Tujuan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat

Yusufhadi Miarso 2009: 706 menyebutkan partisipasi masyarakat mengandung sejumlah unsur gagasan dan rujukan. Gagasan yang terkandung adalah peran serta semua anggota atau unsur terkait dalam melaksanakan suatu kepentingan bersama atau pekerjaan yang dimaksudkan untuk mempermudah tercapainya tujuan yang diharapkan. Rujukan yang terkandung adalah wadah atau forum sebagai ajang untuk pertemuan, adanya keterbukaan dalam membahas persoalan, adanya interaksi para pemeran untuk merumuskan tujuan dan cara menentukan yang terbaik, adanya keputusan yang diambil bersama, dan adanya pemantauan atas pelaksanaan keputusan. Sementara itu Fasli Jalal dan Supriadi 2001: 202 menyatakan bahwa partisipasi masyarakat merupakan kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalah mereka. Menurut Slamet Karsidi, 2008: 221 partisipasi juga mempunyai arti suatu proses aktif dan inisatif yang muncul dari masyarakat serta akan terwujud sebagai suatu kegiatan nyata apabila terpenuhi oleh tiga faktor pendukung, yaitu: 1 adanya kemauan, 2 adanya kemampuan, 3 adanya kesempatan untuk berpartisipasi. Dalam kebijakan nasional kenegaraan, melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan atau partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan adalah merupakan suatu konsekuensi logis dari implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan berarti mengambil bagian atau peran dalam pembangunan, baik dalam bentuk pernyataan mengikuti kegiatan, memberi masukan berupa pemikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal, dana atau materi, serta ikut memanfaatkan dan menikmati hasil-hasilnya. Partisipasi masyarakat terdapat pada tahap pembuatan keputusan, penerapan keputusan, penikmat hasil, dan evaluasi kegiatan Karsidi, 2008: 221. Sementara itu menurut Mikkelsen Soetomo, 2006: 438, ada enam tafsiran yang berbeda tentang partisipasi, yaitu: a. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan. b. Partisipasi adalah usaha membuat masyarakat semakin peka dalam meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam menanggapi kegiatan. c. Partisipasi adalah proses aktif, yang berarti orang atau kelompok berinisiatif menggunakan kebebasan untuk hal itu. d. Partisipasi adalah pemantapan dialog dalam melakukan persiapan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan. e. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan ynag ditentukan sendiri. f. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sendiri, kehidupan dan lingkungan mereka. Dari berbagai definsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa: 1 partisipasi merupakan keikutsertaan perasaan yang dapat mendorong masyarakat untuk menyumbangkan kemampuannya. 2 partisipasi berarti adanya kesadaran memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan kelompok. 3 partsipasi merupakan perasaaan tanggung jawab terhadap usaha-usaha yang dapat diwujudkan. 4 partisipasi dapat diwujudkan dalam bentuk material dan non material.

2. Fungsi Dan Tujuan Partisipasi

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 pasal 2 tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “partisipasi atau peran serta masyarakat berfungsi untuk ikut memelihara, menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan pendidikan nasional”. Sementara itu di dalam