Tujuan dan Manfaat Penulisan Studi Review Terdahulu

Sebagaimana diketahui, perwalian seorang anak yang belum baligh hanya berada di tangan laki-laki dari keluarga ayah dan bukan dari ibu. Dalam Putusan Nomor 16Pdt.p2007PA Dpk tentang Penetapan wali pengampu, Pengadilan Agama Depok menetapkan paman dari pihak ibu sebagai wali pengampunya. Maka dari itu, dalam tinjauan hukum Islam hal ini berbeda secara teoritis dan menjadi fokus penelitian penulis, yang dirangkum dalam pertanyaan penelitian berikut: a. Bagaimana konsep perwalianpengampuan anak yang belum baligh dalam hukum Islam? b. Apa argumentasi hakim dalam memutuskan Penetapan Nomor 16Pdt.p2007PA Dpk? c. Apakah Keputusan tersebut seiring dengan hukum Islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah: a. Mengetahui konsep perwalianpengampuan dalam tinjauan hukum Islam b. Penelitian ini juga hendak mengetahui pandangan hukum Islam terhadap Putusan Nomor 16Pdt.p2007PA tentang Penetapan Pengampuan Anak kepada Paman dari pihak Ibu. c. Penelitian ini juga hendak mengetahui apakah Putusan tersebut seiring dengan hukum Islam atau tidak. 2. Manfaat Penelitian a. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuwan di bidang hukum keluarga. b. Sebagai salah satu referensi mengenai pemikiran pembaruan hukum keluarga Islam, dan. c. Sebagai bahan pertimbangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap proses perjuangan pembangunan hukum keluarga Islam.

D. Studi Review Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang penulis temukan dan berkaitan dengan judul skripsi ini, di antaranya: 1. Pelaksanaan Sulhu dalam Penyelesaian Sengketa Hadhanah Studi Kasus di Mahkamah Syariah Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia, oleh Mohammad Norman Shah bin Mohammad Yaziz. Skripsi Konsentrasi Peradilan Agama, Ahwal Syakhsiyyah, Syariah dan Hukum. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, oleh karena sebagian besar sengketanya ditangani oleh Mahkamah Syariah wilayah Persekutuan adalah dalam bidang perkawinan, maka penyelesaian secara sulh perdamaian sangat sesuai dan wajar sekali. 2. Hak pemeliharaan Anak oleh Bapak Akibat Perceraian, studi Analisa Putusan Pengadilan Agama Bogor Nomor 492Pdt62005PA Bogor, oleh Abdullah, Konsentrasi Peradilan Agama, Tahun 2009. Kesimpulan dari skripsi ini, bahwa Putusan tersebut telah sesuai dengan Undang-undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Alasan hakim dalam memutuskan perkara pengasuhan anak tersebut karena beberapa faktor, di antaranya: tingkat laku orang yang akan mengasuh, perhatian kepada anak, dan kemampuan ekonomi. 3. Penetapan Hak-hak Anak Akibat Perceraian Isteri Non-Muslim, Analisa Putusan Peradilan Agama, Jakarta Pusat Nomor 443Pdt.G2007PA JP, oleh Roro Tanjung Sari, Konsentrasi Peradilan Agama, Tahun 2009. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan pada pemenuhan hak-hak anak bagi orang tua yang non muslim dan anak tersebut masik tetap mendapatkan haknya. 4. Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menetapkan Hak-hak Pemeliharaan Anak, Oleh Irwan Hermawan, Tahun 2006, Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum. Kesimpulan yang diberikan peneliti dalam skripsi ini adalah bahwa dengan mengacu kepada Putusan Nomor 674Pdt.G2002PA JS, hakim memutuskan hak asuh anak di bawah umur kepada ayah, karena kemampuan ekonomi dan kesanggupannya. Penelitian ini dan keempat penelitian di atas memiliki persamaan dalam tema penelitian, yaitu tentang pemengasuhan anak yang belum dewasa. Namun, dari beberapa penelitian yang telah penulis dapatkan di atas, serta sejauh yang telah penulis telusuri, penelitian yang penulis lakukan ini memiliki beberapa perbedaan dari penelitian sebelumnya. Jika penelitian di atas dan sejauh sumber yang penulis temukan, untuk permasalahan anak, selalu menjadi pokok bahasan adalah tentang hak asuh anak, baik karena perceraian ataupun bukan. Maka itu, penelitian ini mengambil obyek penelitian tentang Pengampuan Anak, bukan hak asuh anak.

E. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Status anak akibat pembatalan perkawinan analisis putusan pengadilan agama depok nomor 1723/pdt.g/2009 pa.dpk

5 28 104

Putusan verstek pengadilan agama depok dalam perkara cerai gugat : analisa putusan pengadilan agama depok perkara no. 1227/pdt.g/2008/pa.dpk

4 21 94

Saksi dari pihak keluarga dalam gugat cerai menurut hukum islam dan hukum acara perdata: studi kasus putusan pengadilan agama Tangerang perkara nomor: 221/Pdt.G/2008/P.A Kota Tangerang Banten

0 13 76

Pencabutan hak asuh anak dari Ibu : Studi analisis putusan pengadilan agama Depok Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk

1 15 74

Penyelesaian perkara syiqaq : analisis putusan pengadilan agama sumber Cirebon nomor 011s/pdt.g/2009/pa,sbr

1 9 120

Izin poligami dengan alasan isteri mengalami gangguan Jiwa : studi analisis terhadap putusan perkara nomor 0284/pdt.G/2008/pa..jt.di pengadilan agama jakarta timur

2 18 88

Ketidaksanggupan suami dalam melunasi hutang istri sebagai sebab pengajuan perceraian: analisis putusan pengadilan agama depok nomor.826/pdt.g/2009/pa dpk dan jakarta timur nomor.154/pdt.g/2009/pa jt

0 9 94

Wali pengampu pada paman dari pihak Ibu dalam tinjauan hukum islam : studi putusan pengadilan agama depok nomor 16/pdt.p/2007/pa dpk

0 9 103

Potensi perjanjian dalam perkawinan Poligami : studi analisis putusan pengadilan agama bekasi nomor 184/pdt.G/PA.Bks

1 8 89

Putusan pengadilan negeri nomor: 61/PID.B/2011/PN.PWR tentang pencurian disertai pembunuhan berencana dalam tinjauan hukum pidana islam

0 24 0