d. Serat
Serat merupakan bahan yang tipis dan panjang, misalnya serat asbes. Serat yang menyerupai benang ini dipisahkan dari batu aslinya selama
pemecahan, pemotongan dan penambangan.
2.6. Quality Control
Quality Control merupakan adalah suatu pengawasan dan pengendalian mutu yang dilakukan pada setiap tahap atau stasiun proses produksi dalam sebuah industri.
Dari tahap bahan baku yang datang dari supplier, sampai produk jadi yang siap dikonsumsi. Tujuan dilaksanakannya Quality Control adalah untuk mengawasi dan
mengendalikan proses produksi dalam sebuah industri sehingga dihasilkan produk jadi yang sesuai dengan standar mutu atau persyaratan yang telah ditetapkan
Ajisetiawan,2010.
2.7. Crude Palm Oil dan proses uji mutunya
Crude palm oil adalah minyak kelapa sawit yang diolah oleh industri-industri kelapa sawit di Indonesia untuk dijadikan bahan pokok rumah tangga seperti minyak
goreng dan margarin. CPO yang telah mengalami pemurnian akan menjadi RBDPO Refinery Bleeching Deodorasi Palm Oil. Setelah mengalami fraksinasi, RBDPO
akan diproses menjadi ROlein minyak goreng dan RStearin margarin. Untuk setiap tahap,uji mutu yang dilakukan adalah sama. Sedangkan Lebih lengkap
tahapnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Fraksinasi
Gambar 2.2. Tahap-tahap produksi minyak goreng dan margarin Adapun proses uji mutunya adalah:
1. uji DOBI Determinasi of Bleeching Index Uji DOBI merupakan proses yang dilakukan pada saat sampel datang pertama
kali ke laboratorium dan masih dalam bentuk CPO dan diuji setiap 4 jam. Pada proses yang pertama ini, sampel hanya diberi larutan hexane dan ditentukan penyerapannya
dengan menggunakan spectrophotometer. 2. Uji FFA Free Fatty Acid
Uji FFA merupakan uji asam lemak bebas yang dipantau dan terus diuji setiap jam sampai mendapatkan tingkat asam lemak bebas yang serendah-rendahnya.
Semakin rendah nilainya, maka semakin bagus kualitasnya. Nilai FFA sendiri ditentukan oleh customer sesuai dengan permintaannya. Untuk minyak goreng yang
dijual di Indonesia, nilai FFA harus dibawah 5. Sedangkan untuk minyak goreng eksport, kualitas FFA harus dibawah 3. Adapun proses ujinya adalah:
Sampel CPO + isopropyl alcohol + NaOH
CPO Crude Palm Oil
RBDPO Refinery Bleeching Deodorasi Palm Oil
ROlein Minyak goreng Rstearin Margarin
24
Universitas Sumatera Utara
3. Uji IV Iodine Value Uji IV merupakan uji tingkat iodine yang juga diuji setiap jam. Tetapi nilai IV
berbanding terbalik dengan FFA. Semakin tinggi tingkat nilai IV, maka semakn baik kualitasnya. Adapun proses uji mutunya:
Sampel + pelarut x + wijs diperam selama 15 menit di ruang gelap + KI 15 + aquades
Pelarut x merupakan campuran siklohexana dan asam asetat dengan perbandingan 1 : 1
4. Uji PV Peroxide Value Uji PV merupakan uji untuk melihat bilangan peroxide atau tingkat
ketengikan minyak. PV diuji setiap 4 jam sekali, dan tingkat PV dengan kualitas yang bagus adalah tingkat yang rendah. Artinya, semakin rendah nilai PV maka semakin
bagus kualitas minyak tersebut. Adapun proses ujinya: Sampel 5 gram + pelarut x
Pelarut x merupakan campuran asam asetat dan klroform dengan perbandingan 3 : 2. Sampel dan pelarut tersebut diaduk selama 1 menit + aquades +
indicator amilum dan dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3.
5. Uji Warna Untuk uji warna, yang dilihat adalah moisture dengan menggunakan alat
Lovibond Tintometer model F.
2.8. Bahan Kimia Yang Digunakan Pada Proses Uji Mutu Minyak CPO