Menurut Sianipar Ngalim, 2009: 190 tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah:
a. Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat
b. Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang
diperlukan bagi pengembangan sekolah c.
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksanaan program sekolah
d. Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat e.
Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.
Menurut Ibrahim Bafadal 2005: 62 tujuan hubungan taman kanak- kanak dan masyarakat adalah agar tercipta kerja sama yang baik antara personel
sekolah dan masyarakat dalam memajukan pendidikan taman kanak-kanak.
3. Jenis Masyarakat
Menurut Ngalim Suryosubroto, 2004: 160 hubungan sekolah dan masyarakat mencakup hubungan sekolah dengan sekolah lain, sekolah dengan
pemerintah setempat, sekolah dengan instansi dan jawatan lain, dan sekolah dengan masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya menurut Engkosworo dan Aan Komariah 2010: 297 jenis masyarakat yang dijalin sekolah untuk bekerjasama adalah:
a. Kelompok orang tua
b. Kelompok asosiasi
c. Kelompok praktisi
d. Kelompok akademisi
e. Kelompok pengusaha
f. Tokoh masyarakat
Menurut Ibrahim Bafadal 2005: 59 beberapa kelompok masyarakat yang dapat dijadikan sasaran program hubungan taman kanak-kanak dan
masyarakat yaitu:
a. Keluarga
b. Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan sekarang Komite
Sekolah c.
Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak d.
Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia e.
Instansi terkait yang meliputi Departemen Kesehatan, Departemen Sosial, Departemen Penerangan, Polri, serta Kantor Menteri
Kependudukan dan Lingkungan Hidup f.
Tokoh masyarakat yang meliputi ulama, kiai, dan perangkat desa g.
Kelompok-kelompok masyarakat yang meliputi kelompok budaya, kelompok politik, kelompok ekonomi, kelompok keagamaan,
kelompok ahli, dan kelompok kesejahteraan. h.
Warga masyarakat lainnya. Jenis masyarakat dalam pendidikan yang sangat beragam maka
diharapkan seluruh unsur masyarakat dapat bekerjasama secara yang baik dengan sekolah agar penyelenggaraan pendidikan di taman kanak-kanak akan berjalan
dengan lancar.
C. Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
1. Pengertian Partisipasi
Partisipasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan atau berperan serta”
Depdiknas, 2008. Menurut Marsh Muhammad Munardi, 2008: 18-19 konsep partisipasi dapat diinterpretasikan menjadi dua, yang pertama yaitu keterlibatan
involvement yang berarti kerjasama secara pasif, yang kedua yaitu berperan serta participation yang berarti kerjasama secara aktif. Soegarda Suryosubroto,
2001: 75 mengartikan partisipasi adalah gejala demokrasi tempat orang-orang diikutsertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan segala sesuatu yang berpusat
pada berbagai kepentingan.