Uji Normalitas Uji Normalized Gain

4.1.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas berawal dari kemampuan yang sama. Hasil analisis uji homogenitas populasi disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Uji Homogenitas Data Populasi Data 2hitung 2tabel Keterangan Nilai ujian akhir semester gasal 1,939 3,84 Homogen Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas menunjukkan bahwa 2 hitung 2 tabel . Hal ini berarti kedua kelas homogen atau mempunyai kondisi awal yang sama, dengan demikian teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling.

4.1.2 Hasil Analisis Tahap Akhir

Data yang digunakan untuk analisis tahap akhir adalah nilai pretes-postes kemampuan metakognisi yang meliputi uji normalitas, uji Normalized gain, uji Kesamaan dua varian, dan uji perbedaan dua rata-rata. Sedangkan hasil observasi aspek afektif dan psikomotorik serta kuesioner siswa dianalisis secara deskriptif.

4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada tahap akhir ini digunakan untuk mengetahui analisis yang akan digunakan selanjutnya apakah menggunakan analisis parametrik atau analisis non parametrik. Hasil uji normalitas data pretes disajikan pada Tabel 4.3 dan postes disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.3. Hasil uji normalitas data pretes Kelas 2hitung 2tabel Keterangan Eksperimen 4,62 9,49 Distribusi Normal Kontrol 3,34 9,49 Distribusi Normal Tabel 4.4. Hasil uji normalitas data postes Kelas 2hitung 2tabel Keterangan Eksperimen 10,18 12,99 Distribusi Normal Kontrol 7,175 7,81 Distribusi Normal Berdasarkan tabel hasil uji normalitas pretes dan postes, maka data berdistribusi normal sehingga analisis selanjutnya menggunakan analisis parametrik.

4.1.2.2 Uji Normalized Gain

Uji normalized gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif dan metakognisi yaitu dengan melihat nilai pretes dan postes. Hasil analisis peningkatan hasil belajar kognitif disajikan dalam Tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Analisis Normalized-gain Eksperimen Kontrol Pretest 35.68 36.15 posttest 75.15 72.425 N-gain 0.61 0.56 Hasil analisis normalized gain pada Tabel 4.5, menunjukan bahwa kelas eksperimen mempunyai peningkatan hasil belajar kognitif yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Tapi berdasarkan kriteria pencapaikan n- gain kedua kelas mempunyai kategori sedang. Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.6 dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.6 Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas eksperimen Indikator metakognisi Skor pretes Skor postes N-gain Tingkat pencapaian Menyatakan tujuan 79 158 0,71 Tinggi Mengetahui tentang apa dan bagaimana 301 380 1 Tinggi Mengidentifikasi informasi 534 1041 0,83 Tinggi Memilih operasiprosedur yang dipakai 74 271 0,64 Sedang Mengurutkan operasi yang digunakan 410 735 0,60 Sedang Merancang apa yang akan dipelajari 56 160 0,32 Sedang Tabel 4.7 Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas kontrol Indikator metakognisi Skor pretes Skor postes N-gain Tingkat pencapaian Menyatakan tujuan 85 154 0,6 Sedang Mengetahui tentang apa dan bagaimana 317 400 1 Tinggi Mengidentifikasi informasi 574 1062 0,78 Tinggi Memilih operasiprosedur yang dipakai 79 269 0,59 Sedang Mengurutkan operasi yang digunakan 379 775 0,63 Sedang Merancang apa yang akan dipelajari 84 136 0,16 Rendah Analisis peningkatan metakognisi siswa pada Tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai peningkatan metakognisi yang lebih tinggi. Indikator yang paling terlihat adalah pada indikator menyatakan tujuan dan indikator merancang apa yang akan dipelajari.

4.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Varian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERPIMPIN MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA SISWA KELAS XI IPA

3 7 66

Analisis Keterampilan Memprediksi dan Mengkomunikasikan Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 7 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

REDUKSI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL MENGGUNAKAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

3 12 15

ANALISIS PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 30

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 41

Pengembangan Modul Multimedia Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA/MA.

0 0 17