Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.15
e. Penataan Ruang
Kinerja urusan Penataan Ruang dapat dilihat dari rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPLHGB. Pada tahun 2010 adalah 17,67 meningkat menjadi 18,38 atau meningkat
sebesar 0,71 di tahun 2011. Bila dilihat dari perijinan yaitu untuk ijin IMB ataupun HO, di Kota Semarang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran individu atau
pengusaha dalam ketaatan perijinan masih rendah.
f. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan di Kota Semarang dikatakan semakin baik, di samping terlihat dari ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah RPJMD Tahun 2010-2015, RTRW Rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah Tahun 2011- 2030, Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2012, kesesuaian dokumen perencanaan
tesebut adalah sebesar 100. Hal tersebut juga didukung dengan adanya SIMPERDA Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang dikelola oleh Bappeda yang menyediakan fasilitas dan
kemudahan dari perencanaan tingkat Kelurahan sampai tingkat Kota termasuk juga evaluasi dan pengendalian program dan kegiatannya.
g. Perhubungan
Kinerja urusan perhubungan dapat dilihat dari meningkatnya jumlah penumpang angkutan umum. Ada peningkatan dari 13.103.514 orang di tahun 2010 menjadi 15.346.354 orang di tahun
2011 atau meningkat sebesar 17,1. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang juga menjadi indikator keberhasilan pada urusan perhubungan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah halte
pemberhentian bagi transportasi massal meningkat dari 60 unit di tahun 2010 menjadi 72 unit di tahun 2011 atau meningkat sebesar 20 di tahun 2011. Jumlah kendaraan angkutan umum yang
melakukan pengujian kendaraan bermotor juga mengalami kenaikan dari 5.192 kendaraan di tahun 2010 menjadi 6.833 kendaraan di tahun 2011 atau meningkat sebesar 31,6 di tahun 2011. Panjang
marka jalan juga mengalami peningkatan dari tahun 2010 sepanjang 23.241 m menjadi 26.017 m atau meningkat sebesar 11,9 di tahun 2011. Jumlah rambu lalu lintas sebagai penunjang kelancaran lalu
lintas juga mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebesar 2.248 buah menjadi 2.456 buah di tahun 2011 atau meningkat sebesar 9,25.
h. Lingkungan Hidup
Kinerja pembangunan pada urusan lingkungan hidup dapat dilihat dari luas lahan yang kritis di Kota Semarang yaitu menurun sebesar 10,7 dari 816,73 Ha di tahun 2010 menjadi 729,23 Ha di
tahun 2011. Luas lahan kritis yang telah dikonservasi mengalami kenaikan dari 10,5 Ha di tahun 2010 menjadi 16,5 Ha di tahun 2011 atau naik 57,1. Cakupan pelaksanaan pengawasan AMDAl juga
mencapai 100 .
i. Pertanahan
Kinerja urusan pertanahan dapat dilihat dari jumlah tanah yang bersertifikat dan persentase bidang tanah yang sudah melaksanakan pendataan administrasi pertanahan. Ada peningkatan
terhadap jumlah tanah bersertifikat di KotaSemarang. Untuk hak milik ada peningkatan sebesar 83,1 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Untuk hak guna bangunan ada peningkatan 12,2 pada tahun
2011 dari tahun sebelumnya. Persentase bidang tanah yang sudah melaksanakan pendataan administrasi pertanahan meningkat dari 2 kel di tahun 2010 menjadi 18 kel di tahun 2011.
j. Kependudukan dan Catatan Sipil
Keberhasilan urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dalam rangka tertib administrasi kependudukan dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja yaitu kepemilikan KTP, rasio bayi berakta
kelahiran, rasio pasangan nikah dan penerapan KTP nasional berbasis NIK. Dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan tertib administrasi kependudukan di Kota Semarang semakin meningkat. Terlihat
pada kepemilikan Kartu Tanda Penduduk KTP meningkat dari 85 di tahun 2010 menjadi 96 di tahun 2011 atau meningkat sebesar 11 . Sedangkan rasio bayi berakta kelahiran juga mengalami
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.16
kenaikan dari 74,77 tahun 2010 menjadi 81,85 tahun 2011 atau ada peningkatan sebesar 7,08 . Rasio Pasangan nikah yang berakta nikah juga mencapai 100. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
mulai tahun 2011 juga sudah ada.
k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menurun dari 171 kasus di tahun 2010 menjadi 81 kasus di tahun 2011 atau ada penurunan sebesar 52,6. Hal ini dapat dikatakan sebagai
indikator keberhasilan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Indikator lainnya adalah Tingkat partisipasi angkatan TPAK perempuan, meningkat sebesar 10 di tahun 2011 dari
tahun sebelumnya. Rasio KDRT juga mengalami penurunan dari 0,5 di tahun 2010 menjadi 0,0054 di tahun 2011.
l. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,37 dari 76, 39 di tahun 2010 menjadi 76.02 di tahun 2011. Walaupun
begitu jumlah peserta KB aktif mengalami peningkatan dari 195.554 orang di tahun 2010 menjadi 197.197 orang di tahun 2011 atau meningkat sebesar 0,84. Jumlah pasangan usia subur PUS juga
mengalami peningkatan sebesar 1,33 yaitu dari 256.000 orang di tahun 2010 menjadi 259.407 orang di tahun 2011.
m. Sosial