Al Islam Deskripsi Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan
sebagian besar orang tua berprofesi sebagai pegawai swasta sedangkan sebagian kecil sebagai PNS, wiraswasta dan buruh.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah ini dapat berjalan karena dana dari pemerintah dan orang tua. Orang tua diwajibkan membayar dari uang
pangkaluang gedung dan iuran bulanan. Uang pangkal dibayarkan sekali saat awal masuk sekolah. Uang pangkal dibayarkan sekali saat awal masuk sekolah
dan digunakan untuk memperbaiki atau membangun gedung. Iuran bulanan yang harus dibayarkan orang tua sebesar Rp. 25.000,00. Sekolah harus melaporkannya
setiap bulan kepada pengurus PKK Dusun Taraman. Selain itu setiap tahun sekolah juga harus melaporkan keuangan sekolah kepada Dinas Pendidikan.
Pada tahun 2006 sekolah ini mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman berupa dana rehabilitasi gedung karena gedung
sekolah mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi. Dua kelas untuk kegiatan belajar mengajar mengalami kerusakan pada dinding-dinding, atap, dan
lantai mengalami retak- pecah-pecah. Dana tersebut berjumlah Rp.130.000.000,000 yang merupakan program Subsidi Sarana dan Prasarana Di
Daerah Terringgal, Bencana Alam, dan Perbatasan Negara. Untuk mendapatkannya sekolah diwajibkan menyusunn proposal. Penyusunan proposal
dilakukan oleh pihak sekolah dan komite sekolah. b.
Partisipasi Masyarakat Partisipasi masyarakat yang berbentuk dukungan finansial di sekolah ini
tidak terwujud karena kondisi ekonomi masyarakat yang kurang mendukung dan kuranya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap penyelenggaraan
pendidikan di taman kanak-kanak. Konsep pembelajaran di taman kanak-kanak adalan bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Untuk itu diperlukan
alat permainan edukatif dalam pelaksanaannya. Pada tahun 1990-1999 kesadaran orang tua dan masyarakat terlibat dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan
sangat tinggi. Mereka banyak yang memberikan bantuan secara sukarela seperti memberikan alat permainan, dan buku-buku. Bahkan ada yang memberikan
mebeler seperti meja, kursi, rak, dan almari. Namun pada tahun 2000 sampai dengan sekarang tidak ada pihak yang memberikannya. Hal ini menunjukkan
partisipasi masyarakat dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Orang tua merupakan pihak yang dilibatkan dalam kegiatan di sekolah.
Kegiatan tersebut yakni kerja bakti dan makan bersama. Kerja bakti dilakukan setiap sebulan sekali yaitu dengan membersihkan dalam kelas dan luar kelas.
Orang tua membawa alat sendiri dari rumah. Kegiatan makan bersama dilakukan sebulan sekali. Orang tua diberi kebebasan untuk menentukan menu makananan
tetapi menu yang disiapakan harus tidak mengandung zat-zat kimia. Pihak sekolah yang menyusun jadwal makan bersama. Dengan kegiatan tersebut maka dapat
meningkatkan kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua. Kegiatan lain seperti mempersiapkan lomba dan peringatan hari besar agama Islam tidak
melibatkan orang tua karena disiapkan sendiri oleh pihak sekolah. Dalam acara-acara tertentu seperti pentas seni dalam rangka peringatan
kemerdekaan RI yang diadakan warga dusun Taraman, sekolah selalu terlibat di dalamnya dengan cara anak-anak diikutsertakan dalam kegiatan tersebut seperti
anak-anak menampilkan kemampuannya dalam menari dalam pentas seni.
Meskipun demikian tidak ada timbal balik dari warga sekitar untuk membantu kegiatan-kegiatan di sekolah.
Agar sekolah dapat berkembang, sekolah memerlukan ide atau gagasan dari berbagai pihak. Orang tua merupakan satu-satunya pihak yang memberikan
gagasannya melalui forum rapat. Dalam rapat hanya sebagin kecil yang dapat menyampaikan gagasannnya karena pengetahuan dan kemampuan orang tua yang
berbeda. Untuk menampung aspirasi orang tua, sekolah juga telah menyediakan kotak saran namun media ini ternyata tidak efektif karena sama sekali tidak ada
orang tua yang mengirimkan tulisannya.