Instrumen Penilaian Non Tes

Keterangan DB : daya beda Mean kel. Atas : rata-rata nilai kelompok atas Mean kel. Bawah : rata-rata nilai kelompok bawah Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda Instrumen Interval koefisien Kriteria D: 0,00-0,20 Jelek D: 0,21-0,40 cukup D: 0,41-0,70 Baik D: 0,71-1,00 Baik sekali Rudyatmi Rusilowati, 2012:95 Berdasarkan kriteria daya pembeda instrumen pada Tabel 3.7 hasil analisis daya pembeda soal menunjukkan ada 3 soal yang memenuhi kategori baik yaitu soal nomor 6, 7, dan 8; 3 soal yang memenuhi kategori cukup yaitu soal nomor 3, 5, dan 11; 8 soal memenuhi kategori jelek yaitu soal nomor 1, 2, 4, 9, 10, 13, 14, dan 15; serta ada satu soal yang tidak memenuhi kriteria jelek, cukup, baik, maupun baik sekali yaitu soal nomor 12. Berdasarkan keempat analisis soal uji coba peneliti memilih 10 soal yang sesuai dengan indikator kompetensi dan indikator metakognisi untuk digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 13 dengan perbaikan kalimat dalam soal maupun kunci jawaban.

3.4.2.2 Instrumen Penilaian Non Tes

Instrumen penilaian non tes meliputi aspek psikomotorik dan afektif. Peningkatan keterampilan pada kedua aspek ini diukur dengan menggunakan lembar observasi. 3.4.2.2.1 Lembar Observasi Psikomotorik 1. Validitas Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Instrumen penilaian lembar observasi psikomotorik menggunakan validitas isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dalam mengukur indikator yang diamati. Penentuan validasi non tes ditentukan oleh pakar ahli. Berdasarkan analisis validasi lembar observasi psikomotorik memenuhi kriteria sangat baik dan layak digunakan. 2. Reliabilitas Lembar Observasi Aspek Psikomotorik Perhitungan reliabilitas lembar observasi psikomotorik menggunakan rumus Spearman : Suharsimi, 2002:278 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen n = jumlah objek yang diamati = jumlah varians beda butir Tabel 3.8. Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi Interval Kriteria 0,80 r 11 ≤ 1,0 Sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah Berdasarkn hasil analisis lembar observasi psikomotorik diperoleh hasil r 11 sebesar 0,79. Klasifikasi reliabilitas lembar observasi pada Tabel 3.8 menunjukkan kriteria reliabilitas tinggi. Harga r ii tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5 dan n = 10 yaitu 0,632. Kriteria lembar observasi reliabel bila harga r 11 lebih besar dari r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal reliabel yang ditunjukkan dengan nilai r 11 lebih besar dari harga r product moment 3.4.2.2.2 Lembar Observasi Afektif 1. Validitas Lembar Observasi Aspek Afektif Instrumen penilaian lembar observasi afektif menggunakan validitas isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dalam mengukur indikator yang diamati. Penentuan validasi non tes ditentukan oleh pakar ahli. Berdasarkan analisis validasi lembar observasi psikomotorik memenuhi kriteria sangat baik dan layak digunakan. 2. Reliabilitas Lembar Observasi Aspek Afektif Perhitungan reliabilitas lembar observasi afektif menggunakan rumus Spearman yaitu: Suharsimi, 2002:278 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen n = jumlah objek yang diamati = jumlah varians beda butir Tabel 3.9. Klasifikasi Reliabilitas Lembar Observasi Interval Kriteria 0,80 r 11 ≤ 1,0 Sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah Berdasarkan hasil analisis lembar observasi afektif diperoleh hasil r 11 sebesar 0,94. Klasifikasi reliabilitas lembar observasi pada Tabel 3.9 menunjukkan kriteria reliabilitas tinggi. Harga r 11 tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5 dan n = 7 yaitu 0,754. Kriteria lembar observasi reliabel bila harga r 11 lebih besar dari r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal reliabel. 3.4.2.2.3 Lembar Angket Respon Siswa Analisis tahap awal dari angket respon siswa adalah dengan menggunakan validasi isi, dimana instrumen memiliki kesesuaian isi dengan indikator– indikator yang diamati. Validasi ini dilakukan oleh validator pakar ahli. Berdasarkan analisis validasi lembar observasi psikomotorik memenuhi kriteria sangat baik dan layak digunakan. Sedangkan untuk reliabilitasnya dihitung menggunakan rumus Alpha Suharsimi, 2009:122. Kriteria reliabilitas lembar observasi disajikan dalam Tabel 3.10. α =          x S j S k k 2 2 1 1 Keterangan: α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Tabel 3.10. Interpretasi Kriteria Reliabilitas Angket Interval koefisien Kriteria 0.81-1.00 Sangat tinggi 0.61-0.80 Tinggi 0.41-0.60 Sedang 0.21-0.40 Rendah 0.20 Sangat rendah Berdasarkn hasil analisis lembar Angket diperoleh hasil sebesar 0,58. Hal ini menunjukkan bahwa lembar Angket mempunyai kriteria reliabilitas sedang.

3.4.3 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERPIMPIN MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA SISWA KELAS XI IPA

3 7 66

Analisis Keterampilan Memprediksi dan Mengkomunikasikan Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 7 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

REDUKSI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL MENGGUNAKAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

3 12 15

ANALISIS PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 30

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 41

Pengembangan Modul Multimedia Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA/MA.

0 0 17