59
3.7 Perlengkapan Pertunjukan
Sebelum dimulainya pertunjukan tari Galombang, ada beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan. Dimana perlengkapan yang dipersiapkan nantinya akan
mendukung jalannya pertunjukan, serta dapat menambah daya tarik pertunjukannya. Persiapan harus maksimal dalam penyusunan dan penataannya, agar dapat
menghasilkan pertunjukan yang terbaik. Perlengkapan dalam pertunjukan tari Galombang ini tidak menggunankan
properti, hanya memerlukan lapangan, serta alat musik yang digunakan dalam kebutuhannya. Antara perlengkapan ini saling melengkapi. Segala perlengkapan ini
harus diperhatikan dengan teliti, agar dapat berjalan lancar nantinya.
3.7.1 Lapangan
Lapangan untuk pertunjukan tari Galombang ini biasanya berupa area jalan yang dikosongkan, karena tari ini bersifat pada penyambutan jalannya marapulai ke
rumah anak daro, dan selalu di lakukan di luar ruangan. Dari penelitian, luas lapangannya tergantung pada area jalan di daerah rumah anak daro yang disediakan.
Hal ini karena acara dilakukan di rumah anak daro. Luas jalan yang disediakan dapat memposisikan penari sebanyak 9 penari dan
7 pemusik. Sepanjang area jalan tersebut biasanya sudah diminta ijin oleh pihak anak daro kepada kepala daerah dan masyarakat setempat didaerah tersebut.
Disepanjang jalan yang digunakan itu biasanya ditandai dengan papan bunga yang dijajarkan.
Universitas Sumatera Utara
60
Gambar 3.8: Area Jalan yang Digunakan
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
3.7.2 Alat Musik yang Digunakan 3.7.2.1
Tasa
Alat musik tasa ini merupakan alat musik membranophone, yang berfungsi sebagai pembawa tempo yang paling penting. Dibuat dari kayu yang keras biasanya
dari batang nangka yang dibentuk seperti kuali, dan dibagian atasnya ditutup dengan kulit kambing. Dimainkan oleh 1 orang pemain dengan alat pukul, dimana alat pukul
ini berupa sejenis rotan sebesar jari kelingking. Rotan tersebut dipegang dengan kedua masing-masing tangan yakni tangan kanan dan tangan kiri. Tasa ini dikaitkan
dengan tali untuk dapat digantungkan pada leher belakang pemain. Tasa ini bisa dikatakan mirip dengan rebana, namun bedanya dapat dilihat dari
bentuk dan cara memainkannya. Kalau rebana dimainkan dengan cara dipegang dan
Universitas Sumatera Utara
61
dipukul dengan 1 tangan tanpa alat, beda lain hal dengan tasa di gantungkan di leher belakang dengan menggunakan tali dan dimainkan dengan kedua tangan
menggunakan alat. Sama halnya dengan bentuknya yang dibuat, tasa ini tidak mempunyai lobang dibawahnya, selayaknya bentuk kuali, sedangkan rebana
mempunyai lobang dibagian tengah badannya.
Gambar 3.9 Tasa dan Cara Memainkannya
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
3.7.2.2 Gandang Tambua
Alat musik ini termasuk dalam klasifikasi membranophone, tergolong dalam barreldrums gendang berbentuk silinder dua sisi. Gandang ini berfungsi sebagai
pembawa ritem dasar untuk tarian. Dimainkan oleh 2 orang atau lebih, tapi dalam sanggar Tigo Sapilin hanya menggunakan 2 gandang. Dalam mengiringi tari
Galombang, gandang ini dimainkan dengan cara berdiri, digantungkan disekitaran leher sampai dibagian bawah lengan. Serta dimainkan dengan alat pukul oleh kedua
Universitas Sumatera Utara
62
tangan, alat pukulnya dililit dengan karet agar suara yang dihasilkan lebih terdengar nyaring.
Biasanya gandang ini terbuat dari kayu cempedak, rotan dan paku. Bagian penutup kedua sisinya di tutupi dengan kulit kambing. Berukuran ±60cm, garis
tengahnya 55 – 60cm. Dibagian tengah badannya diberi lubang kecil, dimana lubang kecil ini berfungsi untuk dapat menghasilkan suara yang lebih nyaring oleh adanya
pukulan stik ke gedangnya.
Gambar 3.10: Gandang Tambua
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
Universitas Sumatera Utara
63
Gambar 3.11: Cara Memainkan Gandang Tambua
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
3.7.2.3 Puput Serunai
Alat musik tiup tradisional Minangkabau ini masuk dalam klasifikasi aerophone yang berfungsi sebagai pembawa melodi yang dikembangkan
improvisasi. Dimainkan oleh satu orang. Lagu yang dimainkan bukan berupa lagu, melainkan berupa nada-nada bernuansa Minang.
Alat musik ini terbuat dari batang padi, sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau. Untuk bagian atasnya terbuat dari kayu yang keras dan dibagian dalamnya
lunak, sehingga mudah dilubangi. Panjangnya ±20cm dan diberi 4 lobang. Sedangkan untuk bagian yang ditiup terbuat dari bambu atau batang padi tua.
Kemudian pada bagian corongnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau yang
Universitas Sumatera Utara
64
berbentuk lancip sepanjang 10 - 12cm. Bentuknya yang mengembang berfungsi untuk menguatkan atau memperbesar suara.
Gambar3.12: Puput Serunai
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
Universitas Sumatera Utara
65
Gambar 3.13: Cara Memainkan Puput Serunai
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
3.7.2.4 Talempong Pacik
Alat musik ini berjenis gong chime gong bernada dengan klasifikasi idiophone, dimana suaranya berasal dari badannya sendiri. Terdiri dari 5 buah yang
berfungsi sebagai pembawa melodi dan ritem interloking. Dimainkan oleh 3 orang. Satu orang memegang 1 gong penganak dengan nada sol, satu orang memegang 2
gong dasar dengan nada re dan fa, dan satu orang memegang 2 gong peningkah dengan nada do dan mi.
Universitas Sumatera Utara
66
Dimainkan dengan cara berdiri dan dipegang dengan tangan kiri, dan tangan kanan memegang stik yang terbuat dari kayu kira-kira sepanjang 10 – 15cm. Pada
ujung stiknya dililitkan karet yang akan dipukulkan ke pencu talempong tersebut untuk menghasilkan suara yang diinginkan. Talempong ini dipukul dengan cara
bergantian sesuai tempo musik.
Gambar 3.14: Talempong
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
Universitas Sumatera Utara
67
Gambar 3.15: Cara Memainkan Talermpong Pacik
Dokumentasi Reny Yulyati, 2013
Universitas Sumatera Utara
57
BAB IV STRUKTUR TARI
GALOMBANG, MUSIK IRINGAN, FUNGSI, DAN HUBUNGANNYA
4.1 Struktur Tari Galombang
Menurut Tengku Luckman Sinar 1986:5 tari adalah segala gerak yang berirama atau segala gerak yang dimaksudkan untuk menyatakan keindahan ataupun
kedua-duanya. Medium tari adalah gerak, dan alat yang digerakkan adalah tubuh, yakni gerak tubuh yang telah diberi bentuk espresif dan estetis.
Penyusunan gerak dalam seni tari, gerak dari masing-masing penari maupun dari kelompok penari bersama, ditambah dengan penyesuaian dengan ruang, sinar,
warna, dan seni sastranya, kesemuanya merupakan suatu pengorganisasian seni tari yang disebut koreografi Djelantik, 1990:23. Dimana koreografi ini memiliki ciri-
ciri khas tertentu dari bentuk tarian yang dapat dilihat dan dinikmati oleh pelakunya dan penontonnya.
Hal ini berarti gerakan-gerakan yang terbentuk dalam tari adalah terstruktur ataupun terpola di dalam aturan-aturan adat dan nilai keindahan setempat yang
dilakukan secara simbolis serta memiliki makna-makna tersendiri. Dimana kata struktur disini adalah bagian-bagian yang melengkapi tari Galombang dalam
pertunjukannya saling berhubungan satu dengan yang lain, ataupun tahapan- tahapannya.
Teori struktur tari yaitu teori yang bertujuan mendeskripsikan struktur tari berdasar : motif, tenaga, dan struktur. Struktur disusun pula oleh gerakan: badan,
waktu, dan dinamika Hutchinson, 1977:112-113.
Universitas Sumatera Utara
58
Dalam struktur penyajiannya seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, tari Galombang ini dipertunjukkan pada awal acara, memakai 6 orang penari, yang
gerakannya diambil dari gerakan-gerakan magek ataupun bungo silek yakni gerakan variatif yang bersumber dari gerakan pencak silat Minangkabau yang bersifat
cekatan dan tegas. Dimana tari Galombang ini memiliki gerakan-gerakan yang terpola dan disusun dalam bagian-bagian ragamnya, serta diatur dalam susunan pola
lantai yang dibuat.
4.1.1 Ragam dan Pola Gerak
Ragam gerak berarti motif gerakan-gerakan yang tersusun dalam unsur kreatifitas garapan gerak tari. Dalam wawancara dengan ibu Sri Wahyuni selaku
penari tari Galombang, mengungkapkan bahwa tari Galombang terdapat 4 ragam setelah gerakan silek yang ditampilkan penari laki-laki yang dimana tidak
mempunyai pola gerak tersendiri seperti ragam gerak lainnya. Empat ragam gerak sebagai gerak dasar dalam susunan gerakan tari Galombang, yaitu: 1 sambah, yang
berarti gerakan penghormatan; 2 lapiah jaramih, gerakan menolak kejahatan; 3 simpia, gerakan yang berupa petikan jari; dan 4 galatiak, gerakan menyuguhkan
sirih. Pola gerakan yang dimaksud disini adalah gerakan-gerakan yang terkandung
dalam tiap-tiap ragam yang terbentuk. Ragam dan pola sangat berhubungan, yakni bagaimana bagian-bagian dari gerakan tari saling berhubungan sehingga disatukan
dan adanya bentuk atau model suatu set peraturan yang bisa dipakai untuk membuat atau menghasilkan suatu tari.
Dari 4 ragam gerakan yang disusun dalam tari Galombang yang disebutkan di atas tadi, tiap-tiap ragam memiliki susunan pola-pola gerakan yang terkandung di
Universitas Sumatera Utara
59
dalamnya dan selebihnya dibuat adanya pengembangan gerak yang dikreasikan. Pola gerak tarian ini selengkapnya lihat pada Tabel 4.1.
4.1.2 Pola Lantai