Penanaman Modal Kebudayaan Pemuda dan Olahraga

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.16 kenaikan dari 74,77 tahun 2010 menjadi 81,85 tahun 2011 atau ada peningkatan sebesar 7,08 . Rasio Pasangan nikah yang berakta nikah juga mencapai 100. Penerapan KTP Nasional berbasis NIK mulai tahun 2011 juga sudah ada.

k. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menurun dari 171 kasus di tahun 2010 menjadi 81 kasus di tahun 2011 atau ada penurunan sebesar 52,6. Hal ini dapat dikatakan sebagai indikator keberhasilan urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Indikator lainnya adalah Tingkat partisipasi angkatan TPAK perempuan, meningkat sebesar 10 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Rasio KDRT juga mengalami penurunan dari 0,5 di tahun 2010 menjadi 0,0054 di tahun 2011.

l. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Tingkat partisipasi masyarakat Kota Semarang dalam ber-KB pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,37 dari 76, 39 di tahun 2010 menjadi 76.02 di tahun 2011. Walaupun begitu jumlah peserta KB aktif mengalami peningkatan dari 195.554 orang di tahun 2010 menjadi 197.197 orang di tahun 2011 atau meningkat sebesar 0,84. Jumlah pasangan usia subur PUS juga mengalami peningkatan sebesar 1,33 yaitu dari 256.000 orang di tahun 2010 menjadi 259.407 orang di tahun 2011.

m. Sosial

Jumlah PMKS Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kota Semarang mengalami peningkatan yang cukup siginifikan. Dapat dilihat pada data anak jalanan yaitu ada peningkatan sebesar 21,7 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Upaya penanganan sudah dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi PMKS tersebut, tetapi mengubah pola pikir untuk hidup yang layak dengan kemampuan yang ada memang bukan pekerjaan yang mudah dan instan. Penyebab yang paling mendasar terjadinya PMKS adalah karena faktor kemiskinan, pendidikan yang rendah, tidak mempunyai ketrampilan, tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan penghasilan yang rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, Dinas Sosial Kota Semarang telah melaksanakan beberapa program seperti program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial, program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, program pembinaan anak terlantar, program pembinaan para penyandang cacat dan trauma, program pembinaan panti asuhanpanti jompo, program pembinaan eks penyandang penyakit sosial eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya serta program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial.

n. Ketenagakerjaan

Semakin tingginya nilai investasi di Kota Semarang merupakan peluang dalam urusan ketenagakerjaan daam hal ini adalah kesempatan kerja. Namun demikian angka partisipasi kerja di Kota Semarang masih rendah, ditandai dengan menurunnya APK sebesar 1,42 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Pengangguran terbuka juga bertambah menjadi 3263 orang atau sekitar 3,9 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya.

o. Koperasi dan UKM

Kinerja urusan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dapat dilihat dari jumlah koperasi maupun jumlah UMKM binaan yang terus meningkat tiap tahunnya. Dapat dilihat bahwa jumlah koperasi aktif di Kota Semarang meningkat dari 791 unit di tahun 2010 menjadi 799 unit di tahun 2011 atau meningkat sebesar 0,1. Jumlah UMKM Binaan juga meningkat dari 420 unit di tahun 2010 menjadi 450 unitdi tahun 2011 atau ada peningkatan sebesar 7,1. Jumlah UKM aktif non BPRLKM juga menunjukkan adanya peningkatan yaitu dari 394 unit di tahun 2010 menjadi 514 unit di tahun 2011 atau meningkat sebesar 30,4 .

p. Penanaman Modal

Kemudahan dalam pelayanan perijinan dan kejelasan kepastian hukum menjadi salah satu indikator Semarang menjadi Kota yang disenangi oleh investor. Dapat dilihat dari Laju pertumbuhan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 II.17 investasi di Kota Semarang yang meningkat sebesar 20,27 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Nilai Investasi Penanaman Modal Asing PMA menunjukkan peningkatan yang sangat besar yaitu 170,1 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Nilai Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN juga menunjukkan peningkatan yang sangat besar yaitu sekitar 190,3 di tahun 2011 dari tahun sebelumnya. Untuk nilai investasi penanaman modal non PMAPMDN juga meningkat sebesar 9,65. Berbagai upaya selain perijinan terus ditingkatan untuk menunjang iklim investasi seperti infrastruktur yaitu pengembangan Bandara A.Yani dan pengembangan obyek wisata.

q. Kebudayaan

Kinerja urusan kebudayaan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu jumlah penyelenggaraan pagelaranpentas seni dan jumlah sanggar seni dan budaya yang dibina. Tidak ada peningkatan yang cukup signifikan tetapi Kota Semarang telah berusaha untuk ikut melestarikan budaya yang menjadi aset negara dengan adanya peningkatan jumlah penyelenggaraan pagelaran pentas seni yaitu sebesar 6 kegiatan pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 8 kegiatan pada tahun 2011 atau telah terjadi peningkatan jumlah kegiatan pagelaranpentas seni sebesar 33,3 . Jumlah sanggar seni dan budaya yang dibina juga terus meningkat dari 60 sanggar di tahun 2010 menjadi 140 sanggar di tahun 2011 atau meningkat sebesar 133,3.

r. Pemuda dan Olahraga

Jumlah organisasi pemuda pada tahun 2010 adalah sebanyak 47 organisasi dan masih tetap pada tahun 2011. Untuk jumlah organisasi olah-raga meningkat dari 41 organisasi menjadi 48 organisasi selama tahun 2010 sampai 2011. Sedangkan jumlah gelanggang olah-raga menunjukkan jumlah yang tetap yaitu 3 unit selama tahun 2010 sampai 2011.

s. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri