Pembatasan dan Perumusan Masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Karena luasnya fokus bahasan yang akan diuraikan dalam judul tersebut, penulis membatasi beberapa masalah yang akan dikaji. Sebagaimana diketahui, terdapat dua jenis perwalian dalam hukum Islam, yaitu perwalian atas jiwa yang sering disebut dengan perwalian dalam perkawinan dan perwalian harta yang dikenal dengan pengampuan. Penulis hanya akan mengkaji konsep perwalian dalam hukum Islam dalam masalah kedua, yaitu perwalian atas harta atau yang dikenal dengan pengampuan. Hukum Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hukum Islam yang telah dirumuskan oleh para imam atau ulama fikih, terutama pendapat- pendapat yang dianggap valid dan representative untuk mewakili prisma pemikiran hukum Islam, yang dikenal dengan istilah fikih. Selain itu, untuk konteks keindonesiaan, penulis akan mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam KHI. Selain itu, untuk menyempitkan cakupan kasus yang ada, penulis hanya berfokus pada putusan Pengadilan Agama Nomor 16Pdt.p2007PA Dpk, yang dikeluarkan Pengadilan Agama Depok. 2. Perumusan Masalah Dalam hukum Islam, jika seorang anak tidak memiliki orang tua kandung, maka tindakan-tindakan hukum yang dilakukannnya harus diwalikan oleh keluarganya, terutama ayah atau keluarga dari pihak ayah. Sebagaimana diketahui, perwalian seorang anak yang belum baligh hanya berada di tangan laki-laki dari keluarga ayah dan bukan dari ibu. Dalam Putusan Nomor 16Pdt.p2007PA Dpk tentang Penetapan wali pengampu, Pengadilan Agama Depok menetapkan paman dari pihak ibu sebagai wali pengampunya. Maka dari itu, dalam tinjauan hukum Islam hal ini berbeda secara teoritis dan menjadi fokus penelitian penulis, yang dirangkum dalam pertanyaan penelitian berikut: a. Bagaimana konsep perwalianpengampuan anak yang belum baligh dalam hukum Islam? b. Apa argumentasi hakim dalam memutuskan Penetapan Nomor 16Pdt.p2007PA Dpk? c. Apakah Keputusan tersebut seiring dengan hukum Islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Dokumen yang terkait

Status anak akibat pembatalan perkawinan analisis putusan pengadilan agama depok nomor 1723/pdt.g/2009 pa.dpk

5 28 104

Putusan verstek pengadilan agama depok dalam perkara cerai gugat : analisa putusan pengadilan agama depok perkara no. 1227/pdt.g/2008/pa.dpk

4 21 94

Saksi dari pihak keluarga dalam gugat cerai menurut hukum islam dan hukum acara perdata: studi kasus putusan pengadilan agama Tangerang perkara nomor: 221/Pdt.G/2008/P.A Kota Tangerang Banten

0 13 76

Pencabutan hak asuh anak dari Ibu : Studi analisis putusan pengadilan agama Depok Nomor 430/Pdt.G/2006/PA.Dpk

1 15 74

Penyelesaian perkara syiqaq : analisis putusan pengadilan agama sumber Cirebon nomor 011s/pdt.g/2009/pa,sbr

1 9 120

Izin poligami dengan alasan isteri mengalami gangguan Jiwa : studi analisis terhadap putusan perkara nomor 0284/pdt.G/2008/pa..jt.di pengadilan agama jakarta timur

2 18 88

Ketidaksanggupan suami dalam melunasi hutang istri sebagai sebab pengajuan perceraian: analisis putusan pengadilan agama depok nomor.826/pdt.g/2009/pa dpk dan jakarta timur nomor.154/pdt.g/2009/pa jt

0 9 94

Wali pengampu pada paman dari pihak Ibu dalam tinjauan hukum islam : studi putusan pengadilan agama depok nomor 16/pdt.p/2007/pa dpk

0 9 103

Potensi perjanjian dalam perkawinan Poligami : studi analisis putusan pengadilan agama bekasi nomor 184/pdt.G/PA.Bks

1 8 89

Putusan pengadilan negeri nomor: 61/PID.B/2011/PN.PWR tentang pencurian disertai pembunuhan berencana dalam tinjauan hukum pidana islam

0 24 0