Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.1
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Dalam penentuan prioritas pembangunan Kota Semarang Tahun 2013, perlu mempertimbangkan hasil analisis evaluasi serta capaian kinerja pembangunan tahun sebelumnya, isu-isu strategis,
prioritas pembangunan Nasional maupun Provinsi Jawa Tengah, dan sasaran pembangunan pada RPJMD Kota Semarang tahun 2013. Sehingga diharapkan adanya kesesuaian program-program
pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah maupun dengan dokumen perencanaan di daerah.
Sebagai acuan pertimbangan penentuan perencanaan pembangunan Kota Semarang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010-2014 telah menggariskan bahwa Visi
Pembangunan 2010-2014 adalah Terwujudnya Indonesia Yang Sejahtera, Demokratis, Dan Berkeadilan
. Untuk mewujudkan visi ini juga telah ditetapkan 3 tiga misi yang harus diemban yakni:
Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Untuk melaksanakan misi ini telah ditetapkan 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas Nasional
lainnya sebagaimana ditujukkan dalam gambar di bawah ini:
Gambar 4.1.
RKPD Kota Semarang juga mengacu pada RKPD Provinsi Jawa Tengah, Prioritas Pembangunan pada RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1. Menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi dengan fokus : a. Peningkatan pemberdayaan usaha mikro dan kecil, daya saing koperasi dan UMKM serta
pengembangan kewirausahaan melalui revitalisasi BLK dan peningkatan kapasitas tenaga kerja. b. Peningkatan sarana dan prasana destinasi wisata guna mendukung Visit Jateng 2013.
c. Pembangunan infrastruktur dan energi guna meningkatkan daya saing daerah, yaitu untuk : Peningkatan kualitas jalan dan jembatan dengan kondisi baik mencapai 86,54 dan 79;
Peningkatan keselamatan dan manajemen transportasi, termasuk pengembangan Bandara Ahmad Yani;
Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap listrik melalui pembangunan PLTS, PLTMH dan pengembangan energi alternatif baru terbarukan.
2. Peningkatan IPM dan kesejahteraan masyarakat dengan fokus : a.
Pencapaian tujuan, target dan indikator MDG’s yang memerlukan upaya dan kerja keras pada tahun 2013, yaitu :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.2
Menurunnya tingkat kemiskinan menuju 11,88; Menurunnya prevalensi balita gizi kurang menjadi 12,10;
Meningkatkan rasio APM perempuan dan laki-laki di Perguruan Tinggi menjadi 109,95; Menurunkan Unmet Need KB menuju 8,40;
Meningkatkan temuan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada
obat-obatan Anti Retroviral menuju 85; Meningkatkan proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
mencapai 66 di perkotaan dan pedesaan. b. Peningkatan sarana prasarana pendidikan dan menengah terutama untuk pembangunan dan
perbaikan ruang kelas dengan kondisi rusak berat. c. Peningkatan kualitas dan kualifikasi tenaga pendidik.
d. Pemenuhan pelayanan sarana prasarana kesehatan yang bermutu di semua unit pelayanan kesehatan dasar Puskesmas dan Poliklinik Kesehatan Desa serta unit pelayanan rujukan
Rumah Sakit. e. Peningkatan pemerataan jangkauan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan
tidak mampu. f. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS.
3. Peningkatan ketahanan pangan dengan fokus: a. Pembangunan pertanian dalam arti luas yaitu untuk:
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan holtikultura; Perwujudan swasembada gula tahun 2013;
Perwujudan swasembada daging tahun 2014; Peningkatan akses ,kualitas dan distribusi pangan;
Peningkatan produksi, kualitas dan sarana prasarana perikanan tangkap dan budidaya;
b. Pengembangan dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk mencapai kondisi baik sebesar 72. c. Mempertahankan dan mengendalikan alih fungsi lahan sawah produktif.
4. Peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan fokus : a. Penanganan hutan dan lahan kritis di Jawa Tengah.
b. Pengurangan resiko bencana. c. Penanganan kerusakan wilayah pesisir.
Penyusunan Prioritas pembangunan di dalam RKPD Kota Semarang penting untuk dilakukan mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki daerah untuk melakukan pembangunan.
Penyusunan prioritas pembangunan daerah didasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1 Kesesuaian dengan dokumen perencanaan, 2 Urgensi penanganan isu, 3 Kemanfaatan pada hajat hidup
masyarakat, 4 Kelayakan teknis, dan 5 Kesiapan bagi pelaksana kegiatanusulan,
Selain kriteria-kriteria tersebut di atas penyusunan prioritas juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Visi dan misi pembangunan Kota Semarang 2010-2015, 2 Isu Strategis Kota
Semarang, dan 3 Prioritas program pembangunan. Visi untuk membangun Kota Semarang tahun 2010-2015 adalah:
”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa,
yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera”.Perwujudan visi tersebut
mengandung filosofis bahwa Kota Semarang sebagai suatu daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, harus mampu mengoptimalkan segala potensi untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya, khususnya bertumpu pada kekuatan perdagangan, jasa, dan budaya.
Secara khusus makna dari penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:
Kota Perdagangan dan Jasa. Kota Perdagangan diartikan Kota yang mendasarkan bentuk aktivitasnya pada pengembangan ekonomi yang lebih menitikberatkan pada aspek perniagaan sesuai dengan
karakteristik masyarakat kota, yang didalamnya melekat penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak
meninggalkan potensi lainnya. Pengembangan kota perdagangan diarahkan pada upaya untuk lebih
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.3
meningkatkan produktifitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kota secara keseluruhan.
Dari pemahaman tersebut, karakteristik Semarang sebagai kota perdagangan mengandung beberapa aspek penting, diantaranya :
1. Pusat kegiatan Center Point distribusi dan transaksi barang dan jasa.
Sesuai dengan letak geografisnya, Kota Semarang merupakan jalur distribusi barang dan jasa untuk wilayah Jawa Tengah pada khususnya dan pulau Jawa pada umumnya, serta antara pulau Jawa
dengan Luar Jawa. Oleh karena itu pengembangan Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan mengedepankan konsep pembangunan yang mengarah pada terwujudnya Kota Semarang sebagai
pusat transaksi dan distribusi barang dan jasa. Sebagai salah satu konsekuensi yang harus diemban adalah pelayanan yang memadai kepada seluruh pemangku kepentingan yang menopang
pengembangan kota.
2. Pengembangan jejaring networking dan kerjasama perdagangan Pengembangan Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan juga bermakna bahwa pembangunan
perekonomian daerah harus didasarkan pada terbangunnya jejaring dengan daerah-daerah lain, terutama daerah penyangga hinterland. Dengan demikian Kota Semarang akan dapat menjadi
sentra aktivitas distribusi perdagangan barang dan jasa baik dalam skala lokal, nasional, regional, maupun internasional.
3. Pengembangan potensi ekonomi lokal Membangun Kota perdagangan tidak bisa lepas dari pengembangan potensi ekonomi lokal. Untuk
menunjang terwujudnya Kota Semarang sebagai pusat transaksi dan distribusi, maka salah satu faktor penting adalah bagaimana mengembangkan potensi lokal agar memiliki nilai tambah
ekonomi, yang diharapkan menjadi ikon Kota Semarang. Beberapa potensi dasar yang dimiliki dan layak dikembangkan sebagai daya tarik kota Semarang
adalah pada aspek industri, dalam konteks ini adalah industri kecil dan menengah yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan, seperti batik, lumpia, bandeng, industri olahan, dan lain-
lain. Disamping itu potensi ini juga harus didukung dengan pengembangan pasar tradisional yang memiliki daya tarik dan daya saing terhadap pasar modern.
4. Pengembangan sarana prasarana penunjang Pembangunan sarana dan prasarana penunjang dalam pembangunan sebuah kota merupakan
salah satu syarat yang mutlak harus dipenuhi. Disamping sarana prasarana fisik seperti jalan, jembatan, pelabuhan laut, terminal peti kemas, bandar udara internasional, hotel, perbankan,
terminal, dan juga sarana penunjang yang sifatnya non fisik, seperti Sumber Daya Manusia SDM dan regulasi kebijakan. Pengembangan SDM secara memadai sangat diperlukan, penataan SDM
birokrasi dalam peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas SDM dalam meningkatkan daya dukung pengembangan Kota, termasuk dalamnya penyiapan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan daerah. Kota Jasa, sebutan sebagai Kota jasa sebenarnya tidak lepas dari status kota perdagangan, karena
perdagangan akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan distribusi barang dan jasa. Kota Jasa lebih menekankan pada fungsi kota dalam pelayanan publik di berbagai
bidang. Sebagai kota jasa dengan demikian mencakup kesiapan kota dalam melaksanakan berbagai fungsi, diantaranya :
1. Penyediaan jasa layanan publik secara memadai, baik mencakup standar pelayanan sesuai kualitas
yang diharapkan masyarakat, pengaturan regulasi yang dapat memberikan jaminan mutu pelayanan, maupun kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan.
2. Penyediaan fasilitas penunjang yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, seperti hotel, perbankan, transportasi, kesehatan Rumah Sakit, pendidikan, telekomunikasi, Ruang Pamer
Ruang Pertemuan, dan lain sebagainya.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.4
3. Berorientasi dan mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai pelanggan, dalam arti menempatkan masyarakat sebagai pelanggan yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya Customer
engagement 4. Pola berpikir Mindset dan perilaku melayani bagi masyarakat yang dapat mendorong terciptanya
budaya pelayanan Kota Berbudaya, mengandung arti bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
senantiasa dilandasi seluruh aspek kebudayaan yang terdiri dari Cipta, Rasa dan Karsa yang telah tumbuh menjadi kearifan masyarakat seperti pelaksanaan nilai-nilai religiusitas, kemanusiaan,
kebersamaan, persaudaraan, ketertiban dan sikap ketauladanan lainnya dalam lingkungan budaya masyarakat, sehingga menghasilkan pembangunan karakter yang mengedepankan kehalusan budi dan
perasaan, manusiawi, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Percepatan pembangunan yang dilaksanakan tentunya tidak serta-merta melahirkan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi orang banyak. Namun kadangkala menimbulkan ekses negatif
terhadap tatanan sosial kemasyarakatan, khususnya menyangkut kesenjangan, konflik sosial, kekerasan kolektif, dan materialisme tanpa hati nurani. Pendekatan budaya seyogyanya menjadi dasar
utama berbagai upaya solusi persoalan tersebut karena pendekatan budaya pada hakekatnya adalah pendekatan kemanusiaan dan sesungguhnya budaya itu memiliki sifat kekinian dan aktif sebagai
proses penataan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi.
Sejahtera, Pemberian otonomi kepada daerah, pada hakekatnya merupakan proses pemberdayaan kolektif bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, agar disatu sisi tercipta ruang lebih leluasa bagi segenap jajaran birokrasi Pemerintah Daerah untuk memenuhi seluruh tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar,
sedangkan disisi yang lain terbuka peluang bagi warga masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan keberdayaannya sehingga mampu dan mau secara mandiri memenuhi segala
kebutuhan hidup dan kehidupannya.
Sejahtera. Sejahtera diartikan aman, sentosa dan makmur. Masyarakat Kota Semarang yang
sejahtera identik dengan masyarakat yang dapat menikmati ketenangan dalam berperikehidupan, dapat menunaikan tugas dan tanggungjwabnya dengan baik, dan dapat menikmati hasilnya dalam
rangka mencapai kehidupan yang lebih baik.
Secara filosofis, apa yang telah tertuang di dalam visi tersebut bukan sesuatu mimpi. Melalui penjabaran secara sistematis dan komprehensif visi Kota Semarang dapat dijabarkan dalam wujud
lima butir misi berikut: 1 Mewujudkan sumberdaya manusia dan masyarakat Kota Semarang yang berkualitas, 2 Mewujudkan Pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas
pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum, 3 Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah, 4 Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan,
5 Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat.
Adapun langkah konkrit yang akan dilakukan, dituangkan dalam 7 agenda pokok prioritas pembangunan Kota Semarang “SAPTA PROGRAM” adalah sebagai berikut:
1. Penanganan Kemiskinan dan Pengangguran; 2. Penanganan Rob dan Banjir;
3. Peningkatan Pelayanan Publik; 4. Peningkatan Infrastruktur;
5. Pengarustamaan gender; 6. Peningkatan Pelayanan Pendidikan
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan.
Hubungan VisiMisi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Semarang yang merupakan bagian dari Sapta Program terangkum sebagaimana table 4.1. di bawah ini.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.5
Tabel 4.1. Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
serta kesesuaian dengan Sapta Program
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” Misi
1 Mewujudkan
sumberdaya manusia dan
masyarakat Kota Semarang yang
berkualitas 1. Mengembangkan pemerataan akses
dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan rintisan wajar 12 tahun
didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan tenaga
pendidikan yang profesional serta peningkatan tata kelola pendidikan
yang berskala standar nasional. 1. Meningkatnya pemerataan dan jangkauan
akses pelayanan pendidikan mencapai 100
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
2. Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan berstandar Nasional untuk SD
MI mencapai 40 , SMP MTs 60, SMA SMK MA 40 dan Standar
Internasional pada masing-masing sekolah 1 tingkat
Program 6 Peningkatan
pelayanan pendidikan
3. Meningkatnya prosentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikan
umum dan khusus mencapai 100 4. Meningkatnya relevansi dan daya saing
pendidikan menengah umum dan khusus. 2.
Pengembangan pemerataan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan
rujukan dengan rintisan pengembangan pelayanan berskala
rumah sakit, pengembangan profesionalisme dan kompetensi
tenaga kesehatan yang didukung dengan pesebaran sarana dan
prasarana dan terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat. 1. Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat -
prosentase AKHB mencapai 87,751000 KH dan AKI mencapai 70
1000. -
UHH mencapai 72,52 tahun -
Gizi Buruk 0,001 -
Penurunan AKI Program 7
Peningkatan pelayanan
kesehatan
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
2. Paradigma Semarang Sehat 75 3. Meningkatnya cakupan Universal Coverage
th.2013 sebesar 100
3. Pengembangan sistem pengendalian
laju pertumbuhan dan persebarannya, fasilitasi Keluarga
Berencana dan sistem administrasi kependudukan yang terintegrasi.
1. Meningkatnya pengendalian laju pertumbuhan penduduk dengan Total
Fertility Rate dibawah 2 TFR2 Program 5
Pengarustamaan gender
2. Peningkatan jumlah akseptor KB, baik laki-laki dan perempuan sebanyak 75
4. Fasilitasi pengembangan
kesempatan kerja berusaha, kesejahteraan dan perlindungan
tenaga kerja, serta kualitas tenaga kerja yang mampu bersaing di era
global. 1. Menurunnya angka pengangguran dari
14,9 menjadi 12,4 Program 1
Penanganan Kemiskinan dan
Pengangguran 2. Meningkatnya persentase tingkat
partisipasi angkatan kerja dari 64,75 menjadi 66,71
3. Meningkatnya persentase perlindungan dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja
mencapai 75 4. Meningkatnya persentase fasilitasi
penyelesaian masalah hubungan industrial mencapai 100
5. Meningkatnya persentase penyelenggaraan dan sistem informasi pasar kerja yang
mudah diakses masyarakat sebesar 100 5.
Pengembangan peran pemuda dan organisasi kepemudaan dalam
mendukung sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian, inovasi,
dan kreativititas serta wawasan kebangsaan dan cinta tanah air
guna meningkatkan partisipasi dalam pembangunan.
1. Prosentase peran serta aktif generasi pemuda dalam pembangunan sebesar 75
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.6
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” 6.
Pengembangan pembudayaan olahraga masyarakat dan fasilitasi
olahraga prestasi unggulan yang didukung sarana prasarana
olahraga yang memadahi. 1. Meningkatnya persentase kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana olahraga sebesar 80
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase budaya olahraga
masyarakat mencapai 75 3. Meningkatnya persentase pencapaian
prestasi olahraga mencapai 80 7.
Pengembangan dan pelestarian seni dan budaya tradisional, bangunan
bersejarah serta benda cagar budaya dalam rangka memperkuat identitas
dan jati diri masyarakat. 1. Meningkatnya persentase sarana dan
prasarana pelestarian seni dan budaya tradisional mencapai 3,66
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase kualitas dan
kuantitas bangunan bersejarah dan benda cagar budaya mencapai 53,21
3. Meningkatnya persentase kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam pelestarian
seni dan kekayaan budaya lokal 12,72 8.
Pengembangan pelayanan dan aksesbilitas perpustakaan berbasis
teknologi informasi, optimalisasi minat baca masyarakat dan rintisan
Perpustakaan berbasis TI. 1. Meningkatnya persentase Perpustakaan
Berbasis TI sebesar 5 Program 6
Peningkatan pelayanan
pendidikan 2. Meningkatnya persentase minat baca
masyarakat mencapai 75 3. Meningkatnya persentase pelestarian dan
koleksi bahan pustaka mencapai 75 Misi
2 Mewujudkan
pemerintahan kota yang efektif
dan efisien, meningkatkan
kualitas pelayanan
publik, serta menjunjung
tinggi supremasi hukum.
1. Pengembangan pemahaman politik
untuk mewujudkan budaya politik demokratis yang santun dan
partisipasi politik yang didukung oleh infra dan supra struktur politik
yang sehat. 1. Meningkatnya wawasan kebangsaan dalam
masyarakat 80 Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase persentase partisipasi politik masyarakat dalam
Pemilu dan Pilkada mencapai 75 3. Meningkatnya persentase peran dan fungsi
politik Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 100
2. Pengembangan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e-
government menuju e-city. 1. Meningkatnya persentase administrasi
pemerintahan dengan penerapan Information Communication and
Technology ICT melalui electronic government di lingkungan Pemerintahan
Kota Semarang mencapai 75 Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase perencanaan partisipatif dalam penyelenggaraan
pembangunan mencapai 100 3. Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi PPID Kota Semarang 3.
Pengembangan sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial
dan kreatif dengan tidak membebani rakyat.
1. Meningkatnya persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar
12,5 pertahun Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya rasio kemandirian keuangan dalam pembiayaan pembangunan
mencapai 25 3. Meningkatnya Optimalisasi pengelolaan
aset daerah dengan penekanan pada ketersediaan data aset yang akurat dan
pengamanan aset daerah sebesar 100 4. Terwujudnya tertib administrasi keuangan
daerah dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.7
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” 4.
Pengembangan budaya kerja aparatur yang profesional, bersih,
beretika, dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme
dalam rangka menunjang tata pengelolaan pemerintahan yang baik
yang didukung oleh kelembagaan dan ketatalaksanaan serta Sistem
Informasi Manajemen kepegawaian yang transparan dan akuntabel
serta Pengembangan kerjasama daerah dengan berbagai pihak baik
tingkat lokal, nasional maupun internasional.
1. Meningkatnya persentase kelembagaan dan ketatalaksanan pemerintahan guna
mewujudkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
mencapai 90 Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase kapasitas birokrasi dan profesionalisme aparat
dengan penekanan pada perubahan sikap dan perilaku aparat pemerintah daerah
yang bermoral, beretika, dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme,
responsif, transparan dan akuntabel 75
3. Meningkatnya persentase sinergitas hubungan antara pusat dan daerah dalam
pelaksanaan otonomi daerah mencapai 75
4. Meningkatnya persentase sistem pengawasan internal pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH 90 5. Persentase peningkatan hubungan
kerjasama antara Swasta, Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota lain, Provinsi,
Pusat dan Luar Negeri 75 6. Berkurangnya persentase penyimpangan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sebesar 50
5. Pengembangan system dan akses
pelayanan publik melalui peningkatan kompetensi sesuai
kewenangan pada bidang pelayanan dasar dan penunjang berbasis
teknologi infomatika guna mewujudkan pelayanan prima.
1. Meningkatnya persentase indeks kepuasan masyarakat mencapai 80
Program 3 Peningkatan
pelayanan publik 2. Meningkatnya persentase standar mutu
pelayanan mencapai 90 3. Meningkatnya persentase sarana dan
prasarana penyelenggaraan pelayanan publik berbasis teknologi informasi
mencapai 75 4. Tewujudnya tertib administrasi dan
pengelolaan administrasi kependudukan sebesar 100
6. Pengembangan upaya perlindungan
masyarakat untuk menjaga dan memelihara keamanan, ketertiban,
persatuan, dan kesatuan serta kerukunan masyarakat dalam
rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban umum
tegaknya hukum serta terselenggaranya perlindungan dan
pengayoman terhadap masyarakat yang didukung oleh sarana
prasarana keamanan dan ketertiban yang memadahi.
1. Meningkatnya persentase keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
80 Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase pemberantasan penyalahgunaan Napza, Miras, dan
penyakit masyarakat Pekat lainnya 80 3. Meningkatnya persentase kemampuan
perlindungan masyarakat Linmas mencapai 80
7. Pengembangan komunikasi timbal
balik antara pemerintah dan pemangku kepentingan yang
mendorong terwujudnya masyarakat yang responsif terhadap informasi
yang didukung oleh keterbukaan informasi publik yang
bertanggungjawab. 1. Meningkatnya keterbukaan informasi
publik mencapai 100 Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya hubungan komunikasi timbal balik antara pemerintah,
masyarakat dan Media Masa mencapai 100
3. Meningkatnya partipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah 100
Misi 3
Mewujudkan kemandirian dan
1. Mengembangkan peran koperasi dan
UMKM serta lembaga keuangan 1. Meningkatnya persentase koperasi aktif
mencapai 75 Program 1
Penanganan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.8
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” daya saing
daerah. mikrou dalam pemenuhan
kebutuhan pasar, serta pengembangan kewirausahaan dan
pengembangan lokal untuk mendorong daya saing.
2. Meningkatnya persentase koperasi sehat mencapai 55
Kemiskinan dan Pengangguran
3. Meningkatnya persentase jumlah UMKM non BPR LKM 10 per tahun
4. Meningkatnya persentase akses permodalan KUMKM mencapai 25
5. Meningkatnya persentase jumlah penyerapan tenaga kerja pada sektor
UMKM 10 pertahun 2.
Mengembangkan struktur perekonomian daerah melalui
pengembangan investasi, potensi dan produk unggulan daerah yang
berdaya saing serta mengembangkan BUMD dan aset-
aset daerah untuk mendorong sektor riil dalam rangka memperluas
kesempatan kerja. 1. Meningkatnya persentase iklim investasi
yang kondusif di Kota Semarang mencapai 80
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Meningkatnya persentase kerjasama
pengelolaan aset dengan investor mencapai 75
3. Revitalisasi kawasan-kawasan industri sebesar 50
3. Mengembangkan Produktivitas
Pertanian yang berorientasi pada sistem agribisnis.
1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan petani 75
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
2. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas produksi peternakan sebesar
10 per tahun 3. Meningkatnya persentase kualitas dan
kuantitas produksi komoditas tanaman perkebunan 1 per tahun
4. Mempertahankan luasan lahan pertanian produktif sebesar 90
5. Mempertahankan luasan hutan produktif seluas 1.559,7 ha
4. Mengembangkan Produktivitas
bahan pangan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dan
meningkatkan ketahanan pangan. 1. Meningkatnya persentase ketersediaan
pangan utama sebesar 10 Program 1
Penanganan Kemiskinan dan
Pengangguran 2. Meningkatnya persentase pengembangan
Kelurahan mandiri pangan 6 3. Meningkatnya persentase cadangan
pangan daerah 11 4. Meningkatnya persentase kualitas bahan
pangan yang memenuhi standar mutu pangan sebesar 5
5. Mengembangkan kualitas pariwisata
melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan, obyek wisata dan
sarana prasarana pendukung. 1. Meningkatnya persentase tujuan destinasi
wisata di Kota Semarang sebesar 20 Program 3
Peningkatan pelayanan publik
2. Meningkatnya persentase kuantitas kunjungan wisata ke Kota Semarang rata-
rata sebesar 10 per tahun 3. Meningkatnya persentase daya saing dan
daya jual destinasi wisata di Kota Semarang mencapai 25
4. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata
serta fasilitas pendukungnya 10 6.
Mengembangkan Produktivitas kelautan dan perikanan yang
berorientasi pada sistem agribisnis. 1. Meningkatnya tingkat kesejahteraan
Nelayan dan petani perikanan 7 pertahun
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
2. Meningkatnya cakupan binaan kelompok pelaku usaha perikanan dan kelautan
rata-rata 20 per tahun 3. Meningkatnya persentase budidaya
perikanan rata-rata 15 per tahun 4. Meningkatnya persentase produksi
perikanan tangkap rata-rata 5 per tahun 5. Meningkatnya persentase produksi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.9
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” perikanan olahan sebesar 3 per tahun
6. Meningkatnya persentase konsumsi makanan dari ikan sebesar 3 per kapita
per tahun 7.
Rintisan pasar-pasar tradisional modern dan perlindungan bagi
keberadaan pasar tradisional serta pengembangan perdagangan dalam
negeri dan ekspor. 1. Berkembangnya pasar tradisional modern
sebanyak 2 buah per tahun Program 4
Peningkatan infrastruktur
2. Pengaturan berkembangnya pasar-pasar retail modern yang baru
3. Meningkatnya persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB sebesar 10
4. Meningkatnya persentase nilai ekspor komoditi non migas rata-rata 10 per
tahun 5. Penataan PKL 100
8. Mengembangkan kualitas produk
sektor perindustrian melalui pemanfaatan teknologi,
kelembagaan dan sarana prasarana pendukung.
1. Terwujudnya city branding Kota Semarang 100
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Meningkatnya persentase struktur
industri yang kuat berbasis pada pendekatan klaster dan berdaya saing
tinggi sebesar 50 Misi
4 Mewujudkan tata
ruang wilayah dan infrastruktur
yang berkelanjutan
1. Meningkatkan penataan lahan
kritis, penataan lahan bekas galian C dan penataan kawasan pantai dan
pengembangan kegiatan perlindungan dan konservasi,
rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam dan
pengendalian polusi. 1. Meningkatnya persentase pengelolaan dan
penataan lahan kritis sebesar 15 Program 2
Penanganan rob dan banjir
2. Meningkatnya persentase pengendalian dan pemanfaatan bahan galian C dan
pengunaan air bawah tanah ABT 25 3. Meningkatnya persentase cakupan
pengawasan pelaksanaan AMDAL 100 4. Meningkatnya persentase mitigasi dan
adaptasi dampak perubahan iklim 50 2.
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pengelolaan
sampah serta pengembangan kegiatan penanganan sampah.
1. Meningkatnya persentase cakupan skala pelayanan penanganan sampah sampai
dengan 87 Program 4
Peningkatan infrastruktur
2. Meningkatnya persentase kualitas dan kuantitas pengelolaan limbah padat dan
limbah cair 50 3.
Pengembangan kualitas dan kuantitas Ruang Terbuka Hijau
RTH. 1. Meningkatnya persentase kualitas dan
kuantitas RTH Kawasan Perkotaan sebesar 20
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Meningkatnya persentase pengelolaan RTH
Publik sebesar 100 4.
Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang, peningkatan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang
yang konsisten dengan rencana tata ruang yang ditetapkan.
1. Meningkatnya persentase pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi kawasan
melalui penataan kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam Perda RTRW 50
Program 4 Peningkatan
infrastruktur
2. Meningkatnya persentase penanganan kawasan dan bangunan cagar budaya
sebesar 75 3. Meningkatnya Pengelolaan Reklame 50
5. Pengembangan pengelolaan
manajemen pelayanan transportasi. 1. Meningkatnya persentase sarana dan
prasarana transportasi massal 50 Program 4
Peningkatan infrastruktur
2. Meningkatnya persentase pengelolaan manajemen lalu lintas sebesar 80
3. Meningkatnya persentase pengelolaan manajemen perparkiran sebesar 100
6. Pengembangan manajemen pola
pergerakan angkutan barang yang terintegrasi antar moda angkutan
darat dan laut. 1. persentase sarana prasarana pola
pergerakan angkutan barang sebesar 50 Program 4
Peningkatan infrastruktur
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.10
No Visi Misi
Tujuan Sasaran
Kesesuaian dg Sapta Program
Visi : ”Terwujudnya Semarang Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera” 7.
Pengembangan struktur jaringan jalan yang sistematis sesuai dengan
Rencana Tata Ruang. 1. Prosentase peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana prasarana jaringan jalan 50
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 8.
Pengembangan kelengkapan jalan street furniture.
1. Meningkatnya persentase sarana prasarana estetika kota mencapai 75
Program 4 Peningkatan
infrastruktur 2. Meningkatnya kualitas sarana dan
prasarana penerangan jalan umum 35 3. Meningkatnya kuantitas sarana dan
prasarana penerangan jalan umum 30 9.
Penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat dan
masyarakat berpenghasilan rendah MBR dan fasilitas pendukungnya.
1. Meningkatnya persentase peremajaan perumahan di kawasan-kawasan kumuh
mencapai 20 Program 4
Peningkatan infrastruktur
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
2. Pemugaran rumah tidak layak huni sebanyak 1000 rumah
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
3. Meningkatnya persentase pemenuhan kebutuhan tempat pemakaman umum
TPU 30 10 Pengembangan sarana dan
prasarana penanganan system jaringan drainase.
1. Menurunnya persentase luasan genangan banjir dan rob 50
Program 2 Penanganan rob
dan banjir 2. Meningkatnya persentase kualitas dan
kuantitas sarana prasarana penanganan system jaringan drainase mencapai 50
11 Pengembangan sarana dan prasarana penyediaan air baku
masyarakat dan kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota dalam pengelolaan air baku.
1. Prosentase peningkatan ketersediaan air baku sebesar 60
Program 2 Penanganan rob
dan banjir
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
Misi 5
Mewujudkan Kesejahteraan
Sosial Masyarakat
1. Pengembangan pengarusutamaan
gender melalui fasilitasi pengembangan kelembagaan,
kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan
serta perlindungan anak, remaja dan perempuan dalam segala
bentuk diskriminasi dan eksploitasi. 1. Menurunnya persentase kekerasan
terhadap perempuan dan anak sebesar 80
Program 5 Pengarustamaan
gender
2. Peningkatan Gender Development Indeks GDI
3. Mewujudkan Kota Layak Anak 2.
Pengembangan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial PMKS, lansia, anak jalanan dan anak terlantar, anak
berkebutuhan khusus, korban napza, penyandang HIV- AIDS,
wanita rawan sosial dan penyandang cacat secara
sistematis, berkelanjutan dan bermartabat melalui pelayanan
panti, non panti maupun rumah singgah dilandasi rasa
kesetiakawanan sosial. 1. Meningkatnya persentase penanganan,
pelayanan dan rehabilitasi PMKS 20 Program 1
Penanganan Kemiskinan dan
Pengangguran
2. Meningkatnya upaya Mitigasi bencana sebesar 75
Program 4 Peningkatan
infrastruktur
3. Pengembangan perlindungan dan
pemenuhan hak dasar warga miskin secara adil, merata, partisipatif,
koordinatif, sinergis dan saling percaya guna mempercepat
penurunan jumlah warga miskin. 1. mempercepat penurunan jumlah warga
miskin dengan persentase penurunan sebesar 2 per tahun
Program 1 Penanganan
Kemiskinan dan Pengangguran
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 IV.11
4.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN