Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.14
Angka Partisipasi Murni APM SMP meningkat dari 71,49 menjadi 76,43. Demikian juga dengan APM SMASMKMA yang meningkat menjadi 77,99 dari 56,52 di tahun 2010. Hanya APM SD saja
yang menurun dari 94,99 menjadi 80,55 di tahun 2011. Untuk Angka Partisipasi Kasar APK SD juga mengalami penurunan dari 112,54 menjadi 105,69 di tahun 2011. Namun untuk jenjang
pendidikan yang lain mengalami kenaikan, yaitu APK SMPMTs yang meningkat menjadi 109,31 dari 88,61 di tahun 2010 serta APK SMAMKMA yang meningkat menjadi 111,9 dari 56,52 di tahun
2010. Peningkatan juga terjadi pada Angka Melek Huruf AMH yang meningkat dari 99,47 di tahun 2010 menjadi 99,76 di tahun 2011.
b. Kesehatan
Kesehatan di Kota Semarang menjadi urusan yang sangat penting untuk ditingkatkan mengingat prioritas pembangunan adalah mewujudkan Semarang Kota Sehat. Berbagai upaya dilakukan sehingga
dalam penanganan gizi buruk, terlihat ada penurunan jumlah penderita gizi buruk yaitu sebesar 23,5 dari jumlah 34 jiwa di tahun 2010 menjadi 26 jiwa di tahun 2011. Sementara itu, angka hidup bayi
mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,75 di tahun 2011. Usia Harapan Hidup UHH di Kota Semarang juga meningkat dari 72,15 di tahun 2010 menjadi 72,22 di tahun 2011 atau meningkat
sebesar 0,05 . Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Ketersediaan dan fasilitas jaminan kesehatan, pemenuhan gizi serta pengembangan pola hidup sehat menjadi fakor peningkatan UHH.
c. Pekerjaan Umum
Titik berat pembangunan pada urusan pekerjaan umum adalah pada peningkatan infrastruktur, dan penanganan rob dan banjir. Infrastruktur Kota Semarang mengalami peningkatan yang cukup
signifikan, dapat dilihat dari semakin meningkatnya panjang jalan kondisi baik yaitu dari 1.158 Km di tahun sebelumnya menjadi 1.175 Km di tahun 2011, atau meningkat sebesar 1,47 di tahun 2011.
Panjang jalan yang dapat dilalui kendaraan roda 4 juga meningkat yaitu 42.268.931 Km di tahun 2010 menjadi 44.559.850 Km di tahun 2011 atau meningkat sebesar 5,4 . Penangangan rob dan
banjir di Kota Semarang menjadi tugas yang sangat berat bagi Pemerintah Kota Semarang. Potensi letak Kota Semarang yang berada di pinggir pantai bukannya membawa berkah justru menjadikan
daerah langganan banjir rob. Namun begitu, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang sehingga dapat terlihat adanya peningkatan penanganan rob dan banjir tersebut dari
panjang sungai dan saluran drainase meningkat menjadi 171.645 M di tahun 2011 dari 171.555 M di tahun 2010 atau meningkat sebesar 0,05. Jaringan drainasepembuangan aliran air yang baik juga
meningkat dari 4.550.000 M di tahun 2010 menjadi 4.777.500 di tahun 2011 atau ada peningkatan sebesar 5 di tahun 2011. Menurunnya luas genangan banjir dan rob juga mengalami perubahan
yaitu dapat dilihat dari lama genangan turun dari 300 menit di tahun 2010 menjadi 240 menit di tahun 2011 atau menurun 20 di tahun 2011. Tinggi genangan turun dari 50 Cm menjadi 40 Cm di
tahun 2011 atau ada penurunan sebesar 20 di tahun 2011. Luas genangan turun dari 3.100 Ha di tahun 2010 menjadi 1.500 Ha di tahun 2011 atau menurun 51,6 di tahun 2011.
d. Perumahan