Tabel 2.3 Matriks Peringkat Profil Risiko
Sumber : Lampiran II Surat Edaran Bank Indonesia No. 1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011
c. Good Corporate Governance GCG
Istilah Good Corporate Governance GCG bukanlah istilah asing bagi telinga kita pada masa kini. Karena awal mula penerapan GCG di
Indonesia sendiri ditetapkan melalui edaran Surat Keputusan Menteri
Universitas Sumatera Utara
Badan Usaha Milik Negara BUMN No. Kep-117M-MBU2002 pada tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penetapan Praktek GCG pada setiap
BUMN yang berisi sebagai berikut : BUMN memiliki kewajiban untuk menerapkan Good Corporate
Governance secara konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai landasan operasionlanya, yang pada
dasarnya bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturn perundang-undangan dan nilai-nilai
etika.
Dalam Surat Keputusan Menteri BUMN yang sama juga
dijabarkan prinsip-prinsip dalam penerapan GCG yaitu : 1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan
terlaksana secara efektif. 4. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan prinsip- prinsip korporat.
5. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Penilaian faktor GCG dalam sebagai salah satu bagian dari penilaian tingkat kesehatan bank merupakan penilaian terhadap kualitas
manajemen bank dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG dan proses penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG
Universitas Sumatera Utara
bagi Bank Umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank.
Penetapan peringkat faktor GCG dilakukan berdasarkan analisis terhadap i pelaksaan prinsip-prinsip GCG bank ii kecukupan tata kelola
governance atas struktur, proses dan hasil penerapan GCG pada bank dan iii informasi lain yang terkait dengan GCG bank yang didasrkan pada
data dan informasi yang relevan. Penilaian faktor GCG dikategorikan ke dalam 5 peringkat yaitu
Peringkat 1, Peringkat 2, Peringkat 3, Peringkat 4, dan Peringkat 5. Urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan GCG
yang lebih baik. Berikut penjelasannya : a. Peringkat 1 mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan
penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik
. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat
segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank.
b. Peringkat 2 mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan
penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good
Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan
tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
c. Peringkat 3 mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan
penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik
. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat
kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan
memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank.
d. Peringkat 4 mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan
penerapan Good Corporate Governance yang secara umum kurang baik
. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang kurang memadai atas
Universitas Sumatera Utara
prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara
umum kelemahan tersebut signifikan dan memerlukan perbaikan yang menyeluruh oleh manajemen Bank.
e. Peringkat 5 mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan
penerapan Good Corporate Governance yang secara umum tidak baik
. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang tidak memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan dalam
penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut sangat signifikan dan sulit untuk diperbaiki oleh
manajemen Bank.
d. Rentabilitas Earnings