BAB 2 KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas teori masing-masing variabel dalam penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi, dimensi-dimensi pada tiap variabel, dan
kerangka berpikir serta hipotesis penelitian.
2.1 Resiliensi
Definisi dan karakteristik dalam variasi resiliensi sangatlah banyak, meskipun demikian terdapat konsep-konsep yang menjelaskan mengenai resiliensi.
2.1.1 Pengertian Resiliensi
Tidak semua individu memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi perubahan dalam hidupnya seperti situasi yang negatif dan kesengsaraan.
Wagnild dan Young 1993 menyatakan bahwa perbedaan, karakteristik dan kemampuan seorang individu untuk mengatasi perubahan atau kemalangan
dengan sukses disebut dengan resiliensi dalam Resnick, Grotberg, dan Karen, 2011.
Grotberg 1995 dalam The International Resilience Project: Research And Application, menyatakan bahwa
“Resiliensi adalah kapasitas universal yang memungkinkan seseorang, kelompok, atau komunitas untuk mencegah,
meminimalisir atau mengatasi pengaruh yang merugikan dari kesengsaraan.”
15
Dalam sumber yang berbeda, Resilience For Today: Gaining Strength From Adversity, menurut Grotberg 2003 resiliensi adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk menghadapi, mengatasi, mempelajari, atau berubah melalui berbagai kesulitan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan
ini. Dalam
The Resilience
Factor, Reivich dan
Shatte 2002
mengungkapkan bahwa resiliensi adalah kemampuan untuk dapat bertahan dengan teguh dan beradaptasi dalam keadaan yang sulit. Menurut McCubbin
2001 Secara luas, resiliensi dianggap sebagai suatu kemampuan untuk bengkit kembali atau untuk mengatasi kesulitan.
Luthar dalam MacDermin et.all. 2008 menyatakan bahwa resiliensi didefinisikan sebagai sebuah fenomena atau proses yang secara relative
mencerminkan adaptasi positif meskipun saat mengalami kesengsaraan ancaman atau trauma yang signifikan. Resiliensi adalah konstrak yang lebih
tinggi yang menggolongkan dua dimensi yang berbeda yaitu kesulitan yang signifikan dan adaptasi positif, dimana ini tidak pernah diukur secara langsung,
tapi secara tidak langsung dapat disimpulkan berdasarkan bukti dua penggolongan konstruk tersebut.
Wolin dan Wolin dalam Waxman, et.al. 2003 menjelaskan bahwa istilah resiliensi dapat digunakan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
seperti kondisi yang tidak mudah terancam, tak terkalahkan, dan tabah. Hal ini dikarenakan fenomena tersebut merupakan proses untuk menjadi resilien.