6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Minat Belajar
1. Pengertian minat belajar
Menurut Slameto 2010: 180 minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Hilgard seperti dikutip dalam Slameto, 2010: 57 memberi
rumusan tentang minat adalah sebagai berikut “Interest is persisting tendency to pay attention to enjoy some activity or content”. Minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Winkel 1987 menjelaskan pengertian minat sebagai
kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang di bahas atau di pelajari; untuk itu kerap
digunakan istilah “perhatian”. Namun, perhatian dalam arti “minat momentan”, perlu dibedakan dari perhatian dalam arti “konsentrasi”,
sebagaimana dijelaskan di atas. Antara minat dan berperasaan senang
terhadap hubungan
timbal-balik, sehingga
tidak mengherankan kalu siswa yang berperasaan tidak senang, juga akan
kurang berminat, dan sebaliknya. Secara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu Muhibbin, 2003 : 151.
2. Metode Pengukuran Minat
a. Observasi
Nasution seperti dikutip dalam Sugiyono, 2010: 310 mendefinisikan observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Marshall seperti dikutip dalam Sugiyono, 2010: 310 menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn
abaout behavior and meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna
dari perilaku tersebut. Sanafiah Faisal seperti dikutip dalam Sugiyono, 2010:
310 mengklasifikasikan
observasi menjadi
observasi berpartisipasi participant observation, observasi yang secara
terang-terangan dan tersamar overt observation and covert
observation dan observasi tak berstruktur unstructured observation.
b. Wawancara
Esterberg seperti dikutip dalam Sugiyono, 2010: 317- 321 mendefinisikan inter
view sebagai berikut ini “a meeting of two persons to exchange information and idea through qustion
and responses, resluting in communication and joint construction of meaning about particular topic”. Wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide malalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu. Macam-macam interviewwawancara :
1 Wawancara terstruktur
2 Wawancara semiterstruktur
3 Wawancara tak berstruktur
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan salah satu alat pengumpulan data yang berasal dari soal-soal berkaitan dengan topik penelitian.
Soal-soal bisa dijawab dengan jawaban yatidak, atau melingkari nomer-nomer sesuai pdengan tingkat kebenarannya.
d. Inventori
Inventori bisa juga diartikan dengan arsip atau data yang dimiliki diri sendiri. Data-data ini sedapat mungkin akan
menunjukkan kebenaran dari seseorang. Inventori lebih bersifat pendukung dari data-data yang berasal dari wawancara, observasi
dan kuesioner.
3. Faktor-faktor yang Mendasari Timbulnya Minat
Crow seperti dikutip dalam Wulandari, 2011: 17 merumuskan tiga faktor yang mendasari timbulnya minat, antara lain
: a.
Faktor dorongan dari dalam internal: merupakan faktor dari dalam yang mendorong suatu aktifitas. Dapat dijelaskan
dengan adanya dorongan makan yang menimbulkan minat untuk mencari makanan, dorongan ingin tahu akan
membangkitkan minat untuk mengadakan penelitian, dan sebagainya.
b. Faktor motif sosial: dapat menjadi faktor yang membangkitkan
minat untuk melakukan suatu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan diterima dan diakui oleh lingkungan sosial.
Misalnya minat untuk belajar matematika muncul karena adanya keinginan memperoleh penghargaan dari orang tua.
c. Faktor emosional: minat erat kaitannya dengan perasaan dan
smosi. Biasanya
kesuksesan dalam
suatu kegiatan
memunculkan perasaan senang, dan mendorong atau menimbulkan
minat didalamnya
sedangkan kegagalan
menyebabkan hilangnya minat.
4. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar