Uji Kesamaan Dua Varian Uji Peningkatan Hasil Belajar

Tabel 4.6 Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas eksperimen Indikator metakognisi Skor pretes Skor postes N-gain Tingkat pencapaian Menyatakan tujuan 79 158 0,71 Tinggi Mengetahui tentang apa dan bagaimana 301 380 1 Tinggi Mengidentifikasi informasi 534 1041 0,83 Tinggi Memilih operasiprosedur yang dipakai 74 271 0,64 Sedang Mengurutkan operasi yang digunakan 410 735 0,60 Sedang Merancang apa yang akan dipelajari 56 160 0,32 Sedang Tabel 4.7 Hasil analisis peningkatan metakognisi kelas kontrol Indikator metakognisi Skor pretes Skor postes N-gain Tingkat pencapaian Menyatakan tujuan 85 154 0,6 Sedang Mengetahui tentang apa dan bagaimana 317 400 1 Tinggi Mengidentifikasi informasi 574 1062 0,78 Tinggi Memilih operasiprosedur yang dipakai 79 269 0,59 Sedang Mengurutkan operasi yang digunakan 379 775 0,63 Sedang Merancang apa yang akan dipelajari 84 136 0,16 Rendah Analisis peningkatan metakognisi siswa pada Tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan bahwa kelas eksperimen mempunyai peningkatan metakognisi yang lebih tinggi. Indikator yang paling terlihat adalah pada indikator menyatakan tujuan dan indikator merancang apa yang akan dipelajari.

4.1.2.3 Uji Kesamaan Dua Varian

Uji kesamaan dua varian digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki varian yang sama atau tidak, dengan demikian dapat menentukan rumus yang digunakan untuk uji-t. Berdasarkan nilai pretes-poetes ada tiga kali uji kesamaan dua varian yaitu uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas kontrol, uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas eksperimen, dan uji kesamaan dua varian antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas kontrol dan uji kesamaan dua varian antara nilai pretes-postes kelas eksperimen digunakan untuk menentukan rumus uji-t sebelum menguji hipotesis peningkatan hasil belajar, sedangkan uji kesamaan dua varian antara kelas kontrol dan kelas eksperimen digunakan untuk mengetahui rumus uji-t sebelum menguji hipotesis perbedaan peningkatan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tabel 4.8 Hasil analisis uji kesamaan dua varian Kelas F hitung F tabel Keterangan Eksperimen 1,78 1,71 Varian berbeda Kontrol 1,58 1,69 Varian tidak berbeda Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen F hitung F tabel hal ini berarti antara nilai pretes-postes mempunyai varian berbeda, sehingga rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis peningkatan hasil belajar menggunakan rumus t’. Sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan bahwa F hitung F tabel hal ini berarti antara nilai pretes-postes mempunyai varian tidak berbeda sama, sehingga rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis peningkatan hasil belajar menggunakan rumus t.

4.1.2.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar

Uji peningkatan hasil belajar menggunakan uji hipotesis satu pihak kanan. Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar kognitif antara nilai pretes dan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.9 Uji peningkatan hasil belajar Kelas t’ hitung t’ tabel Keterangan Eksperimen 65,80 2,02 Meningkat signifikan Kontrol 21,12 2,00 Meningkat signifikan Berdasarkan Tabel 4.9 uji peningkatan hasil belajar kognitif, pada kelas eksperimen diperoleh t’ hitung t’ tabel sehingga hipotesis nol ditolak, artinya pada kelas eksperimen mempunyai peningkatan hasil belajar yang signifikan. Begitu juga dengan kelas kontrol, berdasarkan tabel peningkatan hasil belajar kognitif diperoleh t’ hitung t’ tabel sehingga hipotesis nol ditolak, artinya pada kelas kontrol mempunyai peningkatan hasil belajar yang signifikan.

4.1.2.5 Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LKS MODEL INKUIRI TERPIMPIN MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN PADA SISWA KELAS XI IPA

3 7 66

Analisis Keterampilan Memprediksi dan Mengkomunikasikan Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

0 7 52

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

0 5 45

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PRAKTIKUN TERHADAP HASIL BELAJAR SIWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 17

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

REDUKSI MISKONSEPSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL MENGGUNAKAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

3 12 15

ANALISIS PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA TOPIK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 30

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 41

Pengembangan Modul Multimedia Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA/MA.

0 0 17