Koefisien Determinasi Uji Simultan dengan F-Test ANOVA Uji Parsial T-test

Metode Analisis Data Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Deskripsi suatu data dapat dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, dan nilai maksimum dan minimum data tersebut. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + e Keterangan : Y = tingkat kesehatan bank a = konstanta b 1 = koefisien regresi CKPN terhadap Total Kredit b 2 = koefisien regresi PDN terhadap Total Modal b 3 = koefisien regresi NPL bruto b 4 = koefisien regresi LDR b 5 = koefisien regresi ROA b 6 = koefisien regresi NIM b 7 = koefisien regresi CAR b 7 = koefisien regresi CAR X 1 = CKPN terhadap Total Kredit X 2 = PDN terhadap Total Modal X 3 = NPL bruto X 4 = LDR X 5 = ROA X 6 = NIM X 7 = CAR e = variabel penggangguresidual bila ada Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien determinasi, uji simultan dengan F-test ANOVA dan uji parsial T-test.

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi terletak pada Model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linier berganda sebaiknya mengunakan R Square yang sudah disesuaikan atau ditulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1.

b. Uji Simultan dengan F-Test ANOVA

Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan yaitu α = 10 atau F hitung lebih besar dari F tabel. Hipotesis Statistik: Ho : secara keseluruhan variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Ha : secara keseluruhan variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Kriteria Pengambilan Keputusan: • F hitung lebih besar dari F tabel : Ho ditolak • F hitung lebih kecil dari F tabel : Ho diterima atau • Jika Probabilitas 0.10, maka Ho ditolak • Jika Probabilitas 0.10, maka Ho diterima Universitas Sumatera Utara

c. Uji Parsial T-test

Uji T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis Statistik: Ho : secara parsial variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Ha : secara parsial variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Kriteria Pengambilan Keputusan: • t hitung lebih besar dari t tabel : Ho ditolak • t hitung lebih kecil dari t tabel : Ho diterima atau • Jika Probabilitas 0.10, maka Ho ditolak • Jika Probabilitas 0.10, maka Ho diterima Setelah menghitung rasio-rasio yang menjadi pengukuran variabel dari masing-masing bank, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian hipotesis yang membandingkan kinerja keuangan antar bank. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan adalah: H1 : CKPN terhadap total kredit berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H2 : PDN terhadap total modal berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H3 : NPL bruto berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H4 : LDR berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H5 : ROA berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H6 : NIM berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H7 : CAR berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi tingkat kesehatan bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ANALISIS HASIL PENELITIAN Deskripsi Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah bank milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai saat ini. Dipilihnya periode tahun 2011-2012 sebagai periode pengamatan selain untuk mengkaji kondisi kesehatan bank terkini juga karena sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum menggunakan Pendekatan Berdasarkan Risiko Risk-based Bank Rating yang terdiri dari komponen RGEC Risk Profile, Good Corporate Governance GCG, Earnings, Capital berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang ditetapkan oleh Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 5 Januari 2011 dan mulai diterapkan tahun 2011 sampai sekarang. Dari 14 bank milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai saat ini yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai sampel adalah sebanyak 9 bank dengan periode pengamatan 2 tahun. Berikut ini adalah tabel yang berisi rasio keuangan yang diperoleh berdasarkan laporan keuangan bank yang diperoleh dari www.idx.co.id . Universitas Sumatera Utara Tabel 5 Rasio Keuangan 2011-2012 BANK TAHUN CKPN Kredit PDN NPL Bruto LDR ROA NIM CAR BNI 2011 4.30 2.80 3.60 70.40 2.90 6.00 17.60 2012 3.44 2.20 2.80 77.50 2.90 5.90 16.70 BRI 2011 5.59 5.49 2.30 76.20 4.93 9.58 14.96 2012 4.18 3.00 1.78 79.85 5.15 8.42 16.95 BTN 2011 1.49 1.73 4.09 102.56 2.03 5.76 15.03 2012 1.20 0.70 2.75 100.90 1.94 5.83 17.69 MANDIRI 2011 3.87 1.50 2.20 74.10 3.40 5.10 15.00 2012 3.63 1.30 1.90 80.10 3.50 5.50 15.30 BJB 2011 2.90 4.37 2.07 72.95 2.65 6.89 18.36 2012 2.30 7.64 1.21 74.09 2.46 6.76 18.11 BDKI 2011 0.83 9.45 3.16 71.14 2.32 5.05 9.57 2012 1.06 7.06 3.20 73.50 1.87 5.26 12.30 BSSB 2011 2.88 0.00 2.02 101.93 3.34 10.18 23.62 2012 1.41 0.00 1.39 113.21 3.99 9.53 21.91 BSMT 2011 1.50 0.00 2.56 78.56 3.26 9.15 14.66 2012 2.01 0.00 2.81 101.90 2.99 8.49 13.24 BMLK 2011 0.92 0.00 2.46 82.44 4.52 13.02 14.07 2012 0.47 0.00 2.81 72.61 3.86 8.80 14.71 Sumber : hasil olahan penulis Analisis Hasil Penelitian Statistik Deskriptif Statistik deskriptif akan mengemukakan cara-cara penyajian data hasil penelitian. Penjelasan data disertai dengan nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi. Tabel berikut menunjukkan hasil olahan data statistik deskriptif menggunakan aplikasi SPSS Statistic 21. Tabel 6 Statistik Deskriptif N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic CKPN terhadap Total Kredit 18 5,12 ,47 5,59 2,4433 ,34562 1,46634 2,150 Posisi Devisa Neto 18 9,45 ,00 9,45 2,6244 ,70451 2,98897 8,934 Non Performing Loan Bruto 18 2,88 1,21 4,09 2,5061 ,17464 ,74094 ,549 Loan Deposit Ratio 18 42,81 70,40 113,21 83,5522 3,23269 13,71514 188,105 Return on Assets 18 3,28 1,87 5,15 3,2228 ,23091 ,97966 ,960 Net Interest Margin 18 7,97 5,05 13,02 7,5122 ,52600 2,23163 4,980 Capital Adequacy Ratio 18 14,05 9,57 23,62 16,0989 ,77332 3,28093 10,764 Tingkat Kesehatan Bank 18 2,0 1,0 3,0 2,000 ,1617 ,6860 ,471 Valid N listwise 18 Sumber : Hasil olahan SPSS Universitas Sumatera Utara Uji Asumsi Klasik Statistik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik statistik yang telah dilakukan yaitu uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas diperoleh hasil bahwa data terdistribusi normal, tidak ada indikasi terjadi multikolinearitas antar variabel independen, tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif dan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi ini, dengan kata lain semua variabel independen yang terdapat dalam model ini memiliki sebaran varian yang samahomogen. Dengan demikian persamaan regresi dapat diteruskan ke dalam pengujian hipotesis penelitian. Uji Hipotesis a. Uji Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas independen yaitu CKPN terhadap Total Kredit, Posisi Devisa Neto, NPL Bruto, LDR, ROA, NIM dan CAR terhadap variabel terikat dependen yaitu Tingkat Kesehatan Bank Y. Besarnya pengaruh variabel independen terdapat variabel dependen secara bersama-sama dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi linier berganda. Tabel 7 Hasil Estimasi Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -5,666 1,465 -3,867 ,003 CKPN terhadap Total Kredit -,354 ,105 -,758 -3,382 ,007 Posisi Devisa Neto ,227 ,045 ,991 5,054 ,000 Non Performing Loan Bruto ,683 ,186 ,738 3,670 ,004 Loan Deposit Ratio ,017 ,010 ,343 1,796 ,103 Return on Assets ,538 ,221 ,768 2,434 ,035 Net Interest Margin -,011 ,081 -,035 -,135 ,895 Capital Adequacy Ratio ,195 ,048 ,932 4,043 ,002 a. Dependent Variable: Tingkat Kesehatan Bank Sumber : Hasil olahan SPSS Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk : Y = -5.666 – 0.354X 1 + 0.227X 2 + 0.683X 3 + 0.17X 4 + 0.538X 5 - 0.11X 6 + 0.195X 7 Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis regresi linier berganda tersebut diatas dapat diketahui hal-hal sebagai berikut: 1. Konstanta adalah sebesar -5.666 artinya apabila tidak terdapat variabel independen seperti CKPN terhadap Total Kredit, Posisi Devisa Neto, NPL Bruto, LDR, ROA, NIM dan CAR maka besarnya tingkat kesehatan bank adalah sebesar -5.66 dengan asumsi besarnya variabel – variabel yang lain tidak berubah. 2. Koefisien regresi CKPN terhadap Total Kredit pada pengujian tersebut sebesar -0.354 artinya CKPN terhadap Total Kredit memiliki pengaruh negatif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel CKPN terhadap Total Kredit naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami penurunan sebesar 35.4 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 3. Koefisien regresi Posisi Devisa Neto pada pengujian tersebut sebesar 0.227 artinya Posisi Devisa Neto memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel Posisi Devisa Neto naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami peningkatan sebesar 22.7 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 4. Koefisien regresi NPL Bruto pada pengujian tersebut sebesar 0.683 artinya NPL Bruto memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel NPL Bruto naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami peningkatan sebesar 68.3 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 5. Koefisien regresi LDR pada pengujian tersebut sebesar 0.17 artinya LDR memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel LDR naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami kenaikan sebesar 17 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 6. Koefisien regresi ROA pada pengujian tersebut sebesar 0.538 artinya ROA memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel ROA naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami kenaikan sebesar 53.8 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 7. Koefisien regresi NIM pada pengujian tersebut sebesar -0.11 artinya NIM memiliki pengaruh negatif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel NIM naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami penurunan sebesar 11 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. 8. Koefisien regresi CAR pada pengujian tersebut sebesar 0.195 artinya CAR memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan Bank dimana bila variabel CAR naik 1 maka Tingkat Kesehatan Bank akan mengalami peningkatan sebesar 19.5 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

b. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 44 113

ANALISIS KESEHATAN BANK BERBASIS METODE RISK BASED BANK RATING (RBBR) PADA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2012

0 18 30

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR ) (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DALAM IHSG SUB SEKTOR PERBANKAN TAHUN 2012 - 2014).

0 2 20

ANALISIS PENGARUH RISK BASED BANK RATING (RBBR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (STUDI PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-1014).

0 3 18

PENGARUH INDIKATOR DALAM RISK-BASED BANK RATING TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI PENGARUH INDIKATOR DALAM RISK-BASED BANK RATING TERHADAP KEMAMPULABAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 15

Analisis tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode Risk-Based Bank Rating (RBBR) (studi empiris pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 dan 2013).

0 5 107

Akurasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Ditinjau dari Kinerja Keuangan berdasarkan CAMEL Rating System dan Penilaian Berbasis Risk-Based Bank Rating.

0 0 2

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SWASTA NASIONAL DAN BANK PEMERINTAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 62

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK-BASED BANK RATING (RBBR).

0 2 166

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Pendekatan Risiko (Risk-Based Bank Rating)

0 0 18