Mantan Pecandu Narkoba Pengaruh self-esteem dan dukungan sosial terhadap resiliensi mantan pecandu narkoba

kembali menggunakan narkoba dan berujung relaps. Oleh karena itu self-esteem yang tinggi sangatlah dibutuhkan untuk meningkatkan resiliensi bagi pecandu narkoba, sehingga tidak kembali relaps. Dukungan sosial menurut Sarafino 2011 adalah merupakan kesenangan, kepedulian, penghargaan atau tersedianya bantuan yang akan diterima oleh individu dari orang lain atau kelompok. Dukungan tersebut dapat diperoleh dari pasangan hidup atau kekasih, keluarga, teman, dokter, atau organisasi dan komunitasnya. Dukungan sosial memiliki peran yang sangat penting dalam proses penyembuhan yang sedang dialami oleh seseorang atau pun ketika seseorang sedang mengalami tekanan yang menyebabkan stress. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi resiliensi, hal ini juga disebutkan oleh Hjemdal, Friborg, Stiles,Rosenvinge, and Martinussen dalam Reich, et.al. 2010 mengidentifikasikan faktor internal yang dapat memprediksi resiliensi seseorang seperti kemampuan personal dan sosial dan juga faktor eksternalnya seperti keselarasan keluarga dan dukungan sosial. Pengaruh dukungan sosial terhadap resiliensi juga didukung oleh Resnick, Gwyther, Roberto 2011 yang menyatakan terdapat empat faktor yang mempengaruhi resiliensi pada individu, yaitu: Self-esteem, dukungan sosial, spritualitas atau keberagamaan, dan emosi positif. Mantan pecandu narkoba membutuhkan banyak dukungan yang diberikan oleh orang-orang terdekat dan masyarakat agar pecandu merasa dihargai, disayangi, ditolong, dan diterima dilingkungan masyarakat sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan mereka kembali dan terhindar dari kecenderungan untuk kembali menggunakan narkoba. Diasumsikan bahwa semakin banyak dukungan sosial yang didapatkan oleh mantan pecandu, maka mantan pecandu tidak akan mudah relaps dan dapat lebih resilien, sedangkan semakin sedikit dukungan sosial yang didapat, mantan pecandu akan merasa sendiri, ditinggal dan tidak diterima sehingga mereka akan kembali menggunakan narkoba dan sulit untuk resilien. Bekerja atau tidak bekerjanya seseorang dapat mempengaruhi kesehatan, kesejahteraan dan kesehatan perilaku seseorang sehingga dapat berdampak pada resiliensinya dan kemampuan dalam menghadapi perubahan status. Secara umum, kesejahteraan seseorang yang bekerja lebih baik dari pada yang tidak memiliki pekerjaan, sehingga juga dapat meningkatkan resiliensi seseorang dalam Helen, et.al. 2011. Anne dan Marie 2007 dalam jurnalnya mengatakan bahwa secara signifikan menganggur dapat meningkatkan symptom depresi. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang menganggur cenderung akan lebih tidak resilien. Oleh karena itu, mantan pecandu narkoba butuh untuk memiliki pekerjaan sehingga mereka memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik dan dapat meningkatkan resiliensi mereka sehingga memperkecil kemungkinan mereka untuk kembali menggunakan narkoba. Diasumsikan bahwa apabila mantan pecandu telah memiliki pekerjaan, maka mereka memiliki kemungkinan relaps yang lebih kecil dan dapat lebih resilien, sedangkan