Jalannya Pertunjukan Tari Galombang Pada Upacara Perkawinan

49 7. Nikah, merupakan bersatunya dua orang untuk membentuk rumah tangga, yang diwujudkan dengan pernyataan yang disebut dengan Ijab Kabul atau Akad Nikah. Persyaratan syahnya nikah, yaitu adanya wali pengantin perempuan, saksi, Ijab Kabul suatu pernyataan kedua pengantin dan uang mahar, hak seorang perempuan. Pelaksanaan akad nikah dapat dilakukan dirumah pengantin perempuan, masjid atau balai nikah. Terlaksananya akad nikah kemudian disempurnakan dengan acara adat atau pesta perkawinan. 8. Manjapuik marapulai, sebelum pengantin disandingkan, marapulai akan dijemput secara adat oleh utusan pihak perempuan yang dilengkapi dengan peralatan adat sebagaimana dengan kesepakatan saat manakok. Dalam penelitian penulis, pihak perempuan akan mengutus beberapa orang menuju tempat marapulai, disinilah pertunjukan tari Galombang ditampilkan, sebagai pengekspresian suasana sukacita pihak keluarga anak daro akan kedatangan marapulai, dengan membawa sirih di carano yang dibawa kaum perempuan, dan marapulai dipayungi dengan payung kebesaran sebagai tanda raja dalam sehari. Dimana acara ini dilaksanakan pada pagi hari. 9. Hari baralek, hari ini disebut dengan hari perkawinan anak daro dan marapulai disandingkan dipelaminan. Inilah tahapan upacara perkawinan kepada keluarga besar dan tamu-tamu undangan.

3.4 Jalannya Pertunjukan Tari Galombang Pada Upacara Perkawinan

Masyarakat Minangkabau di Kota Medan Beberapa hari sebelum upacara perkawinan, biasanya pihak pengantin akan menghubungi pihak sanggar Tigo Sapilin untuk meminta menari dalam upacara perkawinan yang akan digelar nantinya. Setelah itu pihak sanggar ini menentukan Universitas Sumatera Utara 50 beberapa penarinya dan pemusiknya. Kemudian penari dan pemusik yang sudah ditentukan akan dihubungi dan dikabari kapan pelaksanaan upacara yang meminta dan waktu latihannya. Pada saat hari pelaksanaan upacara perkawinan, anggota sanggar melakukan persiapan masing-masing seperti pengenaan kostum dan riasan dengan berkumpul di rumah anak daro selaku tempat pelaksanaan upacara perkawinan. Hal ini dilakukan agar waktu dan kondisi lebih kondusif. Penari diutamakan lebih awal datang untuk bersiap-siap karena lebih banyak persiapan daripada pemusik. Semua keperluan kostum dan riasan telah dilakukan dan diselesaikan sebelum upacara perkawinan di mulai pelaksanaannya. Di tempat pelaksanaan acara, semua alat musik telah disiapkan dengan diberikan kepada masing-masing anggota pemusik sesuai dengan tugasnya. Sebelum resepsi, paginya dilakukan acara akad nikah di rumah anak daro. Setelah akad nikah selesai, marapulai meninggalkan rumah anak daro untuk sementara. Karena rumah marapulai jauh dengan rumah anak daro, marapulai ditempatkan agak berjarak dengan rumah anak daro. Disini marapulai bersama orang tua dan keluarganya, beserta rombongannya. Gambar 3.1: Akad Nikah Dokuentasi Reny Yulyati, 2013 Universitas Sumatera Utara 51 Dalam pelaksanaan resepsi, rombongan anak daro berada di depan rumah untuk menjumpai marapulai beserta rombongan nantinya. Para penari tadi diposisikan di sepanjang jalan menghadap datangnya marapulai dan para rombongan, dan pemusik diposisikan di belakang barisan penari. Penari laki-laki yang diutus melakukan pencak silat, setelah gerakan pencak silat selesai di persembahkan, kemudian disambut kembali dengan tarian yakni tari Galombang yang ditarikan oleh penari perempuan, sebagai tanda penyambutan marapulai dan rombongannya. Gambar 3.2: Anak Daro Menunggu Datangnya Marapulai Dokumentasi Reny Yulyati, 2013 Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 3.3: Rombongan Marapulai yang Akan Disambut Dokumentasi Reny Yulyati, 2013 Gambar 3.4: Tari Galombang Menyambut Marapulai Dokumentasi Reny Yulyati, 2013 Universitas Sumatera Utara 53 Sesuai adat, setelah tari Galombang dan musiknya berhenti, dilanjutkan pembacaan petatah petitih dalam bentuk pantun dengan diiringi tiupan bansi saja. Menurut bapak Zul Alinur selaku salah satu informan dan merupakan pemusik juga, pembacaan pantun tersebut dapat berubah-ubah karena diciptakan sendiri, akan tetapi memiliki makna yang sama, yaitu menyambut pengantin dan mempersilahkan pengantin dan rombongan masuk. Bagian ini mengiringi seorang utusan dari anak daro memberikan suguhan sirih, pinang, dan gambir yang disajikan di dalam carano kepada marapulai dan orangtuanya sebagai wakil dari rombongan. Suguhan tersebut wajib diberikan dan diterima, sebagai tanda kerendahan hati dan keikhlasan yang tulus untuk menjalin silahturahmi. Kemudian marapulai akan dipayungi dengan payung kebesaran dengan simbol kebesaran suatu upacara sebagai penghormatan. Disinilah upacara baralek berlangsung. Gambar 3.5: Carano dan Isinya Dokumentasi Reny Yulyati, 2013 Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 3.6: Suguhan Diterima Rombongan Marapulai Dokumentasi Reny Yulyati, 2013 Kemudian rombongan penari dan pembawa carano berjalan mengiringi jalannya marapulai menjumpai anak daro. Sesampai dihadapan anak daro, para penari membuka jalan untuk marapulai bersanding dengan anak daro. Setelah pasangan pengantin bersanding dan rombongan ikut masuk, para penari dan pemusik pun bubar dalam barisannya. Universitas Sumatera Utara 55 Gambar 3.7 Pasangan Pengantin Bersanding Dokumentasi Reny Yulyati, 2013 Setelah semua acara adat selesai, maka acara dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan hiburan. Seperti pertunjukan keyboard, tari piring, tari tradisional Minangkabau lainnya untuk menghibur para tamu dan penonton sepanjang acara berlangsung.

3.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pertunjukan

Dokumen yang terkait

Deskripsi Pertunjukan Tari Merak dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Adat Sunda di Kota Medan

8 185 116

Tradisi Kelisanan Baralek Gadang Pada Upacara Perkawinan Adat Sumando Masyarakat Pesisir Sibolga: Pendekatan Semiotik Sosial

12 220 273

Tari Inai dalam konteks Upacara Adat Perkawinan Melayu di Batang Kuis: Deskripsi Gerak, Musik Iringan, dan Fungsi

3 143 72

Pertunjukan Galombang Dalam Konteks Upacara Baralek Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan : Analisis Hubungan Struktur Tari dengan Musik Iringan

0 0 17

Pertunjukan Galombang Dalam Konteks Upacara Baralek Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan : Analisis Hubungan Struktur Tari dengan Musik Iringan

0 0 2

Pertunjukan Galombang Dalam Konteks Upacara Baralek Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan : Analisis Hubungan Struktur Tari dengan Musik Iringan

0 1 42

Pertunjukan Galombang Dalam Konteks Upacara Baralek Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan : Analisis Hubungan Struktur Tari dengan Musik Iringan

0 2 24

Pertunjukan Galombang Dalam Konteks Upacara Baralek Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan : Analisis Hubungan Struktur Tari dengan Musik Iringan

0 1 3

Pertunjukan Galombang Dalam Konteks Upacara Baralek Pada Masyarakat Minangkabau Di Kota Medan : Analisis Hubungan Struktur Tari dengan Musik Iringan

0 0 4

BAB II TINJAUAN UMUM MASYARAKAT MINANGKABAU DAN SANGGAR TIGO SAPILIN DI KOTA MEDAN 2.1 Asal-Usul Masyarakat Minangkabau - Hubungan Struktur Tari, Musik Iringan, dan Fungsi Sosial Tari Galombang yang Dipertunjukan Sanggar Tigo Sapilin pada Upacara Adat Per

0 1 13