

dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan, minat, dan pendapat konsumen yang dapat diukur. Studi psikografis menggunakan serangkaian pernyataan yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.

4. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian

dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Schiffman dan Kanuk (2000:437) menggambarkan proses keputusan itu sebagai berikut: “ketika seorang memiliki pilihan antara membeli atau tidak membeli, memilih antara merek X dan merek Y, atau memilih membelanjakan barang A atau B, maka orang tersebut dapat dikatakan dalam keadaaan mengambil


(31)

keputusan.”. gambaran itu menunjukkan bahwa keputusan pada prinsipnya adalah memilih salah satu alternatif dari berbagai alternatif.

Model pengambilan keputusan konsumen

Model ini dirancang untuk menghubungkan berbagai gagasan pengambilan keputusan dan perilaku konsumsi konsumen. Komponen masukan dalam model pengambilan keputusan konsumen mempunyai berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap, dan perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk.

5. Produk

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Selanjutnya menurut Fandy Tjiptono (2000:98) untuk klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalamsatu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya


(32)

adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.

Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil dan komputer.

6. Merek

Merek (brand) adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain,

atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang, penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.

Konsep merek dan produk berbeda, menurut Aaker dan Joachimstahler (2000:51) produk meliputi karakteristik cakupan fungsi produk, atribut produk, kualitas atau nilai-nilai, kegunaan serta manfaat fungsional. Merek memiliki karakteristik yang lebih luas daripada produk yaitu citra penggunaan produk,

country of origin, asosiasi perusahaan, brand personality, simbol-simbol dan

hubungan merek/pelanggan. Selain itu merek juga dapat menghantarkan manfaat tambahan seperti manfaat ekspresi diri pengguna dan manfaat emosional.


(33)

Banyak ditemukan dalam konsep merek dengan atribut-atribut psikologi seperti brand belief, brand attitude, brand personality, brand awareness atau

brand image. Ambler et. al. (2002) berpendapat bahwa aktivitas pemasaran harus

mampu mempengaruhi alam pikir konsumen terhadap merek.

Kesetiaan merek (brand loyalty) didefinisikan sebagai sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa depan.

Kriteria bagi merek yang tepat:

1. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk. 2. Mereka harus menggambarkan kualitas, warna, dan sebagainya. 3. Merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat.

4. Merek harus khas.

5. Merek harus dapat didaftarkan dan mendapatkan perlindungan hukum.

7. Pengertian Loyalitas

Loyalitas adalah ikatan antara konsumen dengan merek dan merupakan dimensi utama dalam brand equity.Loyalitas konsumen merupakan tiket menuju sukses semua bisnis.


(34)

Konsumen yang setia akan memberikan banyak manfaat diantaranya:

 Menciptakan hambatan bagi pemain baru untuk masuk dalam industri yang sama

 Konsumen menjadi lebih luwes terhadap perubahan harga

 Memberikan waktu kepada konsumen untuk bereaksi pada inovasi pesaing

8. Pengertian Penjualan Personal

Penjualan personal adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

9. Kriteria Tenaga Penjualan Personal

Seorang tenaga penjualan atau wiraniaga harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

Salesmanship.Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual, seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan, dan mendorong pembelian.

Bernegosiasi. Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi


(35)

Pemasaran hubungan (relationship marketing).Penjual harus melakukan

komunikasi hubungan antarmanusia yang efektif dengan mengetahui setiap karakter individu yang ditemuinya. Ragam latar belakang manusia dengan karakternya harus didekati dengan pendekatan masing-masing yang berbeda.

10.Strategi Penjualan Personal

Strategi Pendekatan Individual

Fungsi pendekatan individual oleh wiraniaga adalah mendorong upaya mempromosikan produk serta membangun jaringan yang terhubung dengan perusahaan yang nantinya akan ditindaklanjuti oleh manajemen tingkat menengah (Tyagi dan Kumar, 2004). Dalam pelaksanaan program strategi penjualan personal guna meningkatkan volume penjualan yang dilaksanakan tenaga penjualan meliputi beberapa tahap, yaitu:

a. Perhatian (Attention)

Pada tahap ini tujuan wiraniaga adalah meyakinkan prospek bahwa wiraniaga memiliki sesuatu yang bermanfaat atau untuk menumbuhkan rasa tertarik prospek sehingga prospek bisa menerima wiraniaga dengan baik.


(36)

Tahap kedua dari proses penjualan adalah untuk menarik perhatian dari prospek sehingga prospek dapat memiliki minat yang kuat pada produk yang ditawarkan.

c. Hasrat (Desire)

Pada tahap ini tugas utama tenaga penjual adalah mampu menjawab setiap pertanyaan yang pada akhirnya menjadikan pelanggan merasa yakin dan merasa bahwa pilihan untuk membeli produk perusahaan adalah pilihan yang paling tepat. Untuk itu pengetahuan tentang produk sangat penting. d. Tindakan (Action)

Tenaga penjual yang profesional harus mampu menciptakan keadaan sampai prospek mengambil keputusan. Tenaga penjual yang berpengalaman akan menciptakan situasi di mana prospek benar-benar percaya akan manfaat dari penawaran yang diberikan dan mempermudah prospek untuk bertindak.

e. Kepuasan (Satisfaction)

Setelah pelanggan (prospek) melakukan pemesanan maka tenaga penjual harus kembali meyakinkan pelanggan bahwa keputusan yang mereka buat adalah keputusan yang tepat.

11.Tujuan dari Perusahaan yang Menerapkan Penjualan Personal

Secara Intensif

Umumnya tujuan penjualan personal yang diterapkan secara intensif oleh suatu perusahaan adalah:


(37)

Meningkatkan Penjualan Produk

Jika promosi lebih ditujukan untuk menarik perhatian konsumen dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya yang akan berdampak pada peningkatan penjualan secara tidak langsung, penjualan personal ditujukan untuk memberikan dampak langsung tehadap penjualan produk perusahaan.

Memperkenalkan Produk Kepada Konsumen

Dalam memperkenalkan produk kepada konsumen, perusahaan berusaha mencari celah untuk memenangkan pasar dan membangkitkan kesadaran akan merek (brand awareness), citra merek (brand image), dan citra perusahaan (corporate image). Penjualan personal menjadi salah satu cara bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk dengan cara menawarkan dan menjelaskan fitur-fitur maupun keunggulan produk secara langsung kepada calon konsumen untuk mendorong mereka agar melakukan pembelian.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini:

 Agung Santoso, 2012. Judul Penelitian: “Pengaruh Program Diskon dan Kepemilikan Kartu Anggota Terhadap Minat Beli Produk di Cetro Yogyakarta”.

Rumusan masalah pada penelitian di atas adalah ingin mengetahui apakah program diskon serta kepemilikan kartu anggota dapat


(38)

mempengaruhi minat beli produk konsumen di Centro Yogyakarta. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian tersebut adalah menggunakan analisis regresi linier berganda, uji signifikan simultan (uji statistik F), dan uji signifikan parameter individual (uji statistik t).

Kesimpulan dari penelitian diatas menyatakan bahwa dari hasil analisis diketahui program diskon dan kepemilikan kartu anggota memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.

 Kuncoro Wijatmiko, 2010. Judul Penelitian: “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk

Handphone”.

Rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen yang dalam penelitian ini pembantu rumah tangga dalam memilih produk

handphone, kemudian mengetahui faktor apakah yang paling dominan

mempengaruhi dalam memilih produk handphone. Teknik analisis data menggunakan analisis presentase/ distribusi frekuensi, uji Cochran Q tes, dan analisis prioritas kepentingan.

Kesimpulan dari penelitian di atas menyatakan bahwa hasil analisis diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembantu rumah tangga dalam memilih produk handphone adalah: harga

handphone, daya tahan handphone, program menu handphone, model handphone, dan ukuran handphone.


(39)

 Tri Hartanto, 2009. Judul Penelitian: “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Peminat untuk Memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Bukan Universitas Katolik yang lain”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah di antara variabel-variabel yaitu citra, status akreditasi, kualitas dan kuantitas dosen, bukti fisik, biaya, lokasi, promosi, jaringan dengan sekolah, kelompok acuan dan keluarga manakah yang berpengaruh terhadap keputusan peminat untuk memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan bukan Universitas Katolik yang lain.Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji cochran.

Kesimpulan dari penelitian di atas adalah tidak semua variabel berpengaruh kepada keputusan peminat dalam memilih Universitas Sanata Dharma. Dari kesepuluh variabel tersebut, variabel yang berpengaruh adalah citra, status akreditasi, kuantitas dan kualitas dosen, lokasi, dan bukti fisik.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual dibawah ini menunjukkan bahwa variabel seperti: usia, pekerjaan, dan pendapatan memiliki hubungan dengan variabel produk, potongan harga, serta poin keanggotaan dan bonus sehingga berpengaruh terhadap keputusan menjadi member.


(40)

Usia Produk

Pekerjaan

Potongan Harga

Keputusan Menjadi

Member Tupperware

Pendapatan

Poin

Keanggotaan dan Bonus

D. Rumusan Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2008:96) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho = Tidak ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.

Ha = Ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.


(41)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus dilakukan terhadap para ibu yang menjadi member Tupperware. Studi kasus sendiri merupakan suatu penelitian terhadap obyek tertentu dan hasil penelitian hanya berlaku pada populasi yang diteliti yaitu member Tupperware di kota Sragen.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah para ibu rumah tangga yang menjadi

member produk Tupperware di kota Sragen.

Obyek penelitian ini adalah produk, potongan harga, poin dan bonus, serta karakteristik responden seperti usia, pekerjaan, dan pendapatan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014. Lokasi penelitian di kota Sragen.


(42)

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik responden seperti usia, pekerjaan, dan pendapatan lalu produk, potongan harga serta poin keanggotaan dan bonus.

E. Definisi Operasional

1. Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Setiap produk memiliki keunggulannya masing-masing contohnya saja produk yang hanya bisa diperoleh melalui jaringan distributor dan membernya, selain itu bahan baku produk yang berbeda kualitasnya dibanding produk lain yang sejenis, selanjutnya warna produk yang beragam sehingga menarik bagi konsumen, dan inovasi dalam bentuk dan kegunaannya di kehidupan sehari-hari.

2. Potongan harga

Potongan harga (diskon) merupakan pengurangan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Biasanya potongan harga ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan untuk menarik konsumen.Potongan harga yang diberikan untuk para member adalah sebesar 30%. Jika ada produk yang ada tas di dalamnya maka potongan sebesar 27%.


(43)

3. Bonus

Bonus yang didasarkan pada kinerja diberikan untuk wiraniaga jika mampu menjual sesuai target yang ditentukan. Target bonus biasanya tergantung dari jumlah unit atau satuan produk yang berhasil dijual. Bonus diberikan bila seorang wiraniaga mencapai atau melebihi target penjualan tertentu.

Penghitungan bonus dilakukan dengan cara melakukan pembelanjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (jangka waktu yang ditentukan, penjualan senilai yang ditentukan, dan produk yang berganti-ganti setiap periodenya), maka akan mendapat produk secara gratis. Hasil penjualan dapat diakumulasikan sehingga member bisa mendapatkan produk yang nilainya lebih besar.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2001: bab 3). Populasi dalam penelitian ini adalah para ibu yang menjadi

member produk Tupperware. Populasi dalam penelitian ini populasi


(44)

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih (Sanusi, 2012:bab 8). Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Widiyanto, 2008) apabila populasi berukuran besar dan jumlahnya tidak diketahui:

n =

n =

=

96,04

=

97

Dimana :

n

= jumlah sampel

z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penetuan sampel 95%.

M

oe=Margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi, ditentukan sebesar 10%.

Dari hasil perhitungan sampel di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan sebanyak 100 responden, karena jumlah populasi yang terwakili semakin banyak sehingga kekuatan statistik semakin baik.


(45)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak (non-random

sampling) yang merupakan tipe sampling yang tidak mempertimbangkan

peluang. Penelitian ini menggunakan convenience sampling, yaitu cara pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Kemudahan yang didapat saat pemilihan sampel dikarenakan 100 responden yang menjadi sampel merupakan member yang dikenal oleh peneliti.

H. Jenis dan Sumber Data

Sumber data tergolong menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.

Data primer dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang menjadi member Tupperware. Sedang data sekunder pada penelitian ini adalah gambaran umum tentang Tupperware, yaitu suatu produk yang dibuat untuk membantu dalam hal mengemas makanan dan minuman yang memiliki visi ikut menjaga lingkungan dengan memproduksi produk yang terbuat dari bahan yang aman, dapat digunakan berulang kali dan bergaransi sehingga mengurangi penambahan sampah.


(46)

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Karena peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan seperlunya. Serta peneliti dapat secara langsung berinteraksi dengan konsumen, sehingga apabila diperlukan informasi diluar kuesioner dapat ditanyakan langsung kepada konsumen, yang pada penelitian ini adalah para member.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pernyataan dengan skor total. Skor total adalah jumlah dari semua skor pernyataan.

√[

][

]

Dimana : r = koefisien korelasi

X = skor butir

Y = skor total butir

N = jumlah sampel (responden)

Jika nilai r (koefisien korelasi) hasil perhitungan, rhitung>rtabel maka


(47)

hasil perhitungan r (koefisien korelasi), rhitung ≤rtabel maka berarti

disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang berlainan.

[

] [

]

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha) k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal =total varians butir

=total varians

Jika nilai rhitung>rtabel maka dapat disimpulkan pertanyaan atau

pernyataan tersebut reliabel.

K. Teknik Analisis Data

Tabulasi Silang adalah prosedur yang menyajikan deskripsi data dalam bentuk baris dan kolom. Analisis tabulasi silang dilakukan untuk melakukan analisis hubungan di antara baris dan kolom.


(48)

1. Rata-rata (mean)

Dalam penelitian ini rata-rata dari tiap jumlah skor yang diberikan responden di tiap butir pertanyaan ingin diketahui, agar nantinya dapat disimpulkan sejauh mana pertanyaan tersebut disetujui oleh para responden.

2. Uji Pearson Chi Square

Uji Pearson Chi Square dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel X dan Y, apakah ada hubungan atau tidak secara signifikan. Bila nilai hasil hitung Chi Square kurang dari atau sama dengan tabel Chi Square maka H0 diterima Ha ditolak, sedangkan bila nilai hasil

hitung Chi Square lebih dari tabel Chi Square maka H0

ditolakHaditerima.

Ho = Tidak ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.

Ha = Ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.

Uji hipotesis dilakukan dengan penentuan nilai α 5%.

Kriteria Pengujian :

H0 diterima jika: chi square hitung ≤ chi square tabel


(49)

Sehingga dapat diputuskan bila Ho diterima berarti tidak ada

hubunganantara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware. Dan bila Ho

ditolak berarti ada hubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware.


(50)

29

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil Perusahaan

Tupperware ditemukan oleh Earl Silas Tupper pada tahun 1937 dan dikembangkan pada tahun 1946. Tupperware corporation berpusat di Orlando Amerika Serikat. Tupperware merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalam memproduksi serta memasarkan suatu produk plastik yang berkualitas untuk keperluan rumah tangga. Hingga kini Tupperware telah berkembang dan berada dilebih dari 100 negara di dunia.

Sistem penjualan yang diterapkan Tupperware menggunakan sistem penjualan langsung (direct selling). Sistem penjualan ini dilakukan dengan mengadakanHome party Tupperware atau yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise pada tahun 1951. Konsep ini menjadi salah satu ciri khas tersendiri dari Tupperware. Kegiatan home party seperti ini selain membantu dalam hal penjualan dapat pula membantu memberi masukan bagi Tupperware dalam menciptakan produk-produk baru.

Kejeliannya memanfaatkan teknologi membuat Tupperware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu sudut dunia. Dibanyak negara, di antara perusahaan direct selling lainnya Tupperware berhasil menempati rangking atas. Kehadiran berbagai produk inovatif dari Tupperware


(51)

berhasil mempermudah dan memperindah kehidupan para ibu rumah tangga di Amerika. Tupperware selalu menciptakan produk baru berkualitas yang inovatif, dengan desain yang unik ditambah dengan warna warni yang khas, trendy, dan menarik. Bahan yang digunakan berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta ramah bagi lingkungan bahkan telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA dan FS. Sesuai dengan komitmennya dalam memenuhi kepuasan maksimal terhadap konsumennya, maka Tupperware tidak ragu dalam memberikan garansi seumur hidup (sesuai pemakaian normal).

B. Tupperware di Indonesia

Di Indonesia secara resmi Tupperware dipasarkan pada tahun1991 oleh PT. Alif Rose Jakarta. Dengan pimpinan ibu Nafizah Emir, PT. Alif Rose Jakarta menjadi distributor resmi pertama di Indonesia dan hingga kini telah lebih dari 73 distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Selain berhasil mengembangkan produknya, Tupperware juga berhasil mengembangkan tenaga penjualnya yang sebagian besar ibu rumah tangga. Para tenaga penjual Tupperware dibekali kesempatan untuk mengembangkan diri melalui sejumlah rangkaian pelatihan yang bermanfaat, seperti pelatihan untuk mengetahui potensi diri, ketrampilan menjual dan memberikan pelayanan, dan juga pengetahuan mengenai produk Tupperware itu sendiri.

Dengan didukung lebih dari 190.000 tenaga penjual independen, produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan di masyarakat. Meski tenaga


(52)

penjual terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan yang berbeda-beda, namun ada satu persamaannya yaitu dapat menyisihkan waktu untuk keluarga mereka, sekaligus tetap memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.

C. Visi dan Misi Perusahaan

Visi Tupperware Indonesia adalah ingin menjadi company of choice dan

brand of choice bagi keluarga di Indonesia.

 Misi Tupperware Indonesia adalah memberikan kesempatan kepada para wanita pada umumnya untuk mengubah hidupnya dan keluarga menjadi lebih baik lagi.

D. Kategori Produk

Dalam memenuhi kebutuhan untuk para konsumennya, Tupperware telah menciptakan berbagai macam produk yang telah dikategorikan agar mempermudahkan pekerjaan para konsumen. Kategori yang tersedia diantaranya:

1. My First Collection

My First Collection adalah koleksi terbaru produk-produk Tupperware dalam berbagai ukuran. Dibuat dengan design untuk seluruh anggota keluarga


(53)

2. Freezer Collection

Rangkaian produk untuk menyimpan makanan di lemari pembeku (freezer).

3. Fridge Collection

Rangkaian produk untuk membantu penyimpanan makanan di lemari es, terutama buah dan sayur.

4. Kitchen Organizer

Dirancang dengan bentuk Modular Mates dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

5. Kitchen Preparation

Rangkaian produk untuk perlengkapan dapur. 6. Serving Collection

Rangkaian wadah untuk menghidangkan masakan atau makanan yang dilengkapi dengan seal sebagai pelindung makanan.

7. Storage Collection

Rangkaian produk yang diciptakan untuk menjaga makanan ringan di rumah agar lebih tahan lama yang dilengkapi dengan tutup kedap udara.

8. On The Go Collection

Rangkaian produk yang diciptakan untuk penyimpanan makanan yang dapat dibawa keluar rumah.


(54)

9. Kids Collection

Produk dibuat untuk anak-anak membawa bekal makanan ke sekolah ataupun bepergian.

10.Men Collection

Koleksi produk Tupperware yang berkarakter khas pria, modern, dan praktis.

11.Cookware Collection

Peralatan masak yang berkualitas tinggi dengan design yang elegan. Rangkaian peralatan memasak TChef Series menggabungkan 4 keunggulan teknologi: power cook, nutri keep, ergo care, dan elegant.


(55)

34

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan melakukan analisis data dan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Data penelitian diambil dari kuesioner yang telah dibagikan pada 100 orang responden. Ada beberapa langkah dalam proses analisis ini yaitu sebagai berikut :

A. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Pembahasan dalam karakteristik responden akan dibagi dalam beberapa macam yaitu :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel V.1

Karakteristik responden berdasarkan usia Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 30 tahun 12 12.0 12.0 12.0

30-35 tahun 20 20.0 20.0 32.0 36-40 tahun 33 33.0 33.0 65.0 > 40 tahun 35 35.0 35.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2014

Dari tabel diatas menunjukkan hasil persentase pada karakteristik usia diketahui bahwa, mayoritas responden dalam penelitian ini (35%) berusia lebih dari 40 tahun, 33 % responden berusia antara 36 sampai 40 tahun, 20


(56)

% responden berusia antara 30 sampai 35 tahun dan 12 % berusia kurang dari 30 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel V.2

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid ibu rumah tangga 32 32.0 32.0 32.0

PNS 28 28.0 28.0 60.0 wiraswasta 21 21.0 21.0 81.0 pegawai swasta 19 19.0 19.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2014

Dari tabel diatas menunjukkan hasil persentase pada karakteristik pekerjaan diketahui bahwa, mayoritas responden dalam penelitian ini (32%) bekerja sebagai ibu rumah tangga, (28%) bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), (21%) bekerja sebagai wiraswasta dan (19%) bekerja sebagai pegawai swasta.


(57)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan Tabel V.3

Pendapatan per bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < Rp 1.000.000 2 2.0 2.0 2.0

Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 59 59.0 59.0 61.0 Rp 5.000.000-Rp 10.000.000 36 36.0 36.0 97.0 > Rp 10.000.000 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber : pengolahan data primer, 2014

Dari tabel diatas menunjukkan hasil persentase pada karakteristik pendapatan per bulan diketahui bahwa, mayoritas responden dalam penelitian ini (59%) memiliki pendapatan Rp 1.000.000 sampai Rp 5.000.000 per bulan, (36%) memiliki pendapatan Rp 5.000.000 sampai Rp 10.000.000 per bulan (3%) memiliki pendapatan lebih dari Rp 10.000.000 per bulan dan (2%) memiliki pendapatan kurang dari Rp 1.000.000 per bulan.

B. Pengujian Instrumen

Sebelum digunakan dalam analisis data, kuesioner penelitian ini akan diuji terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar terhindar dari kekeliruan dan ketidakpastian dalam perhitungan. Pada tahap ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner dalam penelitian ini, semua proses dalam pengujian ini menggunakan komputer dengan program SPSS 16.0 for windows.


(58)

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Apabila nilai rhitung lebih besar dibandingkan

rtabel maka butir pernyataan dalam kuesioner dinyatakan valid, sedangkan

jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka butir pernyataan dinyatakan tidak

valid. Dalam penelitian ini kuesioner dibuat dengan 16 butir pernyataandengan taraf signifikansi 5%.

Tabel V.4

Tabel uji validitas

Pernyataan rhitung rtabel keterangan

1 .526 0.1966 Valid

2 .665 0.1966 Valid

3 .577 0.1966 Valid

4 .670 0.1966 Valid

5 .790 0.1966 Valid

6 .720 0.1966 Valid

7 .694 0.1966 Valid

8 .796 0.1966 Valid

9 .856 0.1966 Valid

10 .839 0.1966 Valid

11 .842 0.1966 Valid

12 .831 0.1966 Valid

13 .831 0.1966 Valid

14 .825 0.1966 Valid

15 .816 0.1966 Valid

16 .851 0.1966 Valid


(59)

Dilihat dari hasil tabel di atas, semua butir pernyataan dalam kuesioner menunjukkan hasil yang valid. Dinyatakan valid karena semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan cara one shoot atau pengukuran sekali saja: dalam hal ini pengukurannya hanya sekali dan hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0.60 (Nunnally dalam Ghozali, 2011:48).

Tabel V.5

Uji Reliabilitas

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted Produk 29.53 16.696 .852 .922 PotonganHarga 56.37 38.094 .873 .854 PoindanBonus 52.20 30.970 .897 .754

Setelah melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS dapat disimpulkan variabel dalam penelitian semua adalah reliabel atau handal.


(60)

C. Analisis Data

Analisis Tabulasi Silang

1. Rata-rata (mean)

Dalam penelitian ini sebelum melakukan analisis tabulasi silang akan dilakukan perhitungan pada masing-masing butir pernyataan pada kuesioner yang didapat dari jumlah jawaban 100 responden untuk diketahui rata-ratanya (mean).

Tabel V.6

Rata-Rata (Mean) Skor Pernyataan Kuesioner

Pernyataan Mean

1 4,54

2 4,54

3 4,41

4 4,39

5 4,27

6 4,43

7 4,49

8 4,14

9 4,31

10 4,25

11 4,22

12 4,21

13 4,23

14 4,25

15 4,26

16 4,11

Berdasarkan hasil rata-rata jawaban pernyataan nomor 1dapat diartikan bahwa pada Tupperware memiliki keberagaman yang cukup


(61)

pada produk yang dihasilkan. Untuk pernyataan nomor 2 dapat diartikan bahwa bentuk dan warna dari produk Tupperware lebih menarik dibandingkan produk lain yang sejenis. Selanjutnya pernyataan nomor 3 hasil yang didapat diartikan bahwa lebih terjaminnya kualitas produk Tupperware dibandingkan produk yang lain. Untuk pernyataan nomor 4 hasil yang didapat diartikan bahwa produk Tupperware tidak mudah untuk rusak dan pecah. Kemudian pernyataan nomor 5 hasil di atas dapat diartikan bahwa garansi yang diberikan Tupperware tidak mengecewakan para pelanggannya. Untuk hasilpernyataan nomor 6 dapat diartikan bahwa Tupperware memiliki produk yang cukup unik dan selalu melakukan inovasi.Untuk hasilpernyataan nomor 7 dapat diartikan bahwa produk Tupperware cukup bervariasi dan memiliki kegunaan yang cukup bermacam-macam dalam kehidupan sehari-hari.

Pada hasil pernyataan nomor 8 dapat diartikan bahwa stok produk Tupperware dapat diperoleh dengan cukup mudah dan cepat. Untuk hasil pernyataan nomor 9 dapat diartikan bahwa harga produk Tupperware cukup sebanding dengan kualitas yang diberikan. Untuk hasil pernyataan nomor 10 dapat diartikan bahwa Tupperware sudah memberikan potongan harga yang cukup besar. Untuk hasil pernyataan nomor 11 dapat diartikan bahwa potongan harga yang diberikan cukup membuat pelanggannya belanja lebih ekonomis. Untuk hasil pernyataan nomor 12 dapat diartikan bahwa Tupperware cukup


(62)

memberikan potongan harga yang dapat memberikan keuntungan bagi pelanggannya. Untuk hasil pernyataan nomor 13 dapat diartikan bahwa poin keanggotaan yang diberikan cukup sebanding dengan nominal pembelanjaan. Untuk hasil pernyataan nomor 14 dapat diartikan bahwa bonus produk yang diberikan cukup menarik dan sebanding dengan nominal pembelanjaan. Kemudian pada hasil pernyataan nomor 15 dapat diartikan bahwa bonus produk yang diberikan tidak sama di setiap periodenya. Dan untuk hasil pernyataan nomor 16 dapat diartikan bahwa penukaran bonus produk dapat dilakukan dengan cukup mudah dan cepat.


(63)

2. Uji Pearson Chi Square

a. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden Dengan Faktor Produk

Tabel V.7

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Produk

Usia * Produk Crosstabulation

Count

Produk

Total 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45 Usia <30 tahun 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 3 12

30-35 tahun 3 0 9 1 1 1 2 1 2 0 0 20 35-40 tahun 3 1 16 2 4 1 2 2 0 0 2 33 >40 tahun 1 1 2 2 3 1 0 0 1 0 24 35 Total 7 2 29 6 9 4 5 4 4 1 29 100

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kategori usia responden dengan pernyataan tentang produk Tupperware, total skor antara 34-45 menunjukkan

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 66.953a 30 .000 Likelihood Ratio 74.115 30 .000 Linear-by-Linear Association 9.772 1 .002 N of Valid Cases 100


(64)

skala tingkat kecenderungan responden terhadap pernyataan pada kuesioner. Jika semakin tinggi total skor maka responden setuju dengan pernyataan pada kuesioner. Untuk hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung >Chi Square tabel (66,953>43,773), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara usia responden dengan pernyataan-pernyataan tentang produk.

Tabel V.8

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Produk

Pekerjaan * Produk Crosstabulation

Count

Produk

Total 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45

Pekerjaan ibu rumah tangga 0 1 4 2 1 0 0 0 1 0 22 31 pns 1 0 8 2 2 3 3 3 2 1 4 29 wiraswasta 3 1 7 1 4 0 1 1 1 0 2 21 pegawai swasta 3 0 10 1 2 1 1 0 0 0 1 19 Total 7 2 29 6 9 4 5 4 4 1 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 63.484a 30 .000 Likelihood Ratio 67.463 30 .000 Linear-by-Linear Association 29.968 1 .000 N of Valid Cases 100

a. 36 cells (81,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,19.

Berdasarkan hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (63,4848>43,773), maka dapat diartikan bahwa ada


(65)

hubungan antara pekerjaan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang produk.

Tabel V.9

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Produk

Pendapatan * Produk Crosstabulation

Count

Produk

Total 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 45 Pendapatan <Rp 1.000.000 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2

Rp 1.000.000-Rp

5.000.000 6 1 26 6 5 2 4 2 3 0 4 59 Rp

5.000.000-Rp10.000.000 0 0 2 0 4 1 1 1 1 1 25 36 >Rp 10.000.000 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 Total 7 2 29 6 9 4 5 4 4 1 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 96.270a 30 .000 Likelihood Ratio 79.111 30 .000 Linear-by-Linear Association 31.026 1 .000 N of Valid Cases 100

a. 39 cells (88,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,02.

Berdasarkan tabel di atas hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (96,270>43,773), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pendapatan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang produk.


(66)

b. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden Dengan Faktor Potongan Harga

Tabel V.10

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Potongan Harga

Usia * PotonganHarga Crosstabulation

Count

PotonganHarga

Total 9 10 11 12 13 14 15

Usia <30 tahun 0 0 2 2 4 0 4 12 30-35 tahun 2 2 3 11 2 0 0 20 35-40 tahun 1 4 0 23 2 1 2 33 >40 tahun 2 1 1 5 1 1 24 35 Total 5 7 6 41 9 2 30 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 68.375a 18 .000 Likelihood Ratio 73.848 18 .000 Linear-by-Linear Association 9.205 1 .002 N of Valid Cases 100

a. 22 cells (78,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kategori usia responden dengan pernyataan tentang potongan harga Tupperware, total skor antara 9-15 menunjukkan skala tingkat kecenderungan responden terhadap pernyataan pada kuesioner. Jika semakin tinggi total skor maka responden setuju dengan pernyataan pada kuesioner. Dan untuk hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai


(67)

Chi Square hitung > Chi Square tabel (68,375>28,869), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara usia responden dengan pernyataan-pernyataan tentang potongan harga Tupperware.

Tabel V.11

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Potongan Harga

Pekerjaan * PotonganHarga Crosstabulation

Count

PotonganHarga

Total 9 10 11 12 13 14 15

Pekerjaan ibu rumah tangga 1 1 0 5 1 0 23 31 pns 1 1 3 13 6 1 4 29 wiraswasta 2 3 1 11 1 1 2 21 pegawai swasta 1 2 2 12 1 0 1 19 Total 5 7 6 41 9 2 30 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 53.376a 18 .000 Likelihood Ratio 53.592 18 .000 Linear-by-Linear Association 24.766 1 .000 N of Valid Cases 100

a. 20 cells (71,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,38.

Berdasarkan tabel di atas hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (53,376>28,869), maka dapat diartikan bahwa


(68)

ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang potongan harga Tupperware.

Tabel V.12

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Potongan Harga

Pendapatan * PotonganHarga Crosstabulation

Count

PotonganHarga

Total 9 10 11 12 13 14 15

Pendapatan <Rp 1.000.000 1 0 0 1 0 0 0 2 Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 4 6 4 35 6 0 4 59 Rp 5.000.000-Rp10.000.000 0 1 1 5 2 1 26 36 >Rp 10.000.000 0 0 1 0 1 1 0 3 Total 5 7 6 41 9 2 30 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 81.900a 18 .000 Likelihood Ratio 70.197 18 .000 Linear-by-Linear Association 31.484 1 .000 N of Valid Cases 100

a. 23 cells (82,1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,04.

Berdasarkan hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (81,900>28,869), maka dapat diartikan bahwa ada


(69)

hubungan antara pendapatan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang potongan harga Tupperware.

c. Uji Pearson Chi Square Antara Karakteristik Responden Dengan Faktor Poin dan Bonus

Tabel V.13

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Usia dengan Poin dan Bonus

Usia * PoindanBonus Crosstabulation

Count

PoindanBonus

Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Usia <30 tahun 0 0 0 1 2 3 2 1 3 12 30-35 tahun 1 2 2 2 11 0 1 1 0 20 35-40 tahun 0 3 6 2 18 1 1 0 2 33 >40 tahun 2 0 1 2 4 1 1 0 24 35 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 76.041a 24 .000 Likelihood Ratio 79.979 24 .000 Linear-by-Linear Association 6.877 1 .009 N of Valid Cases 100

a. 30 cells (83,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara kategori usia responden dengan pernyataan tentang poin dan bonus Tupperware, total skor antara 12-20


(70)

menunjukkan skala tingkat kecenderungan responden terhadap pernyataan pada kuesioner. Jika semakin tinggi total skor maka responden setuju dengan pernyataan pada kuesioner. Dari tabel di atas untuk hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (76,041>36,415), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara usia responden dengan pernyataan-pernyataan tentang poin dan bonus Tupperware.

Tabel V.14

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pekerjaan dengan Poin dan Bonus

Pekerjaan * PoindanBonus Crosstabulation

Count

PoindanBonus

Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pekerjaan ibu rumah tangga 1 1 0 1 5 0 1 0 22 31 pns 0 0 2 2 12 3 4 2 4 29 wiraswasta 1 2 5 1 9 1 0 0 2 21 pegawai swasta 1 2 2 3 9 1 0 0 1 19 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 63.119a 24 .000 Likelihood Ratio 66.152 24 .000 Linear-by-Linear Association 29.026 1 .000 N of Valid Cases 100


(71)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 63.119a 24 .000 Likelihood Ratio 66.152 24 .000 Linear-by-Linear Association 29.026 1 .000 a. 28 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,38.

Dari hasil tabel di atas hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (63,119>36,415), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pekerjaan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang poin dan bonus Tupperware.

Tabel V.15

Tabulasi Silang dan Uji Chi Square Antara Pendapatan dengan Poin dan Bonus

Pendapatan * PoindanBonus Crosstabulation

Count

PoindanBonus

Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pendapatan <Rp 1.000.000 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2

Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 2 4 8 6 31 2 2 0 4 59 Rp 5.000.000-Rp10.000.000 0 1 1 1 3 2 2 1 25 36 >Rp 10.000.000 0 0 0 0 0 1 1 1 0 3 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100


(72)

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 94.407a 24 .000 Likelihood Ratio 75.148 24 .000 Linear-by-Linear Association 36.859 1 .000 N of Valid Cases 100

a. 31 cells (86,1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,04.

Berdasarkan hasil uji Pearson Chi Square diketahui nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel (94,407>36,415), maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara pendapatan responden dengan pernyataan-pernyataan tentang poin dan bonus Tupperware.

D. Pembahasan

Pada masa ini, banyak perusahaan yang bersaing agar tetap diminati oleh para konsumen. Dengan loyalitas para konsumen dapat menjadikan perusahaan tersebut tetap bertahan dan berkembang. Dari alasan itu perusahaan berlomba-lomba dalam memberikan keuntungan, kemudahan, dan bahkan kenyamanan untuk para konsumennya sehingga konsumen tidak beralih ke perusahaan atau produk lain.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, didapat mayoritas responden atau konsumen yang menggunakan dan memasarkan produk Tupperware adalah para ibu rumah tangga yang berumur lebih dari 40 tahun yang ditunjukkan dengan angka 35%. Sebagian besar ibu rumah tangga dikarenakan pada awal diperkenalkan produk menggunakan sistem


(73)

home party yang dihadiri oleh kalangan para ibu rumah tangga.

Penghasilan dari pekerjaan sampingan yang dihasilkan dari berjualan produk Tupperware dirasa cukup membantu untuk menambah pendapatan di dalam keluarga.

Dari hasil analisis diketahui bahwa ada beberapa faktor yang memiliki hubungan dengan karakteristik responden (usia, pekerjaan, dan pendapatan) terhadap pengambilan keputusan untuk menjadi member Tupperware. Faktor seperti produk misalnya, konsumen akan memilih untuk menggunakan produk dengan kualitas yang terbaik dan terjamin mutu yang berstandart. Produk Tupperware dipakai untuk menyimpan dan membantu dalam mengemas makanan maka dari itu kualitas dan mutu dari bahan pembuat produk harus dipastikan aman untuk bahan makanan sehingga tidak membahayakan kesehatan konsumen. Selanjutnya faktor potongan harga (diskon) yang diberikan bagi member Tupperware. Potongan harga yang diberikan dapat menarik minat konsumen untuk menjadi member Tupperware. Potongan sebesar 30% yang diberikan cukup memberikan keringanan untuk membeli produk yang diinginkan. Selain faktor-faktor tersebut ada faktor poin keanggotaan yang didapat setelah melakukan pembelian dengan nominal tertentu dengan simbol star. Poin-poin yang dikumpulkan nantinya dapat ditukarkan dengan produk Tupperware sesuai dengan jumlah poin yang dimiliki. Ketiga faktor tersebut memiliki hubungan terhadap keputusan konsumen untuk menjadi


(74)

53

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan dan memberikan saran terhadap hasil penelitian yang telah didapatkan sehingga diharapkan dapat membantu dalam penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Untuk karakteristik responden dapat disimpulkan sebagai berikut, mayoritas responden berusia lebih dari 40 tahun (35%), berprofesi sebagai ibu rumah tangga (32%), dan memiliki penghasilan dalam sebulan antara Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 (59%).

2. Untuk hasil analisishubungan antara karakteristik responden dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi member Tupperware dapat disimpulkan bahwa responden dengan karakteristik seperti usia, pekerjaan, dan pendapatan memiliki hubungan dengan faktor-faktor seperti produk, potongan harga, serta poin keanggotaan dan bonus terhadap keputusan untuk menjadi member Tupperware. 3. Adanya beberapa alasan yang membuat seseorang memilih

menggunakan produk Tupperware diantaranya produk yang ditawarkan Tupperware cukup beragam mulai dari bentuk, warna, dan kegunaannya dalam kebutuhan sehari-hari, kemudian kualitas yang


(75)

lebih terjamin dibandingkan produk lain yang sejenis hingga garansi bagi pelanggan yang diberikan oleh Tupperware.

B. Saran

Mengacu pada hasil analisis dan kesimpulan pada penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor seperti produk, potongan harga, serta poin keanggotaan dan bonus memiliki hubungan terhadap keputusan untuk menjadi member Tupperware. Diharapkan bagi Tupperware untuk dapat memberikan inovasi terlebih pada produk untuk kategori usia di bawah 30 tahun dan mengembangkan lagi produk untuk berbagai kebutuhan rumah tangga. Untuk potongan harga diharapkan ada potongan harga yang lebih besar atau promo-promo bagi para member.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda. Selain itu dapat melakukan penelitian untuk produk yang sejenis dengan merek lain.

C. Keterbatasan

Keterbatasan kemampuan dan ketersediaan responden dalam menjawab pernyataan dalam kuesioner, seperti kurang bersungguh-sungguhnya responden dalam menjawab kuesioner.


(76)

55

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta; Graha Ilmu.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen/Edisi Pertama. Yogyakarta; Graha Ilmu.

Hartanto, Tri. 2009. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Peminat untuk Memilih Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Bukan Universitas Katolik yang lain”,skripsi S1. Yogyakarta; Universitas Sanata

Dharma, tidak dipublikasikan.

Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta; Penerbit Erlangga. http://www.academia.edu/8031599/Alpha_cronbach_PDF

http://artikelhukum88.blogspot.com/2012/10/pengertian-produk-menurut-para-ahli.html

http://topigtopig.blogspot.com/2010/05/potongan-harga-sebagai-salah-satu.html http://www.tupperware.com

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Edisi 3. Jakarta; Erlangga.

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran:pendekatan praktis/edisi pertamaI. Yogyakarta; Graha Ilmu.

Mowen, John C dan Minor, Michael. 2002. Perilaku konsumen jilid 1. Jakarta. Mowen, John C dan Minor, Michael. 2002. Perilaku konsumen jilid 2. Jakarta. Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik


(77)

Schiffman, Leon G. Dan Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta; Indeks.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen edisi kedua. Bogor; Penerbit Ghalia Indonesia.

Sanusi, Anwar. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta; Penerbit Salemba Empat.

Santoso, Agung. 2012.“Pengaruh Program Diskon dan Kepemilikan Kartu Anggota Terhadap Minat Beli Produk di Centro Yogyakarta”, skripsi S1. Yogyakarta; Universitas Sanata Dharma, tidak dipublikasikan.

Santoso, Singgih. 2014. Statistik Parametrik. Jakarta; PT Elex Media Komputindo.

Wijatmiko, Kuncoro. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Handphone”,skripsi S1.Yogyakarta; Universitas Sanata Dharma, tidak dipublikasikan.


(78)

(79)

Studi Kasus Member Tupperware di Kota Sragen

Oleh:

Nindya Ayu Praditha NIM: 102214040

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2014

dan mengisinya. Hasil penelitian ini hanya semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak untuk disalahgunakan. Atas kesediaan dan bantuan Ibu/Saudari, saya ucapkan terima kasih.

Berilah tanda pada pilihan anda!

Bagian I: Karakteristik Responden 1. Usia anda:

a. < 30 tahun b. 30 – 35 tahun c. 36 – 40 tahun d. > 40 tahun 2. Pekerjaan anda:

a. Ibu rumah tangga b. PNS

c. Wiraswasta d. Pegawai swasta

3. Rata-rata penghasilan per bulan anda: a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 c. Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 d. > Rp 10.000.000


(1)

Usia * PotonganHarga 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Usia * PotonganHarga Crosstabulation Count

PotonganHarga

Total 9 10 11 12 13 14 15

Usia <30 tahun 0 0 2 2 4 0 4 12

30-35 tahun 2 2 3 11 2 0 0 20 35-40 tahun 1 4 0 23 2 1 2 33 >40 tahun 2 1 1 5 1 1 24 35 Total 5 7 6 41 9 2 30 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 68.375a 18 .000 Likelihood Ratio 73.848 18 .000 Linear-by-Linear Association 9.205 1 .002 N of Valid Cases 100


(2)

Pekerjaan * PotonganHarga 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Pekerjaan * PotonganHarga Crosstabulation Count

PotonganHarga

Total 9 10 11 12 13 14 15

Pekerjaan ibu rumah tangga 1 1 0 5 1 0 23 31 pns 1 1 3 13 6 1 4 29 wiraswasta 2 3 1 11 1 1 2 21 pegawai swasta 1 2 2 12 1 0 1 19 Total 5 7 6 41 9 2 30 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 53.376a 18 .000 Likelihood Ratio 53.592 18 .000 Linear-by-Linear Association 24.766 1 .000 N of Valid Cases 100


(3)

Pendapatan *

PotonganHarga 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Pendapatan * PotonganHarga Crosstabulation Count

PotonganHarga

Total 9 10 11 12 13 14 15

Pendapatan <Rp 1.000.000 1 0 0 1 0 0 0 2 Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 4 6 4 35 6 0 4 59 Rp 5.000.000-Rp10.000.000 0 1 1 5 2 1 26 36 >Rp 10.000.000 0 0 1 0 1 1 0 3 Total 5 7 6 41 9 2 30 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 81.900a 18 .000 Likelihood Ratio 70.197 18 .000 Linear-by-Linear Association 31.484 1 .000 N of Valid Cases 100


(4)

Usia * PoindanBonus 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Usia * PoindanBonus Crosstabulation Count

PoindanBonus

Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Usia <30 tahun 0 0 0 1 2 3 2 1 3 12 30-35 tahun 1 2 2 2 11 0 1 1 0 20 35-40 tahun 0 3 6 2 18 1 1 0 2 33 >40 tahun 2 0 1 2 4 1 1 0 24 35 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 76.041a 24 .000 Likelihood Ratio 79.979 24 .000 Linear-by-Linear Association 6.877 1 .009 N of Valid Cases 100


(5)

Pekerjaan * PoindanBonus 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Pekerjaan * PoindanBonus Crosstabulation Count

PoindanBonus

Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Pekerjaan ibu rumah tangga 1 1 0 1 5 0 1 0 22 31 pns 0 0 2 2 12 3 4 2 4 29 wiraswasta 1 2 5 1 9 1 0 0 2 21 pegawai swasta 1 2 2 3 9 1 0 0 1 19 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 63.119a 24 .000 Likelihood Ratio 66.152 24 .000 Linear-by-Linear Association 29.026 1 .000 N of Valid Cases 100


(6)

Pendapatan *

PoindanBonus 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%

Pendapatan * PoindanBonus Crosstabulation Count

PoindanBonus

Total 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Pendapatan <Rp 1.000.000 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2

Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 2 4 8 6 31 2 2 0 4 59 Rp 5.000.000-Rp10.000.000 0 1 1 1 3 2 2 1 25 36 >Rp 10.000.000 0 0 0 0 0 1 1 1 0 3 Total 3 5 9 7 35 5 5 2 29 100

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 94.407a 24 .000 Likelihood Ratio 75.148 24 .000 Linear-by-Linear Association 36.859 1 .000 N of Valid Cases 100