3. Hubungan Antara Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri Babarsari
a. Hipotesis
Dalam penelitian ini digunakan dua hipotesis yaitu : 1
Hipotesis nol Ho Merupakan hipotesis yang menyatakan “ Tidak ada
hubungan yang positif dan signifikan antara minat dan prestasi belajar siswa SDN Babarsari tahun ajaran 20112012.
2 Hipotesis Statistik Ha
Merupakan hipotesis yang menyatakan “ Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat dan prestasi belajar siswa
SDN Babarsari tahun ajaran 20112012. b.
Hasil pengujian hipotesis Hipotesis yang sudah disampaikan diatas perlu diuji untuk
mengetahui hubungan dan signifikansinya. Pada akhirnya hipotesis yang disampaikan akan diterima atau ditolak sesuai dengan hasil perhitungan
dan perbandingan. Oleh karena itu akan dipergunakan hipotesis nol sebagai langkah pengujian. Ketentuanya adalah sebagai berikut :
1 Ho diterima apabila r
hitung
r
tabel
2 Ho ditolak apabila r
hitung
r
tabel
Langkah agar hipotesis nol ditolak maka r
hitung
harus lebih besar daripadar
tabel
pada taraf signifikansi 1 . Namun jika ditemukan bahwa r
hitung
lebih kecil daripadar
tabel
maka hipotesis nol diterima. Nilai r
tabel
dapat dilihat pada r product moment dari Pearson sesuai dengan N yang ada.
Berikut akan disajikan data penghitungan r
hitung
dan r
tabel
dalam penghitungan menggunakan rumus serial.
1 Tabel Perbandingan Skor Minat dan Prestasi Belajar
Sesuai dengan pengolahan data minat dan prestasi yang telah di klasifikasikan maka data tersebut diperbandingkan. Akan
disejajarkan antara responden, minat dan prestasinya.
Tabel 4.6 Tabel perbandingan minat belajar dan prestasi belajar
No Kode
Skor Minat
Kualifikasi Skor
Prestasi X
X² Kualifikasi
Siswa Belajar Minat
PrestasiCV Belajar
Belajar
1 B19
63 rendah
68,8 4733,44
Tinggi
∑ Prestasi Belajar Kelompok Minat Belajar Rendah
68,8 2
B11
70 Sedang
69,4 4816,36
Tinggi 3
B25
85 Sedang
70,8 5012,64
Tinggi 4
B12
88 Sedang
71,8 5155,24
Tinggi 5
B29
88 Sedang
71,6 5126,56
Tinggi 6
B21
89 Sedang
70,2 4928,04
Tinggi 7
B20
90 Sedang
70 4900
Tinggi 8
B3
92 Sedang
69 4761
Tinggi 9
B22
94 Sedang
71,2 5069,44
Tinggi
∑ Prestasi Belajar Kelompok Minat Belajar sedang
564
10 B2
96 Tinggi
72,6 5270,76
Tinggi 11
B32
97 Tinggi
74,6 5565,16
Tinggi 12
B5
97 Tinggi
73,6 5416,96
Tinggi 13
B13
98 Tinggi
73,8 5446,44
Tinggi 14
B27
98 Tinggi
75,4 5685,16
Tinggi 15
B18
98 Tinggi
74,6 5565,16
Tinggi 16
B23
98 Tinggi
73 5329
Tinggi 17
B1
99 Tinggi
69,8 4872,04
Tinggi 18
B6
99 Tinggi
70,8 5012,64
Tinggi 19
B24
100 Tinggi
72,6 5270,76
Tinggi 20
B16
101 Tinggi
76 5776
Tinggi 21
B26
101 Tinggi
70 4900
Tinggi 22
B17
102 Tinggi
74,6 5565,16
Tinggi 23
B31
103 Tinggi
72,2 5212,84
Tinggi 24
B10
104 Tinggi
74,4 5535,36
Tinggi 25
B4
106 Tinggi
77,4 5990,76
Tinggi 26
B8
108 Tinggi
79 6241
Tinggi 27
B7
109 Tinggi
77,4 5990,76
Tinggi 28
B30
110 Tinggi
80,2 6432,04
Tinggi 29
B28
113 Tinggi
79,2 6272,64
Tinggi 30
B9
117 Tinggi
77,6 6021,76
Tinggi 31
B14
117 Tinggi
72,4 5241,76
Tinggi 32
B15
118 tinggi
90 8100
Tinggi
∑ Prestasi Belajar Kelompok Minat Belajar tinggi
1731,2
Total 2364
∑ X² = 175216,9
2 Rumus Korelasi Serial
p
SDtot M
r
t r
t r
ser 2
Ket :
ser
r
= koefisien korelasi serial
r
= Ordinat yang lebih rendah
t
= ordinat yang lebih tinggi
M = Mean
SDtot = standar deviasi total
P = proporsi individu dalam golongan
3 Banyaknya subjek tiap kelompok
Berdasarkan pembagian pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa : Tabel 4.7 Pembagian Subjek Tiap Kelompok
Kelompok Siswa
n
ƙ
Rendah 1
1 Sedang
2-9 8
Tinggi 10-32
23 Jumlah
32
4 Proporsi individu setiap kelompok
Proporsi merupakan besarnya bagian dalam masing-masing kelompok. Pengitungan untuk proporsi sebagai berikut :
P =
N n
k
Ket : P = Proporsi
k
n =
banyaknya subjek dalam kelompok N = banyaknya subjek seluruhnya
Sesuai dengan rumus yang ada maka bisa dilakukan perhitungan untuk proporsi sebagai berikut :
a Kelompok minat rendah
P =
N n
k
=
32 1
= 0,03125 b
Kelompok minat Sedang
P =
N n
k
=
32 8
= 0,25
c Kelompok Tinggi
P =
N n
k
=
32 23
= 0,71875 5
Nilai rata-rata mean Mean atau nilai ratrata digunakan untuk mengetahui rataan dari
tiap-tiap kelompok. Berikut rumus untuk mencari nilai rata-rata mean
k
n X
M
Keterangan :
M =
Mean
X =
Jumlah semua skor prestasi belajar setiap kelompok
k
n =
jumlah subjek dalam kelompok Sesuai dengan rumus maka setiap kelompok dapat dihitung sebagai
berikut : 1.
Kelompok rendah
k
n X
M
1 68,8
= 68,8
2. Kelompok sedang
k
n X
M
8 564
= 70,5
3. Kelompok tinggi
k
n X
M
23 1731,2
= 75,26
6 Menentukan ordinat
Penetuan ordinat mengacu pada dua sumber yaitu nilai P dan tabel ordinat. Untuk nilai P telah ditung dalam mencari
proporsi pada point 4 sedangkan ordinat ada dalam tabel nilai pasti. Berikut penyajian data nilai P beserta ordinatnya :
Tabel 4.8 data nilai P beserta ordinat P
Ordinat Rendah
0,03125 0,06804
Tinggi 0,71875
0,33950
7 Tabel Kerja
Rangkaian penghitungan sudah melewati beberapa tahap seperti tersaji dari point-point di atas. Penghitungan selanjutnya
merupakan tabel kerja dimana hal ini difungsikan untuk mempermudah dalam penghitungan standar deviasi total. Berikut
merupakan sajian tabel kerja :
Tabel 4.9 Tabel Sajian Kerja
Kelompok nk P
ordinat 0r-0t
0r-0t²
P t
r
2
M
t r
x M
1 2 3
4 5
6 7
8 9
Rendah 1
0,03125 -0,068
0,00462944 0,14814213
68,8 -4,681152
Sedang 8
0,25 0,06804
-0,2715 0,07369053
0,29476213 70,5 -19,13793
Tinggi 23
0,71875 0,3395 0,3395
0,11526025 0,16036209
75,26 25,55077 Jumlah
0,60326634 1,731688
8 Standar deviasi total
Rumus standar deviasi total :
Sdtot =
2 2
1
X
X N
N
Ket : SDtot
= standar deviasi total N
= Jumlah siswa Σ X
= Jumlah Semua Skor Kemudian sesuai data yang ada diketahui :
N = 32
Σ X = 2364
∑ X² = 175216,9
Ditanyakan : Sdtot = ...?
Jawab :
Sdtot =
2 2
1
X
X N
N
Sdtot =
2
2364 -
175216,9 32
32 1
Sdtot =
5588496 8
, 5606940
32 1
Sdtot =
8 ,
18444 32
1
Sdtot = 0,03125x135,8116343 Sdtot = 4,244113572
Sdtot = 4,25 9
Korelasi serial
p
SDtot M
r
t r
t r
ser 2
Diketahui
M
t r
= 1,731688
SDtot = 4,25
p
t r
2
= 0,60326634
Ditanyakan :
ser
r
korelasi serial=...?
p
SDtot M
r
t r
t r
ser 2
0,60326634 25
, 4
1,731688
2,563881 1,731688
ser
r
= 0,675
Berdasarkan penghitungan yang dilakukan diatas maka diperoleh korelasi serial sebesar 0,680. Berangkat dari data korelasi
serial tersebut maka diperoleh penjelasan sebagai berikut : a
Ada hubungan yang positif antara minat dan prestasi belajar siswa SDN Babarsari kelas V dengan nilai koefisien korelasi
r
hitung
sebesar 0,680. Sesuai dengan tabel kriteria yang telah dijabarkan pada bab III dinyatakan bahwa koefisien korelasi
0,675 berada pada tingkat yang kuat ±0,60 - ±0,799. b
Pada taraf signifikan 1 dengan N = 32 maka di peroleh koefisien korelasi r
tabel
= 0,449. Maka bisa disimpulkan bahwa hubungan minat dan prestasi belajar siswa SDN
Babarsari kelas V adalah positif dan signifikan pada taraf 1 . Hal ini dikarenakan rhitung lebih besar daripada rtabel
yaitu 0,6750,449. c
Sesuai dengan ketentuan untuk uji nol sebagai langkah untuk mengetahui apakah hipotesis yang disampaikan diterima atau
ditolak. Diketahui bahwa : r
hitung =
0,675 dan r
tabel
0,449. Dari angka tersebut diketahui bahwa : r
hitung
r
tabel
0,680 0,449.
Maka Ho bisa dinyatakan ditolak dan Ha dinyatakan diterima.
Dengan demikian hipotesis “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat dengan prestasi belajar siswa
SDN Babarsari kelas V tahun pelajaran 20112012
DITERIMA.
4. Sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa SDN
Babarsari kelas V Sumbangan minat belajar dimaksudkan untuk mengetahui
presentase sumbangannya terhadap prestasi belajar. Hal ini bisa dihitung dengan rumus
KP = r
ser
²
x 100 Diketahui r
ser =
0,675 Maka :
KP = r
ser
²
x 100 = 0,675
²
x 100 = 0,4556 x 100
= 45,56 Berdasarkan penghitungan di atas bahwa minat memberikan
sumbangan 45.66 terhadap prestasi belajar. Ada 54,34 faktor lain yang memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar.
B. Pembahasan Hasil Penelitian