21 bertambah. Akibatnya jika pendanaan eksternal dilakukan dengan penerbitan
saham baru akan mendapat apresiasi atau respon negatif oleh pasar.
2.1.2.3 Trade-Off Theory
Menurut Trade Off Theory, perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan hutang perlakuan pajak perseroan yang menguntungkan
dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi Brigham dan Houston, 2001: 34. Kenyataan bahwa bunga merupakan beban yang dapat
dikurangkan telah mengakibatkan hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham preferen. Akibatnya, pemerintah membayar sebagian dari biaya modal
yang bersumber dari hutang, atau dengan kata lain hutang memberikan manfaat perlindungan pajak. Hasilnya, penggunaan hutang mengakibatkan peningkatan
porsi laba operasi perusahaan EBIT yang mengalir ke investor. Pada kenyataannya, jarang ada perusahaan yang menggunakan hutang 100
persen.Salah satu alasannya adalah kenyataan bahwa pemegang saham mendapat keuntungan dari pajak keuntungan modal yang lebih rendah.Dan lebih pentingnya,
perusahaan membatasi penggunaan hutang untuk menekan biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan.
Trade-Off Theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan agency costs dan
biaya kesulitan keuangan financial distress tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat
penggunaan hutang.
Universitas Sumatera Utara
22 Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak tax
shields mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan costs of financial distress. Trade-Off Theory mempunyai implikasi bahwa
manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan-
perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga
tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak. Dalam kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian.
2.1.3 Variabel-Variabel Penentu Keputusan Struktur Modal 2.1.3.1 Profitabilitas