Prasyarat Partisipasi Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

a. Sekedar memanfaatkan layanan. b. Memberikan sumbangan. c. Kehadiran dalam pertemuan. d. Konsultasi permasalahan. e. Keterlibatan dalam penyampaian layanan. f. Keterlibatan dalam implementasi program. g. Berperan dalam semua tahap pembuatan rencana. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Subandiyah Suryosubroto, 2001: 81 tingkatan partisipasi masyarakat dibedakan menjadi: a. Partisipasi dalam pengambilan keputusan. b. Partisipasi dalam proses perencanaan dalam kaitannya dengan program lain. c. Partisipasi dalam pelaksanaan suatu program. Josef 2007: 127 juga menyebutkan partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat jenjang yaitu: a. Partisipasi dalam proses pembuatan keputusan b. Partisipasi dalam pelaksanaan c. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil d. Partisipasi dalam evaluasi Menurut Supriyono Subakir dan Achmad Sapari 2001: 55 ada beberapa tingkatan peran serta masyarakat termasuk orang tua siswa dalam berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan, mulai dari tingkat terendah ke tingkat yang tertinggi, yaitu: a. Hanya menggunakan jasa pelayanan yang tersedia, misalnya orang tua siswa memasukkan anaknya ke sekolah untuk bersekolah b. Peran serta memberikan kontribusi dana, bahan dan tenaga c. Peran serta dalam bentuk keikutsertaan, yang berarti membina secara pasif apa yang telah diputuskan oleh pihak lain, misalnya sekolah dan komite sekolah memutuskan orang tua siswa membayar iuran bagi setiap anak sekolah dan orang tua menerima keputusan ini dengan mematuhinya. d. Peran serta melalui adanya konsultasi mengenai hal-hal tertentu, misalnya kepala sekolah berkonsultasi dengan komite sekolah tentang program sekolah e. Keterlibatan dalan memberikan pelayanan tertentu, biasanya sebagai mitra pihak lain, misalnya komite sekolah dan orang tua siswa mewakili sekolah bersama dengan puskesmas mengadakan penyuluhan tentang perlunya menjaga gizi anak dalam pendidikan, sarapan pagi sebelum berangkat sekolah, dan lain-lain f. Keterlibatan sebagai pelaksana kegiatan yang telah didelegasikan, misalnya sekolah meminta bantuan komite sekolah dan orang tua siswa tertentu memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya pendidikan g. Peran serta yang sesungguhnya dalam pengambilan keputusan pada berbagai jenjang, misalnya komite atau orang tua siswa ikut serta membicarakan dan mengambil keputusan tentang rencana kegiatan sekolah dan pendanaanya. Dalam buku Paket Pelatihan Awal untuk Sekolah dan Masyarakat Depdiknas, 2005: 48-49 disebutkan tingkatan peran serta masyarakat yaitu: a. Peran serta dengan menggunakan jasa pelayanan yang tersedia b. Peran serta dengan memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga c. Peran serta secara pasif d. Peran serta melalui adanya konsultasi e. Peran serta dalan pelayanan f. Peran serta sebagai pelaksana kegiatan g. Peran serta dalam pengambilan keputusan Dari beberapa pendapat pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa tingkatan partisipasi masyarakat dalam suatu kegiatan dari tingkat tertinggi sampai tingkat terendah adalah: 1 partisipasi dalam pengambilan keputusan 2 partisipasi dalam proses perencanaan; 3 partisipasi dalam pelaksanaan dan 4 partisipasi dalam memanfaatkan hasil.

6. Bentuk- Bentuk Partisipasi Masyarakat

Bentuk partisipasi masyarakat menurut Sri Sundari 2001: 18 adalah sebagai berikut: a. Partisipasi buah pikiran b. Partisipasi tenaga c. Partisipasi harta benda d. Partisipasi keterampilan atau kemahiran e. Partisipasi sosial Menurut Engkosworo dan Aan Komariah 2010: 297 bentuk partisipasi masyarakat dalam pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua kategori yaitu: a. Partisipasi dalam bentuk kontribusi pembiayaan b. Partisipasi dalam bentuk kontribusi pemikiran dan tenaga Sedangkan dalam buku Paket Pelatihan Awal untuk Sekolah dan Masyarakat Depdiknas 2005: 97-98 disebutkan bentuk partisipasi masyarakat dalam pendidikan yaitu: a. Dana misalnya kupon pendidikan dijual melalui kepala desa jika ada warga yang mencari surat, dijual pada waktu penerimaan raport, dan dijual pada waktu menjual ternak b. Barang misalnya pengusaha memberi sarana yang dibutuhkan sekolah, orang tua murid memberi komputer sesuai kebutuhan sekolah, komite sekolah membuat papan nama, alumnus memberi material, dan lain- lain c. Keahlian misalnya membuat prakarya yang dapat dijual, pelatihankegiatan pramuka d. Pemikiran misalnya dalam mengatasi persoalan sekolah, pengawasan jika ada guru yang indispliner, pembentukan paguyuban kelas dengan segala aktivitas baik material maupun non material, dan mensosialisasikan program sekolah melalui kegiatan masyarakat e. Tenaga misalnya membantu KBM, kerja bakti saat membangun memperbaiki sekolah, lelang pisang dan penjualan kupon pendidikan, narasumber dalam bidang tenaga tidak tetap, dan komite sebagai pembina upacara.