Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 III.15

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Secara umum kebijakan keuangan daerah oleh Pemerintah Kota Semarang diarahkan pada peningkatan kapasitas dan kemandirian kemampuan keuangan daerah disertai dengan efisiensi anggaran yang ditujukan bagi pembiayaan pembangunan. Untuk mencapai target pendapatan daerah, diperlukan langkah-langkah dan arah kebijakan keuangan daerah sebagai berikut:  Penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, pemberian insentif atau rasionalisasi pajakretribusi daerah, meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan.  Mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah khususnya sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah melalui optimalisasi pendataan dan penerimaan wajib pajak dan retribusi daerah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.  Optimalisasi pendapatan dengan tidak menaikkan tarif pajak dan menaikkan tarif retribusipenyesuaian tarif retribusi khusus retribusi parkir.  Intensifikasi pungutan pajak dan retribusi daerah.  Meningkatkan penyuluhan pada masyarakat untuk kesadaran membayar pajak dan retribusi daerah.  Menyediakan sarana dan prasarana mobilitas bagi pemungut penerimaan daerah maupun pemberian operasional bagi penerimaan pendapatan.  Meningkatkan kualitas pelayanan publik pada bidang-bidang yang berhubungan dengan penerimaan daerah, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola penerimaan daerah.  Penataan anggaran berbasis kinerja performance budget melalui penataan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja secara efisiensi, efektif dan berkesinambungan sehingga memberikan hasil yang baik dan biaya rendah.  Peninjauan kembali berbagai kebijakan Pemerintah Kota Semarang, terutama yang terkait dengan atau dalam rangka optimalisasi pendapatan daerah, mensikapi Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang baru.  Penetapan pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, mempertimbangkan hasil dari nilai kekayaan daerah yang disertakan sesuai dengan tujuan dan fungsi penyertaan modal.  Menerima pengelolaan TPI Tempat Pelelangan Ikan dari Pemerintah Provinsi.  Menghapus secara proporsional retribusi jasa pelayanan administrasi penerbitan SPK, Dokumen tender, dan jasa pelayanan SPMUSP2D.  Menyesuaikan tarif pajak dan retribusi daerah. Guna mencapai target pendapatan dalam meningkatkan dana perimbangan upaya yang dilakukan antara lain melalui:  Koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk lebih mengoptimalkan pendapatan daerah yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Jawa Tengah guna peningkatan pembangunan sarana prasarana perekonomian dan pelayanan publik.  Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak untuk mendukung pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan daerah.

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Sumber penerimaan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah, Dana Perimbangan meliputi Dana Bagi HasilPajakBagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Lain-lainPendapatan Daerah Yang Sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Bagi Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 III.16 Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus dan Bantuan Keuangan dari Pemerintah Daerah Lainnya dan Pembiayaan Daerah meliputi penerimaan pembiayaan yang terdiri dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya Pencairan Dana Cadangan, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman dan Penerimaan Piutang Daerah. Besaran pendapatan daerah ini, terutama dari sektor pendapatan asli daerah, akan menjadi tolok ukur dalam menetapkan kapasitas riil keuangan daerah untuk melaksanakan programkegiatan yang akan direncanakan. Kebijakan umum pendapatan daerah yang digariskan oleh Pemerintah Kota Semarang adalah intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah. Guna menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan, maka faktor pembiayaan memegang peranan yang sangat penting. Untuk itu diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan pendapatan daerah baik yang bersumber dari pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Perimbangan maupun pendapatan lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan pada:  Peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD;  Melaksanakan penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi dan pemungutan pajak dan retrIbusi daerah  Peningkatan pengendalian, pengawasan dan pemungutan PAD untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan dengan biaya murah.  Peninjauan kembali Peraturan Daerah tentang Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;  Menggali potensisumber-sumber pendapatan baru;  Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian labadeviden atas penyertaan modal atau investasi.  Meningkatkan koordinasi dengan pihak lain untuk penanaman modal di Kota Semarang;  Mengevaluasi programkegiatan pada unit kerja yang dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah;  Peningkatan koordinasi dengan tingkat pusat dan propinsi, untuk dapat meningkatkan penerimaan Dana Perimbangan. Untuk memperkuat pelaksanaan otonomi daerah, maka Pemerintah Kota Semarang harus berupaya menggali potensi pendapatan daerah tanpa harus membebani masyarakat. Hal ini bertujuan agar secara bertahap daerah dapat meningkatkan kemampuan kemandirian keuangan daerah dalam memenuhi pembiayaan pembangunan daerah, langkah-langkah yang ditempuh yaitu melalui  Intensifikasi pendapatan asli daerah dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya yang ada yang akan dikelola secara lebih efiesien dan efektif.  Ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah dengan mengoptimalkan potensi melalui pembukaan peluang-peluang pendapatan baru yang mempunyai potensi besar. Pelaksanaan upaya menggali pendapatan daerah didasarkan pada kewenangan yang dimiliki daerah sebagai kewenangan daerah otonom untuk mengelola Pendapatan Asli Daerah maupun kewenangan lain yang bersumber dari ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan daerah. Dalam perkembangan pelaksanaan otonomi daerah diperlukan upaya kemandirian daerah, salah satu tolok ukurnya adalah kemampuan daerah dalam membiayai pembangunan dengan memperhatikan potensi dan kemampuan pendapatan daerah. Sementara kondisi ekonomi yang ada saat ini ditambah dengan rencana kebijakan Pemerintah untuk menaikkan harga BBM akan berefek menekan daya beli masyarakat. Kondisi ini berpengaruh kepada capaian PAD di masing-masing daerah. Pemerintah Daerah diharapkan tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Bahkan sebaliknya, bilamana perlu dapat memberikan insentif untuk menarik agar kegiatan ekonomi masyarakat cenderung stabil atau meningkat. PAD merupakan tolok ukur Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kota Semarang Tahun 2013 III.17 kemandirian dan kemampuan sebuah Pemerintah Daerah dalam menggali dan memanfaatkan pendapatan yang diperolehnya. Arah kebijakan yang perlu diambil sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah dilakukan melalui penggalian potensi dan penyuluhan kepada masyarakat disertai dengan upaya penegakan Perda dan tertib administrasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Demikian pula peningkatan kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan secara profesional melalui peningkatan kompetensi aparatur daerah, kualitas kinerja layanan lembaga serta penyederhanaan prosedur pengelolaan pendapatan daerah menuju terpenuhinya kepuasan dan akuntabilitas pelayanan publik. Upaya peningkatan pendapatan dilakukan dengan tidak memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Strategi peningkatan pendapatan di tahun 2013 dititik beratkan pada upaya-upaya sebagai berikut: a. Penataan administrasi pengelolaan pendapatan daerah, termasuk penyusunan database pendapatan daerah yang akurat dan reliable b. Pemantapan kelembagaan, regulasi dan sistem operasional pemungutan pajak dan retribusi daerah, termasuk peningkatan kompetensi aparatur pendapatan daerah c. Penggalian potensi pendapatan daerah dan review secara berkelanjutan terhadap potensi pajak dan retribusi daerah d. Intensifikasi pajak daerah terutama untuk pajak yang telah dilimpahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kota Semarang e. Penegakan peraturan bidang pendapatan daerah melalui sosialisasi danpenertiban f. Penataan bidang perencanaan, pelaporan, evaluasi dan monitoring pendapatan.

3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah