15 diperlukan peraturan-peraturan tertentu yang disebut juga dengan
kebijakan sekolah sehingga tujuan dari lembaga pendidikan tersebut dapat tercapai Hasbullah, 1997 :46.
Sekolah sebagai
lembaga pendidikan
formal menerapkan
kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Namun, sekolah yang memiliki manajemen berbasis sekolah MBS dapat
mengelolanya secara mandiri. Bafadal 2009 :82 menerangkan bahwa kebijakan sekolah merupakan kebijakan yang dibuat dan
dimodifikasi secara mandiri oleh sekolah tanpa meninggalkan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
Berdasarkan beberapa hal tersebut kemudian dapat disimpulkan bahwa kebijakan sekolah merupakan kebijakan yang dibuat oleh
sekolah secara mandiri dengan melihat fenomena dan berbagai masalah di dalam sekolah itu sendiri.
2. Kebijakan Mutu Pendidikan a. Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dalam era pembangunan yang bersifat global, mutu harus mendapat perhatian utama bagi pemerintah, sebab apabila
pemerintah tidak memperhatikan mutu pendidikan negaranya, maka dapat dipastikan Negara tersebut akan terpuruk dan tenggelam
didalam perkembangan jaman. Menurut Depdiknas 2001 :25-26 mutu merupakan suatu terminologi yang subjektif dan relatif yang
dapat diartikan sebagai beberapa cara di mana setiap definisi dapat didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Mutu pendidikan
ditandai dengan kesesuaian teori dengan kondisi dan kebutuhan, daya
16 tarik pendidikan yang besar, efektivitas program, serta efisiensi dan
produktivitas kegiatan. Secara umum, mutu merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat.
Suryadi dalam Sam M. Chan 2010 :4 mengatakan bahwa mutu pendidikan merupakan kemampuan suatu lembaga pendidikan dan
satuan-satuan pendidikan dalam memanajemen, mengelola, dan mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan
kemampuan belajar peserta didik. Mutu seringkali ditengarai sebagai kesesuaian indikator terhadap input, proses dan output. Soedjiarto
2004 :58 berpendapat bahwa pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan pada berbagai jenjang yang
mempunyai kemampuan, keahlian, nilai, sikap, baik kemampuan intelektual,
professional, rasional,
kreatif, dan
memiliki rasa
kemanusiaan, kemasyarakatan dan kebangsaan. Pendidikan yang bermutu merupakan pendidikan yang mampu
melahirkan lulusan yang memiliki kemampuan dasar untuk dapat belajar dan dapat dengan mudah mengikuti pembaharuan dan bahkan
dapat menjadi pelopor didalam pembaharuan dan perubahan tersebut. Sementara itu masyarakat umum sering berpendapat bahwa tolak
ukur mutu yang utama adalah besarnya lulusan sekolah dengan nilai yang tinggi. Seringkali masyarakat juga berpendapat bahwa mutu
selalu berkaitan dengan biaya, apabila biaya suatu sekolah tinggi,