Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.98
2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang
dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak
diatasi. Faktor-faktor yang menjadi peluang maupun yang menjadi faktor penghambat perlu ditelaah dan dianalisis lebih dalam.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilankegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa
lalu, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan manajemen pemerintahan dalam memberdayakan kewenangan yang dimilikinya.
2.3.1. Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran Pembangunan
Daerah.
Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program pembangunan daerah RPJMD dengan prioritas
pembangunan daerah RKPD pada tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasionalprovinsi yang bersifat mandatory. Permasalahan pembangunan Kota Semarang yang akan dihadapi di Tahun
2013 yang berhubungan dengan sasaran pembangunan daerah sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Semarang adalah sebagai berikut:
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
1. Mengembangkan pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun
dan rintisan wajar 12 tahun didukung oleh saranaprasarana yang memadai
dan tenaga pendidikan yang profesional serta
peningkatan tata
kelola pendidikan yang berskala standar
nasional, dengan
sasaran pembangunan difokuskan pada :
1. Kualitas sarana dan prasarana sekolah masih belum merata, kondisi fisik ruang kelas untuk
kegiatan belajar terutama Sekolah-Sekolah di wilayah pengembangan masih memprihatinkan.
2. Masih dijumpai adanya siswa putus sekolah; 3. Adanya kesenjangan mutu dan pelayanan
pendidikan diantara sekolah-sekolah. 4. Relevansi Pendidikan belum mengarah pada
kebutuhan pasar kerja 5. Pencapaian wajardikdas 12 tahun.
2. Pengembangan pemerataan jangkauan dan
mutu pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan
perseorangan rujukan
dengan rintisan pengembangan pelayanan
berskala rumah sakit, pengembangan profesionalisme dan kompetensi tenaga
kesehatan yang didukung dengan pesebaran sarana dan prasarana dan
terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
1. Masih terdapat penderita DBD pada tahun 2011. 2. Kurangnya SDM Kesehatan serta distribusi yang
tidak merata. 3. Menuju Semarang Sehat tahun 2013
4. Distribusi obat yang bermutu dan terjangkau; 5. Akses pelayanan kesehatan khususnya bagi
masyarakat yang kurang mampu sebagian tidak mengenai sasaran yang tepat
3. Pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan dan persebarannya,
fasilitasi Keluarga Berencana dan sistem administrasi kependudukan
yang terintegrasi. 1. Urbanisasi sebagai dampak Kota semarang
merupakan pusat perdagangan, pendidikan, jasa, pemerintah merupakan daya tarik penduduk
2. Penyelenggaraan SIAK belum optimal; 3. Belum optimalnya pelayanan administrasi
kependudukan dan capil.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.99
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
4. Angka TFR pada tahun 2011sebesar 2,04 TFR 5. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
ber KB 4. Fasilitasi pengembangan kesempatan
kerja berusaha, kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja, serta
kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di era global
1. Masih tingginya angka pengangguran meskipun dari tahun ke tahun terus terjadi penurunan
2. Rendahnya Kualitas SDM tenaga kerja sehingga berpengaruh pada daya saing tenaga kerja dari
luar kota Semarang 3. Masih tingginya angka kecelakaan kerja dan
jumlah perselisihan
hubungan industrial
PHIPHKUnjukrasa yang ada, meskipun jumlah perusahaan yang telah menerapkan K3 selalu
menunjukkan peningkatan.
5. Pengembangan peran pemuda dan organisasi
kepemudaan dalam
mendukung sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi, dan
kreativititas serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah air guna meningkatkan
partisipasi dalam pembangunan 1. Belum optimalnya peran serta pemuda dalam
pembangunan fisik dan non fisik; 2. Menurunnya sikap pemuda dalam mendukung
sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi, dan kreativititas, wawasan kebangsaan
6. Pengembangan pembudayaan olahraga masyarakat dan fasilitasi olahraga
prestasi unggulan yang didukung sarana
prasarana olahraga
yang memadahi
1. Belum optimalnya prestasi olah raga dan budaya olahraga, dan masih terbatasnya sarana dan
prasarana olahraga
7. Pengembangan pelayanan
dan aksesbilitas perpustakaan berbasis
teknologi informasi, optimalisasi minat baca
masyarakat dan
rintisan Perpustakaan berbasis IT
1. Meski secara
data jumlah
pengunjung perpustakaan meningkat, namun budaya baca
masyarakat harus terus didukung melalui Gerakan Gemar Membaca GGM ataupun
melalui akses yang lebih mudah webinternet.
8. Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan
bersejarah serta benda cagar budaya dalam rangka memperkuat identitas
dan jati diri masyarakat 1. Masih belum tingginya minat generasi muda
terhadap seni dan budaya tradisional sehingga sulit untuk menghasilkan generasi penerus
khususnya terhadap seni tradisi dan budaya local;
2. Belum optimalnya kepedulian masyarakat terhadap seni dan budaya;
3. Kurang lengkapnya fasilitas dan kualitas sarana dan prasarana di obyek wisata
9. Peningkatan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan ajaran agamakepercayaan
melalui pemeliharaan kerukunan hubungan
antar dan inter umat beragama serta fasilitasi
sarana prasarana
peribadatan, 1. Menurunnya sikap dan perilaku masyarakat
yang tidak sesuai dengan norma etika agama; 2. Pendidikan agama untuk anak-anak akan
semakin diperlukan dan menjadi kebutuhan di masyarakat.
10. Pengembangan pemahaman politik untuk mewujudkan budaya politik
1. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam demokrasi politik
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.100
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
demokratis yang
santun dan
partisipasi politik yang didukung oleh infra dan supra struktur politik yang
sehat
11. Pengembangan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e-government
menuju e-city, 1. Belum optimalnya keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan pengawasan serta
pengendalian penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan; 2. Masih terbatasnya kemampuan masyarakat
dalam penggunaan teknologi tepat guna 12. Pengembangan
sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial dan
kreatif dengan tidak membebani rakyat 1. Meskipun mengalami kenaikan secara jumlah
rupiah maupun prosentasenya terhadap APBD, potensi pendapatan asli daerah masih dapat
ditingkatkan lagi melalui optimalisasi sumber- sumber pendapatan yang sudah ada atau melalui
ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan yang lain;
2. Pelimpahan pengelolalan PBB dan BPHTB ke Pemerintah Kota Semarang kedepan akan
menjadi potensi dan peluang bagi peningkatan pendapatan. Untuk itu diperlukan adanya SDM
yang
memadai untuk
mendukung pelaksanaannya
13. Pengembangan budaya kerja aparatur yang profesional, bersih, beretika, dan
berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme dalam rangka tata kelola
pemerintahan yang baik yang didukung oleh
kelembagaan dan
ketatalaksanaan serta
Sistem Informasi Manajemen kepegawaian
yang transparan dan akuntabel serta Pengembangan kerjasama daerah
dengan berbagai pihak baik tingkat lokal, nasional maupun internasional
1. Keterbatasan kapasitas dan kuantitas PNS, distribusi pegawai yang tidak merata, serta
jabatan struktural dan fungsional yang masih belum memadai. Hal ini terutama dirasakan di
kelurahan dan kecamatan
14. Pengembangan sistem dan akses pelayanan publik melalui peningkatan
kompetensi sesuai kewenangan pada bidang pelayanan dasar dan penunjang
berbasis teknologi infomatika guna mewujudkan pelayanan prima.
1. Sebagai bagian dari akuntabilitas kepada publik, ketersediaan akses informasi perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan masih dirasakan belum optimal. Untuk itu
diperlukan
adanya pengembangan
dan pemanfaatan teknologi informasi yang dapat
diakses oleh masyarakat, optimalisasi Pusat Informasi Pembangunan serta transparansi
pelaporan keuangan daerah.
2. Kurangnya kemampuan SDM apratur dalam mewujudkan pelayanan kepada masyarakat;
15. Pengembangan upaya perlindungan masyarakat
untuk menjaga
dan 1. Kemajemukan masyarakat berpotensi terjadinya
konflikunjuk rasagangguan keamanan dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.101
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
memelihara keamanan, ketertiban, persatuan,
dan kesatuan
serta kerukunan masyarakat dalam rangka
mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban umum dan tegaknya
hukum
serta terselenggaranya
perlindungan dan
pengayoman terhadap masyarakat yang didukung
oleh sarana prasarana keamanan dan ketertiban yang memadahi
ketrtiban 2. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat dalam
mematuhi peraturan daerah keterlambatan mengajukan ijin;
3. Masih adanya daerah rawan pelanggaran relokasi PKL yg belum terselesaikan
16. Pengembangan komunikasi timbal balik antara pemerintah dan pemangku
kepentingan yang
mendorong terwujudnya masyarakat yang responsif
terhadap informasi yang didukung oleh keterbukaan informasi publik yang
bertanggungjawab 1. Diperlukan
adanya pengembangan
dan pemanfaatan teknologi informasi yang dapat
diakses oleh masyarakat, optimalisasi Pusat Informasi Pembangunan serta transparansi
pelaporan keuangan daerah;
2. Tuntutan masyarakat untuk keterbukaan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan akan
semakin besar UU no.14 ttg keterbukaan informasi publik;
3. Meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana pemerintahan dalam menunjang teknologi
informasi; 4. Masih terbatasnya kemampuan masyarakat
dalam penggunaan teknologi tepat guna; 5. Belum terkoordinasinya e-goverment dengan
sempurna. 17. Mengembangkan peran koperasi dan
UMKM serta lembaga keuangan mikro dalam pemenuhan kebutuhan pasar,
serta pengembangan kewirausahaan dan
pengembangan lokal
untuk mendorong daya saing,
1. Rendahnya kualitas SDM yang tercemin dari masih rendahnya produktivitas dan pemanfaatan
peluang usaha dan pasar 2. Keterbatasan akses sumberdaya produktif baik
berupa akses permodalan, informasi dan pemasaran;
3. Kurangnya sarana dan prasarana usaha bagi KUMKM;
4. Rendahnya kualitas SDM yang tercemin dari masih rendahnya produktivitas dan pemanfaatan
peluang usaha dan pasar. 18. Mengembangkan
struktur perekonomian
daerah melalui
pengembangan investasi, potensi dan produk unggulan daerah yang berdaya
saing serta mengembangkan BUMD dan aset-aset daerah untuk mendorong
sektor riil dalam rangka memperluas kesempatan kerja
1. Dalam Pengembangan investasi kota masih sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian
makro nasional; 2. Meski sudah dilakukan, namun promosi
investasi masih
perlu ditingkatkan
jar. Komunikasi web
3. Masih rendahnya kualitas pengurusan perijinan di Kota Semarang yang ditandai dengan belum
optimalnya integritas dan transparansi serta akuntabilitas pengurusan perijinan. Diperlukan
adanya perbaikan tata kelola perijinan dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.102
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
peningkatan budaya aparatur 4. Belum optimalnya kinerja BUMD, sehingga
belum memberikan kontribusi terhadap PAD. 19. Mengembangkan
produktivitas pertanian yang berorientasi pada
sistem agribisnis 1. Masih rendahnya kualitas SDM pertanian
ditingkat pelaku utama, yang disebabkan lambatnya sistem alih regenerasi, sehingga
diperlukan sosialisasi lebih intensif dalam hal menarik minat;
2. Masih belum optimalnya akses petani dan lembaga tani terhadap sumberdaya produktif,
termasuk akses permodalan dan infrastruktur. 20. Mengembangkan produktivitas bahan
pangan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dan meningkatkan
ketahanan pangan 1. Masih adanya warga miskin yang belum
mengkonsumsi pangan B2SA secara optimal; 2. Kapasitas produksi pangan yang semakin
terbatas, dimana Kota Semarang bukan merupakan daerah produksi pangan melainkan
pusat konsumen.
3. Kelembagaan pemasasaran hasil pangan belum mampu berperan dalam menstabilkan harga;
4. Perilaku konsumsi masyarakat terhadap pangan impor cenderung meningkat khususnya di
perkotaan. 5. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
keamanan pangan yang dihasilkan oleh industri tumah tangga;
6. Masih banyak digunakan bahan tambahan pangan
yang berbahaya
dalam pengolahanpangan seperti pewarna tekstil,
boraks, formalin dsb. 21. Mengembangkan kualitas pariwisata
melalui pemanfaatan
teknologi, kelembagaan, obyek wisata dan sarana
prasarana pendukung 1. Kurang makasimalnya promosi pariwisata;
2. Kurang efektifnya koordinasi antar asosiasi pelaku pariwisata;
3. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepariwisataan.
22. Mengembangkan Produktivitas
kelautan dan
perikanan yang
berorientasi pada sistem agribisnis 1. Belum optimalnya fungsi UPTD PIH;
2. Berubahnya bentuk fisik pantai dan laut akibat adanya reklamasi, erosi dan sedimentasi pantai;
3. Terbatasnya infrastutur di wilayah pesisir dan belum lengkapnya dokumen pengelolaan wilayah
pesisir; 4. Terbatasnya
kapasitas usaha
perikanan, mencakup permodalan, sarana prasarana
produksi dan teknologi serta produktifitas; 5. Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan
pelaku usaha perikanan; 6. Menurunya lahan budidaya perikanan dan
masih adanya pengoperasian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.103
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
7. Peraturan Daerah Perikanan masih dlam proses pembahasan.
23. Rintisan pasar-pasar
tradisional modern
dan perlindungan
bagi keberadaan pasar tradisional serta
pengembangan perdagangan dalam negeri dan ekspor
1. Pengelolaan baik
manajemen maupun
operasional dari pasar-pasr modern yang telah dibangun;
2. Masih terdapat sarana perdagangan baik bangunan maupun lingkungan yang belum
representatif. 3. Menjamurnya
mini marketswalayan,
memerlukan regulasi yang lebih tegas. 4. Pengoptimalan pendapatan pasar.
24. Mengembangkan kualitas
produk sektor
perindustrian melalui
pemanfaatan teknologi, kelembagaan dan sarana prasarana pendukung
1. Masih belum optimalnya kualitas daya saing produk dan akses pasar baik regional maupun
internasional; 2. Rendahnya kualitas SDM yang tercemin dari
masih rendahnya produktivitas dan pemanfaatan peluang usaha dan pasar;
3. Masih kurangnya sarana dan prasarana usaha bagi KUMKM;
4. Keterbatasan akses sumberdaya produktif baik berupa akses permodalan, informasi dan
pemasaran. 25. Meningkatkan penataan lahan kritis,
penataan lahan bekas galian C dan penataan
kawasan pantai
dan pengembangan kegiatan perlindungan
dan konservasi,
rehabilitasi dan
pemulihan cadangan sumberdaya alam dan pengendalian polusi
1. Menurunnya muka tanah landsubsidance, 2. Rusaknya lingkungan bekas galian,
3. Tingginya bencana longsor 4. Menurunya debit sumber air baku
5. Tingginya tingkat sedimentasi sungai 6. Kejadian rob dan banjir
7. Antisiasi perubahan iklim 8. Masih adanya kasus pencemaran lingkungan,
pada tahun 2010 sebanyak 37 kasus; jumlah industryperusahaan
yang berpotensi
menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan sebanyak 89 perushindustri.
26. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan
sampah serta pengembangan kegiatan penanganan sampah
1. Daya tampung TPA Jatibang melebihi kapasitas, 2. Pelayanan persampahan baru 123 kelurahan dari
seluruh wilayah Kota Semarang; 3. Pelayanan sampah terangkut baru 77 dari total
sampah + 4.250 m
3
hari 4. Aksesbilitas ke TPA sulit
5. Kurngnya kesadaran
masyarakat dalam
pengelolaan sampah 3R 27. Pengembangan kualitas dan kuantitas
Ruang Terbuka Hijau RTAHUN 1. Penanganan RTAHUN baru 51
2. Kebijakan yang belum mengarah kepada pembuatan lahan terbuka baru
3. Pergantian lahan untuk permukiman yang cukup tinggi
4. Terbatasnya anggaran untuk mengembangkan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.104
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
taman atau ruang terbuka hijau 5. Kebijakan yang kurang tegas terkait dengan
penyedian lahan terbuka hijau 20-40 dalam setiap pembangunan bangunanrumah
28. Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang, peningkatan pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang konsisten dengan rencana
tata ruang yang ditetapkan 1. Alih fungsi lahan yang begitu cepat
2. Kurang konsistennya SKPD terkait dalam memahami rencana tata ruang wilayah RTRW
Kota Semarang 2011-2030 3. Terbatasnya pengawasan pemanfaatan lahan
dilapangan 29. Pengembangan pengelolaan manajemen
pelayanan transportasi 1. Menurunnya pelayanan angkutan umum karena
kurang nyaman dan rendahnya pelayanan angkutan umum
2. Masih banyaknya parkir on street yang berdampak pada penyempitan jalan sehingga
menggangu kelancaran lalu lintas; 3. Belum optimalnya pengoperasioan BRT;
4. Rendahnya minat
masyarakat untuk
memanfaatkan BRT; 5. Kurangnya integrasi antar moda angkutan umum
dan moda transportasi darat, laut dan udara; 30. Pengembangan
manajemen pola
pergerakan angkutan barang yang terintegrasi antar moda angkutan darat
dan laut 1. Kurangnya konsep yang terintegrasi dalam
penataan angkutan barang 2. Sarana dan prasaran yang kurang memadai
untuk sistem integrasi antar moda 31. Pengembangan
kelengkapan jalan
street furniture 1. Penataan wajah kota yang sedang dalam proses
2. Terbatasnya penyediaan kelengkapan jalan untuk daerah pedalaman perbatasan
3. Pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan prasana jalan
4. Menurunnya kualitas prasarana jalan, jalan kondisi baik sebesar 43,49.
5. Akses wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi
wilayah khususnya
daerah pinggiranterisolir
32. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat dan masyarakat
berpenghasilan rendah MBR dan fasilitas pendukungnya,
1. Masih adanya permukiman kumuh di 42 kawasan;
2. Masih adanya rumah yang tidak layak huni, 3. Keterbatasan masyarakat khususnya masyarakat
miskin untuk memiliki rumah yang layak huni; 33. Pengembangan sarana dan prasarana
penanganan system jaringan drainase 1. Terbatasnya koordinasi antar pemeirintah dan
masyarakat dalam menjaga kebersihan dari hulu hingga hilir;
2. Luas genangan rob dan banjir cenderung meningkat
3. Kondisi hujan yang ekstrim akibat perubahan iklim;
34. Pengembangan sarana dan prasarana 1. Menurunnya kualitas dan kuantitas Penyediaan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.105
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2013
penyediaan air baku masyarakat dan kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan
antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota dalam pengelolaan air baku
air bersih, bagi masyarakat yang tidak terlayani PDAM;
2. Penyediaan air baku untuk pertanian; 3. Tidak adanya program pengelolaan air hujan;
4. Belum jelasnya sistem kerjasama antar daerah
dalam pengelolaan air baku. 35. Pengembangan
pengarusutamaan gender melalui fasilitasi pengembangan
kelembagaan, kesetaraan dan keadilan gender
dalam berbagai
bidang kehidupan serta perlindungan anak,
remaja dan perempuan dalam segala bentuk diskriminasi dan eksploitasi
1. Masih tingginya kesenjangan gender diberbagai bidang pembangunan.
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang konsep kesetaraan dan keadilan gender;
3. Masih adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mencapai 176 kasus;
4. Belum optimalnya
peran serta
lembagaorganisasi wanita dalam pembangunan. 5. Belum
terkoordinasinya penyusunan
perencanaan dan penganggaran responsive gender di SKPD.
36. Pengembangan penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS, lansia, anak jalanan dan
anak terlantar, anak berkebutuhan khusus, korban napza, penyandang
HIV- AIDS, wanita rawan sosial dan penyandang cacat secara sistematis,
berkelanjutan dan bermartabat melalui pelayanan panti, non panti maupun
rumah singgah dilandasi rasa kesetiakawanan sosial
1.
Meski jumlah penanganan PMKS meningkat, namun hal tsb belum bisa mengurangi jumlah
PMKS secara signifikan;
2.
Dengan bertambahnya sarana sosial, maka diperlukan
pengelolaan sarana
prasarana pelayanan yang harus lebih memadai,
3.
Masih perlu penanganan lebih intensif untuk penderita cacat, anak jalanan, kenakalan remaja,
penyalahgunaan NAPZA, Gelandangan dan pengemis
serta penyandang
masalah kesejahteraan sosial PMKS lainnya;
4.
Perlu ditingkatkannya partisipasi masyarakat dan kerelawanan dunia usaha dalam kepedulian
sosial,
2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah