Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Analisis Pencapaian Indikator Metakognisi

Tabel 4.9 Uji peningkatan hasil belajar Kelas t’ hitung t’ tabel Keterangan Eksperimen 65,80 2,02 Meningkat signifikan Kontrol 21,12 2,00 Meningkat signifikan Berdasarkan Tabel 4.9 uji peningkatan hasil belajar kognitif, pada kelas eksperimen diperoleh t’ hitung t’ tabel sehingga hipotesis nol ditolak, artinya pada kelas eksperimen mempunyai peningkatan hasil belajar yang signifikan. Begitu juga dengan kelas kontrol, berdasarkan tabel peningkatan hasil belajar kognitif diperoleh t’ hitung t’ tabel sehingga hipotesis nol ditolak, artinya pada kelas kontrol mempunyai peningkatan hasil belajar yang signifikan.

4.1.2.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai t hitung 1,65 t tabel 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak mempunyai perbedaan rata-rata yang signifikan.

4.1.2.6 Hasil Analisis Pencapaian Indikator Metakognisi

Kemampuan metakognisi siswa selain dianalisis menggunakan N-gain juga dianalisis pencapaian indikator metakognisinya berdasarkan kriteria pencapaian indikator pada Tabel 4.10. Hasil analisis pencapaian indikator metakognisi disajikan dalam Tabel 4.11 Tabel 4.10 Pencapaian Indikator Metakognisi Skor Pencapaian Indikator Metakognisi 5 Indikator Tercapai 4 3 Sebagian Besar Indikator Tercapai 2 Sebagian Kecil Indikator Tercapai 1 Tidak Mencapai Indikator Metakognisi Tidak Ada Respon Tabel 4.11 Hasil Analisis Pencapaian indikator metakognisi Indikator Eksperimen Kontrol Rata-rata Keterangan Rata-rata Keterangan Menyatakan tujuan 4,15 Indikator tercapai 3,85 Sebagian besar indikator tercapai Mengetahui tentang apa dan bagaimana 5 Indikator tercapai 5 Indikator tercapai Mengidentifikasi informasi 4,56 Indikator tercapai 4,42 Indikator tercapai Memilih operasiprosedur yang dipakai 3,56 Sebagian besar indikator tercapai 3,36 Sebagian besar indikator tercapai Mengurutkan operasi yang digunakan 3,86 Sebagian besar indikator tercapai 3,87 Sebagian besar indikator tercapai Merancang apa yang akan dipelajari 2,10 Sebagian kecil indikator tercapai 1,7 Tidak mencapai indikator metakognisi 4.1.3 Hasil Analisis Aspek Afektif Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran diperoleh data pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil analisis aspek afektif Kelas Kategori Jumlah Siswa Sangat Baik Baik Cukup Kurang Eksperimen 7 26 5 38 Kontrol 6 26 8 40 Tabel 4.12 menunjukkan bahwa hasil belajar afektif dari kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen ada 7 dari 38 siswa yang memenuhi kriteria sangat baik, 26 siswa memenuhi kriteria baik dan 5 siswa memenuhi kriteria cukup. Sedangkan pada kelas kontrol ada 6 dari 40 siswa yang memenuhi kriteria sangat baik, 26 siswa memenuhi kriteria baik, dan 8 siswa memenuhi kriteria kurang. Persentase aspek afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Gambar 4.1 dan hasil analisis hasil belajar afektif tiap aspek disajikan pada Tabel 4.13. Gambar 4.1 Gambar Persentase Aspek Afektif Tabel 4.13 Hasil Analisis hasil belajar afektif tiap aspek Aspek Afektif Eksperimen Keterangan Kontrol Keterangan Rasa ingin tahu 105 Baik 122 Baik Bekerjasama 126 Sangat baik 129 Baik Tanggungjawab 135 Sangat baik 132 Baik Kreatif 95 Baik 81 Cukup Memperhatikan penjelasan orang lain 137 Sangat baik 134 Sangat baik Mengemukakan pendapat 114 Baik 128 Baik Bertanya 100 Baik 94 Cukup

4.1.4 Hasil Analisis Aspek Psikomotorik

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERPIMPIN MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA SISWA KELAS XI IPA

3 7 66

Analisis Keterampilan Memprediksi dan Mengkomunikasikan Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 7 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

REDUKSI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL MENGGUNAKAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

3 12 15

ANALISIS PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 30

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 41

Pengembangan Modul Multimedia Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA/MA.

0 0 17