Keputusan dan Pertimbangan Majelis Hakim

7. Pemohon merasa dan mmapu menjadi Wali Pengampu dari ketiga anak tersebut, dan dari isteri Pemohon juga menyatakan bersedia membantu Pemohon dalam mengurus kepentingan ketiga orang anak tersebut; 8. Keluarga pemohon dan keluarga lain dari Almarhum BS telah sepakat menunjuk Pemohon sebagai wali pengampu dari ketiga anak tersebut.

D. Keputusan dan Pertimbangan Majelis Hakim

Penetapan Pengadilan Agama Depok Nomor Perkara 16Pdt.p2007PA DPK tanggal 9 Maret 2007 terkait dengan permohonan Pemohon terhadap perwalian tiga orang anak. Dengan pertimbangan dan bukti yang telah diyakini oleh para hakim tentang kebenarannya, dan bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan Wali Pengampu terhadap 3 tiga orang yang bernama: YS usia 12 tahun, JL usia 7 tahun, WA usia 4 tahun, maka Majelis Hakim Pengadilan Agama Depok atas Perkara Nomor Perkara 16Pdt.p2007PA Dpk, mengadili: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Menetapkan Pemohon ST sebagai WALI PENGAMPU dari ketiga anak masing-masing bernama, YS usia 12 tahun, JL usia 7 tahun, dan WA usia 4 tahun; 3. Membebankan kepada pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 166.000,- seratus enam puluh enam ribu rupiah. Penetapan yang telah diputuskan oleh Pengadilan Agama Depok ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, di antaranya yang masuk dalam “hukumnya” adalah bahwa pemohon sanggup menjadi Wali Pengampu dari ketiga anak tersebut. Selain itu, Pemohon adalah paman dari ketiga anak tersebut dan pada kenyataannya ketiga anak tersebut memerlukan wali dalam pengurusan dan pemeliharaan semua harta dan kepentingan mereka. Di samping itu pula, menurut Majelis Hakim yang menyelesaikan perkara ini, diketahui pula bahwa semua keluarga, baik dari pihak bapak ketiga anak tersebut ataupun dari pihak ibu, sepakat jika Pemohon menjadi wali pengampu bagi ketiga anak tersebut, serta dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari, pemohon dikenal berkelakukan baik, arif dan bijaksana. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Hakim juga masih menetapkan bukti-bukti, di antaranya adalah: 1. Bahwa benar Almarhum BS dan SS telah meninggal dunia dan meninggalkan tiga orang anak; 2. Bahwa benar Pemohon adalah paman dari ketiga anak yang ditinggalkan oleh almarhum dan almarhumah, yaitu adik dari SS; 3. Bahwa benar, sepeninggal ketiga anak tersebut, yang mengasuh ketiga anak tersebut adalah Pemohon dan isteri Pemohon; 4. Bahwa benar Pemohon sanggup dan mampu menjadi Wali Pengampu atas ketiga orang anak tersebut; 5. Bahwa benar, Pemohon mengajukan permohonan Wali Pengampu atas ketiga anak tersebut demi untuk melindungi kepentingan hukum ketiga anak tersebut, baik di muka maupun di belakang pengadilan. Selain itu, Majelis Hakim juga menghubungkan fakta-fakta tersebut di atas dengan beberapa Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yaitu Undang-undnag Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 50 dan 51, dan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam KHI Pasal 107 sampai 112. Dalam Pasal 50 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyebutkan, bahwa: 1 Anak yang belum mencapai umur 18 delapan belas tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua, berada di bawah kekuasaan wali. 2 Perwalian itu mengenai pribadi anak yang bersangkutan maupun harta bendanya. 28 Sementara Pasal 51 Undang-undang ini menyebutkan: 1 Wali dapat ditunjuk oleh satu orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua, sebelum ia meninggal, dengan surat wasiat atau dengan lisan di hadapan 2 dua orang saksi. 2 Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik. 3 Wali wajib mengurus anak yang dibawah penguasaannya dan harta bendanya sebaik-baiknya, dengan menghormati agama dan kepercayaan anak itu. 28 Pasal 50 Undang-undang Perkawinan 4 Wali wajib membuat daftar harta benda anak yang berada dibawah kekuasaannya pada waktu memulai jabatannya dan mencatat semua perubahan-perubahan harta benda anak atau anak-anak itu. 5 Wali bertanggung-jawab tentang harta benda anak yang berada dibawah perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau kelalaiannya. 29 Berdasarkan atas ini, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Permohonan pemohon dapat dikabulkan dan Pemohon dapat menjadi Wali Pengampu dari ketiga anak tersebut, yang bernama YS berusia 12 tahun, JL berusia 7 tahun, dan WA berusia 4 tahun. Majelis hakim yang terdiri dari tiga orang, yaitu Drs. Bustanuddin Jamal, M. Hum, sebagai Hakim Ketua, serta dua orang hakim anggota, masing-masing Drs. H. Asadurrahman, MH dan Drs. H. A. Baidhawi, ini membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 166.000,- seratus enampuluh enam ribu rupiah kepada Pengadilan. Demikian Penetapan Pengadilan Agama Depok atas perkara Nomor Perkara 16Pdt.p2007PA DPK tanggal 9 Maret 2007, yang bertindak sebagai Pnitera Pengganti adalah Defrialdi, SH. Penetapan Hakim Pengadilan Agama Depok atas Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, sebagaimana dalam bab sebelumnya, didasarkan pada beberapa pertimbangan, yang akan penulis jelaskan berikut ini. 29 Pasal 51 Undang-undang Perkawinan. Menurut Majelis Hakim, paman dari ketiga anak yang berada dalam pengampuan berkedudukan sebagai Pemohon ini mengajukan sendiri permohonannya ke Pengadilan Agama Depok. Dengan Surat Permohonan yang dibacakan oleh Mejlis Hakim ini, ada beberapa hal penting terkait dengan Pemohon dan niatnya untuk menjadi wali pengampu. Di antaranya adalah: 1. Bahwa gaji Pemohon setiap bulannya sebesar Rp. 1.200.000,- satu juta dua ratus ribu rupiah. 2. Bahwa harta warisan yang ditinggalkan oleh orang tua ketiga anak tersebut berupa: 1 buah rumah dan kontrakan 4 empat pintu, hasil kontrakan tersebut setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah. 3. bahwa ibu dari ketiga anak tersebut mempunyai hutang di bank dengan cicilan sebesar Rp. 700.000,- tujuh ratus ribu rupiah perbulan, diambilkan dari uang kontrakan dan sisanya sebesar Rp. 300.000,- tiga ratus ribu rupiah dipegang oleh nenek ketiga anak tersebut. 30 Selain itu, dalam pertimbangan Majelis Hakim ini juga dikemukakan tentang bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon, di antaranya adalah: 1. Photo-copy KTP An. Pemohon Nomor 32.77.100576443184180, tanggal 7 Maret 2007, dari Camat Kecamatan Cimanggis Kota Depok, yang ditandai dengan P.1; 30 Penetapan Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, h. 2. 2. Photo-copy Surat Keterangan Kematian, nomor: 474.3132007, tanggal 5 Maret 2007, An. Sulistiowati, yang diterbitkan oleh Lurah Kelurahan Sukatani, Kecamatan Cimanggis Kota Depok, yang ditandai dengan P.2; 3. Photo-copy Akta Kelahiran, nomor: 728998, tanggal 2 Juli 1998, An. JL, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil, Kabupaten Bogor, yang ditandai dengan P.3; 4. Photo-copy Akta Kelahiran, Nomor: 26.487UJT2002, tanggal 12 September 2002 An. WA, yang diterbitkan oleh Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya jakarta Timur, yang ditandai dengan P.4; 5. Photo-copy Akta Kelahiran Nomor: 24812005, tanggal 27 Mei 2005, An. YS, yang diterbitkan oleh Kepala Dina kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok, yang ditandai dengan P.5; 6. Surat Keterangan Tentang Silsilah Keluarga Pemohon yang diketahui oleh Lurah Sukatani, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, tangga; 7 Juli 2007, yang ditandai dengan P.6; 7. Surat Pernyataan dari Endang Sulistiyanik, kakak kandung dari Alm. BS Ayah dari ketiga anak tersebut, tanpa tanggal, yang ditandai dengan P.7. Selain bukti-bukti tersebut di atas, diajukan pula oleh Pemohon beberapa orang saksi, di antaranya adalah: 1. SK, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, tempat tinggal di Perum Kopasus Pelita I, Nomor 11 Rt. 0409, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Setelah mengangkat sumpah menurut Agama Islam, saksi ini memberikan keterangan kepada Pengadilan Agama Depok, sebagai berikut: a. Bahwa saksi adalah isteri Pemohon, saksi kenal dengan Pemohon dan saudara-saudaranya. b. Bahwa benar kedua orang tua dari ketiga orang anak tersebut telah meninggal dunia. c. Bahwa saat BS meninggal dunia, saksi tidak tahu, karena saksi belum menikah dengan Pemohon. d. Bahwa benar semasa hidupnya BS bekerja sebagai polisi. e. Bahwa benar BS meninggalkan satu buah rumah dan 4 empat petak kontrakan yang dahulunya dikelola oleh isteri BS yang bernama SS dan setelah SS meninggal dunia dikelola oleh orang tua Pemohon. f. Bahwa benar selama ini saksi ikut membantu dan mengurus ketiga anak tersebut, dari hasil kontrakan peninggalan orang tua ketiga orang anak tersebut. g. Bahwa benar selama ini ketiga anak tersebut tinggal dengan mertua saksi, sedangkan rumah peninggalan BS dan SS masih kosong. h. Bahwa benar alasan Pemohon wali pengampu dari ketiga orang anak tersebut, karena Pemohon sebagai anak tertua dari keluarga SS; i. Bahwa selama ini Pemohon dikenal sebagai orang yang berfikiran sehat, adil, jujur, dan berkelakukan baik. j. Bahwa saudara-saudara Pemohon yang lainnya sudah sepakat, Pemohon ditunjuk sebagai wali pengampu dari ketiga orang anak tersebut, dan Pemohon tidak ada maksud tertentu untuk itu, walaupun Pemohon punya anak juga. k. Bahwa benar keluarga dari BS telah sepakat, ketiga orang anak tersebut di bawah wali pengampu Pemohon dan saudara dari BS bernama Endang EG sudah datang ke rumah Pemohon untuk membicarakan masalah ini dan EG tidak berkeberatan jika ketiga anak tersebut diasuh oleh Pemohon dan ketiga anak tersebut senang tinggal di rumah orang tua Pemohon. l. Bahwa saudara angkat BS yang bernama Neni NN juga pernah datang ke rumah Pemohon pada saat orang tua Pemohon meninggal dunia untuk membicarakan masalah ini, dan NN juga tidak berkeberatan ketiga orang anak tersebut diasuh oleh Pemohon. 31 2. ES binti TB, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Perum Kopassus pelita I, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Setelah mengangkat sumpah, saksi memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi adalah ibu kandung pemohon, saksi kenal dengan Pemohon, karena Pemohon adalah anak kandung saksi. 31 Penetapan Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, h. 3. b. Bahwa benar SS meninggal dunia pada tanggal 26 Februari 2007, sedangkan BS meninggal dunai lebih dahulu dari SS, dan setelah BS meninggal dunia, SS tidak pernah menikah lagi sampai akhir hidupnya. c. Bahwa benar dari perkawinan BS dengan SS telah dikarunia 3 tiga orang anak. d. Bahwa benar BS semasa hidupnya bekerja sebagai Polisi. e. Bahwa benar BS meninggalkan 1 satu buah rumah milik sendiri dan 4 empat petak kontrakan, pada saat meninggal dunia, BS punya harta dari pemberia ibu angkatnya yang benama Ibu Gito. Namun, harta tersebut sekarang dikelola oleh anak kandung ibu angkat BS tersebut yang bernama NN. f. Bahwa mengenai surat-surat rumah BS tersebut, saksi tidak tahu. g. Bahwa selama ini, saksi ikut membantu dan mengurus ketiga orang anak BS dan SS, dan segala kebutuhan ketiga anak tersebut ditanggung oleh saksi, tapi saksi tidak sanggup menjadi wali pengampu dari ketiga anak tersebut. Dan dari hasil musyawarah keluarga ditunjuklah Pemohon sebagai saksi pengampu dari ketiga anak tersebut, karena pemohon adalah anak tertua dari saksi sekarang. h. Bahwa selama ini ketiga anak BS dan SS tinggal dengan saksi, sedangkan rumah peninggalan BS dan SS masih kosong. i. Bahwa benar alasan Pemohon menjadi wali pengampu dari ketiga orang anak tersebut karena ketiganya lebih dengan Pemohon, untuk mengurus ASABRI BS dan untuk melanjutkan penyelesaian hutang-hutang Bank. j. Bahwa selama ini, Pemohon dikenal sebagai orang yang berfikiran sehat, adil, jujur dan berkelakuan baik. k. Bahwa benar saudara-saudara Pemohon lainnya sudah sepakat Pemohon ditunjuk sebagai wali Pengampu dari ketiga orang anak tersebut. l. Bahwa keluarga BS telah sepakat di bawah wali pengampu Pemohon, dan saudara BS yang benama ED sudah datang ke rumah Pemohon untuk membicarakan masalah ini, dan EG tidak berkeberatan ketiga orang anak tersebut diasuh oleh Pemohin. Dan ketiga orang anak tersebut senang tinggal di rumah orang tua Pemohon. 32 3. NN binti GT, usia 34 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat tinggal di Komplek BTN Kopasus Blok D.42 Nomor 11, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Setelah mengangkat sumpah, saksi memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon, saksi kenal dengan Pemohon dan saudara-saudara Pemohon, dan orang tua Pemohon, karena saksi adalah saudara angkat dari BS. 32 Penetapan Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, h. 4. b. Bahwa BS menjadi anak angkat dari Ibu kandung saksi, Ibu Gito, sejak sebelum menikah dengan SS. c. Bahwa benar dari perkawinan BS dan SS telah dikarunia 3 tiga orang anak. d. Bahwa benar setelah menikah dengan SS, BS tinggal di rumah orang tua saksi, dan punya rumah di Klaten Jawa Tengah, punya tanah juga dekatjalan Tol Cimanggis seluas 200 m2, sedangkan surat-surat tanah tersebut ada di Bank BRI sebagai jaminan hutang BS. e. Bahwa 4 empat petak rumah kontrakan tersebut sekarang atas nama SS, dahulunya atas nama ibu kandung saksi yang telah diberikan kepada anak- anak BS dan SS, sedangkan sertifikatnya ada di Bank. f. Bahwa saksi pernah diajak musyawarah masalah wali pengampu ketiga anak tersebut, dan saksi setuju Pemohon sebagai wali Pengampu ketiga orang anak tersebut, tetapi sertifikat rumah tersebut belum diserahkan kepada Pemohon sampai ada Putusan Pengadilan Agama, sedangkan hasil kontrakan, saksi yang mengumpulkan diberikan kepada tiga orang anak tersebut melalui Pemohon sebesar Rp. 1.200.000,- satu juta dua ratus ribu rupiah setiap bulannya. 33 4. NM binti AD, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat tinggal di Sukatani Ciherang, Rt. 0407, kelurahan Sukatani, Kecamatan Cimanggis, 33 Penetapan Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, h. 5. Kota Depok. Setelah mengangkat sumpah, saksi memberikan keterangan sebagai berikut: b. Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon, saksi kenal dengan Pemohon dan saudara-saudaranya. c. Bahwa benar kedua orang tua dari ketiga orang anak tersebut sudah meninggal dunia. d. Bahwa saksi tahu alm. BS meninggal dunia terlebih dahulu dari isterinya SS. e. Bahwa benar selama ini, ketiga orang anak BS dan SS tinggal dengan neneknya. f. Bahwa benar alasan Pemohon mengajukan sebagai wali pengampu dari ketiga orang anak tersebut dengan alasan karena Pemohon dekat dengan ketiga orang anak tersebut, saksi yakin Pemohon sanggup sebagai wali pengampu dari ketiga orang anak tersebut, saksi juga tahu Pemohon sayang kepada ketiga orang anak dimaksud. g. Benar bahwa Pemohon selama ini dikenal baik dan taat beragama. h. Bahwa benar Pemohon bekerja, tapi saksi tidak tahu di mana tempat kerjanya. 34 Menurut pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Depok terhadap permohonan wali pengampu ini, Pemohon membenarkan atas keterangan 4 empat 34 Penetapan Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, h. 5. orang saksi tersebut. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap permohonan Pemohon ini, Majelis Hakim juga menyatakan bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan secara lisan tentang maksudnya ini, yang pada pokoknya tetap pada permohonannya semula, yaitu hendak menjadi wali pengampu dari ketiga orang anak BS dan SS. 35 35 Penetapan Perkara Nomor 16Pdt.P2007PA Depok, h. 6.

BAB IV ANALISA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA DEPOK

Nomor Perkara 16Pdt.p2007PA Dpk

A. Keputusan Hakim dalam Tinjauan Tata Hukum di Indonesia

Dari sifat dan bentuk keputusan Majelis Hakim perkara Nomor Perkara 16Pdt.p2007PA Dpk termasuk dalam penetapan, karena perkaranya berbentuk permohonan dan di dalamnya tidak ada sengketa. Keputusan yang berbentuk penetapan ini tidak bersifat eksekutorial, tetapi disederajatkan ekuivalensinya dengan keputusan penetapan, yang lazim disebut dengan beschiking. Putusan ini tidak mengikat siapapun, kecuali hanya berlaku pada diri pemohon saja. 1 Terkait pokok perkara, penetapan hakim ini berhubungan dengan perwalian, di mana Majelis Hakim memberikan kewenangan kepada seseorang yaitu Pemohon untuk melakukan sesuatu perbuatan hukum sebagai wakil untuk kepentingan dan atas nama anak yang tidak mempunyai kedua orang tua atau orang tua yang masih hidup tidak cakap melakukan perbuatan hukum. 2 Dalam perkara ini, ketiga orang anak yang diajukan pengampuannya, karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia. 1 Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan, dan Acara Peradilan Agama:Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, Jakarta: Pustaka Kartini, 1997, h. 339. 2 Pasal 1 huruf h Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam KHI. 64

Dokumen yang terkait

Status anak akibat pembatalan perkawinan analisis putusan pengadilan agama depok nomor 1723/pdt.g/2009 pa.dpk

5 28 104

Putusan verstek pengadilan agama depok dalam perkara cerai gugat : analisa putusan pengadilan agama depok perkara no. 1227/pdt.g/2008/pa.dpk

4 21 94

Saksi dari pihak keluarga dalam gugat cerai menurut hukum islam dan hukum acara perdata: studi kasus putusan pengadilan agama Tangerang perkara nomor: 221/Pdt.G/2008/P.A Kota Tangerang Banten

0 13 76

Pencabutan hak asuh anak dari Ibu : Studi analisis putusan pengadilan agama Depok Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk

1 15 74

Penyelesaian perkara syiqaq : analisis putusan pengadilan agama sumber Cirebon nomor 011s/pdt.g/2009/pa,sbr

1 9 120

Izin poligami dengan alasan isteri mengalami gangguan Jiwa : studi analisis terhadap putusan perkara nomor 0284/pdt.G/2008/pa..jt.di pengadilan agama jakarta timur

2 18 88

Ketidaksanggupan suami dalam melunasi hutang istri sebagai sebab pengajuan perceraian: analisis putusan pengadilan agama depok nomor.826/pdt.g/2009/pa dpk dan jakarta timur nomor.154/pdt.g/2009/pa jt

0 9 94

Wali pengampu pada paman dari pihak Ibu dalam tinjauan hukum islam : studi putusan pengadilan agama depok nomor 16/pdt.p/2007/pa dpk

0 9 103

Potensi perjanjian dalam perkawinan Poligami : studi analisis putusan pengadilan agama bekasi nomor 184/pdt.G/PA.Bks

1 8 89

Putusan pengadilan negeri nomor: 61/PID.B/2011/PN.PWR tentang pencurian disertai pembunuhan berencana dalam tinjauan hukum pidana islam

0 24 0