Fasilitas Listrik dan Telepon Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.23 mampu melayani 44 dan 24 dari seluruh populasi di kawasan pesisir dan non pesisir. Hal inilah yang akan terus menjadi perhatian pemerintah Kota untuk semaksimal mungkin dapat melayani seluruh wilayah kota. Hal ini selain mempermudah warga masyarakat Semarang dalam mendapatkan air bersih juga secara otomatis dapat menurunkan angka penggunaan air bawah tanah ABT sebagai salah satu bentuk pelestarian lingkungan.

d. Fasilitas Listrik dan Telepon

Fasilitas Listrik di Kota Semarang dilayani oleh Perusahaan Listrik Negara PLN, pada tahun 2010 daya listrik terpasang untuk semua golongan tarif sebesar 1.679.267.915 KWh. Dari jumlah total pelanggan listrik, jumlah pelanggan dengan golongan tarif Rumah Tangga R menempati urutas teratas dalam pemakaian yaitu 994.874 pelanggan atau sebesar 92,15 diikuti golongan tarif Usaha U+UKhusus+Industri Kotel Ih sebanyak 50.729 pelanggan atau sebesar 4,7. Untuk golongan tarif Industri I meski jumlah pelanggannya tergolong paling kecil yaitu hanya sebesar 1.210 pelanggan atau 0,11 namun menghabiskan 110.722.915 Kwh terjual atau 37,54 dari keseluruhan Kwh terjual Kota Semarang. Hal ini menunjukkan pergerakan industri di Kota Semarang relatif tinggi. Untuk fasilitas telepon seiring dengan perkembangan teknologi untuk jaringan tetap jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup mengalami kecenderungan menurun. Tetapi untuk jaringan bergerak yakni satelit dan telepon seluler mengalami perkembangan cukup pesat. Jangkauan komunikasi saat ini tidak menjadi suatu permasalahan, melalui layanan jaringan bergerak yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia jaringan telepon antara lain Telkom, Indosat, XL, dan lain-lain pelanggan dapat secara cepat dapat menggunakannya.

e. Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoranrumah makan, pasar modern dan pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2011 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan, jumlah restoranrumah makankedai sebanyak 231 buah, Hotel Berbintang sebanyak 38 buah, hotel non bintang 54 buah, pasar tradisional sebanyak 47 buah, pasar lokal sebanyak 22 buah, pasar swalayansupermarkettoserba sebanyak 303 buah, malplaza sebanyak 14 buah, dan pertokoanwarungkios sebanyak 1.634 buah. Disamping itu juga terdapat fasilitas pendidikan, tempat wisata alam dan wisata religus. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Semarang memilki daya tarik bagi investor untuk investasi dan para wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk berkunjung di Kota Semarang.

2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi antara lain kondisi keamanan dan ketertiban wilayah serta kemudahan proses perijinan.

a. Keamanan dan Ketertiban