Kelompok bukan partikel Pengelompokan Bahan Kimia Berdasarkan Perbedaan Bentuk Fisik

lama, umumnya bertahun-tahun. Keracunan kronis berarti bahwa suatu tingkat bahan secara berkelanjutanada di dalam jaringan. Tanda-tanda dari keracunan kronis umumnya berbeda dengan yang sering terlihat dari keracunan akut oleh bahan beracun yang sama, dan karena kadar tingkat atau kontaminan relatif rendah, tenaga kerja sering tidak menyadari terhadap pemajanan seperti yang mereka alami.

2.5.2. Pengelompokan Bahan Kimia Berdasarkan Perbedaan Bentuk Fisik

Bentuk-bentuk fisik bahan kimia yang dapat ditemukan di udara lingkungan tempat kerja dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yaitu Moeljosoedarmo, 2008:

2.5.2.1. Kelompok bukan partikel

a. Gas Gas adalah suatu cairan yang tidak memiliki wujud sendiri dan mengisi suatu ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan normal. b. Uap Uap adalah bentuk gas dari bahan-bahan yang umumnya berbentuk padat atau cair dan dapat dikembalikan kepada bentuk semula, baik hanya dengan mengubah tekanannya ataupun hanya mengubah suhunya. c. Cairan Cairan merupakan zat yang tidak terbentuk, mengalir mengikuti hokum grafitasi. Cairan oleh NFPA National Fire Protection Association dibagi menjadi 2, yaitu cairan yang dengan mudah dapat terbakar cairan yang memiliki titik nyala dibawah 100°F atau 37,8°C dan cairan mudah terbakar cairan yang memiliki titik nyala di atas 100°F atau 37,8°C. 20 Universitas Sumatera Utara d. Pelarut Bahan kimia pelarut adalah masalah khusus. Meskipun pelarut sebenarnya termasuk kedalam kelompok cairan, pelarut cenderung digunakan secara luas di dalam industri. Pelarut adalah cairanbahan yang digunakan untuk melarutkan bahan lain termasuk air dan sistem bukan air. Larutan adalah campuran dari 2 bahan atau lebih. Pada pelarut organik, dapat menyebabkan gangguan kesehatan karena pelarut dapat menguap dengan cepat di udara dan menghasilkan kadar uap yang tinggi pada keadaan tertentu. Secara umum pelarut organik dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. Bentuk pemajanan yang utama adalah inhalasi uap melalui pernafasan, namun banyak juga yang terserap melalui kulit. Apabila dua atau lebih bahan kimia berbahaya terdapat di udara lingkungan kerja, bahan-bahan kimia tersebut mempunyai pengaruh yang sama terhadap salah satu organ tubuh, maka dikatakan bahwa bahan kimia tersebut memiliki sifat additive pengaruh saling menambahmendukung. Apabila dua atau lebih bahan kimia berbahaya terdapat di udara lingkungan kerja, masing-masing memiliki pengaruh buruk terhadap organ tubuh yang berbeda, maka dikatakan bahwa kedua bahan kimia tersebut memiliki sifat independen. Apabila dua atau lebih bahan kimia berbahaya terdapat di udara lingkungan kerja, dimana salah satu dari bahan tersebut memiliki sifat yang dapat memperkuat sifat buruk bahan kimia lainnya terhadap kesehatan, maka 21 Universitas Sumatera Utara dikatakan bahwa bahan kimia itu memilii sifat sinergis terhadap bahan kimia yang lain. Apabila dua atau lebih bahan kimia berbahaya terdapat di udara lingkungan kerja, masing-masing bahan kimia tersebut memiliki pengaruh yang berlawanan terhadap organ tubuh tenaga kerja, maka dikatakan bahwa kedua bahan kimia tersebut memiliki sifat antagonis menghambat efek salah satu bahan kimia.

2.5.2.2. Kelompok Partikel