72 diperbolehkan untuk meminta dana dari orangtua peserta didik. Semua
dana yang diterima dipergunakan untuk keperluan operasional sekolah, seperti pengadaan buku peserta didik, membeli perlengkapan belajar,
dan perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana sekolah, serta untuk gaji guru maupun karyawan honorer. Namun ada beberapa
kesepakatan yang telah dibuat oleh SDN Serayu dengan orang tua siswa mengenai biaya yang harus dikeluarkan. Hal tersebut seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Hn sebagai berikut: “Untuk dana kami murni dari pemerintah, namun untuk beberapa kegiatan diluar kegiatan akademik
seperti field trip sekolah sudah memiliki kesepakatan dengan orang tua”HnGr
Tabel 10. Standar Pembiayaan SDN Serayu
No Indikator
Penerapan
1 Biaya
investasi satuan
pendidikan yang berasal dari dana BOS.
Dana ini digunakan sepenuhnya untuk keperluan oprasional sekolah
meliputi gaji guru dan karyawan, serta
pengadaan dan
perbaikan sarana
prasarana. Dana
ini dilaporkan secara transparan dan
dikelola dengan optimal. 2
Biaya personal Dana ini dikeluarkan oleh orang tua
siswa untuk kegiatan Study Tour maupun Field Trip.
Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas kemudian dapat disimpulkan bahwa SDN
Serayu memiliki sumber dana murni dari pemerintah yang digunakan seluruhnya untuk keperluan operasional sekolah, seperti pengadaan buku
peserta didik, membeli perlengkapan belajar, perbaikan dan penambahan sarana prasarana sekolah, serta untuk gaji guru maupun karyawan
honorer. Sedangkan untuk kegiatan siswa di luar kegiatan akademik sekolah seperti Study Tour sekolah memiliki kesepakatan sendiri dengan
73 orang tua. Hal tersebut seperti dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Pembiayaan Pendidikan yang berasal dari biaya oprasional dari pemerintah BOS dan biaya personal dari orang
tua siswa.
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar pendidik dan tenaga pendidikan merupakan kriteria yang telah ditentukan oleh pemerintah untuk tingkatan pendidikan. Menurut
buku pedoman Guru Pendidikan agama Islam terbitan Departemen Agama
1990 belajar
mengajar merupakan
suatu proses
yang mengandung dua pengertian yang merupakan rentetan tahapan atau fase
dalam mempelajari suatu pengajaran, dan dapat pula sebagai rentetan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan
dari evaluasi hingga program tindak lanjut Suryosubroto 2002 :19. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi akademik seorang guru dibuktikan melalui ijasahsertifikat keahlian
yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan untuk tenaga kependidikan seperti kepala sekolah juga harus sesuai dengan
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007. Berdasarkan pada daftar pendidik hampir keseluruhan pendidik di SDN Serayu memiliki 24 orang guru
berstatus PNS serta memiliki 5 orang guru tidak tetap GTT. Selain guru, SDN Serayu juga mempunyai beberapa karyawan guna membantu
pengelolaan manajemen SDN Serayu. Hal tersebut dapat dijelaskan secara singkat melalui tabel sebagai berikut:
74 Tabel 11. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDN Serayu
No Indikator
Penerapan
1 Guru
harus memenuhi
kualifikasi akademik
minimum Diploma D- IV dan Sarjana S1.
Hampir keseluruhan guru di SDN Serayu telah menempuh pendidikan
sarjana dengan status PNS dan tersertifikasi.
2 Sekurang-kurangnya
memiliki guru kelas dan guru mata pelajaran.
SDN Serayu memiliki 16 guru kelas dan 11 guru mata pelajaran.
3 Mempunyai
tenaga kependidikan
yang berkompeten.
SDN Serayu
memiliki kepala
sekolah, tenaga
tata usaha,
perpustakaan, tenaga
kebersihan hingga keamanan.
Sumber: Diolah Berdasarkan Data Primer Tahun 2014 Berdasarkan hal tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa SDN
Serayu telah menerapkan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar pendidik dan tenaga kependidikan yang harus berkompeten di bidangnya.
f. Standar Proses
Standar proses
merupakan standar
yang berkaitan
dengan pelaksanaan proses belajar mengajar pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai Standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1005 tentang Standar Nasional Pendidikan
yang menjelaskan bahwa proses belajar mengajar yang dislenggarakan harus
secara interaktif,
inspirasi, menyenangkan,
menantang, memotivasi, serta memberikan ruang cukup untuk kreativitas dan
kemandirian. Proses belajar mengajar pada sekolah dasar negeri dilaksanakan
melalui beberapa tahap yaitu: perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses
pembelajaran untuk
terlaksananya proses