Sumber Daya Manusia SDM

96

e. Orang tua

Kendala Implementasi Kebijakan Sekolah tentang Standar Mutu Pendidikan yang ada di SDN Serayu juga sering berasal dari orang tua siswa. Kebijakan yang menuntut guru untuk lebih dekat dengan orang tua membuat sebagian guru merasa tidak enak hati. seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sp sebagai berikut: “Jadi saat di dalam kelas saya selalu menanamkan kemandirian pada siswa saya, seperti mengerjakan pekerjaan rumah sendiri, mengerjakan ulangan sendiri, membuat praktik IPA sendiri. tetapi dirumah mereka tidak diajarkan hal yang sama dengan apa yang saya ajarkan di sekolah. Pernah ada siswa kelas VI yang pekerjaan rumahnya masih dikerjakan oleh orang tuannya”. SpGr15 Oktober 2014. Hal tersebut membuat sebagian guru malah merasa terbebani mengenai pemberian nilai. Guru merasa sungkan apabila memberikan nilai yang jelek dengan orang tua yang telah beliau kenal. Selain itu juga dirasa sebagai kendala dalam implementasi kebijakan dalam menjalin hubungan yang baik dengan orang tua siswa. Berdasarkan paparan di atas dapat dijelaskan dengan singkat belalui tabel sebagai berikut: Tabel 18. Kendala Implementasi Kebijakan Sekolah tentang Standar Mutu Pendidikan di SDN Serayu No Kendala Deskripsi Kendala 1 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang bermutu penting adanya dalam implementasi kebijakan. Dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu akan dengan mudah tercapainya suatu tujuan kebijakan. Namun di SDN serayu masih terdapatnya beberapa sumber daya manusia yang kurang dengan baik mengImplementasi Kebijakan Mutu Pendidikan. Seperti kebijakan tata tertip, kebijakan Slow Learner, kebijakan sarana prasarana dan lain-lain. 97 No Kendala Deskripsi Kendala 2 Kepemimpinan SDN serayu membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dalam menindaklanjuti kendala maupun beberapa masalah terkait Implementasi Kebijakan Mutu Pendidikan. 3 Budaya Senioritas Adanya budaya senioritas dalam pendidikan di SDN serayu membuat beberapa guru yang menginginkan perubahan untuk menjadi lebih baik merasa hanya dilirik sebelah mata oleh guru yang lain. Hal tersebut menjadikan guru-guru hanya mengikuti kultur yang sudah ada disekolah tanpa mengadakan perubahan menjadi lebih baik. 4 Kurang Adanya Sosialisasi Kebijakan Kebijakan yang baik harus melalui sosialisasi yang baik pula. Namun menurut guru masih adanya beberapa kebijakan yang kurang dapat disosialisasikan dengan baik kepada stakeholder mengenai tujuan kebijakan tersebut. 5 Orang Tua Orang tua seharusnya mampu menerapkan dan mengembangkan pendidikan yang siswa dapat disekolah, yang kemudian diaplikasikan pada pendidikan di rumah. Sumber: Diolah dari Data Primer Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala dalam implementasi Kebijakan Mutu Pendidikan yang ada di SDN Serayu yang sebagaian besar berasal pada sumber daya manusia yang kurang perduli dengan tujuan kebijakan mutu pendidikan sehingga mereka kurang disiplin dalam mengimplementasikan kebijakan mutu tersebut dengan baik.

5. Upaya Sekolah dalam Menghadapi Kendala Kebijakan Sekolah tentang Standar Mutu Pendidikan

Dalam upaya mengatasi kendala yang terdapat dalam implementasi suatu kebijakan yang ada di sekolah pada dasarnya diperlukan suatu teknik atau strategi yang dikelola dengan baik oleh pihak sekolah maupun pada 98 masing-masing individu. Hal tersebut bertujuan agar kendala yang terdapat dalam imlementasi kebijakan tidak sepenuhnya menjadi hambatan yang berarti bagi terlaksananya implementasi kebijakan. SDN Serayu memiliki beberapa teknik upaya menghadapi kendala yang terdapat dalam Implementasi Kebijakan Mutu Pendidikan hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Mengadakan Rapat

Rapat yang dilakukan oleh kepala sekolah beserta guru selain untuk menyampaikan beberapa pengumuman juga digunakan sebagai bahan evaluasi mengenai kendala yang dihadapi dalam mengimplementasi kebijakan yang telah disepakati bersama. Hal tersebut bertujuan sebagai media sharing oleh guru dengan kepala sekolah mengenai kendala yang dihadapi. Rapat yang dilakukan tersebut paling sedikit dilaksanakan sekitar 2 minggu sekali, rapat antara guru dengan kepala sekolah ini seringkali digunakan sebagai media penyampaian informasi dari dinas pendidikan serta juga digunakan untuk media curhat guru mengenai proses belajar mengajar di sekolah. Seperti yang dikemukakan Ibu Up sebagai berikut : Kepala sekolah dan guru sering melakukan rapat mbak, rapat ini sebagai media curhat masalah proses belajar mengajar, proses kepemimpinan maupun kebijakan yang mungkin dirasa berat. UpKS13 Oktober 2014. Selain rapat yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah, sekolah juga sering mengadakan rapat antara kepala sekolah, guru dan orang tua siswa. Kegiatan tersebut guna untuk menyampaikan berbagai informasi terkait kebijakan yang telah diputuskan maupun pembelajaran yang dilakukan, baik di sekolah maupun di rumah serta meningkatkan