c. Posisi Devisa Neto PDN terhadap Total Modal
Posisi Devisa Neto adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut dari selisih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk
setiap valuta asing ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening
administratif untuk setiap valuta asing valas yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Aktiva valas terdiri dari kas, emas, giro termasuk giro
pada BI, deposit on call, deposito berjangka , sertifikat deposito, margin deposit, surat berharga, kredit yang diberikan, nilai bersih wesel ekspor
yang telah diambil alih, rekening antarkantor aktiva dan tagihan lainnya, dalam valas baik kepada penduduk maupun bukan penduduk.
Sementara pasiva valas meliputi giro, deposit on call, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin deposit, pinjaman yang diterima,
jaminan impor, rekening antarkantor pasiva, pendapatan komprehensif lainnya dari surat-surat berharga valas selain saham dan kewajiban
lainnya dalam valas, baik terhadap penduduk maupun bukan penduduk.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1210PBI2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia Nomor
513PBI2003 Tentang Posisi Devisa Neto Bank Umum dinyatakan Bank Umum Devisa wajib mengelola dan memelihara PDN pada akhir hari
kerja secara keseluruhan setinggi-tingginya 20 dari modal. Selain wajib mengelola dan memelihara PDN pada akhir hari kerja, Bank wajib
Universitas Sumatera Utara
mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20 dari modal setiap 30 menit sejak sistem tresuri bank dibuka sampai dengan sistem tresuri bank
ditutup. PDN merupakan salah satu bentuk pengendalian terhadap risiko
pasar yang memberi gambaran seberapa besar potensi kerugian bank apabila terjadi perubahan suku bunga yang berlawanan dengan posisi
bank. Dengan PDN 20 dari modal, kerugian bank yang terjadi akibat perubahan kurs valas masih dapat dicover oleh modal dan tidak sampai
menggangu kelangsungan bank. Bank yang melakukan pelanggaran PDN selama lebih dari satu hari kerja dan tidak menyampaikan laporan dalam
waktu yang ditentukan, selain dikenakan sanksi berupa teguran tertulis dan sanksi kewajiban membayar denda sebesar Rp 250 juta setiap hari
pelanggaran atau paling banyak Rp 5 miliar dalam satu tahun kalender. juga dikenakan sanksi berupa penurunan satu peringkat penilaian
faktor manajemen dan peningkatan penilaian profil risiko untuk risiko kepatuhan pada penilaian tingkat kesehatan bank dalam dua periode
penilaian setelah exit meeting. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis menggunakan rasio
PDN terhadap Total Modal sebagai salah satu rasio untuk mengukur tingkat kesehatan bank terutama dari risiko pasar. Total modal yang
digunakan dalam rasio ini adalah total modal sebagaimana diatur ketentuan Bank Indonesia mengenai PDN.
Universitas Sumatera Utara
d. Non Performing Loan NPL Bruto