2.4.2 Hasil Kali Kelarutan Ksp
Senyawa-senyawa ion yang terlarut di dalam air akan terurai menjadi partikel dasar pembentuknya yang berupa ion positif dan ion negatif. Bila
kedalam larutan jenuh suatu senyawa ion ditambahkan kristal senyawa ion maka kristal tersebut tidak melarut dan akan mengendap. Kristal yang tidak
larut ini tidak mengalami ionisasi. Bila ke dalam system tersebut ditambahkan air maka endapan kristal tersebut akan segera terionisasi, dan sebaliknya bila
air dalam larutan tersebut diuapkan maka ion-ion akan segera mengkristal. Dalam peristiwa tersebut terjadi system kesetimbangan antara zat padat
dengan ion-ionnya didalam larutan. Pada larutan jenuh senyawa ion A
m
B
n
di dalam air akan menghasilkan reaksi kesetimbangan,
A
m
B
ns
mA
n+ aq
+ nB
m- aq
Harga hasil kali kelarutannya dinyatakan dengan rumus, K
sp
A
m
B
n
= [A
n+
]
m
[B
m-
]
n
2.4.3 Hubungan kelarutan dan Ksp
Pada larutan jenuh senyawa ion A
m
B
n
konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan harga kelarutanny dalam satuan mol L
-1
. Senyawa A
m
B
n
yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam system kesetimbangan,
A
m
B
ns
mA
n+ aq
+ nB
m- aq
Jika harga kelarutan dari senyawa A
m
B
n
sebesar s mol L
-1
, maka di dalam reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion A
n+
dan ion B
m-
sebagai berikut
A
m
B
ns
mA
n+ aq
+ nB
m- aq
s mol L
-1
m s mol L
-1
n s mol L
-1
sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah, K
sp
A
m
B
n
= [A
n+
]
m
[B
m-
]
n
= m s
m
n s
n
= m
m
x n
n
x s
m+n
Jadi untuk reaksi kesetimbangan: A
m
B
ns
mA
n+ aq
+ nB
m- aq
K
sp
A
m
B
n
= m
m
x n
n
x s
m+n
Dengan s =kelarutan A
m
B
n
dalam satuan mol L
-1
Dari rumus tersebut dapat ditentukan harga kelarutan sebagai berikut:
Besarnya Ksp suatu zat bersifat tetap pada suhu tetap. Bila terjadi perubahan suhu maka harga Ksp zat tersebut akan mengalami perubahan.
2.4.4 Pengaruh ion senama terhadap kelarutan
Jika ke dalam larutan jenuh AgCl ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl maka akan segera terjadi pengendapan AgCl, demikian pula bila ke
dalam lautan AgCl tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan AgNO
3
. AgCl
s
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
Bila ke dalam sistem kesetimbangan tersebut ditambahkan ion Cl
-
maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri, sehingga mengakibatkan jumlah AgCl
yang mengendap bertambah. Demikian pula bila dalam system kesetimbangan tersebut ditambah ion Ag
+
, maka sistem kesetmbangan akan bergeser ke kiri dan berakibat bertambahnya jumlah AgCl yang mengendap. Kesimpulannya
bila ke dalam sistem kesetimbangan kelarutan ditambahkan ion yang senama akan mengakibatkan kelarutan senyawa tersebut berkurang.
2.4.5 Fungsi dan Manfaat Hasil Kali Kelarutan
Harga hasil kali kelarutan Ksp suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi tentang kelarutan senyawa tersebut dalam air.
Semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut. Harga Ksp suatu zat dapat digunakan untuk meramalkan terjasi tidaknya
endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan A
m
B
n
jika larutan yang mengandung ion A
n+
dan B
m-
dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion Qsp berikut ini.
Q
sp
A
m
B
n
= [A
n+
]
m
[B
m-
]
n
Jika Qsp Ksp maka akan terjadi endapan A
m
B
n
Jika Qsp = Ksp maka akan terjadi larutan jenuh A
m
B
n
Jika Qsp Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan
A
m
B
n
. Selain memberi informasi tentang kelarutan, harga Ksp dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemisahan zat dalam campuran dengan cara pengendapan selektif. Contoh :
Untuk memisah ion Zn
2+
dan ion Cd
2+
yang terdapat secara bersama-sama
dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas H
2
S ke dalam larutan tersebut sehingga terjadi reaksi:
Zn
2+ aq
+ S
2- aq
ZnS
s
Zn
2+ aq
+ S
2- aq
ZnS
s
Diketahui harga Ksp ZnS= 1,6x10
-22
dan Ksp CdS= 8x10
-27
, dengan mengatur harga pH maka konsentrasi ion sulfida dalam larutan dapat diatur sedemikian
sehingga Qsp ZnS Ksp ZnS sehingga ZnS belum mengendap dan Qsp CdS Ksp CdS sehingga CdS mengendap. Dengan demikian kedua ion tersebut
dapat dipisahkan dari larutan. Sudarmo, 2006:208-216
2.5 Kerangka Berpikir