Indikator Minat Belajar Minat Belajar

akan menaruh perhatian pada pelajaran tentang gaya berat, bila hal itu dikaitkan dengan peritiwa mendaratnya manusia pertama di bulan.

7. Indikator Minat Belajar

Minat belajar memiliki beberapa indikator yang bisa digunakan apakah seorang peserta didik sungguh-sungguh memiliki minat untuk belajar. Penulis menyimpulkan beberapa indikator minat belajar berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas. Indikator ini juga mengacu pada indikator yang digunakan oleh Nindya Ayu Wulandari dalam skripsi berjudul Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 20102011, Indikator tersebut antara lain : a. Menunjukan minat terhadap pelajaran. Sikap siswa yang secara positif berminat dalam pelajaran akan senantiasa menyiapkan pelajaran pada malam sebelumnya, berada dikelas sebelum pelajaran dimulai, belajar dengan kesungguhan hati tanpa ada paksaaan dan senang dalam mengikuti setetiap pelajaran. Terkadang siswa memiliki beberapa kecenderungan negatif. Mereka lebih suka bermain saat pelajaran, mereka lebih asik berbicara daripada mendengarkan guru yang sedang menjelaskan dan mereka acuh terhadap setiap kegiatan yang terjadi dikelas. b. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajari lagi. Siswa yang berminat untuk belajar akan selalu mengulangi pelajaran dirumah. Waktu luang tidak sepenuhnya digunakan untuk bermain amun juga digunakan untuk belajar. Dari beberapa pengulangan itu maka siswa akan ingat pada setiap pelajaran. Minat yang negative sering kali ditunjukan dengan enggan mengulang pelajaran dirumah dan belajar hanya saat akan menghadapi ulangan. c. Tekun menghadapi tugas. Dunia belajar tidak terpisahkan dengan adanya tugas baik tugas yang dikerjakan dirumah maupun tugas yang dikerjakan di sekolah. Minat positif ditunjukan dengan mengerjakan pekerjaan rumah dengan semangat sesulit apapun dan senantiasa mengerjakan tugas dari guru. Namun terjadi juga siswa yang yang kurang berminat dalam belajar. Mereka cenderung mengabaikan pekerjaan rumah bahkan tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan guru. d. Ulet menghadapi kesulitan belajar. Siswa yang ulet akan berusaha menyelesaikan setipa tugas dari guru dan jika ada tugas yang sulit senantiasa ditanyakan baik itu kepada teman atau guru. Namun siswa yang kurang tekun akan mudah putus asa jika mengalami kesulitan dalam tugas. Mereka tidak berusaha bertanya terhadap setiap kesulitan yang dihadapi. Kecenderungan ini membuat siswa enggan untuk berusaha dan berpikir keras pada setiap tugas. e. Perasaan hati setelah belajar. Rasa puas, rasa senang setelah mengikuti pelajaran dikelas akan ditunjukan oleh siswa yang berminat dalam belajar. Namun siswa yang kurang berminat akan bosan setelah pelajaran berakhir. f. Senang menghadapi kesulitan. Belajar dengan minat yang baik akan dikuti oleh motif atau keinginan kuat dari siswa. Dalam beberapa hal siswa akan terpacu untuk belajar demi masa depan, siswa akan belajar dengan rajin demi nilai yang memuaskan, dan siswa akan menjadi tertantang untuk mengerjakan soal tau tugas dari guru. Namun jika siswa belum merasa memiliki minat dan motif yang kuat untuk belajar mereka akan cenderung tidak tertarik pada soal yang sukar dan mereka enggan mengerjakan soal yang sama seklai belum dijelaskan oleh guru. g. Mempunyai antusias yang tinggi dalam belajar di kelas. Antusias yang tinggi senantiasa ditunjukkan dengan aktif mengajukan pertanyaan, aktif meminta soal tambahan demi kemajuan belajar. Kurangnya antusias dalam belajar akan ditunjukan dengan hanya mengerjakan hal-hal yang mereka senangi daripada mengerjakan soal yang diberikan guru. Bagi mereka belajar merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan dan cenderung membosankan. Siswa yang kurang berminat akan sangat senang sekali jika pelajaran kosong dan mereka akan lebih banyak diam dan pasif saat berada di kelas. h. Senang berdiskusi dengan teman dalam mempelajari mata pelajaran. Hal yang positif akan ditunjukan siswa dengan mendiskusikan setiap kesulitan denag teman dan mereka menyenangi kegiatan diskusi baik di dalam atau di luar kelas. Namun siswa yang kurang berminat dalam belajar akan membicarakan topic yang lain saat diskusi sedang berlangsung dan bagi mereka diskusi merupakan hal yang tidak perlu. i. Keinginan untuk maju dan mencapai keberhasilan. Siswa yang berminat positif dalam belajar akan berusaha memperoleh nilai yang baik untuk semua pelajaran. Mereka akan mengikuti pelajaran tambahan yang dilaksanakan diluar jam sekolah. Bagi siswa yang kurang berminat dalam belajar akan jarang belajar dirumah dan merasa malas untuk mengikuti pelajaran tambahan. j. Orientasi pada masa depan, kegiatan belajar sebagai jalan menuju kreatifitas dan cita-cita. Siswa yang berminat untuk belajar akan menyadari pentingnya belajar dan bersekolah. Siswa yang berminat akan tumbuh sebagai pribadi yang kreatif. Namun bagi siswa yang kurang berminat akan menganggap belajar tidak menunjang cita-cita dan mereka tidak suka mengerjakan hal-hal baru yang sebenarnya itu bermanfaat bagi perkembangan belajar.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut Dakir 1967: 194 pengertian belajar adalah adanya “perubahan” yang menuju ke yang lebih maju, dan perubahan- perubahan itu didapatkan karena adanya latihan-latihan yang disengaja. Sebab hasil belajar bukannya diketemukan secara kebetulan saja. Menurut pendapat aliran Skolastik seperti dikutip dalam Winkel, 1987: 260-270 belajar itu hakekatnya ialah mengulang- ulang bahan yang harus dipelajari. Melalui pengulangan itu maka bahan pelajaran akan makin diingat dikuasai . Jadi, menurut aliran Skolastik inti belajar itu adalah ulangan. Winkel 1987: 36 menyatakan belajar pada manusia boleh dirumuskan sebagai suatu aktifitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan