Prosedur Penelitian Teknik Analisis Data

yang dijelaskan oleh religiusitas dan pola asuh. Untuk mendapatkan nilai R² digunakan rumus: Keterangan: R² = Proporsi varians SSreg = Sum of Square Regression jumlah kuadrat regresi SSy = Sum of Square Y jumlah kuadrat Y Selanjutnya R² dapat diuji signifikansinya yang dilakukan dengan tujuan melihat apakah pengaruh dari IV terhadap DV signifikan atau tidak. Pembagi disini adalah R² itu sendiri dengan df- nya dilambangkan ‘k’, yaitu sejumlah IV yang dianalisis sedangkan penyebutnya 1- R² dibagi dengan df-nya N-k- 1 dimana N adalah total sampel. Untuk df dari pembagi sebagai numerator sedangkan df penyebut sebagai denumerator. Jika dirumuskan, maka: Keterangan: R² = Proporsi varians K = Jumlah independent variabel N = Jumlah sampel Kemudian selanjutnya dilakukkan uji koefisiensi regresi dari tiap-tiap IV yang dianalisis. Uji tersebut untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan IV signifikan terhadap DV secara parsial. Uji ini digunakan untuk menguji apakah sebuah IV benar-benar memberikan kontribusi terhadap DV. Sebelum didapat nilai t dari tiap IV, harus didapat dahulu nilai standart error estimate dari b koefisien regresi yang didapatkan melalui akar Msres dibagi dengan SSx. Setelah didapat nilai Sb kemudian dilakukan uji t, yaitu hasil bagi b koefisien regresi dengan Sb. Dapat dirumuskan: BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab empat ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan.

4.1 Deskriptif Data Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 154 orang yang telah tidak mengkonsumsi narkoba lagi di kota Jakarta berusia sekitar 19-40 tahun. Sampel diperoleh dari yayasan Sahabat Rekan Sebaya, yayasan Natura Addiction Center, yayasan Al- Huda, Rumah Damping BNN dan meminta bantuan dari rekan peneliti. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, dan frekuensi rehabilitasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Deskriptif Data Kriteria Frekuensi Percent Jenis Kelamin Laki-Laki 141 91.5 Perempuan 13 8.5 Total 154 100.0 Usia 18 - 20 tahun 21 - 34 tahun 13 109 8.4 70.8 35 - 40 tahun 31 20.1 Total 154 100.0 Pekerjaan Bekerja sebagai konselor 17 11.0 Bekerja selain konselor 83 53.9 Tidak memiliki pekerjaan 8 5.2 Aftercare 46 29.9 Total 154 100.0 Status Pernikahan Belum menikah 78 50.6 Menikah 59 38.3 Cerai 12 7.8 DudaJanda 5 3.2 Total 154 100.0 Frekuensi Rehabilitasi Tidak rehab 24 15.6 1 kali 87 56.5 2 kali 24 15.6 3-5 kali 14 9.1 ›5 kali 5 3.2 Total 154 100.0 89 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel laki-laki dalam penalitan yang dilakukan terhadap populasi mantan pecandu narkoba di Jakarta jumlahnya lebih banyak dibandingkan sampel perempuan, dengan persentase jumlah laki-laki sebesar 91.5 atau sebanyak 141 orang dan sampel perempuan dengan persentase 8.5 atau sebanyak 13 orang. Dapat dilihat pula bahwa jumlah sampel yang paling banyak adalah yang berusia antara 21 - 34 tahun memiliki persentase sebesar 70.8 atau sejumlah 109 orang. Sedangkan yang berusia 35 – 40 tahun sebanyak 31 orang atau sebesar 20.1. Sampel yang paling sedikit yaitu dengan usia 18 - 20 tahun memiliki persentase 8.4 atau sejumlah 13 orang. Dalam tabel 4.1 dijelaskan bahwa sebagian besar dari sampel memiliki pekerjaan, namun ada yang bekerja sebagai konselor yairu sebanyak 17 orang atau 11, memiliki pekerjaan selain konselor sebanyak 83 orang atau denagn persentase 53,9. Terdapat 5,2 sampel yang tidak memiliki pekerjaan atau sebanyak 8 orang sedangkan yang menjalani program aftercare memiliki persentase 29,9 atau 46 orang. Tabel diatas juga menjelaskan bahwa terdapat 50.6 atau sejumlah 78 sampel yang belum menikah. Sampel yang telah menikah memiliki persentase 38.3 atau sejumlah 59 orang. Sampel yang bercerai memiliki persentase 7.8 atau sejumlah 12 orang dan yang paling sedikit adalah sampel dudajanda dengan persentase 3.2 atau sejumlah 5 orang. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sampel yang tidak pernah melakukan rehabiltasi dipersentasekan 15.6 atau sejumlah 24 orang. Sampel yang pernah satu kali rehabilitasi sejumlah 87 orang atau 56.5. Sampel yang pernah dua kali melakukan rehabilitasi sejumlah 24 orang atau 15.5. 3-5 kali melakukan rehabilirasi memiliki persentase 9.1 atau sejumlah 14 orang dan terakhir yang lebih dari 5 kali memiliki persentase 3.2 atau sejumlah 5 orang.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Sebelum diuraikan secara lebih terperinci tentang beberapa sub bab selanjutnya, perlu dijelaskan bahwa skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor murni t-score yang merupakan hasil proses konversi dari raw score. Proses ini ditujukan agar mudah dalam membandingkan antar skor hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti. Dengan demikian semua raw score pada setiap variabel harus diletakkan pada skala yang sama. Secara teknis komputasinya yang ditempuh adalah dengan melakukan transformasi dari raw score menjadi z-score. Untuk menghilangkan bilangan negatif dari z-score, semua skor ditransformasi keskala T yang semuanya positif dengan menetapkan mean = 50 dan standar deviasi = 10. Selanjutnya untuk menjelaskan gambaran umum tentang statistik deskriptif dari variabel-variabel dalam penelitian ini, indeks yang menjadi patokan adalah mean, median, standar deviasi SD, nilai maksimal dan minimal dari masing-masing variabel. Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Resiliensi 154 23.66 74.67 49.9998 9.25819 PTDS 154 27.62 69.25 49.9997 8.43172 PTH 154 23.95 66.21 49.9999 8.38014 PTOL 154 23.75 70.89 50.0006 8.35228 DE 154 17.20 66.45 49.9981 9.39664 DN 154 21.17 63.23 49.9990 8.46912 DI 154 17.66 65.16 49.9999 8.54641 DP 154 22.04 65.96 49.9990 9.28887 Valid N listwise 154 Mengingat semua skor telah diletakkan pada skala yang sama, maka semua mean pada setiap skala adalah 50 dan standar deviasi adalah 10. Dari tabel 4.2 juga dapat diketahui skor terendah DV resiliensi adalah 23.66 dan skor tertinggi adalah 74.67. Skor terendah pada variabel self-esteem perasaan tentang diri sendiri 27.62 dan skor tertinggi 69.25. Pada variabel self-esteem perasaan tentang hidup skor terendah adalah 23.95 dan skor tertinggi 66.21. Kemudian pada variabel self-esteem perasaan tentangorang lain skor terendah adalah 23.75 dan skor tertinggi 70.89. Untuk variabel dukungan sosial dukungan emosi skor terendah adalah 17.20 dan skor tertinggi 66.45. Skor terendah dari dukungan sosial dukungan nyata 21.17 dan skor tertinggi 63.23. Skor terendah dari dukungan sosial dukungan informasi 17.66 dan skor tertinggi 65.16. Pada variabel dukungan sosial dukungan persahabatan skor